PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pelayanan kesehatan merupakan suatu struktur multidisipliner yang
bertujuan mencapai derajat kesehatan yang optimal, yaitu merupakan bagian
integral dari sistem pelayanan kesehatan dengan cara memberikan asuhan
keperawatan kepada individu, keluarga dan masyarakat. Keperawatan merupakan
suatu bentuk asuhan yang ditujukan untuk kehidupan orang lain. Dengan demikian,
semua aspek keperawatan mempunyai komponen etika. Karena pelayanan
keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan maka permasalahan
etika kesehatan menjadi permasalahan etika keperawatan pula (Utami, 2016).
Pada saat ini masalah yang berkaitan dengan etika (ethical dilemmas) telah
menjadi masalah utama di samping masalah hukum, baik bagi pasien, masyarakat
maupun pemberi asuhan kesehatan. Salah satu aturan yang mengatur hubungan
antara perawat-pasien adalah etika. Etik mengacu pada prinsip-prinsip apakah
suatu perilaku atau sikap yang dilaksanakan seseorang benar atau salah (Zerwekh
& Garneau, 2014).
Perhatian terhadap masalah etik dalam pelayanan kesehatan meningkat seiring
dengan pengetahuan masyarakat yang semakin paham atas hak-hak individu,
kebebasan dan tanggung jawab dalam melindungi hak yang dimiliki. Serta
perubahan dalam hukum dan sosial tentang aborsi, euthanasia, perawatan paliatif
dan teknologi dalam bidang reproduksi. Dengan adanya kemajuan yang begitu
cepat seperti ini menuntut kemampuan perawat menghadapi segala perubahan
yang terjadi. Perawat harus mengembangkan keterampilan untuk melaksanakan
peran dan fungsinya sebagai perantara moral dan sebagai partisipan yang terkait
dengan etik. Secara umum, tujuan etika keperawatan yaitu menciptakan dan
mempertahankan kepercayaan antara perawat dan klien, perawat dengan perawat,
perawat dengan profesi lain, juga antara perawat dengan masyarakat (Utami,
2016).
Perawat dituntut untuk dapat berpikir kritis dalam pengambilan keputusan pada
saat berada pada situasi dilema etik tanpa merugikan pihak manapun. Oleh Karena
itu dalam mengambil sebuah keputusan, perawat harus memperhatikan aturan atau
hukum yang berlaku, kode etik perawat serta prinsip etik/moral dalam keperawatan.
B. Tujuan Penulisan
Untuk memahami etik dalam bidang keperawatan, nilai-nilai praktik
professional, teori-teori etik, prinsip-prinsip etik/moral, bioetik, isu terkait etik dan
bioetik, model pengambilan keputusan etik, batas hukum keperawatan yang
meliputi sumber hukum dan aspek legal dalam keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3. Teori-teori etik
Teori etik merupakan prinsip dimana seseorang dapat menentukan apa
yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan. Teori utilitarianisme / teleologi
dan deontology merupakan teori yang berasal dari Barat yang banyak dipakai
oleh para profesional di bidang pelayanan kesehatan untuk mengambil
keputusan yang terbaik saat terjadi dilema etik (Cherry & Jacob, 2014). Teori-
teori tersebut antara lain :
a) Teori Berdasarkan Konsekuensi (Pendekatan Teleologi)
Aliran teologis bermula dari United Kingdom oleh Jeremy Bentham
(1748-1832). Pada aliran teologis atau konsekuensialis, baik buruknya
seseorang atau benar salahnya suatu perbuatan, dinilai dari tujuan yang
hendak dicapai. . Utilitarianisme, merupakan salah satu bentuk dari teori ini,
yang memandang sebuah tindakan baik sebagai sesuatu yang paling
penting. Menurut aliran ini setiap manusia wajib berbuat sesuatu untuk
tujuan yang baik (Indar, 2017).
Teori teleologik berfokus pada persoalan tentang keadilan. Pendekatan
ini sering digunakan dalam membuat keputusan bioetik untuk menentukan
tindakan mana yang lebih besar manfaatnya terhadap pasien saat
dihadapkan pada situasi dilema etik (Cherry & Jacob, 2014). Pendekatan ini
juga terkadang diinterpretasikan sebagai “the end justifies the means” atau
pada akhirnya menghalalkan atau membenarkan segala cara. Misalnya,
euthanasia merupakan pilihan yang dapat diterima karena tindakan
tersebut dapat menurunkan atau meringankan penderitaan pasien
(Zerwekh & Garneau, 2014).
b. Beneficience
Beneficence merupakan kewajiban perawat untuk berbuat baik kepada
pasien. Sebagai contoh, kita dapat menggunakan prinsip ini ketika
memutuskan intervensi keperawatan apa yang seharusnya disediakan
untuk pasien yang sekarat, ketika beberapa dari intervensi tersebut dapat
menyebabkan rasa sakit. Dalam usaha untuk memperpanjang hidup,
sesuatu yang menyakitkan dapat terjadi (Zerwekh & Garneau, 2014).
Untuk membuat kebaikan diperlukan juga ketertarikan perawat
terhadap pasien melebihi ketertarikan perawat terhadap dirinya sendiri.
Contohnya, pasien anak mau minum obat dalam bentuk tablet bila
dihaluskan terlebih dulu kemudian dicampur dengan makanan yang dia
sukai, walaupun sebenarnya perawat tahu bahwa anak tersebut dapat
menelan obat tablet. Dalam prinsip beneficence ini perawat dituntut untuk
memberikan kebaikan yaitu dengan mengikuti kemauan anak tersebut,
meskipun perawat dalam keadaan sibuk (Potter & Perry, 2009).
c. Nonmaleficence
Prinsip yang menegaskan semua tindakan tidak menimbulkan bahaya
atau perlukaan baik fisik maupun emosional sepertinya tidak menimbulkan
nyeri atau sakit atau menimbulkan perasaan marah, terisolasi dan merasa
tidak berbahaya pada pasien. Dalam praktek nonmaleficence bermakna
tidak melakukan tindakan yang menimbulkan penderitaan apapun/ kerugian
kepada orang lain. Tindakan yang professional harus mencegah tindakan
yang dapat merugikan pasien (Indar, 2017).
d. Fidelity
Fidelity merupakan kewajiban atau tugas untuk setia pada komitmen.
Prinsip ini menegaskan perlunya komitmen tenaga kesehatan terutama
perawat harus menjaga informasi rahasia pasien, menjaga privasi pasien
dan menjaga kepercayaan pasien. Misalnya, menjaga kerahasiaan pasien
yang positif terdiagnosis HIV (Zerwekh & Garneau, 2014).
e. Justice
Prinsip berlaku adil (justice) merupakan kewajiban untuk
memperlakukan semua pasien secara adil, tanpa memperhatikan usia,
status sosial ekonomi, suku, agama, ras dan antar golongan. Dalam
mengambil sebuah keputusan perawat sering dihadapkan dengan situasi
dimana prinsip justice harus diberlakukan. Prinsip Who comes first, will be
serve first harus diterapkan. Pasien yang datang duluan akan dilayani
duluan, kecuali terjadi gawat darurat misalnya maka prinsip ini tidak berlaku
(Indar, 2017).
f. Veracity
Veracity merupakan kewajiban untuk mengatakan kebenaran. Prinsip
veracity dapat menjadi suatu masalah ketika pasien yang didiagnosis
kanker bertanya kepada perawat “Apakah saya menderita kanker?”
sedangkan keluarganya meminta untuk tidak memberitahukan kepada
pasien bahwa ia menderita kanker karena mereka mempercayai bahwa
berita buruk dapat menghapus semua harapan pasien (Zerwekh &
Garneau, 2014).
g. Privacy
Prinsip ini menekankan tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya
tidak sampai menyinggung perasaan pribadi dari pada pasien itu sendiri,
demikian halnya pasien menerima semua bentuk perawatan tanpa
melakukan suatu perbuatan yang sensitive dan menyentuh persoalan
pribadi dari tenaga kesehatan manapun (Indar, 2017).
Menurut Cherry & Jacob (2014) prosedur pengambilan keputusan etik antara
lain:
a. Mengidentifikasi masalah-masalah etika
Pada tahap pertama diperlukan upaya untuk mengetahui fakta-fakta
ilmiah dan situasi yang terjadi terkait perasaan, emosi, sikap dan opini.
Seorang perawat harus berusaha untuk memahami nilai-nilai yang melekat
pada situasi tersebut. Mencoba untuk memahami secara menyeluruh tentang
situasi yang terjadi adalah suatu proses yang memakan waktu dan melibatkan
berbagai pandangan yang berbeda, namun hal tersebut sangat penting untuk
memahami sepenuhnya masalah yang terjadi sebelum lanjut ke prosedur
penilaian. Wright (1987) dalam Cherry & Jacob (2014) menyimpulkan
beberapa pertanyaan penting yang harus dibahas dalam tahap ini yaitu:
Apa yang menjadi masalahnya?
Apakah ada masalah-masalah yang tersembunyi?
Apa sebenarnya kompleksitas atau kerumitan dari masalah ini?
Apakah ada sesuatu yang diabaikan?
e. Zat Tercatat
Menyebarkan dan menggunakan zat-zat tercatat, misalnya halusinogen,
narkotik, stimulant dan depresan diatur dalam hukum di Amerika Serikat.
Perawat yang menyalahgunakan zat-zat ini dapat dijerat hukum pidana
(Kozier et al., 2011).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika memberi keputusan tentang tindakan yang diharapkan benar, tepat atau
bermoral. Etika keperawatan merupakan aturan atau prinsip yang menentukan
apakah tindakan yang dilakukan oleh seorang perawat dalam hubungannya dengan
pasien, anggota keluarga pasien maupun dengan penyedia layanan kesehatan
lainnya adalah benar atau salah. Dalam melaksanakan praktik keperawatan,
perawat harus berpegang pada nilai-nilai praktik professional.
Keperawatan sebagai suatu pelayanan professional bertujuan untuk
tercapainya kesejahteraan manusia, dimana perawat mempunyai kontrak sosial
dengan masyarakat. Ini artinya masyarakat mempunyai kepercayaan terhadap
perawat untuk terus-menerus memelihara dan meningkatkan pelayanan yang
diberikan. Untuk itu perawat harus dibekali dengan ilmu pengetahuan, metodologi,
etika dank ode etik keperawatan.
sBioetik merupakan bagian dari etika yang sering digunakan untuk kehidupan
dan kesehatan manusia. Isu-isu terkait bioetik dan etik sering menimbulkan dilema
walaupun isu-isu tertentu tidak dilakukan secara langsung oleh perawat namun
perawat juga terlibat di dalamnya. Isu-isu bioetik dan etik yang sekarang masih
terus menjadi perdebatan salah satunya adalah aborsi. Ketika perawat dihadapkan
dengan isu terkait etik dan bioetik, perawat juga berhadapan dengan hukum. Dalam
menghadapi dilema perawat harus mengambil sebuah keputusan terbaik untuk
pasien dan perlu memahami aspek-aspek legal terkait dengan tugas dan
perannya.
B. Saran
Sebagai perawat kita di harapkan selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan tehnology terkini agar mampu menerapkan nilai etik moral dalam
profesi keperawatan. Dengan demikian perawat profesional akan mengambil
keputusan dengan bijaksana sehingga pelayanan keperawatan yang diberikan
kepada masyarakat berkualitas dan tidak ada pihak yang dirugikan.
DAFTAR PUSTAKA
Cherry, B., & Jacob, S. R. (2014). Contemporary Nursing: Issues, Trends, &
Management (6th ed.). United States of America: Elsevier Mosby.
Potter, P. A., Perry, A. G., Stockert, P. A., & Hall, A. M. (2013). Fundamentals of
Nursing (8th ed.). United States of America: Elsevier Mosby.
Zerwekh, J., & Garneau, A. Z. (2014). Nursing Today: transition and trends (7th ed.).
United States of America: Elsevier Saunders.