Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MATA KULIAH : KONSEP DAN TEORI DALAM KEPERAWATAN

DOSEN : Dr. Elly L Sjattar, S.Kp., M.Kes

ANALISIS TEORI KEPERAWATAN : NOLA J. PENDER DENGAN TEORI


“HEALTH PROMOTION MODEL” DAN APLIKASINYA DALAM MANAJEMEN
KEPERAWATAN

Oleh:
KELOMPOK 4
Rudi Salam C012171023
Dan Tandi C012171051
Daniel Dady C012171050
Andi Sri Ulfinofriati C012171022
Halija Bauw C012171066
Nur Isriani Najamuddin C012171065

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
KATA PENGANTAR
Pujidan Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat, Hidayat serta karunia-Nya
sehingga tugas Makalah ini dapat diselesaikan dengan lancar dan baik. Salam salawat semoga
tetap tercurah atas Baginda Rasulullah Muhammad SAW sebagai uswatun khasanah dan
rahmatan lilalamin.
Penyusunan makalah ini membahas tentang analisis teori keperawatan Nola J. Pender
tentang Health Promotion Model dan aplikasinya dalam manajemen asuhan keperawatan,
yang sumbernya diambil dari berbagai macam referensi yaitu di beberapa buku, artikel jurnal,
website dan sumber lainnya.
Ucapan terima kasih kepada rekan kelompok dan berbagai pihak karena berkat
bantuan dan kerjasama sehingga penyusunan makalah kelompok ini dapat diselesaikan.
Tim penyusun juga menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu pada kesempatan ini kami harapkan kritikan dan saran
yang konstruktif demi penyempurnaan tugas di masa yang akan datang.
Akhirnya tim penyusun berharap makalah ini bisa menjadi sumber referensi bagi insan
akademik dan memberikan manfaat yang banyak bagi para pembaca. Aamiin….
Makassar, Nopember 2017
Tim Penyusun

Kelompok V

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengembangan teori dan model konseptual keperawatan merupakan bagian
penting dalam pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan bersifat komprehensif
meliputi biopsikososiokultural dan spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat, baik dalam keadaan sehat maupun sakit dengan pendekatan
proses keperawatan. Penerapan suatu teori keperawatan dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan akan berdampak pada peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan professional akan berkembang bila
didukung oleh teori dan model keperawatan serta pengembangan riset keperawatan dan
diimplementasikan di dalam praktek keperawatan. Peningkatan mutu pelayanan
keperawatan didukung oleh pengembangan teori-teori keperawatan.
Berbagai teori banyak yang dihasilkan oleh pakar keperawatan dan telah banyak
dipublikasikan yang bertujuan membantu memberikan gambaran dalam usaha
pengembangan teori dalam praktik keperawatan dan bagian dari kunci perkembangan
ilmu keperawatan dan perkembangan profesi keperawatan. Profesi keperawatan mengenal
empat teori keperawatan, yang terdiri dari meta theory, grand theory, middle range theory,
dan practice theory. Teori-teori tersebut diklasifikasikan berdasarkan tingkat
keabstrakannya, dimulai dari meta theory sebagai yang paling abstrak, hingga practice
theory sebagai yang lebih konkrit. Level keempat dari teori tersebut (metatheory) adalah
teori dengan level tertinggi dan dijelaskan dengan prefix “meta”, yang berarti “perubahan
pada posisi”, “diluar”, pada level tertinggi, atau “melebihi” danmerujukpada body of
knowledge tentang body of knowledge atau tentang suatu bidang pembelajaran seperti
matematika.
Teori sendiri memiliki pengertian suatu pandangan yang sistematis terhadap suatu
gejala atau fenomena yang ada dengan menentukan hubungan spesifik terhadap konsep
yang digunakan untuk menjelaskan, menganalisa atau meramalkan suatu kejadian.
Teori bisa juga merupakan hubungan beberapa konsep maupun kerangka konsep
dan merupakan kerangka dasar yang harus dimiliki oleh seorang perawat sebagai
pedoman untuk berpikir, mengambil keputusan bertindak / berprilaku dalam
melaksanakan praktek keperawatan pada klien dalam rentang sehat sakit sehinggah
perawat mampu memiliki cara pandang, melihat, memikirkan dan memaknai, menyikapi
serta memilih tindakan atas masalah atau penomena yang ada. Pada makalah ini kelompok
kami akan berusaha memaparkan tentang pandangan falsafah dan paradigm keperawatan
tentang teori Health Promotion Model menurut Nola J. Pender
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk :
a. Mengidentifikasi model konseptual/teori keperawatan Nola J. Pender
b. Mengetahui bagaimana aplikasi teori keperawatan Nola J. Pender dalam manajemen
asuhan keperawatan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Teori Keperawatan Menurut Nola J. Pender
1.1.1 Pandangan falsafah
Nola J. Pender yang lahir pada tanggal 16 Agustus 1941 di Lansing, Michigan.
mengawali pengamatannya lewat kekagumannya terhadap pekerjaan perawat
ketika tantenya dirawat oleh seorang perawat. Sudut pandang Pender dalam
keperawatan meliputi keperawatan holistik, psikologi sosial, dan teori
pembelajaran.
Berawal dari terbitan Pender tentang “A conceptual Model for Preventive
Health Behavior,” ia menganalisis tentang bagaimana individu mengambil
keputusan bagi diri mereka sendiri dalam pelayanan kesehatan dilihat dari
konteks keperawatan seperti tindakan individu tersebut dalam mencegah
penyakit. Teori pembelajaran sosial merupakan pusat Health promotion model
disingkat HPM, dan HPM menjadi edisi pertama tulisan Pender dalam Health
promotion in nursing practice pada tahun 1982.
Faktor-faktor Faktor-faktor Partisipasi dalam perilaku
persepsi-kognitif pemodifikasi yang mempromosikan
kesehatan

Pentingnya kesehatan Karakteristik demografis

Persepsi kendali terhadap Karakteristik biologis


kesehatan
Persepsi keyakinan diri Pengaruh interpersonal

Defenisi kesehatan Faktor-faktor situasional Kecenderungan melakukan


perilaku-perilaku yang
mempromosikan kesehatan
Persepsi status kesehatan
Faktor-faktor perilaku
Isyarat untuk tindakan
Persepsi keuntungan dari
perilaku penggalaan
kesehatan
Persepsi hambatan bagi
perilaku promosi mengenai
Penjelasan konsep Health promotion model (HPM) dapat
kesehatan
dijelaskan melalui karakteristik individu & pengalaman yang mempengaruhi,
antara lain :
1. Perilaku yang berkaitan dengan masa lalu
Adanya kemiripan akan perilaku di masa lalu misalnya efek secara langsung
ataupun tidak langsung dalam perilaku mempromosikan kesehatan
2. Faktor personal
- Faktor biologis personal
- Faktor psikologis personal
- Faktor sosiokultural personal
3. Keuntungan yang dirasakan atas suatu tindakan
4. Adanya halangan atau tantangan yang dirasakan untuk melakukan tindakan
Halangan yang dimaksud adalah misalnya adanya rintangan yang diantisipasi,
dibayangkan atau sesuatu yang nyata sebagai akibat dari perilaku tersebut.
5. Keyakinan akan persepsi diri sendiri
Lebih kepada kemampuan personal seorang individu dalam melakukan
tindakan mempromosikan kesehatan.
6. Afek yang berkaitan dengan aktivitas
Afek yang dimaksud adalah tentang perasaan individu mengenai perilaku yang
muncul sebelum dan setelah melakukan aktivitas.
7. Pengaruh interpersonal
Menekankan pada perilaku, kepercayaan atau sikap terhadap orang lain seperti
norma, dukungan sosial dan hasil pengamatan setelah melihat seseorang
melakukan aktivitas ataupun menjalankan perilaku.
8. Pengaruh situasional
Menjelaskan tentang keadaan/kondisi situasi yang dapat berpengaruh pada
perilaku kesehatan.
9. Komitmen terhadap rencana tindakan
10. Pilihan dan tuntutan dalam bersaing
11. Perilaku yang mempromosikan kesehatan
Lebih mengarah kepada akhir dari segala bentuk perilaku mempromosikan
kesehatan meliputi aksi nyata akan kepedulian terhadap kesehatan misalnya
dengan memakan makanan sehat, berolahraga, istirahat yang cukup, kegiatan
spiritual dan menjalin hubungan interpersonal yang baik diantara sesama.
1.1.2 Paradigma keperawatan
Pender (1987) menggambarkan bahwa HPM dapat diberdayagunakan dalam
hal, antara lain :
a. Manusia
Dalam melihat aktifitas/perilaku individu hubungannya dengan
mempromosikan kesehatan dan perilaku yang spesifik seperti olahraga dan
penggunaan pelindung pendengaran. Dalam perkembangan teorinya, mucul
revisi HPM dengan menambahkan variabel baru yang dapat mempengaruhi
individu dalam mewujudkan perilaku mempromosikan kesehatan yaitu
afek yang berkaitan dengan aktivitas, komitmen terhadap rencana tindakan,
dan pilihan & tuntutan bersaing yang sifatnya mendesak.
Berikut revisi model Promosi Kesehatan tersebut :
Karakteristik dan Aspek kognisi
Perilaku yang
pengalaman dan afeksi dari
diharapkan
individu perilaku khusus
Manfaat yang
dipersepsikan terhadap
suatu tindakan

Hambatan yang
dipersepsikan terhadap
suatu tindakan
Kebutuhan yang
Perilaku mendesak (kendali
sebelumnya rendah) dan berbagai
yang terkait Persepsi terhadap pilihan (kendali
keyakinan diri tinggi)

Pengaruh yang
ditimbulkan oleh suatu
Faktor aktivitas
personal: Komitmen untuk Perilaku
biologi, Pengaruh interpersonal
merencanakan promosi
psikologi, dan (keluarga, kelompok, kesehatan
sosio-budaya suatu tindakan
penyedia layanan,
kesehatan), norma,
dukungan model

Pengaruh situasional:
Model yang direvisi tersebut diatas mengidentifikasi konsep yang
pilihan yang tersedia,
kebutuhan,
relevan dengan perilaku dalam mempromosikan kesehatan dan sebagai
karakteristik, dan
fasilitas pembuatan hipotesis yang bisa diuji.
estetika

Dalam bukunya disebutkan asumsi utama HPM adalah membahas


tentang orang, seperti berikut ini:
1. Orang berusaha membuat kondisi hidupnya dapat mengungkapkan
potensi kesehatannya yang sifatnya unik
2. Orang dengan sadar diri dapat menilai tentang kemampuan dirinya
3. Orang menghargai setiap perubahan secara positif
4. Setiap individu dengan aktif dalam pengaturan diri mereka sendiri
5. Pekerja kesehatan (Perawat) memiliki peranan penting dalam
perubahan lingkungan interpersonal
6. Dalam perubahan perilaku yang esensial, sangat dibutuhkan penataan
ulang dari segi interaksi manusia dengan lingkungan.
HPM menggambarkan tentang berbagai aspek sikap dan perilaku
manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar agar tetap sehat
yang berorientasi pada kompetensi atau pada pendekatan (Pender, 1996).
HPM adalah sebuah model konseptual yang darinya kemudian teori
middle-range dikembangkan. Dengan model ini, apa yang diketahui dapat
diintegrasikan dengan perilaku.
b. Keperawatan
Asumsi utama dari Nola J. Pender lebih menekankan pada persfektif ilmu
perilaku dan peran aktif pasien/individu dalam mengatur perilaku
kesehatan dengan memodifikasi lingkungan.
Dalam penerimaan oleh komunitas, professional keperawatan
beranggapan bahwa HPM merupakan sesuatu yang relevan dan dapat
diterapkan sepanjang masa dan berguna dalam berbagai macam keadaan
dengan metode penerapan pembentukan kerjasama komunitas dengan
mempertimbangkan konteks lingkungan dan promosi kesehatan global dan
berkontribusi dalam memberikan solusi keperawatan dan reformasi
pelayanan kesehatan dengan persediaan sarana dan memotivasi dalam
pemenuhan kesehatan pribadinya (Pender, 1996).
HPM digunakan pada tingkat pendidikan S2 dan telah mulai
diterapkan kepada jenjang pendidikan keperawatan S1 di Amerika Serikat
dan mulai dimasukkan dalam kurikulum keperawatan sebagai sebuah aspek
penilaian kesehatan, keperawatan kesehatan komunitas, dan mata kuliah
yang berfokus pada kesehatan (Pender, 2000)
HPM juga telah dijadikan sebagai alat untuk penelitian dan sangat
mudah dipahami. Untuk sementara ini, model HPM terus mengalami
perbaikan dan uji validitas dalam menjelaskan hubungan-hubungan antara
faktor-faktor yang dipercaya dapat mempengaruhi perubahan dalam
perilaku kesehatan yang beragam.
c. Lingkungan
Disisi lain, Nola J. Pender menjelaskan tentang bagaimana
keanekaragaman biopsikososial, individu memberikan perubahan
lingkungan akibat dari interaksi seiring dengan berjalannya waktu.
d. Kesehatan
Selanjutnya dalam mengurai tentang kesehatan, teori HPM menyediakan
instrument profil gaya hidup yang mempromosikan kesehatan /Health
Promotion Life-style Profil (HPLP) untuk mengukur gaya hidup yang
mempromosikan kesehatan (Pender, 1996). Terdapat 6 skala turunan pada
instrument tersebut antara lain:
1. Tanggungjawab kesehatan
2. Aktifitas fisik
3. Nutrisi
4. Hubungan interpersonal
5. Pertumbuhan spiritual
6. Manajemen stress
Dari instrument diatas yang kemudian dipakai dalam
pengaplikasian oleh perawat dan individu dalam menilai gaya hidup dalam
mempromosikan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi pasien. HPM
kemudian mengidentifikasi faktor kognitif dan persepsi dari keuntungan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Secara garis besar, teori keperawatan menurut Nola J. Pender menjelaskan bahwa
model promosi kesehatan (Health promotion model/HMP) sebagai suatu tujuan dalam
pengaplikasian ilmu untuk melakukan pencegahan penyakit karena dalam model ini
dijelaskan tentang interaksi antara perawat dengan konsumen dengan memperhatikan
peran lingkungan.
The assumptions and principles of humanbecoming incarnate a deep concern for
the delicate sentiments of being human and show a profound recognition of human
freedom and dignity” (Parse, 2007b, p. 310 dalam Alligood (2014).
"Asumsi dan prinsip-prinsip menjadi manusia mewujudkan sebuah
keprihatinan/perhatian yang mendalam untuk perasaan yang sulit bagi setiap manusia dan
menunjukkan pengakuan yang lebih terhadap kebebasan dan martabat manusia "

4.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan kepada para pembaca, yaitu :
1. Kepada perawat professional mari bersama-sama menjadi roll model bagi masyarakat
dengan melakukan aspek pencapaian tujuan kesehatan yang paripurna, menjaga
lingkungan dan senantiasa mengaplikasikan ilmu secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Alligood, R.M. (2014). Pakar Teori Keperawatan dan Karya Mereka. Singapore: Elsevier
Alligood, R.M. (2013). Nursing Theorists and Their Work: Elsevier Health Sciences.
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
Ginting, P dan Situmorang, HS. (2008). Filsafat Ilmu Dan Metode Riset. Medan: USU Pres

Anda mungkin juga menyukai