Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Azzahra Diva

NIM : 1911223016
Matkul : Patologi Penyakit Menular
Dosen pengampu : dr. Ulya Uti Fasrini, M. Biomed

3. Kebutuhan zat gizi dan saran zat gizi dari DBD, TBC, dan Tifus.
a. DBD
Kebutuhan zat gizi :
1. Makronutrien
Makronutrien adalah nutrisi atau zat gizi makro atau besar yang sangat penting dan
diperlukan oleh tubuh untuk menghasilkan energi. Karbohidrat, lemak, dan protein
termasuk dalam zat gizi golongan ini. Ketika sakit, termasuk saat demam, seluruh sel-
sel di tubuh Anda membutuhkan banyak energi untuk melawan penyakit dan
mengembalikan keadaan tubuh kembali sehat.
Pasien DBD perlu mengupayakan agar dapat makan,meski merasa mual, mulut pahit,
tidak nafsu makan, atau bahkan sampai muntah.
Selain itu, penyakit yang diakibatkan oleh virus biasanya bersifat self-limitting
disease atau dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan karena sistem imun yang baik.
2. Mikronutrien
Mikronutrien adalah zat gizi mikro yang juga penting dalam membantu metabolisme
dan meningkatkan sistem imun dalam tubuh. Yang termasuk mikronutrien adalah
vitamin dan mineral. Sumber mikronutrien yang terbanyak adalah dari sayur-sayuran,
buah-buahan, dan kacang-kacangan.

Saran zat gizi :


1. Air Kelapa
Seperti yang sudah dijelaskan, DBD mempunyai risiko dehidrasi akibat demam dan
kebocoran plasma. Pada dasarnya yang dibutuhkan untuk mencegah dehidrasi adalah
cairan dan elektrolit.
Air kelapa sangat disarankan karena sifatnya yang mirip cairan tubuh sehingga lebih
mudah diserap. Selain itu, kandungan air, elektrolit, dan gula dalam air kelapa juga
penting untuk mengganti cairan tubuh dan mencegah dehidrasi pada pasien DBD.
2. Buah Jambu Biji
Nah, buah yang satu ini juga terkenal karena khasiatnya meningkatkan trombosit atau
sel keping darah. Pada penderita DBD, hasil pemeriksaan darah sering menunjukkan
turunnya nilai trombosit dibawah normal. Padahal, trombosit berfungsi untuk
menambal pembuluh darah yang bocor akibat virus dengue.
Karena itu, buah jambu biji disarankan untuk dikonsumsi karena berbagai penelitian
sudah membuktikan manfaatnya untuk meningkatkan trombosit. Selain itu, buah
jambu biji juga mengandung tinggi vitamin C yang juga berfungsi meningkatkan
sistem imun.

Sumber : https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/cukupi-kebutuhan-nutrisi-untuk-
lawan-dbd-83
b. TBC
Kebutuhan zat gizi :
Diet tinggi protein akan meningkatkan massa otot sehingga perbaikan fungsi fisik akan
mempercepat kesembuhan dan terjadi konversi hasil BTA (Bakteri Tahan Asam).
Kekurangan energi-protein (KEP) dan defisiensi zat gizi mikro akan meningkatkan resiko
terjangkit TB. Telah dibuktikan bahwa penderita TB dengan KEP akan mengalami
keterlambatan proses kesembuhan dan tingkat kematiannya lebih tinggi dibanding
penderita TB dengan status gizi baik. Maka dari itu, kebutuhan kalori dan protein yang
cukup sangat penting bagi penderita TB.
Zat gizi mikro seperti vitamin A, B6, C, E, D dan asam folat serta mineral zinc, selenium,
besi dan tembaga memiliki peranan dalam proses metabolik, fungsi seluler khususnya
proses imunitas.20 Berkurangnya asupan zat gizi mikro khususnya vitamin A (retinol)
dan antioksidan lainnya seperti vitamin C, Vitamin D, vitamin E, zinc dan selenium akan
mengakibatkan gangguan respon imun. Antioksidan berfungsi menetralisir radikal bebas
yang terjadi karena adanya infeksi TB. Antioksidan melawan radikal bebas dan menekan
reaksi dari zat oksidatif sehingga dapat melindungi seseorang dari peradangan jaringan.

Saran zat gizi :


Berikut adalah panduan makanan seimbang yang dianjurkan bagi penderita TBC seperti
dilansir diethealthclub.com, Senin (26/3/2012) :
1. Makanlah berbagai macam buah segar dan sayuran setiap hari, tetapi tetap dalam
jumlah kalori yang direkomendasikan dokter.
Pilih sayuran yang berbeda dari berbagai jenis seperti sayuran hijau tua, sayuran
berwarna oranye, kacang, dll.
2. Susu atau produk susu harus dikonsumsi setidaknya 3 kali sehari.
Kalsium dalam susu sangat penting dalam membangun kesehatan tulang pasien TBC.
3. Untuk produk daging, pilihlah daging tanpa lemak atau rendah lemak. 10 persen
asupan kalori harian harus berasal dari lemak jenuh dan sekitar 200 mg kolesterol.
Jagalah asupan total lemak dan minyak antara 25 - 30 persen kalori harian. Sebagian
besar lemak harus berasal dari lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal yang
ditemukan dalam makanan seperti ikan, kacang-kacangan dan minyak sayur.
4. Makanlah berbagai macam makanan yang kaya protein seperti kacang-kacangan dan
biji-bijian.
Makanlah makanan kecil sepanjang hari dengan rentang waktu yang singkat. Pastikan
agar tubuh mendapat cukup asupan cairan dan garam dalam makanan.
5. Makanan untuk pasien TB harus sederhana, dipersiapkan dengan baik dan mudah
dicerna. Makanan yang lebih berat baru dapat diberikan kepada pasien setelah
kondisinya sangat membaik.

Sumber :
 Susilawati, M., Sari, Y., Rachmawati, R., & Julianti, E. (2019). ASUPAN ZAT GIZI
MAKRO DAN MIKRO PENDERITA TUBERKULOSIS PARU RAWAT JALAN
SEBELUM DAN SESUDAH TERAPI FASE INTENSIF DISERTAI KONSELING
GIZI. Penelitian Gizi Dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food
Research), 41(1), 55-64. https://doi.org/10.22435/pgm.v41i1.1860
 https://health.detik.com/hidup-sehat-detikhealth/d-1876144/pantangan-dan-anjuran-
untuk-penderita-tbc

c. Tifus
Kebutuhan zat gizi :
1. Kalori tinggi
Diet tinggi kalori dianjurkan untuk semua pasien yang menderita tipus. Jumlah kalori
yang tinggi dalam tubuh mencegah penurunan berat badan yang terjadi karena
demam typhoid. Makanan dengan kalori tinggi untuk menjaga pasien tetap kenyang
saat nafsu makan rendah. untuk awal pemberian dimulai dengan 1000-1200 kkal/
hari. Hal ini untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan energi dan harus sesuai
setelahnya berdasarkan toleransi dan pemulihan. contoh makanannya seperti : beras
(dalam bentuk nasi tim atau bubur), roti putih, dan pisang.
2. Tinggi protein
Protein untuk melawan kelelahan dan kelemahan. Namun, daging dan ikan harus
dihindari selama beberapa minggu pertama karena mereka mungkin menjadi berat
pada sistem pencernaan Anda. konsumsi telur lebih mudah dicerna dibandingkan
dengan daging. produk-produk susu seperti susu skim, yogurth membantu memenuhi
kebutuhan protein dan mempercepat proses pemulihan dan mendukung sistem
kekebalan tubuh.
3. Karbohidrat
Diet harus mengandung karbohidrat yang sangat matang dan mudah dicerna (yaitu
glukosa, pati, madu , tebu, dll) untuk memfasilitasi penyerapan nutrisi dan
memastikan cukup makanan. kentang rebus bisa menjadi refensi makanan yang
mudah dicerna bagi pasien typhoid.
4. Lemak
Makanan yang mengandung lemak omega – 3 dapat membantu mengurangi
peradangan di tubuh. contoh makanan : hati ayam, kacang-kacangan, almond.
5. Cairan
Typhoid menyebabkan diare dan demam tinggi yang dapat menyebabkan dehidrasi .
dehidrasi pada typhoid dapat menyebabkan banyak komplikasi selama
perawatan. typhoid menyebabkan banyak kehilangan cairan sehingga kebutuhan
cairan dapat meningkat 3-4L , cairan ini juga untuk memperbaikai serta menjaga
keseimbangan caira elektrolit. penuhi cairan dengan minum yang banyak serta
konsumsi buah-buahan dengan kadar air yang tinggi, bisa dalam bentuk jus atau buah
potong, air glukosa, teh, kaldu, air kelapa, sup sayur, apel, jeruk, delima.

Saran zat gizi :


 Produk olahan susu : yogurt, susu skim, susus mentega (dicampur dengan buah
pisang) keju lunak, dan minuman berbasis susu.
 Rendah serat : bayam, wortel, labu, terong, pare, kentang, sereal olahan, puding beras.
 Makanan yang menarik : penting membuat makanan menarik untuk membuat pasien
meningkatkan nafsu makan, seperti sup dan kaldu, selain untuk meningkatkan energi
sup dan kaldu merupakan makanan mudah cerna. contohnya : sup sayur wortel, sup
sayur bening bayam, sup ayam bening.
 Makanan tinggi gula, konsumsi makanan dengan kadar gula tinggi seperti madu.
Sumber : https://ahligizi.id/blog/2020/06/18/makanan-orang-typhoid/

Anda mungkin juga menyukai