Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat


dan karunia-Nya sehingga Booklet yang berjudul “Turun Darak”
Sebagai Sarana Edukasi Manajemen Diri Pada Pasien
Hipertensi ini dapat terselesaikan. Booklet ini disusun dengan
tujuan untuk memberikan informasi kepada pasien hipertensi
tentang manajemen atau pengelolaan diri pada pasien hipertensi
sebagai salah satu upaya untuk membantu pasien hipertensi
mengontrol tekanan darahnya sehingga tidak terjadi komplikasi.
Booklet ini tersusun atas fasilitasi dan bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada
Direktur Poltekkes Kemenkes Mataram dan ketua STIKES
Mataram. Booklet ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu
saran dan masukan sangat kami harapkan.
Akhir kata semoga Booklet ini dapat memenuhi
tujuannya sesuai harapan penulis untuk membantu pasien
hipertensi dalam mengontrol tekanan darahnya.
Mataram,

Penyusun

DAFTAR ISI

ii
Cover............................................................................ i
Kata Pengantar............................................................. ii
Daftar Isi...................................................................... iii
Kata Motivasi.............................................................. v
Pendahuluan................................................................. 1
Pengertian dan Tujuan …........................................... 2
Manfaat Manajemen Diri.............................................. 3
Tindakan Yang Dapat Mengontrol Tekanan Darah........ 4
Tugas-Tugas dalam Manajemen Diri............................. 4
A. Integrasi Diri.......................................................... 5
1. Mengurangi Berat Badan Secara Efektif............ 6
2. Menghindari Minum Alkohol.......................... 7
3. Mengkonsumsi Makanan Rendah Garam......... 8
4. Pola Diet Sehat................................................ 9
5. Berhenti Merokok............................................ 10
6. Olahraga/Aktifitas Fisik Yang Teratur............. 11
7. Mengontrol Stress............................................ 13
B. Regulasi Diri...................................................... 14
C. Interaksi Diri...................................................... 15
D. Pemantauan Tekanan Darah............................... 17
E. Kepatuhan Terhadap Aturan Yang Dianjurkan... 18
Kata Penutup ............................................................... 19
Daftar Pustaka.............................................................. 20

iii
iv
“SEMANGATTT….BAPAK/IBU
PASTI SUKSES MELAKUKAN
MANAJEMEN/ PENGELOLAAN
DIRI AGAR TEKANAN DARAH
DAPAT TERKONTROL”

v
PENDAHULUAN

Penyakit hipertensi sering disebut sebagai


pembunuh tersembunyi karena sering tanpa gejala
namun tiba-tiba sudah parah. Hipertensi masih menjadi
masalah kesehatan sampai sekarang seiring dengan
perubahan gaya hidup masyarakat. Hipertensi juga
merupakan penyakit kronis, maka perawatan hipertensi
sangat penting untuk dilakukan agar tekanan darah
terkontrol dan tidak terjadi komplikasi yang gawat
seperti stroke, gagal ginjal dan gagal jantung. Salah
satu caranya adalah dengan melakukan
manajemen/pengelolaan diri.
Booklet ini membantu pasien dalam hal
memberikan informasi tentang manajemen diri yang
harus dilakukan agar tekanan darah menjadi terkontrol.
Semoga booklet ini dapat bermanfaat.

1
MANAJEMEN DIRI
KLIEN HIPERTENSI

Manajemen / Pengelolaan diri pada klien hipertensi


merupakan tindakan mandiri yang harus dilakukan
oleh penderita hipertensi dalam kehidupannya
sehari-hari.

Sumber:blog.um-palembang.ac.id Sumber :
kompasiana.com

TUJUAN
1. Mengoptimalkan kesehatan
2. Mengontrol dan memanajemen tanda dan gejala yang
muncul
3. Mencegah terjadinya komplikasi
4. Meminimalisir gangguan yang ditimbulkan pada fungsi
tubuh, emosi, dan hubungan interpersonal dengan orang lain
yang dapat menganggu kehidupan klien.

2
MANFAAT

Terkontrolnya tekanan darah sehingga


mencegah terjadinya komplikasi seperti gagal
ginjal, stroke dan gagal jantung.

Sumber : hellosehat.com Sumber : Infopublik.id

3
Tindakan Yang Dapat Mengontrol Tekanan
Darah

 Pengaturan pola makan (diet),


 Patuh terhadap terapi pengobatan
 Perubahan gaya hidup
 Perilaku kesehatan yang positif
(Akther , 2010).

Tugas-tugas Dalam Manajemen Diri


1) Integrasi Diri
2) Regulasi Diri
3) Interaksi dengan tenaga kesehatan
4) Pemantauan tekanan darah

4
5) Kepatuhan terhadap aturan yang
dianjurkan

A. INTEGRASI DIRI

 Menerapkan perilaku hidup sehat


dalam kehidupan sehari-hari seperti :
diet yang tepat, olahraga, dan
kontrol berat badan.
 Melakukan modifikasi perilaku dan
perubahan gaya hidup seperti
(Canadian Hypertension Education
Program, 2012) :

5
1. Mengurangi Berat Badan Secara
Efektif

Sumber : klikdokter.com
Sumber : halodoc.com

 Mengurangi berat badan akan menurunkan beban kerja


jantung dan dapat membantu mengurangi tekanan
darah pada beberapa orang.
 Anjuran untuk klien hipertensi : menurunkan BB
secara perlahan-lahan sampai menjadi normal dengan
nilai indeks massa tubuh (IMT) 18,5-25 kg/m2 dan
menjaganya agar nilai IMT tidak melebihi 25 kg/m2,
hal ini dapat membantu menurunkan tekanan darah
sebanyak 5-20 mmHg/10kg.
6
2. Menghindari Minum Alkohol
Sumber : siwaofficial6.hatenablog.com

Bagi penderita hipertensi, alkohol dapat


menyebabkan obat tekanan darah tinggi
yang dikonsumsi menjadi tidak
bermanfaat (Noviyanti, 2015).

7
3. Mengkonsumsi Makanan
Rendah Garam

8
sumber : pngwing.com Sumber :
style.tribunnews.com

 Asupan garam perlu


dibatasi, karena
kandungan mineral
natrium (sodium) di
garam berperan penting
terhadap timbulnya hipertensi
 Contohnya : garam dapur maupun semua bahan
makanan yang mengandung natrium tinggi.
 Garam yang terkandung dalam makanan tidak lebih
dari 1 sendok teh per hari atau 1500 mg per hari bagi
usia dewasa <50 tahun, 1300 mg perhari bagi usia 51-
70 tahun, dan 1200 mg per hari bagi usia > 70 tahun.

4. Pola Diet Sehat

9
Sumber : gambaranimasipro.blogspot.com Sumber :
pngdownload.id

 Klien hipertensi disarankan menerapkan pola diet


sehat dengan menekankan pada meningkatkan
konsumsi buah-buahan, sayuran dan produk
susu rendah lemak, makanan yang berserat
tinggi, biji-bijian dan protein nabati, dan
kurangi konsumsi makanan yang mengandung
kolesterol dan lemak jenuh.
 Dengan menerapkan pola diet dapat membantu
mengurangi tekanan darah sebanyak 8-14 mmHg.

5. Berhenti Merokok

10
Sumber : himpunkartun.blogspot.com

 Berhenti merokok dapat mengurangi efek jangka


panjang hipertensi sehingga sangat penting
untuk dilakukan oleh klien hipertensi.
 Bahan kimia dalam tembakau dapat merusak
lapisan dinding arteri, sehingga dapat
menyebabkan arteri menyempit dan
meningkatkan tekanan darah.
 Asap rokok diketahui juga dapat menurunkan
aliran darah ke berbagai organ dan dapat
meningkatkan kerja jantung.

6. Olahraga/Aktivitas Fisik Yang Teratur

11
Sumber : mediaindonesia.com Sumber : flexfreeclinic.com

 Olahraga seperti berjalan kaki, jogging, bersepeda,


atau berenang dapat dilakukan secara rutin selama
30-60 menit selama 4-7 hari dalam seminggu yang
diperkirakan dapat menurunkan tekanan darah 4-9
mmHg.
 Sebelum memutuskan untuk melakukan olahraga,
hendaknya denyut nadi diukur terlebih dahulu. Jika
berkisar 60-80/menit artinya normal dan dapat
memulai olahraga.
 Namun jika lebih dari 100 harus istirahat terlebih
dahulu karena beban kerja jantung sudah tinggi.
 Tekanan darah, takaran, dan jenis olahraga juga jadi
pertimbangan boleh tidaknya berolahraga, terutama
bagi penderita hipertensi (Noviyanti, 2015).

12
 Olahraga dapat dilakukan dengan senam hipertensi
dan senam sasambo. Sasambo merupakan singkatan
dari Sasak, Samawa, Mbojo, yakni suku-suku yang
mendiami Provinsi Nusa Tenggara Barat. Senam
Tari Musik SASAMBO ini diciptakan oleh
pemerintah NTB
Sumber : youtube.com

7. Mengontrol Stress

13
Sumber : halodoc.com
Sumber : digination.id

 Stres perkepanjangan akan meningkatkan


tekanan darah.
 Para penderita hipertensi dianjurkan untuk
hidup relaks dan menghindari stres.
 Stres dapat dihindari dengan relaksasi,
meditasi, yoga, peregangan otot, pemijatan,
dan terbuka dalam mengungkapkan
masalah kepada orang lain.

B. REGULASI DIRI

14
 Berupa pemantauan tanda dan gejala yang dirasakan oleh
tubuh, penyebab timbulnya tanda dan gejala yang dirasakan,
serta tindakan yang dilakukan.
 Perilaku regulasi diri meliputi 1) mengetahui penyebab
berubahnya tekanan darah; 2) mengenali tanda – tanda dan
gejala tekanan darah tinggi dan rendah; 3) bertindak dalam
menganggapi gejala; 4) membuat keputusan berdasarkan
pengalaman; 5) mengetahui situasi yang dapat
mempengaruhi tekanan darah; dan 6) membandingkan
perbedaan antara tingkat tekanan darah.

Sumber : bukalapak.com Sumber : p2ptm.kemkes.go.id

15
C. INTERAKSI DIRI

Sumber : halodoc.com Sumber : halodoc.com

Perilaku yang mencerminkan interaksi dengan


tenaga kesehatan dan lainnya adalah sebagai berikut:
Nyaman ketika mendiskusikan rencana pengobatan
dengan penyedia layanan kesehatan;
Nyaman ketika menyarankan perubahan rencana
perawatan kepada penyedia layanan kesehatan ;
Nyaman ketika bertanya kepada penyedia layanan
kesehatan terkait hal yang ditidak dipahami
Berkolaborasi dengan penyedia layanan kesehatan
untuk mengindentifikasi alasan berubahnya tingkat
tekanan darah;

16
 Meminta orang lain untuk membantu dalam
mengontrol tekanan darah;
 Nyaman ketika bertanya pada orang lain terkait
teknik manajemen yang dilakukan untuk
menurunkan tekanan darah tinggi.

D. PEMANTAUAN TEKANAN DARAH

17
Sumber : halodoc.com Sumber : kompasiana.com

Perilaku pemantauan tekanan darah meliputi:


 Memeriksa tekanan darah saat merasa sakit;
 Memeriksa tekanan darah ketika mengalami gejala
tekanan darah rendah; dan
 Memeriksa tekanan darah untuk membantu
keputusan hipertensi perawatan diri.

18
E. KEPATUHAN TERHADAP ATURAN
YANG DIANJURKAN

 Mengacu pada kepatuhan pasien terhadap


konsumsi obat anti-hipertensi dan
kunjungan klinik.
 Komponen ini juga melibatkan konsumsi
obat sesuai dosis yang telah ditentukan,
waktu yang ditentukan untuk minum
obat, dan kunjungan klinik rutin setiap
1-3 bulan.

Sumber : mediakonsumen.com Sumber :


farmasetika.com

19
“ KEBAHAGIAAN ADALAH KUNCI
UNTUK HIDUP SEHAT, JADI JANGAN
LUPA BAHAGIA DAN TERSENYUM”

Terima Kasih, Semoga


Buku Ini Bermanfaat

20
DAFTAR PUSTAKA

Lestari, I. G., & Isnaini, N. (2018). Pengaruh Self Management


terhadap Tekanan Darah Lansia Yang Mengalami
Hipertensi. Indonesian Journal for Health Sciences,
02(01), 7–18.
Mcmanus, R. J., Bray, E. P., Mant, J., Holder, R., Greenfield,
S., Bryan, S., … Hobbs, F. D. R. (2009). Protocol for a
randomised controlled trial of telemonitoring and self-
management in the control of hypertension :
Telemonitoring and self-management in hypertension .
[ ISRCTN17585681 ]. BMC Cardiovasculer Disorder, 9,
1–9. https://doi.org/10.1186/1471-2261-9-6
Menteri Kesehatan. (2020). Protokol Kesehatan Bagi
Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka
Pencegahan Penyebaran COVID 19.
Mileski, M., Kruse, C. S., Catalani, J., & Haderer, T. (2017).
Adopting Telemedicine for the Self-Management of
Hypertension : Systematic Review Corresponding Author :
JMIR Medical Informatics, 5(4), 1–11.
https://doi.org/10.2196/medinform.6603

21
Nuruddani, S., Rahman, H. F., Nugroho, S. A., Andayani, S. A.,
& Wahid, H. (2019). Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Menggunakan Booklet Berbahasa Madura Terhadap Self
Management Pada Klien Hipertensi di Poli Jantung RSUD
Dr . Abdoer Rahem Situ- bondo. Jurnal Keperawatan
Muhamadiyah, 4(2), 17–23.
Purqoti, D. N. S., & Ningsih, M. U. (2019). Identifikasi Derajat
Hipertensi Pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Kota
Mataram, 1(2), 31–38.
Rahajeng, E., & Tuminah, S. (2009). Prevalensi Hipertensi dan
Determinannya di Indonesia. Majalah Kedokteran
Indonesia, 59(12), 580–587.

22
23

Anda mungkin juga menyukai