Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lanjut usia adalah kelompok manusia yang berusia 60 tahun ke atas
(Hardwinoto dan Setia Budhi, 1999 ; 8). Pada lanjut usia akan terjadi proses
menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti
dan mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak
dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi
(Constantinides, 1994). Oleh karena itu tubuh akan menumpuk makin banyak
distorsi metabolik dan struktural yang disebut penyakit degeneratif yang
menyebabkan lansia akan mengakhiri hidup dengan episode terminal
(Darmojo dan Martono, 1999 ; 4).
Data World Organization (WHO) menyebutkan bahwa hipertensi
menyerang 22% penduduk dunia, dan mencapai 36% angka kejadian di Asia
Tenggara. Hipertensi juga menjadi penyebab kematian di Indonesia tahun
2016 (Anitasari, 2019). Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang
dilakukan Kementerian Kesehatan tahun 2018 menghasilkan peningkatan
kejadian hipertensi dibandingkan hasil pada tahun 2013. Prevalensi kejadian
hipertensi berdasarkan hasil Rikesdas 2018 adalah 34,1%. Angka tersebut
lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 yang menyentuh angka prevalensi
25,8%. Hasil tersebut merupakan kejadian hipertensi berdasarkan hasil
pengukuran tekanan darah pada masyarakat Indonesia berusia 18 tahun ke
atas (kementerian Kesehatan RI, 2018).
Hipertensi merupakan kondisi peningkatan tekanan darah seseorang di
atas normal yang dapat mengakibatkan peningkatan angka kesakitan
(morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) (Sumartini, Zulkifli dan
Adhitya, 2019) hingga saat ini hipertensi masih menjadi masalah kesehatan
yang cukup besar untuk tetap di atasi. Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi
NTB tahun 2018 menunjukkan bahwa penyakit terbanyak peringkat kedua di
Puskesmas di Provinsi NTB tahun 2018 adalah hipertensi sebanyak 214.080
jiwa. Diperkirakan penderita hipertensi usia ≥18 tahun di provinsi NTB
sebanyak 358.110 jiwa dan mendapatkan pelayanan sebesar 56.107 jiwa.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di beberapa dusun
yang ada di Desa Mumbul Sari. Dusun Pengadang didapatkan data jumlah
lansia yang menderita hipertensi sebanyak 81 orang dari jumlah lansia yang
ada di Dusun Pengadang yaitu 120 orang, di dusun Munder didapatkan data
jumlah lansia yang hipertensi sebanyak 85 orang dari jumlah lansia yang ada
di dusun Munder sebanyak 112 orang dan terakhir di dusun Belencong
didapatkan data jumlah lansia dengan hipertensi sebanyak 94 dari jumlah
lansia yang ada di dusun Belencong yaitu 116 orang.
Faktor penyebabnya karena gaya hidup yang kurang sehat seperti
merokok, kurang berolahraga, kurang mengkonsumsi sayur-mayur, stress,
kurang tidur, serta mengkonsumsi garam yang berlebih. Peneliti melakukan
wawancara terhadap 5 lansia. Dari jumlah tersebut 4 orang diantaranya
tingkat kepatuhan minum obat yang rendah karena penderita hipertensi tidak
rutin dalam minum obat dan 3 diantaranya kurangnya dalam melakukan
pemeriksaan untuk mengontrol tekanan darah di pelayanan kesehatan seperti
Rumah Sakit, Puskesmas dan Klinik dikarenakan takut untuk mengetahui
penyakit yang dideritanya.

Anda mungkin juga menyukai