Anda di halaman 1dari 9

TUGAS RANGKUMAN SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

Oleh :

NAMA : SAUFILIANA NESIA


NIM : 200STYC21

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NTB

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS TAHAP AKADEMIK

TAHUN 2021
1. Tren adalah gaya mutakhir atau modern dan sesuatu yang sedang

disukai oleh banyak orang dan sesuai dengan fakta. Trend adalah hal

yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa atau salah

satu gambaran ataupun informasi yang terjadi dan akan menjadi populer

di masyarakat. Sedangkan isu adalah suatu peristiwa atau kejadiaan

yang di perkirakan terjadi atau tidak terjadi dimasa depan dan sedang di

bicarakan banyak orang namun belum jelas fakta atau buktinya. Dimana

dengan adanya sistem informasi kesehatan ini masyarakat juga tenaga

kesehatan akan mendapatkan info yang akurat dan tepat dan dapat

dipertanggungjawabkan sehingga bisa dijadikan dasar dalam

pengambilan keputusan.

2. a. Karena tujuan diciptakannya teknologi untuk memudahkan manusia

maka perawat harus terbuka, update dan jangan gaptek agar

peningkatan derajat kesehatan klien semakin cepat tercapai.

b. perawat harus mampu menggunakan teknologi tersebut dalam

melakukan proses layanan keperawatan.

c. perawat harus mampu mengembangkan teknologi sesuai dengan

bidang keilmuan yang dimilikinya.

d. perawat harus mampu melakukan riset yang berkesinambungan untuk

meningkatkan profesionalisme perawat.

3. a. Preventif, akan tiba masanya ketika masyarakat melakukan konsultasi

kesehatan menggunakan chatting.


b. promotif, akan tiba masanya dimana perawat melakukan kegiatan

promosi dengan sistem online yang dapat diakses dimana saja dan

kapan saja.

c. kuratif, akan tiba masanya akses pengobatan, laboraturium dan

radiologi secara online.

d. rehabilitatif, ketika kontrol rawat jalan cukup mengirimkan data secara

online tanpa melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan.

4. Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu tatanan yang

berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian

informasi, analisis dan penyimpulan informasi serta penyampaian

informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit. Sistem data pada

pengolahan data rumah sakit berdasarkan Sistem Informasi Rumah

Sakit (SIRS).

1. RL 1 Data dasar rumah sakit berasal dari data pelayanan rumah sakit

dan fasilitas tempat tidur.

2. RL 2 data ketenagaan bersumber dari buku register dan keterangan

yang terdiri dari item keadaan, kebutuhan yang mengisi data ketenagaan

adalah bagian ketenagaan.

3. RL 3 data kegiatan pelayanan rumah sakit berasal dari buku register di

setiap unit rawat inap kesehatan gigi dan mulut, radiologi, laboraturium,

fisiologi, rehabilitasi medik, psikologi semua buku register tersebut terdiri

dari item nomer rekam medis, nama, umur, jenis kelamin, alamat,

diagnosis, dan jenis pelayanan.


4. RL 4 data morbiditas/mortalitas pasien bersumber dari inders penyakit

yang terdiri dari item nomor rekam medis pasien, jenis kelamin, umur,

diagnosa, dokter hari perawatan meninggal atau keluar (sembuh atau

cacat) dan indeks kematian yang terdiri dari nomer rekam medis, nama,

tanggal masuk dean keluar, hari perawatan, umur jenis kelamin, ruang,

alamat, pekerjaan, pendidikan, komplikasi dan operasi. Dari kedua

indeks tersebut digunakan untuk entri data pelaporan SIRS online.

5. RL 5 data bulanan berisikan data kunjungan dan data 10 besar penyakit

bersumber dari data pengunjung rumah sakit , laporan kunjungan rawat

jalan diperoleh dari bagian petugas rawat jalan yang terdiri dari item

nomer KIUP, nama pasien, umur, alamat, tempat pelayanan, karcis

penjamin, penjamin. Data 10 besar penyakit rawat jalan.

5. Alur kerja sisitem informasi kesehatan di rumah sakit.

Proses entri penggunaan tindakan medis dimasukan ke sistem komputer

oleh operator dari setiap unit yang terintegrasi dengan bagian keuangan

sehingga data akan selalu terbarukan hal ini menutup kemungkina untul

adanya manipulasi data disaat pasien akan membayat biaya perawatan.

Tanpa mengurangi misi sosial, pemberian diskon maupun subsidi

perawatan dapat dilakukan secara arif oleh direksi berdasarkan

pertimbangan posisi keuangan rumah sakit yang didapat dengan cepat dan

tepat berdasarkan informasi yang disediakan oleh sistem informasi.


6. Peran sistem informasi manajemen rumah sakit.

a. Redudansi Data, digunakan untuk menghilangkan data yang eduplikasi

hal ini dikarenakan pencatatan dta medis yang terjadi berulang-ulang

mengakibatkan bengaknya kapasitas penyimpanan data. Yang daoar

membuat pelayana lambat karna banyaknya tumpukan berkas.

b. Unintegrated Data, proses pengintegrasian data sehingga menjadi

informasi yang dapat digunakan oleh masing-masing unit/instansi sesuai

dengan kebutuhan masing-masing.

c. Out of Date Information, merupakan proses pembaruan data yang

dikarenakan dalam penyususnan data yang kepar secara manual

hinggga penyajian informasi menjadi terlambat dan kurang dapat

dipercaya kebenarannya.

d. Human Error, kelemahan manusia adalah kelelahan, ketelitian dan

kejenuhan hal ini berakibat sering terjadi kesalahan dalam proses

pencatatan dan pengelolaan data yang dilakukan secara manual terlebih

lagi jika jumlah data yang diolah sangat besar. Pemasukan data yang

tidak singkron untuk pasien atau data tertentu menyulitkan pengolahan

data dan tidak jarang berdampak dalam kerugian materi yang tidak

sedikit bagi rumah sakit.

7. Dokumentasi keperawatan berbasis komputer adalah pencatatan yang

dilakukan oleh perawat dengan mengggunakan perangkat komputer

yang sudah disediakan perangkat lunak yang sesuai kebutuhan dari

rumah sakit.
8. Dokumentasi keperawatan mempunyai 3 prinsip yaitu: Brevity, Legibility,

dan Accuracy(Carpenitto, 1991) Prinsip-prinsip tersebut di atas dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Brevity

Dalam melakukan pendokumentasian setiap petugas/perawat

harus brevity, Brevity sendiri adalah ringkas, jadi kita dalam

mencatat isi dokumentasi keperawatan harus ringkas dan tidak

perlu memasukan kata; kata atau kalimat yang tidak penting dan

mempunyai makna yang tidak sesuai.

2. Legidibility

Legidibility yaitu dimana dalam penulisan/pencatatan dokumentasi

keperawatan harus mudah dibaca dan di pahami oleh perawat

lain atau profesi lain yang ikut dalam proses pendokumentasian.

3. Accuracy

Accuracy adalah sesuai dengan data yang ada pada klien. Jadi

kita harus memasukan data pada dokementasi keperawatan

harus benar dan sesuai dengan data baik identitas, laboratorium

danradiologi pada setiap klien. Ini adalah aspek yang sangat vital

dan tidak boleh salah atau tertukardengan klien lain.

9. Kelebihan dokumentasi berbasis komputerisasi ini adalah kerja perawat

lebih efektif, efisien, dan optimal dalam melakukan asuhan keperawatan.

Terdapat akurasi, real time, paperless, memudahkan audit tenaga

keperawatan. Selain itu asuhan keperawatan lebih terintegrasi,


meningkatkan kualitas pelayanan, dan memperluas akses keperawatan

(Stubenrauch, 2009).

Kekurangannya adalah butuh anggaran yang besar pada permulaan,

akan sangat bergantung pada teknologi, membutuhkan tempat

penyimpanan data yang sangat besar, risiko terbukanya kerahasiaan

data privacy pasien (Permenkes RI No 82, 2013). Kekurangan lain

adalah risiko kemampuan perawat dalam berpikir kritis kurang terasah

rumit dengan penggunaan teknologi untuk perawatan pasien,

membutuhkan waktu jauh dari perawatan pasien langsung (Mcbride et

al., 2018).

Berikut ini adalah pedoman dalam membuat sebuah dokumen yang

legal.

a. Mengetahui tentang konteks malpraktik

b. Memberikan informasi yang akurat mengenai informasi

klien seperti terapi dan asuhan keperawatan

c. Mencerminkan keakuratan penggunaan proses

keperawatan misalnya :pengkajian keperawatan ,riwayat

kesehatan klien ,rencana asuhan keperawatan dan

intervensi.

d. Waspada terhadap situasi tertentu, misalnya klien dengan

masalah yang kompleks ataunyang membutuhkan

perawatan yang intensif


e. Dokumentas yang legal selalu mencerminkan apa yang

telah terjadinya dan yang telah dilakukan.

f. Dokumentasi keperawatan mencerminkan kolaborasi

antara penyediaan asuhan antara tenaga kesehatan lain

dan perawat

g. Dokumentasi yang rutin selalu mencerminkan gejala dan

komplain oleh klien.

Adapun komponen komponen dari data yang legal adalalah sebagai

berikut:

1. Kondisi fisik mental.dan emosional

2. Pengakajian ,obrservasi,status kesehatan dan hasil laboratorium.

3. Perilaku

4. Respons terhadap stimulus ,perubahan vuisual dan pendengaran

respons verbal terhadap pertanyan ,respons terhadap lingkungan

dan perubahan perilaku

5. Asuhan keperawatan terapeutik.

6. Perawat yang rutin kontrol nyeri,terapi darah dan penggantian

cairan intravena.

7. Pengawasan asuhan keperawatan

8. Memonitor aktivitas motorik tanda tanda vital ,status neurologi,

kardiovaskular cairan dan nutrisi

9. Respons klien terhadap terapi.


10. Keseimbangan cairan konsumsi makanan intake dan

output,status sirkulasi dan pernapasan serta edukasi dan nyeri.

Anda mungkin juga menyukai