Anda di halaman 1dari 19

KONSEP KEPERAWATAN

NOLA J. FENDER (HEALTH


PROMOTIONS)
PADA ASUHAN KEPERAWATAN
TUBERCULOSIS (TBC)

NAMA : ZADAM MARITA


NPM : 2019980008

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PEMINATAN
KOMUNITAS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2019
SUB POKOK NOLA J.PENDER
 Data biografi
 Konsep teori

 Skema health promotion

 Contoh kasus

 Pengkajian

 Kekuatan dan kelemahan


DATA BIOGRAFI
 Pender lahir pada 16 agustus , 1941, di lansing, michigan.
 berusia 7 tahun saat ia mengamati tindakan keperawatan yang
diberikan pada tantenya yang sedang dirawat., catat pender (pender,
komunikasi pribadi 6 mei 2004).
 Diploma kep, di suburban hospital di oark park illionis (medikal
bedah->pediatrik)
 1964, pender menyelesaikan pendidikan sarjana keperawatannya di
Michigan State University.
 1965, Gelar master di Michigan State University
 1969, doktoralny di Northwesten University (psikologi dan
pendidikan )
 1970, Disertasi penelitian “perubahan-perubahan perkembangan
dalam proses pengodean ingatan jangka pendek pada anak-anak”
 Beberapa tahun kemudian, beliau menyelesaikan tugas tingkat
doktoral dalam perawatan kesehatan komunitas di Rush University
 1961, menginspirasikan ide-ide yang lebih meluas mengenai
kesehatan dan keperawatan.
 Menikah dengan Albert Pender, menulis buku tentang (ekonomi
untuk pelayanan kesehatan)
 1975, pender menerbitkan “A Conceptual Model For Preventive
Health Behavior,”
 1982, edisi pertama (Health Promotion atau HPM)” “Health
Promotion in Nursing”,
 1987, revisi edisi kedua
 1996, edisi ke 3 dan edisi ke 4 tahun Health Promotion in Nursing
practice ditulis bersama oleh pender, carolyn L. Murdaugh (PhD),
dan mary and person (PhD)
 2002, baru d terbitkan
 Revisi k-5 baru d terbitkan 2006
 Pada tahun 1998, pender dan koleganya melakukan sebuah studi di
northern Illinois University, Dekalb, yang didanai oleh Institute
Kesehatan Nasional. Susan walker, karen Sechrist, dan Merilyn
Frank-Strombong menguji validitas HPM
 2002, mengembangkan pada pasien yang sedang menjalani
rehabilitas penyakit jantung, dan pasien ambulatori yang
terkena kanker
PENGHARGAAN
1985-1987 Pender mengembangkan kepemimpinan dalam
pengembangan penelitian keperawatan di Amerika
Serikat.
1985- sebagai ketua kabinet penelitian keperawatan milik American
1987 Nurses Association (ANA).

1981 1993 menjabat sebagai Presiden Akademik tersebut dari


1990-2001 Pender manjadi wakil Dekan untuk penelitian pada Sekolah
Keperawatan University Of Michigan
1992 Doktoral kehormatan dari Widener University
1998 Pender ditunjuk sebagai bagian dari U.S Preventive Services
Task Force untuk masa waktu 4 tahun
1998 sekolah Keperawatan University of Michigan mempersembahkan
penghargaan MaeEdna Doyle bagi pender untuk kehandalannya
dalam mengajar. Beliau adalah profesor kehormatan sekolah
keperawatan di Loyola University of Chicago
1988 penelitian kehormatan dari Midwest Nursing
Research Society untuk kontribusi nya dalam
penelitia

1997 American Psychological Association untuk kontribusi luar


biasanya dalam keperawatan dan psikologi kesehatan.
APA ITU HEALTH PROMOTION ?
 Adalah perilaku yang dimotivasi oleh keinginan
untuk meningkatkan kesehatan, kesejahteraan
dan aktualisasi untuk lebih sehat. Promosi
kesehatan meliputi semua usaha yang ditujukan
untuk menggerakkan masyarakat mencapai
kondisi sehat yang optimal atau kondisi sejahtera
yang lebih tinggi, Pender (2002)(Allender &
Spradley,2005).
 Model Pender menyediakan suatu metoda
pengkajian dari perilaku promosi kesehatan klien,
mengarahkan perawat secara sistematis mengkaji
self efficacy klien, penghambat yang dirasa,
manfaat atau keuntungan yang dirasa, dan
pengaruh hubungan interpersonal dan untuk
mengkaji pengaruh situational terkait dengan
perilaku kesehatan yang dipilih (Peterson &
MODEL HEALTH PROMOTION

ASPEK KOGNISI DAN


AFEKSI DARI PERILAKU
KARAKTERISTIK DAN
PENGALAMAN KHUSUS
INDIVIDU PRILAKU YANG
DIHARAPKAN

Manfaat yang
dipersepsikan
terhadap suatu
tindakan
Kebutuhan yang
Hambatan yang mendesak ( kendali
dipersepsikan rendah) dan berbagai
Prilaku pilihan (kendali tinggi)
terhadap suatu
sebelumnya
tindakan
yang terkait
Persepsi terhadap
keyakinan diri

Pengaruh yang
ditimbulkan oleh
suatu aktivitas Komunikasi
Faktor untuk
personal: merencana Prilaku
Pengaruh
biologi, kan suatu promosi
interpersonal
psikologi, dan tindakan kesehata
(keluarga, kelompok,
sosio-budaya n
penyedia layanan
kesehatan), norma,
dukungan, model

Pengaruh situasional:
pilihan yang tersedia,
kebutuhan,
karakteristik, dan
estetika
PARADIGMA KEPERAWATAN DENGAN KONSEP
MODEL NOLA J.

Manusia
Kesehatan
Lingkungan
Keperawatan
KASUS PADA ASUHAN KEPERAWATAN TUBERCULOSIS (TBC)
Tn. Z usia 38 tahun, pekerjaan sebagai buruh pabrik, dirawat di RSUD X dengan keluhan utama:
sesak nafas, batuk berdahak dan mengeluarkan darah, keluar keringat dingin pada malam hari,
demam dengan suhu 39°C, dan tidak nafsu makan. Menurut klien keluhan sesak napas dan batuk
sudah dirasakan 2 bulan yang lalu, sering mengeluarkan keringat dingin pada malam hari.Riwayat
penyakit dahulu klien belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya.Kebiasaan klien
merokok 2 bungkus sehari dan hal itu sulit untuk dihilangkan, dan suka begadang pada malam
hari karena pekerjaan lembur klien sebagai buruh pabrik. Klien berharap penyakitnya cepat
sembuh sehingga bisa kembali bekerja seperti semula. Selama klien dirawat di rumah sakit
ditunggu oleh istri dan kedua anaknya. Anaknya yang pertama berusia 5 tahun dan anaknya yang
kedua berusia 2 tahun, istri klien mengatakan anaknya ikut bersama terus karena tidak ada yang
menjaganya di rumah, istri dan anak klien tidak menggunakan masker saat menunggu klien. Klien
membuang dahak tidak pada tempatnya (kantong plastik).Klien mengatakan tinggal
dikontrakan dengan ruangan lembab, kurang menjaga kebersihan rumah, jarang sekali
membuka pintu dan jendela pada pagi hari sehingga tidak ada cahaya matahari yang
masuk kedalam rumah.Klien mengatakan ingin segera berkumpul lagi dengan keluarga di
rumah.Klien mengatakan khawatir dengan keadaan dirinya karena sesak napas dan batuknya yang
tidak kunjung membaik. Klien selalu menanyakan tentang penyakitnya serta pengobatan TBC.
Klien juga menghawatirkan pekerjaannya yang sudah lama ditinggalkan karena sakitsakitan dan
khawatir tidak bisa membayar biaya rumah sakit. Klien mengatakan ingin sembuh supaya bisa
bekerja kembali dan bisa membiayai kebutuhan keluarga. Pemeriksaan fisik: Tekanan Darah
130/70 mmHg, Nadi 116x/mnt, suhu 39° C, RR 27 x/mnt, Pulmo ronchi basah basal (+), TB 168
cm, BB sebelum sakit 66 kg berat badan saat sakit 49 kg. Pemeriksaan Penunjang: foto toraks KP
Duplek aktif, BTA (+++).Dengan terapi obat INH, Rhifamphizin , Etambutol.
PENGKAJIAN

 Pengkajian perilaku sebelumnya

Sesak nafas, batuk berdahak dan mengeluarkan


darah, keluar keringat dingin pada malam hari, demam
dengan suhu 39°C, dan tidak nafsu makan. Menurut
klien keluhan sesak napas dan batuk sudah dirasakan 2
bulan yang lalu, sering mengeluarkan keringat dingin
pada malam hari.Riwayat penyakit dahulu klien belum
pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya.
PENGKAJIAN FAKTOR PERSONAL

1. Interpesonal
Kebiasaan klien merokok 2 bungkus sehari dan hal itu
sulit untuk dihilangkan, karena begadang pada malam
hari karena pekerjaan lembur klien sebagai buruh pabrik
istri klien mengatakan anaknya ikut bersama terus karena
tidak ada yang menjaganya di rumah, istri dan anak klien
tidak menggunakan masker saat menunggu klien. Klien
membuang dahak tidak pada tempatnya (kantong
plastik).
BB sebelum sakit 66 kg berat badan saat sakit 49 kg
2. Situasional
Klien mengatakan tinggal dikontrakan dengan
ruangan lembab, kurang menjaga kebersihan
rumah, jarang sekali membuka pintu dan jendela
pada pagi hari sehingga tidak ada cahaya matahari
yang masuk kedalam rumah.
DIAGNOS KEPERAWATAN

 Bersihan jalan nafas tidak efektif


 Pola nafas tidak efektif

 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

 Resiko penyebaran penyakit


Fokus Intervensi Terkait Dengan Health Promotion Model

 Dukungan pembuatan keputusan dengan memberi


informasi dan dukungan kepada klien dan keluarga
dalam membuat keputusan tentang layanan kesehatan
yang tepat.
 Waspada akan terjadinya penyebaran penyakit
terhadap keluarga dengan cara memakai masker dan
membuang dahak pada tempatnya
 Persiapkan pasien terhadap program pengobatan
yang cukup lama.
 Dukung keterlibatan keluarga dalam menjaga perilaku
hidup bersih dan sehat dan memfasilitasi partisipasi
keluarga dalam perawatan fisik klien.
 Berikan pendidikan kesehatan dengan mengembangkan
dan memberi arahan dan pengalaman pembelajaran
untuk memfasilitasi adaptasi terhadap perilaku yang
kondusif bagi kesehatan klien dan keluarga
 Tetapkan tujuan bersama berkolaborasi dengan pasien
dalam menetapkan tujuan pengobatan,
mengidentifikasi faktor resiko, memodifikasi perilaku
yang kurang sehat, penyuluhan proses penyakit,
Bagaimana Implementasi tindakan
keperawatan ?

 Memberikan dukungan pembuatan keputusan dengan


memberi informasi dan dukungan kepada klien dan keluarga
dalam membuat keputusan tentang layanan kesehatan yang
tepat.
 Mengajarkan cara memakai masker dan membuang dahak pada
tempatnya demi kewaspadaan akan terjadinya penyebaran
penyakit terhadap keluarga dan orang lain.
 Mempersiapkan pasien terhadap program pengobatan yang
cukup lama.
 Memberikan dukungan keterlibatan keluarga dalam menjaga
perilaku hidup bersih dan sehat dan memfasilitasi partisipasi
keluarga dalam perawatan fisik klien.
 Memberikan pendidikan kesehatan dengan mengembangkan
dan memberi arahan dan pengalaman pembelajaran untuk
memfasilitasi adaptasi terhadap perilaku yang kondusif bagi
kesehatan klien dan keluarga.
 Menetapkan tujuan bersama berkolaborasi dengan pasien dalam
menetapkan tujuan pengobatan, mengidentifikasi faktor resiko,
memodifikasi perilaku yang kurang sehat, penyuluhan proses
penyakit, program pengobatan dan penularannya.
APA EVALUASI YANG
DIHARAPKAN ??

Klien tidak putus obat


atau tidak terjadi
penularan terhadap
anggota keluarga atau
orang lain
Kekuatan Model health Promotion Teori
Nola J,Pender

 lengkap untuk melakukan kegiatan yang berhubungan


dengan tindakan promotif dan preventif,
 penting dan bermanfaat bagi setiap orang yang ingin
mengetahui
 sangat didukung oleh nilai yang diharapkan serta teori
kognitif sosial yang menekankan pada self direction, self
regulation dan persepsi terhadap self efficacy.
 Pengambilan keputusan, tindakan dan efficacy diri akan
menentukan status kesehatan seseorang
Kelemahan Model Health Promotion Teori
Nola j. Pender

 Teori ini juga sangat sulit diterapkan pada klien dengan


ekonomi lemah dan tingkat pendidikan yang rendah karena
seseorang dengan sosial ekonomi rendah lebih termotivasi
atau cenderung untuk memenuhi kebutuhan dasarnya
dibandingkan dengan motivasi meningkatkan status
kesehatannya.
 Teori ini sulit dilakukan pada individu yang mengalami cacat
mental dan cacat bawaan karena seseorang cacat mental
kemungkinan tidak mampu memiliki harapan nilai dan
kognisi social. Demikian juga dengan seseorang yang sudah
mendapat cacat bawaan sejak lahir seperti malfungsi selsel
yang berperan untuk daya tahan tubuh.
 Membutuhkan role model yang sempurna untuk
mempengaruhi masyarakat di sekitarnya. Tenaga kesehatan
sendiri apakah telah mengetahui teori ini dan kalau telah
mengetahui apakah telah mengamalkannya sehingga bisa
mempengaruhi klien atau masyarakat.
 Masyarakat masih lebih mempercayai budayanya sendiri
yang menjadi hambatan dalam mensosialisasikan dan
mengamalkan teori ini.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai