PENDAHULUAN
1
meningkatkan motivasi untuk mempelajari lebih jauh tentang bagaimana
memperbaiki kesehatan.
2
BAB II
TEORI MODEL
Aktivitas yang
memengaruhi
Komitmen
terhadap Prilaku promosi
perencanaan kesehatan
Gambar 2.1 Health Promotion Model (modifikasi) Nola J Pender. (Joseph, P., 2016. Conceptual
Application Of Pender ‘ s Health Promotion Model In The Promotion Of Adolescent Mental Health And
Coping Abilities Throught School Teachers. International Journal of Innovative Research and Advanced
Studies, 3(11), pp.72-74. Available at: http://www.ijiras.com/2016/Vol_3-Issue_11/paper_12.pdf.
3
A. Karakteristik dan pengalaman individu
Nola J Pender mengungkapkan teori HPM didasarkan pada asumsi dari dua sumber
yaitu keperawatan dan perilaku kesehatan:
2. Manusia pada dasarnya memiliki kapasitas untuk menilai diri sesuai dengan
kemampuannya.
4
BAB III
APLIKASI KONSEP MODEL DALAM PARADIGMA KEPERAWATAN
5
BAB IV
APLIKASI KASUS BERDASARKAN TEORI KONSEP
A. GAMBARAN KASUS
Tn. E usia 56 tahun di rawat diruang rawat inap. Riwayat Kesehatan
masa lalu: Klien mengatakan sudah dari 4 bulan yang lalu mengeluh adanya
benjolan di selangkangan. Menurut penuturan klien ± 1 minggu sebelum
dibawa kerumah sakit klien mengeluh benjolan diselangkangan semakin
besar pada selangkangan saat mengangkat benda yang berat diatas lemari.
Satu hari setelah mengangkat beban berat mengeluh nyeri yang sangat hebat
sampai klien tidak bisa melakukan aktivitas apapun, karena keluarga dan
klien merasa takut akhirnya klien dibawa ke rumah sakit dan harus dirawat
dan direncanakan operasi.
Pada saat dikaji klien sudah dilakukan operasi herniotomi dan sudah berada
di ruang rawat inap. Pada pukul 14.30 WIB, klien mengatakan nyeri di sekitar
luka operasinya, di daerah perut bagian bawah sebelah kanan dengan panjang
luka 8 cm. Nyeri yang dirasakan seperti disayat-sayat. Nyeri yang dirasakan
terus-menerus sejak 1 jam setelah operasi sampai pada saat dikaji. Skala nyeri
3 (0-4). Nyeri itu dirasakan terutama pada saat klien bergerak namun pada
saat klien sedang diam pun nyeri masih terasa sehingga pada saat klien
bergerak klien tampak berhati-hati. Nyeri dirasakan bertambah bila klien
bergerak dan berkurang apabila perut disokong oleh bantal. Klien
mengatakan nyeri yang dirasakan mengganggu tidurnya sehingga klien tidak
dapat beristirahat dengan tenang (klien tampak gelisah). Klien mengatakan
saat nyerinya datang cukup menggangu aktivitasnya.
Klien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit. Kira-kira 20
tahun yang lalu klien bekerja sebagai supir pengangkut barang (mebel),
terkadang klien membantu mengangkut barang dan klien pun kurang minum
apabila sedang bekerja. Oleh sebab itu pada saat BAB klien sering
mengalami kesulitan sehingga klien sering mengejan dengan kuat. Namun
6
pada 5 tahun terakhir klien berhenti dari pekerjaannya dan mulai mengurus
kebun di rumahnya dan klien sering mengangkat hasil perkebunannya sendiri.
Klien mengatakan memiliki hipertensi beberapa bulan yang lalu. Menurut
pengakuan klien dan keluarga di dalam anggota keluarganya tidak ada yang
mengalami penyakit serupa dengan klien dan atau penyakit keturunan juga
penyakit menular, seperti TBC, Diabetes Melitus, dan lain – lain.
Klien khawatir jika sudah pulang ke rumah, penyakitnya akan kambuh
lagi dan klien khawatir tidak bisa menafkahi keluarganya jika klien sakit.
B. PENGKAJIAN KASUS
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Interaction (Interaksi):
Interaksi perawat & klien, klien mengatakan nyeri di sekitar luka
operasinya, di daerah perut bagian bawah sebelah kanan dengan panjang
luka 8 cm. Nyeri yang dirasakan seperti disayat-sayat. Nyeri yang
dirasakan terus-menerus sejak 1 jam setelah operasi sampai pada saat
dikaji. Skala nyeri 3 (0-4). Nyeri itu dirasakan terutama pada saat klien
bergerak namun pada saat klien sedang diam pun nyeri masih terasa
sehingga pada saat klien bergerak klien tampak berhati-hati. Nyeri
dirasakan bertambah bila klien bergerak dan berkurang apabila perut
disokong oleh bantal. Klien mengatakan nyeri yang dirasakan
mengganggu tidurnya sehingga klien tidak dapat beristirahat dengan
7
tenang (klien tampak gelisah). Klien mengatakan saat nyerinya datang
cukup menggangu aktivitasnya.
perawat mendapatkan masalah – masalah / diagnosa keperawatan setelah
pengkajian pada Tn. E, Didapatkan diagnosa keperawatan: Nyeri,
Ansietas, Gangguan rasa nyaman.
E. EVALUASI
BAB V
ANALISIS TEORI
Kelebihan
8
1. Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan
jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan.
Kekurangan
2. Teori ini berfokus pada sistem interpersonal. Sehingga tujuan yang akan
dicapai sangat bergantung pada persepsi perawat dan klien yang terlibat
dalam hubungan interpersonal dan hanya pada saat itu saja.
4. Teori king tidak bisa digunakan pada kasus – kasus pasien terminal.
BAB VI
9
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
6.2. Rekomendasi
10
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, Martha Raile.(2013). Nursing Theorist And Their Work, eighth edition. .
St.Louis: Mosby-Year Book, Inc.
11