Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


1.1.1. BIOGRAFI

Nola j. pender pertama kali mengenal keperawatan professional saat ia


berumur saat ini berumur 7 tahun ketika ia mengamati tindakan keperawatan
yang diberikan pada tantenya yang sedang dirawat. “ pengalaman menyaksikan
para perawat memberikan perawatan bagi tanteku dalam masa sakitnya
membangun dalam diriku kekaguman pada pekerjaan keperawatan,” catat pender
(pender, komunikasi pribadi 6 mei 2004). Pengalaman ini beserta pendididkan
setelah nya menanamkan dalam dirinya hasrat untuk merawat orang lain dan
memengaruhi kepercayaannya bahwa tujuan dari keperawatan adalah untuk
membantu orang lain untuk merawat diri mereka sendiri. Pender berkontribusi
dalam pengetahuan keperawatan dalam promosi kesehatan melalui penelitian,
pengajaran, prestasi, dan tulisan.

Nola J Pender Lahir Di langsing, Michigan pada 16 agustus 1941.


Keluarganya sangat mendukung keinginannya untuk menjadi seorang perawat
dan mengijinkannya untuk sekolah di school of nursing di west suburban
hospital yang berlokasi di Oak park, Illionis. Tahun 1962, pender menyelesaikan
pendidikan diplomanya dan bekerja di dua ruangan yaitu bedah dan anak di
rumah sakit Michigan. Tahun 1964, pender menyelesaikan pendidikan S1 nya di
Universitas Michigan jurusan keperawatan. Tahun 1965, pender menyelesaikan
pendidikan S2 nya di universitas yang sama. Pender sangat tertarik dengan
kehidupan manusia, yang didasarkan pada pengalamannya merawat anak dan
remaja. Tahun 1969, pender menyelesaikan pendidikan doktoralnya di bidang
psikologi pendidikan di Universitas Northwestern (Alligood, 2018).

Percakapan dengan Dr. Beverly McElmurry di Northern Illionis University


dan bacaan High-Level Willnes karangan Halpert Dunn (1961) menginspirasi ide
tentang kesehatan dan keperawatan. Pernikahan dengan Albert Pender, seorang
guru besar bisnis dan ekonomi dan kemudian menulis buku tentang ekonomi
untuk pelayanan kesehatan. Dan kelahiran anak pertama membuatnya

1
meningkatkan motivasi untuk mempelajari lebih jauh tentang bagaimana
memperbaiki kesehatan.

Edisi pertama buku asli pender “Health Promotion in Nursing”(1982)


kemudian direvisi 1987, edisi ke 3 tahun 1996 dan edisi ke 4 tahun 2002. Tim
pender mengembangkan profil gaya hidup yang mempromosikan kesehatan.
Pender telah mempromosikan aktifitas akademis dalam keperawatan dengan ikut
dalam Sigma Theta Tau Internasional sebagai presiden Midwes Nursing
Research Society dari tahun 1985 sampai 1987 dan ketua kabinet Penelitian
Keperawatan milik American Nurses Association.

Teori keperawatan pender diberi nama Health promotion model (HPM).


Pender mengungkapkan tujuan dari teori keperawatan ini adalah sebagai acuan
bagi perawat untuk memahami perilaku kesehatan dasar yang diinformasikan
pasien yang nantinya akan berguna untuk membantu perawat dalam
mempromosikan perilaku hidup sehat. Pender mengungkapkan teori
keperawatan ini lahir setelah dilakukannya penelitian selama 27 tahun. Secara
filosafi, pender memandang manusia secara holistik yang dapat dipelajari secara
menyeluruh. Manusia membutuhkan orang lain untuk berinteraksi dan
memenuhi kebutuhannya. Secara singkat teori HPM pender memiliki fokus
utama berupa delapan keyakinan yang dinilai oleh perawat dan merupakan poin
penting untuk intervensi keperawatan. Teori keperawatan HPM ini dapat
membantu perawat untuk merubah perilaku pasien kearah hidup sehat. (Nola,
2011).

2
BAB II
TEORI MODEL

2.1 Konsep Utama


Teori keperawatan HPM dikembangkan oleh Nola J Pender tahun
1982 yang sempat mengalami revisi dan kembali diluncurkan versi
terbarunya di tahun 1996. HPM berfokus untuk melakukan promosi
kesehatan pada individu sehingga mereka dapat memelihara kesehatannya.
HPM membagi perilaku kesehatan ke dalam tiga kelompok yang spesifik,
yaitu karakteristik dan pengalaman individu , perilaku spesifik kognitif dan
pengaruhnya, dan perilaku yang dihasilkan. Teori keperawatan HPM
dijelaskan dalam sebuah bagan yang berfungsi sebagai alur bagaimana
seorang perawat dapat mengerti dan melakukan perencanaan kesehatan bagi
individu untuk mencapai kesehatan dan hasil yang positif.
HPM Nola j. Pender :

Karakteristik dan pengalaman Prilaku spesifik kognitif dan


Perilaku yang dihasilkan
individu pengaruhnya

Perilaku terdahulu yang Manfaat yang


berhubungan dirasakan dari tindakan

Hambatan dari tindakan

Keyakinan diri Kontrol rendah dan


kontrol tinggi

Aktivitas yang
memengaruhi

Komitmen
terhadap Prilaku promosi
perencanaan kesehatan

Faktor personal : Biologis, Pengaruh interpersonal : keluarga,


Psikologis, Sosiokultural teman, norma, dukungan dan
model

Situasi yang memengaruhi :


karakteristik estetika

Gambar 2.1 Health Promotion Model (modifikasi) Nola J Pender. (Joseph, P., 2016. Conceptual
Application Of Pender ‘ s Health Promotion Model In The Promotion Of Adolescent Mental Health And
Coping Abilities Throught School Teachers. International Journal of Innovative Research and Advanced
Studies, 3(11), pp.72-74. Available at: http://www.ijiras.com/2016/Vol_3-Issue_11/paper_12.pdf.

3
A. Karakteristik dan pengalaman individu

Faktor personal dan faktor terdahulu yang berhubungan dengan


perilaku terbagi menjadi dua dimensi yaitu memahami karakteristik dan
pengalaman individu. Faktor faktor yang termasuk dalam faktor fersonal
terdiri dari faktor biologis , faktor psikologis dan faktor sosiokultural.

B. Perilaku spesifik kognitif dan pengaruhnya

Pengaruh yang berhubungan dengan prilaku spesifik kognitif adalah


manfaat dari tindakan yang dilakukan, hambatan dari tindakan, keyakinan diri
dan aktifitas yang berhungan.

C. Perilaku yang di hasilkan

Harapan dari HPM adalah adanya capaian positif kesehatan yang


dihasilkann (Joseph, 2016).

Nola J Pender mengungkapkan teori HPM didasarkan pada asumsi dari dua sumber
yaitu keperawatan dan perilaku kesehatan:

1. Manusia akan berusaha menciptakan kondisi kehidupan yang mereka senangi.

2. Manusia pada dasarnya memiliki kapasitas untuk menilai diri sesuai dengan
kemampuannya.

3. Manusia memiliki kecenderungan untuk memandang kearah positif untuk


melakukan suatu perubahan .

4. Manusia selalu berusaha untuk mengatur perilakunya sendiri.

5. Manusia merupakan individu yang memiliki kekomplekskan yang mencakup


biopsikososial.

6. Tenaga kesehatan merupakan bagian dari faktor lingkungan yang berpengaruh


bagi manusia.

7. Manusia memiliki inisiatif untuk melakukan rekonfigurasi diri untuk


melakukan perubahan perilaku (Nola,2011).

4
BAB III
APLIKASI KONSEP MODEL DALAM PARADIGMA KEPERAWATAN

3.1. Konsep Utama Paradigma Keperawatan Menurut Nola J. Pender

3.1.1 Konsep Manusia

Nola J pender memandang manusia sebagai makhluk yang kompleks atau


biopsikososial yang terbentuk dari lingkungan dan dapat menciptakan
lingkungannya sendiri. Hubungan antara manusia dengan lingkungan
merupakan sebuah hubungan timbal balik. Karakteristik dan pengalaman
manusia dapat membentuk prilaku hidup mereka, termasuk prilaku kesehatan.

3.1.2 Konsep kesehatan

Kesehatan dinyatakan sebagai aktualisasi yang melekat prilaku hidup,


kemampuan untuk melakukan keperawatan diri, kepuasan terhadap
hubungan, dengan orang lain dan terus mengalami perkembangan dan selaras
dengan lingkungan. Kesehatsn merupakan kehidupan yang terus berkembang
berdasarkan pengalaman (Nola 2011)
3.1.3 Konsep Lingkungan
Lingkungan adalah suatu yang berkaitan dengan kehidupan social, budaya,
dan fisik.
3.1.4 Konsep Keperawatan
Keperawatan merupakan suatu ilmu yang memiliki peran untuk berkolaborasi
dengan individu, keluarga dan masyarakat yang bertujuan untuk menciptakan
kondisi kesehatan yang optimal dan sejahtera.

5
BAB IV
APLIKASI KASUS BERDASARKAN TEORI KONSEP

A. GAMBARAN KASUS
Tn. E usia 56 tahun di rawat diruang rawat inap. Riwayat Kesehatan
masa lalu: Klien mengatakan sudah dari 4 bulan yang lalu mengeluh adanya
benjolan di selangkangan. Menurut penuturan klien ± 1 minggu sebelum
dibawa kerumah sakit klien mengeluh benjolan diselangkangan semakin
besar pada selangkangan saat mengangkat benda yang berat diatas lemari.
Satu hari setelah mengangkat beban berat mengeluh nyeri yang sangat hebat
sampai klien tidak bisa melakukan aktivitas apapun, karena keluarga dan
klien merasa takut akhirnya klien dibawa ke rumah sakit dan harus dirawat
dan direncanakan operasi.
Pada saat dikaji klien sudah dilakukan operasi herniotomi dan sudah berada
di ruang rawat inap. Pada pukul 14.30 WIB, klien mengatakan nyeri di sekitar
luka operasinya, di daerah perut bagian bawah sebelah kanan dengan panjang
luka 8 cm. Nyeri yang dirasakan seperti disayat-sayat. Nyeri yang dirasakan
terus-menerus sejak 1 jam setelah operasi sampai pada saat dikaji. Skala nyeri
3 (0-4). Nyeri itu dirasakan terutama pada saat klien bergerak namun pada
saat klien sedang diam pun nyeri masih terasa sehingga pada saat klien
bergerak klien tampak berhati-hati. Nyeri dirasakan bertambah bila klien
bergerak dan berkurang apabila perut disokong oleh bantal. Klien
mengatakan nyeri yang dirasakan mengganggu tidurnya sehingga klien tidak
dapat beristirahat dengan tenang (klien tampak gelisah). Klien mengatakan
saat nyerinya datang cukup menggangu aktivitasnya.
Klien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit. Kira-kira 20
tahun yang lalu klien bekerja sebagai supir pengangkut barang (mebel),
terkadang klien membantu mengangkut barang dan klien pun kurang minum
apabila sedang bekerja. Oleh sebab itu pada saat BAB klien sering
mengalami kesulitan sehingga klien sering mengejan dengan kuat. Namun

6
pada 5 tahun terakhir klien berhenti dari pekerjaannya dan mulai mengurus
kebun di rumahnya dan klien sering mengangkat hasil perkebunannya sendiri.
Klien mengatakan memiliki hipertensi beberapa bulan yang lalu. Menurut
pengakuan klien dan keluarga di dalam anggota keluarganya tidak ada yang
mengalami penyakit serupa dengan klien dan atau penyakit keturunan juga
penyakit menular, seperti TBC, Diabetes Melitus, dan lain – lain.
Klien khawatir jika sudah pulang ke rumah, penyakitnya akan kambuh
lagi dan klien khawatir tidak bisa menafkahi keluarganya jika klien sakit.

B. PENGKAJIAN KASUS

 Reaction ( Reaksi) : Perawat berkomuniksi dengan Tn. E dan mengkaji


tentang apa yang dirasakan / dikeluhkannya saat ini. klien mengatakan
nyeri di sekitar luka operasinya, di daerah perut bagian bawah sebelah
kanan dengan panjang luka 8 cm. Nyeri yang dirasakan seperti disayat-
sayat. Nyeri yang dirasakan terus-menerus sejak 1 jam setelah operasi
sampai pada saat dikaji. Skala nyeri 3 (0-4). Nyeri itu dirasakan terutama
pada saat klien bergerak namun pada saat klien sedang diam pun nyeri
masih terasa sehingga pada saat klien bergerak klien tampak berhati-hati.
Nyeri dirasakan bertambah bila klien bergerak dan berkurang apabila
perut disokong oleh bantal. Klien mengatakan nyeri yang dirasakan
mengganggu tidurnya sehingga klien tidak dapat beristirahat dengan
tenang (klien tampak gelisah). Klien mengatakan saat nyeri nya datang
cukup menggangu aktivitasnya.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Interaction (Interaksi):
 Interaksi perawat & klien, klien mengatakan nyeri di sekitar luka
operasinya, di daerah perut bagian bawah sebelah kanan dengan panjang
luka 8 cm. Nyeri yang dirasakan seperti disayat-sayat. Nyeri yang
dirasakan terus-menerus sejak 1 jam setelah operasi sampai pada saat
dikaji. Skala nyeri 3 (0-4). Nyeri itu dirasakan terutama pada saat klien
bergerak namun pada saat klien sedang diam pun nyeri masih terasa
sehingga pada saat klien bergerak klien tampak berhati-hati. Nyeri
dirasakan bertambah bila klien bergerak dan berkurang apabila perut
disokong oleh bantal. Klien mengatakan nyeri yang dirasakan
mengganggu tidurnya sehingga klien tidak dapat beristirahat dengan
7
tenang (klien tampak gelisah). Klien mengatakan saat nyerinya datang
cukup menggangu aktivitasnya.
 perawat mendapatkan masalah – masalah / diagnosa keperawatan setelah
pengkajian pada Tn. E, Didapatkan diagnosa keperawatan: Nyeri,
Ansietas, Gangguan rasa nyaman.

D. INTERVENSI & IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


 Transaction (Transaksi) :
perawat kontrak pada ny.d sebelum melakukan tindakan Implementasi pada
ny.d. Perawat melakukan menggali pengetahuan dan kepercayaan pasien
mengenai nyeri, menggali bersama pasien faktor – faktor yang dapat
menurunkan atau memperberat nyeri
 Nyeri Akut
Intervensi:
• Mengobservasi adanya petunjuk nonverbal mengenai
ketidaknyamanan terutama pada mereka yang tidak dapat berkomunikasi
secara efektif
• Menggali pengetahuan dan kepercayaan pasien mengenai nyeri
• Menggali bersama pasien faktor – faktor yang dapat menurunkan atau
memperberat nyeri
 Ansietas
Intervensi:
• Menggunakan pendekatan yang tenang dan menyakinkan
• Mendengarkan klien
• Membantu klien mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan

E. EVALUASI

Mengobservasi / mengevaluasi perubahan dari intervensi sistem personal,


sistem interpersonal, sistem sosial & transaksi pada pasien dan keluarga.

BAB V
ANALISIS TEORI

Kelebihan

8
1. Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan
jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan.

2. Mengedepankan partisipasi aktif klien dalam penyusunan tujuan


bersama,mengambil keputusan , dan interaksi untuk mencapa tujuan klien.

3. Teori King dapat dipakai pada kasus keperawatan diatas

4. Teori king sangat penting bisa digunakan berkolaborasi dengan perawat,


dokter dan tenaga kesehatan lain

Kekurangan

1. Beberapa definisi konsep dasar kurang jernih. Misalnya konsep


mengenaistres yang kurang jelas karena ia menyatakan bahwa stres
memilikikonsekuensi positif dan menyarankan para perawat harus
menghapus pembuat stress dari lingkungan rumah sakit.

2. Teori ini berfokus pada sistem interpersonal. Sehingga tujuan yang akan
dicapai sangat bergantung pada persepsi perawat dan klien yang terlibat
dalam hubungan interpersonal dan hanya pada saat itu saja.

3. Teori King belum menjelaskan metode yang aplikatif dalam penerapan


konsep interaksi, komunikasi, transaksi dan persepsi, misalnya pasien- pasien
tidak dapat berinteraksi secara kompeten dengan perawat, seperti bekerja
dengan pasien koma, bayi yang baru lahir, dan pasien psikiatrik.

4. Teori king tidak bisa digunakan pada kasus – kasus pasien terminal.

BAB VI

9
PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment) merupakan derivat dari


kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) dan asumsi dasar King
tentang Human Being. Teori pencapaian tujuan berfokus pada interpersonal
systems dengan berorientasi pada pencapaian tujuan dengan sembilan konsep
utama, yaitu : interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh
kembang, waktu, dan ruang. Teori King merupakan serangkaian konsep yang
saling berhubungandengan jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan.
Manfaat dari teori ini adalah: mengkontribusi pada pengembangan tubuhilmu
pengetahuan (Body of Knowledge), dapat dijadikan sebagai rujukan dalam
memperbaiki praktek keperawatan, konsep teori ini dapat dimanfaatkan oleh
pelajar, guru dan juga peneliti. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap
perubahan, perkembangan iptek, sosial,ekonomi dan politik.

6.2. Rekomendasi

1. Melibatkan partisipasi aktif klien dalam penyusunan tujuan bersama,


mengambil keputusan, dan interaksi untuk mencapai tujuan klien di berbagai
tatanan pelayanan keperawatan baik di klinik maupun dikomunitas.

2. Perawat-perawat yang ingin mengaplikasikan teori ini pada praktek


keperawatan, harus mempunyai pengetahuan dari konsep-konsep yang
adadalam teori pencapaian tujuan (Goal Attainment) dan
memilikikemampuan untuk membuat perencanaan keperawatan individu
sambilmendorong partisipasi aktif pasien dalam fase pengambilan keputusan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alligood, Martha Raile.(2013). Nursing Theory : Utilization and Application 5th


edition. . St.Louis: Mosby-Year Book, Inc.

Alligood, Martha Raile.(2013). Nursing Theorist And Their Work, eighth edition. .
St.Louis: Mosby-Year Book, Inc.

Christensen, Paula J. (2009) : Nursing Process:Aplication of Conceptual Models, 4th


ed. St.Louis: Mosby-Year Book, Inc.

Fawcett Jacqueline, PhD,FAAN. (2005). Contemporary Nursing Knowledge, Second


Edition. F.A Davis Company : Philadelphia.

Marriner-Tomey &Alligood (2006). Nursing Theorist and Their Work. Seventh


edition. St.Louis: Mosby-Year Book, Inc.

11

Anda mungkin juga menyukai