Oleh :
2. Lingkungan
Lingkungan dalam teori Pender ini didefinisikan sebagai pengaruh
interpersonal dan situasional, bukan kekuatan statis. Lingkungan mengacu pada
keadaan fisik, interpersonal, dan ekonomi di mana orang hidup. Kualitas
lingkungan tergantung pada tidak adanya zat beracun, ketersediaan makanan dan
sebagainya.
3. Sehat
Model Pender ini memandang kesehatan sebagai keadaan makhluk yang
bervariasi dalam tingkat sepanjang kontinum, yang dipengaruhi oleh pengubah
internal dan eksternal. "Pender mendefinisikan kesehatan sebagai aktualisasi
potensi manusia yang melekat dan diperoleh melalui perilaku yang diarahkan pada
tujuan, perawatan diri yang kompeten, dan hubungan yang memuaskan dengan
orang lain untuk menjaga integritas struktural dan harmoni "(McCullagh, 2013).
4. Perawat
Dalam model Pender ini perawat memainkan peran utama dalam
memberikan informasi yang lengkap dan akurat kepada klien untuk
mempromosikan self-efficacy, yang dibuat lebih efektif bila kepercayaan praktisi
dirasakan dalam keterampilan nya sendiri/ pengetahuan yang luas. Tujuan utama
dari perawat adalah untuk membantu orang dan bisa merawat diri sendiri.
Menetapkan perilaku
Persepsi efektifitas diri
Karakteristik biologi promosi kesehatan
Persepsi hambatan
terhadap perilaku promosi
kesehatan
Model Promosi Kesehatan Nola J, Pender
Sumber : Tommey dan Alliod, 2006. Nursing Theorist and Their Work
Philadelphia,. Mosby
Keuntungan2 dari
tindakan yang dirasakan
Kebutuhan bersaing
Hubungan dengan segera (control rendah)
Penghambat2 untuk & Pilihan2 (Kontrol
perilaku sebelumnya bertindak yang dirasakan tinggi
Kemajuan diri
Pengaruh situasional;
pilihan, sifat kebutuhan;
estetika
Revisi Model Promosi Kesehatan (Pender, N.J, Murdaugh, C.L., & Parsons, M.A (2002).
Promosi kesehatan dalam praktik keperawatan dikutip dart Tomey & Alligood (2006) hal 458.
C. Hasil perilaku
Tanggung jawab untuk merencanakan tindakan (POA) merupakan awal dari
suatu peristiwa perilaku. Tanggung jawab ini akan mendorong individu ke
arah perilaku yang di harapkan.
1. Tanggung jawab untuk merencanakan tindakan (POA).
Manusia umumnya meningkatkan perilaku berorganisasi dari pada
tidak. Kesengajaan adalah faktor utama yang menentukan kemauan
berperilaku. Tanggung jawab dalam merencanakan tindakan pada HPM yang
telah direvisi menunjukkan pokok yang mendasari proses kognitif:
2. Tanggung jawab untuk melakukan tindakan yang spesifik pada waktu dan
tempat yang telah diberikan dengan orang-orang tertentu atau secara sendirian,
dengan mengabaikan pilihan berkompetensi
3. Mengidentifikasi strategi-strategi yang menentukan untuk mendapatkan,
membawa dan memperkuat perilaku
4. Kebutuhan mengidentifikasi strategi-strategi spesifik digunakan pada tempat
yang berbeda didalam rangkaian perilaku, kedepannya merupakan
kemungkinan yang disengaja dan yang lebih lanjut bahwa perencanaan
tindakan (POA) yang dikembangkan oleh perawat dan klien akan sukses di
implementasikan. Tanggung jawab sendiri tanpa strategi-strategi dari teman
sejawat sering mengahasilkan tujuan yang baik, namun gagal membentuk suatu
nilai perilaku kesehatan
5. Kebutuhan Untuk Segera Berkompetisi dan Pilihan-Pilihan
Kebutuhan untuk segera berkompetisi atau pilihan-pilihan merujuk pada
alternatif perilaku yang memaksakan kedalam kebingungan sebagai bagian dari
yang mungkin terjadi sebelumnya dan segera diharapkan menjadi perilaku
promosi kesehatan yang direncanakan. Kebutuhan berkompetisi dipandang
sebagai perilaku alternatif dimana individu relatif memiliki level kontrol yang
rendah karena ketergantungan terhadap lingkungan seperti bekerja atau
tanggung jawab perawatan keluarga. Kegagalan berespon terhadap suatu
kebutuhan dapat memiliki efek yang tidak menguntungkan untuk diri sendiri
atau untuk hal-hal lain yang penting. Pilihan berkompetisi dipandang sebagai
alternatif perilaku dengan kekuatan penuh yang bersifat lebih yang mana
individu relatif menggunakan level kontrol yang tinggi. Mereka dapat
mengeluarkan perilaku promosi kesehatan dan setuju menjadi perilaku
kompetisi.
Tingkat dimana individu mampu melawan pilihan kompetensi
tergantung pada kemampuannya menjadi pengatur diri. Contoh dari “memberi”
pilihan kompetisi adalah memilih makanan tinggi lemak dari pada rendah
lemak karena rasa atau selera pilihan, mengemudi dengan melewati pusat
rekreasi, selalu berlatih berhenti di mall (suatu pilihan untuk melihat-lihat atau
belanja daripada berolahraga). Kedua kebutuhan kompetisi dan pilihan dapat
menggelincirkan suatu rencana tindakan yang salah satunya telah dilakukan.
Kebutuhan kompetisi dapat berbeda dari rintangan yang harus dibawa oleh
individu dan perilaku yang tidak diantisipasi berdasarkan pada kebutuhan
eksternal atau hasil yang tidak baik/menghitungkan dapat terjadi. Pilihan
kompetisi dapat berbeda dari rintangan seperti kekurangan waktu, karena
pilihan kompetisi adalah dorongan terakhir yang didasari pada hirarki pilihan
yang menggelincirkan suatu rencana untuk tindakan kesehatan yang positif.
Ada terdapat bermacam kemampuan individu untuk mendukung
perhatian dan menghindari gangguan. Beberapa individu dapat mempengaruhi
perkembangan atau secara biologis menjadi lebih mudah dipengaruhi selama
tindakan daripada yang lain. Hambatan pilihan kompetensi memerlukan latihan
dari pengaturan diri sendiri. Komitmen yang kuat dapat mendukung
pengabdian untuk melengkapai suatu perilaku mengingat kebutuhan akan
kornpetisi atau pilihan. Didalarn HPM, kebutuhan kompetisi dengan segera
dan pilihan secara langsung mempengaruhi kemungkinan terjadinya perilaku
kesehatan.
3.1 Kesimpulan
Dengan perubahan paradigma pelayanan kesehatan dari kuratif ke arah
promotif dan preventif Nolla. J Pender telah menghasilkan sebuah karya fenomenal
tentang “Health Promotion Model” atau model promosi kesehatan. Dimana model
tersebut menggabungkan 2 teori yaitu teori nilai harapan (expectancy value) dan teori
kognitif social (social cognitive theory) yang konsisten dengan semua teori yang
memandang pentingnya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit adalah suatu hal
yang logis dan ekonomis.
Menurut WHO promosi kesehatan meliputi mendorong gaya hidup yang lebih
sehat, menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan, memperkuat tindakan
masyarakat, mengorientasikan kembali pelayanan kesehatan dan membangun kebijakan
public yang sehat. Kesehatan individu dan keluarga ditandai dengan efektifnya dalam
komunitas, linkungan dan masyarakat dimana mereka perlu hidup.
Model Promosi Kesehatan Nolla J. Pender adalah suatu cara untuk menggambarkan
interaksi manusia dengan lingkungan fisik dan interpesonalnya dalam berbagai dimensi.
Model ini mengintegrasikan teori nilai harapan (Expectancy-value) dan teori kognitif sosial
(Social Cognitive Theory) dalam perspektif keperawatan manusia dilihat sebagai fungsi yang
holistik.
3.2 Saran
1. Mahasiswa
Dalam pengumpulan data, penulis mendapatkan berbagai kesulitan. Dengan usaha
yang sungguh-sungguh, sehingga penulis mendapatkan data untuk dapat
menyelesaikan makalah ini.
2. Pendidikan
Pada Prodi Keperawatan, khususnya perpustakaan, agar dapat menyediakan buku-
buku yang sudah mengalami perubahan-perubahan yang lebih maju sehingga buku
tersebut bukan saja sebagai sumber ilmu tetapi dapat dijadikan sumber referensi
untuk materi makalah. Khususnya untuk makalah-makalah yang akan dijadikan
makalah selanjutnya.
3. Perawat
Sebagai pelaku kesehatan dan penyuluh kesehatan diharapkan dapat memberikan
contoh dalam melakukan perubahan perikaku sehat untuk diri sendiri, keluarga,
dan masyarakat. Dalam Promosi Kesehtan sangat diperlukan peran perawat dan
dapat diterapkan pada seluruh subjek keperawatan individu, keluarga, kelompok
maupun komunitas.
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M. R. (2014). Nursing theorists and their work (8th ed.). St. Louis, MO:
Elsevier/Mosby.
Ho, A., Berggren, I., &Dahlborg-Lyckhage, E. (2010). Diabetes empowerment related to
Pender's Health Promotion Model: a meta-synthesis. Nursing & Health Sciences,
12(2), 259-267.doi:10.1111/j.1442-2018.2010.00517.x
Kazer, M., & Fitzpatrick, J. (2012).Encyclopedia of Nursing Research. New York, NY:
Springer Pub.
Kearney-Nunnery, R. (2008). Advancing Your Career: Concepts of Professional Nursing.
Philadelphia: F.A. Davis.
McCullagh, M. C. (2013). Health promotion. In S. J. Peterson, & T. S. Bredow (Eds.),
Middle range theories- application to nursing research (3rd ed. (pp. 224-234).
Philadelphia, PA: Wolters Kluwer/Lippincott Williams & Wilkins.
Sakraida, T. J. (2014). Health promotion model. In M. R. Alligood (Ed.), Nursing theorists
and their work (8th ed. (pp. 396-416). St. Louis, MO: Elsevier/Mosby.
Stark, M., Chase, C., &DeYoung, A. (2010). Barriers to Health Promotion in Community
Dwelling Elders.Journal of Community Health Nursing, 27(4), 175-
186.doi:10.1080/07370016.2010.515451