NOLA J PENDER
Disusun Oleh :
2021
KONSEP TEORI KEPERAWATAN
kejadian terjadi suatu rencana perilaku promosi kesehatan. Hasil perilaku yaitu
efek pencapaian tujuan secara langsung ditujukan pada pencapaian hasil kesehatan
positif untuk klien. Perilaku promosi kesehatan terutama sekali terintegrasi dalam
gaya hidup sehat yang menyerap pada semua aspek kehidupan seharusnya
mengakibatkan peningkatan kesehatan, fungsional dan kualitas hidup yang lebih
baik pada semua tingkat perkembangan.
2. Analisa Teori Nola J. Pender
Teori keperawatan Nola J. Pender tentang “Health Promotion Model” yang
menjelaskan bahwa perilaku kesehatan merupakan hasil tindakan yang ditujukan
untuk mendapatkan hasil kesehatan yang optimal. (Alligood, 2014). Model ini
mengabungkan 2 teori yaitu teori nilai harapan (expectancy value) dan teori
kognitif sosial (social cognitive theory) yang konsisten dalam melihat pentingnya
promosi kesehatan dan pencegahan penyakit yakni bersifat logis dan ekonomis.
HPM membantu perawat dalam memahami perilaku kesehatan individu, yang
menjadi dasar konseling dalam meningkatkan gaya hidup sehat (Sukut et al.,
2015).
Upaya promosi kesehatan juga diarahkan tidak hanya masalah pencegahan
penyakit atau kelemahan fisik tetapi kesejahteraan mental dan sosial yang
menyeluruh guna mendapatkan generasi berkarakter baik, perlu dilakukan
pembinaan kesadaran sosial, terutama kepada keadaan orang lain, pemahaman
pikiran serta pemahaman terhadap situasi yang rumit dalam kehidupan dan tujuan
utama meningkatkan kesadaran, kemauan dan keterampilan dalam berperilaku
sehat (Asniar, 2013). Teori yang dikemukakan merupakan contoh berdasarkan
pengalaman pribadi dan hasil penelitian yang dikembangkan atas riset kualitatif
dan kuantitatif, riset yang berhubugan dengan HPM memberikan kontribusi
pengembangan body of knowledge secara umum dari ilmu keperawatan.
Namun teori ini mempunyai kelemahan seperti pada pasien cacat sejak lahir
seperti malfungsi sel yang berperan untuk daya tahan tubuh, sulit diterapkan pada
ekonomi yang lemah dan tingkat pendidikan rendah karena cenderung memenuhi
kebutuhan dasarnya dibanding dengan motivasi meningkatkan status kesehatan,
membuhkan role model yang sempurna untuk mempengaruhi masyarakat, tenaga
kesehatan yang kurang mengaplikasikan teori ini dalam mempengaruhi
klien/masyarakat dan masyarakat lebih mempercayai budaya sehingga
mensosialisasikan dan mengaplikasikan teori ini kurang.
3. Aplikasi Teori Dengan Pendekatan Masalah Keperawatan
Terapi hemodialisis dikatakan optimal apabila memenuhi kriteria adekuasi
hemodialsis dengan penilai Kt/V dan nilai URR. Armezya et al., (2014) terapi
hemodialysis mempunyai pengaruh terhadap nilai URR pada pasien yang
menjalani hemodialsisis, tetapi terdapat 38% pasien mengalami tindakan
hemodialysis tidak adekuat. Telah diketahui bahwa biasanya untuk
meningkatkan AHD dapat dilakukan dengan meningkatkan kecepatan aliran
darah menuju mesin HD dan volume darah yang disaring mesin HD, tetapi perlu
diketahui bahwa langkah tersebut bisa berakibat mual, pusing dan kram otot (Tria
Firza, Aminah, & Adam Riyadi, 2015). Penelitian Hartanti
(2016) bahwa exercise intradialisis berpengaruh meningkatkan nilai URR pasien
gagal ginjal kronik. Hasil penelitian (Nur Muji, I Ketut, & Haryanto,
2017) menunjukkan bahwa kombinasi stretching exercise dan pernafasan yoga
efektif untuk menurunkan tekanan darah pasien gagal ginjal.
Oleh karena itu exercise intradialisis perlu dipahami dan diketahui oleh pasien
gagal ginjal kronis sehingga dapat diaplikasikan saat melakuakan terapi
hemodialsis guna meningkatkan kesehatan dan mencegah komplikasi. Pasien
gagal ginjal harus mampu melakukan pengolahan terhadap penyakitnya untuk
mencegah terjadinya komplikasi yang mamperberat keadaan pasien dan
memaksimalkan aspek yang ada dalam dirinya untuk menentukan pilihan terbaik.
Promosi kesehatan merupakan konsep dalam pemberdayaan kemampuan
individu atau keluarga untuk meningkatkan kesehatan. HPM membantu perawat
dalam menolong dan mengindentifikasi faktor terhadap kesehatan dan perilaku
sehat yang sudah dilakukan guna membentuk perilaku baru yang dapat mencapai
kesehatan yang optimal (Utami, 2017). Peran perawat dalam keperawatan Pender
adalah mencegah pasien gagal ginjal kronis kearah yang lebih buruk dengan
mengajak individu dan lingkungan sekitar agar berperilaku positif terhadap
pemeliharan dan peningkatan kesehatan, meningkatkan motivasi dan komitmen
agar pasien gagal ginjal terhindar dari komplikasi. Pada penelitian (Nuari &
Kartikasari, 2015) mengidentifikasi faktor personal, manfaat tindakan yang
dirasakan dan hambatan untuk bertindak berpengaruh segnifikan dalam
mempengaruhi self empowerment. Tidak seperti model pencegahan kesehatan
lainya, HPM menekankan pada metode motivasi positif (Nuari & Kartikasari,
2015).
4. Pengkajian Teori Nola J. Pender
Berdasarkan Model Promosi Kesehatan, perawat harus melakukan pengkajian
komprehensif agar dapat mengembangkan rencana asuhan keperawatan.
Pengkajian yang dilakukan oleh perawat adalah: langkah pertama pengkajian
tentang perilaku sebelumnya yang mencakup kebiasaan individu, hambatan dari
perilaku yang dilakukan, manfaat dari perilaku yang dilakukan, penyakit yang
pernah diderita, sumber pelayanan kesehatan dan upaya yang pernah dilakukan
dalam meningkatkan kesehatan. Langkah kedua pengkajian tentang faktor
personal, faktor psikososial dan faktor sosial budaya. Langkah ketiga pengkajian
tentang perilaku spesifik dalam pengatuhan dan sikap, pengkajian ini mengali
tentang pemikiran dan sikap yang mungkin atau sudah dilakukan seperti mengkaji
mengenai manfaat/harapan dari tindakan, hambatan dalam mewujudkan tujuan
dan menilai kemajuan yang dilakukan dengan wujud dari perilaku, pengalaman,
ajakan, kondisi psikologis (kecemasan).
Langkah keempat yaitu mengkaji tentang reaksi emosional terhadap
perubahan perilaku, apakah dengan menghindar, mempertahankan atau bahkan
dapat merubah perilaku. Langkah kelima melakukan pengkajian dalam pengaruh
situasional seperti keadaan disekitar yang meliputi lingkungan rumah, sanitasi dan
komunitas. Langkah keenam pengkajian dalam hubungan interpersonal seperti apa
dukungan yang diberikan oleh lingkungan sekitar, role model seperti panutan dan
kebudayaan yang mencakup nilai-nilai kepercayaan. Langkah terakhir yaitu
pengkajian fungsi keluarga yaitu fungsi efektif dan fungsi perawatan keluarga.
Revisi Model Promosi Kesehatan (Dari Pender, N.J, Murdaugh, C.L., & Parsons, M.A
(2002). Promosi kesehatan dalam praktik keperawatan dikutip dari Tomey & Alligood
(2006) hal 458.
Alligood, M. R. (2014). Nursing theory & their work (8th ed). The CV Mosby Company St.
Louis. Toronto. Missouri: Mosby Elsevier.
Armezya, W., Nasrul, E., & Bahar, E. (2014). Pengaruh Hemodalisis terhadap Urea
Reduction Ratio pada Pasien Penyakit Penyakit Ginjal Kronis Stadium V di RSUP Dr
. M . Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(2), 300-305.
Artadrina, et all. (2016). Makalah Konunitas III Model Konseptual Keperawatan Nolla J
Pender (Model Promosi Kesehatan). Yayasan Rumah Sakit Islam Nusa Tenggara
Barat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yarsi Mataram Program Studi Ilmu
Keperawatan Jenjang S1 Mataram.
Asniar. (2013). Pengembangan Sikap “ Caring “ Pada Anak Usia Sekolah Sebagian Upaya
Promosi Kesehatan. Idea Nursing Journal, 1. https://doi..org/2087-2879
Nuari, N . A., & Kartikasari, M. (2015). Peningkatan Self Empowerment dan Kualitas Hidup
Pasien Diabetes Mellitus Tipe li dengan pendekatan Diabetes Empowerment
Education berbasis Health Promotion Model. jurnal Ners, 10(2), 279-288.
Nur Muji, A., I Ketut, S., & Haryanto, J. (2017). Efektifitas Stretching Exercise Dan
Pernafasan Yoga Terhadap Regulasi Tekanan Darah Dan Kualitas Hidup Klien
ESRD Yang Menjalani Hemodialisis Di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. Jurnal
Ilmiah Kesehatan, 10 No 2, 226-233.
Pender, N.J, Murdaugh, C.L., & Parsons, M.A (2002). Promosi kesehatan dalam praktik
keperawatan dikutip dari Tomey & Alligood (2006) hal 458.
Sukut, S. S, Arif, Y. S., & Qur, N. (2015). Faktor Kejadian Diare Pada Balita Dengan
Pendekatan Teori Nola J. Pender di IGD RSUD Ruteng. Jurnal prdiomaternal, 3(2).
Tria Firza, K., Aminah, S., & Adam Riyadi, M. (2015). Pengaruh Dializer Cellulose
Triacetate Terhadap Penurunan Kadar Ureum Pada Pasien ERSD Yang Menjalani
Hemodialisasi. Jurnal Kesehatan Budi Luhur, 8(150).
Utami, T. A. (2017). Promosi Kesehatan Nola pender Berpengaruh terhadap pengetahuan dan
kepatuhan ODHA minum ARV. Indonesia journal of Nursing and Midwifery, 5(1),
58-67. https://doi.org/2354-7642/2503-1856