N MASYARAKAT
(HEALTH BEHAVIOR MODEL, PRECEDE PROCEED MODEL,
REACTION ACTION)
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Kelompok 2
Byelli Asysyam M. (J210170002) Suci Nur Hidayati (J210170037)
Putra Pradana (J210170007) Tiyas Priyanti (J210170043)
Oy Andarista (J210170015) Firda Isma Dewi (J210170047)
Albet Hermanio I. (J210170016) Muhammad Ilham F. (J210170053)
Auliya Himawati (J210170023) Wiwik Suprihatin (J210170062)
Ichsanudin Bachtiar (J210170026) Elly Novitasari (J210170067)
Nadifa Salsabila (J210170029) Mita Putri P. (J210170076)
Miftah Amarullah (J210170036)
Pembahasan
01 Teori Health Behavior Model
04
Let’s get started
Teori Health Behavior Model
“ Menurut batasan perilaku dari Skiner, yang dimaksud dengan Health Behavior
/ perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang (organisme) terhadap
stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan
kesahatan, makanan, dan minuman, serta lingkungan. Perilaku sehat berfungsi s
ebagai pencegah dari penyakit dimana individu berusaha melakukannya untuk m
enjaga atau mengembangkan kesehatan dan mencegah penyakit
“
Keterangan:
• Perilaku kesehatan individu; sikap dan kebiasaan individ
u yang erat kaitannya dengan lingkungan.
• Lingkungan keluarga; kebiasaan-kebiasaan tiap anggota
keluarga mengenai kesehatan.
• Lingkungan terbatas; tradisi, adat istiadat dan kepercaya
an masyarakat sehubungan dengan kesehatan.
• Lingkungan umum; kebijakan-kebijakan pemerintah dibid
ang kesehatan, undang-undang kesehatan, program-pro
gram kesehatan, dan sebagainya.
Tiap individu mempunyai cara yang berbeda dalam mengambil tindakan penyembuhan atau pencegahan berbeda
, meskipun gangguan kesehatan sama. Pada umumnya tindakan yang diambil berdasarkan penilaian individu ata
u mungkin dibantu oleh orang lain terhadap gangguan tersebut. Penilaian semacam ini menunjukkan bahwa gang
guan yang dirasakan individu menstimulasikan dimulainya suatu proses social psikologis. Proses semacam ini me
nggambarkan berbagai tindakan yang dilakukan si penderita mengenai gangguan yang dialami, dan merupakan b
agian integral interaksi sosial pada umumnya. Proses ini mengikuti suatu keteraturan tertentu yang dapat
diklasifikasikan dalam 4 bagian, yakni:
a. Ada suatu penilaian dari orang yang bersangkutan terhadap suatu gangguan atau ancaman kesehatan. Dalam
hal ini persepsi individu yang bersangkutan atau orang lain (anggota keluarga) terhadap gangguan tersebut berpe
ran. Selanjutnya, gangguan dikomunikasikan kepada orang lain (anggota keluarga), dan mereka yang diberi infor
masi tersebut menilai dengan criteria subjektif.
b. Timbulnya kecemasan karena adanya persepsi terhadap gangguan tersebut. Disadari bahwa setiap gangguan
kesehatan akan menimbulkan kecemasan baik bagi yang bersangkutan maupun bagi anggota keluarga lainnya. B
ahkan gangguan tersebut dikaitkan dengan ancaman adanya kematian. Dari ancaman-ancaman ini akan menimb
ulkan bermacam-macam bentuk perilaku.
c. Penerapan pengetahuan orang yang bersangkutan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah kese
hatan, khususnya mengenai gangguan yang dialami. Oleh karena gangguan kesehatan terjadi secara teratur di d
alam suatu kelompok tertentu, maka setiap orang di dalam kelompok tersebut dapat menghimpun pengetahuan te
ntang berbagai macam gangguan kesehatan yang mungkin terjadi.
d. Dilakukannya tindakan manipulative untuk meniadakan atau menghilangkan kecemasan atau gangguan terseb
ut. Di dalam hal ini baik orang awam maupun tenaga kesehatan melakukan manipulasi tertentu dalam arti melaku
kan sesuatu untuk mengatasi gangguan kesehatan. Dari sini lahirlah pranata-pranata kesehatan baik tradisional
maupun modern.
Pengaplikasian teori health behavior model
Precede sendiri terdiri dari fase 1-4 dan berfokus pada perencanaan program, sedangkan proce
ed terdiri dari fase 5-8 dan berfokus pada implementasi serta evaluasi. Delapan fase dari model p
anduan dalam menciptakan program promosi kesehatan, dimulai dengan hasil yang lebih umum dan
pindah ke hasil yang lebih spesifik. Secara bertahap, proses mengarah ke penciptaan sebuah progra
m, pemberian program, dan evaluasi program (Fertman, 2010).
Fase-fase Teori Precede-proceed
Fase 1. Penilaian Sosial : Menganalisi Kuali
01 tas Hidup Individu dan Masyarakat Menurut
Perilaku Penilaian Masyarakat.
“
TRA (Theory Of Reasoned Action), adalah teori
perilaku kesehatan yang menggunakan pendekatan p
sikologi sosial untuk melihat determinan dari perilaku
sehat yang dikembangkan oleh Azen dan Fishbein m
enjelang tahun 1970-an. Menurut teori ini, kehendak a
tau niat seseorang untuk menampilkan sesuatu perila
“
ku tertentu berkaitan erat dengan tingkah laku aktual i
tu sendiri.
Lanjutan...
Ada dua asumsi pokok yang menjadi dasar teori ini yaitu:
• Bahwa perilaku ada dalam kendali si pelaku.
• Bahwa manusia adalah makhluk rasional.
Maka juga teori “Fesbein-Ajzen” menekankan pentingnya peranan dari “intention” atau niat sebagai alasan
atau faktor penentu perilaku. Selanjutnya niat ini ditentukan oleh :
o Sikap
Penilaian yang menyeluruh terhadap perilaku atau tindakan yang akan diambil.
o Norma Subjektif
Kepercayaan terhadap pendapat orang lain apakah menyetujui atau tidak menyetujui tentang tindakan
yang akan diambil tersebut.
o Pengendalian Perilaku
Bagaimana persepsi terhadap konsekuensi atau akibat dari perilaku yang akan diambilnya.
Definisi Komponen TRA dan TPB Berdasarkan Bagan
No Komponen Definisi
1 Tujuan/niat yang berhubungan dengan peril Predictor yang kuat dari perilaku yang menunjukkan seberapa keras
aku seseorang mempunyai keinginan untuk mencoba, seberapa besar usaha mereka
untuk merencanakan, sehingga menampilkan suatu tingkah laku.
3 Kepercayaan Individu yang berhubungan d Keyakinan/kepercayaan akan kinerja/performa perilaku kesehatan berhubun
engan (perilaku) kesehatan gan dengan atribut atau hasil tertentu
4 Evaluasi yang berhubungan dengan hasil p Nilai yang melekat pada hasil perilaku atau atribut.
erilaku
7 Motivasi untuk mengikuti Motivasi untuk melakukan apa yang dipikirkan setiap rujuka
n/referensi.
Contoh aplikasi dari TRA adalah niat seorang ibu untuk mend
aftarkan anaknya imunisasi. Bagi sang ibu, imunisasi memberikan dam
pak yang positif yaitu mencegah anak terinfeksi virus dan menambah k
ekebalan tubuh anak. Namun disisi lain terdapat dampak negatif dari im
unisasi yaitu anak akan merasa kesakitan dan tidak enak badan karena
demam. Maka ibu akan mempertimbangkan mana yang lebih penting di
antara keduanya. Apakah membiarkan anak menangis karena rasa tida
k enak badan atau mempertimbangkan dampak dari imunisasi terhad
ap kekebalan tubuh anak. Bidan desa yang memberi informasi tenta
ng pentingnya imunisasi kepada ibu akan berpengaruh terhadap keya
kinan ibu untuk segera mendaftarkan anaknya berimunisasi. Hal terseb
ut terdapat kecenderungan positif untuk berperilaku.
Thank you
For your Attention