P21335122070
A. Teori L.Green
Teori Green (Theory Lawrence Green) adalah sebuah teori menganalisis perilaku manusia dengan
tingkatan kesehatan seseorang maupun masyarakat dipengaruhi oleh faktor perilaku (behavior causes) dan
faktor di luar perilaku (non-behavior causes). Perilaku seseorang maupun masyarakat ditentukan oleh
pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dan sebagainya.
Berdasarkan teori dasar yang dikembangkan oleh Lawrence Green (1991) dalam buku yang ditulis oleh
Dr.Prof.Soekidjo Notoatmodjo (2014) menjelaskan faktor perilaku (behavior causes) dipengaruhi oleh
faktor predisposisi yang meliputi umur, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan dan sikap, faktor pemungkin
yang terwujud dalam lingkungan fisik dan jarak ke fasilitas kesehatan dan faktor penguat yang terwujud
dalam dukungan yang diberikan oleh keluarga maupun tokoh masyarakat
Green dikenal sebagai pencetus model teori PRECEDE pada perilaku kesehatan yang dikembangkan pada
tahun 1974. PRECEDE (Predisposing. Reinforcing, and Enabling Causes in Educational Diagnosis and
Evaluation). Seiring berjalannya waktu, pada tahun tahun 1992 bersama rekannya yang bernama Kreuter,
Green mengembangkan kembali teori PRECEDE menjadi PRECEDE-PROCEED. PROCEED (Policy.
Regulatory, Organizational, Construct, In Educational and Environmental Development). Teori ini
seringkali disebut dengan teori L. Green, yang mana telah digunakan di seluruh dunia dan menghasilkan
lebih dari 1000 studi yang diterbitkan di kepustakaan professional dan ilmiah.
Dalam proses penerapan atau pelaksanaanya Teori Lawrence Green (1991) digambarkan pada bagan berik
ut ini.
Selanjutnya, yang menentukan sebuah faktor perilaku (behavior causes)
Faktor-faktor yang mempengaruhi teori L.Green :
1. Predisposisi
Faktor yang dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap dari masyarakat terhadap apa yang dilakukan.
2. Enabling (Pemungkin)
Faktor yang dipengaruhi oleh fasilitas,sarana, atau prasarana yang mendukung atau memfasilitasi
terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat.
3. Reinforcing (Penguat)
Faktor yang dipengaruhi oleh dukungan perilaku seseorang atau masyarakat.
Faktor diatas dipengaruhi oleh faktor penyuluhan dan faktor kebijakan, peraturan serta organisasi. Faktor-
faktor tersebut masuk ke dalam ruang lingkup promosi kesehatan
Faktor lingkungan adalah faktor fisik, biologis maupun sosial budaya yang secara langsung maupun tidak
langsung dapat memengaruhi derajat kesehatan. Perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan dit
entukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang be
rsangkutan. Selain itu, ketersediaan fasilitas, sikap dan perilaku para petugas kesehatan juga akan menduk
ung terbentuknya perilaku (Lawrence W. Green & Marshall W. Kreuter, 1991).
WHO mendefinisikan konsep sehat sebagai keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tid
ak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat. Oleh karena itu, sebab terjadinya penyakit tidak da
pat dinilai dari satu faktor saja.
Hendrik L. Bloom menyatakan bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, yai
tu mulai dari gaya hidup, keturunan, lingkungan serta sistem pelayanan kesehatan itu sendiri.
3. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan juga memegang peran dalam status kesehatan masyarakat. Ketersediaan pelayan
an kesehatan yang terjangkau, kecukupan alat dan obat-obatan, kompetensi tenaga kesehatan menjadi
faktor penting.
4. Genetik ( Keturunan)
Faktor ini adalah faktor yang sulit untuk di intervensi. Sebab masalah atau penyakit tersebut bersifat h
ereditas atau dikenal dengan istilah genetik atau keturunan. Oleh karena itu, untuk faktor ini yang dap
at dilakukan hanya pencegahan terhadap kekambuhannya saja.