Anda di halaman 1dari 17

Pengertian resensi

Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda, Resentie,


yang berarti kupasan atau pembahasan

resensi adalahkupasan atau penilaian tentang buku,


film, atau drama yang biasanya disiarkan melalui
media massa, seperti surat kabar atau majalah. 

Orang yang meresensi disebut peresensi (Resensator)


Manfaat Resensi
1. Menggali dan Meningkatkan Kreativitas
2. Ladang penghasil uang
3. Sebagai promosi sebuah buku
4. Bahan Rekomendasi
Struktur resensi buku atau resensi
novel/CERPEN :

1. JUDUL RESENSI
Judul resensi harus sesuai dengan keseluruhan isi
resensi.
2. Identitas Buku
• Identitas buku meliputi :
• Judul Buku
• Nama Pengarang
• Nama Penerbit
• Ketebalan Buku
• Tahun Terbit
• Nomor Edisi
3. Pendahuluan
berisi perbandingan dengan
karya sebelumnya, biografi pengarang, atau
hal yang berhubungan dengan tema atau isi.
4. Ikhtisar Buku
Rangkuman harus mencerminkan garis besar

isi buku secara keseluruhan.


5. Keunggulan dan Kelemahan Buku
• Keunggulan dan kelemahan buku pada resensi dapat
berkaitan dengan unsur-unsur novel (unsur intrinsik
dan ekstrinsik). Terhadap unsur-unsur ini, kamu
dapat memberikan penilaian, baik itu berdasarkan
kesederhanaan, kejelasan, kekhasan, penguasaan
masalah, dan aspek-aspek lainnya yang dapat kamu
tentukan sendiri sesuai dengan kreatifitas kamu.

6. PENUTUP (Pendapat penulis)


Penulis memberikan rekomendasi atas kelayakan
buku tersebut untuk dibaca.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan sebuah resensi:

a. Ada data buku, meliputi nama pengarang,


penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
b. Pendahuluannya berisi perbandingan dengan

karya sebelumnya, biografi pengarang, atau


hal yang berhubungan dengan tema atau isi.
c. Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
d. Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat
itu ditujukan
Manfaat Resensi
1. Menggali dan Meningkatkan Kreativitas
2. Ladang penghasil uang
3. Sebagai promosi sebuah buku
4. Bahan Rekomendasi
TUJUAN RESENSI
• Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku yang di
resensi.
• Memberikan gambaran kepada pembaca dan penilaian
umum dari sebuah karya secara ringkas.
• Memberikan masukan kepada penulis berupa kritis dan
saran terhadap isi, substansi, cara penulisan buku.
• Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut
diterbitkan.
• Menguji kualitas buku dan membandingkan terhadap
karya lainnya.
Unsur-unsur yang dapat dibahas dalam
menyusun resensi novel/cerpen
A. INTRINSIK
1. Tokoh – Karakter yang ada dalam sebuah cerita, serta
penggambaran watak masing-masing tokoh.
2. Tema – Ideologi dasar dalam sebuah cerita.

3. Alur – Tatanan pola karangan sebuah cerita.


4. Latar – Meliputi keadaan, tempat, suasana, waktu, dan budaya
dalam cerita.
5. Gaya bahasa – Penggunaan bahasa dalam cerita, biasa disebut
majas.
6. Sudut pandang – Persepsi penulis atau pengarang dalam alur
ceritanya.
7. Amanat – Sebuah pesan moral yang disampaikan oleh penulis
atau pengarang kepada para pembaca.
B. EKSTRINSIK
Unsur yang ada di luar bahasan isi buku, di
antaranya :
1. Latar belakang penulis atau pengarang
2. Kondisi sosial
3. Nilai yang terkandung – Meliputi nilai
moral, sosial, budaya, dan estetika.
Langkah-langkah Meresensi Buku
1. Membaca buku yang akan diresensi.
2. Mengamati fisik serta isi buku.
3. Menunjukkan kekurangan dan kelebihan buku.
4. Merangkum isi buku.
5. Menulis persepsi pribadi mengenai isi buku.
6. Meresensi.
7. Menyunting.
Kebahasaan dalam Teks Resensi

1. Banyak menggunakan konjungsi penerang, seperti bahwa,


yakni, yaitu.
Contoh:
– Tak disangka Bella pun memiliki perasaan yang sama. Bella
akhirnya menceritakan kepada Edward bahwa dia seorang
Vampir.
– Pada saat mereka sedang belajar bersama, Ibu Edward
membawa cemilan kepada mereka berdua, yaitu keripik
jengkol.
2. Banyak menggunakan konjungsi temporal: sejak, semenjak,
kemudian, akhirnya.
Contoh:
– Dia kemudian disukai oleh para siswa pria di sekolahnya.
– Mulailah kisah pertemanan mereka sampai akhirnya Edward
menyadari ada sesuatu yang aneh pada diri Bella.

3. Banyak menggunakan konjungsi penyebaban: karena, sebab.


Contoh:
- Keeseokan harinya pada saat sekolah, Bella meminta
maaf kalau Edward akan menjadi Vampir juga karena
telah tertetesi cairan air liurnya.
4. Menggunakan kata kerja mental, seperti menarik, menyukai,
menikmati, menyelami, menyadari, mengejutkan, memikat,
dan bahagia.
Contoh:
1 ) Buku ini memiliki keunggulan dari segi karakteristik tokoh-tokohnya
sehingga pembaca dapat dengan mudah menyelami karakter para tokohnya.
2 ) Novel ini membawa pembacanya untuk tidak hanya menikmati kisahnya.
3 ) Mulailaah kisah pertemanan mereka sampai akhirnya Edward
menyadari ada sesuatu yang aneh pada diri Bella.
4 ) Ada sesuatu yang memikat pada kubus kecil ini.
5 ) Ia memiliki konsep sederhana, elegan, namun secara mengejutkan sulit untuk
diselesaikan.
5. Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau
rekomendasi pada bagian akhir teks. Hal itu ditandai oleh kata
jangan, harus, hendaknya.
Contoh:
- Jangan sampai salah pergaulan hingga pada akhirnya
kita malah tersesat, bahkan sampai mengingkari
ajaran agamanya.
- kita harus senantiasa berpegang teguh pada agama
dan selalu meyakini dengan keberadaan Tuhan
Semesta Alam.
- Nilai moral yang kedua adalah hendaknya kita mau
memaafkan kesalahan orang lain yang sudah
bertaubat.
6. Menggunakan kata serapan
Pedoman Penulisan Unsur Serapan
Dalam perkembangannya bahasa Indonesia
menyerap unsur-unsur dari berbagai bahasa,
baik dari bahasa daerah (seperti bahasa Jawa,
Sunda, dan Bali) maupun dari bahasa asing
(seperti bahasa Arab, Belanda, Inggris,
Sansekerta, dan Yunani). Pemerintah telah
menetapkan beberapa peraturan berkaitan
dengan penulisan unsur serapan itu. Secara
umum peraturan-peraturan itu adalah sebagai
berikut.
• Satu bunyi dilambangkan dengan satu huruf, terkecuali
untuk bunyi ng, ny, sy, kh yang diwakili oleh dua huruf.
Contoh: kromosom bukan khromosom, foto bukan
photo, retorika bukan rhetorika, dan tema bukan thema.
• Peulisan kata serapan harus sesuai dengan cara
pengucapan yang berlaku dalam bahasa
Indonesia.Mislnya: cek bukan check, tim bukan team,
taksi bukan taxi, dan aki bukan accu.
• Penulisan kata serapan diusahakan untuk tidak jauh
berbeda dengan kata aslinya. Contoh: aerob (Inggris:
aerob) bukan erob, hidraulik (Inggris: hydraulic) bukan
hidrolik, sistem (Inggris: System) bukan sistim, frekuensi
(Inggris: frequency) bukan frekwensi.

Anda mungkin juga menyukai