Anda di halaman 1dari 8

PAPER

TEORI SISTEM DUNIA


ANALISA TEORI SISTEM DUNIA PADA PERDAGANGAN INTERNASIONAL

OLEH :
ARINI SHALSABELLA PUTRI
ERLIYANI KURNIA
HUSNIATUN ISNAINI
REZALDI KURNIA MUTTAQIN
RINI AGRAINI
WISMA IRIANI

PRODI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
2016

TEORI SISTEM DUNIA


A. PENDAHULUAN
Sejarah dan Latar Belakang
Teori sistem dunia lahir karena dua teori sebelumnya, yaitu teori modernisasi dan teori
dependensi menuai banyak kritik. Pada pertengahan pertama tahun 1970-an lahir ajaran
baru yang dikembangkan oleh Wallerstein dan pengikutnya.

Mereka menyebutnya

sebagai perspektif sistem dunia atau sistem ekonomi kapitalis dunia.


Teori sistem dunia lahir atas kritikan terhadap teori modernisasi dan teori dependensi, di
mana Immanuel Wallerstein mengatakan bahwa dunia adalah sebuah sistem kapitalis
yang sangat kuat pengaruhnya terhadap sejumlah negara yang ada di dunia, sehingga
dalam kaitan integrasi yang terjadi juga hanya berdasarkan kepentingan ekonomi. Dapat
dikatakan bahwa hubungan yang terjadi hanyalah bersifat profit dan defisit. Teori ini
berkeyakinan bahwa tak ada satupun negara yang mampu melepaskan diri dari sistem
kapitalis.
Beberapa hal yang melatar belakangi munculnya teori sistem dunia:
a. Negara-negara di Asia Timur (Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Hongkong, dan
singapura) terus mencapi pertumbuhan ekonomi tinggi. Sulit untuk mengaitkan bahwa
ini sebagai hasil kerja para imperialis, pembangunan yang bergantung, atau
ketergantungan yang dinamis, karena industri di kawasan ini secara nyata menjadi
sebuah tantangan bagi Amerika serikat. Analisisnya adalah terjadi usaha mandiri atau
memanfaatkan kesempatan yang datang dari negara-negara yang awalnya adalah
negara semi pinggiran menjadi negara sentral.
b. Krisis di berbagai negara sosialis, yakni perpecahan Republik Rakyat China dan Uni
soviet. Kegagalan Revolusi Kebudayaan, stagnasi ekonomi di negara-negara sosialis,
perkembangan yang evolutif dan mulainya negara sosialis menerima investasi modal
asing yang kavitalistik. Fenomena tersebut menandai kegagalan Marxisme
revolusioner dan revolusi Marxisme. Analisisnya adalah terjadinya krisis di negara
sosialis, membuat negaranya terpakasa meminjam modal kepada negara dengan
sistem kapitalis. Artinya bahwa sosialis tidak lepas dari pengaruh dari kapitalis.

c. Munculnya krisis di Amerika Serikat, Perang Vietnam, Krisis Watergate, embargo


minyak tahun 1975, inflasi ekonomi Amerika pada akhir 1070-an, kebijaksanaan
perdagangan dan investasi produktif, defisit anggaran belanja pemerintah, defisit
neraca pembayaran yang makin meluas pada tahun 1980-an menandai hancurnya
kekuasaan politik ekonomi Amerika. Terjadinya krisis di negara sentral membuat
negara-negara semi pinggiran memanfaatkan kesempatan untuk memandirikan
negaranya atau pun membuat suatu kebijakan baru yang membuat negaranya semakin
pesat berkembang.

B. PEMBAHASAN
Teori Sistem Dunia
Teori sistem dunia merupakan sebuah pembagian kerja secara teritorial dalam produksi,
pertukaran barang dan bahan mentah. Pembagian kerja mengacu pada kekuatan dan
hubungan produksi dalam ekonomi dunia secara keseluruhan. Pembagian kerja ini
menyebabkan adanya dua daerah yang saling bergantung, yaitu negara inti dan negara
pinggiran. Secara geografi dan budaya kedua negara tersebut sama sekali berbeda, satu
fokus pada padat modal dan satu lagi pada padat karya. Sementara itu, negara semi
periferi bertindak sebagai zona penyangga antara inti dan pinggiran serta memiliki
campuran jenis kegiatan yang ada di negara inti dan periferi.
Teori Sistem Dunia berpandangan bahwa prospek dan kondisi pembangunan suatu negara
secara mendasar dibentuk oleh proses ekonomi dan pola hubungan antar negara dalam
skala dunia. Teori ini menekankan bahwa merupakan hal yang sia-sia untuk menganalisis
atau membentuk pembangunan dengan memusatkan pada tingkat negara-negara secara
individual

dimana

tiap-tiap

negara

berakar

dalam

sebuah

sistem

dunia.

(Aguraforesty.com)
Teori sistem dunia muncul sebagai kritik atas teori modernisasi dan teori dependensi.
Immanuel Wallerstein memandang bahwa dunia adalah sebuah sistem kapitalis yang
mencakup seluruh Negara di dunia tanpa kecuali. Sehingga, integrasi yang terjadi lebih
banyak dikarenakan pasar (ekonomi) daripada kepentingan politik. Dimana ada dua atau
lebih Negara interdependensi yang saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan
seperti food, fuel, and protection.

Model Tri Kutub


Terdapat satu konsep dalam perspektif sistem dunia, yaitu konsep negara semi pinggiran
(semi periferi). Menurut Wallerstein (Daim, 2010) dunia terlalu kompleks untuk
dijelaskan dengan model dwi kutub, yakni sentral (inti) dan pinggiran (periferi). Bagi
Wallerstein, negara semi pinggiran memiliki dua karakteristik pokok. Pertama, negara
tersebut memiliki posisi tawar-menawar perdagangan yang berbeda dengan negara
pinggiran. Pertukaran barang yang terjadi antara negara sentral dengan negara semi
pinggiran menggambarkan pertukaran antara barang yang diproduksi dengan upah tinggi
dengan barang yang diproduksi dengan upah rendah sehingga menghasilkan pertukaran
yang tidak seimbang. Kedua, negara semi pinggiran memiliki kepentingan langsung
untuk mengatur dan mengawasi pertumbuhan pasar dalam negeri. Menurut Wallerstein (,
pembagian negara dibagi menjadi 3 pengelompokan, yaitu :

Inti : Negara inti merupakan negara kapitalis dominan yang


mengeksploitasi negara periferi dalam hal tenaga kerja dan bahanbahan mentah.

Negara ini paling diuntungkan dalam sistem

ekonomi kapitalis. Sebagian besar negara di Eropa Barat (Inggris,


Belanda, Perancis, Jerman) merupakan kawasan inti pertama. .
Secara

politik,

negara-negara

tersebut

mengembangkan

pemerintahan pusat yang kuat, birokrasi yang ekstensif dan tentara


yang besar. Hal ini memungkinkan kaum borjuis lokal mendapatkan
kontrol atas perdagangan internasional dan surplus modal dari
perdagangan tersebut untuk keuntungan mereka sendiri.

Periferi : Negara periferi bergantung pada negara inti dalam hal


modal. Karakteristik negara ini ditunjukkan dengan industrinya yang
masih terbelakang. Negara periferi tidak memiliki pemerintah pusat
yang kuat atau dikendalikan oleh negara-negara lain, bahan baku
diekspor ke negara inti dan bergantung pada praktik kerja yang
koersif. Negara inti mengambil sebagian besar surplus modal yang
dihasilkan oleh pinggiran melalui hubungan perdagangan yang tidak
adil. Negara di Eropa Timur (terutama Polandia) dan Amerika Latin
menunjukkan karakteristik dari negara periferi.

Di Polandia, raja

kehilangan kekuatan untuk menjadi eksportir utama gandum ke


seluruh Eropa. Untuk mendapatkan tenaga kerja yang murah dan
mudah dikontrol, tuan tanah memaksa pekerja di desa menjadi
budak di perkebunan komersial mereka.

Di Amerika Latin,

penaklukan Spanyol dan Portugis menghancurkan struktur otoritas


adat dan menggantinya dengan birokrasi yang lemah di bawah
kendali negara-negara Eropa.

Tuan tanah lokal yang kuat asal

Hispanik menjadi petani kapitalis aristokrat. Perbudakan penduduk


asli, impor budak Afrika, dan praktik kerja koersif memungkinkan
ekspor bahan baku murah ke Eropa. Sistem tenaga kerja di kedua
daerah periferi ini didirikan tidak hanya untuk konsumsi internal,
tetapi juga untuk menghasilkan barang bagi ekonomi dunia
kapitalis.

Semi periferi : Negara semi periferi bisa dikatakan sebagai negara


inti yang mengalami penurunan atau negara periferi yang berusaha
meningkatkan posisi dalam sistem ekonomi dunia. Contoh negara
yang menurun dari negara inti menjadi semi periferi adalah Portugal
dan Spanyol.

Negara semi periferi lainnya saat ini adalah Italia,

Jerman selatan dan Perancis selatan. Negara ini gagal mendominasi


perdagangan internasional dan dengan demikian tidak mendapat
keuntungan pada tingkat yang sama seperti negara inti.

Karakteristik Teori Sistem Dunia

Teori sistem dunia berasumsi bahwa kesenjangan antara negara maju dan negara
terbelakang tidak berkurang. Kesenjangan telah meluas sejak awal kapitalisme

dan akan meluas dimasa mendatang.


Wallerstein tokoh utama teori sistem dunia mengajukan pendapat yang dikenal
dengan tesis immiserasi mutlak, yaitu bahwa kesenjangan yang meluas ini bersifat
mutlak dari pada reatif. dengan kata lain negara-negara terbelakang mengalami

kemandekan atau hanya maju sedikit saja dan akan cenderung akan merosot.
Teori sistem dunia lebih condong ke teori ketergantugan, negara-negara
terbelakang sekarang adalah akibat dari dominasi kelompok kapitalis pusat yang

berabad-abad. Hampir semua negara ini selalu kalah jauh dari pusat, tidak hanya
relatif tetapi mutlak. Namun demikian ada sedikit negara yang bisa memperbaiki
posisi mereka dalam ekonomi dunia dengan memanfaatkan kesempatan yang

tepat pada saat terjadi perluasan perkembangan kapitalis.


Perspektif sistem dunia memandang dalam dunia terdapat suatu sistem antar
negara dari negara-negara dan bangsa yang bersaing dan bertentangan yang
terjalin dengan sangat dalam dengan ekonomi dunia kapitalis.

Analisa Kasus

Hubungan kerjasama perdagangan antara Amerika dan Mexico

Negara Amerika dan Meksiko, memiliki kerjasama perdagangan. Hubungan dagang


antara mexico dan Amerika dapat dikatakan sebagai hubungan ketergantungan. Disini,
Amerika berperan sebagai negara inti, dimana kemampuan produksinya merupakan
produksi padat modal. Amerika dikatakan sebagai negara produksi padat modal
dikarenakan kekuatan ekonomi yang tinggi dan juga merupaka tempat diproduksinya
berbagai teknologi dan industri yang akan diekspor ke negara lain. Dan Mexico disini
berperan sebagai negara yang memproduksi padat karya, contoh utamanya adalah
meksiko mengekspor lebih banyak di sektor pertanian atau dapat kita katakan meksiko
mengekspor lebih banyak bahan mentah. Kondisi ketergantungan ini terjadi pada meksiko
yang notabenenya membutuhkan barang jadi dari negara-negara inti seperti Amerika.
Karena negara inti atau negara sentral itu tidaklah banyak, maka Meksiko sangat
bergantung pada Amerika. Sementara, negara perfery dan semi periferi tergolong banyak,
sehingga Amerika memiliki banyak pilihan lain selain Meksiko dan membuat Amerika
tidak bergantung pada Meksiko.

Hubungan perdagangan antara Indonesia dan Jerman

Negara Indonesia dan Jerman memiliki hubungan perdagangan ekspor-impor. Negara


Indonesia, mengekspor beberapa barang mentah seperti biji kopi, tembakau, dan lainnya.
Sementara Jerman, mengekspor barang jadi berupa alat transportasi atau barang
elektronik lainnya, yang membuat adanya kondisi ketergantungan Indonesia terhdap
Jerman sebagai negara sentral/inti.

Hubungan Teori Sistem Dunia dengan Komunikasi internasional : Perspektif


Diplomatik, propagandistik, bisnis internasional

C. PENUTUP
Simpulan
Teori sistem dunia merupakan sebuah pembagian kerja secara teritorial dalam produksi,
pertukaran barang dan bahan mentah. Pembagian kerja mengacu pada kekuatan dan
hubungan produksi dalam ekonomi dunia secara keseluruhan. Teori ini dibuat oleh
Immanuel Maurice Wallerstein . Ia menyatakan bahwa perekonomian kapitalis dunia
tersusun atas tiga jenjang, yaitu negara inti, negara semiperiferi, dan negara periferi.

Negara inti adalah negara-negara yang fokus pada usaha padat modal

Negara periferi adalah negara-negara yang fokus pada usaha padat karya

Pembagian kerja ini menyebabkan adanya dua daerah yang saling bergantung, yaitu
negara inti dan negara pinggiran(periferal).

Sementara itu, negara semi periferi bertindak sebagai zona penyangga antara inti dan
pinggiran serta memiliki campuran jenis kegiatan yang ada di negara inti dan periferi.

Akan tetapi, di sisi lain terdapat juga negara-negara yang mulai melepaskan diri dari
sistem ekonomi kapitalis dunia. Negara-negara tersebut disebut sebagai negara eksternal.
Negara ini mempertahankan sistem ekonomi mereka sendiri sehinga berada di luar sistem
ekonomi dunia modern. Rusia merupakan negara yang berada pada sistem ekonomi ini.
Rusia memasok gandum untuk pasar dalam negeri. Gandum ini juga diperdagangkan
dengan negara di Asia dan Eropa. Akan tetapi, perdagangan di dalam negeri tetap lebih
penting dibandingkan dengan perdagangan dengan negara lain. Kekuatan Rusia yang
besar ini membantu ekonomi dalam negeri dan membatasi pengaruh dari luar

DAFTAR PUSTAKA

Daim,Siswanto, 2010. Teori Sistem Dunia : World System Theory, (Online)


(http:www.academia.edu/6708759/Teori_Sistem_Dunia_World_System_Theory

,diakses

pada 03 Desember 2016).

A Lestari, 2010. Pembangunan Ekonomi Politik Indonesia dalam Perspektif Immanuel


Wallerstein : studi kasus Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono periode 2004-2009.
Tesis Program Magister Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Aguraforesty,2013.

Seri

Perkenalan

Singkat

Teori-Teori

Pembangunan:

Teori

Sistem Dunia, (online) ( https://aguraforestry.com/tag/teori-sistem-dunia/ , diakses pada


tanggal 4 desember 2016).

Anda mungkin juga menyukai