Anda di halaman 1dari 16

Mata Kuliah Budaya Nusantara dan

Pengembangan Kepribadian

KEBUDAYAAN TIMOR
outline

• Fakta Demografis
• Sistem Religi dan Upacara Keagamaan
• Sistem Organisasi Kemasyarakatan
• Sistem Pengetahuan
• Bahasa
• Kesenian
• Sistem Mata Pencaharian
• Peralatan dan Teknologi
• Masalah Pembangunan dan Modernisasi
Fakta Demografis (1)
• Pulau Timor termasuk dalam wilayah Propin Nusa Tenggara Timur, sebelah utara dan barat
terdapat Laut Sawu, di sebelah timur berbatasab dengan negara Timor Leste, dan sebelah
selatan terdapat Laut Timor.
• Pulau Timor dikenal dengan sebutan “Nusa Cendana”, merupakan suatu dataran yang pada
umumnya terdiri dari padang sabana dan steppa yang luas, deretan bukit dan hutan primer
dan sekunder.
• Perbedaan suhu yang besar antara siang dan malam.
• Pada musim kemarau sangat kering dan berdebu, sebaliknya pada musim hujan angin basah
menghembus dari arah barat dan mengubah dataran Timor menjadi daerah padang rumput
yang menghijau, sungai yang deras arusnya dan mengakibatkan banjir.
• Penduduk Timor Barat tahun 2013 sebanyak 1.596.723 jiwa:
800.311 (49,34%) laki-laki dan
796.212 (50,66% ) perempuan
Fakta Demografis (2)
• Penduduk Pulau Timor umumnya berasal dari ras Melayu dan ras
Melanesia
• Suku Timor terdiri dari beberapa sub suku yang mempunyai bahasa
dan adat istiadat serta sistem kemasyarakatan yang yang berbeda,
yaitu :
1. Orang dari Rote 5. Orang dari Kemak
2. Orang dari Helon 6. Orang dari Buna
3. Orang dari Belu 7. Orang dari Marae
4. orang dari Antoni 8. Orang dari Kupang
• Sub suku dari orang Antoni disebut suku asli Timor (orang gunung)
• Orang Belu memiliki ciri-ciri tubuh campuran antara ras Melayu dan
Ras Melanesia
• Orang Kupang merupakan percampuran orang Timor sendiri dan
orang Arab dan Cina
Sistem Religi dan Keagamaan
• Sebagian besar penduduk Flores beragama Katolik, selain Kristen Protestan dan Islam.
• Agama asli orang Timor berpusat kepada kepercayaan akan adanya:
1. Dewa Langit (Uis Neno), pencipta alam dan pendidikan kehidupan di dunia.
2. Dewi Bumi bernama Uis Afu yaitu dewi yang mendampingi Uis Neno.
Upacara yang ditujukan kepada Uis Neno terutama bermaksud untuk meminta hujan,
sinar matahari atau mendapatkan keturunan, kesehatan, dan kesejahteraan.
Upacara yang ditujukan kepada Uis Afu adalah untuk meminta berkah bagi kesuburan
tanah
• Percaya akan adanya makhluk gaib yang mendiami tempat tertentu:
• Upacara pada waktu permulaan penggarapan tanah.
• Upacara-upacara roh nenek moyang dengan memberikan sajian-sajian.
• Meskipun agama Kristen secara resmi sudah diterima oleh sebagian besar penduduk
Timor, namun mereka masih percaya akan adanya dewa, makhluk halus, dan dukun
Sistem Organisasi Kemasyarakatan (1)
• Pulau Timor terbagi dalam beberapa vorstendom (kerajaan) yang terbagi dalam beberapa
kefettoran dikepalai oleh seorang Fettor, dan di bawahnya ada desa – desa atau
ketemukungan yang dikepalai oleh seorang Temukung.
• Pembagian seperti itu belum diubah hanya istilah kesatuan administratifnya yang diubah.
Vorstendum menjadi kabupaten, dan kefettoran disamakan dengan kecamatan.
• Sebuah ketemukungan biasanya terdiri atas sebuah desa induk dengan beberapa anak
desa yang kecil – kecil yang berada dalam wilayah kekuasaannya.
• Tugas seorang kepala desa pada masa sekarang adalah mengumpulkan pajak,
membagikan tanah untuk berladang, mempertahankan tata tertib dan melaksanakan
instruksi pemerintah serta perintah dari fettor dan Raja.
Sistem Organisasi Kemasyarakatan (2)
Stratifikasi Sosial, terbagi dalam 3 lapisan yaitu :
1) Usif (golongan bangsawan)
2) Tob (orang biasa)
3) Ate (budak). Sekarang sudah tidak ada
Penggolongan lain yaitu sebagai pemilik desa (kuantif) dan bukan pemilik desa (antoin asaot) serta
pengemmbara (antoin anaot). Orang-orang pemilik desa mempunyai kekuasan yang besar terhadap desa
mereka
Sistem Sosial:
• Setiap orang Timor menjadi anggota klan yang patrilineal. Satu desa biasanya didiami oleh beberapa klan
• Di samping klan patrilineal ada klan matrilineal (di Wehalim Suai dan Belu bagian selatan)
• Seorang anak menjadi warga klan ayahnya menurut adat patrilineal, artinya ia mempunyai hak dan
kewajiban tertentu sebagai warga klan tersebut.
• Tiap klan mempunyai benda pusaka yang dianggap suci dan berhubungan dengan asal mula klan
• Warga klan wajib melakukan upacara yang berhubungan dengan benda suci tersebut.
• Istri diakui sebagai klan suaminya
Sistem Organisasi Kemasyarakatan (3)
• Ada pula istri yang hubungannya dengan klan asalnya terputus, maka kalau suaminya meninggal ia harus
kawin secara levirat.
• Di samping kewajiban klan yang bisa diperoleh secara patrilineal ada juga yang diperoleh secara
matrilineal dengan cara adopsi.
• Seseorang yang menjadi warga klan ibunya dianggap lebih rendah derajatnya daripada saudaranya yang
lain yang menjadi warga klan ayahnya, Ia disebut feto (wanita) sedangkan saudaranya yang lain disebut I
mone (laki – laki).
• Dalam upacara, warga klan yang mempunyai hubungan perkawinan diundang dan mendapat tempat
terhormat, sedangkan undangan lain dianggap sebagai orang luar.
Pola Perkampungan
• Dulu desa-desa dibangun di atas gunung dengan dikelilingi batu karang dan semak berduri untuk
keperluan pertahanan.
• Rumah berbentuk seperti sarang lebah dan memiliki 2 bagian, yaitu:
1. Sulak (bagian dalam) untuk tamu dan anak laki-laki dewasa
2. Naran (bagian dalam) untuk keluarga, anak-anak perempuan dewasa dan menginap bagi anak
perempuan yg sudah menikan bila berkunjung
Sistem Organisasi Kemasyarakatan (4)
• Incest (perkawinan terlarang) antara:
1) bapak dengan anak gadisnya
2) ibu dengan anak laki-lakinya
3) kakak-beradik

Tradisi :
1) gotong royong
2) makan sirih untuk menghormat tamu
3) 3) Sifon, yaitu setelah seorang perjaka dikhitan ia lalu berhubungan badan dengan seorang
wanita. Tidak jarang hal tersebut meningalkan penyakit (misalnya HIV) pada wanita
tersebut. Wanita yang telah dijadkan obyek sifon seumur hidupnya tidak dapat kawin.
Sistem Pengetahuan
Sistem penamaan hari, yaitu:
Lodo Anni (Senin), Lodo Due (Selasa),
Lodo Talhu (Rabu), Lodo Appa( Kamis),
Lodo Lamni (Jumat), Lodo Anna (Sabtu),
Lodo Pidu (Minggu).

Hari ini Lodone,


hari yang akan datang Lodo de,
besok Barri rai,
satu bulan Waru,
satu tahun Tou.
Bahasa
Sub suku orang Timor:
• Orang Rote
• Orang Helon
• Orang Belu
• Orang Helon
• Orang Atoni
• Orang Kemak
• Orang Buna
• Orang Marae dan
• Orang Kupang

Masing-masing memiliki sistem


kemasyarakatan, adat dan bahasa yang
berbeda.
Kesenian
• Pakaian Adat: Beragam bentuk pakaian adat tergantung pada daerah masing – masing.
• Rumah Adat : Berbentuk seperti sarang lebah dengan atapnya hampir menyentuh tanah.
Sebuah rumah dihuni oleh satu keluarga batih dan di situ mereka makan, tidur, bekerja dan
menerima tamu.
• Tarian Adat: Tarian yang ada di Timor sangat beragam, antara lain:
1) Tari Hopong: tarian dimulainya panen
2) Tari Manekat: tarian yang melambangkan sapaan dengan pemberian sirih pinang
3) Tari Peminangan :
• Kerajinan
Tenun
Topi Ti’ilangga, terutama dipakai ketika memainkan Sasando
Senjata Tradisional : Subdu atau Sudu, seperti keris.
Alat musik, antara lain Sasando
Sistem Mata Pencaharian
• Bercocok tanam kebutuhan pokok:
Padi, ubi kayu, keladi, labu, sayur-sayuran, kacang hijau, jeruk, kopi , tembakau, bawang, kedelai
• Peternakan secara besarbesaran (kuda, kerbau dan sapi
Ternak tidak dikandangkan tetapi dilepas di padang rumput saja.
Sistem penanda daun telinga
Tekknologi pemanggilan hewan ternaknya bila diperlukan (lagu yang berbeda)
• Berternak lebah. Menjelang pemungutan madu, diadakan
upacara menghormati Dewi Lebah dengan cara mengasapi
tanah di mana di atasnya sarang lebah itu berada. Dengan
demikian pengambil madu dapat aman
• Membuat kerajinan (tenun, alat musik sasando, perhiasan
perak, mengukir)
• Membuat minuman dari nira daun lontar
• Nelayan
Peralatan dan Teknologi
Timor telah menerapkan
pembuatan kain tenun sejak
berabad-abad dengan
menggunakan bahan pewarna
dari alam sekitararnya
Masalah Pembangunan dan Modernisasi
Pembangunan di daerah Timor mengalami kesulitan karena:
• Tanahnya yang tidak subur
• Sumber-sumber alamnya minim
• Musim kering
• Susunan masyarakat dan sifat mental yang masih terpengaruh tradisi kuno dan
adat feodal terutama yangbelum maju pendidikannya
• Sifat penduduk yang masih terpecah-pecah
Untuk mempercepat proses pembangunan perlu insentif dari dari Pemerintah Pusat:
• Peningkatan fasilitas pendidikan
• Percepatan pembangunan infrastruktur
• Fasilitas kredit
“Terima Kasih Nanaek”

Anda mungkin juga menyukai