MAKALAH
Dosen Pengampu:
Refiona Andika, M.Pd
Oleh: Kelompok 1
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis persembahkan pada kehadirat ALLAH SWT, yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, serta kesehatan sehingga penulis
dapat menyelesikan makalah ini dengan judul “Konsep Dasar Geometri Bangun
Datar Dan Sifat-Sifatnya”.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................... 15
B. Saran............................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Geometri adalah ilmu mengenai bangun. bentuk. dan ukuran benda-benda:
telaah atau sifat-sifat tetap (invarian) dari elemen-elemen yang diketahui. di
bawah pengaruh grup-grup transformasi khusus.
Bangun datar merupakan salah satu pokok bahasan yang sangat penting
baik dalam mempelajari geometri, maupun penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari. Bangun datar sangat dibutuhkan sebagai bahan prasyarat untuk
mempelajari bangun ruang. Hal ini dapat diterima karena saat kita mempelajari
balok atau kubus misalnya, kita akan menggunakan titik, garis, ruas garis, sudut,
persegi panjang, dan persegi. Dalam kehidupan sehari-hari, bangun datar sangat
banyak ditemukan, misalnya kusen pintu ruang kelas dan sisi atau tepi papan tulis.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
D. Manfaat
Manfaat membaca makalah ini tentu saja agar dapat mengenal dan mngerti
lebih jauh apa yang dimaksud dengan Bangun datar, Bangun, Unsur-Unsur Dan
Sifat-Sifat Bangun Datar ,dan Hubungan Antar-Bangun Datar .
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bangun datar
Geometri bidang datar merupakan studi tentang titik, garis, sudut, dan
bangun-bangun geometri yang terletak pada sebuah bidang datar. Berbagai
mekanisme peralatan dalam kehidupan nyata banyak diciptakan berdasarkan
prinsip-prinsip geometri datar. Misalnya susunan segitiga yng kaku digunakan
pada konstruksi bangunan dan jembatan. Sehingga tidak dapat dipungkiri,
gometri berperan besar dalam membatu manusia memecahkanpermasalahan
yang dihadapi.
Isma (Imam Roji. 1997) Bangun datar adalah bagian dari bidang datar
yang dibatasi oleh garis-garis lurus atau lengkung.
Isma (Julius Hambali, Siskandar, dan Mohamad Rohmad, 1996) Bangun
datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang rata yang mempunyai dua
demensi yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditegaskan bahwa bangun datar
merupakan bangun dua demensi yang hanya memiliki panjang dan lebar, yang
dibatasi oleh garis lurus atau lengkung.
Bangun Datar juga merupakan sebuah bangun berupa bidang datar
yang dibatasi oleh beberapa ruas garis. Jumlah dan model ruas garis yang
membatasi bangun tersebut menentukan nama dan bentuk bangun datar
tersebut. Misalnya:
- Bidang yang dibatasi oleh 3 ruas garis, disebut bangun segitiga.
- Bidang yang dibatasi oleh 4 ruas garis, disebut bangun segiempat.
- Bidang yang dibatasi oleh 5 ruas garis, disebut bangun segilima dan
seterusnya.
Bangun datar adalah bangun geometri yang seluruh bagiannya terletak
pada satu bidang.
5
B. Bangun, Unsur-Unsur Dan Sifat-Sifat Bangun Datar
1. Persegi
Persegi adalah segi empat yang memiliki empat sisi sama
panjang dan empat sudut sama besar.
Rumus Persegi
Luas = s x s = s2
Keliling =4xs
Ket : s = panjang sisi persegi
Contoh soal :
Hitunglah luas dan keliling persegi yang panjang sisinya 8cm.
Diketahui : sisi persegi = 8cm
Ditanyakan : luas dan keliling persegi
Jawab :
Rumus Luas : L= sisi x sisi rumus keliling : K=
sisi+sisi+sisi+sisi atau (4s)
Keliling :8+8+8+8 L= 8cm x 8cm
Keliling : 32 vm L= 64cm
2. Persegi Panjang
6
Ditanyakan : Luas dan Keliling persegi panjang
3. Segitiga
Segitiga adalah bangun yang memiliki 3 titik sudut
dan 3 sisi.
Jenis segitiga dibedakan berdasarkan panjang sisi dan
besar sudutnya. Berdasarkan panjang sisinya, segitiga
dibagi menjadi tiga jenis, yakni segitiga sama kaki,
segitiga sama sisi, dan segitiga sembarang.
Sedangkan menurut besar sudut, segitiga juga dibagi menjadi tiga jenis, yakni
segitiga siku-siku, segitiga tumpul, dan segitiga lancip. Jenis-jenis segitiga
sama dengan 90°.
Rumus luas dan keliling segitiga : Keterangan :
L=½axt a = alas
K=s+s+s t = ting
Dengan s = sisi
Carilah luas dan keliling segitiga
Diketahui : sisi AB = 5cm, sisi BC = 13cm, dan sisi CA =12cm
Ditanyakan : Luas dan Keliling
Rumus : L = ½ a x t K= sisi+sisi+sisi
L = ½ 5cm x 12cm K= 5cm +13cm +12cm
L = ½ (5cm x 12cm) K= 30cm
L = ½ 60cm = 30cm2
Jadi luas segitiga adalah 30cm2 dan kelilingnya adalah 30cm.
Jenis-jenis segitiga
a. Berdasarkan panjang sisi
1) segitiga sama kaki
sifat-sifat segitiga sama kaki:
- memiliki 2 sisi yang sama panjang
- memiliki 2 sudut yang sama besar
7
2) segitiga sama sisi
Sifat-sifat segitiga sama sisi sebagai berikut:
- segitiga yang memiliki 3 sisi sama panjang
- memiliki 3 sudut yang sama besar yaitu 60°.
3) Segitiga sembarangan
Sifat-sifat segitiga sembarang sebagai berikut:
- tidak memiliki sisi yang sama panjang.
- tidak memiliki sudut yang sama besar.
4. Jajar Genjang
Jajar genjang adalah segi empat yang memiliki dua pasang sisi yang
berhadapan sejajar dan sama panjang
Sifat-sifat jajargenjang sebagai
berikut:
- sisi-sisi yang berhadapan sejajar
sama panjang.
- sudut-sudut yang berhadapan sama
besar.
- kedua diagonalnya berpotongan dan
saling membagi dua sama
panjang.
- jumlah sudut-sudut yang berdekatan
180°.
Rumus
Luas = ½ x AC x BD
Keliling = AB + BC + CD + AD
Contoh soal :
8
Hitunglah kelilng dan luas jajaran genjang diatas.
Diketahui : sisi AB dan DC = 8cm
sisi BC dan DA = 4cm
t = 8 cm
Ditanyakan : keliling dan luas jajaran genjang
Jawab : K= AB + BC + CD + DA
K= 24cm
5. Trapesium
Trapesium adalah segi empat yang memiliki paling sedikit sepasang sisi
sejajar.
Ada 3 macam trapesium:
9
Rumus Trapesium
K=(a+b)+(c+d)
L=½x(a+b)xt
Contoh soal :
Hitunglah luaS trapesium diatas
Diketahui : tinggi = 4cm
Sisi a= BC = 6cm dan sisi b= AD = 10cm
Ditanyakan : luas dan trapesium
10
6. Belah Ketupat
Belah ketupat adalah segi empat yang memiliki empat sisi sama panjang dan
sudut berhadapan sama besar.
11
Jawab :
7. Layang-Layang
Layang-layang adalah segi empat yang dua
sisi yang berdekatan sama panjang,
sedangkan kedua sisi yang lain juga sama
panjang, atau segiempat yang terdiri dari
dua pasang sisi yang berdekatan sama
panjang.
s
Sifat-sifat layang-layang:
- memiliki satu sumbu simetri
- memiliki 2 pasang sisi sama panjang
- memiliki sepasang sudut berhadapan sama besar
- perpotongan 2 diagonal saling tegak lurus
- salah satu diagonal membagi dua sama panjang diagonal yang lain
Rumus
• Luas = ½ x AC x BD
• Keliling = AB + BC + CD + AD
Contoh soal :
1) Diketahui ada sebuah layang-layang kecil yang memiliki panjang
diagonal horizontal yaitu 12cm, dan diagonal vertikalnya 15cm.hitunglah
luas layang-layang.
Diketahui : diagonal horizontal(d1) =12cm dan diagonal vertical (d2) =
15cm
Ditanyakan : luas layang-layang
Jawab : L = ½ x d1 x d2
L = ½ x 12cm x 15cm
L = 90cm2
Jadi luas layang-layang tersebut adalah 90cm2
12
K= 2(9cm + 12cm)
K= 2(21cm)
K = 42cm
Jadi keliling layang-layang adalah 42cm.
8. Lingkaran
Lingkaran adalah bangun datar yang hanya memiliki sebuah sisi lengkung
dan tidak memiliki titik sudut.
Sifat-sifat lingkaran sebagai berikut:
- memiliki satu titik pusat.
- memiliki garis tengah yang panjangnya 2 kali
jari-jari.
- memiliki sumbu simetri yang tidak terhingga
banyaknya.
Rumus:
L = πr2
K =πd
Rumus mencari Diameter Lingkaran
Contoh soal :
1) Sebuah memiliki panjang diameter 35cm. tentukan keliling dan luas
lingkaran.
13
Hubungan antar unsur-unsur lingkaran
Unsur 1 Unsur 2 Hubungan
Diameter Jari-jari Panjang diameter adalah 2 kali panjang jari-jari
Busur Busur Jumlah panjang busur besar dengan busur kecil
kecil besar (yang sama dengan keliling lingkaran
bersesuaian
dengan
busur
kecil)
Busur Keliling Busur adalah bagian dari keliling lingkaran. Atau
lingkaran Keliling lingkaran adalah busur terbesar
Tali busur Diameter Diameter adalah tali busur terpanjang
Apotema Tali Busur Apotema selalu tegak lurus dengan suatu tali
busur
Juring Tembereng Luas tembereng sama dengan luas juring
dikurangi segitiga yang sisinya adalah dua jari-
jari yang membatasi juring dan tali busur
pembatas tembereng.
Sudut Juring Luas juring sebanding dengan besar sudut pusat
pusat lingkaran
Sudut Busur Panjang busur sebanding dengan sudut pusat
pusat lingkaran
Sebuah pesegi sebagai bagian dari persegi panjang. Artinya, setiap persegi
adalah persegi panjang, tetapi persegi panjang belum tentu persegi.
Persegi panjang sebagai bagian dari jajargenjang atau bagian dari trapesium.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bangun datar merupakan bangun dua demensi yang hanya memiliki panjang dan
lebar, yang dibatasi oleh garis lurus atau lengkungJenis bangun datar bermacam-
macam, antara lain persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang, trapesium,
layang-layang, belah ketupat, dan lingkaran.
B. Saran
Demikian makalah ini saya buat, apabila ada kesalahan baik dalam penjelasan
maupun dalam penulisan saya mohon maaf, saya mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar dapat sumber rujukan sehingga menjadikan apa yang saya
buat ini lebih baik di masa yang akan datang. Dan kepada pembaca makalah ini
diharapkan untuk lebih banyak mencari sumber referensi lainnyaterkait judul
makalah saya, karena sesungguhnya makalah saya ini masih jauh dari
kesempurnaan.
15
DAFTAR PUSTAKA
De Baan, M., & J.C., B. (1956). Ilmu Ukur untuk Sekolah Menengah. Jakarta: Gebra
Kleijne & Co. N.V. Bandung.
John L., M., Arthur A, H., & Evelyn M, N. (1988). Metode Pengajaran Matematika
untuk Sekolah Dasar . Jakarta: Penerbit Erlangga.
Suharjana, A., Markaban, & Hanan, W. (2009). GEOMETRI DATAR DAN RUANG DI
SD. Sleman: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PPPPTK) Matematika.
Sumanto, Y., Kusumawati, H., & Aksin, N. (2009). Gemar Matematika 2. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional .
Wiyoto, J., & Untung TS. (2009). Kapita Selekta Pembelajaran Geometri Datar Kelas
VII SMP. Jakarta: Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.
16