Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

SIG DAN SIP


PENYIAPAN DATA SPASIAL

Dibuat Oleh:

Nama : Agung Prayogo


Nomor : 02
NIT : 22313951
Kelas : A

Dosen:

Nuraini Aisiyah, S.SiT., M.T


NIP. 197403091995032001

SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL


YOGYAKARTA
2023

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................... 1
A. Tujuan : ........................................................................................................................... 2
B. Alat dan bahan : .............................................................................................................. 2
C. Dasar Teori : .................................................................................................................... 2
D. Langkah Kerja :................................................................................................................ 3
E. Hasil dan Pembahasan .................................................................................................. 13
F. Kesimpulan .................................................................................................................... 14
Daftar Pustaka................................................................................................................... 15

1
ACARA 1. PENYIAPAN DATA SPASIAL
Hari/ Tanggal : Selasa, 12 September 2023
Lokasi : Laboratorium STPN Yogyakarta

A. Tujuan :
Mahasiswa mampu menyiapkan data spasial/peta yang akan digunakan untuk
pembuatan (layer) tema peta

B. Alat dan bahan :


1. Laptop
2. Mouse
3. Software/ Aplikasi ArcMap
4. Peta Administrasi Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi

C. Dasar Teori :
Sistem informasi merupakan suatu rangkaian yang saling berhubungan
dan berkerjasama dalam mencari, mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan
serta menyampikan informasi. Dalam sistem informasi dikenal juga Sistem
Informasi Geografis (SIG) yang dapat didefinisakan sebagai suatu kesatuan
elemen yang berinteraksi untuk mengumpulkan, mengorganisasi, menganalisis,
mengola, dan memvisualisasikan data geografis untuk menyampaikan
informasi untuk perencanaan suatu kegiatan (Kurniawati et al., 2020).
Pekerjaan dalam SIG (Sistem Informasi Geografis) dilakukan pada data
mentah untuk menghasilkan sebuah informasi baru yang berguna dan
berkaiytan dengan objek atau fenomena di permukaan bumi.

Data dalam SIG terdiri atas dua komponen yaitu data spasial yang
berhubungan dengan keruangan dan data attribute yang berkaitan dengan
deskripsi atau informasi tentang bentuk keruangannya. Data spasial pada
umumnya berdasarkan peta yang berisikan interpretasi dan proyeksi seluruh
fenomena yang berada di bumi. fenomena tersebut baik berupa alamiah
maupun buatan manusia. Data spasial memiliki dua jenis tipe yaitu vector dan
raster. Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data
spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis atau kurva atau polygon
beserta atribut-atributnya (Phahasta, 2001). Model data raster menampilkan
dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-
piksel yang membentuk grid. Pemanfaatan kedua model ini menyesuaikan
dengan kebutuhannya.

2
Perlu dipahami bahwa aktifitas dalam SIG merupakan integrasi dari
beragam bidang keilmuwan yang didasarkan pada peruntukan aktifitas SIG
tersebut dilakukan. SIG dibuthkan dalam rangka mengelola dan memahami
dunia nyata (Darmawan, 2011). Kemampuan yang dimiliki SIG yaitu
menggabungkan, memnganalisia dan akhirnya memetakan hasil yang berguna
menyajikan sebuah informasi berbasis geografi. Informasi berbasis geografi
mendifinisikan berbagai hal, mulai dari batas wilayah antar desa sampai
negara, memberikan informasi sebaran infrastruktur, penggunaan tanah,
kelerengan, ketinggian dataran, dan lain sebagainya. Maka dalam laporan
praktikum ini penulis akan menyampaikan dan menyajikan bagaimana peran
SIG dalam pembuatan peta yang dimulai dari tahapan Georefencing yang
merupakan proses menetapkan koordinat geografis yang tepat pada peta tang
tidak memilki koordinat atau memiliki koordinat tetapu bukan pada tempat
yang seharusnya.

D. Langkah Kerja :
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam penyiapan data spasial adalah
sebagai berikut:

1. Menyiapkan data spasial berupa peta administrasi Kota Sungai Penuh


dalam format .jpg dengan cara mengunduh melalui internet. Diusahakan
mencari peta dengan kualitas yang tinggi supaya pada proses pengerjaan
berupa perbesaran tidak pecah atau kabur.

3
2. Pilih peta yang memiliki sistem koordinat baik koordinat geografis maupun
kartesian dan simpan dalam format .jpg pada folder yang telah dibuat.

4
3. Tampilkan peta saudara dengan membuka program Arc Map pada software
ArcGIS dengan cara Start → Programs → ArcGIS → Arc Map

Setelah aplikasi terbuka, maka akan muncul tampilan sebagai berikut:

4. Memilih New Map untuk membuat projek baru


5. Menambahkan Layer Objek dengan cara pada toolbar ArcMap, klik

Tombol (Add Data) atau mendrag file pada Catalog ke lembar


kerja.

5
6. Setelah itu akan muncul tampilan peta seperti pada gambar dibawah

7. Setelah peta tampil pada display, kemudian aktifkan tool bar


Georeferencing dengan cara klik kanan mouse pada toolbar kosong
kemudian pilih georeferencing.

Menampilk
an kontrol
point

Layer yang
akan di Menmbah
georeferencin kontrol
point Secara
otomatis
membuat

8. Jika file sudah terbuka dan telah mengaktifkan tool bar Georefencing,
kemudian mentranstformasikan peta dengan cara klik kanan pada layers →
Properties → Coordinate System → pilih proyeksi peta WGS 1984 → OK.

6
9. Mengatur general display kedalam Dregrees Minutes Second dengan cara
Klik kana pada layers → Properties → General → Display → Pilih
Dregrees Minutes Second → OK

7
10. Menentukan titik yang akan dilakukan refencing yaitu pada persilangan
garis grid yang mudah diamati untuk penentuan titiknya (penentukan titik
minimal sebanyak 4 titik).

11. Selajutnya melakukan proses georferencing pada citra dengan toolbar Add
Control Points atau klik icon . → arahkan pada pojok peta yang telah
ditentukan sebagai titik kontrolnya → klik kanan → Pilih Input DMS of
Lon and Lat → Masukkan Koordinat yang sesuai.

8
12. Setelah selesai dilakukan input koordinat pada setiap titik referensi, maka
dilakukan cek error RMS dengan melihat total RMS Error, apabila lebih
dari 0,03 maka perlu dilakukan revisi pada titik tersebut sampai
ketelitiannya dibawah 0,03 maka akurasi tersebut baik. Dengan cara Klik
View Link Table atau klik Icon .

9
13. Setelah RMS error memenuhi syarat kemudian simpan data RMS error
yang telah dibuat tadi, dengan cara klik save atau pilih icon
dan pilih lokasi penyimpanannya.

14. Setelah itu lakukan Update Georefencing agar tidak terjadi perubahan
kembali pada koordinat yang sudah diatur sebelumnya. Dengan cara klik
tool Georefencing → Pilih Update Georeferencing.

15. Mentransformasikan data citra tadi ke sistem proyeksi WGS 1984 UTM
Zone 48S yang sebelumnya WGS 1984. Dengan cara menggunakan Tool
Search → Project Raster → Drag data peta tau citra ke Input Raster →
Outpot Coordinate System pilih WGS 1984 UTM Zone 48S → OK.

10
11
16. Sesuaikan satuan peta saudara dari unknow unit menjadi meter pada layar
kanan bawah dengan cara klik kanan pada peta dan pilih Data Frame
Properties → general, pada units pilih Map : Meter; Display : Meter, OK.

17. Langkah terakhir dari kegiatan ini yaitu menenyimpan hasil kegiatan
praktikum

12
E. Hasil dan Pembahasan
Hasil dan Pembahasan dalam kegiatan praktikum ini sebagai berikut :

13
Pada praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan pelatihan
georefecing pada peta menggunakan software ArcGis dimulai sebagai langkah
awal dalam penyiapan data spasial sebelum peta dilakukan digitasi, karena
sebuah peta harus terektifikasi terlebih dahulu sebelum dilakukan digitasi.
Dalam penentuan proses georeferencing tersebut meliputi 4 titik control yang
berada pada peta sebagai pengikatan koordinat agar memiliki sistem referensi
koordinat.

Georefencing atau rektifikasi tergantung pada image itu sendiri. Beberpa


kemungkinan sebagai berikut :

1. Image memiliki grid sistem koordinat geografis


2. Image tidak memiliki grid sistem koordinat tetapi fitur spasial
pembanding sesuai peta dasar yang dimiliki cukup lengkap
3. Image memiliki grid sistem koordinat lokal
4. Image tdiak memiliki grid, fitur spasial, fitur spasial tidak ada atau
kurang atau image distorsi signifikan
Pada proses georefencing yang membutuhkan 4 titik kontrol atau GCP
(Ground Control Point) akan memperoleh residual x dan residual y. Residual
adalah penyimpangan posisi titik yang bersangkutan terhadap posisi yang
diperoleh melalui tranformasi koordinat yang dinyatakan dalam RMS error.
Semakin kecil nilai RMSEnya maka semakin teliti penentuan GCP di citra.
Dalam praktikum ini RMS error yang diperoleh sebesar 0.00000018703. RMS
error dihitung dengan persamaan, yaitu dari total RMS erros dikali dengan nilai
persamaan 111.000 (harga RMS error = RMSE x 111. 000) maka akan
diperoleh harga RMS error yaitu 0.0207. harga ini menyatakan bahwa dalam
proses georeferencing yang dilakukan masuk dalam kategori baik hal ini
berdasarkan pada toleransi yang telah ditentukan yaitu sebesar 0.03 .

F. Kesimpulan
Sistem informasi geografis (SIG) adalah software yang erat kaitannya
dengan pencitraan dan lokasi yang berguna untuk memperoleh data yang
berkaitan dengan bumi dan sumberdaya alam. Dalam praktikum SIG dan SIP,
praktikan dituntut mampu menguasai fungsi umum yang terdapat pada ArcGIS,
memahami sistem proyeksi dan jenisnya, memperbaiki distorsi geometrik
dengan meletakkan elemen citra pada posisi planimetrik (X dan Y) atau posisi
geografis yang seharusnya atau pada posisi sesuai dengan keadaan lapangan
dalam proses penyiapan data spasial

14
Daftar Pustaka

Darmawan, M. (2011). Sistem informasi Geografi (SIG) dan Standarisasi


Pemetaan Tematik. Pusat Survei Sumberdaya Alam Darat Badan
Koordinasi Survei Dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL),
November.

Kurniawati, U. F., Handayeni, K. E., Nurlaela, S., Idajati, H., Firmansyah, F.,
Pratomoadmojo, N. A., & Septriadi, R. S. (2020). Pengolahan Data
Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) di Kecamatan Sukolilo.
SEWAGATI, 4(3). https://doi.org/10.12962/j26139960.v4i3.8048

Prahasta. 2001. Sistem Informasi Geografis (Perspektif Geodesi dan


Geomatika). Bandung : Informatika.

15

Anda mungkin juga menyukai