Anda di halaman 1dari 50

BAB 1

UANG SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN

1. Sejarah Uang

Ada anggapan bahwa uang diciptakan pertama kali di negeri cina lebih kurang 2700 SM
(Sebelum Masehi) oleh Huang (Kaisar Kuning). Sejarah purba juga telah mencatat bahwa
orang Assyria, Phunisia, dan Mesir juga telah menggunakan uang sebagai alat tukar.
Uang adalah produk yang dihasilkan oleh perekonomian itu sendiri. Semakin maju suatu
perekonomian semakin membutuhkan sarana pertukaran yang mampu melayani
perekonomian itu sendiri. Dengan demikian mungkin uang yang ada sekarang ini akan
terus mengalami perubahan baik bentuk maupun fungsinya sesuai perkembangan
perekonomian dan perkembangan peradaban manusia.

Tahap tahap perkembangan uang :

a). Pra Barter


Berdasarkan sejarahnya, mula-mula manusia hidup dengan menghasilkan sendiri
segala apa yang ia butuhkan. Dalam keadaan ini masyarakat belum memerlukan
tukar menukar sesamanya. Masyarakat masih diliputi suasana kekeluargaan dan
disebut masyarakat yang bercorak komunalistis. Apa yang mereka hasilkan, mereka
makan sendiri, dengan demikian kegiatan produksi dan konsumsi masih menjadi
satu, artinya mereka yang memproduksi dan merekalah yang mengkonsumsi.

b). Barter

Pada masa pertukaran dilakukan dalam natura, perdagangan dilakukan dengan cara
langsung menukarkan barang dengan barang (barter). Pada awalnya cara seperti ini
memang dapat berlangsung untuk beberapa jenis barang saja, tetapi dalam
masyarakat yang lebih maju, yang sudah mengenal spesialisasi, cara pertukaran
barter semakin tidak sesuai lagi karena mengandung kelemahan seperti:
a. Sulit menemukan tandingan yang cocok, baik jumlah barang yang akan
ditukarkan, nilai barang maupun kesediaan orang lain untuk menukarkan.
b. Kalaupun cocok itu hanya secara kebetulan, sehingga cara barter tidak mungkin
dijadikan dasar perencanaan pertukaran selanjutnya.
c. Pekerjaan itu banyak memakan waktu dan tenaga.
d. Kesulitan-kesulitan dalam perdagangan innatura tadi mendorong manusia untuk

1
menemukan cara pertukaran yang lebih praktis yaitu dengan menggunakan alat
tukar, misalnya barang A ditukarkan dengan alat tertentu kemudian alat terebut
ditukarkan dengan barang B. Mula-mula alat tukar tersebut masih sederhana
yaitu berupa barang-barang yang disenangi oleh masyarakat. Barang-barang
yang telah disepakati sebagai alat tukar inilah yang disebut sebagai uang benda.

c). Uang benda

Uang benda adalah barang yang disukai oleh setiap orang dan diterima oleh semua
pihak sebagai alat penukar (generally acepted). Macam-macam barang yang pernah
dipakai sebagai uang benda antara lain: kerang, ternak, batu intan, perhiasan, garam,
senjata, tembakau, dan teh. Pada mulanya uang benda tersebut berfungsi sebagai
alat untuk mempermudah pertukaran barang dengan barang tetapi akhirnya uang
benda tersebut berkembang sebagai alat pengukur nilai barang dan jasa, misalnya
sehelai kain sarung dinilai sama dengan 10 kg beras, ditukar dengan seekor kambing
yang dinilai sama dengan 300 kg beras sehingga untuk mendapatkan seekor
kambing diperlukan 30 potong kain sarung (300: 10 = 30).

d). Uang Logam

Uang logam yang dibuat dari emas dan perak telah mulai digunakan sejak abad
ketujuh sebelum Masehi. Pada awalnya bentuk uang ini belum diatur sedemikian rupa
sehingga orang bebas untuk membuat dan meleburnya. Untuk setiap kali membuat
uang, orang harus menimbang, dan menentukan kadarnya untuk menentukan nilainya.
Karena hal ini merepotkan maka lambat laun akhirnya mata uang dibuat/ditempa oleh
raja-raja/penguasa setempat. Potongan¬-potongan logam mulia yang dijadikan mata
uang diberi bentuk tertentu dan diberi tanda atau cap resmi sebagai jaminan kadar dan
beratnya dan diberi angka untuk menentukan nilainya. Nilai bahan uang (emas/perak
yang termuat di dalam mata uang) disebut nilai instrinsik, sedangkan angka yang
dicap pada mata uang untuk menyatakan nilainya disebut nilai nominal.

2
e). Uang Tanda

Untuk keperluan sehari-hari, diperlukan uang yang bernilai satuan kecil. Untuk itu
pada umumnya digunakan logam lain seperti perak dan perunggu untuk dibuat uang
yang bernilai kecil. Dengan demikian ada dua atau tiga macam uang logam yang
beredar sebagai alat pembayaran, yaitu mata uang emas dan mata uang
perak/perunggu.

f). Uang Kertas

Untuk menyelesaikan transaksi-transaksi dalam jumlah yang besar penggunaan uang


yang terbuat dan logam mulia banyak mengalami kesulitan, antara lain:
a. membawa uang logam dalam jumlah besar merupakan beban berat.
b. memerlukan biaya transportasi yang besar dan risiko yang tinggi.
c. persediaan logam emas tidak mencukupi lagi untuk volume perdagangan yang
semakin besar.
Atas kesulitan tersebut kemudian beredarlah uang kertas.
Masyarakat mau menerima uang kertas hanya atas dasar kepercayaan bahwa uang
kertas dijamin oleh pemerintah berdasarkan undang-undang sebagai alat pembayaran
yang syah. Itulah sebabnya uang kertas dinamakan uang fiducio (kepercayaan). Di
Indonesia hanya ada satu bank yang berhak mengedarkan uang kertas yaitu Bank
Indonesia sebagai Bank Sirkulasi atau Bank Sentral.
Dengan berlakunya uang kertas terdapat beberapa keuntungan yang dapat diperoleh
antara lain:
a. biaya pembuatan uang kertas relatif murah dibandingkan mencetak uang logam,
b. pengiriman uang kertas dalam jumlah besar lebih mudah,

3
c. penggunaan logam mulia dapat lebih meluas,
d. penambahan jumlah uang sesuai keperluan dapat dilaksanakan dengan cepat,
sehingga tidak mengganggu pasar.

g). Uang Giral (Deman Deposits)

2. Pengertian Uang

Pada jaman sekarang ini uang merupakan salah satu unsur yang sangat penting dan kita
tidak pernah merasa cukup untuk memilikinya. Dari kenyataan tersebut ada beberapa ahli
ekonomi yang mengemukakan tentang pengertian uang, diantaranya sebaga berikut :

1. Roberson dalam bukunya Money menyatakan uang adalah segala sesuatu yang
umum diterima dalam pembayaran barang-barang.
2. R.S.Sayers dalam bukunya Modern Banking menyatakan uang adalah segala
sesuatu yang umum diterima sebagai pembayaran utang.
3. A.C.Pigou dalam bukunya the Veil of Money menyatakan bahwa uang adalah
segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat penukar.
4. Rolling G.Thomas dalam bukunya Our Modern Banking and Monetary System
mendefinisikan uang adalah segala sesuatu yang siap sedia dan pada umumnya
diterima dalam pembayaran pembelian barang-barang, jasa-jasa dan untuk
membayar utang.
4
3. Fungsi, Jenis dan Syarat Uang

A. Fungsi Uang

Kegunaan uang tercermin dalam fungsi-fungsi uang. Fungsi uang dibagi atas Fungsi Asli
dan Fungsi Turunan.
1. Fungsi Asli
Fungsi asli disebut juga fungsi primer dari uang. Fungsi asli ini terdiri atas:
a Sebagi alat tukar (medium of exchange)
Uang dapat digunakan sebagi alat untuk memperudah pertukaran. Agar uang
dapat berfungsi dengan baik diperlukan kepercayaan masyarakat. Masyarakat
harus bersedia dan rela menerimanya.
b Alat kesatuan hitung (a unit of account)
Untuk menentukan harga sejenisnya barang diperlukan satuan hitung, juga
dengan adanya satuan hitung, kita dapat mengadakan perbandingan harga satu
barang dengan barang lain.
2. Fungsi Turunan
Fungsi turunan sebagai akibat dari fungsi asli, dengan adanya fungsi asli uang muncul
fungsi asli lain yang tidak kalah pentingnya, fungsi tersebut terdiri atas :
a. Sebagai alat pembayarn yang sah.
Tidak semua orang dapat menciptakan uang terutama uang kartal, karena uang hanya
dikeluarkan oleh lembaga tertentu, di Indonesia dikeluarkan oleh Bank Indonesian
selaku Bank Sentral.
b Alat penyimpan kekayaan dan pemindah kekayaan.
Dengan uang kekayaan berupa tanah, gedung, dapat dipindahkan pemiliknya dengan
menggunakan uang.
c Alat pendorong kegiatan ekonomi.
Apabila nilai uang itu stabil, orang akan senang menggunakan uang itu dalam kegatan
ekonomi, selanjutnya apabila kegiatan ekonomi meningkat, uang dalam
perekonomian harus ditambah berdasarkan kebutuhan.
d Standar pencicilan uang.
Uang dapat berfungsi sebagai standar untuk melakukan pembayaran dikemudian hari,
pembayaran berjangka panjang atau pencicilan utang

B. Jenis Uang

Jenis uang yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari dapat digolongkan
berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut.
1. Berdasarkan Bahan (Material)
Jika dilihat dari bahan untuk membuatnya, jenis uang terdiri atas dua macam, yaitu
uang logam dan uang kertas.
a. Uang logam adalah uang yang dibuat dari semacam logam tertentu dengan
berat dan kadar tertentu pula. Uang yang terbuat dari logam pada umumnya
memiliki nilai nominal kecil, yang dibuat dengan ciri-ciri khusus untuk
menghindari pemalsuan. Uang logam di Indonesia pada saat ini terdiri atas
uang yang bernilai nominal mulai dari 100,00; Rp200,00; Rp500,00; dan
Rp1.000,00
b. Uang kertas merupakan uang fiduciary (uang kepercayaan), karena semua
masyarakat mau menerima uang tersebut sebagai alat pembayaran, walaupun
nilai intrinsiknya jauh lebih kecil daripada nilai nominalnya. Uang kertas yang

5
berlaku saat ini adalah mulai pecahan 1000 , 20000, 5000, 10000, 2000, 50000,
dan seratus ribu
2. Berdasarkan Iembaga atau Badan Pembuatnya
Uang menurut lembaga atau badan pembuat yang menerbitkan atau membuatnya
dapat dibedakan menjadi uang kartal dan uang giral.
a. Uang kartal. Semua uang kertas ini dicetak oleh Perum Peruri (Perusahaan
Umum Percetakan Uang Republik Indonesia) dan peredarannya diatur oleh
Bank Indonesia. Oleh karena itu, uang kertas tersebut dinamakan uang kertas
bank.
b. Uang giral, adalah simpanan atau deposito pada bank yang dapat
diambil dengan menggunakan cek, giro, atau surat perintah pembayaran
lainnya (telegrafic transfer), yang dicetak atau dibuat oleh bank umum/bank
komersial.
Uang giral yang beredar di masyarakat terdiri atas:
1) Cek, adalah perintah yang diterima dari pihak lain sebagai alat untuk
pembayaran, atau perintah kepada bank untuk membayar dengan uang tunai,
2) Giro, adalah alat untuk memindahkan uang giral ke rekening orang lain, tetapi
tetap uang giral bukan uang tunai, dan
3) Telegrafic transfer, adalah pemindahan pembayaran atas suatu transaksi
melalui bank.

3. Berdasarkan Nilainya
Pada sebuah mata uang, kita mengenal nilai nominal dan nilai intrinsik. Nilai
nominal adalah nilai berupa angka yang tertera pada mata uang tersebut,
sedangkan nilai intrinsik yaitu nilai bahan pembuatan uang itu sendiri.
Berdasarkan nilai nominal dan nilai intrinsiknya, uang dapat dibedakan sebagai
berikut.
a. Uang bernilai penuh (full bodied money) artinya uang yang nilai intrinsiknya
sama dengan nilai nominal.
b. Uang yang tidak bernilai penuh (representative full bodied money) atau uang
bertanda (token money), artinya uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil
daripada nilai nominalnya.

4. Berdasarkan Kawasan/Daerah Berlakunya


Jenis uang berdasarkan kawasan dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Uang domestik artinya uang yang berlaku hanya di suatu negara tertentu, di
luar negara tersebut mungkin berlaku dan mungkin tidak berlaku.
b. Uang internasional yaitu uang yang berlaku tidak hanya dalam suatu negara,
tetapi juga berlaku dan diakui di berbagai negara di dunia.
Misalnya uang dolar, poundsterling, yen, euro, dan sebagainya.

C. Syarat Uang

Agar masyarakat menerima dan menyetujui penggunaan benda sebagai uang maka harus
memenuhi 2 persyaratan sebagai berikut :
1. Persyaratan psikologis, yaitu benda tersebut harus dapat memuaskan bermacam-
macam keinginan dari orang yang memilikinya sehinga semua orang mau mengakui
dan menerimanya.
2. Syarat teknis adalah syarat yang melekat pada uang, diantaranya :
a Tahan lama dan tidak mudah rusak ( Durability )

6
b Kualitasnya cendrung sama ( Uniformity )
c Nilainya relative stabil ( Stability of Value )
d Harus diterima secara umum ( Acceptability )
e Jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan dan tidak mudah dipalsukan ( Scarcity )
f Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai ( Disibility )
g Mudah dipindahkan dan dibawa bawa ( Portablelity )
“Mungkin anda bertanya kalau sekarang digunakan uang kertas, berarti uang kertas tidak
memenuhi persyaratan salah satu yang diatas?”
Jawabannya karena uang kertas adalah uang yang dibuat berdasarkan kepercayaan maka
ada pengecualian.

4. Pengelolaan uang rupiah oleh Bank Sentral Republik Indonesia

a. Tahap Perencanaan
Dalam tahap perencanaan dan penentuan jumlah uang rupiah yang akan dicetak, perlu
diperhatikan tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, rencana macam dan pecahan uang
rupiah, serta perkiraan jumlah uang rupiah yang dimusnahkan.

b. Tahap Pencetakan
Pada tahap pencetakan rupiah, BI melakukannya di dalam negeri dengan menunjuk
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pelaksana pencetakan uang rupiah. BUMN
yang melaksanakan pencetakan uang rupiah tersebut adalah PERUM PERURI
(Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia).
Dalam tahap pencetakan uang, semua pihak yang terlibat wajib menjaga mutu, keamanan,
dan harga yang bersaing.

c. Tahap Pengeluaran dan Pengedaran.


Terkait dengan peran mengeluarkan dan mengedarkan uang, BI senantiasa berupaya
untuk dapat memenuhi kebutuhan uang kartal di masyarakat baik dalam nominal yang
cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi layak edar (clean money
policy).

d. Tahap Pencabutan dan Penarikan


Lebih lanjut, kegiatan pengelolaan uang rupiah yang dilakukan BI adalah pencabutan
terhadap suatu pecahan dengan tahun emisi tertentu yang tidak lagi berlaku sebagai alat
pembayaran sah. Pencabutan uang dari peredaran dimaksudkan untuk mencegah dan
meminimalisasi peredaran uang palsu serta menyederhanakan komposisi dan emisi
pecahan. Uang rupiah yang dicabut tersebut dapat ditarik dengan cara menukarkan ke
Bank Indonesia atau pihak lain yang telah ditunjuk oleh Bank Indonesia.

e. Tahap Pemusnahan
Untuk menjaga menjaga kualitas uang rupiah dalam kondisi yang layak edar di
masyarakat, BI melakukan kegiatan pemusnahan uang. Uang yang dimusnahkan tersebut
adalah uang yang sudah dicabut dan ditarik dari peredaran, uang hasil cetak kurang
sempurna, dan uang yang sudah tidak layak edar. Kegiatan pemusnahan uang diatur
melalui prosedur dan dilaksanakan oleh jasa pihak ketiga, dengan pengawasan dari BI.

7
5. Unsur pengaman uang rupiah

I. Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah


Keaslian uang dapat dikenali melalui ciri-ciri yang terdapat baik pada bahan yang
digunakan untuk membuat uang (kertas, plastik atau logam), disain dan warna masing-
masing pecahan uang, maupun pada teknik pencetakan uang tersebut. Dalam penetapan
ciri-ciri uang dianut suatu prinsip bahwa semakin besar nilai nominal uang maka semakin
banyak unsur pengaman (Security Features) dari uang tersebut sehingga aman dari usaha
pemalsuan.
Security features selain berfungsi sebagai alat pengamanan, baik dalam bentuk kasat
mata maupun tidak kasat mata juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu :
1. Fungsi estetika, agar uang tampak menarik.
2. Untuk membedakan antara satu pecahan dengan pecahan lainnya, atau antara satu
mata uang dengan mata uang lainnya.

II. Unsur Pengaman pada Uang Kertas Rupiah


Unsur pengaman pada uang kertas Rupiah dapat dibedakan berdasarkan unsur pengaman
yang terbuka (covert security features) dan tidak terbuka (covert security features).
Dalam melakukan pemilihan unsur pengaman uang kertas, pada umumnya
mempertimbangkan 2 hal utama yaitu:
a. Semakin besar nominal pecahan diperlukan unsure pengaman yang lebih baik,
kompleks, dan canggih.
b. Unsur pengaman yang dipilih didasarkan pada hasil penelitian dan mempertimbangkan
perkembangan teknologi.

Beberapa unsur pengaman (Security Feature) yang terdapat di uang Rupiah

8
9
Uang Rupiah memiliki ciri-ciri berupa tanda-tanda tertentu yang bertujuan mengamankan
uang Rupiah dari upaya pemalsuan. Secara umum, ciri-ciri keaslian uang Rupiah dapat
dikenali dari unsur pengaman yang tertanam pada bahan uang dan teknik cetak yang
digunakan, yaitu :

1. Tanda Air (Watermark) dan Electrotype


Pada kertas uang terdapat tanda air berupa gambar yang akan terlihat apabila
diterawangkan ke arah cahaya.
2. Benang Pengaman (Security Thread)
Ditanam di tengah ketebalan kertas atau terlihat seperti dianyam sehingga
tampak sebagai garis melintang dari atas ke bawah, dapat dibuat tidak
memendar maupun memendar di bawah sinar ultraviolet dengan satu warna atau
beberapa warna.
3. Cetak Intaglio
Cetakan yang terasa kasar apabila diraba.
4. Gambar Saling Isi (Rectoverso)
Pencetakan suatu ragam bentuk yang menghasilkan cetakan pada bagian muka
dan belakang beradu tepat dan saling mengisi jika diterawangkan ke arah
cahaya.
5. Tinta Berubah Warna (Optical Variable Ink)
Hasil cetak mengkilap (glittering) yang berubah-ubah warnanya bila dilihat dari
sudut pandang yang berbeda.
6. Tulisan Mikro (Micro Text)
Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan menggunakan
kaca pembesar.

10
7. Tinta Tidak Tampak (Invisible Ink)
Hasil cetak tidak kasat mata yang akan memendar di bawah sinar ultraviolet.
8. Gambar Tersembunyi (Latent Image)
Teknik cetak dimana terdapat tulisan tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut
pandang tertentu.

III. Karakteristik Uang Logam Rupiah


Beberapa karakteristik tertentu yang perlu diperhatikan dalam uang logam Rupiah antara
lain:
A. Setiap pecahan uang logam mudah dikenali baik secara kasat mata dan kasat raba.
B. Uang logam menggunakan bahan yang tahan lama dan tidak mengandung zat yang
membahayakan.
C. Uang logam yang dikeluarkan dalam ukuran yang sesuai, tidak terlalu besar atau tidak
terlalu berat.
D. Uang logam Rupiah berbentuk bulat, dengan bagian samping bergerigi atau tidak
bergerigi.

ALAT PEMBAYARAN NON TUNAI

1. Pengertian Alat Pembayaran Non-Tunai


Alat Pembayaran Non-Tunai merupakan alat pembayaran yang menggunakan Cek, Bilyet
Giro, Uang Elektronik atau Alat Pembayaran Menggunakan Kartu ( APMK ).
Di Indonesia, instrumen pembayaran nontunai disediakan terutama oleh sistem perbankan.
Instrumen yang disediakan terdiri dari instrumen yang berbasis warkat (Kertas), seperti
cek, bilyet giro, nota debet, dan nota kredit, atau alat pembayaran menggunakan kartu
(APMK), seperti kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit. Sedangkan untuk sistem
transfer tersedia sistem BI-RTGS dan sistem Kliring Nasional.

2. Jenis-jenis Alat Pembayaran Non-Tunai


A. Alat Pembayaran Berbasis Warkat
Instrumen berbasis warkat telah diatur dalam hukum dan dikenal dalam praktek
perbankan di Indonesia seperti Alat Pembayaran Cek dan Bilyet Giro (BG), Nota
Debet dan Nota Kredit .
1) Alat Pembayaran Cek dan Bilyet Giro (BG)
Cek adalah surat perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah dana yang
tercantum dalam cek. Penarikan cek dapat dilakukan baik "atas nama" maupun
"atas unjuk" dan merupakan surat berharga yang dapat diperdagangkan
(negotiable paper).
Bilyet Giro (BG) adalah surat perintah dari nasabah kepada bank penyimpan
dana untuk memindahbukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan
kepada rekening pemegang yang disebutkan namanya.
2) Nota Debet
Nota Debet adalah warkat yang dipergunakan untuk menagih sejumlah dana
pada bank lain untuk dimasukkan ke rekening nasabah bank yang menyampaikan
warkat tersebut

11
3) Nota Kredit
Nota Kredit adalah warkat yang digunakan untuk membayar sejumlah dana pada
bank lain atau nasabah yang menerima warkat tersebut.

B. Instrumen Berbasis Kartu


1) Kartu Kredit
Kredit adalah kepercayaan, mendapat kredit berarti mendapat kepercayaan.
dalam dunia bisnis kredit adalah fasilitas yang disediakan oleh bank dimana
seseorang atau badan usaha meminjam uang untuk membeli produk dan
membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. Jika seseorang
menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan bunga tagihan
Prinsip kartu kredit adalah ” buy now pay later”, artinya pada saat transaksi
kewajiban membayar pemegang kartu ditalangi terlebih dahulu oleh penerbit
Kartu Kredit, sedangkan pelunasannya dilakukan setelah jatuh tempo.
2) Kartu ATM dan Kartu Debet
Kartu Debet dan kartu ATM adalah kartu khusus yang diberikan oleh bank
kepada pemilik rekening, yang dapat digunakan untuk bertransaksi secara
elektronis atas rekening tersebut. Pada saat kartu digunakan bertransaksi akan
langsung mengurangi dana yang tersedia pada rekening.
3) Alat Pembayaran : Uang Elektronik
Uang elektronik didefinisikan sebagai alat pembayaran dalam bentuk elektronik
dimana nilai uangnya disimpan dalam media elektronik tertentu. Penggunanya
harus menyetorkan uangnya terlebih dahulu kepada penerbit dan disimpan dalam
media elektronik sebelum menggunakannya untuk keperluan bertransaksi. Ketika
digunakan, nilai uang elektronik yang tersimpan dalam media elektronik akan
berkurang sebesar nilai transaksi dan setelahnya dapat mengisi kembali (top-up).
4) Sistem Transfer : BI – RTGS (Bank Indonesia Real Time Gross Settlement)
BI-RTGS adalah suatu sistem transfer dana elektronik antar Peserta dalam mata
uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara
individual. Para peserta dalam Sistem BI-RTGS adalah seluruh bank dan Non
bank, baik Peserta Langsung maupun Peserta Tidak Langsung.
Terkadang dalam kehidupan sehari-hari, kita dihadapkan pada kondisi yang
menuntut kita untuk melakukan pembayaran yang bersifat urgent dengan nilai
yang besar (High Value Payment System (HVPS) kepada pihak lain dalam waktu
cepat. Apabila Anda mengalami kondisi tersebut, gunakanlah Sistem Bank
Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) untuk melakukan transaksi
pembayaran tersebut.
5) Sistem Transfer : SKNBI (Sistem kliring Bank Indonesia)
Kliring adalah salah satu mekanisme penyelesaian utang piutang dalam bentuk
warkat antar bank dalam sistem pembayaran. kliring, yaitu pertukaran warkat
atau Data Keuangan Elektronik (DKE) antar peserta kliring baik atas nama peserta
maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu
tertentu.

12
Contoh mekanisme kliring, misalnya A nasabah bank X membayar kepada B
nasabah bank Y dengan cek sebesar Rp1.000.000,-. Transaksi tersebut dalam
sistem pembayaran dapat diselesaikan dengan 2 (dua) cara:
1) B nasabah bank Y dapat menguangkan cek tersebut secara tunai ke bank X;
2) B nasabah bank Y dapat menyerahkan cek tersebut ke bank Y untuk
dibukukan ke rekeningnya. Dalam hal ini, bank Y akan membawa cek tersebut ke
lembaga kliring (Bank Indonesia) dan selanjutnya lembaga kliring akan
mengurangi rekening bank X dan menambah rekening bank Y yang ada di
lembaga kliring tersebut, masing-masing sebesar Rp1.000,-. Bank X mengurangi
rekening A, sementara bank Y menambah rekening B masing-masing
Rp1.000.000,-.

LAMPIRAN 2 : UJI KOMPETENSI

Pilihlah jawaban yang paling tepat !

1. “Uang adalah segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran barang-barang”,
pernyataan ini adalah pengertian uang yang dikemukakan oleh …
A. R.S.Sayers D. Rolling G Thomas
B. Roberson E. David Ricardo
C. A.C.Pigou
2. Fungsi uang terdiri atas :
1. Alat penyimpan kekayaan
2. Alat pembayaran yang sah
3. Alat pendorong kegiatan ekonomi
4. Alat kesatuan hitung
5. Alat tukar yang sah
Yang merupakan fungsi turunan uang adalah …
A. 1, 2 dan 3 D. 2, 4 dan 5
B. 1, 3 dan 4 E. 3, 4 dan 5
C. 2, 3 dan 5
3. Apabila nilai uang tetap stabil, maka orang akan lebih bergairah untuk melakukan
investasi. Dengan adanya kegiatan investasi, kegiatan ekonomi dalam suatu negara
akan semakin meningkat. Pernyataan ini sesuai dengn fungsi uang sebagai...
A. Alat pembayaran yang sah
B. Alat penimbun kekayaan
C. Alat pendorong kegiatan ekonomi
D. Alat penyimpan kekayaan
E. Standar pencicilan utang

13
4. Berdasarkan bahan atau material pembuat uang, jenis uang yang beredar di Indonesia
adalah …
A. Uang kartal dan uang giral
B. Uang kertas dan uang logam
C. Uang domestic dan uang internasional
D. Uang kartal dan uang kertas
E. Uang giral dan uang logam
5. Berdasarkan lembaga yang berhak mengeluarkannya, maka uang dibedakan atas...
A. Uang kartal dan uang giral
B. Uang kertas dan uang logam
C. Uang domestic dan uang internasional
D. Uang kartal dan uang kertas
E. Uang giral dan uang logam
6. Jenis uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominalnya dikenal dengan …
A. Token Money
B. Full Bodied Money
C. Domestic Money
D. International Money
E. Cartal Money
7. Simpanan atau deposito pada bank yang dapat diambil dengan menggunakan cek,
giro, atau surat perintah pembayaran lainnya (telegrafic transfer), yang dicetak atau
dibuat oleh bank umum/bank komersial dikenal dengan …
A. Uang Kartal D. Uang Internasional
B. Uang Giral E. Uang Domestic
C. Uang Deposit
8. Uang wajib memiliki sifat yang mudah dipindahkan ketika beredar di masyarakat
karena uang harus digunakan dalam kegiatan transaksi. Syarat ini dikenal dengan
istilah...
A. Portability D. Acceptability
B. Uniformity E. Scarcity
C. Stability of Falue
9. Salah satu syarat teknis uang adalah harus dapat diterima secara umum yang dikenal
dengan istilah …
A. Durability D. Acceptability
B. Uniformity E. Scarcity
C. Stability of Falue
10. Tahap tahap pengelolaan uang rupiah :
1. Pencetakan
2. Pengeluaran dan pengedaran
3. Perencanaan
4. Pemusnahan
5. Pencabutan dan penarikan
Tahap pengelolaan uang rupiah yang benar adalah …
A. 1, 2, 3 ,4 dan 5 D. 3, 1, 2, 5 dan 4
B. 1, 3, 2, 5 dan 4 E. 3, 1, 2, 4 dan 5
C. 2, 3, 1, 4 dan 5

14
11. Fungsi utama Security Features dalam unsure pengaman uang rupiah adalah untuk …
A. Menjaga peredaran jumlah uang rupiah
B. Menjamin keaslian logam uang rupiah
C. Menjamin ketahanan uang rupiah
D. Mempertahankan keaslian kertas uang rupiah
E. Melindungi uang dari unsure pemalsuan
12. Dibawah ini yang bukan merupakan unsure pengaman uang rupiah adalah …
A. Tanda Air D. Warna Uang
B. Benang Pengaman E. Tulisan Mikro
C. Cetak Intaglio
13. Pencetakan suatu ragam bentuk yang menghasilkan cetakan pada bagian muka dan
belakang beradu tepat dan saling mengisi jika diterawangkan ke arah cahaya sebagai
salah satu unsure pengaman uang dikenal dengan …
A. Optical Variable Ink D. Water Mark
B. Latent Image E. Rectoverso
C. Invisible Ink
14. Dibawah ini yang bukan merupakan karakteristik uang logam rupiah adalah …
A. Setiap pecahan uang logam mudah dikenali baik secara kasat mata dan kasat raba.
B. Uang logam menggunakan bahan yang tahan lama dan tidak mengandung zat
yang membahayakan.
C. Uang logam harus menggunakan bahan yang bernilai tinggi dan disebangi
masyarakat
D. Uang logam yang dikeluarkan dalam ukuran yang sesuai, tidak terlalu besar atau
tidak terlalu berat.
E. Uang logam Rupiah berbentuk bulat, dengan bagian samping bergerigi atau tidak
bergerigi
15. Secara garis besarnya jenis alat pembayaran non tunai dibedakan atas …
A. Alat pembayaran Cek dan Bilyet Giro
B. Alat pembayaran berbasis Warkat dan Kartu
C. Alat pembayaran elektronik dan system transfer
D. Alat pembayaran nota debat dan nota kredit
E. Alat pembayaran kartu ATM dan Kartu Kredit
16. Jenis jenis alat pembayaran non tunai
1. Cek dan Giro Bilyet
2. Nota Debet
3. Nota Kredit
4. Kartu Kredit
5. ATM
Yang merupakan alat pembayaran yang berbasis warkat adalah ...
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 3 dan 4
C. 2, 3 dan 4
D. 2, 4 dan 5
E. 3, 4 dan 5
17. Sistem transfer dana elektronik antar peserta dalam mata uang rupiah yang
penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual dikenal
dengan
A. Sistem Kliring Bank Indonesia
B. Sistem pembayaran cek dan bilyet giro
C. Sistem pembayaran uang elektronik

15
D. Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Seatlement
E. Sistem Data Keuangan Elektronik
18. Warkat atau surat yang digunakan untuk mengirimkan atau memindahkan dana bukan
tunai kepada nasabah bank lain atau kepada bank lain melalui kliring disebut dengan
A. Nota Debet D. Sistem Transfer
B. Nota Kredit E. Kartu Kredit
C. Giro Bilyet
19. Terkadang dalam kehidupan sehari-hari, kita dihadapkan pada kondisi yang menuntut
kita untuk melakukan pembayaran yang bersifat urgent dengan nilai yang besar
kepada pihak lain dalam waktu cepat. Apabila Anda mengalami kondisi tersebut,
maka cara pembayaran yang tepat digunakan adalah...
A. Sistem Kliring Bank Indonesia
B. Sistem pembayaran cek dan bilyet giro
C. Sistem pembayaran uang elektronik
D. Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Seatlement
E. Sistem Data Keuangan Elektronik
20. Kartu khusus yang diberikan oleh bank kepada pemilik rekening, yang dapat
digunakan untuk bertransaksi secara elektronis atas rekening tersebut dinamakan...
A. Uang elektronik
B. Kartu ATM atau Kartu Debet
C. Kartu Kredit
D. Cek
E. Giro Bilyet
21. Perhatikan gambar uang berikut ini :

Gambar yang diberi tanda panah menunjukkan:


A. Gambar kasat mata
B. Gambar saling isi
C. Kode tuna netra
D. Nilai nominal
E.Benang pengaman
22. Perhatikan kesulitan barter dan kesulitan menyimpan uang barang:
1) Sulit menemukan barang untuk kebutuhan yang mendesak
2) Sukar disimpan
3) Sukar dibawa keana-mana
4) Tidak tahan lama
5) Sulit menentukan perbandingan barang yang ditukarkan
6) Sulit memenuhi kebutuhan yang bermacam-macam. Yang menjadi kesulitan
barter adalah:
A. 1, 2, dan 3 D. 3, 4, dan 5
B. 1, 5, dan 6 E. 4, 5, dan 6
C. 2, 3, dan 4

16
23. Berikut ini adalah cara melihat keaslian uang :
1) Warna uang terlihat terang dan jelas
2) Terdapat benang pengaman yang ditanam pada kertas uang
3) Pada uang pecahan Rp. 100.000,-, Rp. 50.000.-, Rp. 20.000.- dan
RP. 10.000.- terdapat cetak pelangi (rainbow printing)
4) Pada setiap uang terdapat tanda air (watermark)
5) Pada setiap uang kertas terdapat gambar saling isi (rectoverso), yaitu logo
BI yang akan terlihat secara utuh.
Yang menjadi cara untuk melihat keaslian uang dengan cara diterawang adalah ...
A. 1) dan 2) D. 1) dan 5)
B. 2) dan 3) E. 3) dan 5)
C. 4) dan 5)
24. Andri membeli baju di pasar. Fungsi asli uang dalam kegiatan Andri adalah
A. Uang sebagai alat pembayaran yang sah
B. Uang sebagai alat tukar
C. Uang sebagai alat penyimpan kekayaan
D. Uang sebagai standar pencicilan utang
E.Uang sebagai pemindah kekayaan
25. Gambar berikut ini adalah:

A. Rectoverso D. Invisible Ink


B. Rainbow Printing E. Visible Ink
C. Security Thread
26. Berikut ini adalah fungsi uang:
1) Alat pembayaran utang
2) Alat satuan hitung
3) Alat tukar
4) Alat pemindah kekayaan
5) Alat penimbun kekayaan
Berdasarkan data di atas, fungsi turunan adalah ..
A. 1, 2, dan 3 D. 1, 3, dan 4
B. 1, 4, dan 5 E. 1, 3, dan 5
C. 1, 2, dan 5
27. Uang yang berbentuk saldo rekening di bank milik nasabah, yang dapat
digunakan sebagai alat pembayaran. Cara pembayaran dapat menggunakan cek,
giro, telegraphic transfer, travel chek (cek dengan perjanjian). Jenis uang yang
dimaksud adalah:
A. Uang kartal
B. Uang giral
C. Uang logam
D. Uang kertas
E. Full bodied money

17
28. Uang bernilai penuh (full bodied money) adalah ...
A. Untuk membuat uang Rp10.000,00 dibutuhkan biaya Rp9.000,00
B. Untuk membuat uang Rp15.000,00 dibutuhkan biaya Rp15.000,00
C. Untuk membuat uang Rp15.000,00 dibutuhkan biaya Rp5.000,00
D. Untuk membuat uang Rp5.000,00 dibutuhkan biaya Rp6.000,00
E. Untuk membuat uang Rp5.000,00 dibutuhkan biaya Rp9.000,00
29. ” Buy Now Pay Later”, merupakan prinsip yang digunakan oleh sistem
pembayaran...
A. Uang elektronik
B. Kartu ATM atau Kartu Debet
C. Kartu Kredit
D. Cek
E. Giro Bilyet
30. Perhatikan gambar uang berikut:
1)

2)

3)

4)

Yang merupakan tanda saling isi adalah adalah :


A. 3 dan 4 D. 1 dan 2
B. 3 dan 1 E.. 4 dan 2
C. 2 dan 3

18
BAB 2
PERBANKAN

1.1. Pengertian Bank

Menurut UU No. 10 tahun 1998, Bank merupakan lembaga keuangan yang dapat
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk bentuk lainnya. Dalam
kegiatannya bank juga memberikan dan menerima jasa atas lalu lintas pembayaran.
Fungsi utama bank adalah sebagai Intermediasi yang menghimpun dana dari
masyarakat yang memiliki surplus dana dan menyalurkan dana tersebut kepada
masyarakat yang mebutuhkan dana tersebut.
Pengertian Bank Menurut Para Ahli
1. Menurut Dr. B.N. Ajuha, Pengertian Bank ialah Tempat menyalurkan modal
dari mereka yang tidak dapat menggunakan secara menguntungkan kepada
mereka yang dapat membuatnya lebih produktif untuk keuntungan masyarakat.
2. Pierson mengemukakan Pengertian Bank yaitu badan usaha yang menerima
kredit tetapi tidak memberikan kredit. Dalam hal ini menurut Pierson Bank
dalam operasionalnya hanya bersifat pasif saja, hanya menerima titipan uang
saja.
3. Menurut UU No.10 Thn 1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
4. Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Yaitu :
Bank ialah badan usaha kekayaan terutama dalam bentuk aset keuangan
(financial assets) serta bermotifkan profit dan juga sosial, jadi bukan hanya
mencari keuntungan saja.
5. Prof. G. M. Verryn Stuart dalam bukunya yang berjudul Bank Politic,
memberi pengertian bahwa bank adalah suatu badan usaha yang bertujuan untuk
memberi kredit, baik dengan uang sendiri maupun uang yang dipinjam dari
orang lain, dan mengedarkan alat penukar berupa uang kertas dan uang giral.
6. Menurut Somary , Bank adalah badan yang aktif memberikan kredit kepada
nasabah, baik dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang

1.2. Fungsi Bank


Menurut Undang Undang No.10 tahun 1998 fungsi bank adalah :
1. Menghimpun dana masyarakat
2. Menyalurkan dana kepada masyarakat
3. Menyediakan layanan jasa perbankan

1.3. Jenis Bank

1. Menurut Fungsi
Berdasarkan fungsinya, bank dibagi atas 3 jenis yaitu :
A. Bank Sentral
Adalah bank yang memiliki otoritas penuh dalam mengendalikan kegiatan
moneter di suatu negara.

19
B. Bank Umum
Adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
C. Bank Perkreditan Rakyat
Adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
syariah, yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.

2. Menurut Kepemilikan
Berdasarkan kepemilikannya, bank dibagi atas 4 jenis yaitu :
A. Bank BUMN
Adalah bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh
pemerintah. Bank ini sering juga disebut sebagai bank pemerintah.
Contoh :
1. Bank Negara Indonesia
2. Bank Rakyat Indonesia
3. Bank Tabungan Nasional
4. Bank Mandiri

B. Bank Pemerintah Daerah


Adalah bank bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh
pemerintah daerah.
Contoh :
1. BPD Sumatra Barat
2. Bank Jabar
3. Bank DKI
4. Bank Jatim

C. Bank Swasta Nasional


Adalah bank yang berbadan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh
modalnya dimiliki oleh warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia.
Contoh :
1. Bank Central Asia ( BCA )
2. Bank Muamalat
3. Bank Danamon
4. Bank Internasional Indonesia

D. Bank Asing
Bank asing di Indonesia merupakan kantor cabang dari suatu bank di luar
Indonesia. Bank asing saat ini hanya diperkenankan beroperasi di Jakarta dan
membuka kantor cabang pembantu di beberapa ibu kota provinsi selain
Jakarta.
Contoh :
1. Citibank
2. American Express Bank
3. ABN Amro Bank
4. Bangkok Bank

20
I. BANK SENTRAL

1. Pengertian Bank Sentral


Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI). Menurut UU RI NO.3 Tahun 2004
Tentang perubahan atas UU. No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, Bank
indonesia adalah suatu lembaga negara yang mandiri dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya, bebas dari pengaruh pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal
yang tegas diatur dalam undang-undang.
Bank Indonesia sebagai bank sentral bertujuan untuk mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah. Untuk menggapai tujuan tersebut, Bank Indonesia melakukan
kebijakan moneter secara terus-menerus, konsisten, transparan, dan mesti
mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.

2. Fungsi Bank Sentral


Bank Sentral sebagai pusat struktur moneter dan perbankan mempunyai fungsi sebagai
berikut:
2. Memperlancar lalu lintas pembayaran
a. menciptakan uang kartal
b. menyelenggarakan kliring antar bank umum.
3. Sebagai bankir, agen dan penasehat pemerintah.
a. Bank Sentral sebagai bankir :
1. memelihara rekening pemerintah
2. memberikan pinjaman sementara
3. memberikan pinjaman khusus
4. melaksanakan transaksi yang menyangkut jual beli valuta asing (valas)
5. menerima pembayaran pajak
6. membantu pembayaran pemerintah dari pusat ke daerah,
7. membantu pengedaran surat berharga pemerintah
8. mengumpulkan dan menganalisis data ekonomi
b. Bank sentral sebagai agen dan penasehat pemerintah :
1. mengadministrasi dan mengelola hutang nasional
2. memberikan jasa pembayaran bunga atas hutang
3. memberikan saran dan informasi mengenai keadaan pasar uang dan
modal.
4. Memelihara cadangan/cash reserve bank umum
5. Memelihara cadangan devisa negara:
a. internal reserve, untuk keperluan jumlah uang beredarb. eksternal reserve,
untuk alat pernbayaran internasional
b. Sebagai bankers bank dan lender of last resort,
6. Mengawasi kredit
7. Mengawasi bank (bank supervision):
a. Prudential Supervision: pengawasan bank yang diarahkan agar individual bank
dapat dijaga kelangsungan hidupnya sehingga kepentingan masyarakat dapat
dilindungi.
b. Monetary Supervision: menjaga nilai mata uang negara yang bersangkutan
sehingga bank tersebut dapat menjadi penyangga kebijakan moneter maupun
kebijakan ekonomi pemerintah lainnya.

21
2. Peranan Bank Sentral
Sebagai bank sentral, Bank Indonsesia memiliki lima peran utama dalam menjaga
stabilitas sistem keuangan. Kelima peran itu adalah sebagai berikut:
1) Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga kestabilan moneter antara lain melalui
instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Untuk menciptakan kestabilan
moneter, Bank Indonesia telah menerapkan suatu kebijakan inflation targetting
framework.
2) Bank Indonesia memiliki peran penting untuk menciptakan kinerja lembaga keuangan
yang sehat, khususnya perbankan melalui mekanisme pengawasan dan regulasi.
3) Bank Indonesia berwenang mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
4) Melalui fungsinya sebagai riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses
informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan.
5) Bank Indonesia berfungsi sebagai jaring pengaman sistem keuangan melalui fungsi
bank sentral sebagai Leader of the Last Resort (LoLR).

3. Wewenang Bank Sentral


Dalam upaya menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, Bank Indonesia
memiliki sejumlah wewenang sebagai berikut.
1) Menetapkan target-target moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi.
2) Melakukan pengontrolan moneter dengan cara-cara yang termasuk kebijakan
moneter seperti :
a) Operasi pasar terbuka kepada pasar uang baik rupiah maupun valuta asing.
b) Penetapan tingkat diskonto,
c) Penetapan cadangan wajib minimum, dan
d) Pengaturan kredit atau pembiayaan.

II. Bank Umum


Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan
atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan
seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat
dilakukan di seluruh wilayah. Bank umum sering disebut bank komersial (commercial
bank). Tugas Bank Umum:
 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan.
 Menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman.
 Menerbitkan uang melalui pembayaran kredit dan investasi.
 Menawarkan jasa-jasa keuangan seperti kartu kredit, cek perjalanan, ATM, transfer
uang antar bank, dan lain sebagainya.
 Menyediakan fasilitas untuk perdagangan antar negara atau internasional.
 Melayani penyimpanan barang berharga.

III. Bank Perkreditan Rakyat

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah jenis bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip-prinsip syariah, yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR ini jauh lebih
sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.

22
Hal ini dikarenakan BPR dilarang menerima simpanan giro, kegiatan valas, dan
perasuransian seperti yang dilakukan pada jenis bank secara umum. Tugas Bank
Perkreditan Rakyat:
 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito
berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
 Memberikan kredit.
 Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah,
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
 Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito
berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain.

IV. Bank Syari’ah

Bank syariah adalah bank yang dikelola dengan prinsip Islam yang mengharamkan
memungut bunga dari suatu transaksi ekonomi. Bank syariah memperoleh penerimaan
melalui cara-cara yang dibenarkan oleh syariat Islam. Pada hakikatnya cara-cara
tersebut mirip dengan mekanisme jual beli pada umumnya. Namun semua aktifitas
ekonomi yang dibenarkan oleh syariat Islam adalah yang memenuhi beberapa hal
berikut.
a) Bersifat produktif
Prinsip yang utama dari ekonomi Islam adalah fokus pada kegiatan ekonomi riil.
Artinya, ekonomi Islam memandang bahwa semua aktifitas ekonomi harus
produktif. Inilah sebabnya mengapa bunga yang merupakan pendapatan tak
produktif (imbalan atas modal, bukan dari penggunaan modal) tidak
diperbolehkan dalam perbankan syariah.

b) Tidak eksploitatif
Artinya kegiatan ekonomi tidak boleh ditujukan demi keuntungan satu pihak dan
mengirbankan pihak lain. Kedua belah pihak harus sama-sama diuntungkan. Hak
kepemilikan adalah menurut azas kemanfaatan, bukan penguasaan.
c) Berkeadilan
Dalam prinsip keadilan, tidak boleh ada transaksi ekonomi yang merugikan pihak-
pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung.
d) Tidak bersifat spekulatif
Dalam prinsip syariah, spekulasi dianggap sebagai sesuatu yang tidak bermanfaat
atau mubazir. Spekulasi dianggap sebagai perjudian dan mengakibatkan orang
yang melakukannya terancam kemiskinan. Uang atau barang yang dispekulasikan
pun menjadi tidak produktif dan bermanfaat.
e) Anti riba
Masih banyak perdebatan apakah bunga termasuk ke dalam riba yang diharamkan
oleh syariat Islam. Akan tetapi Majelis Ulama Indonesia dalam fatwa terakhirnya
telah memutuskan bahwa bunga bank termasuk riba. Riba sebenarnya adalah
tambahan yang ditetapkan dalam perjanjian atas suatu barang yang dipinjam,
ketika barang tersebut dikembalikan.

PRODUK BANK SYARI’AH

Beberapa produk jasa yang disediakan oleh bank berbasis syariah antara lain:

23
1. Titipan atau simpanan
 Al-Wadi'ah (jasa penitipan), adalah jasa penitipan dana dimana penitip dapat
mengambil dana tersebut sewaktu-waktu.
 Deposito Mudharabah, nasabah menyimpan dana di Bank dalam kurun waktu
yang tertentu. Keuntungan dari investasi terhadap dana nasabah yang
dilakukan bank akan dibagikan antara bank dan nasabah dengan nisbah bagi
hasil tertentu.
2. Bagi hasil
 Al-Musyarakah (Joint Venture), konsep ini diterapkan pada model partnership
atau joint venture. Keuntungan yang diraih akan dibagi dalam rasio yang
disepakati sementara kerugian akan dibagi berdasarkan rasio ekuitas yang
dimiliki masing-masing pihak. Perbedaan mendasar dengan mudharabah ialah
dalam konsep ini ada campur tangan pengelolaan manajemennya sedangkan
mudharabah tidak ada campur tangan
 Al-Mudharabah, adalah perjanjian antara penyedia modal dengan pengusaha.
Setiap keuntungan yang diraih akan dibagi menurut rasio tertentu yang
disepakati. Resiko kerugian ditanggung penuh oleh pihak Bank kecuali
kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan pengelolaan, kelalaian dan
penyimpangan pihak nasabah seperti penyelewengan, kecurangan dan
penyalahgunaan.
 Al-Muzara'ah, adalah bank memberikan pembiayaan bagi nasabah yang
bergerak dalam bidang pertanian/perkebunan atas dasar bagi hasil dari hasil
panen.
 Al-Musaqah, adalah bentuk lebih yang sederhana dari muzara'ah, di mana
nasabah hanya bertanggung-jawab atas penyiramaan dan pemeliharaan, dan
sebagai imbalannya nasabah berhak atas nisbah tertentu dari hasil panen.
3. Jual beli
 Bai' Al-Murabahah, adalah penyaluran dana dalam bentuk jual beli. Bank akan
membelikan barang yang dibutuhkan pengguna jasa kemudian menjualnya
kembali ke pengguna jasa dengan harga yang dinaikkan sesuai margin
keuntungan yang ditetapkan bank, dan pengguna jasa dapat mengangsur
barang tersebut.
 Bai' As-Salam, Bank akan membelikan barang yang dibutuhkan di kemudian
hari, sedangkan pembayaran dilakukan di muka. Barang yang dibeli harus
diukur dan ditimbang secara jelas dan spesifik, dan penetapan harga beli
berdasarkan keridhaan yang utuh antara kedua belah pihak.
Contoh:
Pada produk garmen, yaitu antara penjual, bank, dan rekanan yang
direkomendasikan penjual.
 Bai' Al-Istishna', merupakan bentuk As-Salam khusus di mana harga barang
bisa dibayar saat kontrak, dibayar secara angsuran, atau dibayar di kemudian
hari.
4. Sewa
 Al-Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa melalui
pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas
barang itu sendiri.
 Al-Ijarah Al-Muntahia Bit-Tamlik sama dengan ijarah adalah akad
pemindahan hak guna atas barang dan jasa melalui pembayaran upah sewa,
namun dimasa akhir sewa terjadi pemindahan kepemilikan atas barang sewa.

24
5. Jasa
 Al-Wakalah adalah suatu akad pada transaksi perbankan syariah, yang
merupakan akad (perwakilan) yang sesuai dengan prinsip prinsip yang di
terapkan dalam syariat islam.
 Al-Kafalah adalah memberikan jaminan yang diberikan oleh penanggung
kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang
ditanggung, dengan kata lain mengalihkan tanggung jawab seorang yang
dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai jaminan.
 Al-Hawalah adalah akad perpindahan dimana dalam prakteknya memindahkan
hutang dari tanggungan orang yang berhutang menjadi tanggungan orang yang
berkewajiban membayar hutang (contoh: lembaga pengambilalihan hutang).
 Ar-Rahn, adalah suatu akad pada transaksi perbankan syariah, yang
merupakan akad gadai yang sesuai dengan syariah.
 Al-Qardh adalah memberikan pinjaman baik berupa uang ataupun lainnya
tanpa mengharapkan imbalan atau bunga ( riba . secara tidak langsung berniat
untuk tolong menolong bukan komersial.

1.4. Prinsip Kegiatan Usaha Bank ( Konvensional dan Syari’ah )

No Bank Konvensional Bank Syari’ah


1 Beroperasi menurut apa yang sudah Beroperasi sesuai dengan prinsip
menjadi kebiasaan dan berdasarkan prinsip syariah Islam, khususnya
kesepakatan umum, seperti adat, yang menyangkut tata cara
kebiasaan, dan kelaziman bermuamalah secara Islam
2 Prinsip dasar operasi dengan Prinsip dasar operasi dengan bagi
perhitungan bunga
3 Berorientasi keuntungan Berorientasi keuntungan dan falah
(kebahagiaan dunia dan akhirat sesuai
ajaran Islam)
4 Hubungan dengan nasabah dalam Hubungan dengan nasabah dalam
bentuk kreditur-debitur bentuk kemitraan
5 Penghimpunan dan penyaluran Penghimpunan dan penyaluran dana
dana tidak diatur oleh dewan sesuai fatwa Dewan Pengawas
sejenis Syariah

1.5. Produk Bank

Berdasarkan fungsi bank dalam perekonomian, maka produk bank dapat dibedakan atas :
1. Fungsi bank sebagai penghimpun dana dari masyarakat mempunyai produk :
a. Tabungan
b. Giro
c. Deposito
2. Fungsi bank sebagai penyalur dana kepada masyarakat mempunyai produk :
a. Kredit KPR
b. Kredit Mobil
c. Kredit UMKM
d. Kredit Perusahaan
3. Fungsi bank sebagai penyedia jasa perbankan mempunyai produk :
a. Jasa pengiriman uang / transfer
b. Jasa transaksi pembayaran

25
c. Jasa transaksi pembelian
d. Jasa transaksi penagihan / inkasso

PERBEDAAN TABUNGAN, GIRO &


DEPOSITO

TABUNGAN GIRO DEPOSIT


O

PERORANGAN / PERORANGAN /
JENIS NASABAH PERORANGAN
BADAN USAHA BADAN USAHA

CEK, BILYET TELLER / SESUAI


PENARIKAN ATM / TELLER
GIRO JANGKA WAKTU

WAJIB NPWP
SYARAT BUKA TIDAK PERLU WAJIB NPWP
UNTUK
REKENING NPWP
PERUSAHAAN

JAMINAN KREDIT TIDAK BISA TIDAK BISA BISA

UJI KOMPETENSI :

Pilihlah jawaban yang paling tepat !

1. Suatu lembaga negara yang mandiri dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas
dari pengaruh pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang tegas diatur
dalam undang-undang, merupakan pengertian dari …
A. Bank Umum D. Bank Syari’ah
B. Bank Konvensional E. Bank Pemerintah Daerah
C. Bank Indonesia
2. Dibawah ini adalah fungsi Bank Sentral :
2. memelihara rekening pemerintah
3. memberikan pinjaman sementara
4. memberikan pinjaman khusus
5. mengadministrasi dan mengelola hutang nasional
6. memberikan jasa pembayaran bunga atas hutang
Yang merupakan fungsi Bank Sentral sebagai Bankir adalah …
A. 1, 2 dan 3 D. 2, 4 dan 5
B. 1, 3 dan 4 E. 3, 4 dan 5
C. 2, 3 dan 4

26
3. Dari pernyataan dibawah ini yang merupakan tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral
adalah …
A. Menetapkan target moneter
B. Melakukan pengontrolan moneter
C. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
D. Melakukan riset dan pemantauan keuangan
E. Melakukan jejaring pengaman system keuangan
4. Menurut UU No.23 tahun 1999 yang merupakan tujuan utama Bank Indonesia adalah …
A. Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
B. Menciptakan unag kartal dan uang giral
C. Menetapkan kebijakan moneter
D. Menetapkan kebijakan fiscal
E. Menciptakan kinerja perbankan yang optimal
5. Kebijakan diskonto yang dilakukan pemerintah melalui Bank Indonesia dengan cara
menaikkan tingkat suku bunga bank sehingga masyarakat akan rajin menabung. Hal ini
berdampak .........
A. Berkurangnya jumlah uang yang beredar di masyarakat sehingga dapat
mengurangi laju inflasi.
B. Meningkatnya jumlah uang yang beredar di masyarakat
C. Menurunnya minat investor terdapat perusahaan di Indonesia.
D. Bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat terhadap barang-barang kebutuhan
pokok
E. Bertambahnya tingkat produksi yang dilakukan oleh produsen sehingga
menambah jumlah barang-barang.
6. Pengawasan bank yang diarahkan agar individual bank dapat dijaga kelangsungan
hidupnya sehingga kepentingan masyarakat dapat dilindungi dikenal dengan...
A. Prudential Supervision D. Teknical Supervision
B. Monitary Supervision E. Moral Supervision
C. Phisical Supervision
7. Kegiatan yang dilakukan oleh bank sentral:

A. A1 dan B2 D. A3 dan B2
B. A3 dan B1 E. A4 dan B4
C. A4 dan B4
8. Berikut ini adalah tugas-tugas bank:
(1) Memberikan kredit jangka pendek
(2) Meningkatkan likuiditas uang beredar
(3) Mengusahakan tercapainya sistem perbankan yang sehat
(4) Menerima dan membayar kembali uang dalam rekening koran
(5) Mendiskotokan wesel, surat utang, dan surat berharga lainnya.
(6) Mengatur, menjaga, dan memelihara kestabilan nilai tukar rupiah

27
Dari pernyataan di atas, yang merupakan tugas Bank Indonesia adalah ….
A. (1), (2), dan (3) D. (4), (5) dan (6)
B. (2), (3), dan (4) E. (2), (3) dan (6)
C. (3), (4), dan (5)
9. Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pernyataan ini merupakan
pengertian bank menurut …
A. Pierson D. Prof.GM. Verryn Struart
B. Dr. BN.Ajuha E. Drs.H.Melayu S.P Hasibuan
C. UU No.10 tahun 1998
10. Fungsi Bank dalam perekonomian Indonesia terdiri atas :
1. Melaksanakan system pembayaran
2. Menghimpun dana masyarakat
3. Menyalurkan dana kepada masyarakat
4. Menyediakan layanan jasa perbankan
5. Menyediakan kredit bagi pengusaha kecil
Yang merupakan fungsi bank menurut UU No.10 tahun 1998 adalah …
A. 1, 2 dan 3 D. 2, 4 dan 5
B. 1, 2 dan 4 E. 3, 4 dan 5
C. 2, 3 dan 4
11. Bank Sentral, Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat adalah jenis bank menurut …
A. Fungsi D. Tujuan
B. Kepemilikan E. Kewenangan
C. Wilayah Kerja
12. BNI, BRI, BTN dan Bank Mandiri merupakan jenis bank menurut kepemilikan yang
tergolong pada bank milik …
A. Pemerintah Daerah D. Swasta Asing
B. BUMN E. Syari’ah
C. Swasta Nasional
13. Perjanjian antara penyedia modal dengan pengusaha dimana setiap keuntungan yang
diraih akan dibagi menurut rasio tertentu yang telah disepakati. Pernyataan ini merupakan
salah satu produk dari bank syari’ah yang disebut dengan …
A. Mudharabah D. Musaqah
B. Musyarakah E. Al-Wadi’ah
C. Muzara’ah
14. Penyaluran dana dalam bentuk jual beli dimana bank akan membelikan barang yang
dibutuhkan pengguna jasa kemudian menjualnya kembali ke pengguna jasa dengan harga
yang dinaikkan sesuai margin keuntungan yang ditetapkan bank, dan pengguna jasa dapat
mengangsur barang tersebut. Pernyataan ini dalam bank syari’ah disebut dengan …
A. Mudharabah D. Musaqah
B. Musyarakah E. Al-Murabahah
C. Muzara’ah
15. Prinsip kegiatan usaha bank terdiri atas :
1. Prinsip dasar operasi dengan perhitungan bunga
2. Prinsip dasar operasi dengan bagi hasil
3. Berorientasi keuntungan dan falah (kebahagiaan dunia dan akhirat sesuai ajaran
Islam)
4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kemitraan
5. Penghimpunan dan penyaluran dana tidak diatur oleh dewan sejenis

28
Yang merupakan prinsip dasar kegiatan usaha Bank Syari’ah adalah …
A. 1, 2 dan 3 D. 2, 4 dan 5
B. 1, 2 dan 4 E. 3, 4 dan 5
C. 2, 3 dan 4
16. Bank umum membantu BI mewujudkan tujuan dalam menjalankan kebijakan moneter,
yaitu:
1. mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi
2. memberikan pinjaman pada nasabah
3. memberikan kredit kepada nasabah
4. mengatur bank umum
5. menghimpun dana dari masyarakat
Yang menjadi tugas Bank Umum adalah...
A. 1), 2), dan 3) D. 2), 4) dan 5)
B. 1), 3), dan 5) E. 3), 4) dan 5)
C. 2), 3), dan 5)
17. Di bawah ini adalah tugas-tugas Bank.
1) Menerima simpanan dalam bentuk tabungan dan deposito
2) Memelihara kestabilan uang
3) Memberi kredit jangka panjang
4) Pembina dari bank-bank
5) Mendorong kelancaran produksi masyarakat dengan memberikan kredit lunak
Tugas Bank Umum adalah:
A. 1), 2), dan 3) D. 2), 4) dan 5)
B. 2), 3), dan 4) E. 1), 2) dan 5)
C. 1), 3), dan 5)
18. Bank Central Asia adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran. BCA
termasuk jenis:
A. Bank Sentral D. Bank Devisa
B. BPR E. Bank Umum
C. Bank Syariah
19. Bank Amanah Tambun adalah sebuah Bank Perkreditan Rakyat yang tidak boleh
memiliki kegiatan:
A. Menghimpun dana dari masyarakat sekitar dalam bentuk tabungan
B. Memberikan kredit kepada masyarakat sekitar
C. Menyediakan pembiayaan dalam bentuk syariah
D. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing
E. Menempatkan dananya dalam bentuk SBI
20. Fungsi bank antara lain adalah:
1) Menjaga kestabilan nilai rupiah
2) Menghimpun dana dari masyarakat
3) Mengawasi dan menilai bank
4) Memberi pinjaman kepada masyarakat
5) Mengatur lalu lintas pembayaran
Yang merupakan fungsi Bank Perkreditan Rakyat adalah
A. 1) dan 2) D. 2) dan 5)
B. 2) dan 4) E. 1) dan 5)
C. 1) dan 3)

29
BAB 3
LEMBAGA JASA KEUANGAN

Pengertian
Lembaga Jasa Keuangan merupakan badan usaha atau institusi di bidang jasa
keuangan yang bergerak dengan cara memberikan fasilitas jasa layanan keuangan,
menghimpun dana dari masyarakat, dan menyalurkannya kembali untuk pendanaan ke
berbagai kegiatan keuangan yang mempengaruhi jalannya perekonomian. Tak hanya
itu, Lembaga Keuangan juga perlu memutar arus uang dalam perekonomian dengan
mendapatkan keuntungan dalam bentuk bunga atau persentase.

Jenis jenis lembaga jasa keuangan yang ada di Indonesia antara lain :
1. Asuransi
2. Dana Pensiun
3. Lembaga Pembiayaan
4. Lembaga Jasa Keuangan Khusus
5. Lembaga Keuangan Mikro
6. Teknologi Finansial ( Financial Technology = FINTECH )
7. Pasar Modal
8. Otoritas Jasa Keuangan ( OJK )

1. Asuransi

1.1. Pengertian Asuransi

Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang
polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai
imbalan untuk:
–Memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian,
kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena
terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau
–Memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau
pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang
besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.

1.2. Tujuan Asuransi


1. Untuk mengalihkan resiko yang semula ada pada pihak pemilik kepada pihak
asuransi yang bersedia menerima resiko tersebut, dengan resiko dimaksud
suatu kemungkinan tertimpa suatu kerugian.
2. Untuk memberi ganti kerugian kepada pihak yang bersangkutan dan
mendapatkan keuntungan di samping melakukan beberapa jaminan terhadap
para pesertanya.

1.3. Tujuan Operasional Asuransi


1. Asuransi Komersial yaitu asuransi yang bertujuan memperoleh keuntungan bagi
pemegang saham
2. Asuransi Sosial yaitu asuransi yang bertujuan tidak memperoleh keuntungan, tetapi
untuk tujuan social dan dilakukan perusahaan yang ditunjuk pemerintah.

30
1.4. Jenis Asuransi
1. Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa memberikan jaminan perlindungan dalam bentuk pengalihan
risiko keuangan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan
2. Asuransi Umum
Asuransi umum memberikan jaminan terhadap kerugian yang terjadi pada
harta benda, baik harta benda yang bergerak maupun yang tidak bergerak,
serta memberikan jaminan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
dirugikan.

1.5. Prinsip Kegiatan Usaha Asuransi


1. Insurable interest adalah Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu
hubungan keuangan, antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui
secara hukum.
2. Utmost good faith adalah Tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan
lengkap, semua fakta yang material (material fact) mengenai sesuatu yang
akan diasuransikan baik diminta maupun tidak.
3. Proximate cause adalah Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan
rantaian kejadian yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi
suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru dan independen.
4. Indemnity adalah Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan
kompensasi finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi
keuangan yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian.
5. Subrogation adalah Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada
penanggung setelah klaim dibayar.
6. Contribution adalah hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya
yang sama-sama menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap
tertanggung untuk ikut memberikan indemnity.

1.6. Produk asuransi


A. Produk Asuransi Jiwa, terdiri atas :
1. Asuransi Jiwa Berjangka (Term Life)
Ciri : proteksi maximum & premi relatif rendah.
2. Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole Life)
Ciri : proteksi asuransi seumur hidup bagi seseorang.
3. Asuransi Dwiguna Jabatan (Endowment)
Ciri : pemberian proteksi sejumlah uang pertanggungan saat meninggal
sekaligus masih hidup.
B. Produk Asuransi Umum, terdiri atas :
1.Asuransi Pengangkutan (Marine Insurance)
2.Asuransi Kebakaran (Fire Insurance)
3.Asuransi Kendaraan Bermotor (Motor Car Insurance)
4.Asuransi Kecelakaan Diri (Personal Accident Insurance)
5.Asuransi Kesehatan (Health Insurance)
6.Asuransi Tanggung Gugat (Liability Insurance)

31
1.7. Istilah-istilah Asuransi
1. Polis = bukti tertulis atau surat perjanjian asuransi antara pihak tertanggung
dan penanggung. Tertanggung = individu/organisasi/perusahaan yang
membeli produk asuransi dengan membayar premi.
2. Penanggung = perusahaan asuransi yang menerima premi dan menanggung
bila terjadi risiko yang mungkin terjadi.
3. Tertanggung = Pihak yang menghadapi risiko sebagaimana diatur dalam
perjanjian Asuransi atau perjanjian reasuransi.
4. Premi = sejumlah uang yang dibayarkan tertanggung kepada penanggung
untuk jaminan asuransi.
5. Klaim = penggantian oleh penanggung kepada tertanggung atas kerugian yang
dialami oleh tertanggung sesaat sebelum terjadinya kerugian.
6. Reasuransi = Pertanggungan ulang
7. Pialang Asuransi = Jasa konsultasi dan/atau keperantaraan dalam penutupan
asuransi atau asuransi syariah serta penanganan penyelesaian klaimnya dengan
bertindak untuk dan atas nama pemegang polis, tertanggung, atau peserta.
8. Pialang Reasuransi = Jasa konsultasi dan/atau keperantaraan dalam
penempatan reasuransi atau penempatan reasuransi syariah serta penanganan
penyelesaian klaimnya dengan bertindak untuk dan atas nama perusahaan
asuransi, perusahaan asuransi syariah, perusahaan penjaminan, perusahaan
penjaminan syariah, perusahaan reasuransi, atau perusahaan reasuransi syariah
yang melakukan penempatan reasuransi atau reasuransi syariah.
9. Penilai Kerugian Asuransi = Jasa penilaian klaim dan/atau jasa konsultasi
atas objek asuransi.
10. Objek Asuransi adalah jiwa dan raga, kesehatan manusia, tanggung jawab
hukum, benda dan jasa, serta semua kepentingan lainnya yang dapat hilang,
rusak, rugi, dan/atau berkurang nilainya
11. Agen Asuransi = orang yang bekerja sendiri atau bekerja pada badan usaha,
yang bertindak untuk dan atas nama Perusahaan Asuransi atau Perusahaan
Asuransi Syariah dan memenuhi persyaratan untuk mewakili Perusahaan
Asuransi atau Perusahaan Asuransi Syariah memasarkan produk asuransi atau
produk asuransi syariah.

1.8. Manfaat Asuransi


1. Memberi rasa aman dan perlindungan
2. Member kepastian
3. Sarana untuk menabung
4. Meminilisasi resiko kerugian
5. Menjadikan hidup lebih tenang
6. Membantu meningkatkan kegiatan usaha tertanggung

2. Dana Pensiun

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana pensiun adalah badan hukum
yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat
pensiun. Dana pensiun terdiri dari:
(1) Dana Pensiun Pemberi Kerja
Dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mem-
pekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan
Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti, bagi

32
kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan
yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.
(2) Dana Pensiun Lembaga Keuangan
Dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi
jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi
perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah
dari Dana Pensiun Pemberi Kerja bagi karyawan bank atau perusahaan
asuransi jiwa yang bersangkutan.
(3) Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan
Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun
Iuran Pasti, dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan
pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja.

Tujuan penyelenggaraan dana pensiun :


1. Bagi pemberi kerja
a. Kewajiban moral
b. Loyalitas
c. Kompetensi pasar tenaga kerja

2. Bagi tenaga kerja


a. Rasa aman akan masa yang akan datang
b. Kompensasi yang lebih baik

3. Lembaga Pembiayaan

3.1. Pengertian Lembaga Pembiayaan


Suatu kegiatan pembiayaan yang dilakukan dalam bentuk penyediaan dana bagi
konsumen untuk pembelian barang yang pembayarannya dilakukan secara angsuran
atau berkala oleh konsumen.

3.2. Tujuan Lembaga Pembiayaan


Untuk memperluas penyediaan pembiayaan alternatif bagi dunia bisnis/usaha sejalan
dengan semakin meningkatnya kebutuhan dana untuk menunjang kegiatan usaha

3.3. Jenis Lembaga Pembiayaan


a. Sewa guna usaha (Leasing) merupakan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance
lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk
digunakan oleh penyewa guna usaha (lessee) selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran secara angsuran.
b. Anjak Piutang (Factoring) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian
piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang
tersebut.
c. Usaha kartu kredit (Credit Card) adalah kegiatan pembiayaan untuk pembelian
barang dan/atau jasa dengan menggunakan kartu kredit. Kegiatan usaha kartu
kredit dilakukan dalam bentuk penerbitan kartu kredit yang dapat dimanfaatkan
oleh pemegangnya untuk pembelian barang dan/atau jasa.
d. Pembiayaan konsumen (Consumer Finance) adalah kegiatan pembiayaan untuk
pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara
angsuran.

33
e. Modal Ventura (Ventura Capital) adalah suatu usaha di bidang pembiayaan
dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu Perusahaan Pasangan Usaha
(PPU) untuk jangka waktu tertentu. Modal ventura bekerja bukan atas dasar
jaminan yang diberikan tetapi atas dasar penilaian akan berhasil dan
berkembangnya kemajuan usaha yang dijalankan.
f. Perdagangan surat berharga (securities company) adalah kegiatan pembiayaan
dalam bentuk surat berharga. Sebagaimana telah dikemukakan diatas, kegiatan
perdagangan surat berharga dikeluarkan dari kegiatan lembaga pembiayaan.

3.4. Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Pembiayaan


Prinsip utama dalam kegiatan usaha lembaga pembiayaan adalah Mengenal Nasabah.
Prinsip ini adalah prinsip yang diterapkan LKBB untuk mengetahui latar belakang
dan identitas nasabah, memantau rekening dan transaksi nasabah, serta melaporkan
transaksi keuangan yang mencurigakan dan transaksi keuangan yang dilakukan secara
tunai.

3.5. Produk Lembaga Pembiayaan


1. Pembiayaan Kendaraan Bermotor
2. Pembiayaan Mesin dan Alat Berat
3. Pembiayaan Peralatan Elektronik dan Rumah Tangga

4. Lembaga Jasa Keuangan Khusus

Lembaga keuangan khusus terdiri dari beberapa lembaga atau perusahaan yang
dibentuk untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang bersifat khusus. Lembaga
ini biasanya berkaitan dengan upaya mendukung program kesejahteraan
masyarakat dari pemerintah.
Lembaga jasa keuangan khusus meliputi:
A. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI),
B. Perusahaan pergadaian (swasta dan pemerintah),
C. Lembaga penjamin,
D. Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan (PT Sarana Multigriya
Finansial), PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dan PT Danareksa
(Persero).

5. Lembaga Keuangan Mikro

Berdasarkan OJK, Lembaga Keuangan Mikro (LKM) adalah


lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasa
pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik
melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro
kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun
pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-
mata mencari keuntungan.
LKM dilarang dimiliki, baik langsung maupun tidak langsung, oleh
warga negara asing atau badan usaha yang sebagian atau
seluruhnya dimiliki oleh warga negara asing atau badan usaha
asing. LKM harus dimiliki oleh warga negara Indonesia, badan
usaha milik desa/kelurahan, pemerintah daerah kabupaten/kota
dan koperasi.

34
Kegiatan usaha LKM meliputi :
a. Jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat
melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro
kepada anggota dan masyarakat,
b. Pengelolaan simpanan, maupun
c. Pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha.

6. Teknologi Finansial ( Financial Technology = FINTECH )

Apabila kalian melakukan transaksi daring untuk berbelanja atau


menyimpan uang, kalian telah menjadi salah satu pelaku
teknologi finansial. Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi menuntut lembaga keuangan nonbank untuk
beradaptasi hingga lahirlah teknologi finansial.
Teknologi finansial merupakan inovasi finansial dengan sentuhan
teknologi modern (Sukma, 2016).
Berdasarkan penjelasan OJK, aktivitas teknologi finansial
meliputi peminjaman dan pembayaran yang berbasis teknologi
informasi. OJK juga mencatat per 14 Agustus 2020 sudah ada 127
perusahaan fintech yang terdaftar di Indonesia. Kalian dapat
menemukan informasi tersebut di situs web OJK.

7. Pasar Modal

7.1. Pengertian Pasar Modal

Selain perbankan dan IKNB terdapat juga jasa keuangan yang


memfasilitasi masyarakat untuk jual beli modal, yakni pasar modal.
Pasar modal di Indonesia dikelola oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Terdapat berbagai produk pasar modal yang diperjualbelikan di BEI.
Beberapa produk tersebut di antaranya: saham, reksa dana, surat utang
(obligasi) dan Exchange Traded Fund (ETF).
Melalui BEI, masyarakat dan investor dapat melakukan jual beli
terhadap produk yang dikeluarkan oleh emiten yang terdaftar di BEI.
Lalu, bagaimanakah sebaiknya masyarakat dan investor menentukan
produk dan emiten yang tepat untuk berinvestasi?

Sebagai ilustrasi, berikut sekilas karakteristik dan perbedaan masing-masing bentuk


pasar:
Indikator Pasar Pasar Uang Pasar Modal

Jangka Waktu Jangka Pendek Jangka Panjang

Instrumen yang A. SBI 1. Ekuitas / Saham


diperdagangkan B. SBPU 2. Obligasi
C. Sertifikat Deposito 3. Derivatif
D. Prolongisasi
E. Kertas Perbendaharaan Negara
F. Blenning
G. Kredit Jangka Pendek

35
Hasil Bunga Dividen, Capital Gain

Perusahaan Efek,
Pelaksana Bank Indonesia Bursa Efek

Alternatif Pendanaan
Piranti Operasi Perusahaan dan
Peranan Pasar Terbuka Alternatif Investasi
bagi Pemodal

1. Emiten
1. Perusahaan 2. Investor
2. Bank Umum 3. Lembaga Penunjang
Pelaku
3. Pemerintah 4. Penjamin Emisi
4. Bank Sentral 5. Broker / Pialang
6. Wali Amanat

7.2. Fungsi Pasar Modal


Secara umum, fungsi pasar modal adalah sebagai berikut :
 Sebagai sarana penambah modal bagi usaha
 Sebagai sarana pemerataan pendapatan
 Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi
 Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja
 Sebagai sarana peningkatan pendapatan Negara
 Sebagai indikator perekonomian Negara

7.3. Peranan Pasar Modal


1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan usaha. Hal ini
merupakan perwujudan dari usaha pendemokrasian cara berusaha.
2. Menyehatkan pengolahan perusahaan, sesuai dengan asas-asas keterbukaan
perusahaan.
3. Memobilisasi dana masyarakat yang akan saling menunjang dengan
pengembangan kegiatan usaha yang memerlukan dana.

7.4. Pelaku Pasar Modal

Pelaku Pasar Modal terdiri atas :

1. Bursa Efek
Bursa Efek adalah lembaga/perusahaan yang menyelenggarakan/menyediakan
fasilitas sistem (pasar) untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek antar
berbagai perusahaan/perorangan yang terlibat dengan tujuan memperdagangkan efek
perusahaanperusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek.
Tugas Bursa Efek sebagai Fasilitator:
a. Menyediakan sarana perdagangan efek.
b. Mengupayakan likuiditas instrumen yaitu mengalirnya dana secara
cepat pada efek-efek yang dijual.
c. Menyebarluaskan informasi bursa ke seluruh lapisan masyarakat.

36
d. Memasyarakatkan pasar modal, untuk menarik calon investor dan
perusahaan yang go public.
e. Menciptakan instrumen dan jasa baru.
Tugas Bursa Efek sebagai SRO (Self Regulatory Organization)
a. Membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan Bursa
b. Mencegah praktek transaksi yang dilarang melalui pelaksanaan fungsi
pengawasan
c. Ketentuan Bursa Efek mempunyai kekuatan hukum yang mengikat
bagi pelaku pasar modal.

2. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)


Adalah salah satu lembaga pendukung terselenggaranya kegiatan sistem pasar
modal secara lengkap. Lembaga ini yang menyelenggarakan jasa kliring dan
penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa.
LKP saat ini diselenggarakan oleh PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
(KPEI).
Sesuai dengan fungsinya, lingkup kerja KPEI antara lain:
a. Melakukan kliring ( penentuan hak dan kewajiban anggota bursa ) atas
semua transaksi bursa pada Bursa Efek di Indonesia.
b. Melakukan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Penjaminan
berfungsi untuk memberikan kepastian dipenuhinya hak dan kewajiban
anggota bursa yang timbul dari transaksi bursa.

3. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)


Adalah lembaga/perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan kustodian
sentral (tempat penyimpanan terpusat) bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek
dan Pihak lain. Saat ini diselenggarakan oleh PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia. Bank Kustodian itu sendiri adalah bank yang bertindak sebagai
tempat penyimpanan & penitipan uang, surat-surat berharga maupun barang-
barang berharga.

4. Perusahaan Efek
Adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek,
Perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer Investasi (UU Pasar Modal). Hal
tersebut berarti sebuah Perusahaan Efek dapat menjalankan salah satu, dua
atau ketiga kegiatan usaha tersebut. Namun yang perlu dicatat adalah, bahwa
Perusahaan Efek (berbentuk Perseroan Terbatas) dapat menjalankan usaha
tersebut setelah mendapat ijin dari Bapepam.
a. Penjamin Emisi Efek ( Underwriter )
b. Perantara Pedagang Efek / Pialang / Broker
c. Manajer Investasi

5. Emiten dan Perusahaan Publik


Emiten adalah Pihak yang melakukan kegiatan Penawaran Umum. Emiten
berupa perusahaan yang telah mengeluarkan saham atau obligasi yang dijual
kepada masyarakat.
6. Investor
Investor adalah orang yang memiliki dana lebih guna diinvestasikan ke dalam
pembelian saham atau obligasi. Investor dapat dibedakan atas investor

37
perorangan dan investor institusi seperti dana pensiun. Investor dapat pula
dibedakan atas investor lokal dan investor asing.

7.5. Lembaga Penunjang Pasar Modal

Lembaga Penunjang Pasar Modal adalah lembaga-lembaga yang menunjang


berlangsungnya industri pasar modal. Lembaga-lembaga tersebut adalah:
1. Biro Administrasi Efek,
Yaitu lembaga penunjang pasar modal dalam hal administrasi Efek, baik pada
pasar perdana maupun pasar sekunder. Bentuk pelayanan yang diberikan BAE
antara lain dalam bentuk pencatatan dan pemindahan kepemilikan Efek.
2. Kustodian,
Yaitu lembaga yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lainnya yang
berkaitan dengan Efek serta jasa lain, menerima bunga, dividen, dan hak-hak
lain menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili pemegang rekening yang
menjadi nasabahnya.
3. Wali Amanat (trustee),
Adalah lembaga yang dipercaya untuk mewakili kepentingan seluruh
pemegang obligasi atau surat utang lainnya.
4. Pemeringkat Efek,
Adalah perusahaan swasta yang melakukan peringkat/ranking atas efek yang
bersifat utang (seperti obligasi). Tujuan pemeringkatan adalah untuk
memberikan pendapat (independen, obyektif dan jujur) mengenai risiko suatu
Efek Utang.

7.6. Profesi Penunjang Pasar Modal


Adalah lembaga/perusahaan yang diperlukan untuk dijadikan mitra oleh Emiten dalam
rangka penawaran umum. Pihak tersebut antara lain:

1. Akuntan Publik,
Adalah suatu profesi yang banyak berperan dalam penyajian informasi keuangan
perusahaan baik yang akan maupun telah go public.
2. Notaris,
Adalah pejabat umum yang berwenang dalam membuat akta perubahan anggaran
dasar emiten.
3. Konsultan Hukum,
Adalah ahli hukum yang memberikan dan menandatangani pendapat hukum
mengenai emisi atau emiten. Dalam proses go public, konsultan hukum berfungsi
untuk memberikan pendapat dari segi hokum (legal opinion) mengenai keadaan
emiten.
4. Penilai (appraiser),
Adalah pihak yang memberikan jasa profesional dalam menentukan nilai wajar suatu
aktiva suatu perusahaan.
5. Penasihat Investasi (investment advisor),
Yaitu lembaga atau perorangan yang memberikan nasihat kepada emiten atau calon
emiten berkaitan dengan berbagai hal.

38
7.7. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pasar Modal
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan pasar modal di dalam suatu
negara, antara lain sebagai berikut :
1. Jumlah surat surat berharga yang tersedia
2. Permintaan terhadap surat surat berharga
3. Keadaan politik dan ekonomi suatu negara
4. Perangkat hukum dan peraturan
5. Partisipasi lembaga lembaga pendukung

7.8. Manfaat Pasar Modal

Secara umum keberadaan pasar modal akan memberikan manfaat bagi kehidupan
perekonomian, diantaranya :
1. Bagi emiten.
Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain
1. Dapat menghimpun jumlah dana yang lebih besar
2. Tidak ada jaminan sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan
dana/perusahaan
3. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
4. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil

2. Bagi investor
Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan
tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain
2. Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga
yang mengambang bagi pemegang obligasi
3. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang
mengurangi risiko
4. Memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS )

3. Bagi Pemerintah
Manfaat pasar modal bagi pemerintah adalah :
1. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus
memungkinkan alokasi dana secara optimal.
2. Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga
memungkinkan untuk melakukan diversifikasi.
3. Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu Negara.
Maksudnya jika pasar modal berkembang maka diharapkan perekonomian juga
akan berkembang.
4. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai pada lapisan masyarakat menengah
Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim
berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen profesional.
5. Mendorong investesi dan pertumbuhan ekonomi nasional serta menciptakan
kesempatan kerja

39
7.9. Mekanisme Transaksi di Pasar Modal

Dilihat dari prosesnya, maka urutan perdagangan saham atau Efek lainnya dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Menjadi Nasabah di Perusahaan Efek.
Pada bagian ini, seseorang yang akan menjadi investor terlebih dahulu menjadi
nasabah atau membuka rekening di salah satu broker atau Perusahaan Efek.
Setelah resmi terdaftar menjadi nasabah, maka investor dapat melakuka kegiatan
transaksi.
2. Order dari nasabah.
Kegiatan jual beli saham diawali dengan instruksi yang disampaikan investor
kepada broker. Pada tahap ini, perintah atau order dapat dilakukan secara langsung
dimana investor datang ke kantor broker atau order disampaikan melalui sarana
komunikasi seperti telpon atau sarana komunikasi lainnya.
3. Diteruskan ke Floor Trader.
Setiap order yang masuk ke broker selanjutnya akan diteruskan ke petugas broker
tersebut yang berada di lantai bursa atau yang sering disebut floor trader.
4. Masukkan order ke JATS
Floor Trader akan memasukkan (entry) semua order yang diterimanya kedalam
sistem komputer JATS. Di lantai bursa, terdapat ratusan terminal JATS yang
menjadi sarana entry order-order dari nasabah. Seluruh order yang masuk ke system
JATS dapat dipantau baik oleh floor trader, petugas di kantor broker dan investor.
5. Transaksi Terjadi (Matched).
Pada tahap ini order yang dimasukkan ke sistem JATS bertemu dengan harga yang
sesuai dan tercatat di sistem JATS sebagai transaksi yang telah terjadi (done), dalam
arti sebuah order beli atau jual telah bertemu dengan harga yang cocok.
6. Penyelesaian Transaksi (Settlement)
Tahap akhir dari sebuah siklus transaksi adalah penyelesaian transaksi atau sering
disebut settlement. Investor tidak otomatis mendapatkan hak-haknya karena pada
tahap ini dibutuhkan beberapa proses seperti kliring, pemindahbukuan, dan lain-
lain hingga akhirnya hak-hak investor terpenuhi, seperti investor yang menjual
saham akan mendapatkan uang, sementara investor yang melakukan pembelian
saham akan mendapatkan saham. Di BEI, proses penyelesaian transaksi berlangsung
selama 3 hari bursa. Artinya jika melakukan transaksi hari ini (T), maka hak-hak kita
akan dipenuhi selama 3 hari bursa berikutnya, atau dikenal dengan istilah T + 3.

8. Otoritas Jasa Keuangan ( OJK )

2. Pengertian Otoritas Jasa Keuangan


Otoritas Jasa Keuangan yang selanjutnya disingkat OJK adalah lembaga Negara
yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain yang berfungsi untuk
menyelenggarakan system pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap
keseluruhan kegiatan dalam sector jasa keuangan.
Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU
nomor 21 tahun 2011 yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan,
pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan untuk menggantikan peran Bapepam-LK

40
3. Latar belakang dibentuknya Otoritas Jasa Keuangan
Ada beberapa hal yang melatarbelakangi lahirnya UU ini selain pertimbangan
Undang-Undang tentang Bank Indonesia sebagaimana telah beberapa kali dirubah,
yakni :
 Sistem keuangan dan seluruh kegiatan jasa keuangan yang menjalankan fungsi
intermediasi bagi berbagai kegiatan produktif di dalam perekonomian nasional
merupakan salah satu komponen penting dalam sistem perekonomian nasional.
 Terjadinya proses globalisasi dalam sistem keuangan dan pesatnya kemajuan di
bidang teknologi informasi serta inovasi finansial telah menciptakan sistem keuangan
yang sangat kompleks, dinamis, dan saling terkait antar-subsektor keuangan baik
dalam hal produk maupun kelembagaan.
 Adanya lembaga jasa keuangan yang memiliki hubungan kepemilikan di berbagai
subsektor keuangan (konglomerasi) telah menambah kompleksitas transaksi dan
interaksi antarlembaga jasa keuangan di dalam sistem keuangan.
 Banyaknya permasalahan lintas sektoral di sektor jasa keuangan, yang meliputi
tindakan moral hazard, belum optimalnya perlindungan konsumen jasa keuangan, dan
terganggunya stabilitas sistem keuangan.

4. Tujuan Otoritas Jasa Keuangan

1. Untuk melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten, dan


transparan dengan mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang
perekonomian.
2. Mengatasi kompleksitas keuangan global dari ancaman krisis.
3. Menciptakan satu otoritas yang lebih kuat dengan memiliki sumber daya
manusia dan ahli yang mencukupi
4. Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil
5. Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
6. Meningkatkan dan memelihara kepercayaan publik di bidang jasa keuangan.
7. Menegakkan peraturan perundang-undangan di bidang jasa keuangan.
8. Meningkatkan pemahaman publik mengenai bidang jasa keuangan.
9. Melindungi kepentingan konsumen jasa keuangan. Adapun sasaran akhirnya
adalah agar krisis keuangan seperti yang terjadi pada tahun 1997-1998 yang
lalu tidak terulang kembali.

5. Fungsi Otoritas Jasa Keuangan


1. Mengawasi aturan main yang sudah dijalankan dari forum stabilitas keuangan
2. Menjaga stabilitas sistem keuangan
3. Melakukan pengawasan non-bank dalam struktur yang sama seperti sekarang
4. Pengawasan bank keluar dari otoritas BI sebagai bank sentral dan dipegang
oleh lembaga baru

6. Tugas Otoritas Jasa Keuangan


OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:
1. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan;
2. Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal; dan
3. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga
Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.

41
7. Wewenang Otoritas Jasa Keuangan
1. Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan bank yang meliputi:
 Perizinan untuk pendirian bank, pembukaan kantor bank, anggaran dasar,
rencana kerja, kepemilikan, kepengurusan dan sumber daya manusia, merger,
konsolidasi dan akuisisi bank, serta pencabutan izin usaha bank; dan
 Kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana, penyediaan dana, produk
hibridasi, dan aktivitas di bidang jasa;
2. Pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank yang meliputi:
 Likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas aset, rasio kecukupan modal
minimum, batas maksimum pemberian kredit, rasio pinjaman terhadap
simpanan, dan pencadangan bank;
 Laporan bank yang terkait dengan kesehatan dan kinerja bank;
 Sistem informasi debitur;
 Pengujian kredit (credit testing); dan
 Standar akuntansi bank;
3. Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati-hatian bank, meliputi:
 Manajemen risiko;
 Tata kelola bank;
 Prinsip mengenal nasabah dan anti pencucian uang; dan
 Pencegahan pembiayaan terorisme dan kejahatan perbankan; dan
4. Pemeriksaan bank.

8. Perlindungan konsumen dan masyarakat


Untuk perlindungan Konsumen dan masyarakat, OJK berwenang melakukan tindakan
pencegahan kerugian Konsumen dan masyarakat, yang meliputi:
 Memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat atas karakteristik sektor jasa
keuangan, layanan, dan produknya;
 Meminta Lembaga Jasa Keuangan untuk menghentikan kegiatannya apabila kegiatan
tersebut berpotensi merugikan masyarakat; dan
 Tindakan lain yang dianggap perlu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di sektor jasa keuangan.

9. Hubungan kelembagaan
Dalam melaksanakan tugasnya, OJK berkoordinasi dengan Bank Indonesia dalam
membuat peraturan pengawasan di bidang Perbankan antara lain:
 Kewajiban pemenuhan modal minimum bank;
 Sistem informasi perbankan yang terpadu;
 Kebijakan penerimaan dana dari luar negeri, penerimaan dana valuta asing, dan
pinjaman komersial luar negeri;
 Produk perbankan, transaksi derivatif, kegiatan usaha bank lainnya;
 Penentuan institusi bank yang masuk kategori systemically important bank; dan
 Data lain yang dikecualikan dari ketentuan tentang kerahasiaan informasi.
Untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, dibentuk Forum Koordinasi Stabilitas
SistemKeuangan dengan anggota terdiri atas:
 Menteri Keuangan selaku anggota merangkap koordinator;
 Gubernur Bank Indonesia selaku anggota;
 Ketua Dewan Komisioner OJK selaku anggota; dan
 Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan selaku anggota.

42
10. Dewan Komisioner
OJK dipimpin oleh Dewan Komisioner yang bersifat kolektif dan kolegial. Dewan
Komisioner ditetapkan dengan Keputusan Presiden dan beranggotakan 9 (sembilan)
orang anggota. Anggota Dewan Komisioner ini dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat
berdasarkan calon anggota yang diusulkan oleh Presiden.

11. Hubungan hukum Bank Indonesia dengan OJK


Berdasarkan ketentuan Pasal 69 ayat (1) huruf (a) UU No. 21 Tahun 2011
menegaskan bahwa tugas Bank Indonesia dalam mengatur dan mengawasi bank yang
dialihkan ke OJK adalah tugas pengaturan dan pengawasan yang berkaitan dengan
micro prudential, sedangkan Bank Indonesia tetap memiliki tugas pengaturan
perbankan terkait macro prudential. Berkaitan dengan hal tersebut, tugas pengaturan
perbankan tidak sepenuhnya dilaksanakan secara independen oleh OJK, karena
pengaturan micro prudential dan macro prudential akan sangat berkaitan. Dengan
demikian dapat dilihat bahwa OJK masih memiliki ”hubungan khusus” dengan Bank
Indonesia terutama dalam pengaturan dan pengawasan perbankan.

K. Peranan OJK menurut para pakar ekonomi


1. Menkeu Agus Martowardojo:
Pembentukan OJK diperlukan guna mengatasi kompleksitas keuangan global dari
ancaman krisis. Di sisi lain, pembentukan OJK merupakan komitmen pemerintah
dalam reformasi sektor keuangan di Indonesia.
2. Fuad Rahmany:
Menyatakan bahwa OJK akan menghilangkan penyalahgunaan kekuasaan (abuse
of power) yang selama ini cenderung muncul. Sebab dalam OJK, fungsi
pengawasan dan pengaturan dibuat terpisah.
3, Darmin Nasution:
OJK adalah suatu lembaga untuk mencari efisiensi di sektor perbankan, pasar
modal dan lembaga keuangan. Sebab, suatu perekonomian yang kuat, stabil, dan
berdaya saing membutuhkan dukungan dari sektor keuangan.
4. Deputi Gubernur BI Muliaman D Hadad:
Terdapat empat pilar sektor keuangan global yang menjadi agenda OJK, yaitu :
I. Kerangka kebijakan yang kuat untuk menanggulangi krisis.
II. Persiapan resolusi terhadap lembaga-lembaga keuangan yang
ditengarai bisa berdampak sistemik.
III. Lembaga keuangan membuat surat wasiat jika terjadi kebangkrutan
sewaktu-waktu dan
IV. Transparansi yang harus dijaga.

43
UJI KOMPETENSI

A. Soal uraian
Jawablah soal dibawah ini dengan ringkas dan tepat !
1. Tulislah perbedaan fungsi, tugas dan wewenang OJK
2. Tulis dan jelaskan jenis bank menurut kepemilikannya
3. Tulislah 4 prinsip kegiatan usaha bank konvensional
4. Tulislah 4 peran pasar modal bagi investor
5. Tulislah 6 tahap mekanisme transaksi di pasar modal
6. Tulis dan jelaskan 2 jenis asuransi
7. Tulis dan jelaskan 3 fungsi dana pensiun
8. Tulis tujuan lembaga pembiayaan dalam perekonomian
9. Tulislah latar belakang terbentuknya Fintech
10. Tulislah 3 kegiatan / usaha pokok dari lembaga keuangan mikro

B. Soal Pilihan Ganda


Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan menyilangi huruf a, b, c, d atau e !
1. Berikut ini adalah bank dan lembaga keuangan :
1) Bank Central Asia
2) Asuransi Prudential
3) Bank Rakyat Indonesia
4) Adira Finance
5) PT. Pegadaian
Yang merupakan Lembaga Keuangan Non-Bank adalah:
A. 1), 2), dan 3)
B. 2), 4), dan 5)
C. 2), 3), dan 4)
D. 1), 3), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)
2. Bentuk asuransi yang memberikan perlindungan dalam menghadapi musibah kematian
dan kecelakaan atas diri peserta asuransi adalah jenis asuransi…
A. Jiwa D. Bahaya yang menimpa badan
B. Dagang E. Bahaya pertanggungjawaban sipil
C. Pendidikan
3. Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara
tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum adalah prinsip kegiatan
usaha asuransi yang dikenal dengan …
A. Utmost good faith D. Subrogation
B. Insurable interest E. Contribution
C. Proximate cause
4. Bukti tertulis atau surat perjanjian asuransi antara pihak tertanggung dan penanggung
dalam kegiatan usaha asuransi dikenal dengan …
A. Premi D. Polis
B. Klaim E. Pialang Asuransi
C. Reasuransi

44
5. Tujuan penyelenggaraan dana pensiun adalah :
1. Kewajiban moral,
2. Loyalitas
3. Kompetisi pasar tenaga kerja.
4. Rasa aman
5. Kompensasi yang lebih baik
Tujuan dana pensiun bila ditinjau dari sisi pemberi kerja adalah …
A. 1, 2 dan 3 D. 2, 4 dan 5
B. 1, 2 dan 4 E. 3, 4 dan 5
C. 2, 3 dan 4
6. Dana Pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan,
selaku pendiri, untuk menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti atau program
pensiun iuran pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta,
dan yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja adalah jenis dana pensiun …
A. Lembaga Keuangan D. Lembaga Pemerintahan
B. Berdasarkan Keuntungan E. Pencari Kerja
C. Pemberi Kerja
7. Fungsi dan prinsip program dana pensiun antara lain :
1. Perlindungan konsumen
2. Asuransi
3. Tabungan
4. Pensiun
5. Independensi
Yang merupakan fungsi program dana pensiun adalah …
A. 1, 2 dan 3 D. 2, 4 dan 5
B. 1, 2 dan 4 E. 3, 4 dan 5
C. 2, 3 dan 4
8. Perhatikan wacana berikut.
Seseorang yang sudah berhenti bekerja, tidak lantas berarti berhenti hidup.
Artinya, seseorang yang sudah berhenti bekerja masih memiliki kebutuhan
hidup. Oleh karena itu, pekerja perlu mengikuti program yang akan
membuat statusnya yang sudah berhenti bekerja tetap memiliki sumber
penghasilan untuk biaya hidup.
Program yang dimaksud dalam wacana adalah …
A. Pegadaian
B. Anjak piutang
C. Dana pensiun
D. Leasing
E. Tabungan
9. Suatu kegiatan pembiayaan yang dilakukan dalam bentuk penyediaan dana bagi
konsumen untuk pembelian barang yang pembayarannya dilakukan secara angsuran atau
berkala oleh konsumen adalah pengertian dari …
A. Bank Indonesia D. Lembaga Pembiayaan
B. Bank Sentral E. Lembaga Keuangan
C. Bank Sirkulasi

45
10. Kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu
perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut sebagai salah satu bentuk lembaga
pembiayaan disebut dengan …
A. Leasing D. Consumer Finance
B. Factoring E. Credit Card
C. Ventura Capital
11. Tujuan utama Lembaga Pembiayaan adalah…
A. Meningkatkan kegiatan konsumsi masyarakat yang kekurangan dana dalam
memenuhi kebutuhan sehari hari
B. Memperluas penyediaan pembiayaan alternatif bagi dunia bisnis/usaha sejalan
dengan semakin meningkatnya kebutuhan dana untuk menunjang kegiatan usaha
C. Memperluas jaringan kredit dikalangan masyarakat golongan ekonomi menengah
ke atas
D. Menyediakan dana jangka panjang untuk konsumen yang membutuhkan dana
dengan jaminan harta tetap
E. Menyediakan dana jangka panjang untuk produsen yang membutuhkan dana
operasional perusahaan
12. Bu Ratna membeli motor Honda di Dealer Honda Motor Abadi Tambun.
Pembelian dilakukan secara angsuran namun setelah kontrak ditandatangani,
segala fasilitas dan kegunaan motor sudah bisa dinikmati Bu Ratna. Motor Bu
Ratna sudah dibayar oleh Adira secara tunai, sehingga Bu Ratna membayar
angsurannya ke Adira Finance.
Adira Finance merupakan jenis:
A. Modal Ventura
B. Perusahaan Sewa Guna / Leasing
C. Koperasi
D. Asuransi
E. Bursa efek
13. Perhatikan tugas lembaga keuangan berikut ini.
1) Melayani jasa penaksiran
2) Melayani jasa titipan barang
3) Pengambilalihan tagihan suatu perusahaan dengan fee tertentu.
4) Memberikan pinjaman dengan jaminan
5) Pembelianpiutangperusahaandalamsuatutransaksiperdagangan dengan
harga sesuai kesepakatan.
Yang merupakan tugas anjak piutang adalah nomor ….
A. 1) dan 2)
B. 2) dan 3)
C. 5) dan 4)
D. 2) dan 3)
E. 3) dan 5)
14. Lembaga jasa keuangan yang berkaitan dengan upaya mendukung program
kesejahteraan masyarakat dari pemerintah dikenal dengan nama ...
A. Lembaga Pembiayaan
B. Lembaga Jasa Keuangan Khusus
C. Lembaga jasa Asuransi
D. Lembaga jasa Dana Pensiun
E. Lembaga jasa Keuangan Mikro

46
15. Di bawah ini yang bukan termasuk lembaga jasa keuangan khusus adalah ...
A. Lembaga Pembiayaan
B. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI),
C. Perusahaan pergadaian
D. Lembaga Penjamin Simpanan,
E. Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan
16. Lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan
usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam
usaha skala kecil disebut dengan...
A. Lembaga Pegadaian
B. Lembaga Jasa Keuangan Khusus
C. Lembaga jasa Asuransi
D. Lembaga jasa Dana Pensiun
E. Lembaga jasa Keuangan Mikro
17. Lembaga jasa keuangan yang modalnya tidak boleh dimiliki oleh warga negara asing
yang ada di Indonesia adalah...
A. Lembaga Jasa Keuangan Mikro
B. Lembaga Jasa Keuangan Umum
C. Lembaga jasa Pegadaian
D. Lembaga jasa Dana Pensiun
E. Lembaga jasa Keuangan Makro
18. Apabila kalian melakukan transaksi daring untuk berbelanja atau menyimpan uang,
kalian telah menjadi salah satu pelaku
A. Lembaga jasa keuangan mikro
B. Lembaga jasa keuangan khusus
C. Lembaga jasa keuangan makro
D. Lembaga jasa keuangan fintech
E. Lembaga jasa keuangan umum
19. Tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap dana-dana berjangka panjang
merupakan pengertian....
A. Pasar uang D. Pasar Komoditas
B. Pasar modal E. Pasar Tenaga Kerja
C. Pasar valuta asing
20. Instrument pasar uang dan pasar modal :
1. SBI
2. Obligasi
3. SBPU
4. Saham / ekuitas
5. Derivative
6. Sertifikat Deposito
Instrument yang diperdagangkan di pasar modal adalah …
A. 1, 2 dan 3 D. 2, 4 dan 5
B. 1, 2 dan 4 E. 3, 4 dan 5
C. 2, 3 dan 4
21. Dibawah ini yang bukan merupakan fungsi pasar modal adalah …
A. Sebagai sarana penambah modal bagi usaha
B. Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi
C. Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja
D. Sebagai indikator perekonomian Negara
E. Sebagai sarana penciptaan kredit pengusaha

47
22. Lembaga penunjang pasar modal yang berfungsi melakukan penyimpanan dan
pengamanan dokumen efek adalah...
A. Biro Administrasi Efek (BAE)
B. Bank Kustodian
C. Wali Amanat
D. Penasehat invesatsi
E. Pemeringkat efek (rating agencies)
23. Bila kamu ingin menjadi investor, maka pihak yang harus kamu hubungi pertama kali
adalah....
A. Floor broker D. Dealer
B. Bapepam E. Emiten
C. Perusahaan Efek

24. Lembaga penunjang pasar modal yang tugasnya melaksanakan pembukuan, tranfer,
pencatatan, membuat laporan tahunan dan lain-lain adalah....
A. Biro konsultasi hukum
B. Wali amanat
C. Penanggung
D. Biro administrasi efek
E. Tempat penitipan kertas
25. Pihak yang dipercaya untuk mewakili kepentingan seluruh pedagang obligasi atau
sekuritas kredit disebut....
A. Perusahaan penilai D. Wali Amanat
B. Biro administrasi efek E. Penanggung
C. Konsultan hokum
26. Berikut ini manfaat pasar modal bagi pemodal dan bagi lembaga investasi
1. Modalnya akan berkembang lebih cepat
2. Wiraswastawan yang terjun ke pasar modal akan lebih profesional
3. Dapat memutarkan dana lebih efesien dan terarah
4. Deviden yang diterima dapat diputar untuk pengembangan usaha
5. Dapat menggunakan modalnya untuk beberapa jenis saham yang mempunyai
peredaran lebih lancar
Yang merupakan manfaat pasar modal bagi pemodal adalah…
A. 1 dan 2 D. 3 dan 4
B. 1 dan 4 E. 4 dan 5
C. 2 dan 3
27. Berikut ini manfaat pasar modal bagi investor dan pemerintah:
1) Memperoleh deviden bagi pemegang saham
2) Memperoleh capital gain (keuntungan saham)
3) Mendorong perkembangan pembangunan
4) Menciptakan kesempatan kerja
Yang merupakan manfaat pasar modal bagi pemerintah adalah:
A. 1) dan 2)
B. 2) dan 4)
C. 3) dan 4)
D. 2) dan 3)
E. 1) dan 3)

48
28. Di dalam pasar modal keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemilik saham
disebut dengan …
A. Capital Gain D. Kupon
B. Capital Loss E. Bunga
C. Deviden
29. Lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU nomor 21 tahun 2011 yang mempunyai
fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan
untuk menggantikan peran Bapepam-LK disebut dengan …
A. Badan Pengawas Keuangan Negara
B. Otoritas Jasa Keuangan
C. Badan Pengawas Lembaga Keuangan
D. Bank Indonesia sebagai Bank Sentral
E. Lembaga Pengawas Jasa Keuangan
30. Di bawah ini yang bukan merupakan tujuan dibentuknya OJK adalah …
A. Untuk melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten, dan
transparan dengan mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang
perekonomian.
B. Mengatasi kompleksitas keuangan global dari ancaman krisis.
C. Menciptakan satu otoritas yang lebih kuat dengan memiliki sumber daya manusia
dan ahli yang mencukupi
D. Menciptakan system pembayaran nasional dan Internasional
E. Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil

31. Dari pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan fungsi OJK adalah …
B. Mengatasi kompleksitas keuangan global dari ancaman krisis
C. Mengawasi aturan main yang sudah dijalankan dari forum stabilitas keuangan
D. Menjaga stabilitas sistem keuangan
E. Melakukan pengawasan non-bank dalam struktur yang sama seperti sekarang
F. Pengawasan bank keluar dari otoritas BI sebagai bank sentral dan dipegang
oleh lembaga baru
32. Di bawah ini yang bukan merupakan tugas OJK adalah …
A. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan
B. Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal
C. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian,
D. Kegiatan jasa keuangan di sector Dana Pensiun,
E. Kegiatan jasa keuangan di sector Perusahaan
33. Wewenang OJK meliputi :
1. Sistem informasi debitur;
2. Pengujian kredit (credit testing); dan
3. Standar akuntansi bank;
4. Manajemen risiko;
5. Tata kelola bank;
Yang merupakan wewenang OJK dalam pengaturan dan pengawasan mengenai
kesehatan bank adalah …
A. 1, 2 dan 3 D. 2, 4 dan 5
B. 1, 2 dan 4 E. 3, 4 dan 5
C. 2, 3 dan 4

49
34. Perhatikan wacana berikut.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan izin usaha perusahaan
pergadaian terhadap 16 entitas sejak awal tahun hingga 12 September
2020. Adapun sejumlah perusahaan pergadaian tersebut yakni PT Sentral
Gadai Persada, PT Gadai Mas DKI, PT Ijab Gadai Indonesia, PT
Indonesia Gadai Oke, PT Gadai Ogan Baru.
Wacana di atas menunjukkan OJK menjalankan misi:
A. Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
B. Mewujudkan sistem keuangan negara yang tumbuh secara saling
bersaing datu dengan yang lain
C. Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat untuk
mendapatkan bantuan
D. Mengatur perbankan dan perekonomian di Indonesia
E. Mengatur bank sentral sebagai bank pemerintah
35. Perhatikan wacana berikut.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pengaduan konsumen meningkat
signifikan saat pandemi Covid-19. Tercatat layanan pengaduan melalui Whatsapp
sebanyak 11 ribu hingga akhir Mei 2020.
Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara
mengatakan pengaduan paling banyak terkait restrukturisasi kredit yang
diajukan lembaga keuangan baik bank maupun nonbank.
Wacana di atas menunjukkan OJK menjalankan misi:
A.Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
B. Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil;
C. Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
D.Mengatur perbankan di Indonesia
E. Mengatur lembaga keuangan

50

Anda mungkin juga menyukai