Anda di halaman 1dari 17

LITERASI DIGITAL

MATA KULIAH PENGEMBANGAN LITERASI PADA ANAK


DOSEN PENGAMPU : Dr. NITA PRIYANTI, M. Pd

Disusun Oleh Kelompok 5 :


Arianty 4862160007
Cucun Cunaya 4862160015
Ifat Latifah 4862160057
Siti Saharia 4862160117

UNIVERSITAS PANCASAKTI

Jl. Raya Hankam No. 54 RT. 005/002 Jatirahayu

Kec. Pd Melati Kota Bekasi

Jawa Barat - 17414


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan
kasih sayangNya dalam menyiapkan makalah ini. Sekalipun tim penulis terpisahkan oleh
ruang, waktu, jarak antar pulau dan berbagai kesibukan dan tanggung jawab yang harus
diselesaikan, tetapi makalah ini tetap bisa disiapkan dan diselesaikan tepat waktu.
Rasa syukur dan terima kasih juga kami sampaikan kepada :
1. Universitas Panca Sakti yang sudah membuka kelas bagi kami untuk saling
memperlengkapi dan memperkaya wawasan dan kecakapan dalam tugas kami sebagai
pendidik anak usia dini
2. Dosen Pengampu mata kuliah Perkembangan Anak Multi Dimensi, Ibu Dr. Nita
Priyanti. M.Pd yang dengan penuh kesabaran dan kasih sayang mendampingi
3. Seluruh rekan-rekan angkatan perdana mahasiswa S2 prodi Pendidikan Anak Usia
Dini yang telah memberi warna-warni yang menginspirasi
Seperti sebuah ungkapan tak ada gading yang tak retak, demikian kami juga
menyadari bahwa penulisan makalah ini belum sempurna. Tetapi biarlah kita saling
menyempurnakan melalui diskusi yang inspiratif dan komunikatif. Saling membangun
dan mengisi menjadi tenaga pendidikan yang mampu menjawab tantangan dalam
mengembangkan Literasi Digital pada anak usia dini.

Salam dan doa kami,


Kelompok 5

2
DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar ……………………………………………… 2
2. Daftar Isi ……………………………………………… 3
3. Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan ………………………………… 4
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………… 5
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………. 5
1.4 Manfaat Penulisan ………..………………………………. 5
4. Bab II KAJIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Literasi Digital …….………………………….. 6
2.2 Prinsip dasar Literasi Digital……………...………….…… 6
2.4 Manfaat mempelajari Literasi Digital ……………..……… 7
5. Bab III PEMBAHASAN
3.1.Konsep Literasi Digital Anak Usia Dini…………………… 8
3.2.Manfaat Literasi Digital bagi Anak Usia Dini…………...... 11
3.3.Dampak Negatif penggunaan teknologi secara berlebihan.. 11
3.4 Penggunaan Perangkat dan Media Digital Sesuai dengan
usia dan tahap perkembangan anak ………………………. 12
6. Bab IV KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………. 16
7. Bab V DAFTAR PUSTAKA ………………………………………. 18

3
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang penulisan


Setiap individu perlu memahami bahwa literasi digital merupakan hal penting yang
dibutuhkan untuk dapat berpartisipasi di dunia modern sekarang ini. Literasi digital sama
pentingnya dengan membaca, menulis, berhitung, dan disiplin ilmu lainnya. Generasi
yang tumbuh dengan akses yang tidak terbatas dalam teknologi digital mempunyai pola
berpikir yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Setiap orang hendaknya dapat
bertanggung jawab terhadap bagaimana menggunakan teknologi untuk berinteraksi
dengan lingkungan sekitarnya. Teknologi digital memungkinkan orang untuk
berinteraksi dan berkomunikasi dengan keluarga dan teman dalam kehidupan sehari-hari.
Sayangnya, dunia maya saat ini semakin dipenuhi konten berbau berita bohong, ujaran
kebencian, dan radikalisme, bahkan praktik-praktik penipuan. Keberadaan konten
negatif yang merusak ekosistem digital saat ini hanya bisa ditangkal dengan membangun
kesadaran dari tiap-tiap individu. Menjadi literat digital berarti dapat memproses
berbagai informasi, dapat memahami pesan dan berkomunikasi efektif dengan orang lain
dalam berbagai bentuk.
Literasi digital sepatutnya diperkenalkan sejak anak masih berada di usia dini dalam
bentuk kegiatan atau aktivitas bermain sambil belajar guna membentuk serta
membangun pondasi karakter yang kuat dalam diri seorang anak. Dengan pengenalan
literasi digital sejak dini maka ketika menjadi remaja serta dewasa kelak mampu
menyaring informasi negatif yang mereka peroleh dari internet. Hal ini menjadi salah
satu upaya perlindungan anak dan menciptakan generasi masa depan yang berkualitas.
Disamping itu orangtua juga harus dapat memahami Penggunaan teknologi digital
secara tepat akan sangat bermanfaat bagi penggunanya, tetapi jika digunakan secara
berlebihan akan mempunyai resiko negatif. Dengan semakin Memahami manfaat dan
resiko penggunaan media digital sehingga dapat mengarahkan penggunaannya dengan
baik sesuai usia dan tahap perkembangan anak.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan diangkat
dalam

4
makalah ini meliputi : Pengertian Literasi secara umum, pentingnya literasi bagi
pendidikan anak usia dini dan peran orang tua dalam mendampingi anak saat
mengunakan gadget, sehingga pengembangan literasi digitalnya dapat tercapai .

1.3 Tujuan penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan literasi pada anak usia dini
2. Sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa Magister PAUD dalam mengembangkan
keilmuannya tentang Pengembangan Literasi pada Anak Usia dini
3. Sebagai bahan referensi mahasiswa atau bagi orang tua yang ingin terus belajar dalam
memahami dan mengembangkan tentang Literasi pada anak usia dini, terutama
literasi digital yang terus berkembang
1.4 Manfaat penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini yaitu :
1) Menjadi bahan referensi bagi mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini
2) Menjadi bahan referensi bagi lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
3) Menjadi bahan referensi bagi pemerhati dan perduli terhadap perkembangan anak usia
dini
4) Menjadi bahan referensi bagi orang tua yang sangat menyayangi putra putrinya .

5
BAB II
KAJIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Literasi Digital


Berikut beberapa pengertian literasi digital dari beberapa ahli.
1. Paul Gilster (1997) literasi digital diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan
menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dan berbagai sumber yang sangat luas
yang diakses melalui piranti komputer
2. Bawden (2001) menawarkan pemahaman baru mengenai literasi digital yang berakar
pada literasi komputer dan literasi informasi, yang berarti literasi digital lebih banyak
dikaitkan dengan keterampilan tekhnis mengakses, merangkai, memahami, dan
menyebarluaskan informasi.
3. Dyna, Literasi digital adalah satu rangkaian kekuatan yang paling mendasar untuk
mengoprasionalkan piranti komputer dan internet.
4. Douglas A.J. Belshaw (2011) mengatakan bahwa ada delapan elemen esensial untuk
mengembangkan literasi digital yaitu :
1. Kultural, yaitu pemahaman ragam konteks pengguna digital ;
2. Kognitif, yaitu daya pikir dalam menilai konten
3. Konstruktif, yaitu reka cipta sesuatu yang ahli dan aktual
4. Komunikatif, yaitu memahami kinerja jejaring dan komunikasi di dunia digital
5. Kepercayaan diri yang bertanggung jawab
6. Kreatif, melakukan hal baru dengan cara baru
7. Kritis, dalam menyikapi konten

Dari pengertian beberapa ahli diatas maka kami dapat menarik kesimpulan bahwa
Literasi Digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital,
alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan,
membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat dan
patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
2.2. Prinsip Dasar Literasi Digital
Prinsip dasar pengembangan literasi digital, antara lain :
1. Pemahaman

6
Prinsip pertama dari literasi digital adalah pemahaman sederhana yang meliputi
kemampuan untuk mengestrak ide secara implisit dan eksplisit dari media Saling
ketergantungan
Prinsip kedua dari literasi digital adalah saling ketergantungan yang dimaknai bagaimana
satu bentuk media berhubungan dengan yang lain secara potensi, metaforsis, ideal dan
harfiah. sekarang ini dengan begitu banyaknya jumlah media, bentuk-bentuk media
diharapkan tidak hanya sekedar berdampingan , tetapi juga saling melengkapi satu sama
lain.
2. Faktor Sosial
Berbagi tidak hanya sekedar sarana untuk menunjukkan identitas pribadi atau distribusi
informasi, tetapi juga dapat membuat pesan tersendiri. siapa saja yang membagikan
informasi, kepada siapa informasi itu diberikan, dan melalui media apa informasi itu
diberikan tidak hanya dapat menentukan keberhasilan jangka panjang media itu sendiri,
tetapi juga dapat membentuk ekosistem organik untuk mencari informasi, berbagi
informasi, menyimpan informasi, dan akhirnya membentuk ulang media itu sendiri.
4. Kurasi
Pendekatan yang dapat dilakukan pada literasi digital mencakup dua aspek,yaitu
pendekatan konseptual dan operasional. pendekatan konseptual berfokus pada aspek
perkembangan kognitif dan sosial emosional, sedangkan pendekatan operasional
berfokus pada kemampuan tekhnis penggunaan media itu sendiri yang tidak dapat
diabaikan.
2.3 Manfaat mempelajari Literasi Digital
Manfaat literasi digital yaitu memiliki manfaat yang penting bagi setiap individu bahkan
dalam beberapa kasus literasi digital dapat mempengaruhi kinerja organisasi. Survey yang
pernah dilakukan BCS, The Chartered Institute for IT menunjukan 90% pemilik perusahaan
itu menganggap bahwa literasi digital bagi karyawan itu sangat bermanfaat bagi organisasi
atau perusahaan karena saat ini hampir semua pekerjaan bergantung beberapa aspek teknologi
Menurut Brian Wright (2015) dalam infographics yang berjudul Top 10 Benefits of
Digital Literacy: Why You Should Care About Technology, bahwa ada 10 manfaat penting
dari adanya literasi digital yaitu menghemat waktu, belajar lebih cepat, menghemat uang,
membuat lebih aman, senantiasa memperoleh informasi terkini, selalu terhubung, membuat
keputusan yang lebih baik, dapat membuat anda bekerja, membuat lebih bahagia, dan dapat
mempengaruhi dunia.

7
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Konsep Literasi digital anak usia dini


Literasi digital untuk anak usia dini didefinisikan sebagai penggabungan
unsur-unsur konitif, fisik, sosial emosional, dan sosial budaya untuk meningkatkan
penggunaan teknologi secara positif, sambil memperhitungkan/mempertimbangkan
kebutuhan perkembangan spesifik anak usia dini, seperti ketrampilan motorik halus,
pengembangan pribadi dan sosial, keterampilan fungsi eksekutif dan, keaksaraan yang
muncul (Kazakoff 2014). Konsep literasi digital pada anak usia dini menurutnya juga
adalah membangun pemahaman dan kelancaran dalam bidang-bidang berikut :
1. Pemahaman dan penggunaan Interface
Memahami dan memanfaatkan interface digital menggambarkan kemampuan
untuk memahami dan menggunakan alat fisik dan grafis dalam perangkat digital,
dimungkinkan oleh komponen perangkat keras dan perangkat lunak. ini termasuk
input layar sentuh, navigasi dengan mouse, dan penggunaaan keyboard serta
pengenalan simbol dan ikon yang sesuai untuk berbagai fungsi. Misalnya,
anak-anak kecil mungkin lebih mampu menggunakan interface layar sentuh diatas
layar dari mouse. menyentuh ikon dilayar adalah efek langsung jari ke tindakan,
dibandingkan dengan menggunakan mouse, yang melibatkan melihat layar,
koordinasi tangan-mata yang lebih rumit, dan ketrampilan motorik halus untuk
mengendalikan mouse itu sendiri.
2. Navigasi non-linear
Navigasi non-linear berarti memahami, dan menavigasi melalui teks, ikon, dan
aktivitas non-linear. Misalnya, anak-anak kecil menghadapi cerita non-linear dalam
e-book yang disajikan dengan grafik, selama penggunaan alat perangkat lunak,
dan ketika menavigasi situs web. Navigasi non-linear memperluas konsepliterasi
bercabang dari Eshet-Alkali, kemampuan untuk menavigasi media digital
hypermedia dan non-linear. Eshet-Alkali menyatakan bahwa navigasi non-liniar
memerlukan keterampilan spasial, namun, ketika mempertimbangkan konsep ini
untuk anak usia dini,memori kerja terbatas dan keterampilan pengaturan diri juga
harus diperhitungkan. Misalnya, anak-anak kecil mungkin tidak dapatmengingat
lebih dari empat langkah navigasi atau menolak mengklik tautan yang tersedia.
Dalam hal pengembangan perangkat lunak, fitur seperti “penyimpanan otomatis”

8
mungkin berguna sehingga anak-anak tidak kehilangan pekerjaan mereka jika
merekakeluar dari pekerjaan mereka tanpa mengingat langkah-langkah untuk
menyimpan.
3. Berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah yang melibatkan
domain digital
Kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah dalam domain digital
melibatkan kemampuan untuk menavigasi informasi baru dan mengevaluasi apa
yang benar dan salah serta apa yang nyata dan dapat dipercaya. Ini didasarkan pada
gagasan Eshet Alkali tentang literasi informasi, kemampuan untuk mengkonsumsi
informasi secara kritis dan memilah informasi yang salah dan bias. Untuk
anak-anak kecil, yang belum bisa membaca informasi diinternet, konsep ini lebih
relevan ketika memahami perbedaan antara berbicara dengan kerabat secara online
dibandingkan secara pribadi, misalnya, atau belajar apa yang harus dilakukan jika
menambahkan “pop-up” muncul atau jika mereka menggunakan aplikasi tablet dan
diminta untuk pembelian dalam aplikasi. Kemampuan untuk memproses informasi
dan memutuskan apa
yang harus dilakukan selanjutnya menjadi lebih penting ketika anak- anak
menggunakan alat digital secara mandiri. Namun, anak-anak usia dini mulai
mengenali simbol sebagai bagian dari keterampilan literasi awaldan, melalui
teknologi digital juga dapat mempelajari navigasi simbol, seperti tombol “X” atau
“OK”, dan kapan tombol ini harus dan tidak boleh ditekan. Selain itu, alat
teknologi pendidikan baru-baru ini telah dikembangkan khusus untuk anak-anak
usia dini untuk membantu dalam pengembangan keterampilan pemecahan masalah
dan berpikir kritis, termasuk bahasa pemrograman komputer (misalnya, ScratchJr,
CHERP,Daisy the Dinosaur) dan alat-alat robotika (misalnya, Bee-Bot,
LegoWeDo).
4. Belajar dan bermain dengan perangkat digital secara kooperatif
Pembelajaran dan permainan kooperatif yang diberikan oleh alat digital pada anak
usia dini dibangun di beberapa aspek dari kerangka kerja PTD (Positive
Technological Development) milik Bers dan pandangan Eshet- Alkali. Dari Bers,
kolaborasi –bekerja dengan orang lain dalam tugas bersama; membangun
komunitas – menggunakan teknologi untuk meningkatkan komunitas dan kualitas
hubungan di antara orang-orang dari komunitas itu dan berkontribusi kepada
masyarakat. Menggunakan dan menemukan alat digital baru untuk memecahkan

9
masalah sosial; komunikasi – bertukar pikiran, pendapat, atau informasi dengan
menggunakan teknologi; serta, dari Eshet-Alkali, literasi sosial emosional
–kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dalam platform komunikasi
online. Untuk anak-anak, pembelajaran dan bermain yang kooperatif adalah bagian
dasar dari pendidikan kelas dua.
Kolaborasi, pembangunan komunitas, dan komunikasi melalui teknologi dapat
menjadi lapisan tambahan untuk lebih meningkatkan bagian penting dari
pengalaman kelas anak anak usiadini ini. Selain itu, Eshet-Alkali mencatat
pentingnya literasi sosial-emosional dalam platform online. Pada anak usia
dini,perkembangan sosial-emosional adalah keterampilan dasar yang dipelajari
baik di sekolah maupun di rumah. Untuk fokus pada contoh spesifik, anak-anak
dapat berkolaborasi dengan berbagi sumber daya teknologi yang terbatas di kelas.
Di rumah, anak-anak dapat berpartisipasi dalam komunitas virtual. Baik di rumah
maupun di sekolah, anak usia dini dapat menggunakan komunikasi digital dan alat
berbagi foto seperti berkomunikasi dengan ruang kelas dan anggota keluarga di
seluruh dunia.
5. Desain/rancangan yang kreatif dari perangkat digital
Desain kreatif yang diberikan oleh alat digital pada anak usia dini dipengaruhi oleh
pembuatan konten - pengguna terlibat dengan aplikasi yang menggunakan teks,
video, audio, grafik, animasi, dll. Dan kreativitas –kemampuan untuk membuat dan
membayangkan ide, bentuk, dan metode baru yang asli untuk menggunakan
teknologi baru dari kerangka kerjaBers dengan literasi reproduksi - kemampuan
untuk menciptakan karya baru dengan mereproduksi dan memanipulasi teks
digital, audio, atau potongan visual yang ada dari kerangka Eshet-Alkali.
Kreativitas juga merupakan bagian penting dari anak usia dini. Lapisan teknologi
digital pada alat lain untuk desain kreatif daekspresi diri. Anak- anak kecil dapat
menggunakan alat digital untuk mengeksplorasi alat-alat seni dan melukis
dengan tidak hanya warna, tetapi juga pola. Mereka juga dapat menjadi pengguna
kamera digital dan video, membawa kisah mereka sendiri untuk hidup dan
mendokumentasikan pengalaman mereka.
6. Meningkatkan komunikasi secara digital
Komunikasi digital yang ditingkatkan pada masa kanak-kanak mengacu pada
kemampuan untuk menggunakan alat komunikasi digital dan memahami
kemampuan dan potensi kerugian dari metode komunikasi berbasis digital. Area

10
komunikasi yang ditingkatkan secara digital dipengaruhi oleh kolaborasi,
pembangunan komunitas, dan komunikasi.
Seperti yang disebutkan di bagian kolaborasi, ruang kelas sekarang mungkin
memiliki umpan Twitter yang mereka bagi dengan kelas lain atau orangtua mereka.
Anak-anak dan guru dapat mendokumentasikan kegiatan sehari-hari mereka
melalui rekaman audio dan video, yang juga dapat diunggah ke akun YouTube atau
Wiki untuk dibagikan. Ini hanyalah dua contoh dari peningkatan akses yang
ditingkatkan secara digital, komunikasi yang memungkinkan, tetapi juga
menimbulkan kekhawatiran tentang masalah privasi. Sebagian besar alat daring
memungkinkan pengguna untuk mengatur pengaturan privasi, tetapi tidak mungkin
untuk sepenuhnya mengendalikan bagaimana data dibagikan setelah berada di
Internet (Kazakoff 2014).
3.2. Manfaat Literasi Digital bagi anak usia dini
a) Mudah Mendapatkan Informasi
Setiap informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat dari berbagai
sumber.
b) Mempermudah Komunikasi
Komunikasi dapat dilakukan lebih luas tanpa terhalang tempat dan waktu.
c) Menstimulasi Kreativitas
Kreativitas anak tumbuh lebih cepat dengan stimulasi informasi yang diterima
melalui media digital.
d) Memudahkan Proses Belajar
Anak dapat mengikuti program belajar yang beragam melalui internet selain itu
Anakpun dapat belajar secara mandiri untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilannya.
3.3. Dampak negatif penggunaan tehnologi secara berlebihan
a) Gangguan Fisik bagi anak Usia dini yang menggunakan tehnologi digital
secara berlebihan .
➢ Gangguan Kesehatan Mata Memicu penglihatan yang buruk, karena
ketajaman cahaya dan jarak yang terlalu dekat.
➢ Masalah Tidur Jam dan lama waktu tidurnya menjadi tidak teratur.
➢ Kesulitan Konsentrasi Memengaruhi kemampuan anak berkonsentrasi saat
belajar sehingga dapat menurunkan prestasi belajar.

11
➢ Ketidakseimbangan Perkembangan Motorik Kasar dan Halus Menyebabkan
anak kurang menggerakkan seluruh anggota tubuh
➢ Gangguan Pencernaan Anak sering menahan lapar, haus, dan keinginan buang
air sehingga mengganggu sistem pencernaan. Ketidakseimbangan bobot tubuh
(terlalu gemuk atau terlalu kurus).
b) Gangguan Perkembangan Bahasa dan Sosial
➢ Menunda Perkembangan Bicara dan Bahasa Anak Penggunaan media digital
bisa menunda perkembangan bahasa anak, terutama untuk anak-anak usia 2
tahun dan di bawahnya.
➢ Membatasi Pergaulan Sosial Anak lebih suka bermain sendiri sehingga
pergaulannya terbatas dan sulit berinteraksi dengan komunitas yang berbeda.
➢ Mengurangi waktu berkualitas bersama keluarga penggunaan media digital
yang tidak dibatasi akan mempengaruhi hubungan antar anggota keluarga.
3.4 Penggunaan Perangkat dan Media Digital Sesuai dengan usia dan
tahap perkembangan anak
a) Anak Usia 2-3 Tahun
Hal yang perlu dikembangkan adalah motorik dan sensorik anak sehingga perlu
lebih banyak bergerak dan mengindra (melihat, mendengar, meraba, mengecap,
dan merasa).
Hal yang perlu diperhatikan yaitu :
➢ Membatasi waktu penggunaan media digital.
➢ Memanfaatkan media digital dalam bentuk audio untuk menambah
kosakata, angka, gerak, dan lagu.
➢ Mendampingi dan berinteraksi dengan anak saat menggunakan media.
➢ Menghindari tayangan program yang mengandung unsur ketakutan,
kekerasan, seksualitas, serta penggunaan bahasa yang tidak senonoh dan
agresif karena anak dapat mengingat dan mengulanginya lagi
➢ Menghindari tayangan iklan dengan konten yang tidak tepat untuk usia anak
➢ Menghindari penggunaan media dan perangkat digital sebagai “ pengganti
peran orang tua”. Contoh : Ketika anak rewel, orang tua memberikan gawai
agar anak tenang.

12
b) Anak Usia 4-7 Tahun
Hal yang perlu dikembangkan adalah motorik halus dan pemahaman
konsep-konsep dasar. Untuk itu, anak butuh kegiatan yang bertujuan
meningkatkan keterampilan tangan dan jari-jari serta banyak diajak
berkomunikasi dua arah .
Hal Yang perlu diperhatikan
➢ Membuat kesepakatan bersama yang dipahami dan dijalani bersama,
Memonitor pelaksanaannya, konsisten menerapkan konsekuensi atas
pelanggaran dan memberikan apresiasi atas keberhasilan anak dalam
menjalankan kesepakatan.
➢ Memanfaatkan program/aplikasi yang mendidik terkait dengan kesiapan
sekolah. Misalnya pengenalan huruf, angka, dan pengetahuan dasar
➢ Membahas persamaan dan perbedaan pada tokoh favorit yang dilihat melalui
media, dengan tujuan meningkatkan keterampilan membedakan hal yang
buruk dan yang baik.
➢ Menghindari tayangan program yang berisi kekerasan dan seksualitas.
➢ Memanfaatkan program/aplikasi yang mengajarkan perilaku berteman serta
menghargai perbedaan dan keanekaragaman yang ada.
➢ Membimbing anak mengenal mana yang fakta dan fantasi.

c) Anak Usia 8-12 Tahun


Hal yang perlu dikembangkan adalah kemampuan berpikir, belajar,
dan interaksi sosial.
Hal yang perlu diperhatikan
➢ Membuat kesepakatan yang dipahami dan dijalani bersama, memantau
pelaksanaannya, konsisten menerapkan konsekuensi atas pelanggaran, dan
memberikan apresiasi atas keberhasilan anak dalam menjalankan kesepakatan.
➢ Memanfaatkan program atau video yang menunjukkan berbagai pengalaman
positif yang menstimulasi imajinasi.
➢ Mendiskusikan perilaku baik dan tidak dari karakter tokoh di media yang
mereka kenal.
➢ Menghindari tayangan program yang menampilkan kekerasan, antisosial, dan
perilaku negatif lainnya.
➢ Memberikan pemahaman tentang lelucon mengenai anggota tubuh

13
➢ Menghindari tayangan iklan yang berlebihan terutama mengenai pola dan
makanan yang tidak sehat.
➢ Mendiskusikan hal-hal terkait peran/fungsi laki-laki dan perempuan.
d) Anak Usia 13-18 Tahun
Hal yang perlu dikembangkan adalah dalam hal identitas diri, kemandirian, dan
interaksi sosial yang lebih luas.
Hal yang perlu diperhatikan
➢ Membuat kesepakatan yang dipahami dan dijalani bersama, memantau
pelaksanaannya, konsisten menerapkan konsekuensi atas pelanggaran dan
memberikan apresiasi atas keberhasilan anak dalam menjalankan kesepakatan.
➢ Memperkenalkan keanekaragaman ras, etnis, dan situasi ekonomi
➢ Mengajak anak berpikir kritis atas atas informasi yang diperoleh dan tidak
menyebarluaskan informasiyang tidak jelas sumbernya (Hoax).
➢ Memanfaatkan media blogs untuk melatih anak menuangkan ide-idenya dan
membimbing mereka untuk terbiasa menulis, bukan hanya membaca.
➢ Mengajak anak untuk mengeksplorasi lebih jauh minat dan bakatnya.
➢ Menghindari tayangan-tayangan yang berdampak negatif. Menanamkan etika
berkomunikasi positif di media sosial.
➢ Memperhatikan pengaturan informasi pribadi dalam media digital, khususnya
media sosial.
➢ Memanfaatkan tayangan untuk memperluas wawasan, pengetahuan, dan
mendiskusikannya.

14
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
1. Literasi digital adalah pengetahuan atau kecakapan untuk menggunakan media
digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, membuat
informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat,
patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam
kehidupan sehari-hari. dengan literasi digital sekolah.
2. Literasi digital untuk anak usia dini didefinisikan sebagai penggabungan
unsur-unsur konitif, fisik, sosial emosional, dan sosial budaya untuk
meningkatkan penggunaan teknologi secara positif, sambil
memperhitungkan/mempertimbangkan kebutuhan perkembangan spesifik anak
usia dini, seperti ketrampilan motorik halus, pengembangan pribadi dan sosial,
keterampilan fungsi eksekutif dan, keaksaraan yang muncul
3. Manfaat penting dari adanya literasi digital yaitu menghemat waktu, belajar
lebih cepat, menghemat uang, membuat lebih aman, senantiasa memperoleh
informasi terkini, selalu terhubung, membuat keputusan yang lebih baik, dapat
membuat anda bekerja, membuat lebih bahagia, dan dapat mempengaruhi
dunia.
4. Konsep literasi digital pada anak usia dini ,Pemahaman dan penggunaan
Interface, Navigasi non-linear, Berpikir kritis dan keterampilan pemecahan
masalah yang melibatkan domain digital, Belajar dan bermain dengan perangkat
digital secara kooperatif Desain/rancangan yang kreatif dari perangkat digital.
Meningkatkan komunikasi secara digital
5. Literasi digital memiliki manfaat yang sangat banyak bagi anak usia dini,
disamping juga memiliki kekurangan dalam penggunaannya
6. “Anak-anak generasi masa kini merupakan generasi digital native, yaitu mereka
yang sudah mengenal media elektronik dan digital sejak lahir.”

15
4.2 Saran
➢ Pemerintah daerah perlu memastikan bahwa integrasi hak anak ada pada
kebijakaan koorporasi dan proses manajemen yang memadai untuk
memastikan lingkungan online yang aman untuk anak sudah sesuai
➢ Peran orang tua harus mengawasi tapi juga mengikuti perubahan teknologi
yang digunakan anak.
➢ Peran sekolah harus dapat menciptakan kegiatan yang bermanfaat seperti
lomba-lomba yang memberi kesempatan anak berkreasi selama masa pandemi.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. SARWIJI, SUWANDI, 2019, Pendidikan Literasi, Bandung : Penerbit PT. Remaja


Rosdakarya
2. PAUL GILSTER, 1997, Digital Literacy,
3. BAWDEN, D. 2008. Origins and concepts of digital literacy
4. GLN, „Buku Literasi Digital | Gerakan Literasi Nasional‟, accessed 1 July
2019,http://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/buku
5. DYNA HERLINA, S „Membangun Karakter Bangsa Melalui Literasi Digital‟,n.d.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/13230968/pengabdian/membangun-karakter-
bangsa-melalui-literasi-digital.pdf., diakses pada 1 Juni 2019
6. https://paudpedia.kemdikbud.go.id/berita/pengenalan-
literasi-digital-sejak-usia-dini-dapat-bentuk-generasi-emas-anak-indonesia?id=20210721
122013&ix=11
7. ELIZABETH R. KAZAKOFF, (2014) Toward a Theory-predicated Definition of Digital
Literacy For Early Childhood, USA, Universitas Of California, Santa Barbara,
California, Journal of Youth Development

17

Anda mungkin juga menyukai