MAKALAH
LITERASI DIGITAL DAN LITERASI HUMANIS
(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi
Dalam Pelayanan Kebidanan)
Dosen Pengampu : Neli Nurlina, SST, MPH
Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Sumber Segar P20624222035
2. Windi Fitriani Latifah P20624222038
Cirebon, Januari
2024
Penulis
i
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Literasi Digital..............................................................................................3
1. Definisi Literasi Digital.............................................................................3
2. Jenis-Jenis Literasi Digital........................................................................4
3. Cara Melakukan Literasi Media................................................................5
4. Prinsip Dasar Pengembangan Literacy Digital.........................................7
B. Kerangka Literasi..........................................................................................8
C. Tantangan Orang Tua Mendidik Anak Di Era Digital..................................9
D. Dampak positif Dan Negative Anak Di Internet/ Era Digital.....................11
E. Peran Orang Tua Di Era Digital Serta Mengarahkan Perangkat Digital
secara Tepat........................................................................................................12
F. Literasi Humanisme....................................................................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era digital merupakan suatu masa atau era di mana informasi semakin
mudah didapat, dan cepat untuk disebarluaskan dengan menggunakan
perantara teknologi digital. Era dimana kemajuan zaman yang pesat , dam
membuat segalanya serba otomatisasi, system komputerisasi yang terhubung
dengan internet (Kemdikbud,2018).
Suatu bangsa dapat dikatakan maju atau tidak dilihat melaui budaya
literasinya pada momen ini sangat penting diperlukannya digitalisasi untuk
kemajuan suatu bangsa karena perkembangan literasi sangatlah pesat dan hal
ini tentunya tidak terlepas dari dunia teknologi digital.
Pesatnya perkembangan zaman dengan berkembangnya berbagai
perangkat teknologi canggih saat ini menjadikan masyarakatnya tidak dapat
dipisahkan dari teknologi digital dengan memanfaatkan jaringan internet.
Kalangan yang menggunakan jaringan internet bukan hanya orang dewasa dan
remaja saja, tetapi sampai pada usia dini. Keluarga terutama orang tua harus
menjalankan perannya yaitu modeling, mentoring, organizing dan teaching
dalam kecakapan literasi digital dengan mendampingi setiap anaknya dalam
penggunaan internet seperti, mengarahkan pada hal-hal positif yang
mengandung pembelajaran sesuai dengan usia mereka dan tidak mengarahkan
anak usia dini pada informasi yang bersifat negative sehingga dapat merusak
proses tumbuh kembang mereka.
Literasi humanistik penting di era ini agar manusia dapat berfungsi dengan
baik di lingkungannya dan dapat memahami interaksi dengan sesama manusia
(Intan, 2018). Interaksi tersebut berupa proses belajar melalui pembelajaran.
Proses pembelajaran tidak hanya menekankan pada penguatan kompetensi
literasi lama, tetapi sekaligus penguatan literasi baru yang terintegrasi dalam
penguatan kompetensi bidang keilmuan dan keahlian atau profesi. Mengingat
era digital dan media sosial yang makin mekar, salah satu kompetensi yang
dapat dikembangkan adalah literasi humanistik dalam menulis komentar di
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi literasi digital?
2. Apa saja kerangka literasi digital ?
3. Bagaimana tantangan orang tua mendidik anak di era digital ?
4. Apa saja risiko anak di internet/ era digital?
5. Bagaimana peran orang tua di era digital dan mengarahkan penggunaan
perangkat digital secara tepat?
6. Apa definisi literasi humanis?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi literasi digital.
2. Untuk mengetahui kerangka literasi digital.
3. Untuk mengetahui tantangan orang tua mendidik anak di era digital.
4. Untuk mengetahui risiko anak di internet/ era digital.
5. Untuk mengetahui peran orang tua di era digital dan mengarahkan
penggunaan perangkat digital secara tepat.
6. Untuk mengetahui definisi literasi humanis.
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang literasi digital dan
literasi humanisme.
2. Bagi Pembaca
Sebagian bahan bacaan dan menambah pengetahuan tentang bagaimana
literasi digital dan literasi humanisme.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Literasi Digital
1. Definisi Literasi Digital
Menurut Paul Gilster dalam bukunya yang berjudul Digital Literacy
(1997), literasi digital diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan
menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang
sangat luas yang diakses melalui piranti komputer. Bawden (2001)
menawarkan pemahaman baru mengenai literasi digital yang berakar pada
literasi komputer dan literasi informasi. Literasi komputer berkembang
pada dekade 1980-an, ketika komputer mikro semakin luas dipergunakan,
tidak saja di lingkungan bisnis, tetapi juga di masyarakat. Namun, literasi
informasi baru menyebar luas pada dekade 1990-an manakala informasi
semakin mudah disusun, diakses, disebarluaskan melalui teknologi
informasi berjejaring. Dengan demikian, mengacu pada pendapat Bawden,
literasi digital lebih banyak dikaitkan dengan keterampilan teknis
mengakses, merangkai, memahami, dan menyebarluaskan informasi.
Dari prinsip dasar pengembangan literasi digital ada juga element
esensial yang harus kita ketahui yang bertujuan untuk mendukung
pengembangan literasi digital (Douglas A.J Belshaw2011):
a. Cultural, yaitu pemahaman ragam konteks pengguna dunia digital
b. Kognitif adalah daya pikir dalam menilai konten
c. Konstruktif adalah mereka menciptakan sesuatu yang ahli saat ini
d. Komunikatif, adalah memahami kinerja jejaring dan komunikasi di
jejaring /dunia digital.
e. kepercayaan diri yang bertanggung jawab.
f. Kreatif, yaitu melakukan hal baru dengan cara baru.
g. Bersikap mengkritisi dalam menyikapi konten dengan rasa tanggung
jawab.
3
4
d. Literasi Digital
Merupakan keahlian yang berkaitan dengan penguasaan sumber
dan perangkat digital. Beberapa institusi pendidikan menyadari dan
melihat hal ini merupakan cara praktis untuk mengajarkan literasi
informasi, salah satunya melalui tutorial.
e. Literasi Jaringan
Adalah kemampuan untuk menggunakan, memahami, menemukan
dan memanipulasi informasi dalam jaringan misalnya internet. Istilah
lainnya dari literasi internet atau hiper literasi.
3. Cara Melakukan Literasi Media
Terdapat tujuh kecakapan atau kemampuan yang diupayakan muncul dari
kegiatan literasi media (Potter, 2004: 124), yaitu:
a. Analyze/Menganalisa
Kemampuan menganalisa struktur pesan, yang dikemas dalam
media, mendayagunakan konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan untuk
memahami konteks dalam pesan pada media tertentu. Misalnya,
mampu mendayagunakan informasi di media massa untuk
membandingkan pernyataan-pernyataan pejabat publik, dengan dasar
teori sesuai ranah keilmuannya.
b. Evaluate/Menilai
Setelah mampu menganalisa, maka kompetensi berikutnya yang
diperlukan adalah membuat penilaian (evaluasi). Seseorang yang
mampu menilai, artinya ia mampu menghubungkan informasi yang
ada di media massa itu dengan kondisi dirinya, dan membuat penilaian
mengenai keakuratan, dan kualitas relevansi informasi itu dengan
dirinya; apakah informasi itu sangat penting, biasa, atau usang. Disini,
terjadi perbandingan norma dan nilai sosial terhadap isi yang dihadapi
dari media.
c. Grouping/Pengelompokan
Menentukan setiap unsur yang sama dalam beberapa cara, dan
menentukan setiap unsur yang berbeda dalam beberapa cara.
6
d. Induction/Induksi
Menyimpulkan suatu pola dalam set kecil elemen, dan
menggunakan pola generalisasi untuk semua elemen dalam himpunan
tersebut
e. Deduction/Deduksi
Menggunakan prinsip-prinsip umum untuk menjelaskan khusus.
f. Synthesis/Sintesis
Merakit unsur-unsur ke dalam struktur baru.
g. Abstracting/abstrak
Menggambarkan secara singkat, jelas, dan tepat isi dari pesan yang
terkandung dalam media. Kecakapan di atas sebaiknya juga diperkuat
dengan aspek- aspek yang harus dipahami dalam kegiatan literasi
media (Silverblatt, 1995:13), yaitu:
a) Proses
Proses di dalam aktivitas penguatan literasi media sangat
dipengaruhi oleh tujuan kegiatan tersebut. Bila tujuan dari kegiatan
literasi media adalah mengenalkan efek media, prosesnya tentu saja
mendahulukan mengakses isi pesan yang diasumsikan berefek tak
baik. Sementara itu, bila tujuan untuk mengenalkan aspek
produksi, tentu saja prosesnya melibatkan produksi dan semua
aspeknva.
b) Konteks
Konteks juga sangat berpengaruh pada kegiatan literasi media.
Maraknya pembicaraan tentang pornografi membuat kegiatan
literasi media sebaiknya juga merujuk pada kasus-kasus pornografi
di media.
c) Framework
Aspek framework terutama berkaitan dengan aspek produksi.
Kerangka pandang konten media mempengaruhi kegiatan literasi
media, terutama yang berkaitan dengan motif komersial.
d) Produksi Nilai
7
1. Penurunan konsentrasi saat belajar (pada saat belajar anak menjadi tidak
fokus dan hanya teringat gadget)
2. Anak malas menulis dan membaca
3. Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi (anak kurang bermain dengan
teman dilingkungan sekitarnya)
4. Kecanduan (anak ketergantungan dengan gadget karena sudah menjadi
kebutuhan untuknya).
D. Dampak positif Dan Negative Anak Di Internet/ Era Digital
Era digital merupakan suatu masa atau era di mana informasi semakin
mudah didapat, dan cepat untuk disebarluaskan dengan menggunakan
perantara teknologi digital. Era dimana kemajuan zaman yang pesat, dan
membuat segalanya serba otomatisasi, sistem komputerisasi yang terhubung
dengan internet (Kemdikbud, 2018). Contohnya adalah seperti penggunaan
VR (Virtual Reality), AI (Artificial Intelligence), AR (Augmented Reality),
IOT (Internet of Things), Smartphone, smart home, Alexa, dan Google.
Beberapa literatur menyatakan setidaknya ada tiga alasan mengapa TIK
penting dalam pendidikan anak usia dini: 1) TIK telah berdampak pada orang-
orang dan lingkungan pembelajaran bagi anak; 2) TIK menawarkan peluang
baru untuk memperkuat banyak aspek praktek PAUD; dan 3) Ada dukungan
dan minat dari seluruh sektor pendidikan untuk pengembangan dan integrasi
TIK ke dalam kebijakan, kurikulum, dan praktek pendidikan.
1. Dampak positif penggunaan TIK/ Internet untuk anak usia dini
a. Dapat menstimulasi kreativitas. Kreativitas anak akan tumbuh lebih
cepat dengan stimulasi informasi yang diterima melalui media digital.
Anak dapat menuangkan ide dan keinginannya dengan menggunakan
aplikasi dan sumber belajar digital yang beragam.
b. Selain mengasah kreativitas, anak usia dini mudah dalam
melaksanakan proses bermain sambil belajar, dari beragam aplikasi
yang ada, anak-anak dapat mengenal warna, bentuk suara, percobaan
dan pemecahan masalah sederhana melalui aplikasi, dan sebagainya.
2. Dampak Negative penggunaan TIK / Internet
12
a. Anti sosial:
a) Televisi memberikan kita informasi, namun kurang relasi,
b) Facebook mencarikan kita teman, akan tetapi membuat
kemampuan kita turun dalam berteman
c) Jaringan sosial yang kita miliki luas, namun dangkal.
b. Konsumtivisme:
a) Gaya hidup menjadi bebas dan tidak teratur,
b) Pemborosan,
c) Menciptakan sifat tidak mau berusaha, semuanya ingin serba
instan,
d) Susah dalam bergaul.
c. Alat kejahatan:
a) Penipuan yang dilakukan melalui media sosial,
b) Penipuan belanja online,
c) Pembajakan akun,
d) Undian-undian berhadiah palsu,
e) Berita hoax kecelakaan yang dibuat-buat,
f) Pemerasan.
g) Petunjuk lokasi bagi pencuri.
d. Kecanduan:
a) Lupa dalam menjalankan ibadah, karena main game,
b) Kurang tidur,
c) Prestasi belajar yang menurun drastis karena tidak belajar, main
gadget,
d) Tidak bisa mengatur waktu,
e) Lupa akan segala hal, karena terlalu fokus main handphon
E. Peran Orang Tua Di Era Digital Serta Mengarahkan Perangkat
Digital secara Tepat
Adapun yang harus dilakukan orang tua terhadap anak dalam pengasuhan
digital atau digital parenting dan serta mengarahkan perangkat digital secara
tepat adalah:
13
A. Kesimpulan
literasi digital lebih banyak dikaitkan dengan keterampilan teknis
mengakses, merangkai, memahami, dan menyebarluaskan informasi.
Tantangan mendidik anak di era digital meliputi anak akan belajar melalui
meniru orang disekitarnya, kemampuan membaca anak menurun, permainan
tradisional hampir punah, membutuhkan waktu pendampingan yang lebih,
dan berisiko anak kecanduan gadget.
Dampak positif penggunaan TIK/ Internet untuk anak usia dini yaitu
dapat menstimulasi kreativitas dan mempermudah anak dalam bermain
sambil belajar. Sedangkan dampak negatif internetnya melipuiti anti sosial,
konsumtisme, alat kejahatan dan kecanduan.
Pengasuhan digital atau digital parenting merupakan suatu pola
pengasuhan orang tua disesuaikan dengan kebiasaan anak menggunakan
gadget atau perangkat di era digital.
Literasi tidak sekadar kemampuan baca tulis, tetapi juga kemampuan
memanfaatkan media dan teknologi. Dengan kata lain, literasi humanistik
adalah literasi yang memanusiakan manusia. Menjadikan manusia sebagai
makhluk berakal dan beradab, memahami budaya dan norma, berpikir kritis
dan berusaha, dan taat hukum. Literasi humanistik menjadikan manusia
membentuk kondisi sehat diri dan lingkungannya.
B. Saran
Demikian pokok bahasan makalah ini yang dapat penulis paparkan,
besar sangat harapan penulis makalah ini dapat bermanfaat dan membantu
kalangan banyak. Namun, karena keterbatasan ilmu dan referensi. Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun sangatlah diharapkan agar makalah ini dapat disusun
lebih baik lagi di masa yang akan datang.
15
DAFTAR PUSTAKA
AK, M. F., Ferawati, & dkk. (2021). Pembelajaran Digital . Jawa Barat: Widina
Bhakti Persada Bandung.
Chandrawaty, Intan, P., & dkk. (2020). Pendidikan Anak Usia Dini. Indonesia:
Edu Publisher.
Oktavia, B. N., & dkk. (2023). Membentuk Karakter Anak Di Sekolah Melalui
Literasi Digital. Surakarta: UNISRI Press.
Sutarsih , R., Ismoyoputro, L., Maemunah, E., & dkk. (2022). Humanistic
Literacy Learning Design In Writing Comments In Social Media . A
Preliminary Study, 123-134.
16