Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

LITERASI DIGITAL DALAM BERWIRAUSAHA


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
Yang diampu oleh Ibu Diyanti Jati Pratiwi, M.Pd

Kelompok 2

1. Angga Setiawan (1986206003)


2. Franciska Silva Kusuma (1986206004)
3. Miftahul Anam (1986206013)
4. Hannani Tri Bekti (1986206024)
5. Bagus Nurcahya (1986206030)
6. Ratih Yuliana Nugraini (1986206034)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP PGRI TRENGGALEK
SEPTEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dalam membuat makalah
tentang “Literasi Digital dalam Berwirausaha” ini dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam tidak lupa kami haturkan kepada junjungan kita Nabi agung
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk dari Allah SWT untuk kita
semua. Tidak lupa kami sampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya
kepada Ibu Diyanti Jati Pratiwi, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
“Kewirausahaan”
Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh agar makalah ini dapat
berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan
para pembaca. Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini masih
terdapat kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami
mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat kami gunakan
untuk memperbaiki makalah kami di kemudian hari.

Trenggalek, 20 September 2022

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................... 2
D. Manfaat................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN
A. Menjelaskan Konsep Dasar Literasi Digital
B. Memahami Etika Bemedia Sosial
C. Mengidentifikasi Cyber Security
D. Memahami Marketplace

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................................. 17
B. Saran........................................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka mewujudkan visi pembangunan nasional sebagaimana
tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (UU RI No.
17 Tahun 2007), yang menginginkan terwujudnya masyarakat yang
berakhlakmulia, bermoral, beretika, berbudaya,dan beradab berdasarkan
falsafah Pancasila, maka Pemerintah menetapkanpendidikan karakter sebagai
landasannya. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional yaitu untuk
mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabatdalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (UUSPN, 2003).
Menurut Prabawati dan Susanti (2019) Perkembangan dunia digital
yang pesat memacu munulnya ekonomi kreatif dan usaha-usaha baru (start up)
yang berperan dalam penciptaan lapangan kerja untuk diri sendiri dan/atau
untuk orang lain. Anak-anak usia sekolah pun mulai menjajaki dunia usaha.
Beberapa dari mereka bahkan bisa menghasilkan omset hingga puluhan juta di
usia belasan. Jenis lapangan pekerjaan yang ada saat ini juga semakin beragam.
Pemanfaatan teknologi digital dalam pemasaran produk dan jasa juga sangat
membantu pelaku-pelaku bisnis. Dengan kemampuan menggunakan perangkat
digital, seseorang mampu menjadi wirausaha.
Hal ini terlihat dari menjamurnya online shop, meningkatnya jumlah
penjual di marketplace dan bisnis e-commerce lainnya.Kewirausahaan telah
menjadi perhatian penting dalam mengembangkan pertumbuhan ekonomi suatu
Negara. Dalam hal ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kewirausahaan dapat
mambantu menyediakan begitu banyak kesempatan kerja, berbagai kebutuhan
konsumen, jasa pelayanan, serta menumbuhkan kesejahteraan dan tingkat
kompetisi suatu Negara. Seiring dengan berkembangnya arus globalisasi,

4
kewirausahaan juga semakin menjadiperhatian penting dalam menghadapi
tantangan globalisasi yaitu kompetisi ekonomi global dalam hal literasi digital
dan kreativitas.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disimpulkan rumusan
masalahnya yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana Konsep Dasar Literasi Digital itu?
2. Bagaimana Etika Bemedia Sosial dalam berwirausaha?
3. Bagaimana cara mengidentifikasi Cyber Security?
4. Bagaimana Market place dalam berwirausaha?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan tujuannya
yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana Konsep Dasar Literasi Digital.
2. Untuk mengetahui bagaimana Etika Bemedia Sosial dalam
berwirausaha.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengidentifikasi Cyber
Security.
4. Untuk mengetahui agaimana Market place dalam berwirausaha.

D. Manfaat
Adapun manfaat dari penyusunan dan penulisan makalah ini yaitu
mampu meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terhadap pembaca akan
Literasi Digital dalam Berwirausaha.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Literasi Digital dalam Berwirausaha


Digital Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan
memakai informasi dari berbagai sumber, yang bisa diakses melalui
komputer. Berdasarkan “Buku Kerangka Digital Indonesia”, literasi digital
adalah kemampuan menggunakan TIK untuk menemukan, mengevaluasi,
memanfaatkan, membuat, dan mengkomunikasikan informasi dengan
kecakapan kognitif maupun teknikal. Dari buku Literasi Digital,
UNESCO menjelaskan tentang literasi digital yang berhubungan dengan
life skills (kecakapan).

1. Prinsip Literasi Digital Mengutip “Atribusi Kewargaan Digital


dalam Literasi Digital (2018)” oleh Yudha Pradana, terdapat empat
prinsip dasar literasi digital, yaitu:

 Pemahaman : Kemampuan memahami informasi yang


beredar di media.

 Saling Ketergantungan : Antara media yang satu dengan


lainnya saling bergantung dan berhubungan.

 Faktor Sosial : Saling berbagi pesan atau informasi kepada


masyarakat.

 Kurasi : Kemampuan untuk mengakses, memahami, dan


menyimpan infromasi. Termasuk kemampuan mengkurasi
informasi.

2. Elemen Literasi Digital Menurut para ahli seperti Little John,


Beetham dan McGill terdapat tujuh elemen penting seputar literasi
digital. Berikut penjelasannya:

6
 Information Literacy Literasi informasi ini berkaitan
dengan kemampuan untuk mengelola, menemukan,
menerjemahkan, sampai memberi informasi.
 Digital Scholarship Beasiswa digital masuk dalam elemen
penting literasi digital. Pengguna bisa mengikuti
pembelajaran akademik dan aktif mengikuti praktik
pembelajaran.
 Learning Skills Literasi digital menambah pembelajaran
kemampuan baru. Anda bisa memanfaatkan proses belajar
mengajar secara formal dan informal terkait teknologi.
Pembelajaran ini bisa menjadi bekal untuk bekerja di
industri teknologi.
 ICT Literacy Berkaitan tentang berpikir kreatif, kritis, dan
inovatif tentang teknologi. Fokus literasi ini untuk
mengadopsi dan memakai perangkat digital.
 Communication and Collaboration Menjelaskan tentang
partisipasi seseorang dalam kelompok jaringan
pembelajaran dan penelitian.
 Literasi Media Literasi media ini mencakup kemampuan
untuk membaca dan berpikir kreatif komunikasi akademik
dan profesional.
 Karir dan Identitas Karir dan identitas ini dibutuhkan untuk
mengelola identitas online.
3. Komponen Literasi Digital Menurut Steve Wheeler dalam
tulisannya berjudul "Digital Literacies for Engagement in
Emerging Online Cultures" yang dikutip melalui laman Gramedia,
terdapat sembilan komponen yang termuat dalam literasi digital,
yaitu:
 Social Networking Media sosial bisa menjadi sumber
informasi, namun perlu kecermatan dalam menyaring
informasi yang beredar. Kemampuan memanfaatkan fitur di

7
media sosial menjadi salah satu hal penting yang mesti
dimiliki.
 Transliteracy Memanfaatkan berbagai platform untuk
menggubah konten. Komponen ini mengutamakan
kemampuan komunikasi dengan media sosial.
 Maintainng Privacy Cyber crime menjadi salah satu jenis
kejahatan di dunia internet yang mesti dipahami, khususnya
agar data-data pribadi tetap terlindungi.
 Managing Digital Identity Bagaimana seorang pengguna
internet menggunakan indentitas secara tepat.
 Creating Content Kemampuan pengguna platfrom dalam
membuat konten di internet.
 Organising and Sharing Content Berkaitan dalam hal
mengatur dan membagikan konten informasi agar lebih
mudah disebarkan ke publik.
 Reusing Mengutamakan bagaiman penggguna platform
dapat membuat dan mengolah kembali konten yang ada
agar dapat dipergunakan kembali sesuai kebutuhan.
 Filtering and Selecting Content Kemampuan mencari dan
menyaring informasi di dunia internet.
 Self Broadcasting Bagaimana seseorang dapat membagikan
ide atau gagasannya melalui berbagai platform dengan tepat
dan aman.
4. Manfaat dan Contoh Literasi Digital
 Menambah keterampilan baru lebih mudah, efektif, dan
hemat biaya. Contohnya mencari percobaan sains dengan
melihat tutorial di internet.
 Dapat menghemat pemakaian kertas melalui gawai.
Contohnya membaca buku elektronik untuk menghemat
kertas dan lingkungan.

8
 Mudah mendapatkan informasi terkini dan dibagikan
dengan cepat. Contohnya membaca informasi seputar
kondisi lalu lintas terkini, memakai aplikasi.
 Belajar bahasa dan menulis lebih efisien. Contohnya
mencari kata tertentu lewat aplikasi Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI).
 Bisa memilih keputusan lebih cepat dan tepat. Contohnya
membandingkan harga produk melalui website.
 Dapat menghemat biaya anggaran belanja dan keuangan.
Contohnya anda bisa mengikuti keuangan dan membeli
barang ketika diskon di toko online.
 Referensi dan sumber belajar bisa dicari melalui internet.
Lebih mudah dan praktis asal terhubung dengan internet.
 Bisa memperluas jaringan pertemanan. Contohnya
pemakaian media sosial bisa menambah teman baru sampai
lintas negara.
 Media sosial memudahkan komunikasi tanpa terbatas oleh
waktu.

B. Etika dalam Bermedia Sosial


Saat ini, media sosial tidak hanya dimanfaatkan untuk urusan
pribadi saja tetapi juga sangat berguna dalam perkembangan dan kemajuan
bisnis. Dengan memanfaatkan media sosial, jangkauan konsumen bisnis
bisa lebih luas, sehingga promosi bisnis bisa langsung tertuju pada sasaran.
Alhasil, konsumen akan tertarik pada produk dan jasa yang dijual dan
omset bisnis bisa mengalami peningkatan dalam waktu ke waktu. Namun
dalam pelaksanaannya, sering jumpa pelaku bisnis yang tidak bijak dalam
menggunakan media sosial, seperti tidak memperhatikan etika bisnis
dengan media sosial. Jika hal ini dilakukan secara terus-menerus, maka
akan mempengaruhi kualitas bisnis yang bisa menyebabkan konsumen
akan lari.

9
Bagi seseorang yang sedang mengembangkan bisnis dengan media
social, menjadi pelaku bisnis yang cerdas dan beretika sangat penting
diterapkan dalam keseharian bisnis. Ada beberapa hal yang perlu dihindari
agar menjadi pelaku bisnis yang bijak dalam menggunakan media sosial
dalam promosi bisnis.

1. Mengirim pesan singkat secara terus menerus


Pengiriman pesan massal dan acak mungkin bisa menjadi
alternatif untuk menawarkan suatu produk. Akan tetapi,
pengiriman pesan singkat bersifat terus menerus tanpa kenal waktu
bisa menyebabkan calon pelanggan merasa terganggu. Ada
baiknya sebelum mengirimkan pesan singkat, seorang penjual
membuat jadwal yang tepat untuk mengirim pesan promo.
Misalnya, saja ketika ada produk terbaru, diskon di momen
tertentu, dan sebagainya.
2. Hindari spamming
Sering dijumpai pembisnis atau penjual yang berkomentar
pada beberapa akun di sosial media, terlebih akun milik artis atau
akun dengan jumlah follower yang banyak. Hal ini dilakukan demi
bisa mendapatkan perhatian pelanggan calon konsumen baru yang
pada akhirnya akan mengikuti akun media sosial ada dan berujung
pada pembelian produk atau jasa. Padahal, cara ini tentulah tidak
bijak karena membuat konsumen menjadi terganggu. Akan lebih
baik jika menghindari tindakan tersebut mulai dari sekarang. Alih-
alih memperoleh perhatian dari calon pelanggan,
tindakan spamming justru menciptakan reputasi buruk pada bisnis
anda saat ini.
3. Menandai akun secara acak
Hal yang juga sering dilakukan oleh pelaku bisnis adalah
menandai akun calon pelanggan secara acak. Nyatanya, menandai
akun calon pelanggan memang membuat pemilik akun
bersangkutan akan melihat post yang penjual bagikan. Akan tetapi,

10
calon pelanggan bisa jadi tidak nyaman dan terganggu sehingga
tidak jadi membeli produk tersebut. Lebih jauh lagi, penjual bisa
saja kehilangan calon pelanggan dikarenakan bisa saja memblok
atau menghapus akun penjual sebagai teman sosial
medianya. Penjual bisa mengantisipasi hal ini dengan cara lainnya
supaya postingan bisa dilihat oleh konsumen. Penjual dapat
memanfaatkan fitur facebook ads, instagram ads, dan cara
periklanan lainnya.
4. Memakai foto produk milik orang lain
Salah satu pertimbangan pelanggan ketika
berbelanja online adalah, apakah barang yang dibeli akan sesuai
dengan foto produk yang dibagikan penjual? Tidak jarang ada
kasus ketika membeli secara online, pelanggan merasa kecewa
karena barang yang dipesan berbeda dengan barang bisa sampai
kepada pelanggan. Akhirnya pelanggan memutuskan untuk tidak
membeli lagi barang dari penjual yang sama. Hal ini terjadi karena
seringkali penjual memasang foto produk pebisnis atau orang lain
yang dibagikan pada media sosialnya. Akibatnya, ada perbedaan
ketika barang sampai pada pelanggan. Kelangsungan penjualan
dapat dipengaruhi oleh jumlah pelanggan yang melakukan
transaksi lebih dari satu kali. Jika penjual tidak mau kehilangan
pelanggan, hindari penggunaan foto produk orang lain. Pastikan
penjual mengutamakan kejujuran dalam berbisnis dan terus
kembangkan kualitas produk .
5. Pasif dan tidak inovatif
Bisnis bisa menjadi berkembang apabila penjual selalu aktif
dan berinovasi. Lakukan inovasi produk dan riset pasar untuk
menunjang perkembangan bisnis. Penjual dapat mengambil contoh
dari perusahaan-perusahaan besar yang terus berinovasi pada
produk mereka. Inovasi produk ini bisa disesuaikan dengan kondisi
terkini atau menyesuaikan dengan trend saat ini. Penjual bisa juga
melakukan campaign positif melalui produk-produk yang

11
dibuat. Mencoba untuk lebih dekat dengan calon pelanggan dengan
pendekatan secara personal. Misalnya, pada saat menawarkan suatu
produk melalui media sosial gunakan sapaan yang lebih personal
dan ditujukan bagi individu. Jangan ragu untuk memunculkan ide-
ide baru. Membuat konten yang bertema out of the box untuk
dibagikan melalui media sosial. Pastikan penjual
membuat timeline yang baik untuk membagikan post produk
secara berkala.

C. Cyber Security
Cyber security adalah perlindungan komputer, server, perangkat
seluler, sistem elektronik, jaringan, dan data dari serangan berbahaya. Baik
individu maupun perusahaan menggunakan perlindungan ini untuk
menjaga agar tidak ada yang mengakses pusat data dan sistem
terkomputerisasi tanpa izin.
Strategi cyber security yang baik dapat memberikan perlindungan
terhadap serangan cyber yang ingin mengakses, mengubah, menghapus,
merusak, atau mengambil secara paksa sistem atau data sensitif milik
seseorang atau perusahaan. Cyber security juga penting untuk
mengantisipasi ancaman yang ingin melumpuhkan atau mengacaukan
kinerja sistem atau perangkat.

1. Jenis-jenis Cyber Crime


Sebelum mempelajari cyber security lebih dalam, Anda harus
memahami berbagai jenis cyber crime yang dapat membahayakan
bisnis Anda.
a. Advanced persistent threats (APT)
APT adalah serangan yang bertarget dan
berkelanjutan untuk menginfiltrasi suatu jaringan dengan
tujuan mencuri data tetapi tidak akan terdeteksi untuk
waktu yang lama.
b. Cyberstalking

12
Kejahatan ini melibatkan pelecehan
secara online, biasanya melalui media sosial, website,
atau search engine untuk mengintimidasi pengguna dan
menanamkan rasa takut. Akibatnya, pengguna menjadi
cemas dan khawatir akan keselamatannya.
c. Denial-of-service (DoS) attack
Serangan DoS didesain untuk membuat mesin
atau network resource menjadi tidak tersedia untuk
penggunanya. Contohnya adalah membuat pengguna
memasukkan password yang salah berkali-kali sampai
akunnya terkunci atau membebani mesin/jaringan hingga
melewati kapasitas maksimalnya dan memblok semua
pengguna sekaligus. Meskipun serangan cyber dari satu
alamat IP bisa diblokir dengan menambahkan firewall baru,
tetap ada kemungkinan terjadinya distributed denial-of-
service (DDoS) attack, yaitu serangan yang muncul dari
banyak sumber sehingga menghadapinya lebih
sulit. Attack tersebut dapat berasal dari botnet yang
dimiliki komputer zombi, serangan jarak jauh, atau teknik
lainnya seperti serangan refleksi atau amplifikasi, yaitu
sistem biasa yang ditipu untuk mengirim traffic ke korban.
d. Direct-access attack
Pengguna unauthorized yang memiliki akses fisik
ke komputer biasanya dapat menyalin data dari sana.
Mereka juga bisa mengganggu keamanan dengan
memodifikasi sistem operasi, meng-install software worms,
keyloggers, perangkat untuk menguping, atau
menggunakan mikrofon nirkabel.
e. Eavesdropping
Eavesdropping atau menguping adalah kegiatan
mendengarkan “percakapan” (komunikasi) komputer
pribadi secara diam-diam. Mesin yang beroperasi sebagai

13
sistem tertutup atau tanpa kontak dengan dunia luar juga
bisa terkena sadap melalui pemantauan transmisi
elektromagnetik samar dari perangkat keras.
f. Malware
Malware atau malicious software adalah perangkat
lunak berbahaya yang dapat merugikan pengguna
komputer, seperti membocorkan informasi pribadi,
mengalihkan kendali sistem kepada penyerang, dan
menghapus data secara permanen. Beberapa
jenis malware antara lain virus, worms, virus Trojan,
spyware, adware, ransomware, dan fileless malware.
g. Privilege escalation
Privilege escalation adalah situasi ketika penyerang,
yang sebenarnya memiliki akses terbatas, meningkatkan
hak istimewa atau tingkat akses mereka tanpa izin.
Contohnya, pengguna komputer biasa dapat
mengeksploitasi kelemahan sistem untuk memperoleh
akses ke data yang bersifat rahasia, bahkan
menjadi “root” dan memiliki akses penuh ke sistem.
h. Side-channel attack
Semua sistem komputasional memiliki pengaruh ke
lingkungan sekitar, seperti radiasi elektromagnetik, efek
residual dari sel RAM, dan kesalahan implementasi
perangkat keras yang berakibat pembukaan akses atau
penebakan value lain yang seharusnya bersifat rahasia.
Pada side-channel attack, penyerang akan mengumpulkan
informasi tentang sistem atau jaringan untuk menebak
keadaan internalnya, lalu mengaksesnya.
i. Social engineering
Social engineering adalah serangan yang
mengandalkan interaksi manusia untuk mengelabui
pengguna agar memberikan informasi sensitif,

14
seperti password dan nomor kartu, atau akses fisik,
misalnya dengan menyamar sebagai pegawai bank,
kontraktor, atau pelanggan.
j. Spoofing
Spoofing adalah penyamaran sebagai entitas yang
valid melalui pemalsuan data, seperti alamat IP
atau username, untuk memperoleh akses ke informasi
atau resources yang bersifat restricted. Beberapa
jenis spoofing antara lain email spoofing, IP address
spoofing, MAC spoofing, dan biometric spoofing.
k. Phishing
Upaya untuk memperoleh informasi sensitif,
seperti username, password, dan detail kartu kredit
langsung dari penggunanya dengan cara menipu
disebut phishing. Kejahatan ini biasanya dalam
bentuk email spoofing atau pesan instan yang mengarahkan
pengguna untuk mengisi detail di website palsu yang sangat
mirip dengan website asli. Website palsu menanyakan
informasi pribadi, seperti detail login dan password, lalu
informasi tersebut digunakan untuk mengakses akun asli
korban di website yang sesungguhnya.

2. Penerapan Cyber Security


Implementasi cyber security dapat dibagi menjadi beberapa
kategori, yaitu:
a. Network security (keamanan jaringan)
Network security adalah perlindungan infrastruktur
jaringan dari akses tanpa izin, penyalahgunaan, dan
pencurian. Keamanan jaringan mengkombinasikan
beberapa lapisan pertahanan di tepi dan di dalam jaringan.
Setiap lapisan tersebut menerapkan kebijakan dan kontrol.
Pengguna yang berwenang dapat mengakses network

15
resources, sedangkan penjahat tidak bisa melakukan
eksploitasi dan ancaman.
b. Application security (keamanan aplikasi)
Application security adalah tindakan keamanan
yang mencegah pencurian dan modifikasi data atau kode
dalam aplikasi. Tipe keamanan ini tidak hanya mencakup
keamanan selama pengembangan dan desain saja, tetapi
setelah peluncuran juga. Tipe-tipe application
security yaitu autentikasi, otorisasi, enkripsi, logging,
dan application security testing.
c. Cloud security (keamanan cloud)
Cloud security adalah sekumpulan teknologi,
protokol, dan praktek sebagai perlindungan di seluruh
infrastruktur, aplikasi, dan platform berbasis online.
Keamanan cloud berfungsi untuk pemulihan data ketika
terjadi kehilangan, melindungi penyimpanan dan jaringan
dari pencurian data, menurunkan human error atau
kelalaian yang dapat menyebabkan kebocoran data, serta
mengurangi dampak dari gangguan data atau sistem. Oleh
karena itu, cloud security bertujuan untuk melindungi
seluruh data anda dari segala serangan hacker.

3. Manfaat Cyber Security


Keuntungan utama dari penerapan cyber security adalah
bisnis menjadi terlindungi dari berbagai macam serangan cyber.
Selain itu, cyber security mencegah akses pengguna tanpa izin,
mengawasi data dan jaringan agar tetap aman, melindungi
pengguna dan perangkat yang digunakan, menaati peraturan yang
berlaku, mendukung keberlangsungan bisnis, serta menjaga
reputasi perusahaan dan kepercayaan klien.

D. Marketplace

16
Marketplace adalah suatu platform dimana memiliki tugas sebagai
perantara antara penjual dan pembeli untuk melakukan proses transaksi
produk secara online. Marketplace atau pasar daring juga menyediakan
berbagai fasilitas seperti metode pembayaran, estimasi pengiriman,
pemilihan produk sesuai kategori, dan fitur yang lainnya.

1. Jenis jenis Marketplace


 Marketplace murni
Marketplace murni, dimana mempunyai peran
penting sebagai fasilitator antara penjual dan pembeli.
Disini, penjual bebas untuk melakukan berbagai transaksi
produk, serta mengelola pembayaran, menampilkan
informasi mengenai produk, dan lainnya. Pasar online
hanya berperan sebagai perantara dan mengirim produk
kepada pembeli. Jadi, penjual barang dapat mengurus dan
mengelola berbagai aktivitas dengan lebih fleksibel sesuai
dengan peraturan dari platform yang berlaku. Pembeli juga
dapat melakukan proses penawaran harga kepada penjual
produk secara bebas dan tanpa aturan mengikat dari
platform. Penjual juga berkewajiban untuk menyertakan
informasi dan data terkait produk yang dipasarkan secara
lengkap dan detail. Supaya dapat memudahkan dan
meyakinkan pembeli untuk membeli produk tersebut.
Deskripsi barang juga harus sesuai dengan kondisi dan
bentuk barang, sehingga kredibilitas toko atau brand anda
tetap terjaga dengan baik.
 Marketplace konsinyasi
Marketplace konsinyasi merupakan jenis pasar
daring dimana penjual hanya memiliki akses untuk
menitipkan produk saja. Maksudnya adalah, dari pihak
penjual hanya dapat menyediakan barang serta
mengirimkan deskripsi informasi detail dari barang

17
tersebut. Tugas dari marketplace disini adalah sebagai
perantara, sekaligus mengatur urusan pembayaran,
pengiriman barang, foto produk, dan lain sebagainya. Jadi,
untuk jenis yang satu ini, segala macam bentuk transaksi
jual beli diserahkan kepada platform. Penjual hanya sekedar
menyediakan barang.
Untuk proses penetapan harga akan dilakukan oleh
pihak platform sendiri. Contoh platform yang telah
menerapkan marketplace konsinyasi adalah Zalora dan
Berrybenka. Untuk perbedaan yang mendasar dengan pasar
daring murni terletak pada tanggung jawab dari penjual
produk, serta proses transaksi jual beli.

2. Contoh Marketplace
 Pasar daring di dunia
Saat ini, persaingan pasar online di seluruh dunia
sangatlah ketat. Salah satunya yang paling banyak
digunakan adalah platform ecommerce. Banyak sekali
platform yang bermunculan karena semakin banyaknya
minat konsumen untuk membeli produk barang atau jasa
melalui online, daripada menggunakan transaksi
konvensional. Hal yang paling mendasari mengapa banyak
konsumen beralih untuk melakukan menggunakan
marketplace karena di dalam pasar daring tersebut biasanya
menyediakan berbagai diskon atau potongan harga.
Kemudian, juga terdapat filter terkait produk kategori untuk
memudah pembeli dalam memilih barang sesuai
kebutuhannya.
Dan yang terpenting adalah, pengiriman barang
serta transaksi yang lebih efektif, cepat, dan tidak terlalu
sulit membuat konsumen semakin nyaman untuk
berinteraksi dengan platform ecommerce melalui aplikasi

18
yang dapat diakses pada perangkat elektronik tanpa batasan
tempat dan waktu. Untuk contoh marketplace di dunia yang
paling terkenal dan memiliki jaringan yang luas adalah
Amazon. Salah satu situs pasar daring terbesar di dunia,
yaitu Amazon berdiri pada tahun 1995. Pendiri dari situs ini
adalah Jeff Bezos, dimana pertama kali hanya menjual
produk seperti makanan, minuman, buku, alat elektronik,
dan masih banyak yang lainnya. Hingga saat ini dapat
menampung berbagai macam brand serta kategori barang
yang lebih kompleks. Kemudian, contoh kedua
marketplace terbesar asal China adalah Alibaba. Platform
tersebut didirikan oleh salah satu orang terkaya di dunia,
yaitu Jack Ma. Ratusan juta konsumen telah menjadi
pelanggar dari Alibaba, sehingga membuat Alibaba dapat
menguasai hampir 80% pasar online di daratan China.
 Pasar daring di Indonesia
Kemudian, kita lanjut pada pembahasan contoh
marketplace di Indonesia. Banyak sekali startup yang
mengembangkan produk dalam bidang industri ecommerce.
Karena target pasar di Indonesia mengenai pasar online
sangat besar. Contoh platform pasar online asal Indonesia
adalah Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibli, Shopee, dan
masih banyak lagi platform yang lainnya. Saat ini,
Tokopedia telah menjadi salah satu startup yang
berkembang menjadi perusahaan kelas Unicorn, dimana
memiliki valuasi yang besar. Perkembangan ecommerce di
Indonesia cukup signifikan, sehingga menimbulkan
banyaknya aplikasi untuk mengelola pasar online. Faktor
dari teknologi dan kondisi sosial di Indonesia yang
membuat pertumbuhan marketplace mengalami kenaikan
yang pesat. Banyak sekali konsumen yang membutuhkan
produk impor, hanya dengan mencari di platform jual beli

19
online, konsumen dapat mendapatkan produk impor secara
cepat, tanpa perlu memesan dan pergi ke luar negeri.

3. Perbedaan Marketplace dengan online shop


Perbedaan yang selanjutnya antara marketplace dengan
online shop. Perbedaan yang mendasar dari kedua platform
tersebut adalah dari sisi perantaranya. Marketplace adalah platform
yang berperan sebagai fasilitator antara penjual dan pembeli.
Sedangkan online shop tidak memerlukan perantara antara penjual
dan pembeli dalam proses transaksi.Jadi, jika anda menggunakan
online shop, maka anda dapat berkomunikasi langsung dengan
penjual melalui website tersebut. Namun, apabila anda
menggunakan marketplace, maka harus proses transaksi jual beli
akan dilakukan dengan bantuan pihak ketiga sebagai media atau
wadah dalam bentuk aplikasi berbasis web untuk memudahkan
dalam proses jual beli online.

4. Kelebihan serta Kekurangan Marketplace dan Toko Online.


Platform Kelebihan Kekurangan
Lebih mudah memulai Persaingan tajam
Hanya perlu modal Margin laba terbatas
minimal
Sistem telah tersedia Tidak bisa retargeting
Marketplace
Pasar sudah terbentuk Kurang mendukung
branding
Tidak perlu strategi Pasar terbatas
marketing
Toko Online Anda memegang Perlu investasi
kendali penuh
Margin laba besar Butuh kemandirian
pengelolaan
Lebih mudah

20
retargeting
Leluasa melakukan
branding
Tidak bergantung
pihak ketiga
Menyasar pasar global

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Begitu pentingnya literasi digital di era ini mengingat data dan
informasi akan terus bertambah tanpa terkontrol. Jika tiap individu tidak
membekali diri dengan kemampun literasi digital, maka akan semakin sulit
untuk mencari informasi yang benar-benar bemilai. Salah satu fungsi
mendapatkan informasi bemilai adalah agar cepat mengambil keputusan yang
baik hingga akhirnya dapat bertindak. Mendapatkan informasi yang bernilai
merupakan salah satu manfaat dari literasi digital.

B. Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik
dari tulisan maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu mohon
diberikan sarannya agar kami bisa membuat makalah yang lebih baik lagi,
dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan menjadi
wawasan kita.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://www.hashmicro.com/id/blog/cyber-security/

https://www.cermati.com/artikel/jadilah-pebisnis-yang-beretika-di-media-sosial-
dengan-hindari-5-hal-ini

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Literasi_digital

23

Anda mungkin juga menyukai