ENTERPRENEURSHIP PENDIDIKAN
Tentang
DIGITAL ENTERPRENEURSHIP (LITERASI, SKILL, CONTENT,
COLLABORATIVE, TRANSACTION DAN ETIKA)
Disusun Oleh:
Kelompok 9
Nur Faizah : 2114010049
Nur Azizah : 2114010061
Hayatul Hadisa : 2114010079
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Remiswal, S. Ag., M. Pd.
Arie Yanto, S. Pd., M. E.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era modern yang serba digital, transformasi digital telah
mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk cara bisnis
dijalankan. Digital entrepreneurship, atau kewirausahaan digital, telah
menjadi fenomena yang semakin penting dalam dunia bisnis. Hal ini
sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
pesat, yang telah mengubah lanskap bisnis global.
Pada tahun-tahun terakhir, kita telah menyaksikan lahirnya
berbagai perusahaan teknologi besar seperti Amazon, dan lain-lain yang
muncul sebagai pemimpin industri di berbagai sektor. Ini
menggarisbawahi potensi dan daya tarik besar dari digital
entrepreneurship dalam menciptakan peluang bisnis baru. Namun, digital
entrepreneurship bukan hanya monopoli dari perusahaan raksasa. Banyak
pengusaha kecil dan menengah serta individu-individu kreatif telah
mampu memanfaatkan teknologi digital untuk merintis usaha mereka
sendiri dan menciptakan inovasi yang mengagumkan.
Penting untuk memahami bahwa digital entrepreneurship tidak
hanya melibatkan penjualan produk atau layanan secara online. Ini
mencakup konsep-konsep seperti e-commerce, pemasaran digital,
pengembangan aplikasi, dan banyak lagi. Para digital entrepreneur
berinovasi dalam berbagai cara untuk menciptakan solusi yang
memanfaatkan teknologi digital dalam berbagai aspek bisnis, termasuk
manajemen, produksi, distribusi, dan pemasaran.
Adanya pandemi COVID-19 juga telah mempercepat adopsi digital
entrepreneurship. Banyak bisnis yang terpaksa beralih ke model online
karena pembatasan fisik dan perubahan perilaku konsumen. Ini telah
menunjukkan bahwa digital entrepreneurship bukan hanya tren, tetapi
juga merupakan kebutuhan mendesak dalam menghadapi perubahan
lingkungan bisnis.
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana literasi digital dalam enterpreneurship?
2. Bagaimana skill digital dalam enterpreneurship?
3. Bagaimana content digital dalam enterpreneurship?
4. Bagaimana collaborative digital dalam enterpreneurship?
5. Bagaimana transaction digital dalam enterpreneurship?
6. Bagaimana etika dalam enterpreneurship?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui literasi digital dalam enterpreneurship.
2. Untuk mengetahui skill digital dalam enterpreneurship.
3. Untuk mengetahui content digital dalam enterpreneurship.
4. Untuk mengetahui collaborative digital dalam enterpreneurship.
5. Untuk mengetahui transaction digital dalam enterpreneurship.
6. Untuk mengetahui etika dalam enterpreneurship.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Literasi
Literasi merupakan kemampuan untuk membaca, menulis
berbicara, mendengar, berpikir dan melihat. Kress juga mengatakan bahwa
literasi digunakan ketika membuat pesan-pesan dengan huruf-huruf
dengan tujuan merekam pesan tersebut. Literasi kewirausahaan merupakan
pemahaman seseorang terhadap wirausaha dengan berbagai karakter
positif, kreatif, dan inovatif dalam mengembangkan peluang-peluang
usaha menjadi kesempatan usaha yang menguntungkan dirinya,
masyarakat atau konsumennya.1 Adapun Literasi digital merupakan
kecakapan hidup (life skills) yang tidak hanya melibatkan kemampuan
menggunakan teknologi, informasi, dan komunikasi, tetapi juga
melibatkan kemampuan bersosialisasi, belajar, dan memiliki sikap berpikir
kritis, kreatif dan inspirasi dalam kompetensi digital.2
Literasi digital merupakan kemampuan untuk memahami dan
menggunakan informasi dari berbagai sumber digital. Kompetensi literasi
digital ini berguna untuk menghadapi ledakan informasi akibat munculnya
internet, penggunaan internet pada masyarakat umumnya bervariasi,
namun pada remaja, internet bukan hanya digunakan untuk mencari
informasi akademik melainkan juga untuk membangun relasi melalui situs
jejaring sosial. Digital literasi merupakan bagian dari literasi informasi
secara keseluruhan, di dalam IFLA ALP Workshop dalam Sulistyo-Basuki
mendefinisikan digital literasi sebagai kemampuan memahami dan
menggunakan informasi dalam berbagai format dari sejumlah besar
sumber daya tatkala sumber daya tersebut disajikan melalui komputer.
Sejalan dengan IFLA. Gilster mengemukakan bahwa literasi digital adalah
1
Nur Asni Aulia, dkk, Kajian Literasi Kewirausahaan dan Literasi Digital Terhadap
Keberlanjutan Usaha Pedagang Pakaian di Pasar Baru Kabupaten Bantaeng, Universitas Negeri
Makasar, Vol. 1, No. 1, 2020, hal. 11.
2
Hidayati, dkk, Pengaruh Literasi Kewirausahaan dan Literasi Digital Terhadap Minat
Berwirausaha Dibidang Start-Up (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Kosentrasi
Kewirausahaan Fakultas Ekonomi DanBisnis Universitas Jambi), Jurnal Dinamika Manajemen
Vol.11, No.1, 2023, hal. 40.
4
3
Nur Asni Aulia, dkk, Bagaimana Literasi Kewirausahaan dan Literasi Digital
Berpengaruh terhadap Keberlanjutan Usaha Pedagang Pakaian?, Journal of Economic Education
and Entrepreneurship Studies, Vol. 2, No. 1, 2021, hal. 111-112.
4
Ahmad Firman, dkk, Membangun Literasi Kewirausahaan Bagi Generasi Muda, JMM
(Jurnal Masyarakat Mandiri), Vol. 7, No. 1, 2023, hal. 572.
5
B. Skill
Skills/keterampilan merupakan kepandaian melakukan dengan
cepat dan benar. Keterampilan ini yang dianggap aplikatif untuk kondisi
kehidupan di zaman yang serba modern khususnya skills/keterampilan
berwirausaha. Menurut Saroni mengatakan terkait dengan eksistensi
keterampilan kewirausahaan dalam kehidupan, setidaknya kita mendapati
beberapa hal penting sebagai bagian integral dari kewirausahaan, yaitu
sebagai berikut:6
1. Meningkatkan kualitas SDM. Hal paling penting dalam kehidupan kita
adalah bagaimana kita berperan aktif di dalamnya. Kita adalah bagian
integral dalam kehidupan. Dimana kita berada, sudah seharusnya kita
berperan di lingkungan tersebut. Kita harus ikut mewarnai kehidupan
ini dengan kompetensi yang dimiliki. Dengan demikian, keberadaan
kita dalam masyarakat mempunyai nilai tambah.
2. Meningkatkan nilai jual, di zaman sekarang ini pekerjaan merupakan
sesuatu yang sudah mulai langka untuk dicari. Sudah saatnya kita
5
Ibid., hal. 577.
6
David Hidayatullah, dkk, Peran Digital Marketing sebagai Skills Kewirausahaan di Era
Society 5.0, EXERO: Journal of Research in Business and Economics, Vol. 5, No. 2, 2022, hal.
166-167.
6
C. Content
Konten (content) adalah isi, muatan, kandungan. Istilah ini
digunakan dan baru populer di era internet untuk merujuk pada isi situs
web (website) atau halaman web (web page) di internet. Perkembangan
teknologi digital menjadi kekuatan besar dalam mentransformasi aktivitas
bisnis, khususnya pada proses marketing. Digital marketing adalah proses
pemasaran menggunakan platform pada internet untuk menjangkau
konsumen. Digital marketing juga disebut sebagai “online marketing, atau
e-marketing atau e-jasa melalui internet. Digital marketing disebut sebagai
7
Diah Ayu Kusumawati, Peran Digital Skill dan Workforce Transformation Terhadap
Kinerja Umkm, Ekobis, Vol. 23, No.2, 2022, hal. 128.
7
8
Yasmin, dkk, Effectiveness of Digital Marketing in the Challenging Age: An Empirical
Study, The International Journal of Management Science and Business Administration, Vol. 1,
No. 5, 2015, hal. 69.
9
Ridwan, dkk, Penerapan Digital Marketing Sebagai Peningkatan Pemasaran Pada UKM
Warung Angkringan “WAGE” Bandung, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol. 2, No.1,
2019, hal. 137.
8
D. Collaborative
Secara etimologi, collaborative berasal dari kata co dan labor yang
mengandung makna sebagai penyatuan tenaga atau peningkatan
kemampuan yang dimanfaatkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan atau yang telah disepakati bersama. Adapun secara terminologi
kolaborasi mengandung makna yang sangat umum dan luas yang
mendeskripsikan adanya situasi tentang terjadinya kerja sama antara dua
orang ataupun institusi atau lebih yang saling memahami permasalahan
masing-masing secara bersama-sama dan berusaha untuk saling membantu
memecahkan permasalahan masing-masing secara bersama-sama pula.
Perkembangan teknologi menjadi perubahan besar bagi
paradigma kehidupan manusia dalam bertindak, berbicara, berkomunikasi
dan mengambil keputusan dalam segala aspek termasuk cara bertindak
dan mengambil keputusan dalam dunia usaha. Sebagian besar kegiatan
usaha selalu terdapat perubahan seiring berkembangnya teknologi, salah
satunya pengambilan keputusan dalam kegiatan pemasaran. Strategi
10
Sari Santi, Strategi Meningkatkan Penjualan di Era Digital. Scientific Journal Of
Reflection: Econmic, Accounting, Management And Business, Vol. 3, No.3, 2020, hal. 291.
11
Klaasvakumok Jehezkielomi Kamuri, Analisis Peran Digital Content Marketing Bagi
Wirausaha Milenial di Kota Kupang dalam Masa Pandemic Covid-19, Journal Of Management
(Sme’s), Vol. 14, No. 2, 2021, hal. 288.
9
12
Musnaini, dkk, Digital marketing, (Jawa Tengah: Pena persada, 2020), hal.12.
10
E. Transaction
Transaction atau transaksi adalah kesepakatan antara pembeli dan
penjual dalam proses pertukaran barang, jasa, atau aset keuangan dengan
imbalan uang. Ini bisa dilakukan secara individual atau antar perusahaan
sehingga disebut sebagai transaksi bisnis. Tansaksi adalah setiap aktivitas
yang terjadi diantara dua atau lebih pihak yang dapat menimbulkan
perubahan terhadap posisi keuangan dan kepemilikan kekayaan di antara
dua pihak tersebut. Transaksi biasanya berkaitan erat dengan urusan
keuangan dan juga kepemilikan produk (baik barang maupun jasa).
Transaksi digital merupakan proses pertukaran barang, jasa, atau
informasi yang dilakukan secara elektronik melalui platform online.
Termasuk dalam penjualan, pembayaran, dan komunikasi bisnis yang
dilakukan melalui internet atau teknologi digital lainnya. Transaksi digital
dapat dilakukan dengan menggunaan situs web, aplikasi seluler, email,
atau sistem lainnya untuk menjalankan operasi bisnis dan berinteraksi
dengan pelanggan, mitra, atau pihak lainnya secara elektronik. Hal ini
mencakup e-commerce, pembayaran online, pemasaran digital, manajemen
rantai pasokan digital, dan banyak aspek lainnya dalam kewirausahaan
modern.
1. Content-Based Business berupaya untuk memberikan nilai kepada
pelanggan dengan menyediakan konten yang spesifik dalam format
13
Alfira Rosadia, Kolaborasi Strategi Digital Marketing dalam Meningkatkan Kinerja
Pemasaran Usaha Kuliner di Kota Malang, Jurnal Pijar Studi Manajemen dan Bisnis, Vol. 1, No.
2, 2023, hal. 195-196.
11
14
Allen, J.A, Digital Entrepreneurship, (New York: Routledge,2019), hal. 36.
12
F. Etika
Etika berasal dari perkataan Yunani “Ethos” berarti kesedian jiwa
akan kesusilaan, atau secara bebas dapat diartikan kumpulan dari
peraturan-peraturan kesusilaan. Etika adalah nilai-nilai dan norma-norma
moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya. Etika merupakan pembelajaran yang erat
kaitannya dengan kemanusiaan dan moralitas. Menurut KBBI, etika
merupakan ilmu yang mempelajari hal yang baik dan buruk, serta hak dan
kewajiban secara moral. Etika adalah ilmu yang mempelajari nilai-nilai
15
Abdul Wahab, dkk, Etika Bisnis E-Commerce Shopee Berdasarkan Maqashid Syariah
dalam Mewujudkan Keberlangsungan Bisnis, Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 2020, Vol. 6, No. 3.
hal. 42.
13
17
Moh. Alifuddin dan Mashur Razak, Kewirausahaan (Strategi Membangun Kerajaan
Bisnis), (Jakarta Timur: Magna Script Publishing, 2015), hal. 195-201.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Literasi digital merupakan kecakapan hidup (life skills) yang tidak
hanya melibatkan kemampuan menggunakan teknologi, informasi, dan
komunikasi, tetapi juga melibatkan kemampuan bersosialisasi, belajar, dan
memiliki sikap berpikir kritis, kreatif dan inspirasi dalam kompetensi
digital. Adapun digital skill dapat diartikan sebagai kemampuan dan
keterampilan yang dilakukan untuk mengeksploitasi peluang yang
disediakan oleh teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk
meningkatkan kinerja menjadi lebih efektif dan efisien.
Digital content marketing merupakan strategi pemasaran yang
berfokus pada pembuatan dan distribusi konten yang bernilai, kreatif, dan
unik untuk mendorong minat konsumen agar menghasilkan keuntungan.
Kolaborasi mendeskripsikan adanya situasi tentang terjadinya kerja sama
antara dua orang ataupun institusi atau lebih yang saling memahami
permasalahan masing-masing secara bersama-sama dan berusaha untuk
saling membantu memecahkan permasalahan masing-masing secara
bersama-sama pula.
Transaksi digital merupakan proses pertukaran barang, jasa, atau
informasi yang dilakukan secara elektronik melalui platform online. Etika
digital memberikan pedoman berperilaku dalam suatu lingkungan digital,
baik dalam hal pengembangan maupun penggunaannya.
B. Saran
Kami sebagai pemakalah, menyadari bahwa makalah ini mungkin
sangat jauh dari kata sempurna, dikarenakan keterbatasan pengetahuan
yang penulis miliki. Walaupun demikian semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pemakalah dan umumnya bagi pembaca. Oleh kerena itu,
pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi sempurnanya makalah ini.
16
DAFTAR PUSTAKA