Dosen Pengampu :
Disusun Oleh
NAMA(NIM)
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah tentang "Peran Digital Entrepreneurship Bagi Mahasiswa
Sebagai Upaya Mandiri Secara Ekonomi". Kami juga ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam proses
penulisan makalah ini.
Makalah ini kami tulis dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih luas
mengenai konsep digital entrepreneurship bagi mahasiswa dan bagaimana mahasiswa dapat
memanfaatkan teknologi digital sebagai upaya mandiri secara ekonomi. Kami berharap
makalah ini dapat memberikan manfaat dan menjadi referensi yang bermanfaat bagi pembaca
yang ingin lebih memahami tentang digital entrepreneurship.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum tentu sempurna dan masih terdapat
kekurangan di berbagai aspek. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca untuk perbaikan dan pengembangan penulisan kami di masa
yang akan datang.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi
bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri dan berwirausaha secara mandiri, terutama di era
digital yang semakin maju dan berkembang pesat saat ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1. Latar belakang.................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1. Pengertian Digital Entrepreneurshipx.............................................................................5
2.2. Peran Digital Entrepreneurship bagi Mahasiswa............................................................9
2.3. Strategi Pengembangan Digital Entrepreneurship bagi Mahasiswa..............................11
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
3.1. KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Pada masa kini, kebutuhan hidup semakin meningkat dan persaingan di dunia kerja
semakin ketat. Mahasiswa sebagai generasi muda yang sedang menempuh pendidikan tinggi
juga merasakan dampak dari kondisi ini. Banyak mahasiswa yang merasa kesulitan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari atau mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja
setelah lulus kuliah. Di sisi lain, kemajuan teknologi dan digitalisasi memberikan peluang
baru bagi siapa saja yang ingin berwirausaha, termasuk bagi mahasiswa.
Banyak mahasiswa yang memiliki ide-ide kreatif dan potensi untuk menjadi
pengusaha sukses, namun seringkali terbentur kendala modal atau kurangnya pengalaman
dalam berbisnis. Di sinilah peran Digital Entrepreneurship menjadi penting, yaitu sebagai
solusi untuk mengatasi kendala tersebut. Digital Entrepreneurship memungkinkan mahasiswa
untuk membangun bisnis dengan modal yang relatif kecil dan memanfaatkan teknologi untuk
mencapai pasar yang lebih luas.
PEMBAHASAN
Digital Entrepreneurship adalah sebuah konsep bisnis yang memanfaatkan teknologi digital
untuk menciptakan, mengembangkan, dan mengelola bisnis secara mandiri. Dalam digital
entrepreneurship, pengusaha menggunakan berbagai macam teknologi digital untuk mempercepat
proses bisnis, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.
Digital entrepreneurship juga menciptakan peluang bagi pengusaha untuk menjangkau pasar
global, meningkatkan aksesibilitas dan kemudahan dalam berbisnis. Peluang ini dapat meningkatkan
daya saing bisnis, sehingga pengusaha dapat mengembangkan bisnis mereka dengan lebih cepat dan
efisien.
Digital Entrepreneurship memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dari bentuk wirausaha
konvensional. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang karakteristik Digital Entrepreneurship:
1. Inovatif
Digital Entrepreneurship membutuhkan kreativitas dan inovasi dalam memanfaatkan teknologi
digital untuk menciptakan nilai tambah bagi konsumen. Pengusaha digital harus dapat
mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pasar, dan menawarkan solusi yang inovatif dan kreatif
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini memungkinkan pengusaha untuk mengembangkan bisnis
yang unik dan membedakan diri dari pesaing.
2. Fleksibel
Digital Entrepreneurship membutuhkan pengusaha yang dapat beradaptasi dengan cepat terhadap
perubahan teknologi dan kebutuhan pasar. Teknologi digital terus berkembang dengan cepat, dan
pengusaha digital harus dapat beradaptasi dengan cepat agar tetap relevan dan kompetitif. Fleksibilitas
juga memungkinkan pengusaha untuk menyesuaikan bisnis mereka sesuai dengan perubahan
kebutuhan dan preferensi konsumen.
Digital Entrepreneurship memanfaatkan teknologi digital seperti internet dan media sosial untuk
memperluas jangkauan pasar. Dengan menggunakan teknologi digital, pengusaha dapat menjangkau
konsumen di seluruh dunia dan meningkatkan kesadaran merek mereka dengan biaya yang relatif
rendah. Hal ini memungkinkan pengusaha untuk memperluas jangkauan pasar mereka dan
meningkatkan potensi pertumbuhan bisnis.
5. Berbasis data
Digital Entrepreneurship menggunakan data dan analisis untuk mengambil keputusan dalam
mengelola bisnis dan meningkatkan kinerja bisnis. Pengusaha digital harus mampu memahami data
pasar, perilaku konsumen, dan tren industri untuk membuat keputusan yang lebih baik dan
membangun strategi yang lebih efektif. Hal ini memungkinkan pengusaha untuk mempercepat
pertumbuhan bisnis dan meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan.
6. Skalabilitas
Digital Entrepreneurship memungkinkan pengusaha untuk memulai bisnis dengan modal kecil
dan dengan cepat meningkatkan bisnis mereka secara signifikan dengan memanfaatkan teknologi
digital dan skala ekonomi. Dengan menggunakan teknologi digital, pengusaha dapat memperluas
pasar mereka dengan biaya yang relatif rendah dan mempercepat pertumbuhan bisnis. Hal ini
memungkinkan pengusaha untuk mencapai skala ekonomi yang lebih besar dan meningkatkan potensi
keuntungan mereka.
7. Kecepatan
1. Teknologi digital yang semakin berkembang: Teknologi digital yang semakin berkembang
memberikan kesempatan bagi pengusaha untuk memanfaatkannya dalam mengembangkan
bisnisnya. Teknologi seperti internet, media sosial, dan e-commerce membuat pasar semakin
terbuka dan mudah dijangkau oleh pengusaha.
2. Ketersediaan modal dan dukungan keuangan: Ketersediaan modal dan dukungan keuangan
menjadi faktor penting dalam pengembangan bisnis digital. Terdapat banyak program
pendanaan dan dukungan keuangan dari berbagai pihak yang dapat membantu pengusaha
dalam mengembangkan bisnisnya.
3. Keterampilan dan pengalaman digital: Keterampilan dan pengalaman digital menjadi faktor
penting dalam digital entrepreneurship. Pengusaha yang memiliki keterampilan digital dan
pengalaman dapat lebih mudah dalam mengembangkan bisnisnya dan memanfaatkan
teknologi digital untuk mengoptimalkan bisnisnya.
4. Lingkungan regulasi yang kondusif: Lingkungan regulasi yang kondusif dapat memudahkan
pengusaha dalam mengembangkan bisnisnya. Regulasi yang jelas dan mudah dipahami dapat
memudahkan pengusaha dalam berbisnis dan membuat pasar semakin terbuka.
1. Keterbatasan akses internet: Keterbatasan akses internet menjadi salah satu faktor
penghambat digital entrepreneurship. Terdapat beberapa wilayah yang belum memiliki akses
internet yang memadai, sehingga hal ini dapat membatasi pengusaha dalam mengembangkan
bisnisnya.
2. Tantangan dalam mengelola data: Tantangan dalam mengelola data menjadi salah satu faktor
penghambat dalam digital entrepreneurship. Terdapat banyak data yang dihasilkan oleh
teknologi digital, sehingga pengusaha perlu memiliki keterampilan dalam mengelola data agar
dapat memanfaatkannya dengan optimal.
3. Kurangnya ketersediaan tenaga kerja digital yang berkualitas: Kurangnya ketersediaan tenaga
kerja digital yang berkualitas menjadi faktor penghambat dalam digital entrepreneurship.
Pengusaha perlu memiliki tenaga kerja yang berkualitas dalam mengelola bisnis digital agar
dapat memanfaatkan teknologi digital secara optimal.
4. Tantangan dalam hal keamanan dan privasi: Tantangan dalam hal keamanan dan privasi
menjadi salah satu faktor penghambat dalam digital entrepreneurship. Pengusaha perlu
memastikan keamanan dan privasi data konsumen dan bisnisnya agar dapat menjaga
kepercayaan konsumen dan meminimalkan risiko cyber attack.
Digital entrepreneurship memiliki kontribusi yang penting bagi mahasiswa dalam berbagai aspek, di
antaranya:
Dengan kontribusi yang penting bagi mahasiswa, digital entrepreneurship menjadi sebuah alternatif
yang menarik untuk dijalankan selama masa perkuliahan. Melalui digital entrepreneurship, mahasiswa
dapat mengembangkan keterampilan, menghasilkan pendapatan tambahan, dan mempersiapkan karir
di masa depan.
1. Fleksibilitas waktu dan tempat: Berwirausaha secara digital memungkinkan mahasiswa untuk
bekerja dari mana saja dan kapan saja. Mahasiswa dapat mengatur waktu dan tempat kerja
sesuai dengan jadwal kuliah dan aktivitas lainnya.
2. Modal awal yang relatif rendah: Berwirausaha secara digital tidak memerlukan modal awal
yang besar seperti bisnis konvensional. Mahasiswa dapat memulai bisnisnya dengan modal
yang terjangkau, misalnya dengan membuat website atau memanfaatkan media sosial untuk
memasarkan produk atau jasa.
3. Akses pasar yang lebih luas: Berwirausaha secara digital memungkinkan mahasiswa untuk
menjual produk atau jasa ke pasar yang lebih luas. Mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi
digital untuk memasarkan produk atau jasa ke seluruh dunia.
Dengan keuntungan-keuntungan yang dimiliki, berwirausaha secara digital menjadi alternatif yang
menarik bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi dan mempersiapkan diri untuk masa depan
yang lebih baik.
Meskipun memiliki banyak keuntungan, berwirausaha secara digital juga memiliki tantangan dan
hambatan yang harus dihadapi oleh mahasiswa, di antaranya:
1. Persaingan yang ketat: Berwirausaha secara digital menghadapi persaingan yang sangat ketat
karena banyak pesaing yang memiliki akses dan pengalaman yang sama. Mahasiswa harus
memiliki strategi pemasaran yang tepat dan kreatif agar produk atau jasanya dapat menonjol
di antara pesaing.
2. Keterbatasan modal: Meskipun berwirausaha secara digital memerlukan modal awal yang
relatif rendah, mahasiswa masih memerlukan dana untuk membeli peralatan dan bahan baku
untuk memproduksi produk atau jasa yang ditawarkan. Keterbatasan modal menjadi salah
satu hambatan dalam menjalankan bisnis digital.
3. Keterbatasan waktu: Mahasiswa sering memiliki jadwal yang padat dan terkadang sulit
membagi waktu antara kuliah, tugas, dan bisnis. Hal ini dapat memengaruhi produktivitas dan
performa bisnis.
4. Teknologi yang terus berkembang: Teknologi digital terus berkembang dan berubah dengan
cepat, sehingga mahasiswa harus terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan dalam
teknologi digital agar bisnis dapat terus berkembang dan tidak tertinggal oleh pesaing.
5. Regulasi dan hukum: Berwirausaha secara digital juga harus mematuhi aturan dan regulasi
yang ada. Mahasiswa harus memahami peraturan yang berlaku dalam bisnis digital dan
menghindari tindakan yang melanggar hukum.
6. Masalah keamanan cyber: Berwirausaha secara digital juga menghadapi risiko keamanan
cyber yang tinggi, seperti pencurian identitas, peretasan data, dan serangan virus. Mahasiswa
harus memahami risiko keamanan cyber dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi
bisnisnya dari ancaman cyber.
7. Kurangnya dukungan dan bantuan: Mahasiswa yang berwirausaha secara digital seringkali
tidak mendapat dukungan atau bantuan yang memadai dari institusi atau pemerintah.
Kurangnya dukungan dapat mempengaruhi pertumbuhan bisnis dan kesuksesan mahasiswa
dalam berwirausaha secara digital.
Tantangan dan hambatan dalam berwirausaha secara digital harus dihadapi dan diatasi oleh
mahasiswa dengan cara meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bisnis digital,
membangun jaringan yang baik, dan mencari bantuan atau dukungan dari sumber yang tersedia.
Mahasiswa harus mengembangkan produk atau jasa yang menarik dan sesuai dengan
kebutuhan pasar atau konsumen. Selain itu, mahasiswa juga harus memperhatikan aspek teknis dan
estetika produk atau jasa, serta mempertimbangkan keamanan dan privasi data konsumen. Dalam
pengembangan produk atau jasa, mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi yang tersedia, mengikuti
tren terbaru, atau melakukan inovasi untuk membedakan produk atau jasanya dengan pesaing.
Pemasaran menjadi kunci penting dalam memperkenalkan produk atau jasa bisnis digital
kepada konsumen. Mahasiswa dapat memanfaatkan media sosial, website, email marketing, atau iklan
online untuk mempromosikan produk atau jasanya. Selain itu, mahasiswa juga harus memperhatikan
branding dan reputasi bisnis agar dapat memperoleh kepercayaan konsumen.
Mahasiswa harus memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan bisnis digital agar dapat
mempertahankan dan mengembangkan bisnis secara berkelanjutan. Mahasiswa harus mengelola arus
kas, menghitung margin keuntungan, dan membuat laporan keuangan yang akurat. Selain itu,
mahasiswa juga harus mempertimbangkan pengeluaran untuk memperbarui peralatan dan teknologi,
serta mempersiapkan dana cadangan untuk menghadapi risiko atau situasi tak terduga.
Berwirausaha secara digital juga memiliki risiko yang perlu diatasi, seperti risiko keamanan
cyber, risiko hukum, atau risiko pasar. Mahasiswa harus memahami risiko yang terkait dengan bisnis
digital dan melakukan mitigasi risiko melalui penggunaan software keamanan, mematuhi peraturan
dan regulasi yang berlaku, serta memiliki strategi untuk menghadapi persaingan dan perubahan pasar.
Dalam keseluruhan aspek di atas, mahasiswa harus memiliki pengetahuan dan keterampilan
dalam teknologi digital, bisnis, dan keuangan. Selain itu, mahasiswa juga harus berkomunikasi
dengan baik dan memiliki kemampuan dalam membangun jaringan bisnis yang baik. Dengan
menguasai aspek-aspek tersebut, mahasiswa dapat mengembangkan bisnis digital yang sukses dan
berkelanjutan.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan:
Namun, ada beberapa tantangan dan hambatan yang perlu diatasi, seperti kurangnya
pengetahuan teknis, keterbatasan modal awal, persaingan yang ketat, dan keamanan data
yang tidak terjamin. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memperoleh
keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk berwirausaha secara digital, termasuk
mengambil keuntungan dari program dan pelatihan yang ditawarkan oleh lembaga dan
organisasi di lingkungan kampus.
Saran:
Selain itu, pemerintah, universitas, dan industri perlu berkolaborasi untuk menciptakan
lingkungan yang mendukung bagi mahasiswa yang ingin berwirausaha secara digital. Ini
dapat mencakup penyediaan akses ke sumber daya dan infrastruktur yang diperlukan, serta
dukungan finansial dan peraturan yang mendukung pengembangan bisnis digital.
.
DAFTAR PUSTAKA
Schaper, M. T., Volery, T., Weber, P. C., & Gibson, B. (2014). Entrepreneurship and small
business. John Wiley & Sons.
Chesbrough, H., Vanhaverbeke, W., & West, J. (Eds.). (2006). Open innovation: Researching
a new paradigm. Oxford University Press.
Sundararajan, A. (2016). The sharing economy: The end of employment and the rise of
crowd-based capitalism. MIT Press.
Porter, M. E., & Heppelmann, J. E. (2014). How smart, connected products are transforming
competition. Harvard Business Review, 92(11), 64-88.
Kuckertz, A., Brändle, L., Gaudig, A., Hinderer, S., & Reyes, C. A. M. (2020). Start-ups in
times of crisis–A rapid response to the COVID-19 pandemic. Journal of Business
Research, 116, 209-216.