Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

HUKUM BISNIS
KEDUDUKAN BISNIS DI ERA DIGITAL

DOSEN PEMBIMBING:

NASRUL HIDAYAT Lc,M Th,I

DI SUSUN OLEH :

DOSEN PEMBIMBING

H.ANDI AMRI BAKTI.S.SOS,MM.M,Si

DI SUSUN OLEH

YUSRIADI

NIM 2061201018

PROGRAM STUDI S 1 MANEJEM


UNIVERISTAS MUSLIM MAROS
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Sholawat dan salam tetap
tercurahkan dan dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Serta
sahabat, keluarga dan pengikutnya.Puji Syukur Kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “KEDUDUKAN BISNIS DI ERA DIGITAL” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada bidang studi/mata kuliah “HUKUM BISNIS”. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang [HUKUM BISNIS] bagi para pembaca
dan juga bagi penulis. Saya mengucapkan terima kasih kepada

Bapak “H.ANDI AMRI BAKTI .S.SOS,MM.M,Si” yang telah memberikan tugas


ini sehingga dapat menambah pengetahuan, wawasan dan bermanfaat sebagai bekal di
kemudian hari.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.Akhirnya, atas segala
keterbatasan yang dimiliki oleh penulis apabila terdapat kekurangan dan kesalahan
mohon dimaafkan, dan semoga Makalah ini bermanfaat bagi siapa saja yang hendak
menambah wawasan dan pengetahuan. Kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga terselesaikan dengan baik, penulis menyampaikan terima kasih.

Pangkajene, 4 januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ 2

DAFTAR ISI............................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 4


B. Rumusan Maslah .................................................................................................. 4
C. Tujuan .................................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Bisnis Digital ........................................................................................................ 5

2.2 Aspek-aspek Hukum Bisnis Digital...................................................................... 8

2.3 Teknologi dan Manfaatnya ................................................................................... 11

2.4 Menyongsong Era Digital,serta mengenal ancaman di dalamnya ........................ 14

2.5 Merangkul Era Digital .......................................................................................... 15

2.6 Membangun Bisnis Digital ................................................................................... 16

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN ........................................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 19


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebutan bisnis digital mulai menarik atensi publik kala seseorang blogger bernama
Nigel Fenwick menulis postingan berjudul 2013: The Year of Digital Business.
Postingan yang diterbitkan secara daring pada 7 tahun silam tersebut muat uraian serta
sudut pandang Fenwick menimpa evolusi dunia usaha yang telah lama diamatinya.
Dia melaporkan kalau bisnis yang dijalankan dengan keterlibatan teknologi digital
merupakan paradigma baru yang tidak boleh diabaikan begitu saja.Dari paradigma
tersebut, sebutan digital business bisa dimaknai selaku tipe usaha yang
mengaitkan teknologi terkini dalam aplikasi serta pengembangannya. Tipe bisnis
ini sanggup menghasilkan model, pengalaman, serta kaidah operasional baru
yang hendak mempengaruhi budaya mengkonsumsi sasaran pasar. Di samping
itu, nilai jual yang ditawarkan juga hadapi pergantian positif dengan kenaikan
layanan berbasis teknologi yang kaitannya amat erat dengan kehidupan tiap
hari.Secara konsep, bisnis digital bisa merujuk pada 2 wujud usaha: bisnis
tradisional yang melaksanakan transformasi digital serta rintisan bisnis baru
yang sudah mengaitkan teknologi digital semenjak dini dibesarkan. Keduanya
bisa disandingkan dalam satu jenis yang sama asalkan penuhi prinsip- prinsip
bisnis digital berikut ini:

Mengaitkan teknologi terkenal ataupun sangat canggih yang banyak digunakan publik.
Teknologi tersebut berperan buat mengumpulkan informasi, kurangi bayaran
penciptaan ataupun distribusi, sampai memperkenalkan pengalaman terbaik untuk
konsumen. Penggunaannya berfokus pada akumulasi nilai jual sekalian pengurangan
budget bonus yang umumnya wajib dikeluarkan oleh tipe bisnis tradisional.

Memadukan konsep transformasi digital serta budaya global. Salah satu prinsip utama
yang wajib dilibatkan dalam pengembangan usaha digital merupakan pelaksanaan
teknologi berskala global. Perihal ini dapat diawali dari manajemen layanan digital,
pengaturan organisasi bisnis, sampai aplikasi konsep Information Technology( IT)
pada tiap langkah transformasinya.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang dan judul maka penulis merumuskan bagaimana kedudukan bisnis
di era digital

C. Tujuan

Dengan di buatnya makalh ini kami berharap dapat mencapai tujuan yang kami
inginkan yaitu dapat mempelajari dan memahami kedudukan bisnsi di era di gita
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bisnis Digital

Bisnis digital merupakan kegiatan usaha yang memanfaatkan teknologi dalam


pelaksanaannya, baik saat menciptakan pun dengan serangkaian kegiatan
pemasarannya. Bisnis ini meliputi penyediaan barang dan jasa, perubahan dari
jenis fisik juga berbagai usaha yang bisa dilakukan secara online.

Jenis dan Cara Kerja Bisnis Digital

Untuk memulai bisnis ini, kenali terlebih dahulu ragam jenis serta cara dan strategi
pelaksanaannya. Banyak celah dan peluang yang bisa dijalankan
berdasarkan passion yang dimiliki, misalnya:

1. Online Shop / E-Commerce

Yang pertama adalah dengan menjual berbagai produk. Membuka usaha atau
berjualan sebuah produk tak lagi membutuhkan biaya besar, termasuk modal awal dan
biaya sewa tempat. Karena dengan memanfaatkan perangkat
komputer, laptop, maupun smartphone yang dimiliki, bisnis bisa langsung
dijalankan. Yang perlu dilakukan adalah mengunggah foto atau video serta deskripsi
dan produk ke dalam akun online shop maupun marketplace atau e-commerce dan
menjangkau sebanyak-banyaknya orang.

2. Penyedia Jasa

Banyak startup yang memanfaatkan peluang bisnis digital ini sehingga menghasilkan
keuntungan besar. Mereka menawarkan penyediaan jasa bagi setiap kebutuhan
konsumen. Ojek online misalnya. Jika dahulu naik ojek identik dengan keharusan
seseorang untuk menuju pangkalan, kini para driver bisa menjemput langsung ke
depan rumah, bahkan fasilitasnya sudah semakin lengkap, mulai dari bisa membelikan
makanan, membantu belanja, membersihkan rumah, pijat, dan berbagai fasilitas
canggih lainnya.

Contoh lainnya adalah belajar melalui fasilitas digital. Banyak orang tua yang memilih
bimbingan belajar online untuk anak mereka, karena dinilai lebih efektif. Selain tak
perlu ke luar rumah, biaya yang dikeluarkan pun cenderung lebih hemat dan orang tua
bisa langsung memantau kegiatan belajar anak. Biasanya berbagai fasilitas menarik
juga ditawarkan oleh penyedia jasa pendidikan ini, mulai dari
tampilan visual dan audiovisual yang menarik, para pengajar dengan kompetensi
terbaik, hingga ada ujian khusus yang bisa diikuti secara online melalui aplikasi
tersebut.

Berikutnya adalah bisnis jasa dengan menjual kompetensi atau skill yang
dimiliki. Design, fotografi, illustrator, pembuatan website adalah beberapa
diantaranya. Para creator bisa membuat karya dari rumah, lalu memasarkannya
melalui cara online atau sesuai dengan brief dari klien.

3. Konversi Barang Fisik Menuju Digital

Selain menyediakan berbagai produk barang ataupun jasa, bisnis ini juga mencakup
konversi dari produk non digital menjadi digital, seperti e-book, e-journal dan lain-
lain.

4. Digital Marketing

Contoh bisnis di bidang digital yang berikutnya adalah pemasaran dalam bentuk
digital. Sebetulnya, cakupan bisnis di bidang digital marketing ini cukup luas, berikut
beberapa diantaranya:

1. Social Media Management

Media sosial seolah telah menjadi bagian dari kehidupan manusia sekarang ini.
Hampir setiap orang memiliki akun medsos tersebut, hal inilah yang bisa
dimanfaatkan menjadi peluang bisnis digital melalui sosmed
management. Brand yang dikelola akan lebih terorganisir, baik dari tampilan brand
identity, tampilan dan postingan medsos, interaksi yang terjalin dengan konsumen,
hingga feedback atau testimoni dari pelanggan tersebut.

Salah satu kelebihan dari bisnis digital ini adalah jangkauannya yang sangat luas.
Ditambah dengan adanya fasilitas Ads atau iklan dari media sosial tersebut yang
memungkinkan brand dikenal serta informasinya bisa sampai pada mereka yang
membutuhkan, untuk beriklan dibutuhkan data spesifik dari target marketnya, mulai
dari usia, gender, lokasi dan lain-lain. Sehingga algoritma dari medsos tersebut akan
berpengaruh.

2. Content Marketing

Jika social media management menyediakan jasa untuk mempersiapkan juga


mengelola akun dari sebuah brand, maka ada satu jenis lain yang berhubungan
dengan hal tersebut yaitu content marketing. Konten inilah yang nantinya akan
diunggah pada akun medsos tersebut. Bisa foto, video, infografis, kuis, dan lain
sebagainya.
3. Search Engine Optimization (SEO)

Hal ini merupakan pemanfaatan atau optimasi dari mesin pencarian data agar bisa
memunculkan informasi yang dibutuhkan penggunanya. Serangkaian cara sistematis
dilakukan agar bisa menjadikan sebuah website berada di urutan atas pencarian.

Salah satu cara melakukan optimasi tersebut adalah dengan menulis artikel
dengan keyword tertentu yang dibutuhkan banyak orang. Menulis artikel SEO juga
merupaka salah satu jenis pekerjaan digital.

4. Motivator, Selebgram, Influencer ataupun Youtuber

Bisnis digital berikutnya yang bisa dilakukan secara individu atau team dengan
memanfaatkan passion, yaitu dengan cara menjadi motivator online dengan
mengunggah berbagai konten motivasi.

Menjadi selebgram ataupun influencers juga mampu mendatangkan keuntungan yang


menjanjikan melalui kerjasama bernama endorsement atau dengan kata lain,
memberikan sebuah testimoni pada produk atau jasa sebuah brand yang bekerjasama.
Sebelum itu, pastikan followers dan engagement rate akun medsos terbilang baik
dan memiliki pengaruh yang cukup besar.

Atau, bagi insan kreatif yang senang membuat konten berupa tayangan. tekunilah
bisnis digital ini menjadi seorang youtuber. Youtube merupakan salah satu media
yang banyak dikunjungi setiap harinya. Buatlah konten menarik yang bisa menyita
perhatian banyak orang. Buatlah akun youtube dengan monetisasinya, sehingga bisa
mendapatkan keuntungan melalui traffic tayangan maupun adsense.

Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Digital

Kelebihan bisnis ini:

 Jangkauannya sangat luas


 Jam kerja yang bisa menyesuaikan dengan kebutuhan
 Modal yang dikeluarkan relatif kecil
 Lebih efektif dan efisien

Kekurangan:

 Mengandalkan jaringan internet


 Rentan terhadap penipuan atau maraknya hacker yang tidak bertanggung
jawab
 Harus disertai dengan pemahaman yang baik dan kecakapan dalam penggunaan
teknologi
2.2 Aspek-aspek Hukum Bisnis Digital
Dengan berkembangnya dunia digital dewasa ini, terutama soal kebutuhan internet
memang sudah begitu meningkat dalam skala global. Internet bukan lagi hal yang
baru dalam kebutuhan komunikasi setiap harinya. Terutama di masa pandemi seperti
sekarang, internet dapat dikatakan sebagai kebutuhan pokok. Sebab segala aspek yang
menyangkut komunikasi dan jaringan sangat bergantung kepada internet.
Dalam realita kehidupan di masa pandemi yang kita hadapi, kebutuhan internet
meningkat tajam, terutama di sektor pendidikan dan perannya dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Sebagian orang memilih belanja online sebagai pilihan utama,
dikarenakan penerapan atau pembatasan pergerakan orang di muka umum oleh
Pemerintah.
Berkembangnya tren belanja online juga diikuti dengan manjamurnya market place
atau e-commerce. Sebut saja Shopee, Tokopedia, dan Lazada yang brand mereka kini
sudah dikenal oleh masyarakat luas. Begitu juga dengan online shop yang
mengandalkan media social sebagai wadah interaksi mereka dengan pembeli. Semua
berlomba-lomba untuk menarik simpati para pembeli dengan memasang sejumlah
penawaran, termasuk di dalamnya penawaran gratis ongkos kirim.
Seperti kegiatan bisnis pada umumnya, kegiatan yang menyangkut bisnis online juga
tidak lepas dari pengawasan hukum. Berikut beberapa Undang-Undang terkait dengan
kegiatan bisnis online:

 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 atau UU ITE

Dahulu kegiatan yang berkaitan dengan e-commerce diatur dalam beberapa peraturan
perundang-undangan, seperti Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2002 terkait Hak
Cipta, lalu Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 terkait Merek, serta Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Beberapa Undang-
Undang yang disebutkan itu dijalankan sebelum terbitnya Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2008 terkait Informasi dan Transaksi Elektronik atau yang dikenal sebagai UU
ITE.
UU ITE memberi dua hal penting, yaitu:

1. Pengakuan transaksi elektronik serta dokumen elektronik dalam kerangka


hukum perikatan dan juga hukum pembuktian. Sehingga kepastian hukum
transaksi elektronik dapat terjamin.
2. Jika ada Tindakan yang diklasifikasikan sebagai pelanggaran hukum terkait
penyalahgunaan Teknologi Informasi akan ada ganjaran berupa sanksi pidana.
Dengan adanya pengakuan dalam UU ITE ini, kegiatan yang menyangkut e-
commerce jadi memiliki kepastian hukum.
 Undang-Undang Perdagangan

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang perdagangan. Detil-detil mengenai


kegiatan perdagangan dibahas lengkap dalam Undang-Undang ini. Perihal bisnis
online juga sudah diatur di dalam Pasal 65 ayat 1 sampai dengan ayat 6, yaitu sebagai
berikut:
Ayat 1:
“Setiap Pelaku Usaha yang memperdagangkan barang dan/atau jasa dengan
menggunakan sistem elektronik wajib menyediakan data dan/atau informasi secara
lengkap dan benar.”
Ayat 2:
“Setiap Pelaku Usaha dilarang memperdagangkan barang dan/atau jasa dengan
menggunakan sistem elektronik yang tidak sesuai dengan data dan/atau informasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).”
Ayat 3:
“Penggunaan sistem elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhi
ketentuan yang diatur dalam Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.”
Ayat 4:
“Data dan/atau informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat:

 Identitas dan legalitas Pelaku Usaha sebagai produsen dan Pelaku Usaha
Distribusi;
 Persyaratan teknis barang yang ditawarkan;
 Persyaratan teknis atau kualifikasi jasa yang ditawarkan;
 Harga dan cara pembayaran barang dan/atau jasa;
 Cara penyerahan barang.”

Ayat 5:
“Dalam hal terjadi sengketa terkait dengan transaksi dagang melalui sistem elektronik,
orang atau badan usaha yang mengalami sengketa dapat menyelesaikan sengketa
tersebut melalui pengadilan atau melalui mekanisme penyelesaian sengketa lainnya.”
Ayat 6:
“Setiap Pelaku Usaha yang memperdagangkan barang dan/atau jasa dengan
menggunakan sistem elektronik yang tidak menyediakan data dan/atau informasi
secara lengkap dan benar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi berupa
pencabutan izin.”
 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

“Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk
hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.” Pentingnya kehadiran konsumen dalam
perniagaan yang semakin maju di era digital dewasa ini sudah tidak diragukan lagi.
Perlindungan terhadap konsumen haruslah diupayakan sehingga menjamin adanya
kepastian hukum pada pelaksanaannya.

1. Tujuan Perlindungan Konsumen.

Konsumen harus mempunyai kesadaran dan kemampuan dalam melindungi


dirinya. Para pelaku usaha juga harus memiliki keterbukaan informasi terhadap
barang dan/atau jasa yang diproduksinya, sehingga tumbuh sikap jujur dan
bertanggung jawab dalam melindungi hak konsumen. Hal ini juga membantu
pelaku usaha dalam meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa dalam
kelangsungan usahanya.

2. Hak dan Kewajiban Konsumen.

Sebagai konsumen hendaknya kita juga harus bisa memahami hak-hak yang ada.
Dari hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi
barang dan/atau jasa, sampai hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan
upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut. Hal ini berguna
kelak jika suatu saat konsumen ingin menuntut haknya dalam hal mendapatkan
kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang
diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya. (UU
Nomor 8 Tahun 1999, Pasal 4)Sama pentingnya dengan hak yang didapatkan
konsumen, konsumen haruslah memahami betul kewajibannya dalam transaksinya
dengan pelaku usaha. Terdapat empat poin kewajiban konsumen, adalah:

1. membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau


pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;
2. beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa;
3. membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;
4. mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara
patut.
Perlindungan konsumen bukan hanya menyangkut hak-hak yang disebutkan
dalam Undang-Undang, melainkan perlindungan hak konsumen sepenuhnya.
Termasuk hak perlindungan data pribadi konsumen agar tidak tersebar luas di
luar kepentingan transaksi tanpa seizin mereka.
Hal tersebut kian marak terjadi dewasa ini mengikuti perkembangan belanja
dengan menggunakan market place. Bukan hanya persoalan pengiriman barang
yang terlambat bahkan tidak dikirimkan oleh pihak pelaku usaha, data pribadi
konsumen pun seringkali diselewengkan.

Bagi Anda yang mungkin ingin membangun sebuah brand dalam bisnis online, ada
baiknya Anda mempelajari dan memahami aspek-aspek yang sudah diatur dalam
Undang-Undang. Agar Anda sudah mempunyai bekal untuk menghadapi sesuatu yang
mungkin saja terjadi di kemudian hari.

2.3 Teknologi dan Manfaatnya

Teknologi adalah keseluruhan sarana yang bisa diciptakan dan juga dibuat oleh
seseorang atau sekelompok manusia yang bertujuan untuk mempermudah aktivitas
dan memberi kenyamanan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Pengertian teknologi itu sendiri mengalami perluasan bahkan didalam benda tak
berwujud seperti perangkat lunak,metode bisnis,dan lainnya.Ada juga teknologi nyata
seperti yang sering kita gunakan dan jumpai di era sekarang yaitu handphone,
komputer,laptop, mobil, motor, mesin-mesin, dan lainnya.Semakin berkembangnya
teknologi maka semakin banyak pula teknologi yang lebih canggih ,unggul, dan
terdepan tentunya,agar membuat hidup kita lebih nyaman dan mudah seperti
Autonomous car (Self Driving Car),Hoverboard (skateboard terbang), Foldi Mart (alat
melipat pakaian) dan banyak lainnya.
Semakin canggih suatu teknologi tentu memberikan banyak pula manfaatnya.
Ada beberapa manfaat teknologi di era digital saat ini antara lain :

 Manfaat teknologi dibidang bisnis

Kemajuan teknologi saat ini sangat memberi banyak manfaat terutama dibidang bisnis
seperti jual beli online di berbagai marketplace..Kita juga tidak usah khawatir lagi
tentang masalah pembayaran yang sulit karena dibeberapa marketplace sudah
menyediakan pembayaran sistem bayar ditempat atau yang sering disebut dengan
COD.

 Manfaat teknologi dibidang pendidikan

Di era sekarang ini kita dituntut untuk belajar online jadi pembelajaran pun pastinya
lebih mudah seperti pengiriman tugas melalui gmail dan aplikasi khusus tugas.Bahkan
pendaftaran tugas dan test masuk perguruan tinggi pun sekarang sudah berbasis online
agar lebih menghemat waktu dan lebih efisien.
 Manfaat teknologi dibidang kesehatan

Kita tau di era sekarang ini semua serba online bahkan konsultasi dengan dokter pun
sekarang bisa melalui sebuah aplikasi dan website.Staf Rumah Sakit pun sekarang
mengarsipkan semua data pasien dikomputer ,sehingga saat pihak Rumah Sakit
mencari nama pasien,semua datanya keluar seperti penyakit,nomor kamar dan rincian
biayanya.
Setelah kita tau beberapa manfaat teknologi,selanjut kita akan membahas dampak
teknologi di era digital.
Ada dua dampak teknologi saat ini yaitu dampak positif dan
dampak negatif.

Dampak positif teknologi di era digital

-Mudah berinteraksi dengan orang di seluruh dunia


-Penyebaran informasi lebih cepat
-Mempermudah pendistribusian berbagai macam karya anak bangsa
-Transaksi tanpa dompet
-Travelling lebih mudah
-Berbelanja dengan cepat

Dampak negatif teknologi di era digital

-Menurunnya moral
-Terciptanya anti sosial
-Kesenian tradisional mulai pudar
-Kejahatan syber (cyber crime)
-Adanya pelanggaran hak cipta atau kekayan intelektual (HKI)
-Penyebaran malware
-Meningkatnya perjudian dan penipuan online
2.4 Menyongsong Era Digital,serta mengenal ancaman di dalamnya

Penting untuk disadari bahwa era digital bukan hanya satu hal yang monolitik —
melainkan merupakan rangkaian langkah-langkah progresif. Saat ini kita mungkin
hanya berada di tengah-tengah transformasi antara era pra-digital dan era pasca-
digital. Untuk benar-benar memahami kemajuan ini, penting untuk melihat dari mana
kita berasal, dan juga ke mana kita menuju.
Pra-Digital
Meskipun fase ini belum lama berselang, periode teknologi ini adalah salah satu yang
banyak dilihat dengan nostalgia. Selama fase ini, ritel masih menjadi sarana utama
untuk mendapatkan barang dan jasa. Sementara produk secara bertahap beralih
menjadi lebih digital dengan ensiklopedia bergerak online dan buku telepon menjadi
repositori yang dapat dicari, itu masih waktu yang lebih sederhana.
Mid-Digital
Fase pertengahan digital adalah di mana kita berada sekarang. Perusahaan telah
merangkul digital lebih dan lebih dalam konsep, tetapi mereka belum sepenuhnya
memahami bagaimana harapan telah berubah. Sementara pemotongan kabel TV terus
meningkat popularitasnya, mayoritas penduduk masih menggunakan layanan kabel
tradisional. Masih ada pemutusan di mana beberapa agen transit telah beralih ke
pembayaran kartu, sementara yang lain masih membutuhkan uang tunai. Tidak ada
kesinambungan pengalaman di seluruh papan.
Pasca-Digital
Di era pasca-digital, digital itu sendiri akan bergerak ke latar belakang. Sama seperti
listrik dan dampaknya terhadap bisnis dan kehidupan individu, digital juga akan ada di
mana-mana. Di era digital baru ini, internet akan tersedia di mana-mana dan hal-hal
seperti mobil pintar dan rumah pintar akan menjadi norma. Konsep pembatasan
berdasarkan lokasi akan menjadi sesuatu dari masa lalu. Akan ada kebebasan baru dan
tantangan baru untuk dijelajahi di zaman ini, dengan populasi yang lahir di mana
digital hanyalah fakta kehidupan
Faktor Era Digital
Hidup dengan teknologi digital dan memahaminya adalah dua hal yang sangat
berbeda. Agar sukses di era digital baru ini, perusahaan perlu merangkul digital dalam
segala hal. Mereka perlu memperjuangkannya dan fokus pada cara-cara yang dapat
ditingkatkan lebih lanjut untuk menciptakan nilai yang lebih besar bagi bisnis dan
pelanggan mereka.
1. Kurangi Gesekan
Produk di era digital harus mudah didapat dan juga mudah dikembalikan.
Keberhasilan organisasi seperti Amazon dan Wayfair menunjukkan pentingnya hal ini
dengan jelas. Demikian pula, harga perlu menjadi pertimbangan untuk bisnis, seperti
yang ditunjukkan oleh perusahaan seperti Uber dan Airbnb. Sementara harga jelas
merupakan faktor bagi konsumen, itu bukan satu-satunya faktor.
2. Tingkatkan Pengalaman Pengguna
Banyak dari perusahaan digital yang paling sukses memiliki sifat dan produk yang
aspiratif, dan satu metrik utama yang umumnya mereka bagikan adalah fokus pada
pelanggan dan pengalaman pelanggan. Perusahaan yang memahami teknologi era
digital tahu bahwa pelanggan punya pilihan. Mereka tahu bahwa harga dan fitur dapat
membawa mereka ke pintu, tetapi jika mereka mengharapkan bisnis masuk, layanan
harus sesuai.
3. Buat Kolaborasi
Organisasi era digital mencari konsumen untuk inovasi dan ide dan meminta umpan
balik tentang produk dan layanan secara teratur. Fokus mereka tidak hanya pada
kompetisi tetapi juga pada apa yang diinginkan dan dibutuhkan pengguna dan
bagaimana mereka dapat memenuhi kebutuhan ini dengan cara yang hemat biaya dan
efisien.
2.1 Ancaman Era Digital
Kami telah sampai pada titik waktu ini melalui perjalanan yang panjang dan berliku-
liku. Revolusi industri membawa kita ke era industri, yang pada akhirnya mengarah
pada revolusi digital dan era informasi saat ini. Namun jika era industri berakhir,
apakah era informasi juga akan berakhir? Dan jika demikian, apa yang terjadi
selanjutnya?
1. Kelumpuhan melalui analisis
Sekarang akses ke informasi sederhana dan alat yang lebih baru terus dikembangkan
untuk analisis lebih lanjut, ada teka-teki yang dihadapi oleh banyak bisnis. Apakah
mereka memiliki informasi yang tepat yang mereka butuhkan untuk membuat
keputusan atau mereka membutuhkan lebih banyak? Banyak bisnis jatuh ke dalam
perangkap untuk terus-menerus mencari detail dan validasi tambahan sebelum
membuat keputusan hanya karena takut kurangnya uji tuntas.
2. Kemudahan akses data membuat kita malas secara aktual
Terlalu banyak data bisa menjadi hal yang buruk. Dengan akses ke “big data” dan
algoritme AI, perusahaan di era digital dapat membuat data yang mendukung hampir
semua kesimpulan yang mereka butuhkan.
3. Konsumen yang implusif dan ceroboh
Jumlah perhatian yang diberikan pada satu hal oleh konsumen kecil dan semakin
berkurang setiap hari. Dengan smartphone, tablet, TV, dan lebih banyak lagi akses
yang memakan banyak waktu ke bola mata yang berharga, perusahaan perlu
melakukan lebih dari sebelumnya untuk menonjol dan tetap relevan.
4. Sedikit belajar adalah hal yang berbahaya
Hanya memiliki akses ke informasi tidak selalu membantu atau relevan. Dokter,
misalnya, harus sering menangani pasien yang didiagnosis sendiri berdasarkan
gejalanya dari sumber online. Tanpa pelatihan, informasi yang dapat dipahami oleh
orang awam sangat terbatas.
2.2 Merangkul Era Digital
Sementara perusahaan di tahun-tahun sebelum 2020 lambat untuk merangkul digital,
itu tidak lagi terjadi. Mempertimbangkan apa yang dibawa tahun 2020 ke dunia dalam
hal pandemi dan pembatasan global, perlombaan menuju digital sekarang bahkan
lebih kritis dari sebelumnya.
1. Manfaat data untuk keuntungan pelanggan
Data, bila digunakan dengan benar, dapat menjadi alat yang sangat kuat untuk
pertumbuhan. Coca-Cola, misalnya, menggunakan program loyalitas digital pada awal
tahun 2015, yang membantu menyampaikan konten yang ditargetkan kepada
konsumen berdasarkan data pengguna yang mereka kumpulkan. Ini tidak hanya
membantu mereka menciptakan loyalitas merek yang lebih besar; itu juga membantu
mendorong penjualan tambahan.
Konsumen tidak segan-segan membagikan informasi pribadi selama ada manfaat
langsung yang dapat mereka rasakan. Di era digital ini, informasi adalah raja. Selama
perusahaan transparan tentang upaya pengumpulan mereka dan memberikan
penghargaan yang sesuai, data dapat digunakan untuk mendorong pertumbuhan lebih
lanjut.
2. Latih teknologi tim anda
Keterampilan hari ini tidak akan secara otomatis diterjemahkan ke kebutuhan hari
esok. Meskipun robot dan AI tidak akan menggantikan tenaga kerja di seluruh dunia,
mereka akan berdampak pada pekerjaan dan peran. Dalam hal ini, pelatihan ulang
karyawan untuk memenuhi persyaratan kerja baru akan diperlukan.
Namun, pelatihan tim Anda tidak hanya diperlukan bagi mereka yang beralih ke peran
baru. Bahkan mereka yang masih dalam peran yang ada akan membutuhkan pelatihan
untuk teknologi era digital baru yang telah diterapkan. Tanpa pelatihan ini, mereka
hanya akan menggunakan sebagian kecil dari kemampuannya dan Anda tidak akan
mendapatkan manfaat yang Anda harapkan.
3. Tingkatkan pengalaman pelanggan
Pelanggan sekarang memiliki lebih banyak pilihan daripada sebelumnya. Hanya
menyediakan produk atau layanan dengan harga yang baik tidak cukup. Konsumen
saat ini mencari layanan yang fenomenal dan keseluruhan pengalaman yang mudah.
Perusahaan perlu melihat hambatan yang mereka tempatkan di jalan pelanggan
mereka dan menghapusnya dengan membantu menciptakan pengalaman yang lebih
mulus dan menyenangkan di seluruh papan.
2.3 Membangun Bisnis Digital

Pertumbuhan bisnis digital yang dikala ini dirasa makin pesat tidaklah tanpa alibi.
Bisnis tradisional yang bertransformasi jadi usaha digital sudah teruji membagikan
segudang khasiat untuk bermacam pihak, tercantum karyawan serta konsumen yang
ikut serta dalam kegiatan bisnis tersebut. Tetapi, yang tidak kalah berarti merupakan
keuntungan untuk pendiri serta pengembangnya.

Berikut merupakan sebagian khasiat yang dapat Kamu rasakan kala membangun
bisnis dengan mengaitkan teknologi digital.

1. Memperkenalkan pengalaman konsumen yang lebih baik


Kemajuan teknologi berakibat positif pada metode industri berhubungan dengan
konsumen ataupun calon konsumennya. Teknologi yang dilibatkan tidak cuma
mempermudah proses interaksi tersebut, namun pula bisa tingkatkan layanan yang
lebih pas sasaran serta cocok dengan kebutuhan tiap- tiap konsumen. Hasilnya,
konsumen hendak merasa lebih puas sehingga membagikan bonus nilai kualitas untuk
industri.

2. Tingkatkan keahlian pegawai


Pegawai ataupun karyawan industri pula jadi pihak yang diuntungkan bila bisnis
Kamu menggunakan teknologi digital. Kala industri mulai merangkul konsep digital
serta menerapkannya dalam tiap proses operasional, pegawai juga hendak turut
meningkatkan keterampilannya supaya bisa membagikan hasil kerja cocok harapan.
Perihal ini jadi salah satu poin berarti yang dapat tingkatkan mutu kerja industri secara
totalitas.

3. Mempermudah pengumpulan serta analisis data


Kemudahan telah jadi perihal yang identik dengan pemakaian teknologi digital. Ini
tidak cuma berlaku untuk konsumen, namun pula untuk pihak industri. Bisnis yang
telah melaksanakan transformasi digital teruji lebih gampang dalam melaksanakan
pengumpulan serta analisis informasi yang dibutuhkan buat pengembangan usaha.
Strategi bisnis biasanya hendak disesuaikan dengan Kerutinan online konsumen dikala
mencari serta menjelajahi hal- hal yang diperlukannya.

3 Membuka kesempatan digitalisasi produk serta layanan


Begitu memperoleh informasi pasar serta menganalisisnya bersumber pada tolok ukur
prinsip transformasi digital, industri hendak sanggup melaksanakan digitalisasi pada
tiap produk serta layanan yang didatangkan. Dikala bisnis digital tumbuh, konsumen
mau senantiasa memperoleh apa yang dibutuhkannya secara praktis serta leluasa dari
kerumitan. Mereka juga hendak mencari industri yang dapat melaksanakan perihal
tersebut. Di sinilah digitalisasi produk serta layanan menimbulkan kedudukan
berartinya.
5. Tingkatkan keuntungan perusahaan
Dalam banyak permasalahan, transformasi digital yang diterapkan pada sesuatu bisnis
teruji bisa tingkatkan keuntungan bisnis tersebut. Digitalisasi membuka lebih banyak
akses buat peluang penjualan dan pengembangan pasar. Perihal ini berlaku untuk
bisnis baru yang mulai dirintis ataupun bisnis lama yang mulai mempraktikkan konsep
digital pada tiap aspeknya.

Tetapi, kenaikan keuntungan industri tidak hendak dapat terjalin begitu saja tanpa
strategi yang pas. Oleh sebab itu, Kamu butuh mengenali beberapa panduan ampuh
yang hendak membuat bisnis digital yang dibesarkan mendapatkan keuntungan
fantastis cocok harapan.

Sehabis menguasai konsep, prinsip, serta khasiat bisnis digital, Kamu bisa jadi hendak
bingung: Kemudian, gimana sepatutnya metode membangun serta meningkatkan
bisnis digital yang sempurna? Apa yang dapat menjamin bisnis tersebut bisa
membagikan keuntungan menjanjikan?

Jawabannya terdapat pada pelaksanaan strategi jangka pendek serta panjang. Strategi
ini diterapkan mulai dari langkah sangat dini, dikala Kamu mulai mengakibatkan
ilham berbisnis, sampai langkah lanjutan, kala usaha yang dijalankan mulai tumbuh.
Kamu dapat lihat contoh bisnis digital saat ini di Gust.com.
Sebagian besar ciri bisnis digital bersinggungan dengan transformasi digital. Tetapi,
Kamu butuh menguasai dahulu perbandingan di antara keduanya. Bisnis digital
merupakan suatu tujuan, ialah sasaran yang mau diraih kala Kamu melaksanakan
suatu tipe usaha. Sedangkan itu, transformasi digital ialah proses yang wajib dicoba
buat bisa menggapai sasaran tersebut.

Keduanya bukan sesuatu perihal yang bisa direalisasikan dalam waktu pendek.
Terdapat beberapa langkah yang wajib dicoba secara bertahap dalam pelaksanaan
digital transformation buat dapat menghasilkan bisnis berbasis teknologi digital.
Berikut merupakan sebagian panduan serta langkah efisien yang dapat Kamu
peruntukan panduan buat membangun digital business yang mengundang banyak
keuntungan.
BAB III

KESIMPULAN

Teknologi adalah keseluruhan sarana yang bisa diciptakan dan juga dibuat oleh
seseorang atau sekelompok manusia yang bertujuan untuk mempermudah aktivitas
dan memberi kenyamanan dalam kehidupan kita sehari-hari. Melakukan bisnis digital
merupakan salah satu adaptasi terhadap keadaan, karena mau tak mau, suka maupun
tidak suka, perubahan itu mutlak adanya dan akan terjadi. Termasuk dengan
berkembangnya konsep bisnis ini yang mengandalkan teknologi sebagai
pendukungnya.

Bisnis digital merupakan kegiatan usaha yang memanfaatkan teknologi dalam


pelaksanaannya, baik saat menciptakan pun dengan serangkaian kegiatan
pemasarannya. Bisnis ini meliputi penyediaan barang dan jasa, perubahan dari jenis
fisik juga berbagai usaha yang bisa dilakukan secara online.

Di era digital, perusahaan membutuhkan panduan untuk membantu mereka bertransisi


dan tumbuh. Penyedia teknologi yang andal dapat membantu Anda menavigasi jalan
ke depan dengan sukses, memastikan bahwa Anda dan pelanggan Anda mendapat
manfaat dari era baru ini

Itulah informasi seputar bisnis di bidang digital yang perlu diketahui. Agar tidak
tergerus oleh keadaan, maka yang harus dilakukan adalah mempelajari dan
memperdalam ilmu tentang bisnis digital, sesuaikan dengan passion atau keahlian
yang dimiliki, konsisten dan jangan pernah berhenti belajar. Dengan begitu, bisnis
dalam bidang digital yang dijalani bisa menjadi lancar dan tanpa hambatan.
PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Darus, Mariam et al. 2001, Kompilasi Hukum Perikatan, Bandung: PT. Citra Aditya
Bhakti Purbo, Onno W. 2000. Mengenal ECommerce, Jakarta: PT.Elex Media
Komputindo. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta. Suyanto, M. 2003. E–Commerce Perusahaan Top Dunia.
Yogyakarta: Andi. Ustadiyanto, Riyeke. 2002. Framework eCommerce. Yogyakarta:
Andi.

https://www.kompasiana.com/ismiwahyuni11/61038c2f9f7b9d24a509df72/manfaat-
dan-dampak-perkembangan-teknologi-di-era-digital

Era Digital: Perkembangan, Faktor, Ancaman, Tips (sekawanmedia.co.id)

Anda mungkin juga menyukai