Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KELOMPOK 6

IDENTIFIKASI PELUANG BISNIS DALAM ERA DIGITAL


Mata Kuliah : Technopreneurship
Dosen Pengampu : Dr. Faried Wadjdi, M.M

Kode Seksi : 1501600083

Alif Alfa Rizki 1501621009


Bagus Rahmat Abdul Latif 1501621013
Dega Hidayat 1501621024
Fathya Nabila Az-zahra 1501621034
Fikry Hardiansah 1501621054

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan asta kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
nikmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini pada mata kuliah
Kewirausahaan yang berjudul “Identifikasi Peluang Bisnis Dalam Era Digital”
Adapun maksud dan tujuan kami dalam pembuatan makalah ini, untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah rangkain listrik.
Pada kesempatan kali ini, tidak lupa juga kami sampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Faried, M.Pd., M.M selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah
memberikan dukungan kepada para mahasiswa/i dalam pembuatan makalah yang
berjudul “Identifikasi Peluang Bisnis Dalam Era Digital.”
2. Teman-teman program studi Pendidikan Teknik Elektro angkatan 2021 yang telah
mendukung dalam proses pembuatan makalah ini sehingga dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.
Mohon maaf apabila ada kesalahan kata dan kalimat dari kelompok kami, karena kami
menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka, saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat diharapkan dan diterima dengan lapang dada. Kami berharap
semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya dan dapat memenuhi salah
satu persyaratan.

Hormat kami
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 3
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 4
BAB II ............................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 5
2.1 Identikasi Peluang Bisnis Dalam Era Digital .............................................................. 5
2.2 Peluang Bisnis dalam era digital ................................................................................... 5
2.3 Cara Memanfaatkan Peluang Bisnis Di Era Digital ................................................... 7
2.4 Jenis Bisnis Di Era Digital ............................................................................................. 8
2.5 Tantangan Bisnis Di Era Digital ................................................................................... 9
2.6 Metode Kreativitas dan Generasi Ide......................................................................... 11
BAB III......................................................................................................................................... 14
PENUTUP.................................................................................................................................... 14
Kesimpulan ................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 15
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan era digital Saat ini tak lepas dari dari kehidupan Masyarakat yang selalu
berdampingan dan megalami kemajuan yang luar biasa, dan salah satunya adalah
perkembangan bisnis di era digital, yang nyatanya bisa digambarkan dalam dua kata yakni
cepat dan tepat.
Perkembangan bisnis di era digital saat ini juga menunjukan adanya potensi bahwa
masyarakat bisa mendapatkan semua barang atau produk yang di inginkannya dengan lebih
mudah, dengan adanya layanan pengantar online yang bisa di dapatkan hanya melaluli gadjet
atau smartphone pribadi, dan perkembangan bisnis di era digital ini dengan menggunakan
social media sebagai sumber informasi juga mampu akan memberikan keuntungan, dalam hal
ini masyarakat bisa memanfaatkan social media seperti Facebook, Twitter, dan Instagram
untuk melakukan aktivitas bisnis yang diinginkan.
Perkembangan bisnis di era digital juga bisa terlihat dari bagaimana kemudahan untuk
mempromosikan suatu produk , Katakan saja restoran dan café yang kini mulai banyak dan
kian menjamur di tanah air khususnya kota-kota besar. bagi masyarakat di kota besar
“nongkrong” telah menjadi bagian dari budaya. Baik itu untuk menikmati Makanan dan kopi
ataupun sekedar berkumpul bersama teman, Cafe selalu menjadi pilihan masyarakat. Namun,
untuk bertahan di pasaran Café harus mempunyai suatu identitas unik agar lebih dikenal
masyarakat dan bertahan dalam persaingan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan peluang bisnis dalam era digital ?
2. Bagaimana cara menghadapi peluang bisnis dalam era digital ?
3. Apa saja metode kreativitas dan generasi ide ?

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui peluang bisnis dalam era digital
2. Dapat mengetahui cara menghadapi peluang bisnis dalam era digital
3. Dapat mengetahui metode kreativitas dan generasi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Identifikasi Peluang Bisnis Dalam Era Digital


Peluang bisnis di era digital semakin terbuka lebar dengan kemajuan teknologi, namun di
baliknya juga terdapat berbagai tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan kesuksesan
dan keberlanjutan usaha. Era digital telah membuka banyak peluang bisnis baru bagi pelaku
bisnis.Peluang-peluang ini dapat berasal dari berbagai faktor, seperti perubahan perilaku
konsumen, perkembangan teknologi, dan meningkatnya persaingan global.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengidentifikasi peluang bisnis yang sesuai di era
digitalisasi:
1) Pahami Kebutuhan Pasar
Lakukan riset pasar secara menyeluruh untuk memahami kebutuhan dan preferensi
konsumen. Identifikasi masalah atau kekosongan dalam pasar yang dapat dipecahkan
melalui solusi digital. Pertimbangkan apakah produk atau layanan yang ditawarkan dapat
memberikan nilai tambah yang signifikan.
2) Amati Persaingan
Amati pesaing bisnis dengan teliti dan identifikasi apakah terdapat celah atau kekurangan
dalam produk atau layanan yang mereka tawarkan yang dapat Anda isi. Telusuri strategi
digital yang telah berhasil, dan temukan cara untuk membedakan diri melalui inovasi atau
peningkatan yang lebih baik.
3) Jalin Kemitraan dan Kolaborasi
Jalin kemitraan dengan perusahaan teknologi atau start-up yang fokus pada inovasi.
Kolaborasi dapat membuka pintu untuk akses teknologi terkini dan membantu
mengidentifikasi peluang bisnis yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya

2.2 Peluang Bisnis dalam Era Digital


1) Munculnya Peluang Bisnis Baru
Saat ini, internet sudah seperti kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat. Misalnya
dalam hal berbelanja. Sejak pandemi Covid-19, terjadi perubahan gaya hidup
masyarakat yang cenderung memilih berbelanja online untuk memenuhi kebutuhan
sehari-harinya. Mulai dari kebutuhan sandang hingga pangan.
Cara ini dianggap lebih mudah, praktis, dan efisien dilakukan sebab kita tak perlu
berinteraksi dan berhadapan dengan orang banyak. Cukup dengan sentuhan layar
ponsel, berbagai kebutuhan dapat dikirim ke rumahmu. Hal tersebut menjadi bukti
bahwa era digital bisa memunculkan beragam usaha baru.
2) Memperluas Target Pasar
Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan, akibat pandemi Covid-19 terjadi
perubahan pola belanja masyarakat yang dibuktikan dengan kenaikan penggunaan
platform e-commerce dari 11% menjadi 25.5% pada 2021 lalu.
Sangat disayangkan banget apabila kamu tidak memanfaatkan peluang ini. Cobalah
untuk memasarkan produk secara online juga. Harapannya, kamu bisa mendapatkan
konsumen baru yang tidak terbatas pada lokasi geografis tempatmu berjualan saja.
Bukan tidak mungkin kamu akan mendapatkan konsumen dari luar kota, pulau, bahkan
luar negeri.
3) Jangkauan Global
Era digital telah membuka peluang bagi bisnis untuk memiliki jangkauan global
yang luas. Dengan adanya teknologi dan platform digital, perusahaan dapat memasarkan
produk atau layanan mereka kepada pelanggan di seluruh dunia. Hal ini membuka
potensi peningkatan penjualan dan keuntungan yang signifikan.
4) Analisis Data
Keberadaan teknologi dalam era digital memungkinkan bisnis untuk
mengumpulkan dan menganalisis data dengan jumlah yang besar. Melalui analisis data
yang baik, bisnis dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang perilaku dan
preferensi pelanggan mereka. Dengan demikian, bisnis dapat menyesuaikan produk atau
layanan mereka untuk memenuhi kebutuhan serta keinginan pelanggan secara lebih
efektif.
5) Bekerja Secara Fleksibel
Era digital telah mengubah cara kerja perusahaan seperti dengan memberikan
fleksibilitas yang lebih besar pada para karyawan. Saat ini karyawan dapat bekerja dari
rumah, kafe, atau dari mana saja di dunia dengan menggunakan teknologi komunikasi
dan kolaborasi yang ada. Fleksibilitas ini membantu mengurangi biaya operasional,
meningkatkan work life balance, serta memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan
tenaga kerja terampil tanpa perlu mengkhawatirkan masalah domisilinya.
6) Otomatisasi
Peluang bisnis di era digital yang selanjutnya adalah pemanfaatan teknologi
otomatisasi. Perlu diketahui bahwa perkembangan teknologi dalam era digital
memungkinkan bisnis untuk mengotomatiskan banyak tugas yang sebelumnya
dilakukan secara manual. Dengan menggunakan otomatisasi, bisnis dapat mengurangi
ketergantungan pada pekerjaan manusia, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya
operasional. Proses bisnis seperti pengolahan data, manajemen inventaris, atau
pelayanan pelanggan dapat diotomatiskan untuk meningkatkan efisiensi dan
membebaskan sumber daya manusia untuk tugas-tugas yang lebih strategis dan kreatif.

2.3 Cara Memanfaatkan Peluang Bisnis Di Era Digital


Saat ini teknologi sudah berkembang pesat. Teknologi sendiri bertujuan untuk
memudahkan pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Maka dari itu, sudah
seharusnya kita memanfaatkan teknologi dengan bijak.
Pada era digital ini, banyak sekali kesempatan yang bisa kamu cari dan dikembangkan agar
menjadi sebuah bisnis besar yang tentunya akan menguntungkan. Nah, untuk kamu yang
ingin memanfaatkan peluang bisnis di era digital, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan
agar bisnis kamu berhasil dan sukses.
1) Membuat Perencanaan Yang Baik dan Matang
Salah satu hal penting saat memulai usaha adalah membuat perencanaan yang
matang. Dalam urutan kegiatan, perencanaan merupakan kegiatan yang paling utama.
Hal tersebut dikarenakan perencanaan merupakan dasar atau pedoman untuk melakukan
langkah selanjutnya untuk mencapai tujuan.
2) Memperluas Relasi Pertemanan
Saat memulai suatu usaha, pastinya kamu akan menawarkan produk yang kamu
jual kepada orang-orang terdekat terlebih dahulu. Kamu juga bisa meminta teman dekat
untuk memberikan testimoni dari hasil produk yang dijual, hal itu akan sangat
membantu.
3) Menggunakan Aplikasi
Saat ini terdapat banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk membantu pekerjaan
sehari-hari. Contohnya, aplikasi akuntansi, aplikasi pembukuan, aplikasi e-commerce,
aplikasi administrasi, dan lainnya. Aplikasi-aplikasi yang ada juga bisa kamu
manfaatkan dalam pengelolaan usahamu. Dengan menggunakan aplikasi, kamu dapat
menghemat biaya, waktu, dan juga tenaga. Selain itu, aplikasi-aplikasi tersebut juga
memberikan kenyamanan dalam penggunaannya.
4) Endors Influencer
Para influencer dengan banyak followers di media sosial bisa kamu manfaatkan
sebagai penunjang dalam promosi. Manfaatkan jasa endorse yang ditawarkannya agar
proses promosi semakin meluas. Dengan banyaknya followers yang dimilikinya, maka
besar pula kemungkinan kamu untuk memperluas jangkauan pemasaran.
5) Menggunakan Sistem Cash On Delivey (COD)
Sistem Cash on Delivery (COD) bisa menjadi salah satu alternatif yang bisa kamu
lakukan jika pembeli tidak bisa melakukan pembayaran lewat bank.Singkatnya COD
adalah pertemuan antara penjual dan pembeli di suatu tempat yang telah disepakati,
dilakukan saat barang yang dipesan sudah ada.

2.4 Jenis Bisnis Di Era Digital


1) Marketplace
Marketplace adalah platform berbasis online yang menjadi wadah jual-beli bagi
para penjual dan konsumen. Di marketplace, penjual bisa menjual produknya dan
konsumen dapat membeli produk secara nyaman. Contohnya adalah Tokopedia, yang
sampai Desember 2022 lalu menjadi “rumah” bagi 12 juta merchant.
2) E-Commerce
Meskipun sering disamakan dengan marketplace, e-commerce sebetulnya
merupakan hal yang berbeda. E-commerce adalah platform online yang biasanya
dibangun oleh suatu bisnis atau perusahaan untuk menjual produk mereka sendiri.
Sebagai contoh, katakanlah saat ini kamu punya bisnis hijab. Lalu, kamu membuat
website agar pelanggan bisa belanja hijab secara online. Website tempat jualan hijab
inilah yang bisa disebut dengan e-commerce.
3) Subscription
Apakah kamu pernah berlangganan layanan seperti Spotify atau Netflix? Keduanya
merupakan contoh peluang bisnis di era digital dalam bentuk subscription. Model bisnis
ini menerapkan sistem langganan yang mengharuskan pelanggan untuk membayar biaya
setiap bulan. Kamu juga bisa menjalankan bisnis seperti ini, misalnya dengan
menawarkan langganan software akuntansi atau aplikasi produktivitas untuk
perusahaan.
4) Ad – supported
Jenis bisnis satu ini mengandalkan pemasangan iklan untuk mendapatkan pemasukan
dan keuntungan. Contoh populer dari model bisnis ad-supported adalah media sosial
seperti Instagram, YouTube, dan TikTok. Kalau di Indonesia, contoh paling umum
adalah banner di situs berita online. Saat memasang iklan, brand atau perusahaan akan
membayar sejumlah uang kepada berbagai platform tersebut, dan dari sinilah platform
mendapat pemasukan.

2.5 Tantangan Bisnis Di Era Digital


1) Transformasi Digital
Dunia digital terus mengalami perubahan ke arah yang lebih maju setiap harinya.
Hal tersebut dilakukan untuk memberikan manfaat, termasuk dalam perkembangan
dunia bisnis. Dengan teknologi, pebisnis bisa menghemat waktu, tenaga, serta biaya
dengan hasil yang cukup maksimal. Akan tetapi, transformasi digital juga bisa menjadi
sebuah tantangan apabila bisnis tidak dapat mengikutinya. Misalnya, ketakutan pebisnis
untuk mengubah cara-cara lama yang bisa menimbulkan kegagalan.
Hal tersebut dapat disikapi dengan rasa optimis yang tinggi dan pantang menyerah.
Selain itu, bisnis juga harus mampu menyesuaikan diri dengan teknologi yang terus
berkembang. Tak semudah kedengarannya, untuk mewujudkan hal tersebut pemilik
bisnis harus memiliki keinginan untuk terus meningkatkan skill bisnis.
2) Perubahan Yang Cepat
Selain teknologi, perubahan selera, keinginan, dan kebutuhan dari konsumen pun
menjadi tantangan bisnis di era digital. Sebab, saat ini konsumen mudah sekali bosan
dengan satu hal dan mempunyai keinginan yang cukup kompleks. Apabila pemilik
bisnis tidak mampu memenuhi keinginan tersebut, konsekuensinya bisnis akan
ditinggalkan oleh konsumen secara perlahan.
Untuk itu, pemilik bisnis bisa mencoba untuk berkolaborasi dengan teknologi.
Sebab, bisnis yang dipadukan dengan teknologi dapat melaju lebih pesat karena
mengikuti perkembangan pasar. Misalnya, mencoba untuk berpikir out of the box dalam
membuat inovasi.
3) Sumber Daya Manusia
Sebelum hal tersebut terjadi pada bisnis kamu, ada baiknya kamu merekrut sumber
daya yang benar-benar memiliki kemampuan yang dibutuhkan bisnis. Sebab, sayang
juga apabila kamu telah mengadopsi teknologi dalam bisnis namun hal tersebut tidak
berjalan optimal akibat sumber daya manusia yang belum mampu mengoperasikannya.
Selain merekrut sumber daya manusia yang kompeten, sebagai pemilik bisnis kamu
juga perlu memberikan pelatihan tambahan serta melakukan upgrade skill secara berkala
pada karyawan kamu supaya lebih update dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi saat ini.
4) Persaingan Semakin Tinggi
Tantangan bisnis di era digital yang selanjutnya adalah persaingan yang semakin
tinggi. Teknologi yang canggih, akan mampu mengintegrasi saluran bisnis sehingga
dapat dilakukan tanpa batasan ruang dan waktu. Dengan begitu, sebuah bisnis bisa
menjalin kerjasama dengan bisnis lainnya dari berbagai belahan dunia.
Sebaliknya, sebuah bisnis juga bisa mendapatkan kompetitor dari berbagai bisnis
lain di beragam belahan dunia. Untuk itu, sebuah bisnis harus terus berinovasi untuk
bersaing secara sehat dengan kompetitor. Dengan persaingan sehat, maka akan
terbentuk iklim bisnis yang baik pula.
5) Zero-Surveillance
Zero-surveillance adalah kondisi di mana hilangnya sosok pemimpin. Artinya, pemilik
bisnis hanya berkomunikasi dengan karyawannya mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan pekerjaan. Terlebih saat ini bisnis bisa dilakukan dan dikontrol dari jarak jauh
menggunakan website, email, hingga fitur chatting.
2.6 Metode Kreativitas dan Generasi Ide
4 model atau metode kreativitas dan inovasi yang sering digunakan, yaitu Design Thinking,
Mind Mapping, SCAMPER, dan Six Hats Thinking.
1) Design Thinking
Design Thinking adalah pendekatan kreatif dalam memecahkan masalah yang
berfokus pada pengguna. Metode ini menempatkan pengguna di tengah-tengah proses
pengembangan produk atau solusi bisnis. Design Thinking melibatkan lima tahap yaitu
empati, definisi, ideasi, prototyping, dan testing.
• Tahap 1 : Empati
Tahap empati adalah tentang memahami pengguna dan kebutuhan mereka. Hal ini
dapat dilakukan dengan mengamati pengguna, mewawancarai mereka, atau
melakukan riset pasar.
• Tahap 2 : Definisi
Tahap definisi melibatkan merumuskan permasalahan dan mempersempit ruang
lingkup solusi. Hal ini dilakukan dengan memilah-milah data yang telah
dikumpulkan pada tahap empati.
• Tahap 3 : Ideasi
Tahap ideasi melibatkan pembuatan ide-ide baru untuk menyelesaikan
permasalahan yang telah ditentukan. Dalam tahap ini, tidak ada ide yang salah atau
benar, semua ide diterima dan dieksplorasi.
• Tahap 4 : Prototyping
Tahap prototyping melibatkan membuat model atau prototype solusi untuk diuji
coba.
- Langkah 1 : Tentukan topik
Pilih topik yang ingin Anda eksplorasi.
- Langkah 2 : Buat Pusat Pemikiran
Tulis topik di tengah kertas dan buatlah lingkaran di sekitarnya.
- Langkah 3 : Buat Cabang Pertama
Pertimbangkan gagasan-gagasan yang terkait dengan topik tersebut dan
tuliskan di cabang pertama dari lingkaran.
- Langkah 4 : Buat Cabang Kedua
Pertimbangkan lagi gagasan-gagasan yang terkait dengan cabang pertama dan
tuliskan di cabang kedua dari lingkaran.
- Langkah 5 : Lanjutkan Proses
Lanjutkan proses dengan membuat cabang-cabang lain yang terkait dengan
cabang sebelumnya hingga semua ide telah terhubung.
• Tahap 5 : Testing
Tahap terakhir adalah menguji coba solusi pada pengguna untuk mengetahui
apakah solusi tersebut berhasil atau tidak.
2) Mind Mapping
Mind Mapping adalah teknik pemetaan ide yang berguna dalam memperjelas dan
mengorganisasi gagasan. Mind Mapping membantu dalam mengembangkan ide-ide
baru dengan mengaitkan ide-ide yang terkait satu sama lain.
3) SCAMMER
SCAMPER adalah akronim yang mewakili sembilan teknik untuk
mempertanyakan dan mengubah suatu ide. SCAMPER membantu dalam merangsang
kreativitas dengan mengajukan pertanyaan tentang ide yang sudah ada dan mencari cara
untuk mengubahnya agar menjadi lebih baik.
• S: Substitute (Ganti)
Coba cari bagian dari ide yang dapat diganti dengan ide atau elemen yang lebih
baik.
• C: Combine (Gabung)
Gabungkan dua ide atau elemen yang berbeda untuk membentuk sesuatu yang baru.
• A: Adapt (Adaptasi)
Adaptasi ide dengan mempertimbangkan situasi atau kebutuhan yang berbeda.
• M: Modify (Ubah)
Ubah atau modifikasi elemen ide untuk menciptakan sesuatu yang baru.
• P: Put to another use (Gunakan untuk tujuan lain)
Cari cara untuk menggunakan ide atau elemen yang sama untuk tujuan yang
berbeda.
• E: Eliminate (Hapus)
Hapus elemen dari ide yang tidak diperlukan.
• R: Reverse (Balik)
Balik elemen dari ide untuk menciptakan sesuatu yang baru.
4) Six Thinking Hats
Six Thinking Hats atau berpikir dengan enam topi, metode ini dikembangkan oleh
Edward de Bono, six thinking hats adalah metode kreativitas yang memungkinkan kita
untuk melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Dalam metode
ini, setiap topi berwarna berbeda dan mewakili sudut pandang yang berbeda pula.
• Topi Putih :
Topi Putih mewakili data dan fakta. Dalam menggunakan topi putih, penting untuk
mengumpulkan informasi yang akurat dan relevan sebanyak mungkin. Misalnya,
saat membuat keputusan tentang pengembangan produk baru, informasi seperti
anggaran, sumber daya, dan analisis pasar harus dipertimbangkan.
• Topi Merah :
Topi Merah mewakili emosi dan perasaan. Dalam menggunakan topi merah,
penting untuk memperhatikan perasaan dan pandangan dari sudut pandang
subjektif. Misalnya, saat mengevaluasi keputusan tentang layanan pelanggan,
perasaan karyawan dan pelanggan harus dipertimbangkan.
• Topi Hitam :
Topi Hitam mewakili kritik dan penilaian. Dalam menggunakan topi hitam, penting
untuk mempertimbangkan hal-hal yang dapat salah atau berpotensi buruk dalam
suatu rencana atau keputusan. Misalnya, saat mengevaluasi rencana bisnis baru,
masalah potensial seperti risiko pasar atau risiko keuangan harus diperhitungkan.
• Topi Kuning:
Topi Kuning mewakili positivisme dan kebaikan. Dalam menggunakan topi
kuning, penting untuk melihat sisi positif dari suatu rencana atau keputusan.
Misalnya, saat mengevaluasi peluang pengembangan produk baru, keuntungan
yang dapat dihasilkan dan potensi kesuksesan harus dipertimbangkan.
• Topi Hijau:
Topi Hijau mewakili kreativitas dan inovasi. Dalam menggunakan topi hijau,
penting untuk berpikir secara kreatif dan mencari solusi yang inovatif. Misalnya,
saat mengembangkan strategi pemasaran baru, ide-ide kreatif tentang media sosial
atau kampanye iklan baru dapat dibahas.
• Topi Biru:
Topi Biru mewakili pengaturan dan kontrol. Dalam menggunakan topi biru, penting
untuk mempertimbangkan rencana dan strategi secara keseluruhan. Misalnya, saat
membuat keputusan tentang reorganisasi perusahaan, perencanaan jangka panjang
dan konsekuensi dari keputusan harus diperhitungkan.

Dengan menggunakan Six Hats Thinking, kita dapat melihat suatu masalah
dari berbagai sudut pandang yang berbeda dan menghasilkan solusi yang lebih baik
dan efektif. Metode ini dapat digunakan dalam bisnis atau pengembangan produk
untuk memecahkan masalah, menghasilkan ide-ide baru, dan membuat keputusan
yang lebih baik.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
• Peluang bisnis di era digital semakin terbuka lebar dengan kemajuan teknologi, namun
di baliknya juga terdapat berbagai tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan
kesuksesan dan keberlanjutan usaha. Era digital telah membuka banyak peluang bisnis
baru bagi pelaku bisnis.Peluang-peluang ini dapat berasal dari berbagai faktor, seperti
perubahan perilaku konsumen, perkembangan teknologi, dan meningkatnya persaingan
global.
• Kreativitas dan inovasi sangat penting dalam bisnis dan pengembangan produk. Model
dan metode kreativitas seperti Design Thinking, Mind Mapping, SCAMPER, dan Six
Thinking Hats dapat membantu dalam menghasilkan ide-ide baru yang inovatif. Jangan
takut mencoba model dan metode ini dan jangan takut untuk mencoba sesuatu yang
baru.

DAFTAR PUSTAKA

• https://koinworks.com/blog/peluang-dan-tantangan-bisnis-di-era-digital/
• https://mitracomm.com/tantangan-bisnis/
• https://kazokku.com/blog/2023/12/13/tantangan-bisnis-di-era-digital/
• https://bisdig.umberau.ac.id/artikel/memanfaatkan-peluang-bisnis/
• https://bisdig.umberau.ac.id/artikel/memanfaatkan-peluang-bisnis/

Anda mungkin juga menyukai