Anda di halaman 1dari 16

PENGENALAN DIGITAL BISNIS DAN E-COMMERCE

Kelompok: 1

Kelas: A

Oleh:

Naufal Rahadinur Hibatullah (190803104034)

Putri Imaniar Zalsafilla (190803104020)

Hertina Rahmaningtyas (190803104075)

Fajerin Devi Lianti (190803104022)

Tasya Budi Agustin (190803104053)

Safhira Cika Kurnianti (190803104014)

PROGRAM STUDI D-3 AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan berkah, rahmat, dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen dari mata kuliah digital bisnis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak Abdul Muhsyi selaku


dosen dari mata kuliah digital bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah wawasan dan pengetahuan kami.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah


membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini dan juga berbagi pengetahuan
dengan kami.

Kami selaku penyusun menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran akan membangun kami agar
penulisan berikutnya jauh lebih baik daripada sebelumnya.

Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak, terutama
bagi kami penyusun makalah ini.

Jember, 03 Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………….2
DAFTAR ISI……………………………………………………………....3
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………...4
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………..5
1.3 Tujuan dan Manfaat…………………………………………...5
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Bisnis Digital dan Perdagangan Elektronik…………………..6
2.2 Dampak Komunikasi Elektronik pada Bisnis Tradisional…...7
2.3 Perbedaan Bisnis Digital dan Perdagangan secara
Elektronik……………………………………………………...9
2.4 Peluang Bisnis Digital………………………………………..12
2.5 Resiko dan Hambatan Bisnis Digital………………………....13
BAB 3. PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan…………………………………………………...15
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1. PENDAHULUAN

3
1.1 Latar Belakang

Masa sekarang telah menerapkan teknologi berbasis Internet,


World Wide Web, dan komunikasi nirkabel untuk
mentransformasikan bisnis mereka selama lebih dari 20 tahun sejak
penciptaan situs web pertama (http://info.cern.ch) oleh Sir Tim
Berners-Lee di 1991. Menyebarkan teknologi digital yang
mengganggu ini telah menawarkan banyak peluang bagi bisnis
inovatif untuk mengubah layanan mereka. Menyoroti beberapa contoh
paling terkenal dalam beberapa kegiatan, anda dapat menjelajahi
beberapa alasan untuk keberhasilan perusahaan-perusahaan ini. Dalam
Bisnis Digital dan Manajemen E-Commerce kami akan
mengeksplorasi pendekatan yang dapat digunakan manajer untuk
menilai relevansi berbagai teknologi digital dan kemudian menyusun
dan menerapkan strategi untuk memanfaatkan peluang ini. Kami juga
akan mempelajari cara mengelola risiko yang lebih praktis seperti
memberikan kualitas layanan yang memuaskan, menjaga privasi
pelanggan, dan mengelola keamanan.

Dalam pembahasan kali ini kami mulai dengan memperkenalkan


ruang lingkup bisnis digital dan e-commerce. Kemudian kami
meninjau peluang utama dan risiko bisnis digital bersama dengan
resiko dan hambatan untuk adopsi pengguna internet. Bagi penulis dan
pembisnis, e-commerce, dan bisnis digital adalah bidang yang menarik
untuk dilibatkan, karena banyak peluang dan tantangan baru muncul
setiap tahun, bulanan, dan bahkan setiap hari. Inovasi diberikan,
dengan pengenalan terus-menerus dari teknologi baru, model bisnis
baru dan pendekatan komunikasi baru. Misalnya, Google berinovasi
tanpa henti. Layanannya telah berkembang jauh sejak 1998 dengan
miliaran halaman yang sekarang diindeks dan layanan lain seperti web
mail, iklan bayar per klik, analitik dan jejaring sosial semuanya
merupakan bagian dari penawarannya.

1.2 Rumusan Masalah

4
1. Apakah yang dimaksud bisnis digital dan perdagangan elektronik?
2. Bagaimana dampak komunikasi elektronik pada bisnis tradisional?
3. Bagaimanakah perbedaan dari bisnis digital dan perdagangan
elektronik?
4. Bagaimanakah peluang bisnis digital di era sekarang?
5. Bagaimana resiko dan hambatan bisnis digital?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Agar pembaca dapat memahami apa yang dimaksud bisnis digital


dan perdagangan elektronik.
2. Agar pembaca dapat mengetahui apa saja dampak komunikasi
elektronik pada bisnis digital.
3. Agar pembaca dapat mengetahui perbedaan antara bisnis digital
dan perdagangan elektronik.
4. Agar pembaca dapat memahami bagaimana peluang bisnis digital
di era sekarang.
5. Agar pembaca dapat mengetahui apa saja resiko dan hambatan
pada bisnis digital.

BAB 2. PEMBAHASAN

5
2.1 Bisnis Digital dan Perdagangan Elektronik

Digital bisnis adalah sebuah penciptaan desain bisnis baru yang


menerapkan teknologi, dunia bisnis digital ini sangat menjanjikan
perputaran ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bisnis ini
bisa mengganggu bahkan mengganti bisnis model yang secara fisik
sudah berjalan. Yang membuat perbedaan dari dunia bisnis digital ini
adalah memberi tempat bagi pelanggan untuk mendekat pada
keberadaan produk yang mereka cari. Ini semua tentang bagaimana
banyak hal bisa bernegosiasi, berinteraksi dengan sangat cepat dan
menghemat waktu. Di masa depan, bisnis digital atau pun bisnis
secara digital akan mengubah cara pandang dalam menghadapi
berbagai peluang bisnis.

E-Commerce berasal dari bahasa Inggris, yaitu electronic


commerce atau perdagangan elektronik. Dan sebagaimana
perdagangan yang dilakukan secara langsung atau face to face.
Perdagangan elektronik ini meliputi proses promosi, pembelian, dan
pemasaran produk. Yang berbeda adalah pada sistem berdagang yang
digunakan, yaitu melalui media elektronik atau internet.

Dalam e-comerce, seluruh proses perdagangan mulai dari proses


pemesanan produk, pertukaran data, hingga transfer dana dilakukan
secara elektronik. Di tengah perkembangan arus teknologi dan
informasi digital yang semakin canggih. Aktivitas e-commerce
adalah suatu penerapan dari e business atau bisnis elektronik. Yang
mana berhubungan dengan kegiatan transaksi komersial.

Di samping memanfaatkan teknologi digital, e commerce


ini juga membutuhkan database, e-mail, dan juga teknologi lain yang
non internet. Misalnya saja dalam mengirim barang, dan cara
membayar produk dari e commerce.

2.2 Dampak Komunikasi Elektronik pada Bisnis Tradisional

6
Jadi semua organisasi harus meninjau elektronik baru dan
pendekatan berbasis internet komunikasi bagi potensial mereka untuk
meninjau bisnis mereka lebih kompetitif dan juga mengelola risiko
keamanan yang berkelanjutan seperti keamanan dan kinerja. Ada dua
peluang utama transformasi digital yang sebagian besar membuka
peluang bisnis, yang dimana kita fokus dalam buku ini:

1. Pemasaran Masuk (Inbound Marketing)


Di internet, pelanggan yang berinisiatif menghubungi dan
mencari sebuah informasi melalui situs web. Di antara para
professional pemasaran, pendekatan baru yang kuat untuk
pemasaran ini dikenal sebagai pemasaran masuk atau inbound
marketing (Shah and Halligan, 2009)

Inbound Marketing ini sangat kuat sejak pemborosan iklan


berkurang. Pemasaran pencarian, pemasaran konten, dan
pemasaran media social, mereka dapat digunakan untuk
menargetkan prospek dengan kebutuhan tertentu- mereka proaktif
dan memilih sendiri. Tapi ini, adalah kelemahannya, sejak pemasar
memiliki control yang lemah daripada komunikasi tradisional
dimana pesan ini di dorong keluar untuk membantu audiens
mendeskripsikan dan dapat membantu membangkitkan kesadaran
dan perminataan.

Pendukung pemasaran masuk seperti Dharmesh Shah dan


Brian Halligan berpendapat akan hal itu, media social dan
pemasaran pencarian memiliki peran dalam menghasilkan sebuah
permintaan.

2. Pemasaran Seluler (Mobile Marketing)


Pertumbuhan popularitas media social adalah trend utama
dalam bisnis digital. Dalam situs jejaring social (SNS) tertentu
seperti Facebook, Google+, Twitter, dan pengguna bisnis untuk
bisnis seperti LinkedIn dan RSS feeds. Beberapa ceruk situs media
social bersifat independen dari jejaring social, termasuk dunia
maya seperti Habbo Hotel dan blog yang dibuat oleh banyak
individu dan perusahaan.

7
Pemasaran media sosial, juga termasuk rich media seperti
video online dan aplikasi interaktif ditampilkan dijejaring social
media special seperti Youtube atau disematkan ke situs web.

Karena ada begitu banyak tipe jejaring media social, akan


sangat membantu untuk menyederhanakan opsi untuk mengelola
mereka. Untuk kali ini, kita merekomendasikan enam kategori
berdasarkan bab di Weinberg (2012). Anda dapat melihat ada lebih
banyak social media daripada jejaring social:
1. Jejaring Sosial (Social Netwoking)
Penekanannya di sini adalah mendengarkan pelanggan dan
berbagi konten yang menarik. Facebook cenderung menjadi
yang paling penting bagi konsumen audiens dan LinkedIn
untuk bisnis audiens.
2. Pengetahuan Sosial (Social Knowledge)
Ini adalah jejaring social informasi seperti Yahoo! Answer,
dimana anda mendapat membantu audiens dengan
memecahkan masalah mereka dan secara halus menunjukkan
bagaiman produk anda telah membantu orang lain. Wikipedia
adalah situs lain dalam kategori ini, meskipun relative sedikit
aplikasi untuk pemasaran.
3. Berbagi Sosial (Social Sharing)
Ini adalah situs bookmar social seperti Delicious
(www.Delicious.com) yang dapat berguna untuk memahami
konten yang paling menarik dalam suatu kategori.
4. Berita Sosial (Social News)
Twitter adalah contoh paling terkenal.
5. Streaming Sosial (Social Streaming)
Situs media social yang kaya dan streaming untuk berbagi
foto, video, dan podcasting.

3. Perdagangan Seluler (Mobile Commerce)


Potensi perdagangan seluler (m-commerce) terbukti dari
prediksi Mary Meeker, seorang analis di Kleiner Perkins Caufield
Byers yang berbagi wawasannya tentang arus keadaan internet
dalam presentasi yang disebut trend internet. Salah satu prediksi
Meeker paling berani tahun 2008 adalah penggunaan web seluler
itu akan melampaui penggunaan web desktop pada 2014, dan saat
ini sedang direncanakan untuk terjadi di tingkat global.
Pertumbuhan polaritas aplikasi seluler (Bab 3), dari toko IPhone,

8
Google Android Play, Microsoft Windows, Devendor Handset
lainnya, adalah hal penting lainnya pengembangan komunikasi
seluler. Penggunaan perangkat seluler berbasis lokasi adalah trend
signifikan lainnya karena pengguna dapat menggunakan aplikasi
atau browser saat berbelanja. Terkait dengan kegiatan ini adalah
pelacakan berbasis lokasi barang dan inventaris saat diproduksi dan
diangkut

2.3 Perbedaan Bisnis Digital dan Perdagangan secara Elektronik

1. E-commerce Difined
Perdagangan elektronik lebih sempit daripada bisnis digital.
E-commerce harus dipertimbangkan karena semua transaksi di
mediasi antara suatu organisasi dan pihak ketiga, transaksi non
finansial seperti dukungan pelanggan dan permintaan untuk
informasi lebih lanjut juga dianggap dari bagian e-commerce. Dua
sebuah proses bisnis perspektif penerapan teknologi terhadap
otomatisasi transaksi bisnis dan para pekerja.
a. Sebuah prespektif komunikasi - pengiriman informasi,
produk atau jasa atau pembayaran melalui sarana elektronik.
b. Sebuah prespektif proses bisnis - penerapan teknologi
terhadap otomatisasi transaksi bisnis dan aliran kerja.
c. Layanan perspektif - memungkinkan pemotongan biaya pada
saat yg sama dengan meningkatkan kecepatan dan kualitas
pengiriman layanan.
d. Prespektif online - pebelian dan penjualan produk dan
informasi online.

2. Digital Busssines Difined


Bisnis digital lebih luas cakupannya daripada e-commerce.
Proses bisnis digital utama adalah proses organisasi. Atau unit
seperti intranet extranet internet.

3. Internet dan Extranet


Kebanyakan jasa internet tersedia bagi bisnis atau
konsumen apapun yang memiliki akses ke internet. Informasi
dibatasi bagi karyawan didalam sebuah organisasi saat ini, istilah
intranet saat ini masih digunakan tapi layanan perangkat lunak
yang serupa yang diterapkan didalam perusahaan untuk mencapai

9
tujuan yang sama dalam berbagi informasi dan kolaborasi. Jika
akses kelayanan web organisasi diperluas ke beberapa orang lain,
tapi tidak semua orang diluar organisasi, ini adalah extranet.

4. J‌ enis berbeda dari sisi penjualan e-commerce


a. Situs e-commerce transaksional. Melibatkan penggunaan
teknologi digital untuk layanan pasar menggunakan berbagai
teknik, tidak semua produk yang cocok dijual secara online.
b. Situs web perbaikan hubungan pribadi. memberikan
informasi untuk merangsang pur chase dan membangun
hubungan terutama produk yang tidak cocok dijual secara
online. Informasi diberikan melalui situs dan lembar lembar
informasi untuk menginformasikan rincian pembelian.
Kontribusi bisnis utama adalah melalui mendorong penjualan
secara offline.
c. Situs pembangunan bermerk. Menyidiakan pengalaman
untuk mendukung merk dengan mengembangkan pengalaman
online dari merk. jenis ini biasanya memiliki nilai rendah
volume tinggi barang konsumen yang bergerak cepat.
d. Penerbit atau situs media. Situs media memiliki beragam
pilihan untuk menghasilkan pendapatan termasuk iklan,
berdasarkan komisi, penjualan dan daftar penjualan pelanggan.
e. Situs jaringan sosial (SNS). jaringan sosial dapat dianggap
dalam kategori sebelumnya karna mereka seringkali didukung
oleh iklan.

5. Pilihan bagi perusahaan untuk mencapai pendengar secara


online.
Agar perusahaan bisa sukses dalam komunikasi digital
mereka harus memutuskan bagaimana mereka menginvestasikan
waktu dan anggaram mereka pada berbagai perangkat komunikasi
online.

Untuk membantu mengembangkan strategi untuk menjangkau


dan memengaruhi calon pelanggan secara online sudah menjadi hal
yang lumrah untuk merujuk pada tiga jenis utama saluran media.
a. Media yang dibayar. Media dimana ada investasi untuk
membayar pengunjung, mencapai atau melalui pencarian,
menampilkan jarimgan iklan atau pemasaran afiliasi.

10
b. Mendapatkan media. biasanya media dipakai untuk
publisitas kini media yang diterima juga mencakup omongan
dari mulut ke mulut. Cara lain untuk memikirkan media yang
dicurangi adalah dengan berbagai percakapan antara konsumen
dan bisnis yang terjadi dalam internet.
c. Media milik. Media ini adalah milik merk dagang. Online, ini
termasuk situs web perusahaan sendiri, blog, daftar e-mail,
aplikasi ponsel, atau kehadiran sosial. Secara offline media
milik dapat mencakup brosur atau toko ritel. Ini berguna untuk
memikirkan keberadaan perusahaan sendiri sebagai media yang
dalam arti bahwa mereka investasi alternatif bagi media lainnya
dan mereka menawarkan kesempatan untuk mempromosikan
produk menggunakan bentuk iklan atau editorial kepada media
lainnya.

6. Model Bisnis atau Konsumen dari Transaksi E-Commerce


Memberikan contoh dari berbagai perusahaan yang
beroperasi di dunia bisnis menjadi B2C dan bisnis demi bisnis
(B2B). perusahaan-perusahaan seperti BP atau del computer akan
memiliki bagian-bagian yang berbeda dari situs mereka untuk
menarik pelanggan mereka. Akan tetapi komunikasi, B2B masih
penting bagi banyak perusahaan ini karena transaksi bisnis dapat
mendorong pendapatan. Memberikan dua jenis transaksi tambahan,
dimana konsumen bertransaksi secara langsung dengan konsumen
lainnya dan dimana mereka memuli perdagangan dengan
perusahaan. Jenis monikers ini lebih jarang digunakan, tetapi
mereka menyajikan perbedaan yang signifikan antara perdagangan
berdasarkan internet dan bentuk perdagangan yang lebih awal.
Interaksi antara konsumen dan konsumen relatif langka, tetapi
sekarang sangat umum dalam bentuk jaringan sosial.

Transaksi ini juga merupakan basis utama bagi beberapa


model bisnis online untuk bisnis digital yang masih dijalankan
bedasarkan bisnis, dan beberapa blog yang tidak dijalankan oleh
perusahaan tetapi oleh individu. Diagram ini juga mencakup
pemerintah da organisasi layanan publik yang menyediakan
layanan online atau e-government seperti model yang ditunjukkan
pada gambar 1.11. definisi e-government merujuk pada penerapan
teknologi e-commerce merujuk pada penerapan teknologi

11
e-commerce pada pemerintah layanan publik. Dengan cara yang
sama dimana e-bisnis dapat dipahami sebagai transaksi dengan
customer, pemasok dan komunikasi internal, e-goverment
mencakup berbagai aplikasi serupa.

Warga - fasilitas untuk penyebaran informasi dan penggunaan


layanan daring ditingkat lokal dan nasional. Contoh, pada tingkat
lokal anda dapat mengetahui kapan sampah terkumpul dan pada
tingkat nasional ada dapat mengisi formulir pajak.
Pemasok - departemen pemerintah meliki jaringan luas pemasok.
Potensi manfaat manajemen rantai pasokan elektronik dan
pengadaan berang elektronik jika berlaku bagi pemerintah.
Komunikasi internal - termasuk pengumpulan informasi dan
penyebaran dan email dan sistem aliran kerja untuk meningkatkan
efisiensi dalam departemen pemerintah.

2.4 Peluang Bisnis Digital

Bisnis digital telah memperkenalkan peluang baru bagi para


organisasi kecil untuk dapat bersaing dengan organisasi besar dalam
pasar global. Seperti yang kita amati, banyak para pakar yang telah
menyatakan bahwa salah satu perubahan terbesar yang diperkenalkan
oleh komunikasi elektronik adalah caranya pendekatan dalam
menyampaikan dan mengubah informasi dapat digunakan untuk
meningkatkan persaingan.

Selain itu, internet juga menyediakan kesempatan yang signifikan


bagi banyak bisnis untuk membangun hubungan yang lebih dekat
dengan pelanggan yang sudah ada dan pemasok secara online untuk
membantu mencapai keinginan pelanggan.

Para pemasok juga dapat dengan mudah melihat persediaan yang


ada pada organisasi yang besar sehingga dapat dengan mudah
memasok persediaan yang dibutuhkan.
Layanan bisnis digital oleh pelanggan dan pemasok dapat secara
signifikan mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh kedua pihak.
Dengan menyediakan jasa online berkualitas tinggi, organisasi dapat
membangunhubungan yang langgeng dengan pemangku kepentingan
mereka.

12
2.5 Resiko dan Hambatan Bisnis Digital

Peluang harus diseimbangkan dengan risiko memperkenalkan


layanan bisnis digital, yang mencakup risiko strategis dan praktis.
Salah satu risiko strategis utama adalah membuat keputusan yang
salah tentang investasi bisnis digital. Di setiap sektor bisnis, beberapa
perusahaan telah mengambil keuntungan dari bisnis digital dan
memperoleh keunggulan kompetitif. Tetapi yang lain telah
berinvestasi dalam bisnis digital tanpa mencapai keuntungan atau
pengembalian, baik karena pelaksanaan rencana itu cacat, atau hanya
karena pendekatannya tidak tepat. Dampak dari Internet dan teknologi
bervariasi menurut industri. Andy Grove, Ketua Intel, salah satu
pengadopsi awal bisnis digital, mencatat bahwa setiap organisasi perlu
bertanya apakah, untuk mereka:

Terbatasnya adopsi UKM untuk bisnis digital ‘Adopsi bisnis


digital oleh UKM yang sudah mapan umumnya kurang dari pada
bisnis yang lebih besar. Ini pada prinsipnya merupakan konsekuensi
dari sikap negatif mengelola direktur dan CEO terhadap manfaat
bisnis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). '

Risiko dan hambatan untuk adopsi bisnis digital

Internet adalah kekuatan topan, kekuatan sepuluh kali, atau


sedikit angin? Atau itu kekuatan yang secara fundamental mengubah
bisnis kita? (Grove, 1996). Pernyataannya tampaknya masih
merangkum bagaimana manajer harus menanggapi berbagai teknologi
digital; dampaknya akan bervariasi dari waktu ke waktu untuk
beberapa perusahaan hingga signifikan untuk yang lain, dan
diperlukan respons yang sesuai. Ada juga banyak risiko praktis untuk
dikelola yang, jika diabaikan, dapat menyebabkan pengalaman
pelanggan yang buruk dan berita buruk yang merusak reputasi
perusahaan. Pada bagian peluang bisnis digital, kami meninjau konsep
soft lock-in; namun, jika pengalaman pelanggan suatu layanan sangat
buruk, mereka akan berhenti menggunakannya, dan beralih ke opsi
online lainnya. Contoh-contoh dari pengalaman pelanggan online
yang buruk meliputi:

13
1. Situs-situs web yang gagal karena lonjakan jumlah pengunjung
setelah kampanye iklan TV kami.
2. Peretas menembus keamanan sistem dan mencuri detail kartu
kredit.
3. Sebuah perusahaan mengirim email kepada pelanggan tanpa
menerima izin mereka, sehingga pelanggan yang mengganggu
dan berpotensi melanggar privasi dan undang-undang
perlindungan data.
4. Perampokan dengan pemenuhan barang yang dipesan secara
online, artinya pesanan pelanggan hilang atau tertunda.
5. Kirim e-mail pertanyaan layanan pelanggan dari situs web tidak
menjangkau orang yang tepat dan diabaikan. Persepsi risiko ini
dapat mengakibatkan adopsi terbatas bisnis digital di banyak
organisasi. Ini khususnya berlaku untuk UKM. Pendekatan lain
untuk meninjau masalah strategi yang terlibat dengan penerapan
bisnis digital adalah instrumen strategi McKinsey 7S klasik
(Waterman et al., 1980).

Selain resiko yang di dapat dalam Bisnis digital dan Perdagangan


Elektronik terdapat hambatan adopsi Internet. Indikasi beberapa
hambatan untuk menggunakan Internet, khususnya untuk pembelian
konsumen, jelas dari survei (Booz Allen Hamilton, 2002) persepsi di
berbagai negara. Ia mencatat bahwa hambatan konsumen untuk adopsi
Internet termasuk:

1. Tidak ada manfaat yang dirasakan


2. Kurangnya kepercayaan
3. Masalah keamanan
4. Kurangnya keterampilan
5. Biaya

Kurangnya permintaan untuk layanan Internet masih ada di setiap


negara perlu diperhitungkan ketika meramalkan permintaan masa
depan.

3.1 Kesimpulan
Bisnis digital dan perdagangan elektronik dari masa ke
masa mengalami perubahan yang signifikan dengan adanya
perubahan yang meningkat tersebut membuat para pembisnis atau

14
perdagangan yang masih menggunakan system tradisional akan
mendapatkan dampak komunikasi eletronik yang lebih baik lagi
dari sebelumnya, seperti mendapatkan informasi yang luas tentang
bisnis yang benar di kalangan nasional maupun internasional.

Perbedaan bisnis digital yang kita bahas sebelumnya tadi


menjadikan peluang digital di era sekarang semakin besar apalagi
di kalangan ukm kecil hingga menengah, mereka bisa mengikuti
pembisnis yang lebih besar dikalangan nasional maupun
internasional, namun disisi lain juga para pembisnis tidak dengan
mudah menjalankan bisnis digital dan perdagangan tersebut tapi
juga terdapat risiko dan hambatan yang salahsatunya sudah kita
bahas sebelumnya.

Jadi pengenalan digital bisnis dan e-commerce itu seperti


pengembangan suatu teknologi tradisional menuju teknologi
modern yang berhubungan dengan pemasaran yang berada di
jejaring social, entah itu dari social media dan website yang
berfungsi sebagai wadah informasi dan streaming.

Bisnis digital dan e-commerce mengalami peningkatan


yang signifikan seperti adanya perubahan sumber informasi yang
semakin meluas dari kalangan pembisnis nasional hingga
internasional.

Untuk mengenal lebih jelasnya, kami telah memberikan


perbedaan bisnis digital dan e-commerce di pembahasan
sebelumnya. Peluang digital di era sekarang pun sudah cukup
besar, seperti pengusaha-pengusaha kecil hingga menengah bisa
dengan cepat mendapatkan informasi yang dapat meningkatkan
kinerja mereka supaya mencapai usaha yang lebih besar lagi.
Namun disisi lain, dengan adanya digital bisnis dan e-commerce
mereka juga akan mendapatkan resiko dan hambatan selain
manfaat yang telah diberikan.

Jadi, dengan adanya pengenalan bisnis digital dan e-


commerce di kalangan masyarakat memang membuat kemajuan
yang pesat, terutama di bidang perdangangan. Tetapi tidak

15
dipungkuri pula resiko dan hambatan pun akan mengikuti
perubahan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Chaffey, Dave. 2015. Digital Business and E-Commerce


Management.London: The ePublication

16

Anda mungkin juga menyukai