Disusun oleh:
Fadya Noor Fadhilah (0119101069)
Raga Ahlil Fikri (0119101072)
Charisma Indah Pratiwi (0119101075)
Elyssa Fiqri Fauziah (0119101177)
Badruttamam Falih (0119101179)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena oleh
pertolongannya kami dapat menyelesaikan makalah “ Penerapan E-Commerce
dalam Bisnis Global”.
Adapun tujuan makalah ini disusun sebagai pemenuhan nilai tugas mata
kuliah Etika Profesi yang di ampu oleh R. Roosaleh Laksono T. Y, H., S.T.,
S.Si., M. Kami berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat dibuat dengan sebaik-
baiknya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi perbaikan makalah ini di masa mendatang. Akhirnya, kami mengucapkan
terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3. Consumer to Consumer (C2C), adalah model e-commerce dimana perorangan atau
individu sebagai penjual berinteraksi dan bertransaksi langsung dengan individu
lain sebagai pembeli. Konsep e-commerce jenis ini banyak digunakan dalam situs
online auction atau lelang secara online. Contoh portal e-commerce yang
menerapkan konsep C2C adalah e-bay.com.
4. Consumer to Business (C2B), adalah model e-commerce dimana pelaku bisnisnya
perorangan atau individual melakukan transaksi atau interaksi dengan suatu atau
beberapa perusahaan. Jenis e-commerce seperti ini sangat jarang dilakukan di
Indonesia. Contoh portal e-commerce yang menerapkan model bisnis seperti ini
adalah priceline.com
2.4 Manfaat E-commerce
Manfaat yang dapat diperoleh dari e-commerce bagi organisasi adalah:
1. Memperluas market place hingga ke pasar nasional dan internasional.
2. Menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan dan
pencarian informasi yang menggunakan kertas.
3. Memungkinkan pengurangan inventory dan overhead dengan menyederhanakan
supply chain dan management tipe “pull”.
4. Mengurangi waktu antara outlay modal dan penerimaan produk dan jasa.
5. Mendukung upaya-upaya business process reengineering.
6. Memperkecil biaya telekomunikasi.
7. Akses informasi lebih cepat.
E-commerce juga mempunyai manfaat bagi konsumen, yaitu:
1. Memungkinkan konsumen untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama 24
jam sehari hampir setiap lokasi.
2. Memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan.
3. Pengiriman menjadi sangat cepat.
4. Pelanggan bisa menerima informasi secara detail dalam hitungan detik, bukan lagi
hari atau minggu.
5. Memberi tempat bagi pelanggan lain di electronic community untuk bertukar pikiran
dan pengalaman berbelanja online.
2.5 Konsep Dasar E-commerce
3
Transaction: Kesepakatan dua pelaku bisnis untuk bertransaksi dengan melibatkan
institusi lain sebagai fungsi pembayar (konsep “electronic payment”).
2.6 Faktor Pendorong E-commerce
Yang pertama, E-commerce dapat mendorong kreatifitas dari pihak penjual secara cepat
dan tepat dan pendistribusian informasi yang disampaikan berlangsung secara periodik.
Kedua, E-commerce dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dengan pelayanan yang
cepat, mudah, aman dan akurat.
Ketiga, proses transaksi yang cepat akan menghemat waktu yang banyak untuk kita
karna disini kita hanya perlu memilih barang yang diinginkan lalu kita tinggal menunggu
barang itu dikirim kan.
2.7 Faktor Penghambat E-commerce
Pertama kepercayaan, kepercayaan yang dimaksud adalah dimana di negara kita masih
lebih percaya menggunakan transaksi face to face atau berbelanja secara langsung. Karena
disini kita bisa melihat, meraba atau pun mencobanya dan memastikan dengan warna ukuran
yang benar-benar nyata dalam melakukan transaksi penjualan.
Kedua keamanan, karena sangat banyak nya berita tentang kriminalitas di internet seperti
pencurian nomor kartu kredit atau lainnya. Membuat masyarakat di negara kita takut untuk
menggunakan E-commerce.
Ketiga adalah ketidak jujuran penjual, misalnya kualitas barang yang dikirim dengan
yang di gambar berbeda jauh, lalu bisa saja harga nya dilebih mahalkan ketimbang harga
aslinya.
2.8 Keuntungan dan Kerugian Bagi Penjual dalam Menggunakan E-commerce
A. Keuntungan dan Kerugian dari Sisi Penjual
1. Keuntungan
Toko Fisik
Untuk memulai dan membuka penjualan secara online, tidak memerlukan toko fisik.
Penjual hanya perlu membuat toko didunia maya atau mendaftar di marketplace online
dan membuat toko disana, dan langsung berjualan.
Jangkauan Pembeli
Dengan internet, toko online dapat diakses dari seluruh penjuru dunia. Hal ini sangat
menguntungkan karena memperluas cakupan pembeli tanpa perlu bersusah payah
memasarkan keliling langsung.
Manajemen Produk
4
Sistem online didukung oleh software manajemen produk yang otomatis mengelola
penjualan, pembelian, dan keuangan. Penjual dengan mudah bisa memonitoring stok
barang, mengganti harga, memberikan diskon, membuat paket, dll.
Sistem Pembayaran
Saat ini sudah banyak tersedia berbagai macam sistem pembayaran baik melalui sms
banking, internet banking, maupun payment gateway pihak ketiga. Sistem ini biasanya
mudah diintegrasikan dengan sistem pembayaran toko online. Pembeli memiliki berbagai
macam opsi pembayaran yang mempermudah transaksi. Bahkan jika Penjual tergabung
di Marketplace online yang ada, umumnya semua sistem pembayaran online ini sudah
tersedia secara gratis.
Integrasi Kurir
Hal yang menguntungkan dalam penjualan online adalah integrasi kurir. Banyak
perusahaan kurir yang menyediakan aplikasi untuk menghitung ongkos kirim yang dapat
langsung diintegrasikan ke sistem toko online atau marketplace. Dengan adanya hal ini,
Penjual hanya memasukkan alamat, berat barang dan ukurannya, Pembeli tinggal
memilih menuliskan alamat tujuan, aplikasi akan menghitung secara otomatis berapa
ongkos kirim yang harus dibayar oleh Pembeli.
Pemasaran dan Penjualan secara online memberikan kebebasan kepada Penjual dalam
melayani Pembeli. Penjual dapat dihubungi kapanpun, 24 jam melalui chat atau pesan
online. Penjualpun dapat dengan mudah melayani pembeli tanpa perlu datang ke toko,
cukup dari Komputer atau Laptop yang terkoneksi dengan internet.
Stok Barang
Berjualan secara online cukup dilakukan dengan memajang gambar dan deskripsi
produk di toko online. Penjual tidak perlu menyediakan stok barang terlebih dahulu. Jika
terjadi permintaan atau transaksi, baru penjual bisa order barang ke agen, distributor,
atau ke sesama penjual. Penjual online bisa berfungsi sebagai pemasok barang atau
hanya sebagai pemasar saja tanpa ada stok barang secara riil. Hal ini memperkecil modal
usaha karena tidak perlu membeli barang dalam jumlah besar hanya untuk dipasarkan
secara online.
2. Kerugian
Teknis Pengoperasian
5
Pembayaran Mundur
Biasanya hal ini berlaku jika menggunakan rekening escrow atau rekening antara.
Marketplace ternama menggunakan sistem ini sehingga jika ada pembeli yang ingin
membeli barang, maka dia tidak transfer langsung ke rekening penjual, tapi transfer ke
rekening pihak ketiga terlebih dahulu, kemudian jika barang sudah sampai dan diterima
dalam kondisi baik, maka dana baru diteruskan ke rekening penjual. Sistem ini menjamin
keamanan transaksi, tapi pembayaran akan tertunda sampai barang diterima oleh
pembeli. Akan menjadi masalah untuk penjual yang tidak memiliki stok barang atau
penjual yang drop barang dalam jumlah besar, tentu modal akan tertahan sampai
pembayaran bisa dicairkan.
Kredibilitas
Hal ini berkaitan dengan tidak adanya pertemuan langsung antara penjual dan
pembeli, sehingga pihak pembeli hanya bisa mereka-reka kredibilitas penjual. Biasanya
agak sulit meyakinkan pembeli untuk bertransaksi jika tidak ada tindakan pemasaran
lebih lanjut. Pembeli berpatokan dengan banyaknya transaksi dan testimonial dari
pembeli lainnya, dan ini juga bisa jadi titik lemah karena tidak semua orang puas, atau
ada pembeli yang memang tukang rusuh yang suka membuat testimoni negatif.
Keuntungan jualan online adalah komunikasi dan transaksi dapat dilakukan diluar jam
kerja, tapi hal ini juga bisa jadi menimbulkan kerugian bagi penjual. Pembeli dapat
menghubungi penjual kapanpun, termasuk jika penjual sedang sibuk, sedang istirahat,
atau ada kegiatan lain di luar. Hal ini bisa jadi mengganggu bagi penjual. Tidak dilayani
dianggap penjual cuek, dilayani bakal sibuk sendiri padahal ada kegiatan lain.
Penipuan
Tentu yang namanya kegiatan online pasti rawan penipuan. Tidak cuma pembeli yang
sering ketipu, penjualpun bisa jadi korban penipuan. Carding atau kegiatan pencurian
kartu kredit bisa jadi salah satu media penipuan yang merugikan penjual. Penipu
membeli barang dengan Kartu Kredit curian, dan begitu penjual mengirim barangnya,
ternyata dana ditarik oleh pengelola kartu kredit karena terbukti transaksi ilegal.
Penjualpun gigit jari. Kasus lain adalah pembeli yang nakal, barang sudah dikirim,
dibilang belum diterima atau hanya diterima sebagian, atau barang diterima dalam
kondisi cacat dan menuntut pengembalian dana. Banyak modus-modus penipuan di
dunia maya, penjual harus tetap waspada, jangan tergiur order yang besar, jika pada
akhirnya hanya berujung kepada penipuan.
Persaingan
Masuk ke Marketplace ibarat bergabung ke pasar super luas yang tidak terikat tempat
dan waktu. Penjual bisa berasal dari lokasi manapun. Bahkan mulai dari Penjual kelas
Partai Besar maupun Pengecer kecil-kecilan, tumpah ruah di marketplace. Tentunya
persaingan semakin ketat. Bayangkan jika Anda penjual dari Kalimantan bersaing
6
dengan penjual grosir besar dari Jakarta, dengan calon pembeli paling banyak ada di
Jawa. Tentu dari segi harga dan ongkos kirim, kalah bersaing. Pembeli dengan mudah
bisa membandingkan harga satu toko dengan yang lainnya. Loyalitas pelanggan sulit
dijaga.
B. Keuntungan dan Kerugian dari Sisi Pembeli
1. Keuntungan
Harga Produk
Sistem online tidak terikat ruang, sehingga dengan sistem ini konsumen bisa langsung
menghubungi produsen atau penjual kelas distributor sekalipun. Bahkan banyak penjual-
penjual grosir yang membuka paket eceran di Toko Online atau Marketplace. Tentunya
ini menguntungkan pembeli karena bisa mendapat harga lebih murah daripada harus beli
ke toko fisik dimana produknya sudah melalui berbagai tingkat rantai distribusi.
Jenis Produk
Jenis produk yang terpampang di toko online atau marketplace beraneka ragam, mulai
produk yang umum sampai produk-produk khusus atau limited edition. Banyak ragam
dan jenis barang ini memudahkan pembeli dalam mencari dan mengambil keputusan
untuk membeli produk. Barang yang dijual pun tidak musti barang baru, bahkan barang-
barang bekas juga bisa dijual secara online. Hal ini berguna bagi pembeli yang mencari
barang pengganti yang sudah tidak di produksi lagi atau barang koleksi lama yang sudah
tidak dijual lagi di toko resmi.
Banyak Toko
Toko online baik yang berdiri sendiri maupun yang tergabung di Marketplace
jumlahnya ribuan. Hal ini berkaitan dengan aturan main yang fleksibel. Penjual tidak
harus punya toko fisik ataupun ijin legalitas badan usaha untuk bisa membangun Toko
Online. Cukup daftar akun, tentukan nama toko, pajang produk, dan langsung berjualan.
Pembeli dengan mudah mencari melalui mesin pencari online atau mesin pencari di
Marketplace untuk melihat toko-toko yang ada. Tidak cocok dengan toko yang satu, bisa
pindah ke toko yang lain tanpa beralih dari tempat duduk. Hal ini menghemat waktu dan
tenaga daripada keliling pasar mencari barang.
Waktu Layanan
Banyak toko online yang membuka waktu layanan yang fleksibel. Mereka tidak
terikat dengan jam kerja, khususnya penjual perseorangan. Kapanpun pembeli ingin
menghubungi, silahkan langsung call aja, biasanya langsung direspon kecuali ada
kesibukan atau sedang tidur. Luwesnya jam buka toko ini memudahkan pembeli jika
suatu saat membutuhkan produk tertentu diluar waktu kerja, mereka bisa langsung
komunikasi dan pesan ke penjual online. Di beberapa marketplace, penjual bisa langsung
pesan barang dan bertransaksi 24 jam nonstop. Sistem dan aplikasi mereka yang
7
menangani segalanya, baik penjual dan pembeli tinggal mengikuti prosedur yang ada
saja.
Khusus untuk point no 5 ini berlaku relatif, artinya tergantung dari sistem apa yang
digunakan oleh toko online yang bersangkutan. Banyak toko online sudah menerapkan
aplikasi payment gateway sehingga pembeli bisa memilih berbagai macam metode
pembayaran, mulai dari kartu kredit, kartu debit, online banking, atau bayar via layanan
supermarket rekanan. Untuk sisi keamanan, hal yang umum berlaku dalam belanja online
adalah sistem escrow. Escrow berarti pembeli akan mentransfer uang ke rekening pihak
ketiga, kemudian ketika barang sudah sampai dengan baik, maka dana akan diteruskan
ke rekening penjual. Pembeli aman karena jika barang tidak dikirim, maka dana akan
dikembalikan ke rekening pembeli. Sistem ini umumnya diterapkan di Marketplace,
sehingga pembeli dapat bertransaksi dengan aman dan nyaman.
2. Kerugian
Ongkos Kirim
Ongkos kirim adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam sistem belanja online. Hal
ini wajar karena biasanya transaksi antar penjual dan pembeli dilakukan secara online
dan tanpa tatap muka sehingga pembeli tidak bisa mengambil sendiri barang pesanannya.
Untuk beberapa kasus, jika penjual memiliki toko fisik maka transaksi bisa dilakukan
secara offline atau bisa juga dengan COD (Cash on Delivery). Tapi pada intinya, ongkos
kirim adalah variabel yang akan menambah budget belanja pembeli. Dalam beberapa hal,
seringkali ongkos kirim lebih mahal dibanding harga barang.
Waktu Kirim
Dengan menggunakan kurir, maka waktu kirim tergantung dari paket yang dipilih dan
kredibilitas perusahaan kurir yang bersangkutan. Hal ini juga bergantung dari waktu
respon dan tindakan dari penjual, apakah penjualnya responsif atau ‘lelet’. Pembeli tidak
memiliki pilihan apapun selain menunggu datangnya barang. Gabungan antara waktu
pengepakan dan pengiriman barang ini seringkali jadi kendala Pembeli untuk segera
menggunakan produk pesanannya, apalagi jika pembeli dibatasi oleh waktu untuk segera
menggunakan produk yang dibelinya.
Spesifikasi Produk
Apa yang terpampang di toko online kadang berbeda dengan barang yang dikirim,
entah karena pintarnya fotografernya dalam memproduksi foto produk sehingga terlihat
bagus, salah kirim barang, atau memang sengaja dikirim barang yang berbeda. Pembeli
bergantung pada foto produk yang di pajang penjual saja, jika fotonya sedikit dan kurang
bisa menggambarkan spesifikasi barangnya, maka pembeli akan kesulitan untuk
mengetahui kondisi barang dengan pasti. Kadang juga ada penjual merahasiakan adanya
cacat atau rendahnya kualitas produk. Dalam hal ini pembeli bergantung penuh kepada
8
kepercayaan bahwa Penjual hanya menjual produk yang bermutu, dan jika hal itu tidak
terjadi, maka siap-siap kecewa.
Stok Produk
Membeli secara online hanya melihat gambar yang dipajang dan deskripsi yang
disertakan. Pembeli tidak bisa memastikan ketersediaan barang dan apakah penjual
memiliki stok barang secara riil. Seringkali stok yang ditulis tidak pernah diupdate,
sehingga ketika transaksi dilakukan, ternyata barangnya kosong. Kendala lain dengan
adanya Dropshipper, yaitu penjual yang hanya sebagai perantara saja, tidak memiliki
stok barang, bahkan barang dikirim langsung dari lokasi agen/distributor/penjual lain ke
pembeli atas nama penjual dropshipper tersebut. Hal ini cukup merepotkan pembeli
karena seringkali dropshipper baru mengecek barang ketika transaksi sudah terjadi. Jika
barang kosong, maka pembeli gigit jari dan membuang-buang waktu hanya untuk
meminta pengembalian dana.
Pengembalian Barang
Barang yang dibeli secara online biasanya akan sulit di retur kecuali ada kesepakatan
dan aturan tentang hal ini dari toko online nya. Seandainya bisa pun, akan menambah
budget pembelian karena ongkos kirim yang ditanggung oleh pembeli menjadi dua kali
lipat, apalagi untuk ongkos kirim yang mahal. Ini akan memberatkan pembeli.
Tidak semua produk bisa diperjualbelikan secara online, dan tidak semua produk yang
dijual bisa dikirim melalui kurir. Ada produk-produk tertentu yang ditolak oleh kurir
karena melanggar aturan pengiriman barang, misalnya produk gas bertekanan (aerosol),
produk mudah terbakar, produk cair tertentu, produk bahan makanan mentah, dll. Jika
ada yang bisa mengirimkan, biasanya untuk keperluan pengiriman grosir atau dalam
jumlah besar, bukan satuan.
Penipuan
Point ke-7 ini yang menjadi momok dalam bertransaksi secara online. Banyak terjadi
penipuan, utamanya jika dana langsung ditransfer ke rekening penjual. Tidak ada
jaminan penjual akan mengirimkan barang dan menempuh jalur hukum lebih mahal dan
lama lagi. Akhirnya pembeli pun terpaksa pasrah ditipu.
9
2.9 Peta E-commerce
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Penggunaan teknologi diharapkan dapat memberikan manfaat. Terutama dalam
mendorong kegiatan produsen /perusahaan dalam melakukan transaksi global. Agar
terciptanya efisiensi dan efektivitas. Salah satu upaya implementasi teknologi dalam
peningkatan persaingan usaha yang sehat adalah dengan menggunakan E-
COMMERCE (Perdagangan Elektronik).
2. E-commerce mampu menjadi sumber keunggulan bagi Produsen/perusahaan dalam
pelayanan yang ter baik dan tercepat bagi para konsumennya.
3. Beberapa Faktor yang endorong produsen/perusahaan dalam menerapkan E-
COMMERCE dapat mempermudah komunikasi kepada pelanggan,memberikan
kepuasan kepada pelanggan,sarana promosi dll.
4. Memanfaatkan penerapan E-commerce dalam bisnis global berpeluang meningkatkan
omzet penjualan,meningkatkan lowongan kerja,meningkatkan lingkup bisnis dan
meningkatkan relasi baik hubungan perusahaan ataupun dengan konsumen/pelanggan.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/33253740/MAKALAH_e-commerce
http://dendyraharjo.blogspot.com/2013/03/konsep-dasar-e-commerce_31.html?m=1
http://pl701.ilearning.me/2014/02/24/tugas-5-konsep-dasar-e-commerce/
https://shygirlmiauw.wordpress.com/faktor-pendukung-e-commerce/
https://www.kompasiana.com/amp/afka/hambatan-dan-manfaat-
ecommerce_5715b6eed07a61420782e0bd
13