Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
7183210050
MANAJEMEN B 2018
FAKULTAS EKONOMI
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review untuk memenuhi mata
kuliah Ekonomi Manajerial.
Tak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs. Humisar Sihombing
M.Si & bapak Dionisius Sihombing S. Pd,. M.Si selaku Dosen Pembimbing mata kuliah ini
yang telah memberikan masukan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini di kemudian hari. Akhir kata saya memohon maaf atas segala
kekurangan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Khairu Andika
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................4
1.2 Tujuan .......................................................................................................................4
1.2 Manfaat......................................................................................................................4
BAB II ISI BUKU
2.1 Identitas Buku............................................................................................................5
2.2 Ringkasan Buku.........................................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Keunggulan Buku......................................................................................................13
3.2 Kelemahan Buku........................................................................................................13
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................................................................14
4.2 Saran..........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya critical book review merupakan kegiatan mengulas isi buku dengan
menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai keunggulan
dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut, bagaimana isi buku tersebut bisa
mempengaruhi cara berpikir dan menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian
tertentu. Mahasiswa dapat menguji pikiran pengarang/penulis lewat sudut pandangnya
dengan berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang dimiliki.
Melalui kegiatan critical book review mahasiswa di ajak untuk berfikir kritis mengenai
suatu permasalahan, menillai dan menganalisis suatu kajian secara objektif serta mampu
memandang suatu permasalahan dari sudut pandang yang berbeda.
B. Tujuan
Tujuan dari Critical Book Review ini adalah untuk menambah wawasan penulis maupun
pembaca dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu buku, menjadi bahan
pertimbangan dan juga menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Manajerial.
C. Manfaat
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Manajerial.
2. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum sebuah buku.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku yang dikritik.
4
BAB II
ISI BUKU
1. BUKU UTAMA
2. BUKU PEMBANDING
5
Pada dasarnya permintaan (demand) dalam ekonomi manajerial dapat didefinisikan sebagai
kuantitas barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen selama periode waktu
tertentu berdasarkan kondisi-kondisi tertentu. Periode waktu di sini dapat berupa satuan jam,
satuan hari, satuan minggu, satuan bulan, satuan tahun, atau periode lainnya. Sedangkan
kondisi-kondisi tertentu adalah berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan terhadap barang atau jasa itu. Perlu dikemukakan di sini, bahwa penggunaan kata
produk dalam buku ini dapat berarti barang, jasa, atau kombinasi keduanya.
Permintaan suatu barang atau jasa (Qdx) pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain:
• Harga dari barang atau jasa itu (the price of good X = Px)
• Harga dari barang-barang atau jasa yang berkaitan (the price of related goods or services =
Pr)
• Ekspektasi konsumen akan harga barang atau jasa, tingkat pendapatan, dan ketersediaan
dari barang atau jasa itu di masa mendatang (consumer expectations with respect to future
price levels, Pe, income levels, Ie, and product availability, PAe)
• Selera konsumen (the taste of consumers = T), T diukur dalam indeks skala ordinal 1 - 5,
atau 1 - 10, (skala ordinal antara sangat tidak suka sampai dengan sangat suka)
• Atribut atau features dari produk itu (features or atributes of the product = F)
• Faktor-faktor spesifik lain yang berkaitan dengan permintaan terhadap produk X (other
demand-related factors specific to product X = O)
Pada dasarnya penawaran (supply) dalam ekonomi manajerial dapat didefinisikan sebagai
kuantitas produk (barang dan/atau jasa) yang ditawarkan untuk dijual di pasar, yang secara
umum sangat tergantung pada sejumlah besar variabel. Bagaimanapun juga, para ahli
6
ekonomi telah merumuskan beberapa variabel penting yang mempengaruhi penawaran suatu
produk (QSx), antara lain:
• Harga dari input yang digunakan untuk memproduksi produk X itu (Pi)
• Harga dari produk lain (bukan X) yang berkaitan dalam produksi (Pr)
• Ekspektasi produsen berkaitan dengan harga produk X yang ditawarkan itu di masa
mendatang (Pe)
• Banyaknya perusahaan yang memproduksi produk sejenis yang ditawarkan itu (Nf)
• Faktor-faktor spesifik lain yang berkaitan dengan penawaran terhadap produk X itu,
misalnya kondisi perekonomian negara, fasilitas dari pemerintah, keadaan politik, dll (O)
Konsep dasar dari fungsi penawaran untuk suatu produk, dapat dinyatakan dalam bentuk
hubungan antara kuantitas yang ditawarkan (kuantitas penawaran) dan sekumpulan variabel
spesifik yang mempengaruhi penawaran dari produk X itu. Dalam bentuk model matematik,
konsep penawaran suatu produk X, dinotasikan sebagai berikut:
di mana:
7
2.3 Analisis Keseimbangan Pasar
Fungsi permintaan dan penawaran yang telah dibahas di atas, memberikan kerangka analisis
untuk mengetahui atau mempelajari perilaku dari pembeli (konsumen) dan penjual
(produsen) di pasar. Fungsi permintaan menunjukkan bagaimana pembeli (konsumen)
bereaksi terhadap perubahan harga produk dan variabel-variabel lain penentu permintaan,
sedangkan fungsi penawaran menunjukkan bagaimana penjual (produsen) bereaksi terhadap
perubahan harga jual produk itu dan variabel-variabel lain penentu penawaran produk itu.
Interaksi antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di pasar akan membawa kepada
suatu kondisi yang disebut sebagai “keseimbangan pasar (market equilibrium)”. Dengan
demikian keseimbangan pasar dapat didefinisikan sebagai suatu situasi di mana pada tingkat
harga yang terbentuk itu, konsumen dapat membeli semua produk yang diinginkannya, dan
produsen dapat menjual semua produk yang diinginkannya.
Harga yang terbentuk itu berada pada kondisi kuantitas permintaan sama dengan kuantitas
penawaran (QDx = QSx). Harga yang terbentuk pada kondisi keseimbangan pasar disebut
sebagai harga keseimbangan (equilibrium price), sedangkan kuantitas produk pada kondisi
keseimbangan pasar itu disebut sebagai kuantitas keseimbangan (equilibrium quantity).
Dengan demikian harga keseimbangan dapat didefinisikan sebagai harga yang terbentuk pada
situasi di mana kuantitas permintaan sama dengan kuantitas penawaran (QDx = Qsx),
sedangkan kuantitas keseimbangan adalah kuantitas produk yang dibeli dan dijual pada
situasi keseimbangan pasar (QDx = Qsx).
Beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis keseimbangan
pasar, adalah:
1. Harga keseimbangan adalah harga yang terbentuk pada situasi di mana kuantitas produk
yang diminta sama dengan kuantitas produk yang ditawarkan. Apabila harga sekarang
(current price) lebih tinggi daripada harga keseimbangan, maka kuantitas produk yang
ditawarkan lebih besar daripada kuantitas produk yang diminta. Hal ini menimbulkan
penawaran berlebih (excess supply), dan kekuatan pasar akan menekan harga ke bawah
menuju ke harga keseimbangan, melalui tindakan produsen yang menurunkan harga agar
mampu menjual produk yang berlebihan itu. Sebaliknya, jika harga sekarang (current price)
lebih rendah daripada harga keseimbangan, maka kuantitas produk yang diminta lebih besar
8
daripada kuantitas produk yang ditawarkan. Hal ini menimbulkan permintaan berlebih
(excess demand), dan kekuatan pasar akan mendorong harga ke atas menuju ke harga
keseimbangan, melalui tindakan konsumen yang mau membeli dengan harga yang lebih
tinggi untuk produk yang berkurang (tersedia dalam jumlah terbatas) di pasar itu. Karena
harga yang berada di bawah harga keseimbangan akan dikoreksi oleh konsumen, dan harga
yang berada di atas harga keseimbangan akan dikoreksi oleh produsen, maka pasar akan
mengendalikan harga itu menuju ke titik kombinasi harga-kuantitas (P,Q) keseimbangan
pasar.
2. Jika permintaan meningkat, karena adanya perubahan nilai dari variabel penentu
permintaan (misalnya karena peningkatan anggaran pengeluaran iklan, dll.), sementara
penawaran tetap, maka titik harga-kuantitas keseimbangan akan bergeser ke atas, dalam hal
ini harga dan kuantitas keseimbangan baru akan lebih tinggi daripada harga dan kuantitas
keseimbangan lama. Sebaliknya, jika permintaan menurun, karena adanya perubahan nilai
dari variabel penentu permintaan (misalnya karena penurunan anggaran pengeluaran iklan,
dll.), sementara penawaran tetap, maka titik harga-kuantitas keseimbangan akan bergeser ke
bawah, dalam hal ini harga dan kuantitas keseimbangan baru akan lebih rendah daripada
harga dan kuantitas keseimbangan lama.
3. Jika penawaran meningkat, karena adanya perubahan nilai dari variabel penentu
penawaran (misalnya karena penurunan harga input yang digunakan dalam produksi, dll.),
sementara permintaan tetap, maka harga keseimbangan akan menurun dan kuantitas
keseimbangan akan meningkat. Sebaliknya, jika penawaran menurun, karena adanya
perubahan nilai dari variabel penentu penawaran (misalnya karena peningkatan harga input
yang digunakan dalam produksi, dll.), sementara permintaan tetap, maka harga keseimbangan
akan meningkat dan kuantitas keseimbangan akan menurun.
4. Untuk produk-produk tertentu, sering kali harga dari produk itu dikendalikan atau datur
oleh pemerintah. Di Indonesia, harga dari produk-produk pupuk, gabah (padi), jalan tol, tariff
penerbangan, listrik, bahan bakar premium bersubsidi, dll., diatur oleh pemerintah. Dalam hal
ini pemerintah memberlakukan harga dasar (floor price) dan harga eceran tertinggi (ceiling
price). Harga eceran tertinggi (HET) atau harga patokan yang diberlakukan untuk produk
tertentu, merupakan harga maksimum yang diijinkan oleh pemerintah kepada produsen untuk
menetapkan harga jual terhadap produk itu. Sedangkan harga dasar yang diberlakukan untuk
produk gabah kering giling (GKG), merupakan harga minimum yang ditetapkan oleh
9
pemerintah kepada penjual dalam menetapkan harga jual produk itu. Apabila pemerintah
menetapkan harga eceran tertinggi (HET) lebih rendah daripada harga keseimbangan (harga
pasar) yang sesungguhnya, maka permintaan berlebih (excess demand) akan terjadi yang
berakibat pada kekurangan produk itu di pasar, karena pada tingkat harga tertinggi yang
ditetapkan oleh pemerintah itu telah menyebabkan konsumen ingin membeli lebih banyak
produk itu sedangkan produsen menawarkan produk itu dalam kuantitas yang lebih sedikit.
Keadaan sebaliknya akan berlaku, apabila pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi
(HET) lebih tinggi daripada harga keseimbangan (harga pasar) yang sesungguhnya, maka
penawaran berlebih (excess supply) akan terjadi yang berakibat pada kelebihan produk itu di
pasar, karena pada tingkat harga tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah itu telah
menyebabkan produsen ingin menawarkan lebih banyak produk itu sedangkan konsumen
membeli produk itu dalam kuantitas yang lebih sedikit.
B. Buku Pembanding
2.1 Permintaan
Model alat analisis yang dapat digunakan untuk menetapkan keputusan penjualan optimal
adalah Fungsi Permintaan, Fungsi Penawaran dan Fungsi Biaya. Fungsi – fungsi tersebut
harus diestimasi melalui research dengan menganalisis hubungan antara jumlah produk
terjual, harga dan total biaya. Dengan tersedianya fungsi-fungsi permintaan, penawaran dan
biaya, dan dengan menggunakan kaidah optimasi, dapat diidentifikasi jumlah produk yang
harus dijual agar menghasilkan keuntungan maksimum.
Permintaan (quantity of demand) didifinisikan sebagai jumlah barang dan jasa yang akan
dibeli oleh konsumen pada tingkat harga dan dalam periode tertentu. Harga dalam hal ini
merupakan harga tertinggi di mana konsumen bersedia membayarnya.
Fungsi Permintaan menunjukkan hubungan fungsi antara jumlah barang yang diminta oleh
pasar dengan berbagai faktor (variabel) yang mempengaruhinya. Berbagai variabel tersebut
dapat dikelompokkan ke dalam :
10
Variabel Strategis, antara lain :
Periklanan (A)
Selain harga jual barang dan jasa (P), variabel pengaruh lainnya disebut variabel penentu
permintaan.
2.2 Penawaran
11
Penawaran merupakan sejumlah barang dan jasa yang ingin disediakan oleh perusahaan
(produsen) untuk dijual pada harga dan periode tertentu. Fungsi penawaran merupakan
hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan oleh pemasok dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Beberapa variabel yang mempengaruhi jumlah barang/jasa yang ditawarkan antara lain :
Ekspektasi produsen pada harga barang & jasa yang ditawarkan di masa yang akan datang
(PE)
Bentuk umum hubungan fungsi antara jumlah penawaran dengan berbagai variabel yang
mempe-ngaruhinya dinyatakan sebagai :
12
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Keunggulan Buku
Pada buku utama, penjelasan materi mengenai konsep dasar teori permintaan dan
penawaran cukup jelas, adapun materi yang dibahas konsep dasar teori permintaan,
analisis dan perubahan fungsi permintaan, konsep dasar teori penawaran, dan juga analisi
dan perubahan fungsi penawaran. Jika dilihat pembahasan materi mengenai pada buku
utama sangat luas tidak hanya fokus pada teori penawaran dan permintaan saja. Tetapi
para pembaca juga diajak untuk menganalisis teori-teori tersebut. Serta pada bab ini juga
membahas mengenai Teori keseimbangan pasar.
Pada buku pembading, materi mengenai teori permintaan dan penawaran juga sangat
jelas dimana penulis memberi poin-poin penting di setiap pembahasan. Serta di buku
pembanding ada bab teori permintaan dan penawaran terdapat banyak contoh-contoh soal
sehingga dapat menguji para pembaca.
13
Pada buku utama, contoh-contoh soal pada bab mengenai teori permintaan dan
penawaran sangat sedikit. Sehingga, tidak dapat terlalu menguji ara pembaca mengenai
pembahasan teori permintaan dan penawaran.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada dasarnya permintaan (demand) dalam ekonomi manajerial dapat didefinisikan
sebagai kuantitas barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen selama
periode waktu tertentu berdasarkan kondisi-kondisi tertentu. Periode waktu di sini dapat
berupa satuan jam, satuan hari, satuan minggu, satuan bulan, satuan tahun, atau periode
lainnya.
4.2 Saran
Untuk kedepannya sebaiknya kekurangan dari kedua buku dapat diperbaiki demi
kenyamanan pembaca. Sehingga pembaca dapat mengerti maksud dari teori yang di
14
jelaskan dalam buku. Akhirnya, semoga makalah ini memberikan manfaat bagi pembaca
dalam menambah wawasan dalam keilmuan dari sebuah jurnal. Saya menyadari bahwa
critical book report ini tidak terlepas dari kekurangan. Maka saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca sangat saya harapkan sehingga dapat dijadikan bahan
evaluasi untuk kedepannya lebih baik.
15
DAFTAR PUSTAKA
Garvez, Vincent. 2005. Ekonomi Manajerial :pengambilan keputusan bisnis. Jakarta :
Gramedia.
16