Jurnal pembelajaran bukanlah ringkasan materi kursus dan bukan pula glosarium belajar atau
katalog belajar. Jurnal pembelajaran lebih fokus pada reaksi penulis terhadap apa yang dibaca,
disimak dari pemateri dan audiens tentang objek belajarnya.
Jadi, penerima manfaat learning jurnal adalah penulis itu sendiri. Sesungguhnya ia sedang memberi
tahukan dirinya sendiri tentang apa yang sudah dipelajari, si penulis pun dapat melacak kemajuan
apa yang sudah didapatkannya selama pembelajaran, lantas apa yang menjadi kesenjangan (gap)
antara pengetahuan dan keterampilannya berdasarkan informasi objek pembelajaran yang
digelutinya.
Peserta belajar yang sedang menempuh pembelajaran on line, bahan ajar telah di sediakan di
Learning Management Systemnya (LMS), referensi utama dan tambahan telah tersedia di web
penyedia informasi baik jurnal, buku, hingga catatan singkat. Karena itu, tidak efisien bila peserta
melakukan mencatat ringkasan atau rangkuman belajar. Yang paling tepat adalalah membuat jurnal
pembelajaran (learning journal).
Apa yang menjadi entri di learning journal? Entri dalam jurnal pembelajaran berupa tulisan tentang
hal-hal reflektif, yaitu
Mencatat hal menarik. Bila penulis telah membaca buku atau bahan ajar, maka buatlah
catatan highlight dari hasil membaca tersebut. Catatan menarik ini bisa ungkapan, pepatah,
data angka, grafik, atau tampilan tabel yang memang dipandang menurut si penulis jurnal
hal tersebut menjadi highlight-nya.
Menulis pertanyaan-pertanyaan yang spontan muncul dari benak si penulis seputar topik,
tema, masalah bahkan objek belajar yang dipelajari atau dibacanya.
Tulislah setidaknya tiga hal yang paling baru seusai kelas on line berlangsung. Upayakan
menuangkannya tidak ditunda terlalu lama setelah kelas on line berakhir. Tanpa melihat
catatan sebelumnya, eksplor dengan kuat dalam pikiran si penulis hal-hal baru selama kelas
on line berlangsung. Yang ditulis itu adalah poin penting yang diperkirakan berbeda dengan
catatan yang dibuat sebelumnya.
Mencatat bahan yang relevan dari referensi lain yang telah atau pernah dibaca, seperti
artikel dalam surat kabar, jurnal, bahkan buku sekalipun.
Menulis satu atau dua kalimat penting tentang manfaat apa yang diperoleh dari materi,
tema, objek pembelajaran yang sedang dipelajarai si penulis
Menulis sejenis refleksi terhadap seberapa besar mempelajari materi dapat memenuhi
kebutuhan belajar si penulis. Adakah hal yang sangat diinginkannya terjawab dari
mempelajari materi pembelajaran yang sedang ditempuhnya.
Membuat catatan tentang pembelajaran yang berbeda dibandingkan dengan pembelajaran
yang diperoleh si penulis dengan cara lain.
Membuat catatan pemikiran tentang hal-hal yang belum sepenuhnya memuaskan dan si
penulis berkehendak menyempurnakannya kelak sejalan dengan teori, pendapat, dan
perkembangan selanjutnya
Di akhir menulis jurnal, pikirkan kembali semua hal yang telah ditulis itu. Misalnya, hal apa
yang paling banyak atau paling sedikit rujukan sumbernya. Apakah rujukannya betul-betul
meyakinkan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Penulis jurnal pembelajaran bisa memulainya dari lembaran-lembaran kertas kecil yang seukuran
saku baju atau ponsel, atau ada pula yang ditulisnya langsung di papan ketik komputer atau gadget
yang ditandai khusus sebagai lembaran jurnal pembelajaran tertentu yang sewaktu-waktu siap
digabungkan menjadi jurnal pembelajaran yang utuh. Penyimpulan suatu pengetahuan baru
terbentuk dari banyak masukan catatan dan banyak sumber yang berbeda sehingga dianggap
lengkap.
1. Pengalaman Belajar
Pada pertemuan rutin ke-2 program BERMUTU, banyak hal baru yang saya dapatkan. Selama
12 tahun menjadi guru, baru hari ini saya mendapatkan pencerahan mengenai masalah-
masalah yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran. Pemikiran dan pemahaman saya
terhadap sebuah pembelajaran menjadi semakin nyata. Saya semakin sadar bahwa sebuah
pembelajaran tidak pernah terlepas dari adanya masalah. Hanya terkadang kita, para guru,
kurang menyadarinya. Hari ini, pikiran saya menjadi lebih terbuka. Mengidentifikasi masalah
dalam pembelajaran dapat dimulai dengan menulis case study. Inilah yang menjadi inti materi
yang disampaikan oleh narasumber, yaitu penulisan case study untuk mengidentifikasi
masalah.
4. Usaha/Cara Mengatasinya
Saya bertekad akan berupaya maksimal untuk memahami materi identifikasi masalah (dengan
cara menulis case study), yang disampaikan oleh narasumber pada pertemuan rutin ke-2
tersebut. Langkah yang akan saya tempuh adalah sebagai berikut.
Merenung di keheningan malam tentang masalah-masalah yang saya hadapi dalam
pembelajaran selama saya menjadi guru
Mencatat masalah-masalah tersebut pada buku catatan yang saya siapkan khusus
untuk itu
Mencoba memulai menulis case study sebagai sebuah draf awal
Menjumpai narasumber untuk berkonsultasi lebih lanjut sambil memperlihatkan draf
case study yang saya buat
Membiasakan diri untuk menulis walaupun masih tersendat-sendat.
5. Upaya Pengayaan
Upaya pengayaan yang akan saya lakukan untuk memaksimalkan pemahaman saya terhadap
case study sebagai langkah identifikasi masalah antara lain adalah sebagai berikut.
Mencari contoh-contoh case study yang pernah ditulis oleh orang lain baik yang sudah
dipublikasikan maupun yang belum dipublikasikan.
Membaca dengan penuh perhatian contoh-contoh case study dalam modul BBM
BERMUTU dan membuat catatan-catatan singkat sehingga diperoleh suatu
pemahaman yang lebih utuh tentang case study.
TUGAS PERTEMUAN V BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN 4 MARET 2021
1. Pengalaman Belajar
Pada sesi pertemuan ini saya sangat berbahagia dan beruntung dapat memahami pngetahuan yang
belum saya ketahui atas kerja keras dan bimbingan guru saya yang telah banyak memberi
pencerahan kepada saya walaupun metode belajar belum seperti biasanya untuk kondisi saat ini,
saya sangat menghargai pengorbanan waktu dan tenaga dalam memberikan materi dan metode
pembelajaran sederhana yang mudah saya pahami. Tentunya saya akan berusaha untuk memehami
setiap materi dan pembelajaran sesuai kemampuan saya sendiri,
2. Debit biasanya akan berada pada sisi sebelah kiri dan penambahan aset bisa berupa
penambahan uang, peralatan, perlengkapan hingga aset tidak berwujud seperti sewa dan
piutang. Kartu debit atau debit adalah kartu yang diterbitkan oleh pihak bank sebagai
pelengkap rekening tabungan pada umumnya. Setiap tabungan memiliki satu kartu debit
untuk memudahkan Anda bertransaksi dengan menggunakan uang dalam tabungan.
Kredit biasanya terletak pada sisi kanan. Jika aset atau beban ada pada posisi kredit,
artinya ada pengurangan dalam akun tersebut. Sebaliknya jika akun hutang, akumulasi dan
ekuitas ada dalam posisi debit artinya akun ini mengalami peningkatan nilai akun tersebut
Kartu kredit atau kredit adalah kartu yang dapat digunakan untuk membayar transaksi
dengan batasan jumlah kredit dan syarat tertentu. Kartu kredit yang biasa digunakan tidak
diperlukan rekening bank penerbit kartu karena sumber dana tidak diambil dari rekening.
3. Materi yang Belum Saya Pahami dan Alasannya
Dari materi ini tentunya ada yang belum saya fahami yaitu system kerja kartu kredit dan debit
dengan seutuhnya berikut poin –poin yang belum saya fahami :
Keuntungan dan kerugian dalam menggunakan kartu kredit dan debit
Persyaratan-persyaratan untuk menggunakan kartu kredit dan debit
Praktek penggunaan kartu kredit dan debit
Dari substansi materi yang belum saya mengerti dan fahami yaitu cara mengatasi masalah yang
saya temukan saat memahami materi ini. Sesuai dengan keterbatasan dalam pola fikir dan
kemampuan yang saya miliki di rasa masih banyak kekurangan , maka dari itu begitu berharganya
bimbingan dan metode belajar baru untuk dapat memahami materi ini.
4. Usaha/Cara Mengatasinya
Saya sangat ingin memahami materi ini , ada beberapa hal yang akan saya lakukan sesuai dengan
kemampuan dan keterbatasan saya sendiri diantaranya :
Menanyakan hal ini langsung kepada ahlinya.
Mencari berbagai sumber pengetahuan dari buku atau media internet.
Langsung melaksanakan praktek sesuai dengan materi yang telah saya dapatkan.