Disusun Oleh:
Izatun Nisa Yuliani
221710156
i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PKL
Supervisor, Pembimbing,
Mengetahui,
Ketua Program Studi
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN AKHIR PKL
Supervisor, Pembimbing,
iii
KATA PENGANTAR
1. Mama, kakak dan adik yang telah memberikan perhatian dan kasih
sayang serta dukungannya, doa dan dorongan moril kepada penulis.
iv
Magang ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pembaca.
v
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................iv
Daftar Tabel..............................................................................................viii
Daftar Gambar..........................................................................................viii
Daftar Lampiran........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah .....................................................................1
1.2.Ruang Lingkup Masalah .....................................................................6
1.3.Tujuan PKL ........................................................................................6
1.4.Manfaat PKL ......................................................................................6
1.4.1. Manfaat Teoritis .......................................................................6
1.4.2. Manfaat Praktis ........................................................................7
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat ...............................................................................8
2.2. Visi ..................................................................................................11
2.3.Misi .....................................................................................................11
2.4.Struktur Organisasi .............................................................................12
2.5.Produk ................................................................................................12
2.6.Lain-lain terkait kegiatan perusahaan .................................................15
BAB III PELAKSANAAN PKL
3.1.Deskripsi Unit Tempat PKL ................................................................17
3.1.1 Struktur Organisasi Unit PKL ...................................................18
3.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi ..........................................................18
3.1.3 Prosedur Pengendalian Persediaan Bahan Baku ....................22
3.1.4 Flowchart Pengendalian Persediaan Bahan Baku ....................23
3.1.5 Dokumen Pengendalian Persediaan Bahan Baku ....................24
3.2.Deskripsi Aktivitas PKL ......................................................................24
3.2.1. Teori mengenai tema PKL ........................................................24
3.2.2. Deskripsi Jurnal Harian PKL ....................................................28
vi
3.2.3. Pembahasan Permasalahan PKL ............................................28
3.3.Kompetensi Yang Didapatkan ............................................................30
3.4.Tantangan Selama PKL .....................................................................30
BAB IV PENUTUP
4.1.Kesimpulan ........................................................................................31
4.2. Saran...............................................................................................31
Daftar Pustaka..........................................................................................33
Lampiran...................................................................................................34
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4 Daftar Harga Bahan Baku PT Denso Indonesia beserta quantity yang
diperlukan tiap bulan........................................................................
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
perolehannya.
2. Biaya perolehan persediaan mencakup seluruh biaya pembelian,
biaya konversi, dan biaya lainnya yang terjadi untuk membawa
persediaan ke kondisi dan lokasi siap digunakan.
3. Teknik pengukuran biaya persediaan, seperti sistem biaya standar
atau sistem eceran demi kemudahan dapat digunakan jika hasilnya
mendekati biaya perolehan.
4. Entitas dapat memilih menggunakan rumus biaya masuk-pertama
keluar-pertama (MPKP) atau rata-rata tertimbang dalam
menentukam biaya perolehan persediaan.
5. Jumlah persediaan yang mengalami penurunan dan atau kerugian
misalnya karena persediaan rusak atau using, diakui sebagai beban
pada periode terjadinya penurunan dan atau kerugian tersebut.
3. Penyajian Persediaan :
1. Persediaan disajikan dalam kelompok aset dalam laporan posisi
keuangan.
2. Jika persediaan dijual, maka jumlah tercatatnya diakui sebagai
beban periode dimana pendapatan yang terkait diakui.
Menurut Hery “Persediaan adalah Barang dagang yang masih
tersedia (tidak terjual) sampai dengan akhir periode akuntansi
dinamakan persediaan barang dagang (merchandise inventory)”. (Hery,
2013 : 27)
Sedangkan menurut Manurung (2011 : 53) “Persediaan (inventory)
dikategorikan sebagai barang dagangan yang dimiliki dan disimpan
untuk dijual kepada para pelanggan (costumer). Akun persediaan dalam
neraca (Balance Sheet) sebagai bagian dari kelompok aset lancar
(Current assets) sedangkan barang dagangan yang sudah laku terjual
akan dilaporkan pada Laporan Laba Rugi (Income Statement) sebagai
harga pokok penjualan (cost of goods sold) yang akan mengurangi
pendapatan penjualan (sales revenue)”.
Persediaan menurut (Sasongko, dkk, 2016 : 224) yaitu :
1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa.
2. Dalam proses produksi untuk penjualan tersebut.
3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan proses
produksi atau pemberian jasa.
2
Persediaan manufaktur menurut (Hery, 2013 : 54) diklasifikasikan
menjadi tiga :
1. Bahan mentah.
2. Barang setengah jadi (barang dalam proses).
3. Barang jadi (produk akhir).
Diketahui bahwa persediaan dapat dibedakan menurut fungsinya,
tetapi perlu kita ketahui bahwa persediaan itu merupakan cadangan dan
karena itu harus dapat digunakan secara efisien. Disamping perbedaan
menurut fungsi, persediaan dapat dibedakan atau dikelompokkan
menurut jenis dan posisi barang tersebut didalam urutan pengerjaan
produk, setiap jenis mempunyai karakteristik khusus tersendiri dan cara
pengelolaannya yang berbeda. Menurut T. Hani Handoko (2010 : 334),
jenis persediaan dapat dibedakan atas :
1. Persediaan bahan mentah (raw material), yaitu persediaan barang-
barang berwujud seperti baja, kayu, dan komponen-komponen lainnya
yang digunakan dalam proses produksi.
2. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts/
components) yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari
komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, dimana
secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.
3. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu
persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi,
tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.
4. Persediaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan
barang barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam
proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi
masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
5. Persediaan barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang-
barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap
untuk dijual atau dikirim kepada langganan.
Fungsi-fungsi Persediaan Persediaan yang terdapat dalam
perusahaan dapat dibedakan menurut beberapa cara. Dilihat dari
fungsinya, menurut Eddy Herjanto (2010 : 238), fungsi - fungsi persediaan
dapat dikelompokkan kedalam empat jenis, yaitu:
1. Fluctuation Stock merupakan persediaan yang dimaksudkan untuk
3
menjaga terjadi fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan
sebelumnya, dan untuk mengatasi bila terjadi kesalahan/
penyimpangan dalam perkiraan penjualan waktu produksi, atau
pengiriman barang.
2. Anticipation Stock merupakan persediaan untuk menghadapi
permintaan yang dapat diramalkan, misalnya pada musim permintaan
tinggi tetapi kapasitas produksi pada saat itu tidak mampu memenuhi
permintaan. Persediaan ini juga dimaksudkan untuk menjaga
kemungkinan sukarnya diperoleh bahan baku sehingga tidak
mengakibatkan terhentinya produksi.
3. Lot-size Inventory merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah
yang lebih besar daripada kebutuhan pada saat itu. Persediaan
dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari harga barang (berupa
diskon) karena membeli dalam jumlah yang besar atau untuk
mendapatkan penghematan dari biaya pengangkutan per unit yang
lebih rendah.
4. Pipeline Inventory merupakan persediaan yang dalam proses
pengiriman dari tempat asal ke tempat dimana barang itu akan
digunakan. Misalnya barang yang dikirim dari pabrik menuju tempat
penjualan, yang dapat memakan waktu beberapa hari atau minggu.
Manfaat persediaan pada dasarnya mempermudah dan
memperlancar jalannya operasi perusahaan manufaktur yang harus
dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta
selanjutnya menyampaikannya pada pelanggan atau konsumen.
Persediaan memungkinkan produk - produk dihasilkan pada tempat yang
jauh dari pelanggan dan sumber bahan mentah. Dengan adanya
persediaan, produksi tidak perlu dilakukan khusus buat konsumsi, atau
sebaliknya tidak perlu konsumsi didesak supaya sesuai dengan
kepentingan produksi.
Menurut Eddy Herjanto (2010 : 238) beberapa manfaat persediaan
dalam memenuhi kebutuhan perusahaan, sebagai berikut :
1. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau
barang yang dibutuhkan perusahaan.
2. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga
harus dikembalikan.
4
3. Menghilangkan resiko terhadap kenaikkan harga barang atau inflasi
4. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman
sehingga perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan itu tidak tersedia
di pasaran.
5. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan diskon
kuantitas.
6. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan tersedianya barang
yang diperlukan.
Dalam melakukan pencatatan persediaan, teknis pencatatan
persediaan terkait juga dengan sistem pencatatan persediaan yang
digunakan oleh entitas. Entitas dapat mengguanakan sistem periodik atau
sistem perpetual. Sistem periodik merupakan sistem pencatatan
persediaan dimana kuantitas persediaan ditentukan secara periodik yaitu
hanya pada saat perhitungan fisik yang biasanya dilakukan secara stock
opname. Sedangkan sistem perpetual merupakan sistem pencatatan
persediaan dimana pencatatan yang up-to-date terhadap barang
persediaan selalu dilakukan setiap terjadi perubahan nilai persediaan
(Martani, dkk, 2016 : 250).
Karena sangat luasnya pengertian dan jenis persediaan maka
dalam pembahasan selanjutnya hanya akan menekankan pada masalah
persediaan bahan baku.
Bahan baku menurut Sujarweni (2015 : 27-28), “Bahan baku sendiri
mempunyai definisi bahan - bahan yang merupakan komponen utama
yang membentuk keseluruhan dari produk jadi.”
Menurut Mulyadi (2012 : 275), “Bahan baku merupakan bahan yang
membentuk bagian menyeluruh produk jadi.”
Menurut Bustamidan Nurlela (2013 : 134), “Bahan baku adalah
bahan dasar yang diolah menjadi produk seesai.”
Berdasarkan pengertian diatas dapat disismpulkan bahwa bahan
baku adalah komponen atau bahan utama yang digunakan untuk
dijadikan produk jadi. Di dalam masalah persediaan bahan baku perlu
adanya pengendalian persediaan. Pengendalian persediaan merupakan
salah satu yang sangat penting bagi sebuah perusahaan, karena tanpa
pengendalian persediaan yang tepat perusahaan akan mengalami
masalah didalam memenuhi kebutuhan konsumen baik dalam bentuk
5
barang maupun jasa yang. Pada dasarnya sebuah perusahaan
mengadakan perencanaan dan pengendalian bahan baku yang bertujuan
untuk meminimumkan biaya serta memaksimalkan laba perusahaan
tersebut. Pengendalian persediaan merupakan pencatatan persediaan
harus diverifikasi melalui sebuah audit yang berkelanjutan. Audit seperti
ini dikenal dengan perhitungan berkala (Cycle Counting).
Dalam penulisan laporan PKL ini penulis tertarik untuk membahas
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU yang terjadi di PT
DENSO INDONESIA Line SIFS 4WV.
1.2. Ruang Lingkup Masalah
1. Apakah pengendalian internal atas persediaan bahan baku sudah
optimal pada PT DENSO INDONESIA Line SIFS 4WV?
2. Bagaimana cara PT DENSO INDONESIA Line SIFS 4WV melakukan
pengendalian persediaan bahan baku?
3. Apakah jumlah persediaan pengaman (safety stock) sudah tercukupi
di PT DENSO INDONESIA Line SIFS 4WV?
1.3. Tujuan PKL
Penulisan laporan PKL ini memiliki tujuan sebagai berikut :
Manfaat Teoritis :
1. Sebagai sarana pengenalan dan dokumentasi atas penerapan teori
dan konsep yang telah diperoleh selama perkuliahan di dunia kerja
secara nyata.
2. Memenuhi persyaratan wajib dalam kelulusan program diploma
akuntansi di Universitas Pelita Bangsa.
3. Memberikan gambaran dan informasi kepada pembaca mengenai
kegiatan yang dilakukan dan pembahasan masalah yang dialami
penulis selama PKL.
Manfaat Praktis :
1. Sebagai sarana pengenalan dan pemahaman terhadap pengendalian
persediaan bahan baku.
2. Memberikan gambaran dan informasi mengenai persediaan bahan
baku yang efisien.
3. Memberkan gambaran terhadap persediaan pengaman (safety stock).
1.4. Manfaat PKL
Manfaat Teoritis :
6
1. Mempermudah penerapan ilmu yang didapat selama perkuliahan
terutama terkait Akuntansi Keuangan Menengah 1, Akuntansi Biaya,
Akuntansi Manajemen.
Manfaat Praktis :
7
BAB II
1. PT DENSO INDONESIA
Sesuai dengan salah satu pilar yang ada dalam DENSO Spirit, PT
DENSO INDONESIA selalu mengutamakan kualitas dan kepuasan
pelanggan dalam setiap produknya. Selain itu, produk DENSO juga
memperhatikan kelestarian dan keramahan lingkungan. Produk DENSO
selain didistribusikan didalam negeri juga diekspor. Adapun tujuan
ekspornya mencakup benua Asia, Australia, Eropa, bahkan Amerika.
PT. Denso Indonesia memiliki 3 pabrik dibeberapa lokasi :
1. Sunter Plant
Berdiri sejak Mei 1975
Produk : Cu Radiator, Spark Plug, Stick Coil, O2 Sensor
Alamat : Jl. Gaya Motor 1 No. 6 Sunter 2, Tanjung Priok Jakarta
14330, Indonesia
Telp : +62-21-6512279
8
Fax : +62-21-6510566
2. Bekasi Plant
Berdiri sejak Juli 1996
Produk : Car A/C, Compressor (w/ Mg.Clutch), Bus A/C, Al
Radiator,
(Fan), Air Cleaner & Magneto
Alamat : Jl. Kalimantan Blok E 1-2, Kawasan Industri MM2100,
Cikarang Barat, Bekasi 17520, Jawa Barat, Indonesia
Telp : +62-21-8980303
Fax : +62-21-8980605
3. Fajar Plant
ECU
Telp : +62-21-29577000
Fax : +62-21-29577007
9
mengembangkan lebih jauh spirit dari para pendiri
DENSO.
19 Memulai operasi di Pabrik Ikeda (di Prefektur Aichi)
65 dan Pabrik Hiroshima. Operasi ini merupakan basis
produksi pertama DENSO yang didirikan terpisah
dari kantor pusat DENSO. Saat ini, DENSO
melakukan produksi di seluruh dunia.
19 Menerima medali emas pertama DENSO dalam
77 WorldSkills Competition. Sejak didirikan, DENSO
terus menginvestasikan sumber daya yang DENSO
miliki untuk pembekalan keterampilan dan langkah
ini terbukti membuahkan hasil. Sejak tahun 1977,
DENSO telah meraih lebih dari 60 medali
WorldSkills, dan para penerima medali ini bekerja
sama dengan para engineer DENSO untuk
mengembangkan teknologi, dan mengubah produk
DENSO dari prototipe menjadi produksi.
1979 Menerima Okochi Memorial Production Prize
(Kategori Rekayasa Produksi) untuk pertama
kalinya, yang merupakan penghargaan bergengsi di
Jepang. Lini produksi beserta perlengkapan dibuat
sendiri secara internal untuk menghasilkan presisi
dan kualitas yang diharapkan dari produk DENSO.
1994 Mengadopsi Filosofi DENSO. DENSO mengadopsi
filosofi yang memenuhi kebutuhan dunia modern,
berlandaskan pernyataan misi DENSO (filosofi
perusahaan DENSO sejak pendirian perusahaan
DENSO).
10
1995 Mengadopsi nama perusahaan baru kami, DENSO
Corporation. Nama perusahaan diubah dari Nippondenso
menjadi DENSO. Dengan menghapus kata "Nippon", kata
dalam bahasa Jepang untuk Negara Jepang, yang
mencerminkan tujuan DENSO untuk menjadi perusahaan
global sejati.
Menerapkan DENSO Spirit. Nilai dan prinsip DENSO
dikenal dengan nama DENSO Spirit. DENSO Spirit
merupakan serangkaian prinsip yang dijadikan pedoman
bagi semua karyawan DENSO di seluruh dunia. DENSO
Spirit :
2.2. Visi
“Berkontribusi aktif dalam perkembangan masa depan otomotif yang
ada di Indonesia dengan meminimalisir dampak-dampak negatif bagi
lingkungan sekitar”. Selain itu, PT. Denso Indonesia juga ikut membantu
meningkatkan faktor keamanan yang ada di jalan-jalan besar”.
2.3. Misi
“Akan berusaha untuk selalu menjaga kepuasan konsumen dengan
menjaga kualitas dari produk-produk keluarannya, menjaga
keharmonisan hubungan dengan masyarakat luas, serta turut serta
11
mendorong karyawan agar tetap kreatif dan inovatif di era yang penuh
persaingan seperti saat ini baik di nasional hingga internasional”.
Board Of
Commision
President
Directors
General
Manager
Gudang Supervisor
Pembukuan Foreman
Leader Leader
Pembelian
Produksi Packing
Sub Leader
12
2.5. Produk
13
8 WSS ( Wheel Speed Perangkat atau sensor untuk
Sensor) pembacaan kecepatan putaran roda
kendaraan pada saat berputar
berrupa sinyal yang dikirim ke ECU
sebagai input data untuk sistem ABS,
EBD, dan Meter Cluster
9 Meter Cluster Perangkat yang berperan sebagai
(Instrument Cluster) pusat seluruh informasi kecepatan
kendaraan, RPM (putaran mesin),
level bahan bakar, temperatur mesin,
dan signal kondisi abnormal lainnya.
1 Car Air Conditiioner Pengkondisi udara yang berfungsi
0 (HVAC) untuk mengatur suhu, kelembaban,
kebersihan, dan juga sirkulasi aliran
udara bersih.
1 Bus Air Conditioner Komponen AC : HVAC, Condensor
1 Assy,Expansion Valve, Blower Assy.
1 Compressor Salah satu part dari sistem AC yang
2 berfungsi untuk mengompresi gas
refrigerant (freon) dengan tujuan
meningkatkan tekanan, mensirkulasi
refrigerant ke semua sistem AC, dan
menampung gas & oil.
1 VCT (Variable Cam Komponen mesin kendaraan bermotor
3 Timing) yang berfungsi sebagai efisiensi
pembakaan bahan bakar yang tidak
terbakar sempurna dengan mengntrol
kesesuaian buka dan tutup valve/
katup.
1 Radiator & Reserve Salah satu komponen yang berfungsi
4 Tank (Tangki sebagai pendingin mesin.
Cadangan)
1 Horn Komponen kendaraan bermotor yang
5 berfungsi sebagai alat peringatan
berupa bunyi/ suara.
14
1 Alternator Pembangkit listrik arus bolak – balik
6 (AC) dan merubahnya ke arus listrik
searah (DC) sebagai supply
kebutuhan energi listrik kendaraan,
pengisisan/ charging dan semua
aksesoris pada saat mesin beropersi.
1 Magneto Generator listrik yang menggunakan
7 magnet permanen yang menghasilkan
arus bolak – balik. Fungsinya
mendistribusikan arus listrik ke sistem
pengapian mesin sepeda motor,
pengisian baterai, sistem
pencahayaan sepeda motor.
1. 3S + D Activity
S1 = Switch Off
D = Dereki Yosh
1. ISO 14001
15
Sertifikasi ISO 14001 menunjukkan bahwa organisasi,
bisnis, atau entitas perusahaan telah mengidentifikasi dan
menilai risiko lingkungan dari berbagai prosedur
manajemen, dan telah mengembangkan metode dan
rencana aksi untuk menanganinya.
2. ISO/TS 16949
3. SMK3
3. Penghargaan Lainnya :
16
BAB III
PELAKSANAAN PKL
17
3.1.1 Struktur Organisasi PT DENSO INDONESIA Line SIFS 4WV
Gambar 2 Struktur Organisasi PT Denso Indonesia Line SIFS 4WV
General Manager
Fahrudin
Manager
Sugeng R.
Supervisor Supervisor
Heri Sopyan Fajri
Foreman Foreman
Masludin Helmi
Sub Leader
Tyas Aji
Operator
General Manager
18
4. Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
Fungsi Manajer :
1. Fungsi Perencanaan.
2. Fungsi Pengaturan.
3. Fungsi Pengawasan.
4. Fungsi Kepemimpinan.
5. Fungsi Evaluasi.
Supervisor
19
maupun bawahannya.
Leader
20
2. Tetapkan tujuan tim yang jelas.
Sub Leader
Operator
21
6. Briefing sebelum dan sesudah bekerja.
22
yang sebelumnya telah dilakukan dan membuat jadwal proses
produksi sesuai dengan waktu, routing, dan jumlah yang
direncanakan, demi mempercepat waktu pengiriman produk ke
konsumen.
3.1.4.Flow Process PT Denso Indonesia Fajar Plant
Gambar 3 Prosedur Pembelian Bahan Baku
MC MC Receiving
DO In
Frame Frame Material
ACC
Invoice Supplier MC Penyimp
Purchase Invoice Frame anan
Pick Up Prepare
Finish Good Kanban Raw
material &
pengisian
checksheet
Staging Produksi
Raw
Material Kanban
sesuai PI
Delivery to schedule
customer 23
3.1.5. Dokumen Pengendalian Persediaan Bahan Baku
PT Denso Indonesia Fajar Plant dalam melakukan pengendalian
persediaan bahan baku menggunakan jaringan sistem khusus yang
telah terintegrasi dengan bagian - bagian tertentu seperti PPIC,
Werehouse, Produksi. Tidak hanya itu PT Denso Indonesia Fajar
Plant juga menggunakan Kanban dan Heijunka sebagai pengendali
persediaan bahan baku dan beberapa basic visual control.
Just In Time
24
1. Kesalahan pemasok dalam mengirim barang, yang dapat
berupa kesalahan dalam spesifikasi teknis barang yang dikirim
atau jumlahnya.
25
dalam bidang persediaan akan memberikan manfaat utama sebagai
berikut :
27
persediaan dengan pengendalian internal khususnya pengendalian
persediaan merupakan suatu kesatuan yang saling menunjang,
terbentuk dua unsur penting sebagai alat untuk memenuhi keperluan
manajemen dalam upaya peningkatan efektivitas operasi dalam
pencapaian tujuan perusahaan.
2. Instruksi produksi
28
Jenis – jenis kanban :
2. Dekidaka
3. Production Progress
30
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
31
perusahaan terhindar dari kerugian yaitu dengan mengendalikan persediaan
dengan sebaik mungkin.
32
33
Daftar Pustaka
34
JURNAL PEMBIMBINGAN PKL
PARAF
TANGGAL TOPIK BIMBINGAN
DOSEN
Bekasi, ........................................2020
Wisnu Setyawan,S.E.,M.M.
NIDN: 0417128001
35
JURNAL KEGIATAN HARIAN
Bagian : ..................................................
Paraf
No Hari Tanggal Pekerjaan yang Dilakukan
SPV
1 Senin 27 Jan 2020
2 Selasa 28 Jan 2020
3 Rabu 29 Jan 2020
4 Kamis 30 Jan 2020
5 Jum’at 31 Jan 2020
6 Senin 03 Feb 2020
7 Selasa 04 Feb 2020
8 Rabu 05 Feb 2020
9 Kamis 06 Feb 2020
10 Jum’at 07 Feb 2020
11 Senin 10 Feb 2020
12 Selasa 11 Feb 2020
13 Rabu 12 Feb 2020
14 Kamis 13 Feb 2020
15 Jum’at 14 Feb 2020
16 Senin 17 Feb 2020
17 Selasa 18 Feb 2020
18 Rabu 19 Feb 2020
19 Kamis 20 Feb 2020
20 Jum’at 21 Feb 2020
21 Senin 24 Feb 2020
22 Selasa 25 Feb 2020
23 Rabu 26 Feb 2020
24 Kamis 27 Feb 2020
25 Jum’at 28 Feb 2020
36
Indonesia Fajar Plant Line SIFS 4WV
37
NILAI PEMBIMBING PKL
Nama Mahasiswa : Izatun Nisa Yuliani
NIM : 221710156
Program Studi : D III Akuntansi
Tempat PKL : PT. Denso Indonesia Fajar Plant
Judul PKL : Pengendalian Persediaan Bahan Baku PT Denso
Indonesia Fajar Plant Line SIFS 4WV
Catatan :
Angka dari 0 – 100
NO ANGKA HURUF Bekasi,...................2020
1 85,00 – 100 A Pembimbing PKL
2 80,00 – 84,99 A-
3 75,00 – 79,99 B+
4 70,00 – 74,99 B
5 65,00 – 69,99 B- Wisnu Setyawan,S.E.,M.M.
6 60,00 – 64,99 C NIDN: 0417128001
7 45,00 – 59,99 D
8 0 – 44,99 E
38
NILAI AKHIR PKL
C Jumlah Nilai
Mengetahui, Bekasi,..................2020
Pembimbing PKL
Ketua Program Studi
Catatan :
Angka dari 0 – 100
NO ANGKA HURUF
1 85,00 – 100 A
2 80,00 – 84,99 A-
3 75,00 – 79,99 B+
4 70,00 – 74,99 B
5 65,00 – 69,99 B-
6 60,00 – 64,99 C
7 45,00 – 59,99 D
8 0 – 44,99 E
39
Kuesioner Evaluasi PKL
Nama Pengisi : .....................................................................
Tempat/ Perusahaan : .....................................................................
Tanggal Pengisian : .....................................................................
Pertanyaan Jawaban
Apakah Bapak/Ibu merasa terbantu dengan adanya
a.YA
mahasiswa magang Program D3 Universitas Pelita
b.TIDAK
Bangsa ?
Bagaimanakah penilaian Bapak/Ibu terhadap mahasiswa
magang Program D3 Universitas Pelita Bangsa terkait SB C K
dengan :
a. Integritas (etika dan moral) ....................................
b. Keahlian/keterampilan ...........................................
c. Bahasa Inggris ......................................................
d. Penggunaan teknologi informasi .............................
e. Komunikasi ...........................................................
f. Kerjasama tim .......................................................
g. Pengembangan diri ................................................
Apakah Bapak/Ibu merasa puas dengan kinerja
a.YA
mahasiswa magang Program D3 Universitas Pelita
b.TIDAK
Bangsa ?
Apakah Bapak/Ibu menginginkan pelaksanaan magang
a.YA
mahasiswa Program D3 Universitas Pelita Bangsa
b.TIDAK
diperpanjang?
Berapa lamakah idealnya magang mahasiswa Program a.1 BULAN
D3 Universitas Pelita Bangsa dilaksanakan di b.2 BULAN
perusahaan/instansi Bapak/Ibu? c.3 BULAN
Pada periode apakah magang mahasiswa Program D3 a. Juli-Agustus
Universitas Pelita Bangsa sebaiknya dilaksanakan di b. Januari-Februari
perusahaan/instansi Bapak/Ibu? c. .........................
Berapakah jumlah mahasiswa magang D3 Akuntansi yang
sebaiknya ditempatkan pada perusahaan/instansi
Bapak/Ibu? ........... orang
Untuk masa yang akan datang, apakah dimungkinkan
untuk membuat kerja sama kemitraan secara formal
a.YA
dengan perusahaan/instansi Bapak/Ibu berkaitan dengan
b.TIDAK
pelaksanaan magang mahasiswa Program Diploma 3
Universitas Pelita Bangsa ?
Bila dibutuhkan, apakah Bapak/Ibu bersedia memberikan
kuliah umum di Program Diploma 3 UNIVERSITAS Pelita a.YA
Bangsa untuk memberikan pengalaman praktis terkait b.TIDAK
area pekerjaan di perusahaan/instansi Bapak/Ibu
Apakah ada diantara mahasiswa magang Program D3
Universitas Pelita Bangsa yang memenuhi kriteria untuk a.YA
diterima bekerja di perusahaan Bapak/Ibu setelah meraka b.TIDAK
lulus?
Keterangan : Bekasi,…………………2020
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang (..............................................)
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
64