Niya
Universitas 17 Agustus Surabaya
nia08110@gmail.com
Abstrak
Salah satu upaya yang dilakukan adalah branding lewat social media. Tidak
dimungkiri lagi bahwa Sosial Media sekarang ini sangat berpengaruh perannya
dalam pemasaran. Hal ini disebabkan banyaknya orang berinteraksi dan terhubung
satu sama lain dengan mudah sehingga menimbulkan efek viral. NutriSari ikut
aktif di social media lewat website, Facebook, Twitter, dan mulai tahun ini juga
sudah hadir di Instagram.
Analisis sikap konsumen terhadap Produk dari Nutrifood ialah minuman sari buah
Nutrisari menunjukkan responden mengevaluasi secara positif. Nutrisari
merupakan follower ternyata Nutrisari memiliki penilaian kepercayaan terhadap
tingkat kinerja tertinggi. Nutrisari memiliki skor sikap paling tinggi. Hal ini
menandakan Nutrisari lebih disukai responden secara keseluruhan.
Target market pembeli NutriSari adalah Remaja, Orang Muda baik pria
ataupun wanita dan juga ibu rumah tangga beserta dengan keluarga dengan usia
17 – 35 tahun. Ibu rumah tangga diharapkan membeli Nutrisari untuk dikonsumsi
oleh anggota keluarga di rumah (in home consumption). Nutrisari diharapkan
menjadi pilihan utama para Ibu rumah tangga dalam menjaga kesehatan anggota
keluarga. Bekerja sama dengan para distributor untuk memastikan produk
NutriSari dapat tersedia di seluruh pelosok Indonesia, sehingga memudahkan
konsumen kami untuk mendapatkannya. Selain kami memiliki customer service
yang siap melayani keluhan para pelanggan, kami juga terbuka dengan masukan
konsumen kami di social media, seperti di Facebook, Twitter, dan website kami,
untuk mereka yang ingin memberikan pandangan dan pendapat mengenai layanan
dan produk kami. Untuk memudahkan konsumen mendapatkan produk kami,
tahun ini kami juga mulai menjalankan ecommerce. Tujuan pada penelitian ini
adalah bagaimana sikap konsumen terhadap minuman sari buah Nutrisari.
KAJIAN TEORI
Merek
Definisi merek menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (Kotler;2003)
adalah suatu nama, simbol, tanda, atau desain atau kombinasi diantaranya, dan
ditujukan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau
kelompok penjual dan untuk membedakannya dari para pesaingnya. Kotler
menambahkan bahwa suatu merek adalah suatu simbol yang komplek yang
menjelaskan enam tingkatan pengertian, yaitu:
- Atribut produk
Merek memberikan ingatan pada atribut - atribut tertentu dari suatu
produk, misalnya jika kita mendengar merek Nutrisari, tentunya kita
teringat akan minuman rasa jeruk.
- Manfaat
Atribut - atribut produk yang dapat diingat melalui merek harus dapat
diterjemahkan dalam bentuk manfaat baik secara fungsional dan manfaat
secara emosional, misalnya atribut kekuatan kemasan produk
menterjemahkan manfaat secara fungsional dan atribut harga produk
menterjemahkan manfaat secara emosional yang berhubungan dengan
harga diri dan status.
- Nilai
Merek mencerminkan nilai yang dimiliki oleh produsen sebuah produk,
misalnya merek Nutrisari mencerminkan produsen minuman serbuk dalam
kemasan yang mudah dibawa kemana-mana.
- Budaya
Merek mempresentasikan suatu budaya tertentu.
- Kepribadian
Merek dapat diproyeksikan pada suatu kepribadian tertentu.
- Pengguna
Merek mengelompokkan tipe - tipe konsumen yang akan membeli atau
mengkonsumsi suatu produk, misalnya Nutrisari untuk konsumen remaja,
pemuda dan untuk keluarga.
Identitas Merek
Identitas suatu merek adalah pesan yang disampaikan oleh suatu merek
melalui bentuk tampilan produk, nama, simbol, iklan, dsb. Identitas merek
berkaitan erat dengan citra merek (brand image) karena citra merek merujuk pada
bagaimana persepsi konsumen akan suatu merek. Fakta di lapangan adalah
seringkali dijumpai bahwa ada perbedaan persepsi antara pesan yang hendak
disampaikan oleh pemasar dengan pesan yang diterima oleh konsumen Disinilah
letak tantangan seorang pemasar di dalam merencanakan pesan sebuah merek
yang hendak dikomunikasikan kepada target pasar yang hendak dituju.
Identitas Merek dan Piramida Merek
Dengan mengerti dan memahami konsep piramida merek akan membantu
pemasar dalam menciptakan, merencanakan, memelihara, mengembangkan, serta
mengkomunikasikan identitas merek produk atau perusahaan.
Metode Analisis Data
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal. Penelitian kausal
bertujuan untuk mendapatkan bukti mengenai hubungan sebab – akibat untuk
menentukan apakah satu atau lebih variabel menyebabkan atau berpengaruh
terhadap perubahan variabel lainnya. Penelitian ini akan melihat dari segi merek
dan identitas merek pada produk Nutrisari.
Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data sekunder. Data yang
diperoleh dari pihak lain seperti hasil penelitian dan literatur yang berhubungan
dengan penelitian ini. Memperoleh data melalui data perusahaan, literatur, artikel,
dan tulisan -tulisan ilmiah yang mendukung topik penelitian.
NutriSari dikenal sebagai produk minuman instan yang sehat yang terbuat
dari jeruk asli. Kunci keberhasilan NutriSari di pasar adalah terus berusaha
melakukan inovasi untuk produk yang dihasilkan, baik dari sisi varian rasa,
kualitas dan jenis produk baru. Dalam melakukan aktivitas pendistribusian dan
penjualan produk, baik di pasar lokal maupun Internasional, kami didukung oleh
Nutri Interglobal Exporindo (NINE—salah satu strategic business unit dari PT
Nutrifood Indonesia). Selain itu, berbagai agen besar yang tersebar di berbagai
propinsi di Indonesia juga ikut membantu pemerataan distribusi dan penjualan
produk kami agar semakin cepat dapat diterima oleh konsumen. Aktivitas
pemasaran kami juga telah melewati batas negara dengan melakukan ekspor ke
luar negeri (dengan nama Nutri C, nassim fresh fruity), antara lain ke Nigeria,
Vietnam, Srilanka, Bangladesh, Yamen, Fiji, Australia dan Afganistan. Kami
terus mengembangkan pemasaran produk-produk kami, baik di pasar lokal
maupun internasional untuk memenuhi kebutuhan konsumen di berbagai tempat
di belahan dunia.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki daya beli
yang cukup terhadap pembelian minuman sari buah Nutrisari dalam kemasan siap
minum. Tahapan keputusan pembelian minuman sari buah Nutrisari ready to
drink dimulai dari pengenalan kebutuhan. Motivasi terbesar dalam mengkonsumsi
minuman sari buah dalam kemasan siap minum adalah alasan kepraktisan dan
kemudahan dalam mengkonsumsi sebesar 48 persen. Sejalan dengan tahap
perkenalan produknya Nutrisari ready to drink mampu mendorong keingintahuan
responden yang begitu besar untuk mencoba 18 persen. Dalam pencarian
informasi sebanyak 90 persen responden menyatakan tidak melakukan pencarian
khusus terhadap produk minuman sari buah karena telah memiliki kriteria dasar
terhadap kategori produk tersebut. Media televisi merupakan sumber informasi
terbesar (83 persen) dalam pencarian informasi, dengan memberikan penilaian
terbesar pada kandungan nutrisi sebagai sumber perhatian utamanya. Adapun
sebanyak 35 persen responden menyatakan bahwa rasa merupakan faktor penting
dalam pemilihan minuman sari buah. Setelah mengkonsumsi, konsumen
diharapkan dapat menilai dan mengevaluasi terhadap konsumsi produk atau jasa
yang telah dilakukan sebanyak 83 persen responden menyatakan rasa puas
terhadap minuman sari buah dalam kemasan. Sebanyak 55 responden menyatakan
harga yang relatif mahal menjadikan kendala terbesar dalam mengkonsumsi.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA