Salah satu fungsi utama dari Sistem Buku Besar dan Pelaporan adalah untuk mengumpulkan dan
mengatur data dari:
Masing-masing subsistem siklus akuntansi, yang menyediakan entri ringkasan yang berkaitan dengan
kegiatan rutin dalam siklus tersebut.
Bendahara, yang memberikan masukan sehubungan dengan kegiatan non-rutin seperti transaksi dengan
kreditor dan investor.
Departemen anggaran, yang memberikan nomor anggaran.
Controller, yang menyediakan jurnal penyesuaian
Informasi harus diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pengguna internal dan eksternal.
Sistem ini harus dirancang untuk menghasilkan laporan periodik teratur dan untuk mendukung
pertanyaan real-time
Pada pembahasan mengenai operasi pemrosesan informasi yang dilibatkan dalam memperbarui buku
besar dan menyisipkan laporan yang merangkum hasil dari aktivitas sebuah organisasi. Dalam sistem buku besar
dan pelaporan merupakan peran yang penting dalam sistem informasi akuntansi sebuah perusahaan. Fungsi
utama adalah untuk mengumpulkan dan mengatur data dari sumber-sumber sebagai berikut:
Setiap subsistem siklus akuntansi yang dijelaskan memberikan informasi mengenai transaksi reguler.
(hanya data utama yang mengalir dari setiap subsistem yang diperhatikan)
Bendahara memberi informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi, seperti pengeluaran atau
pemberhentian penggunaan instrumen utang dan ekuitas pembelian atau penjualan surat berharga
investasi
Bagian anggaran memberi jumlah anggaran
Kontroler memberi ayat jurnal penyesuaian.
Proses
Pada sistem buku besar dan pelaporan terdapat aktivitas-aktivitas dasar yang dijalankan. Terdapat
Empat aktivitas dasar yang dilakukan dalam sistem buku besar dan pelaporan yang menunjukkan sistem online
umum yang digunakan untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Dari empat aktivitas tersebut tiga diantara
aktivitas pertamanya yakni menyajikan langkah-langkah dasar dalam siklus akuntansi, yang menghasilkan
produksi rangkaian laporan keuangan tradisional. Aktivitas keempat menunjukkan bahwa, sebagai tambahan
dari laporan keuangan untuk pemakai eksternal, SIA menghasilkan laporan untuk pihak manajemen internal
juga.
Aktivitas pertama dalam sistem buku besar dan pelaporam adalah memperbarui buku besar terdiri dari
posting entri jurnal yang berasal dari data sumber, yaitu :
1. Subsistem akuntansi
Setiap subsistem akuntansi yang membuat ayat jurnal untuk memperbarui buku besar. Secara
teori, buku besar dapat diperbarui setiap saat terjadinya transaksi. Biasanya subsistem
akuntansi memeperbarui buku besar dengan cara meringkas entri jurnal yang menunjukan
hasil dari seluruh transaksi yang terjadi selama periode waktu tertentu (hari, minggu, atau
bulan).
2. Bendahara
Kantor bendahara menyediakan informasi bagi entri jurnal untuk memperbarui buku besar
terkait transaksi tidak rutin seperti penerbitan dan penarikan utang, pembelian dan penjualan
sekuritas investasi, atau akuisisi saham treasury.
Entri jurnal per transaksi yang digunakan untuk memperbarui buku besar disimpan dalam file voucher
jurnal. File voucher junal ini berisi informasi yang akan ditemukan dalam jurnal umum dalam sebuah sistem
akuntansi manual, yaitu tanggal entri jurnal, akun0akun yang didebit dan dikreditkan, dan jumlahnya. Namun
demikian, yang perlu diperhatikan adalah file voucher jurnal tersebut merupakan hasil tambahan dari proses
posting, bukan input ke proses posting. File voucher jurnal merupakan bagian penting dari jejak audit, yang
memberikan bukti bahwa seluruh transaksi yang diotorisasi telah dicatat dengan akurat dan lengkap.
Proses
Aktivitas kedua dalam sistem buku besar adalah posting berbagai jurnal penyesuaian. Jurnal
penyesuaian asli berasal dari kantor kontrolir, setelah neraca saldo awal disiapkan. Jurnal penyesuaian dibagi
lima kategori dasar sebagai berikut.
1. Akrual adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang menggambarkan transaksi-transaksi
yang telah terjadi, tetapi kasnya belum diterima atau dikeluarkan. Contohnya meliputi pencatatan
pendapatan bunga yang masuk harus diterima dan upah yang belum dibayar.
2. Penangguhan adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang menggambarkan penerimaan
kas sebelum pekerjaan terkait transaksi yang dilaksanakan. Contohnya meliputi pengakuan pendapatan
diterima dimuka sebagai kewajiban dan mencatat pembayaran tertentu (misalnya sewa, bunga, dan
asuransi) sebagai aset yang dibayar di muka.
3. Estimasi adalah entri yang menunjukkan sebagian biaya yang diharapkan terjadi selama sejumlah
periode akuntansi. Contohnya meliputi depresiasi dan beban utang tak tertagih.
4. Revaluasi adalah entri yang dibuat untuk menggambarkan selisih antara nilai aktual dan nilai tercatat
dari suatu aset atau perubahan dalam prinsip akuntansi. Contohnya meliputi perubahan dalam metode
yang digunakan untuk menilai persediaan, mengurangi nilai persediaan yang menggambarkan tingkat
keusangan, atau catatan penyesuaian persediaan yang menunjukkan hasil tercatat pada saat dilakukan
perhitungan fisik persediaan.
5. Koreksi adalah entri yang dibuat untuk membalik pengaruh dari kesalahan yang ditemukan dalam buku
besar.
Informasi mengenai jurnal penyesuaian ini juga disimpan dalam file voucher jurnal. Setelah seluruh
jurnal penyesuaian di posting, kemudian dibuat neraca saldo penyesuaian. Neraca saldo penyesuaian digunakan
sebagai input terhadap langkah selanjutnya dalam siklus buku besar dan pelaporan keuangan, persiapan
penyusunan laporan keuangan.
Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan sistem pelaporan adalah menyiapkan laporan keuangan.
Laporan pertama yang disusun adalah laporan laba rugi dimana data dari saldo akun pendapatan dan biaya di
neraca saldo disesuaikan. Kedua, Neraca yang didalamnya membutuhkan ayat jurnal penutupan yang akan
menolkan semua akun pendapatan dan pengeluara,, serta memindahkan laba bersih atau kerugian ke laba
ditahan. Ketiga, laporan arus kas yang menggunakan data dari laporan laba rugi dan neraca untuk memberikan
rincian mengenai aktivitas investasi dan keuangan organisasi.
Proses
Sebagian besar perusahaan melakukan “tutup buku” untuk membuat laporan keuangan, baik secara
bulanan maupun tahunan. Entri jurnal penutup membuat nol seluruh akun pendapatan dan biaya dalam neraca
saldo disesuaikan dan memindahkan pendapatan (atau rugi) bersih pada laba ditahan. Laporan perubahan posisi
keuangan menyajikan informasi mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada satu waktu tertentu.
Laporan arus kas menyediakan informasi mengenai cara perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan sehingga berpengaruh terhadap saldo kasnya.
Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan sistem pelaporan adalah menyiapkan laporan keuangan.
Laporan pertama yang disusun adalah laporan laba rugi dimana data dari saldo akun pendapatan dan biaya di
neraca saldo disesuaikan. Kedua, Neraca yang didalamnya membutuhkan ayat jurnal penutupan yang akan
menolkan semua akun pendapatan dan pengeluara,, serta memindahkan laba bersih atau kerugian ke laba
ditahan. Ketiga, laporan arus kas yang menggunakan data dari laporan laba rugi dan neraca untuk memberikan
rincian mengenai aktivitas investasi dan keuangan organisasi.
Proses
Sebagian besar perusahaan melakukan “tutup buku” untuk membuat laporan keuangan, baik secara
bulanan maupun tahunan. Entri jurnal penutup membuat nol seluruh akun pendapatan dan biaya dalam neraca
saldo disesuaikan dan memindahkan pendapatan (atau rugi) bersih pada laba ditahan. Laporan perubahan posisi
keuangan menyajikan informasi mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada satu waktu tertentu.
Laporan arus kas menyediakan informasi mengenai cara perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan sehingga berpengaruh terhadap saldo kasnya.
e. Menyiapkan Laporan Keuangan
Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan sistem pelaporan adalah menyiapkan laporan keuangan.
Laporan pertama yang disusun adalah laporan laba rugi dimana data dari saldo akun pendapatan dan biaya di
neraca saldo disesuaikan. Kedua, Neraca yang didalamnya membutuhkan ayat jurnal penutupan yang akan
menolkan semua akun pendapatan dan pengeluara,, serta memindahkan laba bersih atau kerugian ke laba
ditahan. Ketiga, laporan arus kas yang menggunakan data dari laporan laba rugi dan neraca untuk memberikan
rincian mengenai aktivitas investasi dan keuangan organisasi.
Proses
Sebagian besar perusahaan melakukan “tutup buku” untuk membuat laporan keuangan, baik secara
bulanan maupun tahunan. Entri jurnal penutup membuat nol seluruh akun pendapatan dan biaya dalam neraca
saldo disesuaikan dan memindahkan pendapatan (atau rugi) bersih pada laba ditahan. Laporan perubahan posisi
keuangan menyajikan informasi mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada satu waktu tertentu.
Laporan arus kas menyediakan informasi mengenai cara perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan sehingga berpengaruh terhadap saldo kasnya.
Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan sistem pelaporan adalah menyiapkan laporan keuangan.
Laporan pertama yang disusun adalah laporan laba rugi dimana data dari saldo akun pendapatan dan biaya di
neraca saldo disesuaikan. Kedua, Neraca yang didalamnya membutuhkan ayat jurnal penutupan yang akan
menolkan semua akun pendapatan dan pengeluara,, serta memindahkan laba bersih atau kerugian ke laba
ditahan. Ketiga, laporan arus kas yang menggunakan data dari laporan laba rugi dan neraca untuk memberikan
rincian mengenai aktivitas investasi dan keuangan organisasi.
Proses
Sebagian besar perusahaan melakukan “tutup buku” untuk membuat laporan keuangan, baik secara
bulanan maupun tahunan. Entri jurnal penutup membuat nol seluruh akun pendapatan dan biaya dalam neraca
saldo disesuaikan dan memindahkan pendapatan (atau rugi) bersih pada laba ditahan. Laporan perubahan posisi
keuangan menyajikan informasi mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada satu waktu tertentu.
Laporan arus kas menyediakan informasi mengenai cara perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan sehingga berpengaruh terhadap saldo kasnya.
Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan sistem pelaporan adalah menyiapkan laporan keuangan.
Laporan pertama yang disusun adalah laporan laba rugi dimana data dari saldo akun pendapatan dan biaya di
neraca saldo disesuaikan. Kedua, Neraca yang didalamnya membutuhkan ayat jurnal penutupan yang akan
menolkan semua akun pendapatan dan pengeluara,, serta memindahkan laba bersih atau kerugian ke laba
ditahan. Ketiga, laporan arus kas yang menggunakan data dari laporan laba rugi dan neraca untuk memberikan
rincian mengenai aktivitas investasi dan keuangan organisasi.
Proses
Sebagian besar perusahaan melakukan “tutup buku” untuk membuat laporan keuangan, baik secara
bulanan maupun tahunan. Entri jurnal penutup membuat nol seluruh akun pendapatan dan biaya dalam neraca
saldo disesuaikan dan memindahkan pendapatan (atau rugi) bersih pada laba ditahan. Laporan perubahan posisi
keuangan menyajikan informasi mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada satu waktu tertentu.
Laporan arus kas menyediakan informasi mengenai cara perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan sehingga berpengaruh terhadap saldo kasnya.
Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan sistem pelaporan adalah menyiapkan laporan keuangan.
Laporan pertama yang disusun adalah laporan laba rugi dimana data dari saldo akun pendapatan dan biaya di
neraca saldo disesuaikan. Kedua, Neraca yang didalamnya membutuhkan ayat jurnal penutupan yang akan
menolkan semua akun pendapatan dan pengeluara,, serta memindahkan laba bersih atau kerugian ke laba
ditahan. Ketiga, laporan arus kas yang menggunakan data dari laporan laba rugi dan neraca untuk memberikan
rincian mengenai aktivitas investasi dan keuangan organisasi.
Proses
Sebagian besar perusahaan melakukan “tutup buku” untuk membuat laporan keuangan, baik secara
bulanan maupun tahunan. Entri jurnal penutup membuat nol seluruh akun pendapatan dan biaya dalam neraca
saldo disesuaikan dan memindahkan pendapatan (atau rugi) bersih pada laba ditahan. Laporan perubahan posisi
keuangan menyajikan informasi mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada satu waktu tertentu.
Laporan arus kas menyediakan informasi mengenai cara perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan sehingga berpengaruh terhadap saldo kasnya.
Tanpa kita sadari, munculnya revolusi industri 4.0 mempengaruhi berbagai bidang ilmu serta profesi termasuk
salah satunya profesi akuntan. Dimana seorang akuntan harus pandai memahami dampak dari era tersebut.
Bukan hanya itu saja, seorang akuntan mengharuskan dirinya pandai menguasai kemajuan digital dan mampu
mengaplikasinya, karena peran digital di dunia pekerjaan (world of work) sangat besar. Hal ini para akuntan
dituntut bukan saja menguasai data yang berbasis keuangan, melainkan juga harus betul-betul menguasai data
non keuangan.
Era digitalisasi sekarang ini, setiap data sangat mudah untuk saling ditukarkan maupun dilakukan pembaruan.
Jadi, para akuntan harus menyiapkan dirinya agar mudah untuk menyesuaikan dengan perkembangan IPTEK
dan siap menghadapi segala tantangan yang terjadi akibat digitalisasi.
ADVERTISING
"Pada Revolusi Industri 4.0 terjadi pergeseran yang luar biasa pada berbagai bidang ilmu dan profesi, oleh
karena itu cara kerja dan praktik akuntan perlu diubah untuk meningkatkan kualitas layanan dan ekspansi global
melalui komunikasi daring dan penggunaan cloud computing" . Menristekdikti menyatakan bahwa profesi
akuntan harus ada perubahan dalam praktiknya dengan tujuan mengoptimalkan pekerjaan akuntan dengan
penggunaan komunikasi daring dan cloud computing. Dalam pesan yang di sampaikan nasir, seorang akuntan
tidak boleh lengah terhadap aktivitas bisnis, bahkan bidang ilmu serta profesi yang cenderung sangat di
pengaruhi secara signifikan oleh digitalisasi. Dari adanya perubahan praktik akuntan yang lebih baik
Diharapkan mutu pelayanan lebih efektif dan efisien. Dunia akuntan bukan hanya penguasaan data saja
melainkan era digitalisasi ini profesi akuntan harus memiliki jiwa kepemimpinan, bagaimana mengatur segala
strategi-strategi untuk mempertahankan akuntan yang akuntabel, integritas, objektif serta profesionalisme.
3. ?
4.
Tipe entity dalam model REA dibedakan dalam tiga kategori, yaitu:
1. Sumberdaya (resources)
2. Kegiatan (even)
3. Pelaku (agent)
Selama menggambar diagram REA untuk suatu siklus transaksi, sangatlah berguna untuk
membagi kertas yang digunakan untuk menggambar ke dalam tiga kolom, satu kolom untuk setiap jenis
entitas. Pergunakan kolom kiri untuk sumber daya, kolom tengah untuk kegiatan, dan kolom kanan untuk
pelaku.
Kemudahan untuk membaca diagram dapat ditingkatkan apabila entitas kegiatan digambar dari
atas ke bawah, sesuai dengan urutan kejadiannya. Jadi, perancang database mulai membuat Gambar D.2
dengan memperlihatkan entitas penjualan di atas entitas kegiatan tanda terima kas, di dalam kolom tengah
kertasnya.
(0,N) (1,1)
Participant
(0,N)
Purchases-
Cash Vendor
Disbursements
Participant (0,N)
(1,N) (1,1)
Cash
Cash (0,N) Stockflow (1,1) (1,1) Participant (0,N) Cashier
Disbursement