Anda di halaman 1dari 24

SIKLUS PROSES BISNIS

PENDUKUNG : BUKU BESAR


DAN PELAPORAN
Mata Kuliah : Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
Created by:
• Andre Sumingtio
• Gracia
• Tamara
Pendahuluan
• Siklus buku besar dan pelaporan terdiri atas kegiatan pengolahan data
yang berkaitan dengan proses pemutakhiran (updating) rekening-
rekening buku besar dan pembuatan laporan yg merupakan ikhtisar
hasil operasi perusahaan. Siklus ini berinteraksi dengan siklus lain dan
berbagai pihak, baik eksternal maupun internal.
• Siklus ini mengumpulkan berbagai data dan informasi dari sumber
lain yaitu:
a) Informasi mengenai transaksi regular dari setiap sub system dalam
sistem akuntansi (siklus pendapatan, pengeluaran, sistem produksi,
akuntansi biaya, dan sistem persediaan).
b) Bagian keuangan yaitu transaksi pendanaan dan investasi.
c) Departemen anggaran (berupa data anggaran)
d) Kepala departemen keuangan (berupa transaksi penyesuaian)
Tujuan
• Tujuan akhir dari sistem buku besar dan pelaporan ini adalah untuk
menghasilkan laporan keuangan dan informasi yang dapat memenuhi
kebutuhan pengguna internal dan eksternal secara periodik baik
regular maupun non-regular.
Aktivitas Buku Besar Dan Pelaporan

• Empat aktivitas dasar yang dilakukan dalam sistem buku besar dan
pelaporan menunjukkan sistem online umum yang digunakan untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Dari empat aktivitas tersebut
tiga diantara aktivitas pertamanya yakni menyajikan langkah-langkah
dasar dalam siklus akuntansi, yang menghasilkan produksi rangkaian
laporan keuangan tradisional. Aktivitas menunjukkan bahwa, sebagai
tambahan dari laporan keuangan untuk pemakai eksternal, SIA
menghasilkan laporan untuk pihak manajemen internal juga.
Selanjutnya setiap aktivitas ini akan dipelajari secara lebih terinci.
Pemutakhiran Buku Besar
• Pemutakhiran Buku Besar
Aktivitas pertama dalam sistem buku besar adalah pemutakhiran data dalam buku besar.
Aktivitas memperbarui terdiri dari penjurnalan yang berasal dari dua sumber :
a) Setiap sub sistem dalam sistem akuntansi di Perusahaan
Semua jurnal dari setiap sub sistem akuntansi harus dicatat dalam buku besar. Secara
teori, setiap terjadi transaksi maka buku besar perlu dimutakhirkan. Namun dalam
prakteknya karena alasan waktu dan efisiensi, pemutakhiran buku besar dilakukan dengan
mencatat ayat jurnal ringkasan yang menyajikan hasil dari beberapa transaksi sekaligus
yang terjadi selama suatu periode waktu tertentu.
Contoh jurnal dari subsistem akuntansi misalnya pada siklus pendapatan akan
menghasilkan ayat jurnal ringkasan yang mendebit piutang usaha dan kas serta
mengkredit penjualan untuk semua penjualan yang dilakukan selama periode pencatatan.
b) Bagian keuangan atau bendahara.
Bagian keuangan memberikan informasi ayat jurnal yang bersifat non rutin seperti
penerbitan atau pengeluaran utang, pembelian atau penjualan saham investasi, atau
perolehan saham.
Posting Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP)
• Aktivitas kedua dalam sistem buku besar adalah membuat ayat jurnal penyesuaian (AJP)
berdasarkan neraca saldo, yang biasanya dilakukan oleh bagian kepala departemen
atau controller. Neraca Saldo adalah Laporan yang mencantumkan saldo-saldo dari semua akun
buku besar. Apabila semua aktivitas dicatat dengan benar, maka total saldo debit dalam berbagai
akun, harus sama dengan total saldo kredit. AJP terbagi dalam lima kategori dasar:
a) Pencatatan nilai akrual pada akhir periode akuntansi untuk mencerminkan berbagai kegiatan
yang terjadi tetapi kas belum diterima atau dikeluarkan. Contohnya: pencatatan pendapatan
bunga yang di dapat dan utang gaji.
b) Pencatatan pembayaran di muka mencerminkan jurnal yang dibuat pada akhir periode
akuntansi untuk mencerminkan pertukaran kas sebelum kinerja kegiatan terkait. Contohnya:
sewa, bunga, asuransi.
c) Penilaian ulang jurnal yang dibuat untuk mencerminkan perbedaan nilai yang sesungguhnya
dengan yang dicatat atas suatu aset atau perubahan dalam prinsip akuntansi. Contohnya:
perubahan metode yang digunakan untuk menilai persediaan, mengurangi nilai persediaan
untuk mencerminkan umur atau menyesuaikan catatan perdiaan untuk mencerminkan hasil
yang di dapat selama perhitungan fisik persediaan.
d) Koreksi atau pembetulan atas jurnal yang sebelumnya dibuat untuk meniadakan pengaruh
kesalahan yang ditemukan dalam buku besar.
Menyiapkan Laporan Keuangan
• Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah membuat laporan
keuangan yaitu Laporan Laba Rugi, Neraca, Laporan Perubahan Modal dan
Laporan Arus Kas:
a) Laporan laba-rugi dibuat pertama kali dengan menggunakan data dari saldo-
saldo rekening pendapatan dan biaya yang tercantum dalam neraca saldo
setelah disesuaikan.
b) Menyusun Laporan Perubahan Modal sesuai transaksi yang terjadi sepanjang
periode.
c) Selanjutnya menyusun Neraca yang bisa dilakukan dengan menutup buku, yaitu
menihilkan saldo rekening-rekening pendapatan dan biaya, dan mentransfer
laba bersih ke rekening laba ditahan atau rekening modal.
d) Menyusun laporan arus kas berdasarkan data dari Neraca dan Laporan laba
rugi ditambah informasi mengenai kegiatan pendanaan dan investasi.
Membuat Laporan Manajerial
• Aktivitas terakhir dalam sistem buku besar dan pelaporan
menghasilkan berbagai laporan manajerial yaitu Laporan pengendali
buku besar dan Laporan Anggaran. Contoh Laporan pengendali buku
besar adalah daftar voucher jurnal berdasarkan urutan nomor, nomor
akun, atau tanggal dan daftar saldo akun buku besar. Laporan
tersebut digunakan untuk memverifikasi akurasi proses
memasukkannya buku besar. Sedangkan contoh Laporan anggaran
adalah Anggaran operasional (memperlihatkan pendataan dan
pengeluaran yg direncanakan untuk setiap organisasi) dan Anggaran
pengeluaran modal (masuk dan keluarnya kas proyek).
Mengidentifikasi Major Threat dalam Aktivitas
Pelaporan dan Mengevaluasi Kecukupan
Pengendalian Internal
• Pada bagian ini akan dianalisis apakah perusahaan perlu mewaspadai adanya
penyimpangan dan bahaya yang terjadi pada proses pemuthakiran buku besar dan
pelaporan atau tidak. Penyimpangan atau bahaya ini dapat terjadi secara umum,
misalkan karena perusahaan tidak memiliki data induk kode akun yang akurat dan dijaga
dengan baik, sehingga rentan mengalami error dan kesalahan, atau karena data induk
disabotase oleh pengguna yang tidak berwenang. Berikut ini adalah beberapa ancaman
dan pengendalian dalam buku besar dan pelaporan.
Ancaman dan Pengendalian dalam Sistem Buku
Besar dan Pelaporan
1. Kesalahan dalam Memperbarui Buku Besar
Kesalahan yang dibuat sewaktu memperbarui buku besar dapat mengarah pada pembuatan
keputusan yang tidak benar berdasarkan informasi salah yang terdapat dalam laporan kinerja
keuangan.
• Prosedur pengendalian untuk menangani ancaman ini terbagi dalam tiga kategori:
- Pengendalian edit input dan pemrosesan
- Laporan rekonsiliasi dan pengendalian
- Pemeliharaan jejak audit yang mencukupi;
• Pengendalian:
a. Edit Input dan Pemrosesan
- Ada dua sumber ayat jurnal untuk memperbarui buku besar:
- Ayat jurnal ringkasan dari siklus SIA
- Ayat jurnal yang secara langsung dibuat oleh bendahara atau kontroler.
Contoh Pengendalian
• Jurnal yang dibuat oleh kepala bagian akuntansi dan kepala bagian keuangan adalah jurnal asli yang baru saja dibuat.
Konsekuensinya, diperlukan jenis-jenis pengawasan input edit dan pemrosesan berikut untuk menjamin bahwa
transaksi tersebut akurat dan lengkap:
a) Cek validasi (validity check) untuk menjamin bahwa rekening buku besar tersedia untuk setiap nomor rekening
yang deverensi oleh semua jurnal.
b) Cek bentuk data (field check) untuk menjamin bahwa data pada field dalam sebuah jurnal berisi data numeric.
c) Zero-balance check untuk menjamin bahwa total debit sama dengan total kredit dalam sebuah jurnal.
d) Uji kelengkapan (completeness test) untuk menjamin bahwa semua data yang relevan telah dicatat. Adalah
penting bahwa semua jurnal dapat diidentifikasi sehingga informasi ini memiliki daya telusur audit.
e) Uji pengulangan data (redundand data check) untuk mencocokkan nomor rekening dengan nama rekening, guna
menjamin kebenaran rekening buku besar yang menerima posting. Untuk sistem entry data on-line, prosedur ini
disebut closed-loop verivication.
f) Penetapan file standar jurnal penyesuaian untuk penyesuaian yang sering terjadi pada akhir periode, seperti biaya
depresiasi. Akurat input diperbaiki tanpa memulang pemasukan data. Kemungkinan lupa membuat jurnal
penyesuaian jenis ini juga dapat dikurangi, sehingga menjamin kelengkapan input.
g) Perhitungan Cek tanda aritmatika (sigh check) saldo rekening buku besar sesaat setelah dilakukan pemutakhiran,
untuk memastikan bahwa saldonya tepat.
h) Perhitungan total run-to-run, untuk memastikan akurasi pemrosesan kelompok voucher jurnal. Komputer
menghitung saldo baru rekening buku besar, atas dasar saldo awal, total debit dan total kredit yang dimasukkan ke
dalam rekening yang bersangkutan, dan kemudian membandingkannya dengan saldo rekening buku besar. Jika
terjadi antara perbedaan keduanya, harus segera dilakukan investigasi.
Laporan rekonsiliasi dan pengendalian
• Laporan rekonsiliasi dan pengendalian dapat mendeteksi apabila kesalahan dibuat
selama proses pembaruan buku besar. Termasuk contoh : Pembuatan neraca saldo
Membandingkan saldo rekening pengendali buku besar dengan saldo total buku
pembantu yang terkait. Jejak audit adalah memperlihatkan jejak sebuah transaksi di
sepanjang sistem akuntansi. Jejak audit khusunya memfasilitasi untuk menelusuri
transaksi apa pun dari dokumen sumber aslinya hingga ke buku besar, dan ke laporan
apapun atau dokumen lainnya yang menggunakan data itu.
• Dalam system berbasis komputer, penggunaan rekening kliring dan rekening suspense
(rekening penyeimbang) menjamin bahwa rekening buku besar selalu seimbang. Pada
akhir periode semua rekening khusus tersebut harus bersaldo nol, berarti terjadi
kesalahan selama proses pemutakhiran buku besar.
• Laporan kontrol dapat membantu mengidentifikasi sumber kesalahan yang terjadi dalam
proses pemutakhiran buku besar. Daftar voucher jurnal urut nomor rekening
memudahkan mengidentifikasi penyebab kesalahan yang berpengaruh terhadap sebuah
rekening buku besar. Daftar voucher jurnal ini juga dapat menunjukan ketiadaan
beberapa posting. Akhirnya, daftar jurnal umum menunjukkan rincian (nomor rekening,
kode referensi sumber, nama rekening, angka yang didebit atau kredit) untuk setiap
jurnal yang di-posting ke buku besar. Laporan ini menunjukkan apakah otal debit dan
total kredit yang di-posting-kan ke buku besar sama angkanya.
Ancaman dan Pengendalian dalam Sistem
Buku Besar dan Pelaporan
2. Akses Tanpa otorisasi ke Buku Besar
Beberapa pengendalian terhadap ancaman ini adalah : ID dan pasword
pemakai Hanya membaca akses ke buku besar Sistem tersebut harus
memeriksa keberadaan kodeotorisasi yang valid untuk setiap catatan
voucher jurnal sebelum memasukkan transaksi tersebut ke buku besar.
3. Kehilangan atau Kerusakan Data Buku Besar
Menyediakan cadangan dan prosedur pemulihan dari bencana, yang
memadai untuk melindungi aset ini. Pengendalian cadangan mencakup
hal-hal berikut ini: Penggunaan label file internal dan eksternal
Melakukan pembuatan cadangan buku besar secara rutin.
XBRL: MEREVOLUSI PROSES PELAPORAN

• Masalah tersebut dapat diatasi dengan adanya perkembangan dari


XBRL.XBRL adalah singkatan dari eXtensible Business Reporting
Language, yaitu suatu bahasa pemrograman yang didesain secara
khusus untuk memfasilitasi komunikasi informasi bisinis. XBRL
merupakan bahasa berbasis XMLyang menyediakan solusi yang
dikembangkan untuk menciptakan terstandarisasi dan disesuaikan
dengan representasi digital dari laporan keuangan, pajak dan laporan
bisnis lainnya secara rinci dan ringkas dan data ekstrak. Pada tanggal
16 Maret 2005, SEC (Komisi Sekuritas Amerika Serikat) mengeluarkan
Peraturan Final 33-8529 yang mendorong pendaftar secara sukarela
untuk mengajukantag informasi laporan keuangan pada Sistem
pelaporan EDGAR dengan format XBRL.
XBRL: MEREVOLUSI PROSES PELAPORAN
• XBRL termasuk kedalam penyajian data keuangan interaktif. Salah
satu penggunaan XBRL adalah untuk mendefinisikan serta
mempertukarkan informasi keuangan seperti laporan
keuangan.Komunikasi ini ditentukan oleh metadata yang disusun
dalam taksonomi. Taksonomi tersebut menggambarkan definisi
konsep laporan individu serta hubungan antara konsep-konsep
tersebut dan makna semantik lainnya. XBRL menggunakan sintaks
XML serta teknologi berbasis XML lainnya seperti XML Schema, XLink,
XPath, Namespace, dll untuk menjelaskan pengertian semantiknya.
Spesifikasi XBRL dikembangkan dan dipublikasikan oleh XBRL
International, Inc. (XII).
XBRL: MEREVOLUSI PROSES PELAPORAN
• Sebuah taksonomi (taxonomy) adalah serangkaian file yang menjelaskan berbagai
elemen dan hubungan diantaranya. Satu bagian taksonomi disebut
skema (schem)), yang merupakan sebuah file yang berisi definisi setiap elemen
yang terdapat dalam sebuah dokumen contoh. Berikut ini adalah beberapa
atribut dasar yang digunakan untuk menjelaskan setiap elemen.
a) Perangkat lunak menggunakan indentifikasi nama yang unik
b) Sebuah deskripsi yang dapat digunakan untuk menginterprestasikan elemen
dengan benar
c) Jenis data elemen (unit moneter, teks, tanggal, dsb)
d) Jenis saldo normal elemen (debit atau kredit)
e) Jenis periode elemen (satu waktu tertentu, disebut instan, atau satu periode
waktu tertentu, disebut durasi)
XBRL: MEREVOLUSI PROSES PELAPORAN
• Taksonomi tersebut juga menyertakan serangkaian file yang disebut linkbases,
yang menjelaskan hubungan antar-elemen dalam sebuah dokumen contoh
tertentu. Linkbases penting menyertakan hal-hal sebagai berikut.
a) Linkbases Reference mengidentifikasi keputusan otoritatif yang relevan
(misalnya US, GAAP, IFRS) bagi elemen itu.
b) Linkbases Calculation dikhususkan untuk menjelaskan cara mengombinasikan
elemen-elemen tersebut
c) Linkbases Definition menunjukkan hubungan hierarkis antar-elemen
d) Linkbases Presentation menjelaskan cara mengelompokkan elemen (misalnya
aset, kewajiban dan ekuitas)
e) Linkbases Label mengasosiasikan label-label yang termasuk kelompok human-
readable dengan elemen.
Peran akuntan dalam XBRL
• Para akuntan dapat dan harusnya memainkan peran besar dalam
semua tahap pembuatan laporan XBL, dimulai dari pemilihan
taksonomi yang sesuai. Para akuntan menggunakan pengetahuan
mereka atas praktik bisnis organisasi tersebut ditambah prinsip-
prinsip akuntansi umum untuk memilih taksonomi standar yang
paling menyesuaikan organisasi tersebut. Mereka kemudian
memetakan tiap hal data dalam system akuntansi organisasi terhadap
elemen-elemen yang berkaitan dalam taksonomi.
Beda XBRL dengan Format Pelaporan Data
Non-Interaktif Biasa
• XBRL sangat berbeda dengan file PDF yang selama ini digunakan pada
pelaporan keuangan. Laporan yang dinyatakan dalam XBRL ini dioptimalkan
untuk konsumsi komputer (analisis data melaluisoftware computer). Hal ini
karena data laporan keuangan dalam bentuk XBRL dapat dengan mudah
ditransformasikan kedalam berbagai software komputer. XBRL tidak
menghasilkan standar akuntansi tetapi mempromosikan kegunaan standar
itu sendiri. Organisasi dapat memanfaatkan XBRL untuk mendefinisikan
informasi keuangan dan menghasilkan laporan keuangan dalam berbagai
format. Secara teknis, batang tubuh utama XBRL adalah taksonomi XBRL.
Sebuah taksonomi pelaporan keuangan bertindak seperti kamus akun
dengan hubungan yang ditentukan antar mereka. Misalnya, dalam
taksonomi akuntansi, kas diklasifikasikan sebagai bagian dari aset lancar,
dan aktiva lancar diklasifikasikan sebagai bagian dari total aset.
Manfaat XBRL
• Beberapa penelitian menemukan bahwa penggunaan XBRL dapat menurunkan risiko
perusahaan, meningkatkan efisiensi perusahaan dan transparansi, dan dapat terus
memenuhi kepentingan pemegang saham dan pasar. Menurut BAPEPAM-LK, secara
umum, manfaat XBRL adalah:
a) Meningkatkan kegunaan sistem pelaporan secara elektronik karena
mengimplementasikan : (a) Format yang sudah terstandar, sehingga menghasilkan
informasi dan data yang 'comparable' dan mudah untuk dianalisis, (b)Validasi secara
otomatis, sehingga meminimkan kesalahan input.
b) Memudahkan dilakukannya publikasi laporan (termasuk laporan keuangan) karena
XBRL dapat diolah kembali menjadi format yang diinginkan : PDF, HTML, Excel, TXT, dll.
c) Meningkatkan kemudahan akses informasi finansial, terutama bagi investor
internasional, karena XBRL menerapkan suatu standar identifikasi informasi. Investor
luar negeri dimungkinkan melakukan analisis mereka secara mandiri serta melakukan
perbandingan dengan menggunakan bahasa mereka sendiri.
d) Mempercepat pengambilan keputusan bisnis bagi investor.
Manfaat XBRL
• Beberapa manfaat potensial praktis mengadopsi XBRL juga disampaikan oleh
Cohen, Schiavina and Servais (2005) yang meliputi :
a) Peningkatan pertukaran dalam dan antara organisasi.
b) Mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas pelaporan
bisnis dan yang mendasari proses.
c) Peningkatan kontrol lingkungan, mengurangi manipulasi data (baik dalam arti
tidak bersalah tetapi tidak efektif dan dalam arti lebih jahat).
d) Memfasilitasi perpindahan ke paperless pelaporan bisnis.
e) Membantu organisasi menyesuaikan diri dengan metode expanding industry-
acceptance.
f) Didukung oleh vendor perangkat lunak utama yang memungkinkan
fungsionalitas baru dan efisiensi.
g) Peningkatan pembandingan dan analisis pelaporan informasi beberapa
perusahaan bisnis.
XBRL dan Akuntansi
• Keterkaitan XBRL dengan Corporate Governance dan Kinerja Perusahaan
Corporate governance dan kinerja perusahaan adalah isu yang berkembang sejak
dulu di akuntansi. Penyajian laporan keuangan yang baik merupakan salah satu
upaya corporate governance. Berdasarkan penelitian Premuroso dan Bhattacharya
(2008) , Corporate Governance secara signifikan dan positif terkait dengan
keputusan perusahaan untuk menjadi perusahaan awal dan sukarela yang
menyampaikan informasi keuangan dalam format XBRL. Pada saat yang sama,
faktor kinerja perusahaan termasuk likuiditas dan ukuran perusahaan juga terkait
dengan keputusan pengajuan penggunaan awal dan sukarela XBRL. Alles and
Piechocki (2012)menyatakan bahwa analisis proses pembuatan keputusan
governance menunjukkan bahwa XBRL merupakan cara-cara baru melihat dan
memanipulasi data guna menghasilkan informasi yang lebih baik, yang bila
dikombinasikan dengan alat analitik lebih baik akan mengarah ke pengetahuan
yang memungkinkan para pemangku kepentingan dalam dan di luar perusahaan
untuk membuat keputusan corporate governance yang lebih baik.
XBRL dan Akuntansi
• Keterkaitan XBRL dengan Transparansi dan Efisiensi
Pelaporan keuangan adalah salah satu bentuk transparansi manajemen
terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui
laporan keuangan, dapat dilihat berbagai aktivitas yang dilakukan
perusahaan untuk setahun terakhir. Namun diharapkan proses ini tidak
memakan biaya besar atau dapat dilakukan seefisien mungkin. Hasil
penelitian Chen (2012) meneliti implementasi e-government dari XBRL untuk
meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam bisnis dan informasi
keuangan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa XBRL membuat
transparansi informasi dan efisiensi dalam pengumpulan dan penyebaran
informasi prioritas sehingga akan membantu mencapai tujuan-tujuan
program.
XBRL dan Akuntansi
• Keterkaitan XBRL dengan Asimetri Informasi
Asimetri informasi adalah isu yang mendapat perhatian sangat besar oleh
para peneliti akuntansi. Asimetri informasi dapat menyebabkan ketidak
seimbangan banyaknya informasi yang dimiliki antara agen dan prinsipal.
Asimetri informasi akan menguntungkan salah satu pihak yang memiliki
informasi lebih banyak (misal manajer) dan merugikan pihak lain. Yoon, Zo
dan Ciganek (2010) melakukan penelitian yang menguji apakah adopsi XBRL
mengurangi asimetri informasi atau tidak dalam konteks pasar saham. Hasil
penelitiannya menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan
negatif antara adopsi XBRL dan informasi asimetri, yang menyiratkan bahwa
adopsi XBRL dapat menyebabkan pengurangan asimetri informasi di pasar
saham. Selain itu, efek adopsi XBRL untuk mengurangi asimetri informasi
lebih kuat kuat bagi perusahaan berukuran besar daripada perusahaan
berukuran menengah dan kecil.

Anda mungkin juga menyukai