Anda di halaman 1dari 85

GRI 101-103 DAN REGULASI

PENGUNGKAPAN KEBERLANJUTAN
DI INDONESIA
Disusun oleh:
Dyan Palupi Widowati 1706105220
Eggie Auliya Husna 1706105246
Kania Rucita 1706105340
Putu Niken Atria 1706105504
2

GRI 101:
GENERAL DISCLOSURE
OVERVIEW
Landasan berlaku untuk setiap organisasi yang bertujuan menyiapkan pelaporan
keberlanjutan sesuai dengan Standar GRI secara keseluruhan; atau organisasi yang
bermaksud untuk menggunakan Standar GRI tertentu yang dipilih, atau bagian dari
isinya) untuk melaporkan dampak ekonomi, lingkungan, dan/atau sosial
3
Latar Belakang mengenai Pelaporan
Keberlanjutan
» Pada tahun 1987, Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan menetapkan tujuan aspirasional
pembangunan berkelanjutan – dengan menggambarkannya sebagai ‘pembangunan yang memenuhi
kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan
mereka sendiri’.
» Pelaporan keberlanjutan adalah praktik pelaporan organisasi secara transparan mengenai dampak
ekonomi, lingkungan, dan/atau sosialnya, dan karena itu juga termasuk kontribusinya -positif atau negatif -
terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan.
» Standar GRI menciptakan satu bahasa yang sama untuk organisasi dan para pemangku kepentingan,
sehingga dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial dari organisasi-organisasi itu dapat dikomunikasikan
dan dipahami untuk meningkatkan komparabilitas (keterbandingan) global dan kualitas informasi tentang
dampak-dampak tersebut, sehingga memungkinkan transparansi dan akuntabilitas organisasi yang lebih
besar.
» Pelaporan keberlanjutan yang berdasarkan pada Standar GRI harus memberikan representasi yang
seimbang dan wajar dari kontribusi positif dan negatif organisasi terhadap tujuan pembangunan
berkelanjutan.
4

1. Prinsip-Prinsip Pelaporan
Prinsip-Prinsip Pelaporan dibagi menjadi dua kelompok
» Prinsip-Prinsip Pelaporan untuk mendefinisikan isi laporan membantu organisasi untuk memutuskan isi laporan mana
yang akan disertakan dalam laporan. Ini melibatkan pertimbangan tentang kegiatan, dampak, dan ekspektasi substantif
organisasi, serta kepentingan para pemangku kepentingannya.
» Prinsip-Prinsip Pelaporan untuk mendefinisikan kualitas laporan memandu pilihan untuk memastikan kualitas informasi
dalam laporan keberlanjutan, termasuk presentasinya yang tepat. Kualitas informasi penting untuk memungkinkan para
pemangku kepentingan untuk membuat penilaian yang valid dan masuk akal mengenai suatu organisasi, dan untuk
mengambil tindakan yang tepat.
1.1 Prinsip-Prinsip Pelaporan-
5

untuk Mendefinisikan Isi Laporan


Inklusivitas Pemangku Kepentingan
» Pemangku Kepentingan didefinisikan sebagai entitas atau Pengujian
individu yang diperkirakan akan terpengaruh secara
signifikan oleh kegiatan, produk, atau jasa organisasi Organisasi pelapor dapat mendeskripsikan para
pelapor; atau yang tindakannya diperkirakan akan pemangku kepentingan sebagai pihak-pihak yang akan
memengaruhi kemampuan organisasi dalam menerapkan menilai akuntabilitas organisasi pelapor;
strategi atau mencapai tujuannya.  dapat mencakup antara » Isi laporan mengacu pada hasil dari proses
lain karyawan dan pekerja lainnya, pemegang saham, keterlibatan pemangku kepentingan yang
pemasok, kelompok rentan, masyarakat lokal, dan LSM atau digunakan oleh organisasi dalam kegiatannya
organisasi masyarakat sipil lainnya. yang sedang berlangsung, dan sesuai dengan
» Sebuah proses keterlibatan pemangku kepentingan dapat yang diwajibkan oleh kerangka hukum dan
berfungsi sebagai alat untuk memahami harapan wajar dan kelembagaan yang dipakainya untuk beroperasi;
kepentingan para pemangku kepentingan, serta kebutuhan » Isi laporan mengacu pada hasil dari setiap
informasi mereka, misalnya dengan cara pemantauan media, proses keterlibatan pemangku kepentingan yang
keterlibatan dengan komunitas ilmiah, atau kegiatan dilakukan secara khusus untuk laporan tersebut;
kolaboratif dengan rekan-rekan dan para pemangku
kepentingan. » Hasil dari proses keterlibatan pemangku
kepentingan akan menginformasikan keputusan
» Agar proses dan data laporan dapat dijamin, penting bagi tentang konsistensi laporan dengan topik
organisasi untuk mendokumentasikan pendekatannya dalam material yang disertakan dalam laporan tersebut.
mengidentifikasi para pemangku kepentingan.
1.1 Prinsip-Prinsip Pelaporan-
6

untuk Mendefinisikan Isi Laporan


Konteks Keberlanjutan
» Informasi mengenai kinerja diharapkan untuk diikutsertakan Pengujian
dalam konteks laporan.Pertanyaan yang mendasari
pelaporan keberlanjutan adalah cara organisasi memberikan
» Organisasi pelapor menyajikan pemahamannya
tentang pembangunan berkelanjutan, dengan
kontribusi, atau bertujuan untuk memberikan kontribusi di
menggambarkan tujuan dan informasi yang tersedia,
masa depan, untuk peningkatan atau penurunan kondisi
serta langkah-langkah berotoritas dalam
ekonomi, lingkungan, dan sosial di tingkat lokal, regional,
pembangunan berkelanjutan, untuk topik-topik yang
maupun global. Oleh karena itu, tujuan disajikannya informasi
dibahas;
mengenai kinerja ini adalah untuk menyajikan kinerja
organisasi dalam kaitannya dengan konsep keberlanjutan » Organisasi menyajikan kinerjanya dengan mengacu
yang lebih luas. Hal ini melibatkan pemeriksaan kinerja pada kondisi dan sasaran pembangunan
dalam konteks batas dan tuntutan yang ditempatkan pada berkelanjutan yang lebih luas, sebagaimana
sumber daya ekonomi, lingkungan, atau sosial, di tingkat tercermin dalam instrumen sektoral, lokal, regional,
sektoral, lokal, regional, maupun global. atau global yang diakui;
» Organisasi menyajikan kinerjanya dalam cara yang
mengomunikasikan dampak dan kontribusi dalam
konteks geografis yang tepat;
» topik lingkungan, dan/atau sosial yang terkait dengan
strategi, risiko, peluang, dan tujuan jangka
panjangnya, yang termasuk dalam rantai nilai.
1.1 Prinsip-Prinsip Pelaporan-
7

untuk Mendefinisikan Isi Laporan


Materialitas
» Dalam pelaporan keberlanjutan, materialitas adalah
prinsip yang menentukan topik relevan mana yang cukup Pengujian
penting yang artinya perlu untuk dilaporkan. Tidak Dalam menentukan topik material, organisasi pelapor
semua topik material sama pentingnya, dan penekanan
dalam laporan diharapkan untuk mencerminkan prioritas telah memperhitungkan faktor-faktor berikut:
relatif mereka. » Dampak dan kepentingan ekonomi, lingkungan, dan/atau
» Kombinasi faktor internal dan eksternal dapat sosial
dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu topik » Kepentingan dan harapan para pemangku kepentingan
bersifat material. Ini termasuk misi keseluruhan dan
strategi bersaing organisasi, dan kekhawatiran-
» Topik utama dan tantangan masa depan untuk sektor,
kekhawatiran yang diungkapkan langsung oleh para » Hukum, peraturan, perjanjian internasional, atau perjanjian
pemangku kepentingan. Materialitas juga dapat » Nilai, kebijakan, strategi, sistem manajemen operasional,
ditentukan oleh harapan masyarakat yang lebih luas, tujuan, dan sasaran organisasi
dan oleh pengaruh organisasi pada entitas hulu, seperti
pemasok, atau entitas hilir, seperti pelanggan. Penilaian » Kompetensi inti dari organisasi dan cara mereka dapat
materialitas juga diharapkan untuk memperhitungkan berkontribusi untuk pembangunan berkelanjutan;
harapan yang dinyatakan dalam standar-standar dan » Konsekuensi bagi organisasi
perjanjian internasional yang diharapkan untuk dipatuhi
organisasi.
» Topik material secara tepat diprioritaskan dalam laporan.
1.1 Prinsip-Prinsip Pelaporan-
8

untuk Mendefinisikan Isi Laporan


Kelengkapan
» Kelengkapan terutama meliputi dimensi berikut:
1. Daftar topik material yang dibahas dalam laporan: Pengujian
Topik yang dibahas dalam laporan diharapkan cukup memadai » Laporan memperhitungkan dampak yang disebabkan
untuk mencerminkan dampak signifikan ekonomi, lingkungan organisasi pelapor, yang dikontribusikannya, atau yang
dan/atau sosial organisasi, dan untuk memungkinkan para secara langsung terkait melalui hubungan bisnis, dan
pemangku kepentingan menilai organisasi. mencakup, serta memprioritaskan semua informasi
2. Batasan Topik: material atas dasar prinsip-prinsip Materialitas, Konteks
Keberlanjutan, dan Inklusivitas Pemangku Kepentingan;
Batasan topik adalah deskripsi lokasi terjadinya dampak untuk
topik material, dan keterlibatan organisasi dengan dampak- » Informasi dalam laporan ini menyertakan semua dampak
dampak tersebut. signifikan dalam periode pelaporan, dan perkiraan yang
wajar dari dampak signifikan di masa mendatang ketika
3. Waktu: dampak-dampak tersebut cukup dapat diramalkan dan
Waktu merujuk pada kebutuhan agar informasi yang dipilih dapat menjadi tak terhindarkan atau tidak dapat diubah
diselesaikan dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh laporan. lagi;
» Konsep kelengkapan juga dapat merujuk kepada praktik dalam » Laporan ini tidak menghilangkan informasi relevan yang
pengumpulan informasi (misalnya, memastikan bahwa data secara substansial memengaruhi penilaian dan keputusan
yang dikumpulkan menyertakan hasil dari semua entitas tempat pemangku kepentingan, atau yang mencerminkan dampak
dampak terjadi) dan apakah penyajian informasi layak dan ekonomi, lingkungan, dan sosial yang signifikan.
sesuai.
1.2 Prinsip-Prinsip Pelaporan-
9

untuk Menentukan Kualitas Laporan


Akurasi
Pengujian
» Prinsip ini dirancang untuk mencerminkan fakta bahwa » Laporan ini menunjukkan data yang telah diukur;
informasi dapat disampaikan dalam berbagai cara, mulai dari
tanggapan kualitatif sampai pengukuran kuantitatif terperinci.
» Pengukuran data, dan dasar penghitungan, secara
memadai dijelaskan, dan dapat direplikasi dengan
» Karakteristik yang menentukan akurasi bervariasi, tergantung hasil yang sama;
pada sifat dari informasi dan siapa yang menggunakannya.
Misalnya, keakuratan informasi kualitatif dapat dipengaruhi
» Margin kesalahan untuk data kuantitatif tidak cukup
untuk memengaruhi kemampuan pemangku
oleh derajat kejelasan, keterperincian, dan keseimbangannya
kepentingan secara substansial dalam mencapai
sehubungan dengan Batasan topik.
kesimpulan yang tepat dan terinformasi;
» Keakuratan informasi kuantitatif dapat bergantung pada
» Laporan menunjukkan data mana yang telah
metode khusus yang digunakan untuk mengumpulkan,
diestimasi, serta asumsi dan teknik yang digunakan
menyusun, dan menganalisis data.
dan mendasarinya untuk pengestimasian, atau di
» Selain itu, ambang akurasi yang spesifik dapat bergantung mana informasi tersebut dapat ditemukan;
sebagian pada tujuan penggunaan informasi. Keputusan
tertentu oleh para pemangku kepentingan membutuhkan tingkat
» Laporan kualitatif dalam laporan konsisten dengan
informasi lain yang dilaporkan dan bukti lainnya yang
akurasi yang lebih tinggi dalam informasi yang dilaporkan
tersedia.
dibanding keputusan lain.
1.2 Prinsip-Prinsip Pelaporan-
10

untuk Menentukan Kualitas Laporan


Keseimbangan
Pengujian
» Penyajian keseluruhan isi laporan diharapkan untuk » Laporan mencakup hasil dan topik-topik yang
memberikan gambaran objektif tentang kinerja organisasi. menguntungkan dan tidak menguntungkan;
Laporan diharapkan untuk menghindari pemilihan,
penghapusan, atau penyajian format yang mungkin
» Informasi dalam laporan disajikan dalam format yang
memungkinkan pengguna untuk melihat tren positif
memengaruhi secara tidak wajar atau tidak benar keputusan
dan negatif dalam kinerja dari tahun ke tahun;
atau penilaian oleh pembaca laporan.
» Laporan diharapkan untuk menyertakan kedua hasil yang
» Penekanan pada berbagai topik dalam laporan
mencerminkan prioritas relatif topik-topik itu.
menguntungkan dan tidak menguntungkan, serta informasi
yang dapat memengaruhi keputusan pemangku kepentingan
sesuai dengan materialitasnya. Laporan juga diharapkan untuk
membedakan dengan jelas antara fakta dan interpretasi
organisasi.
1.2 Prinsip-Prinsip Pelaporan-
11

untuk Menentukan Kualitas Laporan


Kejelasan
Pengujian
» Laporan diharapkan untuk menyajikan informasi dengan cara » Laporan berisi tingkat informasi yang dibutuhkan oleh
yang dapat dimengerti, dapat diakses, dan dapat digunakan para pemangku kepentingan, tapi menghindari
oleh berbagai pemangku kepentingan organisasi, baik dalam perincian berlebihan yang tidak perlu;
bentuk cetak atau melalui saluran lain.
» Pemangku kepentingan dapat menemukan informasi
» Penting bahwa para pemangku kepentingan dapat menemukan spesifik yang mereka inginkan tanpa usaha berlebihan
informasi yang mereka inginkan tanpa usaha berlebihan. melalui daftar isi, peta, tautan, atau alat bantu lainnya;
» Tabel data terkonsolidasi dan grafis dapat membantu untuk » Laporan menghindari istilah teknis, akronim, jargon,
membuat informasi dalam laporan dapat diakses dan dipahami. atau konten lainnya yang mungkin asing bagi para
pemangku kepentingan, dan menyertakan penjelasan
(jika perlu) dalam bagian yang relevan atau dalam
daftar istilah;
» Informasi dalam laporan tersedia untuk para
pemangku kepentingan, termasuk orang-orang
dengan kebutuhan aksesibilitas khusus, seperti
kemampuan, bahasa, atau teknologi yang berbeda.
1.2 Prinsip-Prinsip Pelaporan-
12

untuk Menentukan Kualitas Laporan


Keterbandingan
» Keterbandingan diperlukan untuk mengevaluasi kinerja. Penting Pengujian
bahwa para pemangku kepentingan dapat membandingkan
informasi tentang kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial » Laporan dan informasinya dapat dibandingkan
organisasi saat ini terhadap kinerja organisasi masa lalu, berdasarkan tahun ke tahun;
tujuannya, dan, sampai tingkat yang dimungkinkan, terhadap » Kinerja organisasi pelapor dapat dibandingkan
kinerja organisasi lainnya. dengan tolok ukur yang tepat;
» Konsistensi memungkinkan pihak internal dan eksternal untuk » Setiap variasi yang signifikan antara periode
menolok ukur kinerja dan menilai kemajuan sebagai bagian dari pelaporan dalam daftar topik material, Batasan topik,
kegiatan penilaian, keputusan investasi, program advokasi, dan panjang periode pelaporan, atau informasi yang
kegiatan lainnya. Perbandingan antara organisasi memerlukan tercakup dalam laporan dapat diidentifikasi dan
kepekaan terhadap faktor-faktor seperti ukuran organisasi, dijelaskan;
pengaruh geografis, dan pertimbangan lain yang dapat
memengaruhi kinerja relatif dari suatu organisasi » Ketika hal-hal ini tersedia, laporan menggunakan
protokol yang pada umumnya diterima untuk
» Untuk memudahkan perbandingan dari waktu ke waktu, penting mengompilasi, mengukur, dan menyajikan informasi,
untuk menjaga konsistensi dalam metode yang digunakan termasuk informasi yang diperlukan oleh Standar GRI.
untuk menghitung data, tata letak laporan, dan penjelasan dari
metode dan asumsi yang digunakan untuk menyiapkan
informasi.
1.2 Prinsip-Prinsip Pelaporan-
13

untuk Menentukan Kualitas Laporan


Keandalan
» Penting bahwa para pemangku kepentingan yakin bahwa Pengujian
laporannya dapat diperiksa untuk membuktikan keabsahan » Ruang lingkup dan jangkauan assurance oleh pihak
isinya dan sejauh mana Prinsip-Prinsip Pelaporan telah eksternalnya diidentifikasi;
diterapkan.
» Organisasi dapat mengidentifikasi sumber asli dari
» Individu selain yang menyiapkan laporan diharapkan untuk informasi yang ada di dalam laporan;
dapat mengulas kendali-kendali internal atau dokumentasi yang
mendukung informasi dalam laporan.
» Organisasi dapat menyediakan bukti terpercaya untuk
mendukung asumsi atau penghitungan yang rumit;
» Jika organisasi merancang sistem informasi untuk
» Representasi dari data orisinal atau pemilik informasi
pelaporannya, organisasi diharapkan untuk mengantisipasi
tersedia untuk menegaskan keakuratannya masih
bahwa sistemnya bisa diperiksa sebagai bagian dari proses
dalam batas-batas kesalahan yang dapat diterima.
assurance oleh pihak eksternal.
1.2 Prinsip-Prinsip Pelaporan-
14

untuk Menentukan Kualitas Laporan


Ketepatan Waktu
» Ketepatan waktu mengacu pada keteraturan pelaporan serta Pengujian
kedekatannya dengan dampak yang dijelaskan dalam laporan. » Informasi dalam laporan telah diungkapkan ketika
» Meskipun aliran informasi konstan diinginkan untuk tujuan masih baru, secara relatif terhadap periode pelaporan;
tertentu, organisasi pelapor diharapkan untuk berkomitmen » Informasi dalam laporan dengan jelas
dalam menyediakan secara rutin pengungkapan terkonsolidasi mengindikasikan periode waktu yang berkaitan
mengenai dampak ekonomi, lingkungan, dan sosialnya, di satu dengannya, kapan akan diperbarui, dan kapan
titik waktu. pembaruan terakhir dibuat, dan secara terpisah
» Konsistensi frekuensi pelaporan, dan panjang periode mengidentifikasi semua penyajian kembali dari
pelaporan, juga dibutuhkan untuk memungkinkan pengungkapan sebelumnya bersama dengan alasan
keterbandingan informasi dari waktu ke waktu, dan dari penyajian kembali.
aksesibilitas laporan untuk pemangku kepentingan..
Menggunakan Standar GRI untuk
15

Pelaporan Keberlanjutan (1)


•Organisasi pelapor harus menerapkan seluruh Prinsip-Prinsip Pelaporan
Menerapkan Prinsip- dari Bagian 1 untuk mendefinisikan isi dan kualitas laporan.
•Pengungkapan 102-46 dalam GRI 102: Pengungkapan Umum
Prinsip Pelaporan membutuhkan penjelasan tentang cara organisasi mengimplementasikan
Prinsip-Prinsip Pelaporan untuk mendefinisikan isi laporan.

•Jika sebuah organisasi ingin mengklaim bahwa organisasi tersebut telah


Melaporkan menyiapkan laporan sesuai dengan Standar GRI (pilihan Inti atau
Komprehensif), terdapat sejumlah pengungkapan dari GRI 102:
Pengungkapan Umum Pengungkapan Umum yang diwajibkan untuk dilaporkan.

•Organisasi pelapor harus berkonsultasi dengan Pengungkapan Sektor


GRI yang terkait dengan sektornya, jika tersedia, untuk membantu dalam
mengidentifikasi topik materialnya. Pengungkapan 102-47 dalam GRI
Mengidentifikasi Topik 102: Pengungkapan Umum mewajibkan pelaporan daftar topik material.
•Jika organisasi mengidentifikasi satu topik material yang tidak dapat
Material dan Batasannya dikaitkan dengan salah satu Standar topik spesifik, lihat klausul 2.5.1 dan
2.5.3 untuk persyaratan tentang bagaimana melaporkannya.
Pengungkapan 103-1 di GRI 103: Pendekatan Manajemen mewajibkan
pelaporan Batasan untuk setiap topik material.
Menggunakan Standar GRI untuk
16

Pelaporan Keberlanjutan (2)


•Untuk setiap topik material, organisasi pelapor:
•harus melaporkan pengungkapan pendekatan manajemen untuk topik
tersebut, menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen; dan juga:
Pelaporan Mengenai Topik •harus melaporkan pengungkapan topik spesifik dalam Standar GRI yang
Material sesuai, jika topik material dicakup dalam Standar GRI yang sudah ada (seri
200, 300, dan 400); atau
•harus melaporkan pengungkapan lain yang sesuai, jika topik material tidak
tercakup dalam Standar GRI yang sudah ada.

•Jika organisasi pelapor melaporkan pengungkapan yang diwajibkan dengan


menggunakan rujukan dari sumber lain tempat informasi tersebut berada,
organisasi tersebut harus memastikan:
Menyajikan Informasi •rujukan itu menyertakan lokasi spesifik dari pengungkapan yang diwajibkan:
•informasi rujukan itu tersedia untuk publik dan dapat diakses dengan
mudah.

•Ketika menyiapkan laporan keberlanjutan, organisasi pelapor sebaiknya:


•menyajikan informasi untuk periode pelaporan yang sekarang dan setidaknya
dua periode sebelumnya, dan juga target jangka pendek dan jangka sedang
Menyusun dan jika telah diatur;
•menyusun dan melaporkan informasi menggunakan metrik internasional yang
Menyajikan Informasi diterima secara umum (seperti kilogram atau liter) dan faktor konversi standar,
dalam Laporan dan menjelaskan dasar pengukuran/ penghitungan apabila tidak jelas;
•menyediakan data mutlak dan catatan penjelasan ketika menggunakan rasio
atau data yang dinormalkan;
•menetapkan periode pelaporan yang konsisten untuk menerbitkan laporan.
Membuat Klaim terkait Penggunaan
17

Standar GRI – Satu Set Rangkaian


» Setiap laporan yang disusun sesuai dengan Standar GRI diwajibkan mencantumkan indeks isi GRI,
yang disajikan dalam satu lokasi dan mencakup nomor halaman atau URL untuk semua
pengungkapan yang dilaporkan. Lihat klausul 2.6 dalam Standar dan Pengungkapan ini 102-55 di GRI
102: Pengungkapan Umum.
Terdapat dua pilihan dalam menyiapkan laporan sesuai dengan Standar GRI: Inti dan Komprehensif.
» Inti. Pilihan ini mengindikasikan bahwa sebuah laporan berisi informasi minimal yang diperlukan
untuk memahami hakikat organisasi, topik materialnya dan dampak terkait, serta bagaimana hal
tersebut dikelola.
» Komprehensif. Ini dibangun dari pilihan Inti dengan mewajibkan pengungkapan tambahan tentang
strategi, etika dan integritas, serta tata kelola organisasi. Selain itu, organisasi diwajibkan untuk
melaporkan secara lebih ekstensif mengenai dampaknya dengan melaporkan seluruh pengungkapan
topik spesifik untuk setiap topik material yang dicakup dalam Standar GRI.
Membuat Klaim terkait Penggunaan
18

Standar GRI – Standar yang Dipilih


Jika organisasi pelapor menggunakan Standar GRI yang dipilih, atau bagian dari isinya, untuk melaporkan
informasi spesifik, tapi tidak memenuhi kriteria untuk menyiapkan laporan sesuai dengan Standar GRI
(sebagaimana pada klausul 3.1), organisasi tersebut:
» harus menyertakan dalam materi apa pun yang diterbitkan bersama pengungkapan yang
berdasarkan Standar GRI, pernyataan yang:
1. mengandung teks berikut: ‘Materi ini merujuk (judul dan tahun publikasi dari Standar)’, untuk
setiap Standar yang digunakan;
2. mengindikasikan isi spesifik mana dari Standar yang telah diterapkan, jika Standar tidak
digunakan secara menyeluruh;
» harus mematuhi semua persyaratan pelaporan yang sesuai dengan pengungkapan yang dilaporkan;
» harus memberi tahu GRI mengenai penggunaan Standarnya, sebagaimana pada klausul 3.4;
» sebaiknya menerapkan Prinsip-Prinsip Pelaporan untuk menetapkan kualitas laporan dari Bagian 1;
» sebaiknya melaporkan pendekatan manajemennya dengan menerapkan GRI 103: Pendekatan
Manajemen bersama dengan semua Standar topik spesifik (seri 200, 300, atau 400) yang digunakan.
19

Alasan Tidak Mencantumkan


Jika, sebagai pengecualian, suatu organisasi
yang menyiapkan laporan keberlanjutan
sesuai dengan Standar GRI tidak dapat
melaporkan pengungkapan yang diwajibkan,
organisasi tersebut harus memberikan alasan
tidak mencantumkan dalam laporan yang:
» menjelaskan informasi spesifik yang
tidak dicantumkan; dan
» menentukan salah satu dari alasan
untuk tidak mencantumkan berikut dari
Tabel 2, termasuk penjelasan yang
diwajibkan untuk alasan tersebut.
20

Memberitahu GRI tentang


Penggunaan Standar GRI
Organisasi pelapor harus memberi tahu GRI tentang
penggunaan Standar GRI, dan klaim yang telah
dibuatnya dalam laporan atau materi yang diterbitkan,
baik dengan:
» mengirim satu salinan ke GRI di
standards@globalreporting.org; atau
» mendaftarkan laporan atau materi yang diterbitkan
di www.globalreporting.org/standards.
21

GRI 102:
GENERAL DISCLOSURE
OVERVIEW
Standar ini dirancang untuk digunakan oleh organisasi untuk
melaporkan dampak organisasi terhadap perekonomian, lingkungan,
dan masyarakat.
GRI 102: General Disclosures
Tata Kelola
gambaran umum
tentang: Praktik
Profil Strategi pelaporan
Etika dan •Struktur tata
organisasi integritas kelola dan Ikhtisar proses
komposisinya; menentukan isi
memberikan pengungkapan •Kompetensi dan Keterlibatan SR (topik
Ikhtisar ukuran, gambaran untuk 'mitra evaluasi kinerja pemangku materi dan
lokasi tentang bisnis'. 'mitra badan kepentingan batas-batasnya;
geografis, dan strategi bisnis' meliputi, pemerintahan
tertinggi; informasi dasar
aktivitas organisasi antara lain,
tentang
organisasi. Hal terkait pemasok, agen, •Peran badan Ikhtisar
tertinggi dalam laporan, klaim
ini membantu keberlanjutan. pelobi dan pendekatan
menetapkan tentang
para pemangku Hal ini perantara organisasi
tujuan, nilai, dan penggunaan
kepentingan dimaksudkan lainnya, mitra terhadap
strategi GRI Standar,
memahami untuk usaha organisasi; keterlibatan indeks konten
sifat organisasi memberikan patungan dan manajemen pemangku GRI, dan
dan dampak wawasan konsorsium, risiko, laporan kepentingan. pendekatan
ekonomi, tentang pemerintah, keberlanjutan
dan evaluasi organisasi
lingkungan, masalah pelanggan, dan
kinerja ekonomi, untuk mencari
dan sosialnya. strategis klien.
lingkungan dan assurance
sosial; eksternal)
•Remunerasi dan
insentif.
D.102-2 Activities,
D.102-1 Name of D.102-3 Location of
brands, products,
the organization headquarters
and services

D.102-4 Location of D.102-5 Ownership D.102-6 Markets


operations and legal form served

1. Organizational profile D.102-7 Scale of the


organization
D.102-8 Information
on employees and
other workers
D.102-9 Supply
chain

D.102-10 Significant D.102-11


changes to the Precautionary D.102-12 External
organization and its Principle or initiatives
supply chain approach

D.102-13
Membership of
associations
1. Organizational profile
D.102-1 Name of
the organization Organisasi pelapor harus melaporkan nama organisasi.

D.102-2 Activities, Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut: Deskripsi


brands, products, kegiatan organisasi; Merek utama, produk, dan jasa, termasuk
and services
penjelasan tentang produk atau jasa yang dilarang di pasar tertentu.
Lokasi kantor pusat organisasi. Kantor pusat merujuk pada pusat
D.102-3 Location of
headquarters administratif organisasi, tempat organisasi tersebut dikendalikan
atau diarahkan
D.102-4 Jumlah negara tempat organisasi beroperasi, dan nama-nama
Location of negara tempat organisasi memiliki operasional yang signifikan
operations dan/atau yang relevan dengan topik yang dibahas dalam laporan.

D.102-5 Ownership
and legal form
Sifat kepemilikan dan bentuk hukum
1. Organizational profile
Pasar yang dilayani: lokasi geografis tempat produk dan jasa

1. Organizational profile
D.102-6 Markets
served
ditawarkan; sektor yang dilayani; jenis pelanggan dan penerima
manfaat

Skala organisasi: jumlah total karyawan; jumlah total operasi:


penjualan bersih (untuk organisasi sektor swasta) atau
pendapatan bersih (untuk organisasi sektor publik); kapitalisasi
total (untuk organisasi sektor swasta) diuraikan dalam hal utang
D.102-7 Scale of the dan ekuitas; jumlah produk atau jasa yang disediakan.
organization
• Organisasi pelapor sebaiknya memberikan informasi tambahan:
• Aset total;
• Kepemilikan manfaat, termasuk identitas dan persentase
kepemilikan pemegang saham terbesar;
• Perincian dari penjualan bersih atau pendapatan bersih
berdasarkan negara atau wilayah yang menyumbangkan lima
persen atau lebih dalam pendapatan total; biaya berdasarkan
negara atau wilayah yang menyumbangkan lima persen atau
lebih dari biaya total; jumlah total karyawan berdasarkan negara
atau wilayah.
D.102-8 Information on
employees and other workers D.102-9 Supply chain

1. Organizational profileMelaporkan
Melaporkan informasi berikut: informasi berikut:
• Jumlah total karyawan berdasarkan kontrak kerja
• Deskripsi rantai pasokan organisasi, termasuk
unsur-unsur utamanya kepegawaian (tetap dan temporer), berdasarkan
jenis kelamin, kontrak kerja kepegawaian (tetap
• Unsur-unsur utamanya termasuk: jenis-jenis dan temporer), wilayah, jenis kontrak
pemasok yang terlibat; jumlah total pemasok ketenagakerjaan (purnawaktu dan paruh waktu),
yang terlibat dan perkiraan jumlah pemasok di • Apakah kegiatan organisasi dalam jumlah
seluruh rantai pasokan; lokasi geografis signifikan dilakukan oleh pekerja yang bukan
pemasok; perkiraan nilai moneter karyawan.
pembayaran kepada pemasok; karakteristik • Deskripsi sifat dan skala pekerjaan yang dilakukan
khusus sektor rantai pasokan, seperti oleh pekerja yang bukan karyawan.
seberapa padat karyanya sektor itu. • Setiap variasi yang signifikan dalam Jumlah total
karyawan (misalnya variasi musiman dalam industri
pariwisata atau pertanian).

1. Organizational profile Penjelasan tentang bagaimana data dikompilasi,
termasuk setiap asumsi yang dibuat.
1. Organizational profile
D.102-10 Significant changes to Perubahan signifikan terhadap ukuran, struktur, kepemilikan, atau rantai
the organization and its supply pasokan organisasi, mencakup:
chain
• Perubahan pada lokasi, atau perubahan pada, operasi, termasuk
pembukaan, penutupan, dan perluasan fasilitas;
• Perubahan pada struktur modal saham dan bentuk modal lainnya,
pemeliharaan, dan operasi perubahan (untuk organisasi sektor swasta);
• Perubahan pada lokasi pemasok, struktur rantai pasokan, atau hubungan
dengan pemasok, termasuk pemilihan dan pemutusan hubungan.

D.102-11 Precautionary Principle Organisasi pelapor harus melaporkan apakah dan bagaimana organisasi
or approach menerapkan Pendekatan atau prinsip pencegahan.

Organisasi pelapor harus melaporkan daftar piagam-piagam ekonomi,


D.102-12 External initiatives lingkungan dan sosial yang dikembangkan secara eksternal, prinsip-prinsip,
atau inisiatif lain yang diikuti atau didukung organisasi tersebut.

Organisasi pelapor harus melaporkan daftar keanggotaan utama dalam


D.102-13 Membership of asosiasi industri atau lainnya, dan organisasi advokasi nasional atau
associations internasional.
Rekomendasi Pelaporan
Rekomendasi Pelaporan
• Visi dan strategi untuk jangka pendek,
jangka menengah, dan jangka 2. Strategy • Deskripsi ttg dampak ekonomi, lingkungan dan
sosialnya yang signifikan, serta tantangan dan
panjang, sehubungan dengan peluang terkait.
pengelolaan dampak ekonomi,
lingkungan, dan sosial yang signifikan • Harapan dan kepentingan para pemangku
D.102-14 kepentingan organisasi;
• Prioritas strategis dan topik utama D.102-15 Key
Statement •
untuk jangka menengah dan pendek impacts, risks, Pendekatan untuk memprioritaskan tantangan dan
sehubungan dengan keberlanjutan, from senior peluang ini;
and
termasuk ketaatan terhadap standar- decision- •
opportunities Kesimpulan utama tentang kinerja pada periode
standar yang diakui secara maker pelaporan, dan proses menangani kinerja, dan
internasional perubahan terkait;
• Tren yang lebih luas (ekonomi makro Melaporkan Penjelasan • Dampak tren keberlanjutan, risiko, dan peluang
atau politik) yang memengaruhi pernyataan dari dampak pada prospek jangka panjang serta kinerja
organisasi serta prioritas pembuat keputusan keuangan organisasi;
paling senior di penting, risiko,
keberlanjutannya;
organisasi (seperti dan peluang. • Risiko dari tren keberlanjutan;
• Peristiwa penting, prestasi, dan CEO, ketua, atau
posisi senior yang • Prioritas topik ekonomi, lingkungan, dan sosial
kegagalan selama periode pelaporan; sebagai risiko dan peluang untuk strategi jangka
setara) tentang panjang organisasi, posisi kompetitif, kualitatif, dan
• Kinerja dan target; relevansi pendorong nilai keuangan kuantitatif;
keberlanjutan bagi
• Tantangan utama organisasi, dan organisasi dan • Tabel ringkasan target, kinerja, dan pelajaran yang
target untuk tahun berikutnya, serta strategi untuk didapat untuk periode pelaporan saat ini, periode
sasaran untuk 3-5 tahun mendatang; menangani berikutnya dan tujuan serta sasaran jangka
keberlanjutan. menengah terkait risiko utama dan peluang;
• Hal-hal lain yang berkaitan dengan
pendekatan strategis organisasi • Mekanisme tata kelola risiko dan peluang
Rekomendasi pelaporan: Rekomendasi pelaporan: Contoh unsur-unsur:
organisasi pelaporan harus
memberi informasi tambahan 3. Ethics and integrity • Siapa yang bertanggungjawab bagi mekanisme
saran dan pelaporan perilaku;
termasuk:
• Apakah mekanisme bersifat independen
• Bagaimana nilai, prinsip,
standar, dan norma perilaku D.102-16 Values, D.102-17 • Bagaimana para pekerja yang melaksanakan
dikembangkan dan principles, Mechanisms for kegiatan organisasi, mitra bisnis, dan pemangku
disetujui; standards, and advice and kepentingan tahu tentang mekanisme tersebut;
norms of concerns about • Adanya pelatihan tentang mekanisme tersebut
• Apakah pelatihan diberikan behavior ethics
secara teratur untuk semua • Ketersediaan dan aksesibilitas mekanisme bagi para
anggota dan mitra bisnis pekerja organisasi dan mitra bisnis
organisasi; Deskripsi nilai, Deskripsi mekanisme
prinsip, standar, internal dan eksternal • Apakah permintaan untuk saran dan masalah
dan norma untuk
• Apakah dibaca dan diperlakukan secara rahasia dan anonim;
ditandatangani secara perilaku i. meminta saran ttg
organisasi. perilaku etis dan sah, • Jumlah total permintaan untuk saran yang diterima,
teratur oleh semua anggota serta integritas jenisnya, dan persentase yang dijawab selama
dan mitra bisnis organisasi; Nilai-nilai, organisasi; periode pelaporan;
prinsip-prinsip,
• Apakah posisi tingkat standar, dan ii. melaporkan • Jumlah dan jenis pelanggaran yang dilaporkan, dan
eksekutif mempertahankan norma-norma perilaku yang tidak
persentase kekhawatiran yang ditangani,
perilaku dapat etis atau melanggar
tanggung jawab untuk nilai, hukum, dan integritas diselesaikan, atau ditemukan tidak berdasar selama
mencakup kode organisasi. periode pelaporan;
prinsip, standar, dan norma perilaku dan
perilaku kode etik. melalui manajemen • Kebijakan tidak melakukan pembalasan;
lini, mekanisme
• Ketersediaan dalam bahasa whistleblowing dan
saluran telepon • Proses di mana hal-hal tersebut diselidiki;
yang berbeda hotline.
• Tingkat kepuasan mereka yang menggunakan
mekanisme tersebut.
4. Governance
D.102-21 Consulting stakeholders on economic, environmental, and
social topics
» Proses konsultasi antara para pemangku kepentingan dan badan tata
kelola tertinggi mengenai topik ekonomi, lingkungan, dan sosial.
D.102-18 Governance structure
» Jika konsultasi didelegasikan -> kepada siapa didelegasikan dan
• Struktur tata kelola organisasi, termasuk komite badan tata bagaimana umpan balik yang dihasilkan diberikan kepada badan tata
kelola tertinggi. kelola tertinggi
• Komite bertanggung jawab untuk mengambil keputusan
mengenai topik-topik ekonomi, lingkungan, dan sosial.
D.102-22 Composition of the highest governance body and its
committees
D.102-19 Delegating authority » Komposisi badan tata kelola tertinggi dan komitenya berdasarkan:
• Proses mendelegasikan wewenang untuk topik ekonomi,
lingkungan, dan sosial dari badan tata kelola tertinggi kepada
» eksekutif atau bukan eksekutif;
eksekutif senior dan karyawan lainnya. » mandiri;
» masa jabatan badan tata kelola;
D.102-20 Executive-level responsibility for economic, » Jumlah posisi dan komitmen signifikan lainnya dari setiap individu,
environmental, and social topics serta sifat dari komitmen;
• Apakah organisasi telah menunjuk posisi tingkat eksekutif atau » jenis kelamin;
posisi dengan tanggung jawab untuk topik ekonomi, lingkungan,
dan sosial.
» keanggotaan kelompok sosial yang kurang terwakili;
• Apakah pemegang jabatan itu melapor langsung ke badan tata
» kompetensi terkait topik-topik ekonomi, lingkungan, dan sosial;
kelola tertinggi. » perwakilan pemangku kepentingan
4. Governance
D.102-23 Chair of the highest governance body
D.102-26 Role of highest governance body in setting purpose,
» Apakah ketua badan tata kelola tertinggi juga merupakan pejabat eksekutif dalam values, and strategy
organisasi. » Peran badan tata kelola tertinggi dan eksekutif senior
» Jika ketua juga merupakan pejabat eksekutif, jelaskan fungsinya dalam
dalam pengembangan, persetujuan, dan memperbarui
tujuan, nilai atau pernyataan misi, strategi, kebijakan,
manajemen organisasi dan alasan pengaturan ini. dan sasaran organisasi yang berkaitan dengan topik
ekonomi, lingkungan, dan sosial.
D.102-24 Nominating and selecting the highest governance body D.102-27 Collective knowledge of highest governance body
» Proses nominasi dan seleksi untuk badan tata kelola tertinggi dan komitenya. » Langkah-langkah yang diambil untuk mengembangkan
» Kriteria yang digunakan untuk mencalonkan dan memilih anggota badan tata
dan meningkatkan pengetahuan kolektif badan tata
kelola tertinggi untuk topik ekonomi, lingkungan, dan
kelola tertinggi, termasuk keterlibatan pemangku kepentingan; keragaman dan sosial.
kemandirian, keahlian dan pengalaman yang berkaitan dengan topik ekonomi, D.102-28 Evaluating the highest governance body’s
lingkungan, dan social. performance
D.102-25 Conflicts of interest » Proses untuk mengevaluasi kinerja badan tata kelola
tertinggi sehubungan dengan tata kelola topik
» Proses untuk badan tata kelola tertinggi guna memastikan konflik kepentingan ekonomi, lingkungan, dan sosial.
dihindari dan dikelola. » Apakah evaluasi tersebut mandiri atau tidak, serta
» Apakah konflik kepentingan diungkapkan kepada para pemangku kepentingan,
»
frekuensinya.
Apakah evaluasi tersebut merupakan penilaian
termasuk, minimal: terhadap diri sendiri (swapenilaian).
⋄ Keanggotaan lintas dewan;
»
⋄ Lintas kepemilikan saham dengan pemasok dan pemangku kepentingan
Tindakan yang dilakukan dalam menanggapi evaluasi
kinerja badan tata kelola tertinggi sehubungan dengan
lain; tata kelola topik ekonomi, lingkungan, dan sosial,
⋄ Keberadaan pemegang saham pengendali; termasuk, minimal, perubahan dalam keanggotaan dan
⋄ Pengungkapan pihak terkait. praktik organisasi.
4. Governance D.102-33 Communicating critical concerns
» Proses untuk mengomunikasikan hal-hal kritis kepada badan tata
kelola tertinggi.
D.102-29 Identifying and managing economic, environmental, and D.102-34 Nature and total number of critical concerns
social impacts » Jumlah total dan sifat dari kekhawatiran penting yang
Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut: dikomunikasikan kepada badan tata kelola tertinggi.
» Peran badan tata kelola tertinggi dalam mengidentifikasi dan » Mekanisme yang digunakan untuk menangani dan menyelesaikan
mengelola topik ekonomi, lingkungan, dan sosial serta dampak, permasalahan kritis
risiko, dan peluangnya – termasuk dalam pelaksanaan proses D.102-35 Remuneration policies
uji tuntas.
Untuk badan tata kelola tertinggi dan eksekutif dan senior untuk jenis-jenis
D.102-30 Effectiveness of risk management processes remunerasi berikut:
» Peran badan tata kelola tertinggi dalam mengkaji efektivitas » Pembayaran tetap dan pembayaran tidak tetap, termasuk
proses manajemen risiko organisasi untuk topik ekonomi, pembayaran berbasis kinerja, ekuitas, bonus, dan saham
lingkungan, dan sosial. ditangguhkan atau saham berhak penuh
D.102-31 Review of economic, environmental, and social topics » Bonus mendaftar atau pembayaran insentif perekrutan;
» Frekuensi pengkajian oleh badan tata kelola tertinggi untuk » Pembayaran uang pesangon;
topik ekonomi, lingkungan, dan social serta dampak, risiko, dan
peluangnya. » Clawback;
D.102-32 Highest governance body’s role in sustainability reporting » Tunjangan pensiun,
» Posisi atau komite tertinggi yang secara formal mengkaji dan » Bagaimana kriteria kinerja dalam kebijakan remunerasi berhubungan
menyetujui laporan keberlanjutan organisasi serta memastikan dengan tujuan-tujuan badan tata kelola tertinggi dan eksekutif senior
bahwa seluruh topik material dicakup. untuk topik ekonomi, lingkungan, dan sosial.
D.102-38 Annual total compensation ratio

4. Governance
» Rasio kompensasi total tahunan bagi individu dengan
bayaran tertinggi di organisasi di setiap negara yang
memiliki operasi yang signifikan
» Organisasi pelapor harus, untuk setiap negara yang
D.102-36 Process for determining remuneration memiliki operasi yang signifikan:
» Proses untuk menentukan remunerasi. ⋄ mengidentifikasi individu dengan bayaran tertinggi
untuk periode pelaporan tersebut, sebagaimana
» Apakah konsultan remunerasi terlibat dalam ditentukan oleh kompensasi total;
menentukan remunerasi dan apakah mereka ⋄ menghitung nilai tengah total kompensasi tahunan
independen dari manajemen. untuk semua karyawan, kecuali individu dengan
» Hubungan lain yang dimiliki konsultan remunerasi bayaran tertinggi;
dengan organisasi ⋄ menghitung rasio kompensasi total tahunan dari
D.102-37 Stakeholders’ involvement in remuneration individu dengan bayaran tertinggi terhadap nilai
tengah total kompensasi tahunan untuk semua
» Bagaimana pandangan para pemangku karyawan
kepentingan diminta dan dipertimbangkan terkait
remunerasi. D.102-39 Percentage increase in annual total compensation
ratio
» Jika berlaku, hasil pemilihan suara mengenai
» Rasio persentase kenaikan pada kompensasi total
kebijakan dan proposal remunerasi.
tahunan bagi individu dengan bayaran tertinggi di
organisasi di setiap negara yang memiliki operasi yang
signifikan
5. Stakeholder Engagement

01 02 03 04 05
D.102-40 List of D.102-41 Collective D.102-42 Identifying D.102-43 Approach D.102-44 Key topics
stakeholder groups bargaining and selecting to stakeholder and concerns raised
agreements stakeholders engagement

Daftar kelompok Pendekatan Topik utama dan hal-


Dasar untuk
pemangku organisasi untuk hal yang telah
Persentase total mengidentifikasi dan
kepentingan yang keterlibatan diajukan melalui
karyawan yang memilih pemangku
dilibatkan oleh pemangku keterlibatan
dicakup oleh kepentingan yang
organisasi kepentingan -> pemangku
perjanjian dilibatkan.
(masyarakat sipil, frekuensi kepentingan:
perundingan kolektif menjelaskan proses
pelanggan, karyawan keterlibatan bagaimana
(negosiasi untuk untuk:
dan pekerja yang berdasarkan jenis organisasi
menentukan kondisi mendefinisikan
bukan karyawan, dan kelompok, serta menanggapinya
kerja dan syarat kerja kelompok pemangku
serikat buruh, indikasi Kelompok
atau untuk kepentingannya;
masyarakat local, apakah keterlibatan pemangku
mengatur hubungan menetapkan
pemegang saha, dan dilakukan secara kepentingan yang
antara pemberi kerja kelompok yang
pemberi modal, khusus sebagai mengajukan masing-
dan pekerja) dilibatkan dan tidak
pemasok ) bagian dari proses masing hal dan topik
dilibatkan.
persiapan laporan. utama.
6. Reporting Practice
D.102-45 Entities included in the Daftar semua entitas yang termasuk dalam laporan keuangan terkonsolidasi
consolidated financial statements organisasi atau dokumen setara.

D.102-46 Defining report content Proses menentukan isi laporan dan Batasan topik; cara organisasi
and topic Boundaries mengimplementasikan Prinsip-Prinsip Pelaporan & Prinsip materialitas

Daftar topik material yang diidentifikasi dalam proses untuk menentukan isi
D.102-47 List of Material Topics
laporan

Pengaruh dari setiap penyajian kembali informasi laporan sebelumnya, dan


D.102-48 Restatements of
alasan penyajian kembali. Penyajian kembali karena merger atau akuisisi,
information
perubahan tahun dasar atau periode; sifat bisnis; metode pengukuran

Perubahan signifikan dari periode pelaporan sebelumnya dalam daftar topik


D.102-49 Changes in reporting
material dan Batasan topik.

D.102-50 Reporting period Periode pelaporan untuk informasi yang diberikan.


6. Reporting Practice
D.102-51 Date of most recent
tanggal dari laporan terbaru sebelumnya.
report

D.102-52 Reporting cycle Siklus Pelaporan

D.102-53 Contact point for


Titik kontak untuk pertanyaan mengenai laporan atau isinya
questions regarding the report

D.102-54 Claims of reporting in Klaim yang dibuat oleh organisasi, jika organisasi telah menyiapkan laporan
accordance with the GRI sesuai dengan Standar GRI yang terdiri dari dua pilihan (Inti atau
Standards Komprehensif),

Indeks isi GRI, yang menentukan setiap Standar GRI yang digunakan dan
D.102-55 GRI content index
mendaftarkan semua pengungkapan yang dicakup dalam laporan.

Deskripsi kebijakan organisasi dan praktik sehubungan assurance laporan


(Rujukan ke laporan assurance oleh pihak eksternal, pernyataan, atau opini;
D.102-56 External assurance
Hub antara organisasi dan penyedia assurance; keterlibatan badan tata kelola
tertinggi atau eksekutif senior)
D.102-55
GRI content index
GRI 103: Pendekatan
Manajemen 2016
GRI 103: Pendekatan Manajeme
39

» Persyaratan umum untuk melaporkan pendekatan manajemen

Pengungkapan 103-1
Penjelasan topik material
dan Batasannya Pengungkapan 103-3
Evaluasi pendekatan
manajemen

Pengungkapan 103-2
Pendekatan manajemen
dan komponennya
40

Tentang Standar Ini:


Rujukan normatif
Ruang Lingkup » Standar ini untuk Tanggal berlaku
Tanggung Jawab » GRI 103: Pendekatan digunakan bersama- » Standar ini berlaku
Manajemen sama dengan versi
» Standar ini untuk laporan atau
menetapkan terbaru dari dokumen- materi lain yang
dikeluarkan oleh
persyaratan pelaporan dokumen berikut. GRI dipublikasikan pada
Global Sustainability
tentang pendekatan 101: Landasan Daftar atau setelah 1 Juli
Standards Board
yang digunakan Istilah Standar GRI 2018.
(GSSB).
sebuah organisasi
» Tanggapan terkait untuk mengelola topik » Pemberlakuan lebih
Standar GRI dapat material. awal dianjurkan.
dikirimkan ke
standards@globalrepo » Standar ini dapat
rting.org untuk digunakan oleh
dipertimbangkan organisasi dari
GSSB. berbagai ukuran, jenis,
sektor, atau lokasi
geografis.
41

» GRI 103: Pendahuluan


42

A. Ikhtisar
• Standar ini adalah bagian dari Standar Pelaporan Keberlanjutan GRI
(Standar GRI)
• Standar ini dirancang untuk digunakan oleh organisasi-organisasi untuk
melaporkan tentang dampak mereka terhadap perekonomian,
lingkungan, dan masyarakat

• Standar GRI disusun sebagai standar modular, yang saling terkait.


• Terdapat tiga Standar universal yang berlaku pada setiap organisasi
yang menyusun laporan keberlanjutan:
 GRI 101: Landasan
 GRI 102: Pengungkapan Umum
 GRI 103: Pendekatan Manajemen

• GRI 101: Landasan adalah titik awal untuk penggunaan Standar GRI.
Dokumen tersebut memiliki informasi penting tentang cara
menggunakan dan merujuk Standar.

• Organisasi memilih seperangkat Standar GRI topik spesifik untuk


pelaporan mengenai Topik materialnya. Standar-standar ini
dikelompokkan menjadi tiga seri: 200 (Topik ekonomi), 300 (Topik
lingkungan), dan 400 (Topik sosial).
43
B. Menggunakan Standar GRI dan Membuat Klaim
Terdapat dua pendekatan dasar dalam menggunakan Standar
GRI.
• Standar GRI dapat digunakan
Untuk masing-masing cara, ada klaim atau pernyataan
sebagai satu set dokumen
01 penggunaan yang sesuai, yang wajib disertakan oleh sebuah
untuk mempersiapkan laporan
organisasi dalam setiap materi yang diterbitkan.
keberlanjutan sesuai dengan
Standar.
• Ada dua pilihan dalam
mempersiapkan laporan yang
sesuai (Inti atau Komprehensif),
bergantung pada sejauh mana
pengungkapan yang tercakup • Standar GRI yang dipilih, atau
02
dalam laporan. bagian dari isinya, juga dapat
digunakan untuk melaporkan
informasi tertentu, tanpa
mempersiapkan laporan yang
sesuai dengan Standar.
• Setiap materi yang diterbitkan dan
menggunakan Standar GRI dengan
cara ini harus menyertakan klaim
‘yang merujuk pada GRI’.
» C. Persyaratan, Rekomendasi, dan Panduan
• Ini adalah instruksi wajib.
• Dalam teks ini, persyaratan
disajikan dalam huruf tebal dan • Bagian-bagian ini
ditandai dengan kata ‘harus’. mencakup informasi
• Persyaratan harus dibaca dalam latar belakang,
konteks rekomendasi dan penjelasan, dan
panduan; namun, sebuah contoh-contoh untuk
organisasi tidak diwajibkan membantu organisasi
untuk mematuhi rekomendasi Rekomendasi lebih memahami
atau panduan untuk mengklaim persyaratan
bahwa laporan telah disusun
sesuai dengan Standar

• Ini adalah kasus ketika tindakan


tertentu dianjurkan, tetapi tidak
diwajibkan. Panduan
Persyaratan • Dalam teks, kata ‘sebaiknya’
menunjukkan rekomendasi
» D. Konteks Latar Belakang • Persyaratan pelaporan dalam
Standar ini memiliki bentuk
generik, dan dapat diterapkan di
berbagai macam topik.
• Sebuah organisasi yang menyusun
laporan sesuai dengan Standar
GRI diwajibkan untuk
• Pengungkapan pendekatan • Pengungkapan tentang melaporkan pendekatan
manajemen memungkinkan pendekatan manajemen manajemennya terhadap setiap
organisasi untuk menjelaskan organisasi juga topik material yang menggunakan
bagaimana organisasi tersebut memberikan konteks Standar ini.
mengelola dampak ekonomi, untuk informasi yang • Standar topik spesifik juga dapat
lingkungan dan sosial yang dilaporkan dengan berisi persyaratan pelaporan
terkait dengan topik material. menggunakan Standar tambahan, rekomendasi
• Hal ini memberikan informasi topik spesifik (seri 200, dan/atau panduan pelaporan
narasi tentang bagaimana 300 dan 400). untuk melaporkan informasi
organisasi mengidentifikasi, • Hal ini secara khusus pendekatan manajemen tentang
menganalisis, serta bisa berguna untuk topik yang dimaksud.
merespons dampak aktual dan menjelaskan informasi
potensialnya. kuantitatif kepada
pemangku
kepentingan.
» GRI 103: Pendekatan
Manajemen
» Persyaratan umum untuk melaporkan pendekatan manajemen

Persyaratan pelaporan
Jika pengungkapan pendekatan manajemen digabungkan untuk sekelompok topik
1.1 material, organisasi pelapor harus menyatakan topik mana yang dicakup oleh masing-
masing pengungkapan.

1.2 Jika tidak ada pendekatan manajemen untuk topik material, organisasi pelapor harus
menjelaskan:

1.2.1 setiap rencana untuk mengimplementasikan pendekatan manajemen; atau

1.2.2 alasan untuk tidak memiliki pendekatan manajemen.

Panduan untuk klausul 1.1


Jika pendekatan manajemen organisasi atau komponennya, seperti kebijakan atau tindakan tertentu, berlaku untuk lebih
dari satu topik material, deskripsi narasi tidak perlu diulang untuk setiap topik. Informasi tersebut dapat diberikan
sekali saja dalam sebuah laporan, dengan penjelasan yang jelas dari topik yang dicakupnya.
» Pengungkapan 103-1
» Penjelasan topik material dan Batasannya
Panduan untuk Pengungkapan 103-1-a
“Penjelasan mengapa topik tersebut bersifat material”

• Topik material adalah topik yang mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang
signifikan dari organisasi; atau yang secara substansial memengaruhi penilaian dan keputusan
pemangku kepentingan.

• Daftar topik material dilaporkan di Pengungkapan 102-47 GRI 102: Pengungkapan Umum.
• Untuk informasi lebih lanjut tentang penentuan topik material, lihat GRI 101: Landasan.

• Penjelasan mengapa topik tersebut bersifat material dapat mencakup:


 deskripsi dampak signifikan yang diidentifikasi dan ekspektasi serta kepentingan yang wajar
dari pemangku kepentingan mengenai topik;
 deskripsi proses, seperti uji tuntas, yang digunakan organisasi tersebut untuk mengidentifikasi
dampak yang terkait dengan topik.
Panduan untuk Pengungkapan 103-1-b
• Batasan untuk topik material, yang mencakup penjelasan mengenai:
i. lokasi terjadinya dampak;
ii. keterlibatan organisasi atas dampak. Misalnya, apakah organisasi telah menyebabkan atau
berkontribusi terhadap dampak, atau secara langsung terkait dengan dampak melalui hubungan
bisnisnya

• Organisasi mungkin terlibat dengan dampak baik melalui kegiatan mereka sendiri atau sebagai akibat
dari hubungan bisnis mereka dengan entitas lain.
• Organisasi yang mempersiapkan laporan sesuai dengan Standar GRI diharapkan untuk tidak hanya
melaporkan dampak yang disebabkannya, tetapi juga dampak yang ada karena kontribusi organisasi,
serta dampak yang terhubung langsung dengan aktivitas, produk, atau jasa/ layanannya melalui
hubungan bisnis.
• Dalam konteks Standar GRI ini, hubungan bisnis suatu organisasi dapat mencakup hubungan dengan
mitra bisnis, entitas dalam rantai nilainya, dan semua badan Negara atau bukan Negara lainnya yang
terhubung langsung dengan operasi bisnis, produk atau jasa/layanannya.

• Batasan topik adalah deskripsi lokasi terjadinya dampak untuk topik material yang muncul, dan
keterlibatan organisasi dengan dampak-dampak tersebut.
Panduan untuk Pengungkapan 103-1-b
• Ketika menjelaskan ‘lokasi terjadinya dampak’, organisasi dapat menentukan entitas tempat terjadinya
dampak, yang bisa merupakan entitas dalam organisasi, 3 dan/ atau entitas dengan siapa organisasi
memiliki hubungan bisnis, seperti entitas dalam rantai nilai.
• Entitas dapat dikelompokkan berdasarkan atribut mereka, seperti jenis, lokasi, atau posisi mereka dalam
rantai nilai. Contohnya mencakup ‘pelanggan yang menggunakan mesin cuci yang diproduksi oleh
organisasi’, ‘pemasok bahan kimia di wilayah X’, atau ‘anak perusahaan dagang organisasi’.
• Contoh dampak yang timbul di organisasi:
• Anak perusahaan dari sebuah organisasi yang beroperasi di daerah yang kekurangan air dan menggunakan air dalam jumlah besar,
yang secara signifikan telah berdampak pada ketersediaan air bagi masyarakat lokal di wilayah tersebut. Dalam hal ini, deskripsi
Batasan topik akan mengidentifikasi anak perusahaan tersebut (lokasi terjadinya dampak) dan fakta bahwa dampak tersebut
disebabkan oleh kegiatan anak perusahaan ini (keterlibatan organisasi).

• Contoh dampak yang timbul sebagai akibat dari hubungan bisnis organisasi dengan entitas lain:
• Suatu organisasi menemukan melalui uji tuntasnya bahwa sejumlah pemasoknya di wilayah X tidak menjunjung standar kesehatan
dan keselamatan dasar di pabrik-pabrik tempat produknya sedang diproduksi. Organisasi tersebut telah mengidentifikasi potensi
dampak signifikan pada kesehatan dan keselamatan para pekerja pemasoknya. Dalam hal ini, penjelasan mengenai Batasan topik
akan mengidentifikasi pemasok organisasi atau kelompok pemasok di wilayah X yang memproduksi produknya (lokasi terjadinya
dampak), dan fakta bahwa dampak tersebut secara langsung terkait dengan produk organisasi melalui hubungannya dengan
pemasok tersebut (keterlibatan organisasi)

• Dalam situasi ketika organisasi tidak memiliki daya ungkit atas entitas yang menyebabkan atau
berkontribusi terhadap dampak tersebut, organisasi tetap diharapkan untuk melaporkan dampak ini dan
bagaimana organisasi telah menanggapinya.
Panduan untuk Pengungkapan 103-1-c
• Dalam beberapa kasus, jika Batasan topik melampaui organisasi, mungkin
tidak bisa melaporkan beberapa pengungkapan topik spesifik.
• Sebagai contoh, jika Batasan sebuah topik mencakup bagian dari rantai
pasokan, organisasi mungkin tidak bisa mengakses informasi yang diperlukan
dari pemasok.
• Dalam kasus ini, untuk menyiapkan laporan yang sesuai dengan Standar GRI,
organisasi tetap diwajibkan untuk melaporkan pendekatan manajemennya
untuk topik tersebut, tapi dapat menggunakan alasan tidak mencantumkan
yang disetujui untuk pengungkapan topik spesifik.
• Lihat GRI 101: Landasan untuk informasi lebih lanjut mengenai alasan tidak
mencantumkan.
» Pengungkapan 103-2
» Pendekatan manajemen dan komponennya

• Panduan untuk Pengungkapan 103-2


• Organisasi pelapor diharapkan untuk memberikan informasi yang cukup bagi pengguna laporan untuk memahami
pendekatannya untuk mengelola topik material dan dampaknya.
• Panduan untuk Pengungkapan 103-2-b
• Tujuan dari pendekatan manajemen dapat untuk menghindari, mengurangi, atau memulihkan dampak negatif, atau
untuk meningkatkan dampak positif.
» Rekomendasi Pelaporan

Ketika melaporkan kebijakan sebagaimana ditentukan dalam Pengungkapan 103-2-c-i,


1.3 organisasi pelapor sebaiknya memberikan abstrak, ringkasan, atau tautan ke kebijakan yang
tersedia untuk umum yang mencakup topik, serta informasi berikut:

1.3.1 Rentang dan lokasi entitas yang tercakup dalam kebijakan;

1.3.2 Identifikasi orang atau komite yang bertanggung jawab untuk menyetujui kebijakan tersebut;

1.3.3 Setiap rujukan yang dibuat kebijakan terhadap standar internasional dan inisiatif yang diakui
secara luas;

1.3.4 Tanggal penerbitan dan tanggal ulasan terakhir kebijakan.


» Rekomendasi Pelaporan

Ketika melaporkan komitmen sebagaimana ditentukan dalam Pengungkapan 103-2-c-ii,


1.4 organisasi pelapor sebaiknya memberikan pernyataan tujuan untuk mengelola dampak
untuk topik, atau menjelaskan:

1.4.1 posisi organisasi terhadap topik;

1.4.
apakah komitmen untuk mengelola topik berdasarkan pada kepatuhan terhadap peraturan atau
2
lebih dari itu;

1.4.3 kepatuhan terhadap standar internasional dan inisiatif yang diakui secara luas terkait dengan
topik.
» Rekomendasi Pelaporan
Ketika melaporkan sasaran dan target yang ditetapkan dalam Pengungkapan 103-2-c-iii,
1.5
organisasi pelapor sebaiknya memberikan informasi berikut:

1.5.1 Kondisi awal dan konteks untuk sasaran dan target;

1.5. Rentang dan lokasi entitas yang dimasukkan dalam sasaran dan target;
2

1.5.3 Hasil yang diharapkan (kuantitatif atau kualitatif);

1.5.
Jangka waktu yang diharapkan untuk mencapai masing-masing sasaran dan target;
4

1.5.5 Apakah sasaran dan target bersifat wajib (berdasarkan undang-undang) atau sukarela. Jika wajib,
organisasi harus mendaftarkan perundang-undangan yang relevan.
» Rekomendasi Pelaporan
Ketika melaporkan tanggung jawab sebagaimana ditentukan dalam Pengungkapan 103-2-c-
1.6
iv, organisasi pelapor sebaiknya menjelaskan:

1.6.1 siapa yang ditugasi tanggung jawab untuk mengelola topik;

1.6. apakah tanggung jawab dikaitkan dengan penilaian kinerja atau mekanisme insentif.
2

Panduan untuk klausul 1.6


Pengungkapan tanggung jawab badan tata kelola tertinggi untuk topik ekonomi, lingkungan, dan sosial diliput dalam Bagian 4 di GRI
102: Pengungkapan Umum.

Ketika melaporkan tentang sumber daya sebagaimana ditentukan dalam Pengungkapan 103-2-c-v,
1.7
organisasi pelapor sebaiknya menjelaskan sumber daya yang dialokasikan untuk mengelola topik,
seperti keuangan, manusia, atau teknologi, serta alasan untuk alokasi.
Panduan untuk klausul 1.7
Penjelasan ini dapat menyertakan pengeluaran untuk mencegah, mengurangi, dan memulihkan dampak. Ini termasuk, misalnya,
pengeluaran untuk peralatan, pemeliharaan, materi pengoperasian dan layanan, pelatihan dan pendidikan, sertifikasi eksternal untuk
sistem manajemen, penelitian dan pengembangan, atau instalasi teknologi baru.
» Rekomendasi Pelaporan
Ketika melaporkan mekanisme penanganan pengaduan sebagaimana ditentukan dalam
1.8 Pengungkapan 103-2-c-vi, organisasi pelapor sebaiknya menjelaskan setiap mekanisme
penanganan pengaduan yang dilaporkan:
1.8.1 Kepemilikan mekanisme;

1.8. Tujuan mekanisme dan hubungannya dengan mekanisme penanganan pengaduan lain;
2

1.8.3 Kegiatan organisasi yang dicakup oleh mekanisme;

1.8. Pengguna mekanisme yang dimaksudkan;


4

1.8.5 Bagaimana mekanisme dikelola;

1.8.6 Proses untuk menangani dan menyelesaikan pengaduan, termasuk bagaimana keputusan
dibuat;
1.8.7 Keefektifan kriteria yang digunakan.
Panduan untuk klausul 1.8
• Standar ini mencakup mekanisme penanganan pengaduan yang dikaitkan dengan organisasi
pelapor.
• Mekanisme tersebut dapat berupa industri, berbagai pemangku kepentingan, atau inisiatif
kolaboratif lain.
• Mekanisme juga dapat merupakan proses yang dibentuk oleh organisasi.

• Mekanisme yang dibentuk oleh organisasi dirujuk sebagai mekanisme penanganan pengaduan
‘tingkat operasional’.
• Mekanisme ini dapat timbul di tingkat organisasi atau tingkat yang lebih rendah, seperti
tingkat lokasi atau proyek.

• Ketika menjelaskan kepemilikan mekanisme, organisasi dapat menunjukkan apakah


mekanisme penanganan pengaduan merupakan mekanisme operasional, atau merupakan
mekanisme kolaboratif yang didirikan oleh, atau secara resmi melibatkan, organisasi lainnya.
Panduan untuk klausul 1.8
• Mekanisme penanganan pengaduan dapat melayani berbagai tujuan, termasuk:
 memberikan pemulihan ketika terjadi dampak negatif;
 membantu untuk mengidentifikasi dampak negatif;
 menginformasikan keefektifan pendekatan manajemen organisasi.

• Dengan demikian, informasi tentang mekanisme penanganan pengaduan juga dapat berguna
untuk pelaporan Pengungkapan 103-1 dan 103-3 Standar ini.

• Dalam situasi ketika penggunaan mekanisme penanganan pengaduan menghalangi akses ke


mekanisme yudisial atau mekanisme non-yudisial lainnya, atau dapat mengganggu peran sah
serikat buruh, organisasi diharapkan untuk mengungkapkan ini.
Panduan untuk klausul 1.8
• Pengelolaan mekanisme penanganan pengaduan dapat bergantung pada apakah mekanisme
penanganan pengaduan merupakan mekanisme operasional, atau apakah melibatkan
organisasi lainnya.
• Organisasi dapat mengungkapkan apakah pemangku kepentingan, termasuk pemasok,
organisasi masyarakat atau serikat buruh, terlibat dalam perancangan mekanisme.
• Organisasi juga dapat mengungkapkan apakah pemangku kepentingan berperan dalam
memantau efektivitas mekanisme.

• Kriteria efektivitas dapat menyertakan apakah mekanisme penanganan pengaduan bersifat sah, dapat
diakses, diprediksi, adil, transparan, kompatibel dengan hak-hak, dan merupakan sumber belajar terus
menerus. Agar mekanisme tingkat operasional efektif, mekanisme diharapkan untuk berbasis pada
keterlibatan dan dialog. Untuk penjelasan dari masing-masing kriteria ini, lihat Prinsip Panduan 31 di
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ‘Prinsip-Prinsip Panduan mengenai Bisnis dan Hak Asasi Manusia’.
Kriteria efektivitas ini dapat diterapkan pada pengaduan penanganan mekanisme yang menangani topik
atau dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Panduan untuk klausul 1.8
• Jika relevan, organisasi dapat melaporkan hal-hal berikut untuk setiap mekanisme:
 Jumlah total pengaduan yang diajukan melalui mekanisme selama periode pelaporan;
 Jumlah pengaduan yang ditangani (atau dikaji) selama periode pelaporan;
 Jumlah pengaduan yang diselesaikan selama periode pelaporan;
 Jumlah pengaduan yang diajukan melalui mekanisme sebelum periode pelaporan dan
diselesaikan selama periode pelaporan;
 Jumlah pengaduan yang diselesaikan melalui pemulihan, dan bagaimana pemulihan diberikan.

• Jika organisasi akan memberikan konteks mengenai dampak negatif yang signifikan,
organisasi dapat memberikan perincian jumlah pengaduan berdasarkan sifat dan lokasi dari
pengaduan tersebut, dan pihak yang mengajukan pengaduan (termasuk: karyawan, pekerja
yang bukan karyawan, dan serikat buruh mereka; mitra bisnis seperti pemasok, dan masyarakat
sipil atau masyarakat lokal)
» Rekomendasi Pelaporan
Ketika melaporkan tindakan khusus sebagaimana ditentukan dalam Pengungkapan 103-2-c-
1.9 vii, organisasi pelapor sebaiknya menjelaskan:

1.9.1 rentang entitas yang dicakup oleh setiap tindakan dan lokasinya;

1.9. apakah tindakan tersebut ad hoc atau sistemis;


2

1.9.3 apakah tindakan tersebut berjangka pendek, menengah, atau panjang;

1.9. bagaimana tindakan diprioritaskan;


4

1.9.5 apakah tindakan merupakan bagian dari proses uji tuntas dan bertujuan untuk menghindari,
mengurangi, atau memulihkan dampak negatif sehubungan dengan topik;

1.9.6 apakah tindakan mempertimbangkan norma-norma atau standar internasional.


Panduan untuk klausul 1.9.6
• Norma dan standar internasional termasuk Organisasi untuk Kerja Sama
dan Pembangunan Ekonomi (OECD) Pedoman OECD untuk Perusahaan
Multinasional, PBB Melindungi, Menghormati, dan Memulihkan: Kerangka
Kerja untuk Bisnis dan Hak Asasi Manusia; dan PBB ‘PrinsipPrinsip Pedoman
mengenai Bisnis dan Hak Asasi Manusia’.
» Pengungkapan 103-3
» Evaluasi pendekatan manajemen

• Panduan untuk Pengungkapan 103-3-a-i


• Mekanisme untuk memantau efektivitas pendekatan manajemen dapat menyertakan:
 audit internal atau eksternal atau verifikasi (jenis, sistem, ruang lingkup);
 sistem pengukuran;
 peringkat kinerja eksternal;
 tolok ukur;
 umpan balik dari pemangku kepentingan
 mekanisme penanganan pengaduan.
Panduan untuk Pengungkapan 103-3-a-ii
• Penjelasan dari hasil-hasil ini bisa termasuk:
 pengungkapan dari Standar GRI atau langkah-langkah khusus organisasi yang digunakan
untuk melaporkan hasil;
 kinerja dibandingkan sasaran dan target, termasuk keberhasilan dan kekurangan utama;
 bagaimana hasil dikomunikasikan;
 tantangan dan kesenjangan dalam pendekatan manajemen;
 setiap rintangan yang dihadapi, usaha yang tidak berhasil, dan semua pelajaran yang diambil
dalam proses;
 kemajuan yang terjadi dalam mengimplementasikan pendekatan manajemen.

Panduan untuk Pengungkapan 103-3-a-iii


• Penyesuaian terhadap pendekatan manajemen sebagai hasil dari evaluasi dapat menyertakan:
 perubahan dalam alokasi sumber daya, sasaran, atau target;
 tindakan khusus yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja.
» Rujukan
Dokumen-dokumen berikut menginformasikan pengembangan Standar ini dan dapat membantu
dalam memahami dan menerapkannya.

01
Instrumen antarpemerintah resmi: Organisasi untuk Kerja Sama dan
Pembangunan Ekonomi (OECD),
02 Pedoman OECD untuk
Perserikatan Bangsa-Bangsa PerusahaanPerusahaan
(PBB), ‘Prinsip-Prinsip Panduan Multinasional, 2011.
Bisnis dan Hak Asasi Manusia,
03 Pelaksanaan Kerangka kerja PBB
“Melindungi, Menghormati, dan
Perserikatan Bangsa-Bangsa Memulihkan”’, 2011.
(PBB), Melindungi, Menghormati,
04 dan Memulihkan: Kerangka kerja
Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Bisnis dan Hak Asasi
(PBB), Laporan dari Perwakilan Manusia, 2008.
Khusus Sekretaris Jenderal
mengenai Isu-Isu Hak Asasi
Manusia dan Perusahaan
Transnasional dan Perusahaan
Bisnis Lainnya, John Ruggie,
2011.
Regulation of sustainability
Disclosure in Indonesia
Peraturan dalam pengungkapan CSR dapat ditemukan dalam:
• Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) pasal 74.
• Peraturan dari OJK nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan
Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.
Peraturan OJK nomor
51/POJK.03/2017
Pedoman ini dirancang untuk memberikan penjelasan teknis
mengenai:
» Makna praktis dari prinsip-prinsip Keuangan
Berkelanjutan;
» Prioritas program Keuangan Berkelanjutan;
» Langkah strategis dalam implementasi program
Keuangan Berkelanjutan;
» Outline dan isi dari Rencana Aksi Keuangan
Berkelanjutan (RAKB);
» Outline dan isi dari Laporan
Keberlanjutan/Sustainability Report (SR);
» Kriteria dan kategori kegiatan usaha berkelanjutan;
» Alokasi dan penggunaan dana Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk mendukung
kegiatan penerapan Keuangan Berkelanjutan
Peraturan dari OJK nomor 51/POJK.03/2017
Apa pertimbangan OJK mengeluarkan regulasi ini? Implikasi
» Kesadaran dari OJK bahwa untuk mencapai pembangunan » Bagi bank-bank di Indonesia mulai diminta untuk
yang berkelanjutan, stabil dan inklusif harus diselaraskan mengikutsertakan pertimbangan efektifitas
dengan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan manajemen risiko sosial dan lingkungan dalam proyek
» Sumberdaya finansial adalah hal yang mendasar untuk yang mereka dukung pendanaannya: sejauh apa
proyek tersebut berkontribusi untuk bisnis yang lebih
mencapai ekonomi yang berkelanjutan, stabil dan inklusif.
hijau (greener), ramah iklim (climate friendly), dan
Sumberdaya tersebut harus tersedia dalam jumlah yang
mengikutkan sertakan elemen sosial (socially
memadai. Bila tidak, maka tujuan untuk mencapai ekonomi
inclusive).
yang demikian tidaklah akan tercapai, atau mungkin dicapai
dalam waktu yang lebih lama dari yang diinginkan atau » Bagi praktisi dan profesional bidang manajemen
direncanakan. kepatuhan adalah tuntutan untuk memahami dimensi
» Mandat dari keuangan berkelanjutan bukan hanya berasal dari
keuangan berkelanjutan dalam konteks proses
manajemen kepatuhan baik yang bekerja saat ini di
kebutuhan penciptaan ekonomi yang berkelanjutan, stabil dan
perbankan maupun yang bekerja di industri yang
inklusif, melainkan juga dari kebutuhan perlindungan dan
secara inheren lekat dan sensitif dengan tuntutan
pengelolaan lingkungan hidup sebagaimana yang
ekonomi hijau misal industri kelapa sawit,
diamanatkan dalam UU 32/2009.
pertambangan, dan kehutanan.
» POJK ini tidak terpisahkan dari substansi Roadmap Keuangan
Berkelanjutan yang terbit pada 2014
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas (PT)
» Konsep CSR yang terdapat dalam UU
Perseroan Terbatas juga mencakup
lingkungan. Jadi, secara resmi, UU ini
menggunakan istilah Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan (TJSL)
» Pasal 66 ayat 2c mewajibkan
penyampaian laporan kegiatan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
(TJSL) dalam Laporan Tahunan.
» UU ini juga mengatur kewajiban bagi
perseroan yang berkaitan dengan
sumber daya alam untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan
72

GRI 101 s.d. GRI 103 di


PT. Aneka Tambang, Tbk
73

» GRI 102 di PT. Aneka Tambang, Tbk


Pengungkapan Umum
74
Strategy
75

PT. Aneka Tambang, Tbk tidak menyajikan:


» Pengungkapan GRI 102-15 - Dampak utama, risiko,
dan peluang
Etika dan Integritas
76
Tata Kelola
77
Tata Kelola
78

PT. Aneka Tambang, Tbk tidak menyajikan: » Pengungkapan 102-29 Mengidentifikasi dan mengelola
dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial
» Pengungkapan 102-30 Keefektifan proses manajemen risiko
» Pengungkapan 102-19 Mendelegasikan wewenang » Pengungkapan 102-31 Pengkajian topik ekonomi, lingkungan,
» Pengungkapan 102-21 Berkonsultasi dengan para pemangku dan sosial
kepentingan mengenai topik-topik ekonomi, lingkungan, dan
sosial
» Pengungkapan 102-32 Peran badan tata kelola tertinggi dalam
pelaporan keberlanjutan
» Pengungkapan 102-22 Komposisi badan tata kelola tertinggi » Pengungkapan 102-33 Mengomunikasikan hal-hal kritis
dan komitenya
» Pengungkapan 102-23 Ketua badan tata kelola tertinggi
» Pengungkapan 102-34 Sifat dan jumlah total hal-hal kritis

» Pengungkapan 102-24 Menominasikan dan memilih badan tata


» Pengungkapan 102-35 Kebijakan remunerasi

kelola tertinggi » Pengungkapan 102-36 Proses untuk menentukan remunerasi

» Pengungkapan 102-25 Konflik kepentingan » Pengungkapan 102-37 Keterlibatan para pemangku


kepentingan dalam remunerasi
» Pengungkapan 102-26 Peran badan tata kelola tertinggi dalam
menetapkan tujuan, nilai-nilai, dan strategi » Pengungkapan 102-38 Rasio kompensasi total tahunan

» Pengungkapan 102-27 Pengetahuan kolektif badan tata kelola » Pengungkapan 102-39 Persentase kenaikan dalam total rasio
tertinggi kompensasi total tahunan
Keterlibatan pemangku kepentingan
79
Praktik pelaporan
80
81

» GRI 103 di PT. Aneka Tambang, Tbk


Pendekatan Manajement
82
83

» GRI 101 di PT. Aneka Tambang, Tbk


84

Prinsip Pelaporan
» Inklusivitas Pemangku Kepentingan
⋄ Diungkapkan dalam Pengungkapan 102-40 s/d
102-44
» Konteks Keberlanjutan
» Materialitas
⋄ Diungkapkan dalam Pengungkapan 102-47
103
» Kelengkapan
85

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai