Anda di halaman 1dari 24

Akuntansi Sosial

dan Lingkungan
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Kebijakan Sosial dan Lingkungan
Undang-undang dan Peraturan
01
Materi Landasan peraturan tentang Kebijakan Lingkungan dan Sosial

Teori dan Literatur


02 Teori-dan literatur yang mendasari Akuntansi Sosial dan
Lingkungan

Sejarah Akuntansi Lingkungan dan Sosial


03 Perkembangan Akuntansi s.d Akuntansi Lingkungan dan sosial

Tujuan dan Regulasi dalam PSAK


04 Mengapa Akuntansi Sosial dan Lingkungan diperlukan

CSR dan Sustainability Report


05 Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Undang-undang dan Peraturan
 Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat
dalam Proses Analisis Dampak Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan.
 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
 Pasal 74 menyatakan Perseroan Terbatas yang bergerak dalam bidang usaha /kegiatan usahanya berkaitan
dengan sumberdaya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).
 Pada Pasal 66 : semua perseroan wajib menyajikan informasi kinerja TJSL dalam Laporan Tahunan Direksi
kepada RUPS
 Peraturan Pemerintah No. 47 tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
Teori-teori

 Teori Organisasi
 Triple Bottom Line Concept
 Teori Signal
 Stakeholder
 Legitimacy
 Agency
Sejarah Akuntansi Lingkungan

 Lingkungan akuntansi mulai menerima perhatian selama


krisis energi pada 1970-an.
 1980-an krisis berakhir, era baru kemakmuran ekonomi. Praktek
akuntansi lingkungan memudar ke latar belakang sebelum
standar untuk mengukur dampak ekonomi dikembangkan.
Perundang-undangan dan kesepakatan tentang bagaimana
menghitung faktor lingkungan dan faktor-faktor apa harus
dihitung sulit didapat.
 Pada 1990-an, suatu kenaikan besar dalam aktivitas
perlindungan lingkungan membawa akuntansi lingkungan
ke dalam kesadaran konsumen dan bisnis.
Sejarah Akuntansi Lingkungan

 merupakan istilah yang berkaitan dengan kebijakan memasukkan


biaya lingkungan ke dalam praktik akuntansi perusahaan atau lembaga
pemerintah. Biaya lingkungan adalah dampak yang timbul dari sisi
keuangan maupun non keuangan. Biaya lingkungan harus dipikul
sebagai akibat dari kegiatan yang memengaruhi kualitas lingkungan.
 Penggunaan konsep akuntansi lingkungan bagi perusahaan dapat
mendorong kemampuan untuk meminimalisasi persoalan – persoalan
lingkungan yang dihadapinya. Banyak perusahaan besar industry dan
jasa yang kini menerapkan akuntansi lingkungan, supaya dapat
meningkatkan efisiensi pengelolaan lingkungan dengan melakukan
penilaian kegiatan lingkungan dari sudut pandang biaya dan manfaat
atau efek.
(chairul Iksan)
Tujuan

 untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian perusahaan terhadap dampak aktivitas


perusahaan terhadap lingkungan dan sosial. Sehingga, konsep ini semakin berkembang
dan banyak dari praktisi dan ahli yang meneliti mengenai hal ini.
 Akibatnya, informasi mengenai akuntansi berbasis lingkungan semakin banyak
sehingga menambah wawasan bagi para perusahaan agar dapat diaplikasikan di
perusahaannya.
Regulasi Akuntansi Sosial dan Lingkungan
dalam PSAK
Regulasi mengenai akuntansi pertanggungjawaban sosial di Indonesia telah diatur dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) :
1. PSAK 57
2. PSAK 1, paragraph 9 ; mengenai penyajian dampak lingkungan
3. PSAK 32, Akuntansi Kehutanan
4. PSAK 33, Akuntansi Pertambangan Umum
Konsepsi CSR menurut UUPT

1. Merupakan komitmen berkelanjutan perseroan untuk


mewujudkan pembangunan berkelanjutan
2. Diwajibkan bagi Perseroan yang kegiatan usahanya di
bidang/terkait SDA.
3. Dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan
4. Ada sanksi hukum
5. Informasi pelaksanaannya disajikan dalam Laporan
Tahunan Direksi kepada RUPS
6. Diatur dalam UU dan peraturan pemerintah
Isu krusialCSR Menurut UUPT

1. Merupakan komitmen perseroan untuk berperan serta


mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat (people) dan
lingkungan (planet) maupun perusahaan itu sendiri (profit).
2. Diwajibkan bagi Perseroan yang kegiatan usahanya di bidang
atau berkaitan dengan sumber daya alam.
3. Dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan
(costs/expenses) sesuai kepatutan dan kewajaran
4. Ada sanksi hukum bagi perseroan yang tidak melaksanakannya
5. Informasi pelaksanaannya disajikan dalam Laporan Tahunan
Direksi kepada RUPS (Pasal 66)
Pada 2001-saat ini GRI mengembangkan model Sustainability Reporting dan
mendorong korporasi global menerapkannya dengan mengintegrasikan
pelaporan keuangan, sosial dan lingkungan dalam satu paket pelaporan
Triple Bottom-Line of Business – John Elkington
Isu-isu penting Sustainability Reporting (SR)

❑ SR menekankan pada pelaporan informasi sosial, lingkungan dan keuangan, serta tata kelola korporasi
yang menjadi pilar dasar bisnis.

❑ Pengembangan model SR didasarkan pada teori triple bottom-line of business (3-P) dari John Elkington
(1997):
Apabila suatu korporasi ingin tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan maka korporasi itu harus peduli dan
bertanggung jawab terhadap alam semesta (planet), masyarakat (people) dan pertumbuhan keuntungan bisnis
itu sendiri (profits).

❑ SR bertujuan memberikan informasi yang utuh dan terintegrasi kepada stakeholder dengan tujuan
utamanya adalah untuk pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis dalam jangka Panjang

❑ SR yang dikembangkan GRI sejak 1999 hingga saat ini, mendapat respon yang luarbiasa dari korporasi
dan sudah diterapkan sekitar 10.000an perusahaan global.

❑ Banyak korporasi di Indonesia (sekitar 100-an perusahaan) sudah mengaplikasikan SR dalam pelaporan
informasinya kepada stakeholders.
Trends in Sustainability Reporting

Pelaporan Korporat – Program Pendidikan Profesi Akuntan Universitas Trisakti


Tren aplikasi SR di Indonesia terus meningkat dalam lima
tahun terakhir
Lako, (2013) Model
Rerangka Akuntansi Berkelanjutan

Fokus Akuntansi Akuntansi


Akuntansi Sosial
Keuangan lingkungan

Obyek Transaksi Transaksi


proses Transaksi sosial
keuangan lingkungan

Output Pelaporan Pelaporan


Pelaporan Sosial
Keuangan Lingkungan

Model Pelaporan Akuntansi


pelaporan Berkelanjutan

Jenis Informasi kuantitatif Informasi kualitatif


informasi (informasi keuangan) (informasi sosial & lingkungan)

Tujuan Sustainabilitas korporasi, sosial dan


lingkungan
Studi Kasus
TUGAS MAKALAH

Kasus Internet : Cascade Engineering (TRIPLE BOTTOM ACCOUNTING / TBA )


Mempelajari dan menganalisas mengenai konsep Triple Bottom Accounting yang dilaksanakan oleh
perusahaan Cascade Engineering dan kemudian dibuat makalah Evaluasi (individu) dengan
minimal 5 (lima) halaman meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Profil Cascade Engineering
2. Latar belakang dan manfaat Cascade Engineering melakukan TBA
3. Apa saja konsep TBA yang diterapkan oleh Cascade Engineering ?
4. Bagaimana implementasi TBA pada Casscade Engineering ?
5. Jelaskan kesimpulan dan saran anda terhadap contoh kasus !
Makalah dilengkapi data diri : Nama Mahasiswa, NIM / NPM
Di save dalam pdf file dengan nama file (Nama – NIM – ASL)
Dikumpulkan sebelum Ujian Tengah Semester (UTS)
Sumber literatur : situs : www.cascadeng.com dan informasi lainnya dari internet

Anda mungkin juga menyukai