9 MODUL PERKULIAHAN
BAB Analisis
Laporan Keuangan
Abstract Kompetensi
Dalam modul ini dibahas mengenai Setelah mempelajari pokok bahasan
macam pengukuran laba, pos yang ini, diharapkan mahasiswa mampu
tidak berulang, pengakuan memahami dan mengerti
pendapatan, beban yang ditangguh- pengukuran laba, pos yang tidak
kan, kompensasi tambahan untuk berulang, pengakuan pendapatan,
karyawan, biaya bunga, pajak beban yang ditangguh-kan,
penghasilan. kompensasi tambahan untuk
karyawan, biaya bunga, pajak
penghasilan.
1
1
PERTEMUAN 9
ANALISIS AKTIVITAS OPERASI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Bab ini secara menyeluruh, diharapkan mahasiswa/mahasiswi mampu memahami hal-hal
sebagai berikut:
1.1. Memahami dan mengerti macam pengukuran laba, pos yang tidak berulang,
pengakuan pendapatan,
1.2. Memahami dan mengerti beban yang ditangguhkan, kompensasi tambahan untuk
karyawan,
1.3. Memahami dan mengerti biaya bunga, pajak penghasilan.
B. DESKRIPSI MATERI
1. PENGUKURAN LABA
Dalam laporan keuangan, analisis sangat perlu dilakukan dalam setiap point-point elemen
laporan keuangan, agar penilaian dan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan
tepat tanpa spekulasi dan adanya transparansi data laporan. Untuk keberlangsungan
operasional perusahaan, analisis dalam setiap aktivitas harus selalu dipantau dengan
seksama, baik aktivitas yang telah berlalu akan dilakukan evaluasi ataupun aktivitas
perusahaan di masa yang akan datang dalam aktivitas perencanaan.
Untuk menganalisis semua hal tersebut, maka kita sebagai pelaku analisis, perlu mengenal
lebih dalam apa saja, dan bagaimana teknik menganalisa setiap aktivitas perusahaan.
Dalam kesempatan ini, kelompok kami akan membahas mengenai Analisis Aktiivitas
Investasi. Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang
ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap serta investasi lainnya yang tidak
termasuk dalam setara kas.
a. Konsep Laba-Pengulangan
Laba ekonomi mengukur perubahan bersih kekayaan pemegang saham selama
satu periode dan pada umumnya sama dengan arus kas bersih satu periode di
tambah perubahan nilai sekarang arus kas yang diharapkan terjadi di masa datang.
Laba tetap merupakan suatu estimasi dari rata – rata laba stabil yang diharapkan
akan diperoleh suatu usaha sepajang usianya dengan mempertimbangkan kondisi
2
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
usahanya saat ini. Laba ekonomi mengukur perubahan nilai pemegang saham, laba
tetap merupakan proporsi langsung dari nilai perusahaan.
Laba akuntansi tidak untuk mengukur laba ekonomi dan laba tetap. Laba akuntansi
terdirti dari 3 komponen :
komponen yang tetap atau berulang,
komponen sementara, dan
komponen yang tidak relevan terhadap nilai.
Tugas analisis adalah mengindentifikasi ps berulang dan tidak berulang untuk
menentukan laba inti. Akuntansi mulai mengadopsi konsep penilaian wajar.
b. Mengukur Laba Akuntasi
Komponen dari laba akuntansi adalah pendapatan (keuntungan) dan beban
(kerugian). Pendapatan merupakan arus kas masuk yang diperoleh atau yang akan
diperoleh yang berasal dari aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung.
Keuntungan erupakan arus kas masuk yang diperoleh atau akan diperoleh yang
berasal dari tansaksi dan peristiwa yang tidak berhubungan dengan aktivitas usaha
perusahaan yang masih berlangsung. Pendapatan berdasarkan kelangsungan usaha
dan keuntungan tidak berulang.
Beban merupakan arus kas keluar yang terjadi, arus kas yang akan terjadi, atau
lokasi arus kas keluar masa lalu yang berasal fari aktivitas usaha perusahaan yang
masih berlangsung. Kerugian merupakan penurunan aset bersih perusahaan yang
berasal dari aktivitas sampingan atau insidentalsuatu perusahaan
c. Alternatif Klasifikasi dan Pengukuran Laba
Laba dapat diklasifikasikan berdasarkan dua dimensi utama : operasi dan non-
operasi serta berulang dan tidak berulang. Laporan laba rugi biasanya menyajikan
tiga pengukuran laba alternatif :
Laba bersih, dianggap sebagai hasil ahkir pengukuran laba, meskipun pada
kenyataannya tidaklah demikian
Pendapatan komprehensif, mencerminkan hampir seluruh perubahan pada
ekuitas yang tidak berasal dari aktivitas pemilik. Mncerminkan keuntungan
dan keruguian atas kepemilikan yang belum direalisasi, penyesuaian translasi
valuta asing dan tambahan penyesuaian kewajiban pensiun minimum.
3
3
Laba dari operasi yang masih berlangsung, merupakan suatu pengukuran yang
mengeluarkan pos luar biasa, dampak kumulatif perubahan akuntansi, dan
dampak penghentian operasi.
Laba diukur karena adanya tujuan yang spesifik. Laba memaikan dua peranan
penting yag berbeda : untuk mengukur perubahan bersih ekuitasd dan
memberikan estimasi atas kemampua menghasilkan laba yang dapat
dipertahankan. Pengukuran alternatif laba akuntansi menjadi titik awal dari
analisis akuntansi yang terperinci yang dibutuhkan dalam memperkirakan laba
yang yang dapat dipertahankan.
Laba operasi merupaka suatu engukuran laba perusahaan yang berasal
dari aktivitas operasi yang masih berlangsung. 3 aspek penting dalam laba operasi:
Berkaitan dengan laba yang berasal dari aktivitas operasi
Laba operasi berfokus pada laba perusahaan secara keseluruhan dan bukan
hanya untuk pemilik utang dan ekuitas.
Laba operasi hanya berkaitan dengan aktivitas usaha yang masih berlangsung
Laba non-operasi mencakup seluruh komponen laba yang tidak termasuk
dalam laba operasi. Analisis laba operasi untuk memisahkan keputusan
investasi.
Laba komprehensif mengukur laba ekonomi yang dihirung dengan menyesuaikan
laba bersih dengan pos surplus kotor yang jika digabungkan akan menjadi
pendapatan komprehensif lainnya. Pendapatan komprehensif lainnya untuk
perrusahaan terdiri atas empat komponen : keuntungan atau kerugian kepemilikan
yang berasal dari perubahan nilai wajar efek investasi tersedia untuk dijual yang
belum direalisasi, keuntungan dan kerugian tranlasi valuta asing, perubahan status
pembiayaan kewajiban pensiun yang tidak termasuk dalam laba bersih, dan
keuntungan atau kerugian kepemilikan belum direalisasi yang berasal dari bagian
efektif lindug nialai arus kas . jumlah ini dinyatakan setelah pajak. Beberapa
analisis berpendapat bahwa seluruh komponen pendapatan komprehensif lain
tidak relevan karena tidak terus terjadi. Penelitian menunjukan bahwa satu–
satunya komponen pedapatan komprehensif lain yang relevan untuk penilaian
ekuitas adalah keuntungan atau kerugian kepemilikan atas efek yang dapat di juala
dan belum direalisasi, dan bahkan ini pun hanya berlaku utntuk lembaga keuangan
4
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
2. POS YANG TIDAK BERULANG
a. Pos Luar Biasa
Untuk dapat memenuhi persyaratan luar biasa, suatu pos harus memiliki sifat yang
tidak lazim dan jarang terjadi. Persyaratan – persyaratan tersebut didefinisikan
sebagai berikut.
Sifat yang tidak lazim. Suatu peristiwa atau transaksi tidak normal dan tidak
berhubungan, atau hanya kebetulan berhubungan dengan aktivitas rutin dan
umum perusahaan.
Jarang terjadi. Suatu peristiwa atau transaksi yang sewajarnya tidak diharapkan
akan terjadi dalam jangka pendek.
Pos luar biasa dilaporkan setelah pajak. Perusahaan juga diminta untuk tidak
melaporkan keuntungan dan kerugian tertentu sebagai pos luar biasa karena pos
tersebut memiliki sifat yang tidak biasa dan diharapkan akan terjadi lagi sebagai
konsekuensi dari aktivitas usaha umum dan masih berlangsung.
Pos luar biasa bersifat tidak berulang. Oleh karena itu, seorang analis akan
mengeluarkan pos luar biasa ketika menghitung laba tetap. Meskipun pos luar biasa
bersifat sementara, pos ini menghasilkan biaya bagi perusahaan.. oleh sebab itu,
seorang analis harus memasukkan seluruh jumlah pos luar biasa ketika menghitung
laba ekonomi.
Pos luar biasa sering bersifat operasional. Disertakan dalam penghitungan laba
operasi tetapi dikeluarkan saat menghitung laba tetap.
b. Operasi yang Dihentikan
Penghentian operasi merupakan komponen laba bersih yang signifikan. Akuntansi
dan pelaporan operasi yang dihentikan dilakukan melalui dua tahap. Pertama,
laporan laba rugi tahun berjalan dan dua tahun sebelumnya akan disajikan kembali
setelah mengeluarkan dampak operasi yang dihentikan dari pos yang menentukan
laba dari operasi yang masih berlangsung. Kedua, keuntungan atau kerugian yang
berkaitan dengan operasi yang dihentikan dilaporkan secara terpisah, setelah
dikurangi pajak dan dikeluarkan dari laba usaha yang masih berlangsung. Laba usaha
yang masih berlangsung disebut laba sebelum operasi yang dihentikan jika
perusahaan melaporkan operasi yang dihentikan.
Seluruh dampak operasi yang dihentikan harus dikeluarkan dari laba berjalan dan
masa lalu. Aturan ini berlaku anpa melihat apakah tujuan analisis adalah eghitung laba
5
5
ekonomi atau tetap atau menghitung laba operasi dan non-operasi. Penyesuaian
bersifat langsung untuk tahun berjalan dan dua tahun sebelumnya karena perusahaan
diwajibkan mewajibkan kembali laporan laba rugi dan melaporkan laba atau rugi
operasi yang dihentikan secara terpisah.
c. Perubahan Akuntansi
Stadar akutansi membedakan empat jenis perubahan akuntansi : perubahan prinsip
akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, perubahan etintas pelapor, dan koreksi
kesalahan.
Peruahan prinsip akuntansi. Istilah prinsip akuntansi mengacu pada standar dan
praktik akuntansi yang digunakan serta metode penerapannnya. Menurut standar
akuntansi yang berlaku, ketika terjadi perubahan, laba periode berjalan dihitung
dengan menggunakan prinsip yang baru. Selanjutnya, dihitung dampak kumulatif
perubahan prinsip ini setelah pajak terhadap laba ditahan pada awal eriode ketika
perubahan dilakukan dampak kumulatif ini disajikan dalam laporan laba rugi setelah
pos luar biasa, tetapi sebelum laba bersih perhitungan ini merupakan penyesuaian
berjalan karena laporan keuangan yang diterbitkan sebelumnya tidak direvisi.
Penerapan retrospektif merupakan laporan yang diusukan mewajibkan dilakukannya
kembali laporan periode sebelumnya setelah prinsip akuntansi yan aru diterapkan.
Perubahan estimasi akuntansi. Estimasi akuntansi merupakan perkiraan yang
didasarkan pada kondisi masa depan yang tidak diketahui. Karena itu, estimasi
akuntansi dapat berubah.berikut beberapa persyaratan akuntansi jika terjadi
perubahan estimasi akuntansi.
Penerapan prospektif, perubahan di terapkan pada periode di mana perubahan
terjadi, dan bila mana memungkinkan, periode masa depan pada dan ketika
suatu dampak terjadi.
Pengungkapan pada catatan, mengungkapkan dampak perubahan terhadap laba
bersih dan laba sebelum pos luar biasa hanya untuk periode berjalan, bahkan
meskipun perubahan tersebut memengaruhi periode mendatang.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seorang analisis dalam menganalisis
perubahan akuntansi. Perubahan akuntansi bersifat kosmetik dan tidak memiliki
konsekuensi arus kas. Meskipun bersifat kosmetik, perubahan akuntansi terkadang
dapat mencerminkan realitas ekonomi secara lebih baik. Seorang analis harus
waspada terhadap manajemen laba. Seorang analis harus menilai dampak erubahan
6
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
akuntansi terhadap perbandingan lintas waktu. Terahkir dalah seorang analis
mungkin ingin mengevaluasi dampak perubahan akuntans iterhadap laba ekonomi
dan laba tetap. Untuk mengestimasi laba tetap mengabaikan dampak kumulatif
sedangkan untuk mengestimasi laba ekonomi dampak kumulatif ikut diperhitungkan.
d. Pos Khusus
Mengacu pada transaksi dan peristiwa yang tidak lazim atau jarang terjadi, tetapi
bukan kedua – duanya. Pos ini biasanya dilaporkan sebagai baris terpisah dalam
laporan laba rugi sebelum laba usaha yang masih berlangsung. Sering kali, pos khusus
merupakan pos tidak rutin yang memenuhi persyaratan untuk diklasifikasikan
sebagai pos luar biasa. Pos khusus biasanya merupakan pos yang bersifat paling
sementara dari laba operasi yang masih berlangsung. Dua ketegori utama pos khusus
adalah beban retruktursasi dan penurunan nilai aset jangka panjang. Perbedaan
utama keduanya adalah penurunan nilai aset utamanya merupakan npenyesuaian
akuntansi akrual, sementara beban restrukturisasi sering kali melibatkan komitmen
arus kas yang cukup besar , baik yang bersamaan maupun di masa depan.
Penurunan nilai aset jangka panjang. Mengalami penurunan niali jika nilai wajarnya
lebih rendah dibandingkan nilai tercatat. Penurunan aset merupakan produk
sampingan konservatisme – melaporkan mana yang lebih rendah antara harga
perolehan atau pasar.
Penurunan nilai aset harus dibedakan antara restrukturisasi maupun pelepasan
segmen. Dalam pelepasan segmen perusahaan menjual satu atau lebih aset , atau
suatu segmen usaha, dan menghentikan operasi aset yang dilepas.
Dua prosedur untuk menentukan jumlah penurunan nilai. Penurunan nilai asetakan
diakui ketika nilai aset tercatat aset lebih rendah dari taksiran arus kas masa depan
aset tersebut yang tidak didiskonto. Lalu nilai kedua dihitung dari selisish nilai buku
aset dengan nialai wajarnya, yaitu sebesar taksiran arus kas masa depan aset yang
didiskontokan jika nilai wajar aset tidak dapat ditentukan berdasarkan nilai pasar
Beban resrukturisasi berhubungan dengan perubahan besar dalam usaha dan strategi
perusahaan. Restruktirisasi biasanya diiikuti reorganisasi besar – besaran, termasuk
divestasi unit usaha, penghentian perjainjian kontraktual, penghentian lini produk,
perampingan karyawan, perubahan manajerial dan penghapusan nialai aset yang
sering kali bersamaan dengan investasi baru dalam bentuk pabrik peralatan dan
tenaga kerja.
7
7
Pos khusus sangat memotivasi adanya manajemen laba. Penting untuk menyelididki
perussahaan yang berulang kali melakukan beban satu kali guna menentukan apakah
beban ini sebenarnya merupakan hasil dari strategi manajemen laba.penting bagi
seorang analis untuk melakukan penyesuaian terhadap beban khusus terhadap laba
tetap . kebanyakan beban khusus ini dari dan beban operasi yang mencerminkan laba
tetap. Pos khusus seperti penurunan nilai persediaan dan aset ajangka panjang akan
meningkatkan kemampuan neraca untuk mencerminkan realitas usaha dengan
melaporkan aset yang mendekati nialai realisasi bersihnya. Ada dua hal yang perlu
diperhatikan sebagian beban restrukturisasi sering kali berbentuk persediaan.
Memunculkan pos ini dalam neraca disesuaikan untuk tujuan analisis apakah
berdasarkan kelangsungan usaha apakah untuk menilai likuidasinya.
3. PENGAKUAN PENDAPATAN
a. Panduan Penakuan Pendapatan
Pendapatan secara praktis didefinisikan sebagai arus masuk atau peningkatan nialai
aset suatu perusahaan atau pengurangan kewajiban yang berasal dari aktivitas utama
yang masih berlangsung. Keuntungana adalah peningkatan aset bersih yang berasal
dari transaksi sampingan perusahaan. Akuntansi menerapkan aturan yang ketat dan
konservatif sehubungan dengan pengakuan pendapatan. Umumnya, pendapatan
diakui jika telah direalisasi atau dapat direalisasi dan telah diperoleh.
Perusahaan menyisihkan cadangan piutang ragu – ragu untuk mencerminkan ketidak
pastian kemungkinan penagihan piutang dari penjualan kredit. Suatu perusahaan
membat penilaian, yang didasarkan pada kondisi yang ada, ketika tidak dapat
memastikan kemungkinan tertagihnya piutang. Penilaian ini dapat konservatif atau
dapat pula menggunakan asumsi liberal atau optimistis.
Jika pembeli berhak menggembalikan, pendapatan diakui pada saat penjualan hanya
jika persyaratan berikut ini terpenuhi.
Harga secara substansial telah ditetapkan atau ditentukan pada tanggal penjualan.
Pembeli membayar penjual atau berkewajiban untuk membayar penjual.
Kewajiban pembeli terhadap penjual tidak berubah meskipun terjadi pencurian atau
kerusakan produk.
Pembeli memiliki substansial ekonomi yang berbeda dari penjual.
8
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
Penjual tidak memiliki kewajiban yang signifikan atas kinerja masa depan yang
terkait dengan penjualan.
Pengembalian dapat diestimasikan secara wajar.
Standar akuntansi mewajibkan para pemilik waralaba mengakui pendapatan komisi
waralaba dari penjualan waralaba pada saat seluruh jasa atau kondisi material tyang
terkait dengan penjualan sebagian besar telah dilaksanakan atau dipenuhi oleh
pemilik waralaba.
Perjanjian pembiayaan produk merupakan perjanjian yang melibatkan perpindahan
atau akuisisi persediaan oleh sponsor yang pada hakekatnya merupakan salah satu
cara untuk membiayai persediaan. Intinya, jika satu pihak yang menanggung resiki
dan imbalan kepemilikan memindahkan persediaan kepada pembeli pada saat
transaksi yang terkait setuju membeli kembali produk tersebut pada pihak ketiga,
maka itu merupakan perjanjian pembiayaan produk dan dibukukan sesuai dengan
transaksi pembiayaan, yaitu persediaan tetap disajikan pada laporan si penjual dan
penjual tidak mengakui adanya pendapatan.
Akuntansi untuk kontrak kontruksi jangka panjang mewajibkan perusahaan
menggunakan metde persantase penyelesaian jika taksiran biaya untuk
menyelesaikan suatu kontrak dan perkembangan dalam penyelesaian kontrak dapat
diestimasi secara wajar.
Dalam kontrak pekerjaan jangka panjang seperti kontrak jaminan produk dan kontrak
pemeliharaan peranti lunak pendapatan sering kali di tagih dimuka. Dalam kondisi
seperti ini, pendapatan diakui secara proporsional sepanjang keseluruhan periode
kontrak. Dasar pemikiran di balik akuntansi adalah meskipun pendapatan yang dapat
direalisasi , pendapatan tudak dapat diakui sampai periode kontrak berahkir
b. Analisis Dampak Pengakuan Pendapatan
Pencatatan pendapatan merupakan peristiwa yang sangat pentingdalam penetuan
laba. Analisis kita harus melihat metode akuntansi untuk memastikan apakah mereka
telah secara tepat mencerminkan relitas ekonomi. Kecendrungan dan insentif manajer
untuk mengukur pendapatan menciptakan berbagai ketentuan tentang subjek
pengakuan pendapatan oleh badan pengaturan akuntansi.
Menyadarinya akan adanya masalah pengakan pendapatan ini, SEC menyatakan
keyakinannyabahwa ketidakpastian yang signifikan sehubungan dengan kemampuan
penjual untuk merealisasikan penerimaan non-tunai yang berasal dari transaksi,
9
9
sering terjadi ketika pembeli memiliki sedikit modal, banyak kewajiban atau jika aset
pembeli sebagian besar berasal dari penjual. Pendapatan belum boleh diakui sampai,
arus kas aktivitas operasi cukup untuk mendanai layanan utang dan persyaratan
deviden atau investasi perusahaan pada entitas pembeli dapat dengan mudah diubah
dengan kas dan perusahaan tidak memiliki kewajiban lagi menurut perjanjian utang
ataupun perjanjian lainnya yang mengharuskan melakukan tambahan investasi pada
etintas pembeli.
10
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
b. Beban Peranti Lunak Komputer
Pengembangan peranti lunak komputer merupakan aktivitas khusus yang tidak sesuai
dengan pengeluaran aktivitas litbang normal. Pengembangan peranti lunak untuk
tujuan pemasaran merupakan aktivitas berjalan yang langsung mengarah pada
pendapatan berjalan atau masa depan. Praktik akuntansi yang berlaku saat ini untuk
pengeluaran peranti lunak komputer yang akan dijual, disewakan, atau dipasarkan
dengan cara lain engidentifikasi satu titik yang disebut dengan kelayakan teknology di
mana biaya dikapitalisasi dan dikaitkan dengan pendapatan di masa depan.
Pengeluaran yang terjadi setelah kelayakan teknologi hingga produk tersebut siap
dipasarkan kepada pelanggan, dikapitalisasi sebagai aset tidak berwujud. Biaya
tambahan untuk menggandakan peranti lunak dari master dan mengemasnya untuk
distribusi merupakan persediaan dan dibebankan erhadap pendapatan sebagai harga
pokok penjualan.
c. Biaya Eksplorasi dan Pengembangan pada Industri Pertambangan
Pencairan cadangan sumber daya alam baru merupakan hal yang penting bagi
perusahaan pada bidang industri pertambangan. Sama halnya dengan aktivitas
litbang, pencarian dan pengembangan sumber daya alam memiliki sifat yang berisiko
tinggi. Risiko yang terkait dengan ketidakpastian dan dalam penentuan laba,
ketidakpastian menimbulkan masalah pengukuran dan pengakuan. Akuntansi
succesessful effort untuk perusahaan minyak dan gas bumi. Standar ini meminta biaya
eksplorasi kecuali biayapengeboran sumur eksplorasi, dikapitalisasi saat terjadi.
Biaya-biaya ini dibebankan kemudian jika tidak berhasil , atau direklafisasi sebagai
aset yang dapat diamortisasi jika terbukti ditemukan cadangan minyak dan gas. SEC
tidak menyetujui pendekatan ini dan diganti dengan pendekatan akuntansi
pengakuan cadangan atau metode nilai sekarang.
Beragamnya metode perlakuan biaya eksplorasi dan pengembangan yang berlaku
untuk industri pertambangan menghalangi kita untuk membandingkan hasil
antarperusahaan. Akuntansi pada industri ini akan terus memiliki keberagaman. Dua
metode umum yang digunakan dan variasi metode tersebut dapat memberikan hasil
yang sangat jauh berbeda. Banyak analis memilih akunansi successful effort daripada
akuntansi full cost karena lebih baik dalam mengaitkan biaya dengan pendapatan yang
lebih konsisten dengan praktik akuntansi yang berlaku saat ini.
11
11
12
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
Yaitu memotivasi manajer untuk mencoba proyek yang lebih beresiko karena manajer
dapat memperoleh bagian dari kenaikan potensi euntungan., sekaligus mendapatkan
manfaat perlindungan terhadap penurunan seperti yang ditawarkan opsi saham. Oleh
karena itu, opsi saham ini sering kali diberikan kepada para manajer di industri yang
membutuhkan inovasi dan sedang berkembang untuk mendorong lebih banyak
pengambilan risiko. Manfaat opsi saham karyawan melalui kenaikan.motivasi
karyawanakan tercermin melalui pos secara tradisional, termasuk dalam laba seperti
enaikan pendapatan dan penurunan biaya.
Terdapat dua masalah akuntansi utama yang berhubungan dengan opsi saham. Dilusi
perlembar saham, metode saham diperoleh kembali menentukan sampai sejauh apa
dilusi berdasarkan harga eksekusi dan harga saham berlaku.beban kompensasi,
mewajibkan erusahaan mengakui biaya amortisasi pemberian opsi saham dalam laba
sebagai beban kompensasi berbasis saham. Nilai pemberian opsi saham dihitung
dengan mengalikan jumlah opsi yang diberikan dengan nialai wajar setiap opsi pada
tanggal pemberian. Meskipun beban kompensasi berbasis saham dibebankan pada
laba, beban ini tidak dilaporkan sebagai baris pos terpisah dalam laporan laba rugi.
Pemberian opsi saham akan menimbulkan manfaat dan biaya. Dampak manfaat akan
dicatat dalam laba melalui pendapatan yang lebih tinggi atau biaya lebih rendah yang
timbul dari pekerja yang termotivasi. Oleh sebab iu, mengaitkan pemberian opsi
dengan manfaat ini dianggap sebagai sesuatu yang masuk akal. Implasi analisisya
adlah meskipun kemungkinan penurunan nilai saham ekuitas saat ini harus
diperhitungkan, ia dapat diabaikan dalam perhitungan solvabilitas dan likuiditas.
Dengan demikian, seorang analis kredit harus mengeluarkan beban ompensasi
berbasis saham dari laba ketika menilai profitabilitas.
6. BIAYA BUNGA
Merupakan kompensasi atas penggunaan uang. Bunga merpakan kelebihan kas yang
dibayar atau ditagih atas jumlah uang yang dipinjam atau dipinjamkan.
a. Perhitungan Bunga
Beban bunga perusahaan merupakan tingkat nominal yang dibayarkan untuk
pendanaan melalui utang, termasuk pada kasus obligasi, amortisasi diskon, atau
premium. Kesulitan akan timbul saat perusahaan mengeluarkan utang konversi atau
13
13
utang dengan waran. Situasi ini menimbulkan tingkat nominal yang lebih rendah dari
biaya utang sejening yang tidak memberikan fitur tambahan ini.
b. Kapitalisasi Bunga
Kapitalisasi bunga diwajibkan sebagai bagian dari biaya aset yang sedang dibangun
atau diproduksi untuk digunakan sendiri oleh perusahaan. Tujuan apitalisasi bunga
adalah mengukur biaya akuisisi aset secara lebih akurat dan mengamortisasi biaya
akuisisi terhadap pendapatan yang diperoleh dari aktivitas tersebut.
c. Menganalisis Bunga
Beberapa berpendapatan bahwa mengabaikan nilai hak konversi dan menggunakan
tingkat bunga obligasi sebagai tukuran bunga akan mengabaikan biaya bunga
sesungguhnya. Sedikit berlawan dengan pendapatan ini adalah perhitungan laba per
lembar saham dilusian menggunakan jumlah saham yang dapat diterbitkan pada
kondisi terjadi konversi atas utang yang dapat dikonversi. Efek ini memberikan beban
tambahan pada tingkat bunga melalui dilusi laba per lembar saham. Untuk menilai
dampak kapitalisasi bunga terhadap laba bersih, analisis kita harus mengetahui
jumlah kapitalisasi bunga saat ini yang diebankan pada laba pada laba melalui
penyusutan dan amortisasi. Kita juga memerlukan jumlah ini untuk enghitung fixed
charge coverage ratio secara lebih akurat.
7. PAJAK PENGHASILAN
a. Akuntansi Pajak Penghasilan
Laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan sangat jauh berbeda dari laba kena
pajak, yang merupakan laba yang digunakan untuk menghitung kewajiban pajak
menurut peraturan pajak. Perbedaan temporer, merupakan perbedaan yang bersifat
sementara dan diharapkan akan dibalik di masa depan. Perbedaan ini merupakan
perbedaan waktu antara akuntansi pajak dan GAAP. Perbedaan tetap, merupakan
perbedaan yang bersifat tetap. Perbedaan ini terjadi karena peraturan pajak GAAP
memiliki perbedaan yang fundamental dalam memperlakukan pos-pos tertentu.
Perbedaan temporer dapat menyebabkan laba kena pajak sangat jauh berbeda dari
laba sebelum pajak yang dihitung berdasarkan GAAP. Oleh sebab itu, pembebanan
kewajiban pajak aktual tahun tersebut (dihitung menggunakan laba kena pajak)
terhadap laba GAAP sebelum pajak melanggar prinsip dasar pengaitan akuntansi dan
menghasilkan laba setelah pajak yang tidak stabil, bahkan tidak berarti. Untuk
14
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
menghindari masalah ini, akuntan menggunakan alokasi antarperiode yang dikenal
sebagai penyesuaian pajak tangguhan. Dasar penyesuaian pajak tangguhan adalah
untuk dapat mengaitkan beban pajak periode dengan laba sebelum pajak yang
dilaporkan menurut GAAP secara lebih baik. Dalam prosesnya, akuntansi pajak
tangguhan menciptakan pos neraca yang penting yang disebut aset pajak tangguhan
atau kewajiban pajak tangguhan.
Umumnya, kewajiban atau aset pajak tangguhan menunjukkan:
Kewajiban pajak tangguhan: laba GAAP lebih tinggi daripada laba kena pajak di masa
lalu; pembayaran pajak di masa lalu relatif lebih rendah sehingga pembayaran pajak
di masa depan diperkirakan akan relatif lebih tinggi;
Aset pajak tangguhan: laba GAAP lebih rendah daripada laba kena pajak di masa lalu;
pembayan pajak di masa lalu relatif lebih tinggi sehingga pembayaran pajak di masa
depan diperkirakan akan relatif lebih rendah.
Kewajiban (aset) pajak tangguhan memang memberikan informasi tentang arus kas
masa depan. Akan tetapi, kemampuan kewajiban atau aset untuk meramal arus kas
masa depan ini sangat bergantung pada perbedaan temporer yang dibalik di masa
mendatang.
Akuntansi pajak tangguhan diatur oleh SFAS 109. Meskipun tujuan akuntansi pajak
tangguhan adalah mengaitkan beban pajak dengan laba GAAP sebelum pajak,
akuntansi aset pajak tangguhan mengambil pendekatan aset kewajiban. Pendekatan
ini akan menaruh perhatian pada perhitungan pos neraca, aset, dan kewajiban pajak
tangguhan.
b. Analisis Pajak Penghasilan
Aset pajak tangguhan bukanlah aset (atau kewajiban) “sebenanrnya” dalam artian
mereka tidak memberikan manfaat masa depan atau menimbulkan kewajiban masa
depan apa pun kepada perusahaan. Oleh sebab itu, analisis mengeluarkan pos ini dari
neraca ketika melakukan analisis rasio. Aset (kewajiban) pajak tangguhan
mencerminkan potensi arus kas masa depan yang timbul dari pembalikan perbedaan
temporer. Namun, pembalikan ini dapat terjadi beberapa tahun kemudian, di mana
nilai sekarang dampak arus kas akan jauh lebih kecil dari pada yang tercatat pada
neraca. Oleh karena itu, beberapa analis merekomendasikan aset atau kewajiban ini
dihitung nilai sekarangnya. Pengungkapan pajak penghasilan berguna dalam
peramalan arus kas masa depan. Kita perlu mempertimbangkan perbedaan tetap dan
15
15
temporer dalam peramalan arus kas. Analisis harus mengevaluasi alasan mengapa
tarif pajak efektif berbeda dari tarif pajak wajib dengan melihat komponen yang
menyebabkan perbedaan tersebut. Khususnya mengidentifikasi komponen tidak
berulang yang memengaruhi tarif pajak untuk sementara waktu.
c. Manajemen Laba dan Kualitas Laba
Penyisihan penilaian adalah sarana yang populer bagi manajemen laba. Banyak analis
membandingkan laba GAAP dan laba kena pajak untuk mengevaluasi kualitas laba.
Adanya kewajiban (aset) pajak tangguhan dalam jumlah besar menunjukkan laba
GAAP di masa lalu lebih tinggi (lebih rendah) daripada laba kena pajak. Karenanya
perusahaan dengan kewajiban (aset) pajak tangguhan yang tinggi memiliki
kemungkinan akan menerapkan praktik akuntansi yang agresif
C. LATIHAN SOAL/TUGAS
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pos yang tidak berulang dalam analisis aktivitas
operasi ?
5. Apa yang dimaksud dengan beban yang ditangguhkan analisis aktivitas operasi ?
7. Jelaskan dan bagaimana cara menganalisis biaya bunga dalam analisis aktivitas
operasi ?
16
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
D. DAFTAR PUSTAKA
1. Subramanyam K.R dan Wild, J.John; 2014, Analisis Laporan Keuangan Edisi 10, Buku
2. Salemba Empat, Jakarta.
2. Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua.
Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.
3. Paramasivan C. & Subramanian T. Financial Management, New Age International
Publishers, New Delhi
4. Prof. Dr. Isti Fadah, MSi, Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar, Jember
5. Brigham & Houston (2011), Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, edisi 11,
Salemba empat, Jakarta.
6. Husnan, Suad, 1990. Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapan, Edisi Pertama,
Cetakan ketiga, BPFE Yogyakarta.
17
17