12 MODUL PERKULIAHAN
BAB Analisis
Laporan Keuangan
Analisis Prospektif
Abstract Kompetensi
Dalam modul ini dibahas mengenai Setelah mempelajari pokok bahasan
proses proyeksi, aplikasi analisis ini, diharapkan mahasiswa mampu
prospektif dalam model penilaian memahami dan mengerti proses
laba dan mengerti tren penggerak proyeksi, aplikasi analisis prospektif
nilai dalam model penilaian laba dan
mengerti tren penggerak nilai
1
1
PERTEMUAN 12
ANALISIS PROSPEKTIF
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Bab ini secara menyeluruh, diharapkan mahasiswa/mahasiswi mampu memahami hal-hal
sebagai berikut:
1.1. Memahami dan mengerti proses proyeksi
1.2. Memahami dan mengerti aplikasi analisis prospektif dalam model penilaian laba
1.3. Memahami dan mengerti tren penggerak nilai
B. DESKRIPSI MATERI
1. PENGERTIAN ANALISIS PROSPEKTIF
Analisis prospektif dapat dilakukan hanya setelah laporan keuangan historis
disesuaikan untuk mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat.
Analisis prospektif merupakan inti penilaian efek. Analisis prospektif juga berguna
untuk menguji ketepatan rencana strategis perusahaan. Untuk itu perlu di analisis
apakah perusahaan mampu menghasilkan arus kas yang cukup untuk mendanai
pertumbuhan yang diharapkan atau apakah perusahaan memerlukan pendanaan
utang atau ekuitas di masa depan. Perlu di analisis pula apakah rencana strategis kini
akan menghasilkan manfaat seperti yang diramalkan oleh manajemen perusahaan.
Dan akhirnya analisis propektif berguna bagi kreditor untuk menilai kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.Adanya efek atau investasi dalam
perusahaan menyebabkan perusahaan memerlukan adanya cara yang tepat dalam
penilaian kelayakan rencana-rencana strategis. Dalam penilaian efek dan ketepatan
rencana strategis perusahaan, dipelukan adanya analisis prospektif. Analisis ini
diperlukan dalam menentukan keputusan baik bagi investasi pemegang saham maupun
pinjaman. Bab ini member perhatian khusus proses proyeksi, penilaian laba dan
penggerak nilai.
Analisis prospektif merupakan langkah akhir dalam proses analisis laporan keuangan.
Analisis ini dapat dilakukan hanya setelah laporan keuangan historis disesuaikan untuk
mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat. Analisis prospektif meliputi
peramalan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi, dan laporan arus kas.Analisis
prospektif merupakan inti dari penilaian efek Analisis prospektif juga berguna untuk
menguji ketepatan rencana strategis perusahaan dan berguna bagi kreditor untuk
2
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Analisis prospektif
dapat dilakukan hanya setelah laporan keuangan historis disesuaikan untuk
mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat. Analis prospektif
merupakan inti penilaian efek
Analisis prospektif juga berguna untuk menguji ketepatan rencana strategis
perusahaan. Untuk itu perlu dianalisis apakah perusahaan mampu menghasilkan
arus kas yang cukup untuk mendanai pertumbuhan yang diharapkan atau apakah
perusahaan memerlukan pendanaan utang atau ekuitas di masa depan. Perlu
dianalisis pula apakah rencana strategis kini akan menghasilkan manfaat seperti
yang diramalkan oleh manajemen perusahaan. Dan akhirnya, analisis prospektif
berguna bagi kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajibannya. Analisis prospektif adalah suatu metode yang digunakan untuk
menganalisis permasalahan dalam sistem ahli yang dapat menggabungkan pembuat
keputusan dalam rangka menyusun kembali beberapa perencanaan dengan
pendekatan yang berbeda.
Masing-masing solusi yang dihasilkan berasal dari pendekatan yang direncanakan
dan bukan dari suatu rumusan yang bisa masing-masing kasus (Munchen, 1991
dalam Bourgeois, 2002). Tahapan analisis prospektif menurut Bourgeois (2002),
yaitu;
a. menerangkan tujuan studi;
b. melakukan identifikasi kriteria;
c. mendiskusikan kriteria yang telah ditentukan;
d. analisis pengaruh antar kriteria;
e. merumuskan kondisi faktor;
f. membangun dan memilih skenario dan
g. implikasi skenario.
Dalam metode prospektif, menentukan elemen kunci masa depan dilakukan dengan
tahapan yaitu;
a. mencatat seluruh elemen penting;
b. mengidentifikasi keterkaitan;
c. membuat tabel yang menggambarkan keterkaitan; dan
d. memilih elemen kunci masa depan.
3
3
Metode ini didasarkan pada suatu penggandaan matriks bujur sangkar (matriks
dengan jumlah baris dan kolom yang sama) yang berpangkat satu dalam beberapa
tahapan interasi untuk menyusun hirarki variabel-variabelnya. Analisis variabel
sistem dilakukan berdasarkan klasifikasi langsung dimana hubungan antar variabel
diperoleh secara langsung dari hasil identifikasi para pakar dan stakeholders.
Variabel-variabel dibedakan atas variabel pengaruh dan variabel ketergantungan
serta memperhitungkan jarak dan umpan balik dari setiap variabel terhadap
variabel lainnya. Identifikasi hubungan antar variabel dilakukan dengan
menggunakan data kategori skala berjenjang yang menunjukkan intensitas
hubungan.
2. PROSES PROYEKSI
Proses proyeksi dimulai dari laporan laba rugi, diikuti dengan neraca dan laporan
arus kas.
a. Proyeksi Laporan Keuangan
1) Proyeksi Laporan Laba-Rugi
Proses proyeksi dimulai dengan pertumbuhan penjualan yang diharapkan.
Dalam contoh ini digunakan tren historis untuk memprediksi tingkat
penjualan dimasa depan. Analisis lebih rinci melibatkan informasi eksternal
seperti :
Peta Persaingan,
apakah jumlah pesaing bertambah atau apakah pesaing yang lebih lemah
4
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
pada pertumbuhan.
dibandingkan dengan toko lama karena toko baru dapat meraih pasar
dari penjualan), sedangkan biaya tenaga kerja (gaji) serta biaya iklan
tetap dan merupakan fungsi dari jumlah aset yang dapat disusutkan. Untuk
untuk membeli aset baru apabila ada). Demikian pula halnya dengan beban
utang pada awal periode (saldo akhir utang berbunga pada periode
sebelumnya).
Contoh : LANGKAH I
PT. X
Laporan L/R per 31 Desember 2011 dan
Laporan L/R Proforma 31 Desember 2012
2011 2012 (Proforma)
Penjualan Bersih 34.450.288.560 48.230.403.984 (naik 40% dr Penjualan
bersih 2011)
HPP 27.498.976.340 38.498.566.876 (naik 40% dr Penjualan
bersih 2011)
5
5
Analisa pertama adalah pada akun penjualan, hal ini dikarenakan pendapatan
terbesar dr perusahaan adalah dari penjualan. Pada umumnya penjualan akan
mengalami kenaikan penjualan setiap tahun karena dipengaruhi oleh waktu
uang dan inflasi yang mempengaruhi harga bahan baku, kenaikan upah
buruh dan sebagainya.
Misalnya besar biaya persentase biaya variable untuk biaya operasi adalah
10% dari penjualan.
6
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
LANGKAH II
PT. X
Laporan L/R per 31 Desember 2011 dan Laporan L/R Proforma 31
Desember 2012
2011 2012
Penjualan Bersih 34.450.288.560 48.230.403.984
HPP:
- Variabel 7.498.976.340 10.498.566.876*
- Tetap 20.000.000.000 20.000.000.000
Laba Kotor 6.951.312.220 17.731.837.108
Biaya Operasional 3.445.028.856 4.823.040.398 (dibulatkan)**
- Variabel 1.094.763.156 1.094.763.156
- Tetap
EBIT 2.411.520.208 5.917.803.554
Note : Jelas dapat dilihat perbedaan yang begitu besar dari perolehan EBIT.
Terutama kita lihat dari laporan proforma (2012) yang sebelumnya kita
peroleh 3.155.350.904 menjadi 5.917.803.554 terjadi kenaikan. Hal ini
disebabkan adanya perhitungan biaya tanpa pemilahan sifat, setiap kenaikan
penjualan akan diikuti persentase yang sama dengan biaya-biaya.
Diperolehnya angka :
a. 7.498.976.340 + (40% x 7.498.976.340) = 10.498.566.876*
b. 20.000.000.000 angkanya selalu tetap karena fix cost besarnya tetap
disetiap tahunnya;
c. 48.230.403.984 x 10% = 4.823.040.398 (dibulatkan)**
d. 1.094.763.156 angkanya selalu tetap karena fix cost besarnya tetap
disetiap tahunnya;
Jadi apabila perusahaan yang dibuat adalah perusahaan lingkup kecil tanpa
menghiraukan adanya penggolongan biaya (variable atau tetap) dengan kata
lain perusahaan mengatakan semua biaya adalah biaya variable maka langkah
pertama yang akan kita ambil. Tetapi apabila perusahaan lingkup besar atau
di golongkan setiap kompunen biaya maka langkah II yang dipakai dalam
menuyusun proyeksi. Apalagi dapat diketahui bahwa volume penjualan di
perusahaan itu tinggi baik penurunan atau kenaikannya.
7
7
2) Proyeksi Neraca
Neraca perusahaan tahun 2011 berikut beberapa rasio disajikan proyeksi
laba rugi perusahaan. Ramalan terhadap neraca dapat meliputi beberapa
meliputi langkah-langkah berikut ini :
a) Buatlah proyeksi aset lancar selain kas, dengan menggunakan proyeksi
penjualan atau harga pokok penjualan dan rasio perputaran yang relevan
Proyeksi seperti dijelaskan dibawah ini
b) Buatlah proyeksi kenaikan aset tetap dengan estimasi pengeluaran modal
yang didasarkan pada tren historis atau informasi dalam bagian
Management Discussion and Analysis (MD&A) di laporan tahunan
c) Buatlah proyeksi kewajiban lancar selain utang dengan menggunakan
proyeksi penjualan atau harga pokok penjualan dan rasio perputaran
yang relevan
d) Hitunglah bagian lancar hutang jangka panjang (bagian yang jatuh
tempo) dari catatan utang jangka panjang
e) Utang jangka pendek lainnya diasumsikan tidak berubah dari tahun-
tahun sebelumnya kecuali menunjukan tren yang jelas berbeda
f) Saldo awal utang jangka panjang diasumsikan sama dengan utang jangka
panjang tahun lalu dikurangi dengan bagian yang jatuh tempo.
g) Asumsikan kewajiban jangka panjang lainnya sama dengan saldo tahun
lalu kecuali menunjukan tren yang jelas berbeda
h) Saham biasa awal diasumsikan sama dengan saldo tahun lalu
i) Laba ditahan diasumsikan sama dengan saldo tahun lalu ditambah
(dikurangi) dengan laba (rugi) bersih dan dikurang dividen yang
diperkirakan.
j) Pos ekuitas lainnya diasumsikan sama dengan saldo tahun, kecuali
menunjukkan tren yang jelas berbeda. Jumlah angka c) s.d j)
menghasilakn total kewajiban dan ekuitas. Karena total kewajiban dan
ekuitas sama dengan total aset, maka angka Kas diperoleh dari total aset
dikurangi item pada angka a) dan b). Pada titik ini kas akan terlalu tinggi
atau terlalu rendah. Selanjutnya, utang jangka panjang dan saham
disesuaikan untuk penerbitan (pembelian kembali) yang diperlukan
8
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
untuk mencapai tingkat kas yang diinginkan dan untuk mempertahankan
leverage keuangan historis.
Contoh :
Neraca perusahaan Tahun 2011 – 2012 berikut beberapa rasio disajikan
proyeksi laporan laba rugi perusahaan.
PT. X
Neraca
Per 31 Desember 2011 (dalam Rp)
AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar KEWAJIBAN LANCAR
Kas dan Bank 193.012.944 Hutang Dagang 6.185.561.705
Piutang Dagang 6.804.869.313 Hutang Pajak 1.130.836.955
Persediaan Barang 3.493.722.140 Hutang Bank 2.684.946.087
Dagangan
Jumlah AKtiva 10.491.604.397
Hutang Lancar 1.057.313.556
Lancar Lainnya
Jumlah Kewajiban 11.058.658.303
AKTIVA TETAP
Lancar
Inventaris 840.454.185 EKUITAS
Akm Penyusutan (523.279.228) Modal 1.050.000.000
Jumlah Aktiva 317.174.957 Laba (Rugi) Ditahan (3.453.883.785)
Tetap
Jumlah AKTIVA 10.808.779.354 Laba (Rugi) Tahun 2.154.004.837
Berjalan
Jumlah Ekuitas (249.878.948)
Jumlah 10.808.779.354
Kewajiban+Ekuitas
Menganalisa akun-akun mana saja yang diperkirakan akan naik, dan
dituangkan kedalamNeraca Proforma. Jika dalam perhitungan tersebut terjadi
ketidakseimbangan antara pos Aktiva dan Pos Pasiva, maka kita
diperbolehkan membuat angka penyeimbang (plug figure) sehingga menjadi
seimbang.
PT. X
Neraca Proforma
Per 31 Desember 2012 (dalam Rp)
AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar KEWAJIBAN LANCAR
Kas dan Bank 193.012.944 Hutang Dagang 2.009.600.166
Piutang Dagang 2.009.600.166 Hutang Pajak 1.130.836.955
Persediaan Barang 3.493.722.140 Hutang Bank 2.684.946.087
Dagangan
Jumlah AKtiva 10.491.604.397 Hutang Lancar 1.057.313.556
Lancar Lainnya
AKTIVA TETAP Jumlah Kewajiban 11.058.658.303
9
9
Lancar
Inventaris 840.454.185 EKUITAS
Akm Penyusutan (523.279.228) Modal 1.050.000.000
Jumlah Aktiva 317.174.957 Laba (Rugi) Ditahan 2.154.004.837
Tetap
Angka 6.537.111.163
Penyeimbang
Jumlah AKTIVA 12.550.621.370 Laba (Rugi) Tahun 2.154.004.837
Berjalan
Jumlah Ekuitas 5.667.924.606
Jumlah 12.550.621.370
Kewajiban+Ekuitas
ANALISA :
a. Analisa pertama adalah peningkatan omzet penjualan sebesar 40% dan
jumlah rata-rata piutang diperkirakan sebesar 50%. Dengan demikian
rata-rata umur piutang adalah 50% x 30 hari = 15 hari. Jadi (15/360) x
48.230.403.984 = 2.009.600.166 (dibulatkan).
b. Sekarang disisi Pasiva . Harga pokok pembelian bahan-bahan adalah 25%
dari harga penjualan yi : 25% x 48.230.403.984 = 12.057.600.996 dan
umur rata-rata hutang adalah 60 hari maka besarnya taksiran hutang
dagang adalah 60/360 x 12.057.600.996 = 2.009.600.166 (dibulatkan).
c. Besarnya R/E mengalami perubahan yaitu 2.463.919.769 asalnya dari
((3.453.883.785) + 5.917.803.554)
10
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
Arus kas bersih dari aktivitas operasi 2.435
Pengeluaran modal (3.419)
Arus kas bersih dari aktivitas investasi (3.419)
Utang jangka panjang 1.295
Tambahan modal disetor 20
Dividen (204)
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan 1.111
Perubahan bersih kas 127
Kas awal 499
Kas akhir $ 626
4) Analisis Sensitivitas
antara pos laporan laba rugi dengan pos neraca. Dalam contoh ini digunakan
rasio yang terakhir karena operasi perusahaan cukup stabil dan diasumsikan
penjualan perusahaan naik bertahap dari 5,69% tiga tahun yang lalu menjadi
7,93% tahun lalu. Jika diasumsikan kenaikan yang sama di tahun 2002
11
11
(most likely) terjadi. Analisis sensitivitas ini menunjukkan asumsi mana yang
lebih lanjut.
Model penilaian laba sisa menentukan nilai ekuitas pada saat t sebagai jumlah
nilai buku kini dan nilai sekarang laba sisa yang diperkirakan di masa depan.
Dimana BV merupakan nilai buku pada akhir periode t, RLT+n sebagai laba sisa
diperiode t+n, dan k sebagai biaya modal.laba sisa (residual, income) pada waktu t
Proses penilaian memerlukan estimasi laba bersih dimasa depan dan nilai buku
sebagai berikut :
o Pertumbuhan penjualan
12
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
1) Penjualan diharapkan tumbuh sebesar 8,9% di tahun 2001 dan 9,1% di tahun
2) Margin laba bersih diharapkan naik menjadi 9,2% dan 9,4% selama 2 tahun
3) Tingkat perputaran modal kerja bersih diharapkan tetap pada tingkat 11,83.
4) Tingkat perputaran aktiva tetap diharapkan tetap pada tingkat 1,99 kali.
5) Leverage keuangan juga diharapkan konstan pada tingkat sekarang sebesar
2,52 kali.
C. LATIHAN SOAL/TUGAS
1. Apa yang anda ketahui tentang analisis prospektif dan bagaimana tahapan analisis
prospektif menurut Bourgeois?
2. Bagaimana proses proyeksi dalam analisis prospektif dan berikan contoh dalam
analisis proses proyeksi ?
3. Bagaimana langkah-langkah rasio yang disajikan proyeksi laba rugi perusahaan
dalam meramal terhadap neraca ?
4. Bagaimana cara analisis proyeksi laporan arus kas dan jelaskan langkah langkah
berserta contohnya ?
5. Bagaimana cara memahami tentang analisis sensitivitas dan aplikasi analisis
prospektif dalam model penilaian laba sisa?
13
13
D. DAFTAR PUSTAKA
1. Subramanyam K.R dan Wild, J. John; 2014, Analisis Laporan Keuangan Edisi 10,
Buku 2. Salemba Empat, Jakarta.
2. Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua.
Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.
3. Paramasivan C. & Subramanian T. Financial Management, New Age International
Publishers, New Delhi
4. Prof. Dr. Isti Fadah, MSi, Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar, Jember
5. Brigham & Houston (2011), Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, edisi 11,
Salemba empat, Jakarta.
6. Husnan, Suad, 1990. Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapan, Edisi Pertama,
Cetakan ketiga, BPFE Yogyakarta.
14