Anda di halaman 1dari 14

Analisis Laporan Keuangan by.

TEAM TEACHING TEAM TEACHING


Analisis LaporanKeuangan
Faculty of Economic, Pamulang University
Email: dosen01030@unpam.com

12 MODUL PERKULIAHAN

BAB Analisis
Laporan Keuangan

Analisis Prospektif

Abstract Kompetensi
Dalam modul ini dibahas mengenai Setelah mempelajari pokok bahasan
proses proyeksi, aplikasi analisis ini, diharapkan mahasiswa mampu
prospektif dalam model penilaian memahami dan mengerti proses
laba dan mengerti tren penggerak proyeksi, aplikasi analisis prospektif
nilai dalam model penilaian laba dan
mengerti tren penggerak nilai

1
1

Analisis Laporan KEUANGAN


[BY. TEAM TEACHING] Analisis Laporan KEUANGAN

PERTEMUAN 12
ANALISIS PROSPEKTIF

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Bab ini secara menyeluruh, diharapkan mahasiswa/mahasiswi mampu memahami hal-hal
sebagai berikut:
1.1. Memahami dan mengerti proses proyeksi
1.2. Memahami dan mengerti aplikasi analisis prospektif dalam model penilaian laba
1.3. Memahami dan mengerti tren penggerak nilai

B. DESKRIPSI MATERI
1. PENGERTIAN ANALISIS PROSPEKTIF
Analisis prospektif dapat dilakukan hanya setelah laporan keuangan historis
disesuaikan untuk mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat.
Analisis prospektif merupakan inti penilaian efek. Analisis prospektif juga berguna
untuk menguji ketepatan rencana strategis perusahaan. Untuk itu perlu di analisis
apakah perusahaan mampu menghasilkan arus kas yang cukup untuk mendanai
pertumbuhan yang diharapkan atau apakah perusahaan memerlukan pendanaan
utang atau ekuitas di masa depan. Perlu di analisis pula apakah rencana strategis kini
akan menghasilkan manfaat seperti yang diramalkan oleh manajemen perusahaan.
Dan akhirnya analisis propektif berguna bagi kreditor untuk menilai kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.Adanya efek atau investasi dalam
perusahaan menyebabkan perusahaan memerlukan adanya cara yang tepat dalam
penilaian kelayakan rencana-rencana strategis. Dalam penilaian efek dan ketepatan
rencana strategis perusahaan, dipelukan adanya analisis prospektif. Analisis ini
diperlukan dalam menentukan keputusan baik bagi investasi pemegang saham maupun
pinjaman. Bab ini member perhatian khusus proses proyeksi, penilaian laba dan
penggerak nilai.
Analisis prospektif merupakan langkah akhir dalam proses analisis laporan keuangan.
Analisis ini dapat dilakukan hanya setelah laporan keuangan historis disesuaikan untuk
mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat. Analisis prospektif meliputi
peramalan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi, dan laporan arus kas.Analisis
prospektif merupakan inti dari penilaian efek Analisis prospektif juga berguna untuk
menguji ketepatan rencana strategis perusahaan dan berguna bagi kreditor untuk

2
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Analisis prospektif
dapat dilakukan hanya setelah laporan keuangan historis disesuaikan untuk
mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat. Analis prospektif
merupakan inti penilaian efek
Analisis prospektif juga berguna untuk menguji ketepatan rencana strategis
perusahaan. Untuk itu perlu dianalisis apakah perusahaan mampu menghasilkan
arus kas yang cukup untuk mendanai pertumbuhan yang diharapkan atau apakah
perusahaan memerlukan pendanaan utang atau ekuitas di masa depan. Perlu
dianalisis pula apakah rencana strategis kini akan menghasilkan manfaat seperti
yang diramalkan oleh manajemen perusahaan. Dan akhirnya, analisis prospektif
berguna bagi kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajibannya. Analisis prospektif adalah suatu metode yang digunakan untuk
menganalisis permasalahan dalam sistem ahli yang dapat menggabungkan pembuat
keputusan dalam rangka menyusun kembali beberapa perencanaan dengan
pendekatan yang berbeda.
Masing-masing solusi yang dihasilkan berasal dari pendekatan yang direncanakan
dan bukan dari suatu rumusan yang bisa masing-masing kasus (Munchen, 1991
dalam Bourgeois, 2002). Tahapan analisis prospektif menurut Bourgeois (2002),
yaitu;
a. menerangkan tujuan studi;
b. melakukan identifikasi kriteria;
c. mendiskusikan kriteria yang telah ditentukan;
d. analisis pengaruh antar kriteria;
e. merumuskan kondisi faktor;
f. membangun dan memilih skenario dan
g. implikasi skenario.
Dalam metode prospektif, menentukan elemen kunci masa depan dilakukan dengan
tahapan yaitu;
a. mencatat seluruh elemen penting;
b. mengidentifikasi keterkaitan;
c. membuat tabel yang menggambarkan keterkaitan; dan
d. memilih elemen kunci masa depan.

3
3

Analisis Laporan KEUANGAN


[BY. TEAM TEACHING] Analisis Laporan KEUANGAN

Metode ini didasarkan pada suatu penggandaan matriks bujur sangkar (matriks
dengan jumlah baris dan kolom yang sama) yang berpangkat satu dalam beberapa
tahapan interasi untuk menyusun hirarki variabel-variabelnya. Analisis variabel
sistem dilakukan berdasarkan klasifikasi langsung dimana hubungan antar variabel
diperoleh secara langsung dari hasil identifikasi para pakar dan stakeholders.
Variabel-variabel dibedakan atas variabel pengaruh dan variabel ketergantungan
serta memperhitungkan jarak dan umpan balik dari setiap variabel terhadap
variabel lainnya. Identifikasi hubungan antar variabel dilakukan dengan
menggunakan data kategori skala berjenjang yang menunjukkan intensitas
hubungan.

2. PROSES PROYEKSI
Proses proyeksi dimulai dari laporan laba rugi, diikuti dengan neraca dan laporan
arus kas.
a. Proyeksi Laporan Keuangan
1) Proyeksi Laporan Laba-Rugi
Proses proyeksi dimulai dengan pertumbuhan penjualan yang diharapkan.
Dalam contoh ini digunakan tren historis untuk memprediksi tingkat
penjualan dimasa depan. Analisis lebih rinci melibatkan informasi eksternal
seperti :

 Tingkat aktivitas ekonomi makro yang diharapkan.

Karena pembelian pelanggan dipengaruhi oleh tingkat penghasilan

pribadi yang bisa dibelanjakan (personal disposable income), analisis

mengikut sertakan estimasi yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi

pada umumnya dan pertumbuhan penjualan eceran pada khususnya.

Sebagai contoh, bila ekonomi membaik, dapat diproyeksikan adanya

kenaikan penjualan dibandingkan penjualan tahun lalu.

 Peta Persaingan,

apakah jumlah pesaing bertambah atau apakah pesaing yang lebih lemah

menghentikan operasinya. Perubahan peta persaingan akan

mempengaruhi proyeksi atas unit penjualan maupun kemampuan

4
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING

perusahaan untuk menaikan harga. Kedua hal tersebut akan berdampak

pada pertumbuhan.

 Bauran Toko baru dan toko lama.

Toko baru umumnya menikmati kenaikan penjualan yang lebih besar

dibandingkan dengan toko lama karena toko baru dapat meraih pasar

yang tidak tertangani dengan baik atau menyediakan komposisi barang

terkini dibandingkan dengan pesaing yang ada. Toko lama umumnya

tumbuh seiring dengan tingkat pertumbuhan ekonomi lokal secara

keseluruhan. Karenanya analisis harus mempertimbangkan rencana

ekspansi yang diumumkan oleh manajemen.


Setelah penjualan diproyeksi, margin laba kotor diproyeksi beradasarkan tren

historis, kekuatan ekonomi dan tingkat kompetisi pasar. Biaya penjualan,

umum dan administrasi biasanya diasumsikan tetap konstan (tiak bergantung

dari penjualan), sedangkan biaya tenaga kerja (gaji) serta biaya iklan

memerlukan estimasi lebih lanjut. Beban penyusutan merupakan pos

material dan harus diproyeksi secara terpisah. Penyusutan merupakan beban

tetap dan merupakan fungsi dari jumlah aset yang dapat disusutkan. Untuk

itu beban penyusutan harus dihitung berdasarkan persentase penyusutan

dikalikan saldo akhir aset di tahun sebelumnya (ditambah pengeluaran modal

untuk membeli aset baru apabila ada). Demikian pula halnya dengan beban

bunga yang dihitung berdasrkan persentase suku bunga dikalikan dengan

utang pada awal periode (saldo akhir utang berbunga pada periode

sebelumnya).

Contoh : LANGKAH I
PT. X
Laporan L/R per 31 Desember 2011 dan
Laporan L/R Proforma 31 Desember 2012
2011 2012 (Proforma)
Penjualan Bersih 34.450.288.560 48.230.403.984 (naik 40% dr Penjualan
bersih 2011)
HPP 27.498.976.340 38.498.566.876 (naik 40% dr Penjualan
bersih 2011)
5
5

Analisis Laporan KEUANGAN


[BY. TEAM TEACHING] Analisis Laporan KEUANGAN

Laba Kotor 6.951.312.220 9.731.837.108


Biaya Operasional 4.539.792.012 4.823.040.398 (dibulatkan) (naik 10% dr
Penjualan bersih 2012)
EBIT 2.411.520.208 4.908.796.710
Biaya Bunga (6.151.110) 964.608.080 (naik 2% dr Penjualan
(Dibulatkan) bersih 2012)
EBT 2.405.369.098 3.944.188.630
Pajak 20% (481.073.820) 788.837.726
Laba Bersih 1.924.295.278 3.155.350.904
Note : Proyeksi menggunakan Persentase Penjualan

Analisa pertama adalah pada akun penjualan, hal ini dikarenakan pendapatan
terbesar dr perusahaan adalah dari penjualan. Pada umumnya penjualan akan
mengalami kenaikan penjualan setiap tahun karena dipengaruhi oleh waktu
uang dan inflasi yang mempengaruhi harga bahan baku, kenaikan upah
buruh dan sebagainya.

Kelemahan Persentase Penjualan


Berdasarkan data yang diperoleh bahwa proyeksi Laporan keuangan dengan
metode penjualan adalah kurang akuransinya angka hasil proyeksi. Hal ini
terjadi akibat digunakannya rasio historis antara penjualan dan HPP, biaya
operasi, dan biaya bunga. Rasio ini akan menimbulkan kesan bahwa semua
kompunen biaya adalah biaya variable atau tidak ada biaya tetap. Masalah
akan muncul jika terjadi penurunan atau kenaikan volume penjualan.
Perubahan pada volume penjualan akan diikuti oleh perubahan persentase
yang sama besarnya dalam ketiga factor tersebut. Hal ini mengurangi tingkat
akuransi proyeksi laporan yang dibuat.
Tetapi kelemahan ini dapat dihilangkan dengan cara membagi komponen-
kompunen biaya menurut sifat masing-masing. Misalnya setiap kompunen
biaya dipilih menjadi biaya variable dan biaya tetap. Setelah itu ditetapkan
besarnya persentase untuk tiap kompunen biaya.

Misalnya besar biaya persentase biaya variable untuk biaya operasi adalah
10% dari penjualan.

6
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
LANGKAH II
PT. X
Laporan L/R per 31 Desember 2011 dan Laporan L/R Proforma 31
Desember 2012
2011 2012
Penjualan Bersih 34.450.288.560 48.230.403.984
HPP:
- Variabel 7.498.976.340 10.498.566.876*
- Tetap 20.000.000.000 20.000.000.000
Laba Kotor 6.951.312.220 17.731.837.108
Biaya Operasional 3.445.028.856 4.823.040.398 (dibulatkan)**
- Variabel 1.094.763.156 1.094.763.156
- Tetap
EBIT 2.411.520.208 5.917.803.554
Note : Jelas dapat dilihat perbedaan yang begitu besar dari perolehan EBIT.

Terutama kita lihat dari laporan proforma (2012) yang sebelumnya kita
peroleh 3.155.350.904 menjadi 5.917.803.554 terjadi kenaikan. Hal ini
disebabkan adanya perhitungan biaya tanpa pemilahan sifat, setiap kenaikan
penjualan akan diikuti persentase yang sama dengan biaya-biaya.
Diperolehnya angka :
a. 7.498.976.340 + (40% x 7.498.976.340) = 10.498.566.876*
b. 20.000.000.000 angkanya selalu tetap karena fix cost besarnya tetap
disetiap tahunnya;
c. 48.230.403.984 x 10% = 4.823.040.398 (dibulatkan)**
d. 1.094.763.156 angkanya selalu tetap karena fix cost besarnya tetap
disetiap tahunnya;

Jadi apabila perusahaan yang dibuat adalah perusahaan lingkup kecil tanpa
menghiraukan adanya penggolongan biaya (variable atau tetap) dengan kata
lain perusahaan mengatakan semua biaya adalah biaya variable maka langkah
pertama yang akan kita ambil. Tetapi apabila perusahaan lingkup besar atau
di golongkan setiap kompunen biaya maka langkah II yang dipakai dalam
menuyusun proyeksi. Apalagi dapat diketahui bahwa volume penjualan di
perusahaan itu tinggi baik penurunan atau kenaikannya.

7
7

Analisis Laporan KEUANGAN


[BY. TEAM TEACHING] Analisis Laporan KEUANGAN

2) Proyeksi Neraca
Neraca perusahaan tahun 2011 berikut beberapa rasio disajikan proyeksi
laba rugi perusahaan. Ramalan terhadap neraca dapat meliputi beberapa
meliputi langkah-langkah berikut ini :
a) Buatlah proyeksi aset lancar selain kas, dengan menggunakan proyeksi
penjualan atau harga pokok penjualan dan rasio perputaran yang relevan
Proyeksi seperti dijelaskan dibawah ini
b) Buatlah proyeksi kenaikan aset tetap dengan estimasi pengeluaran modal
yang didasarkan pada tren historis atau informasi dalam bagian
Management Discussion and Analysis (MD&A) di laporan tahunan
c) Buatlah proyeksi kewajiban lancar selain utang dengan menggunakan
proyeksi penjualan atau harga pokok penjualan dan rasio perputaran
yang relevan
d) Hitunglah bagian lancar hutang jangka panjang (bagian yang jatuh
tempo) dari catatan utang jangka panjang
e) Utang jangka pendek lainnya diasumsikan tidak berubah dari tahun-
tahun sebelumnya kecuali menunjukan tren yang jelas berbeda
f) Saldo awal utang jangka panjang diasumsikan sama dengan utang jangka
panjang tahun lalu dikurangi dengan bagian yang jatuh tempo.
g) Asumsikan kewajiban jangka panjang lainnya sama dengan saldo tahun
lalu kecuali menunjukan tren yang jelas berbeda
h) Saham biasa awal diasumsikan sama dengan saldo tahun lalu
i) Laba ditahan diasumsikan sama dengan saldo tahun lalu ditambah
(dikurangi) dengan laba (rugi) bersih dan dikurang dividen yang
diperkirakan.
j) Pos ekuitas lainnya diasumsikan sama dengan saldo tahun, kecuali
menunjukkan tren yang jelas berbeda. Jumlah angka c) s.d j)
menghasilakn total kewajiban dan ekuitas. Karena total kewajiban dan
ekuitas sama dengan total aset, maka angka Kas diperoleh dari total aset
dikurangi item pada angka a) dan b). Pada titik ini kas akan terlalu tinggi
atau terlalu rendah. Selanjutnya, utang jangka panjang dan saham
disesuaikan untuk penerbitan (pembelian kembali) yang diperlukan

8
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
untuk mencapai tingkat kas yang diinginkan dan untuk mempertahankan
leverage keuangan historis.
Contoh :
Neraca perusahaan Tahun 2011 – 2012 berikut beberapa rasio disajikan
proyeksi laporan laba rugi perusahaan.
PT. X
Neraca
Per 31 Desember 2011 (dalam Rp)
AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar KEWAJIBAN LANCAR
Kas dan Bank 193.012.944 Hutang Dagang 6.185.561.705
Piutang Dagang 6.804.869.313 Hutang Pajak 1.130.836.955
Persediaan Barang 3.493.722.140 Hutang Bank 2.684.946.087
Dagangan
Jumlah AKtiva 10.491.604.397
Hutang Lancar 1.057.313.556
Lancar Lainnya
Jumlah Kewajiban 11.058.658.303
AKTIVA TETAP
Lancar
Inventaris 840.454.185 EKUITAS
Akm Penyusutan (523.279.228) Modal 1.050.000.000
Jumlah Aktiva 317.174.957 Laba (Rugi) Ditahan (3.453.883.785)
Tetap
Jumlah AKTIVA 10.808.779.354 Laba (Rugi) Tahun 2.154.004.837
Berjalan
Jumlah Ekuitas (249.878.948)
Jumlah 10.808.779.354
Kewajiban+Ekuitas
Menganalisa akun-akun mana saja yang diperkirakan akan naik, dan
dituangkan kedalamNeraca Proforma. Jika dalam perhitungan tersebut terjadi
ketidakseimbangan antara pos Aktiva dan Pos Pasiva, maka kita
diperbolehkan membuat angka penyeimbang (plug figure) sehingga menjadi
seimbang.
PT. X
Neraca Proforma
Per 31 Desember 2012 (dalam Rp)
AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar KEWAJIBAN LANCAR
Kas dan Bank 193.012.944 Hutang Dagang 2.009.600.166
Piutang Dagang 2.009.600.166 Hutang Pajak 1.130.836.955
Persediaan Barang 3.493.722.140 Hutang Bank 2.684.946.087
Dagangan
Jumlah AKtiva 10.491.604.397 Hutang Lancar 1.057.313.556
Lancar Lainnya
AKTIVA TETAP Jumlah Kewajiban 11.058.658.303
9
9

Analisis Laporan KEUANGAN


[BY. TEAM TEACHING] Analisis Laporan KEUANGAN

Lancar
Inventaris 840.454.185 EKUITAS
Akm Penyusutan (523.279.228) Modal 1.050.000.000
Jumlah Aktiva 317.174.957 Laba (Rugi) Ditahan 2.154.004.837
Tetap
Angka 6.537.111.163
Penyeimbang
Jumlah AKTIVA 12.550.621.370 Laba (Rugi) Tahun 2.154.004.837
Berjalan
Jumlah Ekuitas 5.667.924.606
Jumlah 12.550.621.370
Kewajiban+Ekuitas

ANALISA :
a. Analisa pertama adalah peningkatan omzet penjualan sebesar 40% dan
jumlah rata-rata piutang diperkirakan sebesar 50%. Dengan demikian
rata-rata umur piutang adalah 50% x 30 hari = 15 hari. Jadi (15/360) x
48.230.403.984 = 2.009.600.166 (dibulatkan).
b. Sekarang disisi Pasiva . Harga pokok pembelian bahan-bahan adalah 25%
dari harga penjualan yi : 25% x 48.230.403.984 = 12.057.600.996 dan
umur rata-rata hutang adalah 60 hari maka besarnya taksiran hutang
dagang adalah 60/360 x 12.057.600.996 = 2.009.600.166 (dibulatkan).
c. Besarnya R/E mengalami perubahan yaitu 2.463.919.769 asalnya dari
((3.453.883.785) + 5.917.803.554)

3) Proyeksi Laporan Arus Kas

Proyeksi laporan arus kas disajikan pada tabel dibawah ini.

Proyeksi Laporan Arus Kas Target Corporation


Estimasi Tahun 2002
Laba bersih $1,378
Penyesuaian laba menjadi arus kas:
Penyusutan 1.263
Piutang usaha (310)
Persediaan (360)
Utang usaha 336
Beban akrual 127
Pajak 1

10
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
Arus kas bersih dari aktivitas operasi 2.435
Pengeluaran modal (3.419)
Arus kas bersih dari aktivitas investasi (3.419)
Utang jangka panjang 1.295
Tambahan modal disetor 20
Dividen (204)
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan 1.111
Perubahan bersih kas 127
Kas awal 499
Kas akhir $ 626

Kelemahan dalam Model Proyeksi Keuangan


 Model proyeksi keuangan tidak mengindikasikan kebijakan keuangan
mana yang paling baik, namun hanya menggambarkan beberapa
alternative kondisi;
 Banyak simplifikasi dari keadaan sebenarnya sedangkan keadaan
sebenarnya dapat berubah menjadi hal yang tidak diduga sebelumnya;
 Tanpa perencanaan jangka pendek perusahaan seperti dalam laut yang
berombak tanpa kemudi untuk pegangan. Perencanaan keuangan harus
diterjemahkan dalam detail anggaran keuangan dan operasi.

4) Analisis Sensitivitas

Proyeksi laporan keuangan didasarkan pada hubungan yang diharapkan

antara pos laporan laba rugi dengan pos neraca. Dalam contoh ini digunakan

rasio yang terakhir karena operasi perusahaan cukup stabil dan diasumsikan

tidak terdapat perubahan besar dalam strategi operasi.

Namun asumsi-asumsi tersebut dapat divariasikan untuk menganalisis

dampaknya pada kebutuhan dana, pengembalian aktiva dan ekuitas, dan

sebagainya. Sebagai contoh persentase pengeluaranmodal terhadap

penjualan perusahaan naik bertahap dari 5,69% tiga tahun yang lalu menjadi

7,93% tahun lalu. Jika diasumsikan kenaikan yang sama di tahun 2002

menjadi 9%, pengeluaran modal akan naik menjadi$3,83 miliar, yang

11
11

Analisis Laporan KEUANGAN


[BY. TEAM TEACHING] Analisis Laporan KEUANGAN

memerlukandana tambahan sebesar $500 juta. Kenaikan yang sama juga

dapat berasal dari penurunan perputaran piutang dan perputaran persediaan.

Analis seringkali menyiapkan beberapa proyeksi untuk menguji skenario

terbaik (terburuk) sebagai tambahan atas skenario yang ‘paling mungkin’

(most likely) terjadi. Analisis sensitivitas ini menunjukkan asumsi mana yang

memiliki dampak paling besar pada hasil keuangan dan sebagai

konsekuensinya, membantu identifikasi area yang memerlukan pemeriksaan

lebih lanjut.

b. Aplikasi Analisis Prospektif Dalam Model Penilaian Laba Sisa

Model penilaian laba sisa menentukan nilai ekuitas pada saat t sebagai jumlah

nilai buku kini dan nilai sekarang laba sisa yang diperkirakan di masa depan.

E t RIt 1  E t (RIt  2 ) Et ( RIt  3 )


Vt  BVt     ....
(1  k)1 (1  k) 2 (1  k )3

Dimana BV merupakan nilai buku pada akhir periode t, RLT+n sebagai laba sisa

diperiode t+n, dan k sebagai biaya modal.laba sisa (residual, income) pada waktu t

didefinisikan sebagai laba bersih komperhensif dikurangi pembebanan pada nilai

buku awal, yaitu Rlt = Nlt – (k x BVt – 1).

Proses penilaian memerlukan estimasi laba bersih dimasa depan dan nilai buku

ekuitas pemegang saham. Model penilaian memerlukan estimasi atas 6 parameter

sebagai berikut :

o Pertumbuhan penjualan

o Margin Laba Bersih (laba bersih/ penjualan)

o Perputaran Modal Kerja Bersih (penjualan / modal kerja bersih)

o Perputaran Aktiva Tetap (penjualan / aktiva tetap)

o Leverage keuangan (aktiva operasi / ekuitas)

o Biaya modal ekuitas

12
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING

Contoh dapat dilihat pada tampilan di bawah ini:

1) Penjualan diharapkan tumbuh sebesar 8,9% di tahun 2001 dan 9,1% di tahun

2002, kemudian menurun pada tingkat pertumbuhan 8%, 7% dan 6% untuk

tiga tahu berikutnya. Periode 5 tahun ini merupakan ”horizon peramalan”

(forecast horizon), periode waktu di mana kita memiliki keyakinan tertinggi

atas estimasi kita.

2) Margin laba bersih diharapkan naik menjadi 9,2% dan 9,4% selama 2 tahun

berikutnya dan kemudian bertahan pada persentase tersebut.

3) Tingkat perputaran modal kerja bersih diharapkan tetap pada tingkat 11,83.

4) Tingkat perputaran aktiva tetap diharapkan tetap pada tingkat 1,99 kali.
5) Leverage keuangan juga diharapkan konstan pada tingkat sekarang sebesar

2,52 kali.

6) Biaya modal ekuitas diperkirakan sebesar 12,5% (biaya modal ekuitas

ditentukan oleh capital assets pricing model (CAPM).

C. LATIHAN SOAL/TUGAS

1. Apa yang anda ketahui tentang analisis prospektif dan bagaimana tahapan analisis
prospektif menurut Bourgeois?
2. Bagaimana proses proyeksi dalam analisis prospektif dan berikan contoh dalam
analisis proses proyeksi ?
3. Bagaimana langkah-langkah rasio yang disajikan proyeksi laba rugi perusahaan
dalam meramal terhadap neraca ?
4. Bagaimana cara analisis proyeksi laporan arus kas dan jelaskan langkah langkah
berserta contohnya ?
5. Bagaimana cara memahami tentang analisis sensitivitas dan aplikasi analisis
prospektif dalam model penilaian laba sisa?

13
13

Analisis Laporan KEUANGAN


[BY. TEAM TEACHING] Analisis Laporan KEUANGAN

D. DAFTAR PUSTAKA

1. Subramanyam K.R dan Wild, J. John; 2014, Analisis Laporan Keuangan Edisi 10,
Buku 2. Salemba Empat, Jakarta.
2. Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua.
Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.
3. Paramasivan C. & Subramanian T. Financial Management, New Age International
Publishers, New Delhi
4. Prof. Dr. Isti Fadah, MSi, Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar, Jember
5. Brigham & Houston (2011), Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, edisi 11,
Salemba empat, Jakarta.
6. Husnan, Suad, 1990. Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapan, Edisi Pertama,
Cetakan ketiga, BPFE Yogyakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai