7.1. PENDAHULUAN
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi, return dapat berupa:
1. Return realisasian (realized return)
Merupakan return yang telah terjadi, dihitung menggunakan data historis.
Return realisasian penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja
dari perusahaan dan sebagai dasar penentuan return ekspektasian dan risiko di
masa datang.
2. Return ekspektasian (expected return)
Merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa
mendatang dan sifatnya belum terjadi.
Capital gain (loss) adalah selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan
harga periode yang lalu.
1
Dengan demikian return total dapat juga dinyatakan sebagai berikut:
Untuk saham biasa yang membayar dividen periodik sebesar D t rupiah per-
Dt
lembarnya maka yield adalah sebesar dan return total dapat dinyatakan sebagai
P t−1
berikut:
2
Return total hanya mengukur perubahan kemakmuran pada saat waktu tertentu saja,
tetapi tidak mengukur total dari kemakmuran yang dimiliki. Untuk mengetahui total
kemakmuran, indeks kemakmuran kumulatif dapat digunakan. IKK mengukur
akumulasi semua return mulai dari kemakmuran awal (KK0) yang dimiliki, yaitu
dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:
Notasi :
IKK = indeks kemakmuran kumulatif, mulai dari periode pertama sampai ke n.
KK0 = kekayaan awal, biasanya digunakan nilai Rp 1.
Rt = return periode ke-t , mulai dari awal periode (t=1) sampai ke akhir periode
(t=n).
Notasi :
RIA = return disesuaikan dengan tingkat inflasi.
R = return nominal.
IF = tingkat inflasi.
3
Notasi :
RG = rata-rata geometrik.
Ri = return untuk period e ke-i.
n = jumlah dari return.
Jadi, metode rata-rata geometrik lebih tepat digunakan untuk situasi yang harus
melibatkan pertumbuhan, sedangkan metode rata-rata aritmatika lebih tepat
digunakan untuk menghitung rata-rata untuk satu periode yang sama dari banyak
return tanpa melibatkan pertumbuhan.
Rata-rata geometrik banyak digunakan untuk menghitung indeks kemakmuran
kumulatif. Jika rata-rata geometrik diketahui maka indeks kemakmuran kumulatif
untuk suatu periode tertentu dapat dihitung dengan rumus:
Notasi :
IKK = indeks kemakmuran kumulatif.
t = periode ke-t.
n = lama periode dari periode dasar ke periode ke-t.
bv = nilai dasar.
4
7.3.1. Berdasarkan Nilai Ekspektasian Masa Depan
Return ekspektasian dapat dihitung dengan metode nilai ekspektasian, yaitu
mengalikan masing-masing hasil masa depan dengan profitabilitas kejadiannya dan
menjumlah semua produk perkalian tersebut. Secara matematik, return ekspektasian
metode nilai ekspektasian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Notasi:
E(Ri) = return ekspektasian suatu aktiva atau sekuritas ke-i
Rij = hasil masa depan ke-j untuk sekuritas ke-i
Pj = probabilitas hasil masa depan ke-j
n = jumlah dari hasil masa depan.
5
7.4. RISIKO
Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko yang
harus ditanggung maka semakin besar return yang harus dikompensasikan. Risiko
sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari outcome yang diterima
dengan yang diekspektasi.
Van Horne dan Wachowics, Jr (1992) mendefinisikan risiko sebagai variabilitas
return terhadap return yang diharapkan. Untuk menghitung risiko, metode yang
banyak digunakan adalah deviasi standar yang mengukur absolut penyimpangan
nilai-nilai yang sudah terjadi dengan nilai ekspektasianya.
Selain deviasi standar, risiko juga dapat dinyatakan dalam bentuk varian. Varian
adalah kuadrat dari deviasi standar sebagai berikut :
Var(Ri) = SDi2 = E ([Ri – E(Ri)]2)
Rumus varian dapat ditulis dengan dinyatakan dalam bentuk probabilitas. Misal
[Ri – E(Ri)]2 = Ui , maka Var(Ri) dapat ditulis :
Var(Ri) = E(Ui)
n
= ∑ U ij. P j
j=1
Notasi :
SD = standar deviation.
6
Xi = nilai ke-i.
E(Xi) = nilai ekspektasian.
n = jumlah dari observasi data historis untuk sampel besar dengan n (paling
sedikit 30 observasi) dan untuk sample kecil digunakan (n-1).
Notasi :
CVi = coefficient of Variation untuk aktiva ke-i.
Dari rumus koefisien variasi dapat diartikan bahwa semakin kecil nilai CV
semakin baik aktiva tersebut. Semakin kecil CV menunjukkan semakin kecil risiko
aktiva dan semakin besar return ekspektasinya.
2. Properti 2
Nilai ekspektasian dari perkalian sebuah variabel acak X dengan sebuah
konstanta k adalah sama dengan nilai ekspektasian dari variabel acak itu sendiri
dikalikan dengan konstantanya, yaitu sebagai berikut:
E (k . X) = k . E (X)
7
3. Properti 3
Varian dari penjumlahan suatu variabel acak X dengan sebuah konstanta k
adalah sama dengan varian dari variabel acak tersebut, yaitu sebagai berikut:
Var (X+k) = Var (X)
4. Properti 4
Varian dari perkalian sebuah variabel acak X dengan sebuah konstanta k adalah
sama dengan varian dari variabel acak itu sendiri dikalikan dengan kuadrat
konstantanya, yaitu sebagai berikut:
Var (k . X) = k2 . Var (X)
7.7. SEMIVARIANCE
Pengukur risiko seharusnya hanya memasukkan nilai-nilai dibawah nilai yang
diekspektasi saja. Apabila hanya nilai-nilai satu sisi saja yang digunakan yaitu nilai-
nilai di bawah nilai ekspektasinya, maka ukuran risiko semacam ini disebut dengan
semivariance yang dihitung dengan rumus sebagai berikut:
8
untuk return yang belum terjadi. Untuk return realisasian, hubungan positif ini
dapat tidak terjadi. Untuk pasar yang tidak rasional, kadang kala return realisasian
yang tinggi tidak pasti mempunyai risiko yang tinggi pula. Bahkan keadaan
sebaliknya dapat terjadi, yaitu return realisasian yang tinggi hanya mempunyai
risiko yang kecil.