Anda di halaman 1dari 31

Manajemen Investasi dan Portofolio

Dosen Pengampu : Izra Berakon, S.E.I., M.Sc.

PEMILIHAN
PORTOFOLIO
Kelompok 10
Pujiyanti (20108030029)
R.M. Moh. Fadhillah Daffa (20108030071)
Atani Salma (201080030129)
Ilma Nurrohma (20108030144)
MENENTUKAN ATTAINABLE
SET DAN EFFICIENT SET

Attainable set atau sering disebut sebagai


opportunity set adalah seluruh set yang Akan tetapi, investor yang rasional
memberikan kemungkinan pembentukan tidak akan memilih portofolio yang
portofolio dari aset-aset yang tersedia. tidak efisien. Kumpulan (set) dari
portofolio yang efisien ini disebut
Semua titik di attainable set menyediakan dengan efficient set atau efficient
semua kemungkinan portofolio baik yang frontier.
efisien maupun yang tidak efisien yang
dapat dipilih oleh investor.
Korelasi Antara Sekuritas adalah Positif Sempurna
Untuk korelasi positif sempurna dua buah aktiva Jika dinyatakan dengan deviasi standar, maka deviasi
A dan B, yaitu ρAB = +1, maka rumus varian standar portofolio dengan korelasi positif sempurna adalah :
portofolio menjadi:
σp = √ a2. σA2+(1-a)2. σB2+2.a.(1-a). σA. σB
σp2 = a2. σA2+b2. σB2+2.a.b. σA. σB
Nilai-nilai di dalam akar merupakan bentuk (A2+B2+2.A.B)
Nilai a adalah besarnya proporsi saham A dan yang selanjutnya dapat dinyatakan dalam bentuk (A+B) 2,
nilai b adalah besarnya proporsi saham B di sehingga rumus deviasi di atas dapat juga ditulis sebagai :
dalam portofolio. Total nilai a dan b adalah 1,
maka a + b = 1 atau b adalah sama dengan (1-a). σp = √(a. σA+ (1-a). σB)2
Substitusikan nilai b dengan nilai (1-a), maka
rumus varian portofolio di atas menjadi :
σp= a. σA+ (1-a). σB (9-1)

σp2 = a2. σA2+(1-a)2. σB2+2.a.(1-a). σA. σB


Dari rumus (9-1) di atas terlihat bahwa risiko dari portofolio untuk korelasi positif sempurna merupakan rata-rata tertimbang dari risiko
masing-masing sekuritas. Dengan kata lain, untuk kasus korelasi positif sempurna, portofolio tidak dapat menurunkan risiko.

Uraian lebih lanjut deviasi standar di rumus (9-1) sehingga menjadi : σp = a. σA + σB-a. σB atau :
(9-2)
σp = σB+ (σA- σB).a

Proporsi sekuritas A yaitu sebesar a dapat ditentukan sebagai fungsi dari σa, σb dan σp. Dari rumus (9-2) nilai dari a dapat dinyatakan
sebagai :

a= (9-3)

Selanjutnya return ekspektasian dari portofolio untuk dua buah sekuritas (proporsi sekuritas pertama adalah a dan sekuritas kedua
adalah (1-a) yang dihitung dapat dinyatakan sebagai

E(Rp) = a . E (RA) . (1 – a) . E (RB) (9-4)


Substitusikan nilai a di rumus (9-3) ke dalam nilai return
ekpektasian portofolio di atas :

 
𝐸 ( 𝑅 ¿ ¿ 𝑝 )=¿ ¿ ¿(9-5)
Fungsi hubungan ini membentuk suatu attainable set yang menunjukkan semua kemungkinan hubungan risiko
dan return ekspaktasian akibat kombinasi beberapa aktiva.
Contoh 9.1:
 
Dua buah sekuritas, yaitu A dan B yang mempunyai korelasi positif sempurna dan masing-masing mempunyai
return eks pektasianan dan risiko yang dinyatakan dalam deviasi standar sebagai berikut ini.

Sekuritas A: = 15% dan = 20%.


Sekurias B: = 8% dan = 7%

Untuk = 0,15 dan = 0,08, return ekspektasian portofolio di rumus (9-4) dapat dinyatakan:

= 0,15.a+0,08.(1-a)
=0,15.a+0,08.0,08.a
= 0,08 +0,07.a

dan untuk 0,20 dan 0,07, deviasi standar portofolio di rumus (9-2) dapat ditulis:

= 0,07 +(0,20-0,07).a
=0,07+0,13.a
Tidak Ada Korelasi Antara Sekuritas
Untuk korelasi antar dua aktiva A dan B sebesar nol, yaitu ρAB=0 dan subtitusikan b=(1-a), rumus varian
dari portofolio menjadi:
  . (9-6)

Dan dinyatakan dalam deviasi standar menjadi :

  . (9-7)
Hubungan antara risiko portofolio dengan proporsi sekuritasnya (a) untuk korelasi nol (ρAB=0) adalah tidak linier.
Karena hubungan ini tidak linier, maka titik optimasi dapat terjadi. Untuk mengetahui letak dari titik optimasi
(dalam hal ini adalah varian terkecil dari resiko portofolio dapat dilakukan dengan menurunkan fungsi dari varian
dan menyamakan turunan pertamanya sama dengan nol sebagai berikut :

  =2. =0

atau:

  a*(2

dan titik optimal terletak di proporsi aktiva A sebesar :

  𝜎 𝐵2
𝑎= 2 2 (9-8)
𝜎𝐴 +𝜎𝐵
Contoh 9.2:
 
Dari contoh 9.1 untuk dua buah sekuritas A dan B yang mempunyai =15%,) 8%, =20% dan =7%, tetapi kedua
sekuritas ini sekarang tidak mempunyai korelasi (=0).Hubungan antara return ekspektasian dengan proporsi
sekuritas dari rumus (9-4) untuk nilai =0,15 dan 0.08 dapat dinyatakan sebagai (lihat contoh 9.1)

0,08+0,07.a

Sedang hubungan antara risiko portofolio yang dinya takan dalam deviasi standar dengan proporsi sekuritus
dari rumus (9-7) untuk =0,20 dan = 0,07 dapat dinyatakan sebagai:

=.
Korelasi Antara Sekuritas adalah Negatif
Sempurna
Untuk korelasi negatif sempurna antara aktiva A dan B yaitu ρAB=1, maka rumus varian dari portofolio di (7-9)
setelah dilakukan substitusi b = (1-a) menjadi :
  = -2.a.(1-a). (9-9)

dan jika dinyatakan dalam deviasi standar menjadi :


  = -2.a.(1-a). (9-10)

seperti halnya untuk kasus korelasi positif sempurna (ρAB=+1), rumus deviasi standar ini dapat ditulis sebagai
berikut :
  = (9-11)
Suatu nilai yang diakarkan dapat menghasilkan dua macam nilai yang berbeda tandanya, yaitu sebuah bernilai
negative dan yang lainnya bernilai positif. Misalnya akar dari nilai 4 dapat bernilai negatif -2 dan positif +2 (hasil
dari (-2)2 adalah 4 dan (+2)2 adalah juga 4). Dengan demikian, deviasi standar portofolio di rumus (9-11) dapat
mempunyai dua kemungkinan nilai sebagai berikut :

σp = ± (a. σA - (1-a). σB)


atau :
σp = + (a. σA - (1-a). σB)

σp = a. σA -(1-a). σB (9-12)

dan
σp = - (a. σA - (1-a). σB)

σp = -a. σA +(1-a). σB (9-13)


Contoh 9.3:
 Ambil kembali contoh 9.1 dan 9.2 untuk dua buah sekuritas A dan B yang mempunyai =15%, =8%. σA =20% dan
σB =7%, tetapi kedua sekuritas ini mempunyai korelasi negatif sempurna (=-1). Hubungan antara return
ekspektasian dengan proporsi sekuritas dari rumus (9-4) untuk nilai 0,15 dan =0,08 dapat dinyatakan sebagai
(lihat contoh9.1 dan 9.2):

0,08+0,07.a

Sedang hubungan antara risiko portofolio yang dinyatakan dalam deviasi standar dengan proporsi sekuritas dari
rumus (9-12) dan (9-13) untuk σA = 0,20 dan σP = 0,07 dapat dinyatakan sebagai:
σp1= 0,2.a-0,07.(1-a)
dan
σp2= -0,2.a+0,07.(1-a)
Menentukan Portofolio Efisien Menentukan portofolio optimal

Portofolio efisien merupakan portofolio yang baik Penentuan portofolio optimal dapat dilakukan dengan
namun bukan yang terbaik, portofolio yang terbaik beberapa cara, salah satunya dengan cara Markowitz,
adalah prtofolio optimal. Portofolio efisien dengan aktiva bebas risiko, dan dengan cara model indeks
memberikan return ekspetasian terbesar dengan risiko tunggal. Markowitz menganggap bahwa portofolio optimal
tertentu atau memberikan risiko yang terkecil dengan yang dipilih investor berada di set efisien, portofolioyang
return ekspetasian tertentu. Investor akan memilih dipilih oleh investor tergantung dari fugsi utilitinya masing-
portofolio efisien karena portofolio yang dibentuk masing. Portofolio yang optimal menurutinvestroberada
dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi yaitu pada titik singgung antara fungsi utiliti investor dengan
return ekspetasian dan risiko portofolio. efficient set. Titik tersebut menunjukkan portofolio efisien
yang tersedia yang dapat dipilih karena berada pada
efficient set yang akan menyediakan kepuasaan tertinggi
yang dapat dinikmati oleh investor karena terletak pada
fungsi utilitinya.
Portofolio Optimal Berdasarkan Preferensi Investor model Markowitz

Model Markowitz menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut :


1. Waktu yang digunakan hanya satu periode
2. Tidak ada biaya transaksi
3. Preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektasian
dan risiko dari portofolio
4. Tidak ada pinjaman dann simpanan bebas risiko

Markowitz menganngap bahwa portofolio optimal yang dipilih


oleh investor berada di set efisien. Preferensi investor terhadap
portofolio akan berbeda karena meraka mempunyai fungsi utiliti
yang bebeda sehingga optimal portofolio tiap investor juga
berbeda.
Portofolio Optimal Risiko Terkecil Model Markowitz
 
Titik portofolio optimal pada grafik diatas dapat ditentukan dengan menggunakan metode penyelesaian optimasi. Dalam grafik
portofolio optimal dititik B ini merupakan portofolio optimal dengan risiko terkecil, sehingga portofolio ini disebut portofolio varian
minimal atau MVP (Minimal Variance Portofolio). Jika proporsi yang diinvetasikan dimasing-masing aktiva untuk seluruh n aktiva
adalah sama dengan 1 atau dana yang diinvestasikan seluruhnya berjumlah 100%, misalnya wi adalah proporsi aktiva ke-i yang
diinvestasikan di dalam portofolio yang terdiri dari n aktiva, maka kendala yang pertama ini dapat ditulis sebagai:

Kendala yang kedua dalam masing masing sekuritas tidak boleh bernilai negtif,
Wi ≥ 0 untuk i=1 sampai dengan n
Kendala yang ketiga adalah jumlah rata-rata dari seluruh return masing-masingaktiva (Ri) sama dengan return portofolio (Rp):

Model penyelesaian optimasi ini dapat ditulis sebagai berikut ini,


Fungsi objektif:
Minimumkan +
i≠j
Portofolio Optimal Dengan Aktiva Bebas Risiko

Suatu aktiva bebas risiko dapat didefinisikan sebagai aktiva yang mempunyai return ekspetasian tertentu dengan
risiko yang samadengan nol. Portofolio optimla merupakan hasil persinggungan garis lurus dari titik RBR
dengan kurva efficient set. Titik persinggungan M ini merupakan titik persinggungan anatar kurva efficient set
dengan garis lurus yang mempunyai sudut atau slope (Ꝋ) terbesar. Slope bernilai sebesar return ekspetasian
portofolio dikurangi dengan return aktiva bebasrisiko dan semuanya dibagi dengan deviasi standar return dari
portofolio sebagai:

 portofolio optimal ini juga dapat diselesikan dengan menggunakan persamaan simultan sebagai berikut,
Ꝋp = (9-14)

Z1 ∙ σn,1 + Z2 ∙ σn,2 +...+ zn ∙ σn,n = [e(rn) – RBR]

untuk mendapatan nilai bobot masing-masing sekuritas (wi) dapat diitung dengan rumus:
wi =
Portofolio optimal dengan adanya simpanan dan pinjaman bebas risiko

 Portofolio optimal secara umum hanya memasukkan aktiva-aktiva berisiko ke dalam portofolionya. Aktiva
bebas risiko hanya digunakan untuk menentukan letak dari portofolio optimalnya, tetapi tidak dimasukkan
kedalam portofolionya. Salah satu aktiva yang bebas risiko adalah (SBI) Sertifikat Bank Indonesia, dengan
adanya aktiva ini investor mempunyai pilihan untuk memasukan aktiva ini ke portofolionya.
Karena aktiva bebas risiko variannya sama dengan nol, kovarian antara aktiva bebas risiko ini dengan aktiva
berisiko lainnya akan menjadi sama dengan nol sebagai berikut,

Dan untuk varian aktiva bebas risiko yang sama dengan nol, maka kovarian antara aktiva bebas risiko dengan
aktiva berisiko BR,i) adalah sama dengan nol (karena sesuatu yang dikalikan dengan nol menghasilkan nol).
Untuk
  proporsi aktiva bebas risiko sebesar WBR, return aktiva bebas risiko sebesar Rbr dan return
ekspetasian portofolio optimal M sebesar (E(RM)), maka besarnya return ekspetasian untu periode
baru hasil kombinasi aktiva bebas risiko dengan portofolio aktiva berisiko adalah sebesar:
E(Rp) = WBR ∙ RBR + (1 –WBR) ∙ E(RM)
Risiko dari portofolio gabungan aktiva bebas risiko dengan aktiva berisiko ini dapat dihitung
berdasarkan rumus :

Karena aktiva bebas risiko/tidak mempunyai risiko, maka variannya adalah sama dengan nol atau = 0
sehingga

(9-16)

Atau

(9-17)
3 Alternatif bagi investor jika investor hanya dapat membeli aktiva
bebas risiko, tetapi tidak dapat meminjam dengan tingkat bebas risiko :
 
1. Menanamkan semua modalnya ke aktiva bebas risiko dengan mendapatkan tingkat return pasti
sebesar RBR.

2. Menanamkan semua modalnya ke portofolio optimal aktiva berisiko dititik M (lihat gambar 9.12)
dengan mendapatkan return ekspetasian sebesar E(RM) dengan risiko sebesar

3. Menanamkan sebagian modalnya ke aktiva bebas risiko dan sebagian lagi ke portofolio optimal
aktifa berrisiko dengan hasil return ekspetasian lebih besar dari RBR tetapi lebih kecil dari E(RM) atau
RBR< E(RP)< E(RM). Sedang risiko yang diperoleh adalah sebesar 0 < <, yaitu lebih besar dari 0 dan
lebih kecil dari
Contoh 9.9:
 Aktiva bebas risiko senilai Rp3 juta dengan return sebesar 14% ditambahkan ke portofolio optimal yang sudah dimiliki oleh investor.
Portofolio optimal ini bernilai sebesar Rp7 juta dengan return ekspektasian E(R) -20% dan risiko du sebesar 15% Portofolio yang baru
akan mempunyai proporsi 30% (Rp3 juta dari semua nilai portofolionya sebesa: Rp10 juta) untuk aktiva bebas risiko dan 70% untuk aktiva
berisiko Return ekspektasian portofolio baru ini adalah sebesar:

E(Rp) =0,3 ( 14 %) +0,7-(20 %)


=19,2%

dan besarnya risiko portofolio baru ini adalah:


= (0,7) (15%)
=10,5%

Return dan risiko portofolio hasil dari kombinasi antara aktiva bebas risiko dan aktiva berisiko ini dapat diringkaskan ke dalam tabel
berikut ini.
  Return Risiko Portofolio
Proporsi Portofolio Ekspektasian
Portofolio (E(RP))

100% aktiva bebas risiko 14% 0%


30% aktiva bebas risiko dan 70% aktiva berisiko 19,2% 10,5%
100% aktiva berrisiko 20% 15%
Jika investor dapat meminjam dana dengan tingkat return yang
sama dengan resumn aktiva bebas risiko, naka efficient set yang
tersedia adalah garis lurus RaR-M-X di Gambar 9.13

Efficient set ini merupakan pergeseran dari eficient set sebe


lumnya untuk portofolio-portofolio akti-a berisiko, yaitu kurva
BMA Portofolio di efficient set yang baru ini mendominasi
portofolio di efficient aet yang lama. Ini berarti shwa investor
yang mengkombinasikan aktiva berisiko dengan aktiva bebas
risiko akan mendapatkan tingkat utiliti yang lebih tinggi.
dibandingkan jika hanya menggunakan aktiva berisiko saja
Tingkat utiliti yang lebih tinggi ini tampak di Gambar 9.13
(U2>U1)

Gambar 9.13 Kombinasi portofolio efisien aktiva


berisiko dengan aktiva tidak berisiko
PENJABARAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN AKTIVA BEBAS RISIKO

Portofolio
  optimal di Gambar L9.1 adalah portofolio di
titik M. Portofolio optimal ini merupakan hasil
persinggungan garis lurus dari titik RBR dengan kurva
Slope ini tampak di Gambar (L9.1) sebagai berikut ini.
efficient set. Titik persinggungan M ini merupakan titik
persinggungan antara kurva efficiene set dengan garis
lurus yang mempunyai sudut (terbesar Dengan demikian,
portofolio optimal dapat dijabar kan dengan mencari
komposisi portofolio yang memaksi mumkan sudut
(slope) garis lurus yang menghubungkan titik tingkat
retum bebas risiko di sumbu tegak dengan portofolio itu
sendiri Slope ini nilainya adalah sebe.ar retun
ekspektasian portofolio dikurangi dengan return aktiva
bebas risiko dan semuanya dibagi dengan deviasi standar
return dari portofolio sebagai berikut:
Ingat
  kembali bahwa return ekspeksasian portofolio adalah rerata tertimbang
return masing-masing sekuritas Jika propor tap-tiap sekuritas adalah sebesar
w, maka

dan

sehingga
Ingat
  kembali (di bab 8) bahwa besarnya deviasi standar  
Fungsi objektif terdiri dari dua fungsi bagian, yaitu fungsi
untuk portofolio adalah sebesar : yang pertama sebesar:
 
dan substitusikan rumus slope di (L9-1) dengan deviasi
standar portofolio di atas dan maka diperoleh: dan yang kedua sebesar:

Optimal slope dapat diperoleh dengan menyamakan Turunan fungsi yang terdiri dari dua buah fungsi di
turunan pertama fungsi objektif terhadap proporsi dalamnya. dapat dilakukan dengan aturan produk (product
masing-masing sekuritas, w, sama dengan nol sebagai rule) sebagai berikut:
berikut:
Dengan
  mensubstitusikan kembali nilai dan , maka akan diperoleh:

Turunan pertama dari fungsi terhadap wk adalah:

= E(Rk)-RBR
Substitusikan nilai ini ke (L9-3), maka akan didapatkan

Fungsi kedua dari yaitu fungsi merupakan fungsi yang mempunyai nilai pangkat. Penyelesaian turunan untuk fungsi pangkat dapat
dilakukan dengan menggunakan aturan rantai (chain rule) sebagai berikut:
 Hasil di (L9-5) masih mengandung sebuah turunan yang belum diturunkan yang melibatkan dua buah sigma. Turunan yang melibatkan
dua buah sigma dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut ini Misalnya i-k, maka:

menjadi:

dan nilai turunannya adalah sebesar:

Dengan cara yang sama jika j=k, maka:

menjadi:
dan nilai turunannya adalah sebesar:  
Dengan mensubstitusikan nilai ini ke (L9-5). maka akan
diperoleh:
Dengan demikian turunan dua buah sigma untuk nilai
wi , dan wj adalah:

Sebenarnya i dan j adalah simetrik, yaitu:


 sehingga hasil tarunan fungsi yang menggunakan dua
buah sigma dapat dinyatakan dalam bentuk
menggunakan wi atau wj sebanyak 2 kali, sebagai
berikut:
 Dengan mensubstitusikan lagi nilai ini ke persamaan (L9-4). maka akan diperoleh:

Mengalikan nilai deviasi dengan:

Dan menyamakan dengan nilai 0 untuk mendapatkan nilai optimal, akan menjadi:

Atau:
Persamaan
  ini berlaku untuk masing-masing sekuritas
 Dengan mendifinisikan sebagai :
ke-k, yaitu k=1 sampai dengan k=n sebagai berikut:
Akan didapatkan: Untuk k=1, sehingga akan didapatkan:

atau: Untuk k=2, sehingga akan didapatkan:

Untuk k=n, sehingga akan didapatkan:


Persamaan ini dapat dituliskan dalam bentuk persamaan simultan sebagai berikut:
Ψ.W1.Σ1 2+W1.Σ1,2+…+wn.Σ1,r )=[E R1- RBR
ψ.W1.σ2,1 +W2.σ2 2+…+Wn.σ2,n )=[E R2- RBR

ψ.W1.σn,1 +W2.σn,2+…+Wn.σn,n )=[E Rn- RBR


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai