PEMILIHAN
PORTOFOLIO
Kelompok 10
Pujiyanti (20108030029)
R.M. Moh. Fadhillah Daffa (20108030071)
Atani Salma (201080030129)
Ilma Nurrohma (20108030144)
MENENTUKAN ATTAINABLE
SET DAN EFFICIENT SET
Uraian lebih lanjut deviasi standar di rumus (9-1) sehingga menjadi : σp = a. σA + σB-a. σB atau :
(9-2)
σp = σB+ (σA- σB).a
Proporsi sekuritas A yaitu sebesar a dapat ditentukan sebagai fungsi dari σa, σb dan σp. Dari rumus (9-2) nilai dari a dapat dinyatakan
sebagai :
a= (9-3)
Selanjutnya return ekspektasian dari portofolio untuk dua buah sekuritas (proporsi sekuritas pertama adalah a dan sekuritas kedua
adalah (1-a) yang dihitung dapat dinyatakan sebagai
𝐸 ( 𝑅 ¿ ¿ 𝑝 )=¿ ¿ ¿(9-5)
Fungsi hubungan ini membentuk suatu attainable set yang menunjukkan semua kemungkinan hubungan risiko
dan return ekspaktasian akibat kombinasi beberapa aktiva.
Contoh 9.1:
Dua buah sekuritas, yaitu A dan B yang mempunyai korelasi positif sempurna dan masing-masing mempunyai
return eks pektasianan dan risiko yang dinyatakan dalam deviasi standar sebagai berikut ini.
Untuk = 0,15 dan = 0,08, return ekspektasian portofolio di rumus (9-4) dapat dinyatakan:
= 0,15.a+0,08.(1-a)
=0,15.a+0,08.0,08.a
= 0,08 +0,07.a
dan untuk 0,20 dan 0,07, deviasi standar portofolio di rumus (9-2) dapat ditulis:
= 0,07 +(0,20-0,07).a
=0,07+0,13.a
Tidak Ada Korelasi Antara Sekuritas
Untuk korelasi antar dua aktiva A dan B sebesar nol, yaitu ρAB=0 dan subtitusikan b=(1-a), rumus varian
dari portofolio menjadi:
. (9-6)
. (9-7)
Hubungan antara risiko portofolio dengan proporsi sekuritasnya (a) untuk korelasi nol (ρAB=0) adalah tidak linier.
Karena hubungan ini tidak linier, maka titik optimasi dapat terjadi. Untuk mengetahui letak dari titik optimasi
(dalam hal ini adalah varian terkecil dari resiko portofolio dapat dilakukan dengan menurunkan fungsi dari varian
dan menyamakan turunan pertamanya sama dengan nol sebagai berikut :
=2. =0
atau:
a*(2
𝜎 𝐵2
𝑎= 2 2 (9-8)
𝜎𝐴 +𝜎𝐵
Contoh 9.2:
Dari contoh 9.1 untuk dua buah sekuritas A dan B yang mempunyai =15%,) 8%, =20% dan =7%, tetapi kedua
sekuritas ini sekarang tidak mempunyai korelasi (=0).Hubungan antara return ekspektasian dengan proporsi
sekuritas dari rumus (9-4) untuk nilai =0,15 dan 0.08 dapat dinyatakan sebagai (lihat contoh 9.1)
0,08+0,07.a
Sedang hubungan antara risiko portofolio yang dinya takan dalam deviasi standar dengan proporsi sekuritus
dari rumus (9-7) untuk =0,20 dan = 0,07 dapat dinyatakan sebagai:
=.
Korelasi Antara Sekuritas adalah Negatif
Sempurna
Untuk korelasi negatif sempurna antara aktiva A dan B yaitu ρAB=1, maka rumus varian dari portofolio di (7-9)
setelah dilakukan substitusi b = (1-a) menjadi :
= -2.a.(1-a). (9-9)
seperti halnya untuk kasus korelasi positif sempurna (ρAB=+1), rumus deviasi standar ini dapat ditulis sebagai
berikut :
= (9-11)
Suatu nilai yang diakarkan dapat menghasilkan dua macam nilai yang berbeda tandanya, yaitu sebuah bernilai
negative dan yang lainnya bernilai positif. Misalnya akar dari nilai 4 dapat bernilai negatif -2 dan positif +2 (hasil
dari (-2)2 adalah 4 dan (+2)2 adalah juga 4). Dengan demikian, deviasi standar portofolio di rumus (9-11) dapat
mempunyai dua kemungkinan nilai sebagai berikut :
σp = a. σA -(1-a). σB (9-12)
dan
σp = - (a. σA - (1-a). σB)
0,08+0,07.a
Sedang hubungan antara risiko portofolio yang dinyatakan dalam deviasi standar dengan proporsi sekuritas dari
rumus (9-12) dan (9-13) untuk σA = 0,20 dan σP = 0,07 dapat dinyatakan sebagai:
σp1= 0,2.a-0,07.(1-a)
dan
σp2= -0,2.a+0,07.(1-a)
Menentukan Portofolio Efisien Menentukan portofolio optimal
Portofolio efisien merupakan portofolio yang baik Penentuan portofolio optimal dapat dilakukan dengan
namun bukan yang terbaik, portofolio yang terbaik beberapa cara, salah satunya dengan cara Markowitz,
adalah prtofolio optimal. Portofolio efisien dengan aktiva bebas risiko, dan dengan cara model indeks
memberikan return ekspetasian terbesar dengan risiko tunggal. Markowitz menganggap bahwa portofolio optimal
tertentu atau memberikan risiko yang terkecil dengan yang dipilih investor berada di set efisien, portofolioyang
return ekspetasian tertentu. Investor akan memilih dipilih oleh investor tergantung dari fugsi utilitinya masing-
portofolio efisien karena portofolio yang dibentuk masing. Portofolio yang optimal menurutinvestroberada
dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi yaitu pada titik singgung antara fungsi utiliti investor dengan
return ekspetasian dan risiko portofolio. efficient set. Titik tersebut menunjukkan portofolio efisien
yang tersedia yang dapat dipilih karena berada pada
efficient set yang akan menyediakan kepuasaan tertinggi
yang dapat dinikmati oleh investor karena terletak pada
fungsi utilitinya.
Portofolio Optimal Berdasarkan Preferensi Investor model Markowitz
Kendala yang kedua dalam masing masing sekuritas tidak boleh bernilai negtif,
Wi ≥ 0 untuk i=1 sampai dengan n
Kendala yang ketiga adalah jumlah rata-rata dari seluruh return masing-masingaktiva (Ri) sama dengan return portofolio (Rp):
Suatu aktiva bebas risiko dapat didefinisikan sebagai aktiva yang mempunyai return ekspetasian tertentu dengan
risiko yang samadengan nol. Portofolio optimla merupakan hasil persinggungan garis lurus dari titik RBR
dengan kurva efficient set. Titik persinggungan M ini merupakan titik persinggungan anatar kurva efficient set
dengan garis lurus yang mempunyai sudut atau slope (Ꝋ) terbesar. Slope bernilai sebesar return ekspetasian
portofolio dikurangi dengan return aktiva bebasrisiko dan semuanya dibagi dengan deviasi standar return dari
portofolio sebagai:
portofolio optimal ini juga dapat diselesikan dengan menggunakan persamaan simultan sebagai berikut,
Ꝋp = (9-14)
untuk mendapatan nilai bobot masing-masing sekuritas (wi) dapat diitung dengan rumus:
wi =
Portofolio optimal dengan adanya simpanan dan pinjaman bebas risiko
Portofolio optimal secara umum hanya memasukkan aktiva-aktiva berisiko ke dalam portofolionya. Aktiva
bebas risiko hanya digunakan untuk menentukan letak dari portofolio optimalnya, tetapi tidak dimasukkan
kedalam portofolionya. Salah satu aktiva yang bebas risiko adalah (SBI) Sertifikat Bank Indonesia, dengan
adanya aktiva ini investor mempunyai pilihan untuk memasukan aktiva ini ke portofolionya.
Karena aktiva bebas risiko variannya sama dengan nol, kovarian antara aktiva bebas risiko ini dengan aktiva
berisiko lainnya akan menjadi sama dengan nol sebagai berikut,
Dan untuk varian aktiva bebas risiko yang sama dengan nol, maka kovarian antara aktiva bebas risiko dengan
aktiva berisiko BR,i) adalah sama dengan nol (karena sesuatu yang dikalikan dengan nol menghasilkan nol).
Untuk
proporsi aktiva bebas risiko sebesar WBR, return aktiva bebas risiko sebesar Rbr dan return
ekspetasian portofolio optimal M sebesar (E(RM)), maka besarnya return ekspetasian untu periode
baru hasil kombinasi aktiva bebas risiko dengan portofolio aktiva berisiko adalah sebesar:
E(Rp) = WBR ∙ RBR + (1 –WBR) ∙ E(RM)
Risiko dari portofolio gabungan aktiva bebas risiko dengan aktiva berisiko ini dapat dihitung
berdasarkan rumus :
Karena aktiva bebas risiko/tidak mempunyai risiko, maka variannya adalah sama dengan nol atau = 0
sehingga
(9-16)
Atau
(9-17)
3 Alternatif bagi investor jika investor hanya dapat membeli aktiva
bebas risiko, tetapi tidak dapat meminjam dengan tingkat bebas risiko :
1. Menanamkan semua modalnya ke aktiva bebas risiko dengan mendapatkan tingkat return pasti
sebesar RBR.
2. Menanamkan semua modalnya ke portofolio optimal aktiva berisiko dititik M (lihat gambar 9.12)
dengan mendapatkan return ekspetasian sebesar E(RM) dengan risiko sebesar
3. Menanamkan sebagian modalnya ke aktiva bebas risiko dan sebagian lagi ke portofolio optimal
aktifa berrisiko dengan hasil return ekspetasian lebih besar dari RBR tetapi lebih kecil dari E(RM) atau
RBR< E(RP)< E(RM). Sedang risiko yang diperoleh adalah sebesar 0 < <, yaitu lebih besar dari 0 dan
lebih kecil dari
Contoh 9.9:
Aktiva bebas risiko senilai Rp3 juta dengan return sebesar 14% ditambahkan ke portofolio optimal yang sudah dimiliki oleh investor.
Portofolio optimal ini bernilai sebesar Rp7 juta dengan return ekspektasian E(R) -20% dan risiko du sebesar 15% Portofolio yang baru
akan mempunyai proporsi 30% (Rp3 juta dari semua nilai portofolionya sebesa: Rp10 juta) untuk aktiva bebas risiko dan 70% untuk aktiva
berisiko Return ekspektasian portofolio baru ini adalah sebesar:
Return dan risiko portofolio hasil dari kombinasi antara aktiva bebas risiko dan aktiva berisiko ini dapat diringkaskan ke dalam tabel
berikut ini.
Return Risiko Portofolio
Proporsi Portofolio Ekspektasian
Portofolio (E(RP))
Portofolio
optimal di Gambar L9.1 adalah portofolio di
titik M. Portofolio optimal ini merupakan hasil
persinggungan garis lurus dari titik RBR dengan kurva
Slope ini tampak di Gambar (L9.1) sebagai berikut ini.
efficient set. Titik persinggungan M ini merupakan titik
persinggungan antara kurva efficiene set dengan garis
lurus yang mempunyai sudut (terbesar Dengan demikian,
portofolio optimal dapat dijabar kan dengan mencari
komposisi portofolio yang memaksi mumkan sudut
(slope) garis lurus yang menghubungkan titik tingkat
retum bebas risiko di sumbu tegak dengan portofolio itu
sendiri Slope ini nilainya adalah sebe.ar retun
ekspektasian portofolio dikurangi dengan return aktiva
bebas risiko dan semuanya dibagi dengan deviasi standar
return dari portofolio sebagai berikut:
Ingat
kembali bahwa return ekspeksasian portofolio adalah rerata tertimbang
return masing-masing sekuritas Jika propor tap-tiap sekuritas adalah sebesar
w, maka
dan
sehingga
Ingat
kembali (di bab 8) bahwa besarnya deviasi standar
Fungsi objektif terdiri dari dua fungsi bagian, yaitu fungsi
untuk portofolio adalah sebesar : yang pertama sebesar:
dan substitusikan rumus slope di (L9-1) dengan deviasi
standar portofolio di atas dan maka diperoleh: dan yang kedua sebesar:
Optimal slope dapat diperoleh dengan menyamakan Turunan fungsi yang terdiri dari dua buah fungsi di
turunan pertama fungsi objektif terhadap proporsi dalamnya. dapat dilakukan dengan aturan produk (product
masing-masing sekuritas, w, sama dengan nol sebagai rule) sebagai berikut:
berikut:
Dengan
mensubstitusikan kembali nilai dan , maka akan diperoleh:
= E(Rk)-RBR
Substitusikan nilai ini ke (L9-3), maka akan didapatkan
Fungsi kedua dari yaitu fungsi merupakan fungsi yang mempunyai nilai pangkat. Penyelesaian turunan untuk fungsi pangkat dapat
dilakukan dengan menggunakan aturan rantai (chain rule) sebagai berikut:
Hasil di (L9-5) masih mengandung sebuah turunan yang belum diturunkan yang melibatkan dua buah sigma. Turunan yang melibatkan
dua buah sigma dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut ini Misalnya i-k, maka:
menjadi:
menjadi:
dan nilai turunannya adalah sebesar:
Dengan mensubstitusikan nilai ini ke (L9-5). maka akan
diperoleh:
Dengan demikian turunan dua buah sigma untuk nilai
wi , dan wj adalah:
Dan menyamakan dengan nilai 0 untuk mendapatkan nilai optimal, akan menjadi:
Atau:
Persamaan
ini berlaku untuk masing-masing sekuritas
Dengan mendifinisikan sebagai :
ke-k, yaitu k=1 sampai dengan k=n sebagai berikut:
Akan didapatkan: Untuk k=1, sehingga akan didapatkan: