KELOMPOK 7
Disusun oleh:
Nadya Noor Rocmah B F1319045
Serin Wahyu Ramelani F1319056
Yunita Endang P.S F1319067
9.1 Pendahuluan
Portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model Markowitz atau dengan
model indeks tunggal. Untuk menentukan portofolio yang optimal dengan model ini, yang
pertama kali dibutuhkan adalah menentukan portofolio yang efisien. Untuk ini, semua portofolio
yang optimal adalah portofolio yang efisien. Karena setiap investor mempunyai kurva berbeda
yang tidak sama, portoflolio optimal akan berbeda untuk masing – masing investor. Investor
yang lebih menyukai risiko akan memilih portofolio dengan return yang tinggi dengan
membayar risiko yang juga lebih tinggi. Jika aktiva tidak berisiko dipertimbangkan, aktiva ini
dapat merubah portofolio optimal yang mungkin sudah dipilih oleh investor.
Untuk korelasi positif sempurna dua buah aktiva A dan B, yaitu ρAB = +1, maka rumus varian
portofolionya:
σp2 = a2. σA2 + b2. σB2 + 2.a.b. σA. σB
Dimana:
a = besarnya proporsi saham A
b = besarnya proporsi saham B di dalam portofolio
Contoh 9.1:
Dua buah sekuritas, yaitu A dan B mempunyai korelasi positif
Jawab:
a. Return Ekspektasian
b. Deviasi Standar
Untuk kombinasi sekuritas A dan B, return ekspektasian dan deviasi standar portofolio dapat
dihitung sebagai berikut:
Selanjutnya hubungan antara proporsi portofolio (a) dengan return ekspektasian portofolio
(E(Rp)) dapat digambarkan sebagai berikut:
Karena σA2 dan σB2 adalah bernilai positif, maka nilai dari turunan kedua ini adalah lebih
besar dari nol yang menunjukkan bahwa titik optimal adalah minimum varian.
Contoh 9.2
Jawab:
a. Risiko portofolio minimum
Suatu nilai yang diakarkan dapat menghasilkan dua macam nilai yang berbeda tandanya,
yaitu sebuah bernilai negatif dan yang lainnya bernilai positif. Dengan demikian, deviasi standar
portofolio dapat mempunyai dua kemungkinan sebagai berikut :
σp = a · σA – (1 – a) · σB
σp = - a · σA + (1 – a) · σB
Contoh 9.3
Dua buah sekuritas A dan B mempunyai E(RA)= 15%, E(RB)=8%, σA = 20% dan σB = 7%, kedua
sekuritas mempunyai korelasi negative sempurna (ρAB = -1).
a. Hubungan antara return ekspektasian dengan proporsi sekuritas dari rumus (9-4) untuk
nilai E(RA)= 0,15 dan E(RB)=0.08 dapat dinyatakan sebagai:
E(RP)= 0,08 + 0,07 . a
b. Hubungan antara rsiko portofolio yang dinyatakan dalam deviasi standar dengan proporsi
sekuritas untuk σA = 0,20 dan σB = 0,07 dapat dinyatakan sebagai berikut:
σP1 = 0,20.a – 0,07.(1-a)
σP1 = -0,20.a + 0,07.(1-a)
c. Nilai-nilai hubungan ini untuk proporsi sekuritas (a) yang bervariasi dapat di hitung
seperti berikut:
Gambar 9.4: hubungan antara proporsi portofolio (a), return ekspektasian portofolio (E(Rp))
dan deviasi standar portofolio (σp) untuk kombinasi skuritas A dan B yang mempunyai korelasi
negatif sempurna.
Deviasi standar dengan nilai 0 menunjukkan portofolio dengan risiko terendah. Karena
deviasi standar dengan nilai nol dianggap portofolio bebas risiko, maka hanya deviasi standar
yang bernilai positif yang relevan. Portofolio bebas risiko ini terjadi pada proporsi sekuritas a
sebesar:
Hubungan antara return ekspektasian dan deviasi standar digambarkan di gambar 9.4(c). Kurva
BCA merupakan attainable set dan hanya kurva CA yang merupakan efficient set.
Gambar 9.5(c) menunjukkan attainable set dan efficient set untuk portofolio yang terdiri dari
dua aktiva. Kenyataannya di pasar modal tidak ada dua buah sekuritas yang identik (berkorelasi
+1 atau berkorelasi -1) sepanjang waktu. Kenyataannya korelasi dua buah sekuritas di pasar
modal tidak ada yang sempurna, sehinnga hubungan antara E(Rp) denga σp akan berbentuk
cembung sebagai berikut:
Contoh 9.4
Berikut ini merupakan data return ekspektasian dan risiko dari dua buah saham A dan B sebagai
berikut:
Return ekspektasi dan risiko portofolio untuk tiap-tiap proporsi saham A dan B tampak sebagai
berikut ini:
Jika digambarkan hubungan antara return ekspektasi dan risiko portofolio hasil
kombinasi saham A dan B untuk proporsi yang berbeda-beda dapar berbentuk cembung seperti
berikut:
Dengan menghubungkan masing-masing dua buah aktiva dengan titik-titik dalam bentuk
grafik cembung, maka bentuk dari grafik portofolio-portofolio hasil dari kombinasi 3 buah
saham dan beberapa saham tampak di Gambar 9,7 bagian a dan b.
Kenyataannya, pasar modal berisi dengan banyak aktiva. Gambar 9.8 berikut
menunjukkan attainable set dan efficient set untuk porotofolio yang terdiri dari banyak aktiva.
Portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi aktiva-aktiva yang tersedia (kemungkinan ini
disebut dengan attainable set atau opportunity set) pada gambar 9.8a. Tidak semua portofolio
yang tersedia di attainable set merupakan portofolio yang efisien. Portofolio efisien terletak di
efficient set atau efficient frontier pada gambar 9.8b.
Gambar 9.8 Attainable set dan efficient set untuk portofolio dengan banyak aktiva
∑ W i=1
i=1
Kendala yang kedua adalah proporsi dari masing – masing sekuritas tidak boleh
bernilai negatif sebagai berikut :
wi ≥ 0 untuk i = 1 sampai dengan n
Kendala yang ketiga adalah jumlah rata – rata dari seluruh return masing –
masing aktiva (Ri) sama dengan return portofolio (Rp) :
n
∑ W i . Ri=R P
i=1
Dengan demikian, model penyelesaian optimasi ini dapat ditulis sebagai berikut :
Fungsi Objektif :
n n n
∑ W i . σ 2I + ∑ ∑ W i .W j . σ ij
i=1 i=1 J=1
i ≠j
Portofolio optimal ini meruapakan hasil persinggungan garis lurus dari titik
RBRdengan kurva efficient set. Titik persinggungan M ini merupakan titik persinggungan
antara kurva efficient set dengan garis lurus yang mempunyai sudut atau slope (0)
terbesar. Slope ini nilainya adalah sebesar return ekspektasian portofolio dikurangi
denagn return aktiva bebas risiko dan semuanya dibagi dengan deviasi return dari
portofolio sebagai berikut:
E ( R p ) −RBR
θ P=
σp
Notasi :
Dan untuk varian aktiva bebas risiko (σBR) yang sama dengan nol, maka kovarian
antara aktiva bebas risiko dengan aktiva berisiko (σBR,i) adalah juga sama dengan nol
(karena sesuatu dikalikan dengan nol adalah sama dengan nol) :
σBR,i = ρBR,i . 0 . σi = 0.
Investor dapat memasukkan aktiva bebas risiko ke dalam portofolio timal aktiva
berisiko ke dalam bentuk simpanan (lending) atau pinjaman (borrowing). Dalam bentuk
simpanan berarti membeli aktiva bebas risiko dan memasukkannya ke dalam portofolio
efisien aktiva berisiko. Dalam bentuk pinjaman berarti meminjam sejumlah dana dengan
tingkat bunga bebas risiko (menjual aktiva bebas risiko) dan menggunakan dana ini untuk
menambah proporsi di portofolio efisian aktiva berisiko.
Kenyataannya tidak selalu investor dapat membeli atau menjual aktiva bebas risiko
dengan risiko dengan tingkat pengembalian yang sama, yaitu sebesar return bebas risiko.
Umumnya investor dapat membeli (menginvestasikan) dananya dengan tingkat return
bebas risiko, yaitu misalnya dengan membeli Sertifikat Bank Indonesia. Akan tetapi,
investor biasanya harus meminjam dengan pengembalian yang lebih tinggi dari tingkat
return bebas risiko.
Jika investor hanya dapat membeli aktiva bebas risiko, tetapi tidak dapat
meminjam dengan tingkat bebas risiko, efficient set yang tersedia adalah di kurva R BR-M-
A. Untuk kasus ini, investor mempunyai tiga alternatif yang dapat dilakukan, yaitu sebagai
berikut ini.
LAMPIRAN 9-A
Pada buku, portofolio optimal di gambar L9.1 adalah portofolio di titik M yang merupakan hasil
persinggungan garis lurus dari titik RBR dengan kurva efficient set. Portofolio optimal ini
dijabarkan dengan mencari komposisi portofolio yang memksimalkan slope garis lurus yang
menghubungkan titik return bebas risiko di sumbu tegak dengan portofolio itu sendiri. Berikut
rumusnya:
E (R¿¿ P)−RBR
θ= ¿
σp
Ingat kembali bahwa return ekspektasian portofolio adalah rerata tertimbang return masing-
masing sekurtias. Jika proporsi tiap-tiap sekuritas adalah sebesar wi maka
n
E ( R P )=∑ wi ∙ E (Ri)
i=1
Dan2
n
R BR=∑ wi ∙ RBR
i=1
Sehingga,
n n
E ( R P )−R BR=∑ wi ∙ E ( R i) −∑ wi ∙ RBR
i =1 i=1
Setelah itu subtitusikan rumus slope L9.1 dan L9.2 maka diperoleh :
n
∑ wi [ E ( Ri )−R BR ]
θ= i=1 n n 2
(∑ ∑i=1 j=1
wi w j σ ij )
Optimal slope dapat diperoleh dengan menyamakan turunan pertama fungsi objektif 0 terhadap
proprosi masing-masing sekuritas wk = 0 sebagai berikut:
dθ
=0
d wk
Fungsi θ terdiri dari dua fungsi bagian pertama θ 1=¿ dan yang kedua sebesar
n n −1
θ 2= [∑ ∑i=1 j=1
w i w j σ ij ] 2
sehingga, θ=θ 1∙ θ 2
n n −1
+ [∑ ∑
i=1 j=1
wi ∙ w j ∙ σ p ] 2
∙
dθ1
dw k
Turunan pertama dari fungsiθ 1 terhadap wk adalah
dθ 1
=d ¿¿
dwk
n n
d
dwk [∑ ∑i=1 j=1
]
w i w j σ i ∙ j (L9.5)
Turunan yang melibatkan dua sigma dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut, misalnya i=k
n n n n
d
dwk [∑ ∑
i=1 j=1
wi wj σi∙ j ] menjadi
d
[ ]
w ∙ ∑ w ∙σ dan nilai turunannya sebesar ∑ w j ∙ σ kj ,
dwk k j=1 j kj j=1
n n n
dengan cara yang sama jika j=k, maka
d
dwk [ ∑ ∑ wi∙ w j∙ σ i, j
i=1 j=1
] menjadi
d
[ ]
w ∙ ∑ w ∙ σ dan
dwk k i=1 i i , k
nilai turunannya adalah sebesar :
n
∑ wi ∙ σ i ,k
i=1
Dengan demikian turunan dua buah sigma untuk nilai wi dan wj adalah
n n
∑ w j ∙ σ kj + ∑ wi ∙ σ i ,k
j=1 i=1
Sehingga hasil turunan fungsi yang menggunakan dua buah sigma dapat dinyatakan dalam
bentuk menggunakan dua buah sigma dapat dinyatakan dalam bentuk menggunakan wi atau wj
sebanyak dua kali, sebagai berikut :
n n n
d
dw k [∑ ∑
i=1 j=1
]
w i ∙ w j ∙ σ p =2 ∙ ∑ w j ∙ σ kj
j=1
n n −3 n
¿− [∑ ∑i=1 j=1
wi ∙ w j ∙ σ i , j ] 2
∙ ∑ w j ∙ σ kj
j=1
Dengan mensubstitusikan lagi nilai ini ke persamaan L9.4 maka akan diperoleh:
n n n −3
dθ
dw k
=−∑ wi ∙ ( E ( Ri )−R BR ) ∙
i=1
[∑ ∑i=1 j=1
wi∙ w j∙ σ i, j ] 2
n n n −1
[
∑ wi ∙ σ k , j+ ∑ ∑ w i ∙ w j ∙σ i , j
i=1 i=1 j=1
] [( 2
∙ E Ri )−R BR ]
[∑ ∑
i=1 j=1
w i ∙ w j ∙ σ i, j ] 2
Dan menymakan dengan nilai 0 untuk mendapatkan nilai optimal, akan menjadi ;
n n n −1 n
−∑ wi ∙ ( E ( R i) −R BR ) ∙
j=1
[∑ ∑
i=1 j=1
wi ∙ w j ∙ σ i , j ] ∙ ∑ w j ∙ σ kj + [ E ( Ri )−R BR ]=0
j=1
∑ wi ( E ( R i) −R BR )
i=1
n n
∑ ∑ wi w j σ i , j
i=1 j=1
n
Akan didapatkan, Ψ ∙ (∑ j=1
)
w j ∙ σ k , j =[ E ( Ri ) −RBR ]
BAB 10
10.1 Pendahuluan
William Sharpe (1963) mengembangkan model yang disebut dengan model indeks
tunggal (single-index model). Model ini dapat digunakan untuk menyederhankan perhitungan.
disamping itu, model indeks tunggal dapat juga digunakan untuk menghitung return ekspektasi
dan resiko portofolio.
Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa sekuritas berfluktuasi searah
dengan indeks harga pasar. Secara khusus dapat diamati bahwa kebanyakan saham cenderung
mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik. Kebalikannya juga benar, yaitu jika
indeks harga saham turun, kebanyakan saham mengalami penurunan harga. Hal ini menyarankan
bahwa return-return sekuritas mungkin berkorelasi karena adanya reaksi umum (common
response) terhadap perubahan-perubahan nilai pasar. Dengan dasar ini, return dari suatu sekuritas
dan return dari indeks pasar yang umum dapat dituliskan sebagai hubungan :
Ri = ai + βi . RM
10.3 Asumsi-asumsi
Asumsi-asumsi utama dari model indeks tunggal adalah kesalahan residu dari sekuritas ke-i
tidak berkovari dengan kesalahan residu sekuritas ke-j. Asumsi model indeks tunggal dapat
dirumuskan:
Secara umum, varian return dari suatu sekuritas dapat dinyatakan sebagai berikut:
σi2 = βi2 . σm2 + σei2
Risiko (varian return) sekuritas yang dihitung berdasarkan model ini terdiri dari dua bagian:
risiko yang berhubungan dengan pasar (market related risk) yaitu βi2 . σm2 dan risiko unik
masing-masing perusahaan (unique risk) yaitu σei2
Selain hasil dari model indeks tunggal dapat digunakan sebagai input analisis portofolio,
model indeks tunggal dapat juga digunakan secara langsung untuk analisis portofolio. Analisis
portofolio menyangkut perhitungan return ekspektasian portofolio dan risiko portofolio
Return ekspektasian dari suatu portofolio selalu merupakan rata-rata tertimbang dari
return ekspektasian portofolio menjadi:
n
E ( R P )=∑ W i . E ( Ri )
i=1
Varian dari suatu sekuritas yang dihitung berdasarkan model indeks tunggal telah
teruraikan dan dapat dilihat di persamaan. Varian dari sekuritas ini adalah:
Model pasar (market model) merupakan bentuk dari model indeks tunggal dengan
batasan yang lebih sedikit. Model pasar bentuknya sama dengan model indeks tunggal.
Perbedaannya terletak di asumsinya. Di model indeks tunggal, diasumsikan bahwa kesalahan
residu masing-masing sekuritas tidak berkovari satu dengan yang lainnya atau Cov(ei,ej) = 0. Di
model pasar, asumsi ini tidak digunakan atau kesalahan residu masing-masing sekuritas dapat
berkorelasi.
Kenyataannya bahwa sekuritas berkovari atau berkorelasi satu dengan yang lainnya
membuat model pasar lebih realistis. Model pasar ini banyak digunakan oleh peneliti-peneliti
realistis. Model pasar ini banyak digunakan oleh peneliti-peneliti pasar modal untuk menghitung
abnormal return. Bentuk model pasar yang sama dengan bentuk model indeks tunggal
mempunyai return dan return ekspektasian sebagai berikut:
Ri = αi + βi . RM + ei
Dan
E(Ri) = αi + βi . E(RM)
Model indeks tunggal dapat digunakan sebagai alternatif dari model Markowitz untuk
menentukan efficient set dengan perhitungan yang lebih sederhana. Model ini merupakan
penyederhanaan dari model Markowitz. Model ini dikembangkan oleh William Sharpe (1963)
yang disebut dengan (single-index model), yang dapat digunakan untuk menghitung return
ekspektasi dan risiko portofolio.
Perhitungan untuk menentukan portofolio optimal akan sangat dimudahkan jika hanya
didasarkan pada sebuah angka yang dapat menentukan suatu sekuritas dapat dimasukkan ke
dalam portofolio optimal tersebut. Angka tersebut adalah rasio antara ekses return dengan Beta
(excess return to beta ratio). Rasio ini adalah:
E ( R i )−R BR
ERB i=
βi
Excess return didefinisikan sebagai selisih return ekspektasian dengan return aktiva
bebas risiko. Excess return to beta berarti mengukur kelebihan return relative terhadap satu unit
risiko yang tidak dapat didiversifikasikan yang diukur dengan Beta. Rasio ERB ini juga
menunjukkan hubungan antara dua faktor penentu investasi, yaitu return dan risiko.
Portofolio yang optimal akan berisi dengan aktiva-aktiva yang mempunyai nilai rasio
ERB yang tinggi. Aktiva-aktiva dengan rasio ERB yang rendah tidak akan dimasukkan ke dalam
portofolio optimal. Dengan demikian diperlukan sebuah titik pembatas (cut-off point) yang
menentukan batas nilai ERB berapa yang dikatakan tinggi.
LAMPIRAN 10-A
Untuk n-buah sekuritas di dalam portofolio optimal, struktur varian dan kovarian untuk masing-
masing sekuritas dapat dituliskan sebagai berikut ini (lihat lampiran 9-A dengan mendefinisikan
Ψ w=Z).
σ i2 =βi2 ∙ σ m2 ∙ σ ei2
Dan kovarian renturn sekuritas ke-i dan ke-j adalah sebagai berikut:
σ ij =β i ∙ β j ∙ σ M 2
Substitusikan nilai varian σ i2 dan kovarian σ ij berdasarkan model indeks tunggal ini ke rumus
L10.1 maka diperoleh:
n
Zi ( β i2 ∙ σ M 2 ∙ σ ei2 ) + ∑ ( Z j β i β j σ M 2 )=E ( R i )−R BR
j=1
n
2 2
Nilai (β i ∙ σ M ) dapat dikeluarkan dari dalam ∑ ❑ sehingga menjadi,
j=1
n
2 2
Zi ∙ σ ei + β i ∙ σ M ∑ ( Z j ∙ β j )=E ( R i )−R BR
j=1
Dan
E ( R i) −R BR βi∙ σ M2 n
Zi = − ∑ ( Z j ∙ βi)
σ ei2 σ ei2 j=1
E ( Ri )−R BR βi
Kalikan nilai 2 dengan nilai dan ¿ ¿ ¿ diwakili dengan nilai C* maka rumusnya akan
σ ei βi
menjadi:
β i E ( R i )−R BR
Zi =
σM2 ( βi
−C∗¿ )
Kemudian untuk rumus nilai cut-off point C* sebesar:
2
n
E ( Ri )−R BR
σM ∑ ∙ βj
j=1 σ M2
C∗¿
2
n
β j2
1+σ M ∑σ 2
j=1 ej