Anda di halaman 1dari 10

9.

1 Menentukan Attainable Set dan Efficient Set


Investor dapat memilih kombinasi dari aktiva- aktiva untuk membentuk portofolionya.
Seluruh set yang memberikan kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi n-
aktiva yang tersedia disebut dengan opportunity set atau attainable set. Semua titik di
attainable set menyediakan semua kemungkinan portofolio baik yang efisien maupun yang
tidak efisien yang dapat dipilih oleh investor. Akan tetapi, investor yang rasional tidak akan
memilih portofolio yang tidak efisien. Rasional investor hanya tertarik dengan portofolio
yang efisien. Kumpulan ( set) dari portofolio yang efisien ini disebut dengan efficient set
atau efficient frontier.
Pertanyaannya adalah seperti apa bentuk dari attainable set dan efficient set tersebut.
Pembahasan attainable set dan efficient set ini akan dimulai dengan portofolio yang terdiri
dari dua aktiva berisiko. Dua aktiva yang membentuk portofolio dapat berkolerasi secara
positip sempurna, negatip sempurna atau tidak mempunyai korelasi sama sekali.bentuk dari
attainable set dan efficient set akan berbeda tergantung dari korelasi dari dua aktiva tersebut.
Selanjutnya attainable set dan efficient set akan di gambarkan secara umum yaitu untuk n-
aktiva dengan kemungkinan semua korelasinya.
2.2.1 Korelasi Antara Sekuritas adalah Positif Sempurna
Untuk korelasi positif sempurna dua buah aktiva A dan B, yaitu ρAB = +1, maka rumus
deviasi standar portofolio.
σp = σB · (σA + σB) – a
Untuk kasus korelasi positif sempurna, portofolio tidak dapat menurunkan risiko atau
diversifikasi tidak dapat menurunkan risiko. Rumus deviasi standar diatas menunjukan fungsi
linier deviasi standar dengan intercept σBdan slope (σA + σB). Slope akan bernilai positif
untuk
Untuk korelasi positif sempurna dua buah aktiva A dan B, yaitu ρAB = +1, maka rumus varian
portofolionya:
σp2 = a2. σA2 + b2. σB2 + 2.a.b. σA. σB
Dimana:
a = besarnya proporsi saham A
b = besarnya proporsi saham B di dalam portofolio
Deviasi standar portofolio dengan korelasi positif sempurna adalah:
σp = a. σA + (1 – a). σB atau σp = σB + (σA – σB). a
Dimana:
σp = deviasi standar portofolio
(1-a) = proporsi sekuritas kedua
Untuk kasus korelasi positif sempurna, portofolio tidak dapat menurunkan risiko atau
diversifikasi tidak dapat menurunkan risiko.
Sedangkan rumus untuk ekspektasi dari portofolio untuk dua buah sekuritas dinyatakan
sebagai berikut.

E(Rp) = a. E(RA) + (1-a). E(RB)


E(Rp) = Return ekspektasi portofolio
2.2.2 Tidak Ada Korelasi Antara Sekuritas
Hubungan antara risiko portofolio dengan proporsi sekuritasnya (a) untuk korelasi nol
(ρAB = 0) adalah tidak linier. Karena hubungan ini tidak linier, maka titik optimal dapat
terjadi. Untuk mengetahui letak dari titik optimal dapat dilakukan dengan menurunkan fungsi
dari varian,
= 2 · σA2 – 2 · σB2> 0

Untuk optimasi titik minimum, nilai turunan kedua ini harus lebih besar dari nol sebagai
berikut : Karena σA2 dan σB2 adalah bernilai positif, maka nilai dari turunan kedua ini adalah
lebih besar dari nol yang menunjukkan bahwa titik optimal adalah minimum varian.
Hubungan antara proporsi portofolio (a) dengan return ekspektasian portofolio (E(RP)) dapat
digambarkan di Gambar 2.3.a, hubungan antara proporsi portofolio (a) dengan deviasi standar
portooflio (σP) dapat digambarkan di Gambar 2.3.b dan hubungan return ekspektasian
portofolio (E(RP)) dengan deviasi standar portofolio (σP).
2.2.3 Korelasi Antara Sekuritas adalah Negatif Sempurna
Suatu nilai yang diakarkan dapat menghasilkan dua macam nilai yang berbeda tandanya,
yaitu sebuah bernilai negatif dan yang lainnya bernilaipositif. Dengan demikian, deviasi
standar portofolio dapat mempunyai dua kemungkinan sebagai berikut :
σp = a · σA – (1 – a) · σB

9.2 Membentuk Portofolio Efisien


Portofolio- portofolio efisien berada di efficient set. Portofolio- portofolio efisien
merupakan portofolio- portofolio yang baik , tetapi bukan yang terbaik. Hanya ada satu
portofolio yang terbaik, yaitu portofolio optimal. Portofolio optimal berada di portofolio –
portofolio efisien. Portofolio optimal merupakan bagian dari portofolio- portofolio efisien.
Suatu portofolio optimal juga sekaligus merupakan suatu portofolio efisien, tetapi suatu
portofolio efisien belum tentu portofolio optimal.
Dengan menggunakan konsep orang yang rasional (rational people), portofolio- portofolio
efisien dapat dijelaskan. Orang yang rasional didefinisikan sebagai orang yang akan memilih
lebih dibandingkan dengan memilih kurang. Sebagai orang yang rasiional, dengan kondisi
kerja yang sama, jika anda diminta memilih mendapatkan gaji Rp 3juta atau Rp 2juta
perbulan, maka anda akan memilih gaji yang lebih besar, yaitu Rp 3 juta perbulan. Dengan
resiko yang sama, jika anda memasukkan uang di bank dalam bentuk tabungan, maka anda
akan memilih yang member bunga 10% dibandingkan dengan yang member bunga 6%
satahunnya. Jika anda memilih tabungan dengan bunga yang lebih rendah, sangat dipastikan
bahwa anda adalah orang yang tidak rasional.
portofolio efisien (efficient portofolio) dapat didefinisikan sebagai portofolio yang
memberikan return ekspektasi terbesar dengan resiko yang tertentu atau memberikan resiko
yang terkecil dengan return ekspektasi yang tertentu. Portofolio yang efisien ini dapat
ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan
resikonya atau menentukan tingkat resiko yang tertentu dan kemudian memaksimumkan
return ekspektasinya. Investor yang rasional akan memilih portofolio efisien ini karena
merupakan portofolio yang dibentuk dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu
return ekspektasi atau resiko portofolio.
Portofolio efisien adalah kumpulan portofolio yang mungkin dibentuk dari kombinasi
aset-aset penyusun portofolio yang memberikan nilai risiko minimum pada tingkat
pengembalian tertentu atau memberikan keuntungan maksimum pada tingkat risiko tertentu
(Tandelilin, 2010: 157). Portofolio efisien belum dapat memberikan panduan kepada investor
untuk mengalokasikan dananya pada aset sekuritas karena semua portofolio dalam efficient
frontier pada dasarnya merupakan portofolio yang layak dipilih, akan tetapi ada satu
portofolio yang paling optimal bagi investor.

9.3 Menentukan Portopolio Optimal


Portofolio optimal adalah salah satu dari portofolio efisien yang dipilih oleh investor
menurut preferensi investor sendiri (Tandelilin, 2010: 157). Preferensi investor memiliki 3
jenis, antara lain; investor yang mencari risiko (risk seeker), investor yang netral terhadap
risiko (risk neutral), investor yang menghindari risiko (risk aversion). (Tandelilin, 2010:
156).
Portofolio optimal merupakan pilihan dari berbagai sekuritas dari portofolio efisien.
Portofolio yang optimal ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi
tertentu dan kemudian meminimumkan risikonya, atau menentukan tingkat risiko yang
tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional akan
memilih portofolio optimal ini karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan
mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau risiko portofolio
Penjelasan di atas memaparkan bahwa portofolio optimal antara satu investor
mungkin akan berbeda dengan investor lainnya. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk
mendapatkan portofolio optimal adalah dengan pendekatan indeks Sharpe. Metode ini
menganggap bahwa portofolio yang memiliki kinerja terbaik adalah yang mempunyai
rewards to variability ratio (perbandingan antara tingkat pengembalian portofolio dan risiko
portofolio) tertinggi. Indeks Sharpe dituliskan sebagai berikut
Portofolio efisien dari model portofolio Mean Variance (MV) yang dibentuk oleh
peneliti adalah 6 portofolio efisien. Perhitungan portofolio efisien di atas berdasarkan nilai
return saham, covariance antar saham, yang kemudian akan membentuk risiko. Portofolio
efisien juga melibatkan nilai bobot untuk tiap saham yang bisa menyusun portofolio efisien.
Setelah penyusunan portofolio efisien, peneliti mencari portofolio optimal dari Mean
Variance. Portofolio optimal yang dilakukan peneliti dengan menggunakan pendekatan
Indeks Sharpe, yakni dengan rewards to variability ratio.

2.4.1 Portofolio Optimal Berdasarkan Preferensi Investor


Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor mengasumsikan hanya didasarkan
pada return ekspektasi dan risiko dari portofolio secara implisist yang menganggap bahwa
investor mempunyai fungsi utility yang sama atau berada pada titik persinggungan utiliti
investor dengan effiicient set. (Jogiyanto, 2000: 193)
Tiap investor mempunyai tanggapan risiko yang berbeda-beda. Investor yang
mempunyai tanggapan kurang menyukai risiko mungkin akan memilih portofolio di titik B.
Tapi, investor lainnya mungkin mempunyai tanggapan risiko berbeda, sehingga mereka
memilih portofolio yang lainnya selama portofolio tersebut merupakan portofolio efisien
yang masih berada di efficient set. Portofolio mana yang akan dipilih investor tergantung dari
fungsi utilitinya masing-masing.
Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor mengasumsikan hanya didasarkan
pada return ekspektasi dan risiko dari portofolio secara implisist yang menganggap bahwa
investor mempunyai fungsi utility yang sama atau berada pada titik persinggungan utiliti
investor dengan effiicient set. (Jogiyanto, 2000: 193)

2.4.2 Portofolio Optimal Berdasarkan Model Markowitz


Model Markowitz merupakan model formal pertama yang mendiversifikasi
portofolio dengan perhitungan kuantitatif. risiko portofolio bukan hanya merupakan rata-rata
tertimbang (weighted average money market), maksimalkan return atau risiko dari expected
pertama kali Return maupun rata weighted average) dari setiap aset dalam portofolio tetapi
juga memperhatikan hubungan antar aset. Konsep statistik yang penting ini adalah koefisien
covariance, karena dua konsep inilah model Markowitz sering pula disebut sebagai model
mean-variance. Return dalam model Markowitz adalah keuntungan yang diperoleh dari
sejumlah modal yang ditanamkan dalam suatu periode waktu, yaitu berupa persentase dari
modal. Suatu investasi apabila memberikan ketidakpastian keuntungan maka investasi
dinyatakan memiliki risiko. Jadi, definisi dari risiko adalah variabilitas dari return yang
diperoleh.
Dalam pendekatan ini pemilihan portofolio investor didasarkan pada preferensi mereka
terhadap return yang diharapkan dan risiko masing-masing pilihan portofolio, kontribusi yang
sangat pentinga bagi investor adalah bagaimana seharusnya melakukan deversifikasi secara
optimal.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dari model markowitz menurut yaitu;
(Tandelilin,2001: 79)
a. Semua titik portofolio yang ada dalam permukaan efisien mempunyai kedudukan yang sama
antara satu dengan lainnya.
b. Model Markowitz tidak memasukkan isu bahwa investor boleh meminjam dana untuk
membiayai portofolio pada aset yang berisiko dan Model Markowitz juga belum
memperhitungkan kemungkinan investor untuk melakukan investasi pada aset bebas risiko.
c. Dalam kenyataanya, investor yang berbeda-beda akan mengestimasi imput yang berbeda
pula ke dalam model Markowitz, sehingga garis pemukaan efisien yang dihasilkan juga
berbeda-beda bagi masing-masing investor.
Portofolio optimal berdasarkan model Markowitz di dasarkan pada empat asumsi,
yaitu: (Tandelilin, 2001: 78)
1. waktu yang digunakan hanya satu periode
2. Tidak ada biaya transaksi
3. Preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko
4. Tidak ada simpanan dan pinjaman bebas risiko
Asumsi bahwa preferensi investor mengasumsikan hanya didasarkan pada return
ekspektasi dan risiko dari portofolio secara implisist yang menganggap bahwa investor
mempunyai fungsi utility yang sama. Pada kenyatannya tiap-tiap investor memiliki fungsi
utilitas yang berbeda, sehingga portofolio optimal akan dapat berbeda.

2.4.3 Portofolio Optimal Dengan Aktiva Bebas Risiko


Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor sebenarnya adalah portofolio yang
belum benar – benar optimal, tetapi optimal menurut investor tertentu preferensi risiko
tertentu. Demikian juga portofolio optimal Markowits belum benar – benar merupakan
portofolio yang optimaltetapi hanya optimal untuk risiko portofolio terkecil atau MVP
(Minimal Variance Portofolio). Portofolio yang benar – benar optimal secara umum (tidak
tergantung preferensi investor tertentu) dapat diperoleh dengan menggunakan aktiva bebas
risiko. Suatu aktiva bebas risiko dapat didefinisikan sebagai aktiva yang mempunyai return
ekspektasian tertentu dengan risiko yang sama dengan nol.
Portofolio yang benar-benar optimal secara umum (tidak tergantung pada preferensi
investor tertentu) dapat diperoleh dengan menggunakan aktiva bebas risiko. Suatu aktiva
bebas resiko yaitu sebagai aktiva yang mempunyai return ekspektasian tertentu dengan risiko
yang sama dengan nol.
Op = E(Rp) - RBR
Σp
Dimana:
Op = Slope dari portofolio optimal
E(Rp) = Return ekspektasian portofolio optimal
RBR = Return aktiva bebas risiko

2.4.4 Portofolio Optimal Dengan Adanya Simpanan dan Pinjaman Bebas Risiko
Aktiva bebas risiko adalah aktiva yang mempunyai return ekspektasi tertentu dengan
varian return (risiko) yang sama dengan nol, karena variannya sama dengan nol, maka
kovarian antara bebas resiko juga sama dengan nol. Aktiva bebas risiko misalnya Sertifikat
Bank Indonesia (SBI), karena variannya (deviasi standar ) = 0 kovarian antara bebas aktiva
bebas risiko dengan aktiva berisiko yang lainnya akan menjadi sama dengan nol sebagai
berikut; (jogiyanto, 2000: 195)
Dari pernyataan di atas, maka aset bebas risiko merupaka aset yang tingkat returnnya di
masa depan sudah dapat dipastikan pada saat ini karena ditunjukkan oleh varians yang sama
dengan nol.
Portofolio optimal secara umum sebelumnya hanya memasukkan aktiva-aktiva berisiko
ke dalam portofolionya. Aktiva bebas risiko hanya digunakan untuk menentukan letak dari
portofolio optimalnya tetapi tidak dimasukkan sebagai aktiva di portofolionya.
Dengan adanya aktiva yang bebas risiko, misalnya Sertifikat Bank Indonesia, investor
mempunya pilihan untuk memasukkan aktiva ini ke dalam portofolionya. Karena aktiva
bebas risiko variannya (deviasi standarnya) sama dengan nol, kovarian antara aktiva bebas
risiko ini dengan aktiva berisiko lainnya akan menjadi sama dengan nol sebagai berikut :
σBR,i = ρBR,i . σBR . σi

Dan untuk varian aktiva bebas risiko (σBR) yang sama dengan nol, maka kovarian antara
aktiva bebas risiko dengan aktiva berisiko (σBR,i) adalah juga sama dengan nol (karena sesuatu
dikalikan dengan nol adalah sama dengan nol) :
σBR,i = ρBR,i . 0 . σi = 0.
BAB III
Penutup

3.1 Simpulan
Portofolio adalah kumpulan saham / aset lain yang dimiliki oleh pemodal perorangan
atau lembaga. Menurut Ardiyos (dalam skripsi Aminah, 2004 : 23) tujuan portofolio adalah
mengurangi risiko dengan penganekaragaman kepemilikan efek. Portofolio secara harfiah
memiliki sekumpulan surat–surat. Seluruh set yang memberikan kemungkinan portofolio
yang dapat dibentuk dari kombinasi n- aktiva yang tersedia disebut dengan opportunity set
atau attainable set.
portofolio efisien (efficient portofolio) dapat didefinisikan sebagai portofolio yang
memberikan return ekspektasi terbesar dengan resiko yang tertentu atau memberikan resiko
yang terkecil dengan return ekspektasi yang tertentu
Portofolio yang optimal ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return
ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan risikonya, atau menentukan tingkat risiko
yang tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional
akan memilih portofolio optimal ini karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan
mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau risiko portofolio.Dalam
memilih portofolio yang optimal ada beberapa pendekatan yaitu:
1. Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor
2. Portofolio optimal berdasarkan model Markowitz
3. Portofolio optimal dengan adanya simpanan dan pinjaman bebas risiko.
4. Portofolio optimal berdasarkan aktiva bebas resiko
BAB 9
PEMILIHAN PORTOFOLIO

KELOMPOK :

1. Ni Nyoman Juni Antari (22)


2. Rema Amilia (24)
3. Ni Made Pradnyayani (25)
4. I Putu Sutama Jaya (28)
5. Putu Indah Sanistya (31)
6. Ni Putu Adi Sutami (43)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

FAKULTAS EKONOMI

TAHUN AJARAN 2018

Anda mungkin juga menyukai