Untuk optimasi titik minimum, nilai turunan kedua ini harus lebih besar dari nol sebagai
berikut : Karena σA2 dan σB2 adalah bernilai positif, maka nilai dari turunan kedua ini adalah
lebih besar dari nol yang menunjukkan bahwa titik optimal adalah minimum varian.
Hubungan antara proporsi portofolio (a) dengan return ekspektasian portofolio (E(RP)) dapat
digambarkan di Gambar 2.3.a, hubungan antara proporsi portofolio (a) dengan deviasi standar
portooflio (σP) dapat digambarkan di Gambar 2.3.b dan hubungan return ekspektasian
portofolio (E(RP)) dengan deviasi standar portofolio (σP).
2.2.3 Korelasi Antara Sekuritas adalah Negatif Sempurna
Suatu nilai yang diakarkan dapat menghasilkan dua macam nilai yang berbeda tandanya,
yaitu sebuah bernilai negatif dan yang lainnya bernilaipositif. Dengan demikian, deviasi
standar portofolio dapat mempunyai dua kemungkinan sebagai berikut :
σp = a · σA – (1 – a) · σB
2.4.4 Portofolio Optimal Dengan Adanya Simpanan dan Pinjaman Bebas Risiko
Aktiva bebas risiko adalah aktiva yang mempunyai return ekspektasi tertentu dengan
varian return (risiko) yang sama dengan nol, karena variannya sama dengan nol, maka
kovarian antara bebas resiko juga sama dengan nol. Aktiva bebas risiko misalnya Sertifikat
Bank Indonesia (SBI), karena variannya (deviasi standar ) = 0 kovarian antara bebas aktiva
bebas risiko dengan aktiva berisiko yang lainnya akan menjadi sama dengan nol sebagai
berikut; (jogiyanto, 2000: 195)
Dari pernyataan di atas, maka aset bebas risiko merupaka aset yang tingkat returnnya di
masa depan sudah dapat dipastikan pada saat ini karena ditunjukkan oleh varians yang sama
dengan nol.
Portofolio optimal secara umum sebelumnya hanya memasukkan aktiva-aktiva berisiko
ke dalam portofolionya. Aktiva bebas risiko hanya digunakan untuk menentukan letak dari
portofolio optimalnya tetapi tidak dimasukkan sebagai aktiva di portofolionya.
Dengan adanya aktiva yang bebas risiko, misalnya Sertifikat Bank Indonesia, investor
mempunya pilihan untuk memasukkan aktiva ini ke dalam portofolionya. Karena aktiva
bebas risiko variannya (deviasi standarnya) sama dengan nol, kovarian antara aktiva bebas
risiko ini dengan aktiva berisiko lainnya akan menjadi sama dengan nol sebagai berikut :
σBR,i = ρBR,i . σBR . σi
Dan untuk varian aktiva bebas risiko (σBR) yang sama dengan nol, maka kovarian antara
aktiva bebas risiko dengan aktiva berisiko (σBR,i) adalah juga sama dengan nol (karena sesuatu
dikalikan dengan nol adalah sama dengan nol) :
σBR,i = ρBR,i . 0 . σi = 0.
BAB III
Penutup
3.1 Simpulan
Portofolio adalah kumpulan saham / aset lain yang dimiliki oleh pemodal perorangan
atau lembaga. Menurut Ardiyos (dalam skripsi Aminah, 2004 : 23) tujuan portofolio adalah
mengurangi risiko dengan penganekaragaman kepemilikan efek. Portofolio secara harfiah
memiliki sekumpulan surat–surat. Seluruh set yang memberikan kemungkinan portofolio
yang dapat dibentuk dari kombinasi n- aktiva yang tersedia disebut dengan opportunity set
atau attainable set.
portofolio efisien (efficient portofolio) dapat didefinisikan sebagai portofolio yang
memberikan return ekspektasi terbesar dengan resiko yang tertentu atau memberikan resiko
yang terkecil dengan return ekspektasi yang tertentu
Portofolio yang optimal ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return
ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan risikonya, atau menentukan tingkat risiko
yang tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional
akan memilih portofolio optimal ini karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan
mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau risiko portofolio.Dalam
memilih portofolio yang optimal ada beberapa pendekatan yaitu:
1. Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor
2. Portofolio optimal berdasarkan model Markowitz
3. Portofolio optimal dengan adanya simpanan dan pinjaman bebas risiko.
4. Portofolio optimal berdasarkan aktiva bebas resiko
BAB 9
PEMILIHAN PORTOFOLIO
KELOMPOK :
FAKULTAS EKONOMI