Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PEMILIHAN PORTOFOLIO

KATA PENGANTAR

...‫ﺒﺳﻢﷲﺍﻠﺮﺍﺤﻤﻦﺍﻠﺮﺍﺤﻴﻢ‬

Assalamu’alaikum wr.wb.

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. karena telah melimpahkan rahmat,
karunia, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun tugas ini.

Tugas ini kami buat dengan segala kekurangannya, namun dikandung harapan sebagai bahan
pembelajaran Mata Kuliah Pasar Modal dan Manajemen Investasi karena masalah yang akan di
bahas dalam makalah ini mengenai “Pemilihan Portofolio”.

Karya ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok Program Studi Pendidikan Ekonomi, Mata
Kuliah Pasar Modal dan Manajemen Investasi.

Demikian yang dapat kami sampaikan, ada pun kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
kiranya membangun sebagai bahan masukan kami dalam menyusun makalah selanjutnya.

Dan kami mohon maaf apabila dalam membuat makalah ini terdapat kekurangan, karena kami
menyadari, bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.Dan tak lupa pula kami ucapkan
terimakasih untuk semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.

Cirebon, April 2016

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 2

1.3 Tujuan.................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. .........3

2.1 Pengertian Portofolio........................................................................................... 3

2.2 Menentukan Attainable Set dan Efficient Set........................................... .........4

2.3 Menentukan Portofolio Efesien........................................................................... 6

2.4 Menentukan Portofolio Optimal.......................................................................... 7

BAB II PENUTUP........................................................................................................ .........12

3.1 Simpulan.............................................................................................................. 12
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini dengan adanya prinsip pasar bebas, investasi dalam bentuk kepemilikan aset finansial
mulai diminati oleh masyarakat di Indonesia. Investasi pada saham menawarkan tingkat
pertumbuhan keuntungan yang cepat dengan risiko yang juga sebanding. Untuk memperoleh
tingkat return yang tinggi, maka investor harus berani menanggung risiko yang tinggi juga. Oleh
karena itu, pemodal harus berhati-hati dalam menentukan saham mana yang akan dipilihnya untuk
berinvestasi. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, hendaknya seorang investor melakukan
analisis terhadap semua saham-saham yang ada dan kemudian memilih yang dianggap aman serta
mampu menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Salah satu cara untukmeminimumkan risiko
adalah dengan melakukan diversifikasi atau menyebar investasinya dengan membentuk portofolio
yang terdiri dari beberapa saham.

Teori dasar pemilihan portofolio pertama kali dicetuskan oleh Harry M. Marko- witz (1952).
Pemilihan portofolio membahas tentang permasalahan bagaimana meng-alokasikan
penanaman modal agar dapat membawa keuntungan terbanyak namun dengan resiko yang terkecil.
Pembentukan portofolio menyangkut identikasi saham- saham mana yang akan dipilih dan berapa
proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing saham tersebut. Pemilihan portofolio dari
banyak sekuritas dimaksudkan untuk mengurangi resiko yang ditanggung. Teori optimisasi sangat
aplikatif pada permasalahan-permasalahan yang menyangkut pengoptimalan. Banyak metode-
metode optimasi yang berkembang digunakan untuk merumuskan berbagai masalah misalnya dalam
transportasi, manufaktur, penjadwalan kru maskapai penerbangan dan investasi.

Dalam membentuk suatu portofolio, akan timbul suatu masalah. Permasalahannya adalah terdapat
banyak sekali kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi aktiva berisiko yang
tersedia di pasar. Kombinasi ini dapat mencpai jumlah yang tidak terbatas. Kombinasi ini juga
memasukkan aktiva bebas resiko dalam pembentukan portofolio. Jika terdapat kemungkinan
portofolio yang jumlahnya tidak terbatas maka akan timbul pertanyaan portofolio mana yng akan
dipilih oleh investor. Jika investor adalah rasional, maka mereka akan memilih portofolio yang
optimal.

Portofolio optimal dapat ditentukan dengan model Markowitz atau dengan model Indeks Tunggal.
Untuk menentukan porofolio yang optimal dengan model-model ini yang pertama kali dibutuhkan
adalah menentukan portofolio yang efisien. Untuk model-model ini semua portofolio yang optimal
adalah portofolio yang efisien, karena tiap-tiap investor mempunyai kurva berbeda yang tidak sama,
portofolio optimal akan berbeda untuk masing-masing investor. Investor yang lebih menyukai resiko
akan memilih portofolio dengan return yang lebih tinggi dengan membayar resiko yang juga lebih
tinggi dibandingkan dengan investor yang kurang menyukai resiko. Jika aktiva tidak berisiko
dipertimbangkan, aktiva ini dapat merubah portofolio optimal yang mungkin sudah dipilih investor
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah menentukan portofolio yang efisien?

2. Bagaimanakah menentukan portofolio yang optimal?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pemilihan portofolio yang efisien

2. Unutk mengetahui pemilihan portofolio yang optimal


BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian Portofolio

Portofolio adalah kumpulan saham / aset lain yang dimiliki oleh pemodal perorangan atau lembaga.
Menurut Ardiyos (dalam skripsi Aminah, 2004 : 23) tujuan portofolio adalah mengurangi risiko
dengan penganekaragaman kepemilikan efek. Portofolio secara harfiah memiliki sekumpulan surat–
surat. Teori ini disebut teori portofolio karena mempunyai cara mengestimasikan dana kedalam
bentuk surat – surat berharga, teori ini didasarkan pada kenyataan bahwa pemilik modal akan
menginvestasikan uangnya kedalam berbagai jenis surat berharga dengan tujuan mengurangi risiko
yang harus ditanggung dan kemudian ingin mendapatkan santunan ( penghasilan ) yang lebih tinggi.

Usnan, 2001 : 104 mnengatakan Risiko dari portofolio yang didiversifikasikan secara baik tergantung
pada risiko pasar dari masing-masing saham yang di masukkan dalam portofolio tersebut, dengan
kata lain jika ingin membentuk portofolio yang memiliki risiko rendah, maka saham yang dipilih
bukanlah saham yang memiliki covarian dengan portofolio yang rendah, Kalau portofolio tersebut
mewakili kesempatan investasi yang ada, dengan proporsi sesuai dengan bobot investasi tersebut,
maka portofolio tersebut disebut sebagai portofolio pasar.

Portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model Markowitz atau dengan model
indeks tunggal. Untuk menentukan portofolio yang optimal dengan model ini, yang pertama kali
dibutuhkan adalah menentukan portofolio yang efisien. Untuk ini, semua portofolio yang optimal
adalah portofolio yang efisien. Karena setiap investor mempunyai kurva berbeda yang tidak sama,
portoflolio optimal akan berbeda untuk masing – masing investor. Investor yang lebih menyukai
risiko akan memilih portofolio dengan return yang tinggi dengan membayar risiko yang juga lebih
tinggi. Jika aktiva tidak berisiko dipertimbangkan, aktiva ini dapat merubah portofolio optimal yang
mungkin sudah dipilih oleh investor

2.2 Menentukan Attainable Set dan Efficient Set

Investor dapat memilih kombinasi dari aktiva- aktiva untuk membentuk portofolionya. Seluruh set
yang memberikan kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi n- aktiva yang
tersedia disebut dengan opportunity set atau attainable set. Semua titik di attainable set
menyediakan semua kemungkinan portofolio baik yang efisien maupun yang tidak efisien yang dapat
dipilih oleh investor. Akan tetapi, investor yang rasional tidak akan memilih portofolio yang tidak
efisien. Rasional investor hanya tertarik dengan portofolio yang efisien. Kumpulan ( set) dari
portofolio yang efisien ini disebut dengan efficient set atau efficient frontier.

Pertanyaannya adalah seperti apa bentuk dari attainable set dan efficient set tersebut. Pembahasan
attainable set dan efficient set ini akan dimulai dengan portofolio yang terdiri dari dua aktiva
berisiko. Dua aktiva yang membentuk portofolio dapat berkolerasi secara positip sempurna, negatip
sempurna atau tidak mempunyai korelasi sama sekali.bentuk dari attainable set dan efficient set
akan berbeda tergantung dari korelasi dari dua aktiva tersebut. Selanjutnya attainable set dan
efficient set akan di gambarkan secara umum yaitu untuk n- aktiva dengan kemungkinan semua
korelasinya.

2.2.1 Korelasi Antara Sekuritas adalah Positif Sempurna

Untuk korelasi positif sempurna dua buah aktiva A dan B, yaitu ρAB = +1, maka rumus deviasi
standar portofolio.

σp = σB · (σA + σB) – a

Untuk kasus korelasi positif sempurna, portofolio tidak dapat menurunkan risiko atau diversifikasi
tidak dapat menurunkan risiko. Rumus deviasi standar diatas menunjukan fungsi linier deviasi
standar dengan intercept σBdan slope (σA + σB). Slope akan bernilai positif untuk

Untuk korelasi positif sempurna dua buah aktiva A dan B, yaitu ρAB = +1, maka rumus varian
portofolionya:

σp2 = a2. σA2 + b2. σB2 + 2.a.b. σA. σB

Dimana:

a = besarnya proporsi saham A

b = besarnya proporsi saham B di dalam portofolio

Deviasi standar portofolio dengan korelasi positif sempurna adalah:

σp = a. σA + (1 – a). σB atau σp = σB + (σA – σB). a

Dimana:

σp = deviasi standar portofolio

(1-a) = proporsi sekuritas kedua

Untuk kasus korelasi positif sempurna, portofolio tidak dapat menurunkan risiko atau diversifikasi
tidak dapat menurunkan risiko.

Sedangkan rumus untuk ekspektasi dari portofolio untuk dua buah sekuritas dinyatakan sebagai
berikut.

E(Rp) = a. E(RA) + (1-a). E(RB)

E(Rp) = Return ekspektasi portofolio

2.2.2 Tidak Ada Korelasi Antara Sekuritas

Hubungan antara risiko portofolio dengan proporsi sekuritasnya (a) untuk korelasi nol (ρAB = 0)
adalah tidak linier. Karena hubungan ini tidak linier, maka titik optimal dapat terjadi. Untuk
mengetahui letak dari titik optimal dapat dilakukan dengan menurunkan fungsi dari varian,
= 2 · σA2 – 2 · σB2> 0

Untuk optimasi titik minimum, nilai turunan kedua ini harus lebih besar dari nol sebagai berikut
: Karena σA2 dan σB2 adalah bernilai positif, maka nilai dari turunan kedua ini adalah lebih besar dari
nol yang menunjukkan bahwa titik optimal adalah minimum varian. Hubungan antara proporsi
portofolio (a) dengan return ekspektasian portofolio (E(RP)) dapat digambarkan di Gambar 2.3.a,
hubungan antara proporsi portofolio (a) dengan deviasi standar portooflio (σP) dapat digambarkan di
Gambar 2.3.b dan hubungan return ekspektasian portofolio (E(RP)) dengan deviasi standar portofolio
(σP).

2.2.3 Korelasi Antara Sekuritas adalah Negatif Sempurna

Suatu nilai yang diakarkan dapat menghasilkan dua macam nilai yang berbeda tandanya, yaitu
sebuah bernilai negatif dan yang lainnya bernilaipositif. Dengan demikian, deviasi standar portofolio
dapat mempunyai dua kemungkinan sebagai berikut :

σp = a · σA – (1 – a) · σB

2.3 Menentukan Portofolio Efisien

Portofolio- portofolio efisien berada di efficient set. Portofolio- portofolio efisien merupakan
portofolio- portofolio yang baik , tetapi bukan yang terbaik. Hanya ada satu portofolio yang terbaik,
yaitu portofolio optimal. Portofolio optimal berada di portofolio –portofolio efisien. Portofolio
optimal merupakan bagian dari portofolio- portofolio efisien. Suatu portofolio optimal juga sekaligus
merupakan suatu portofolio efisien, tetapi suatu portofolio efisien belum tentu portofolio optimal.

Dengan menggunakan konsep orang yang rasional (rational people), portofolio- portofolio efisien
dapat dijelaskan. Orang yang rasional didefinisikan sebagai orang yang akan memilih lebih
dibandingkan dengan memilih kurang. Sebagai orang yang rasiional, dengan kondisi kerja yang sama,
jika anda diminta memilih mendapatkan gaji Rp 3juta atau Rp 2juta perbulan, maka anda akan
memilih gaji yang lebih besar, yaitu Rp 3 juta perbulan. Dengan resiko yang sama, jika anda
memasukkan uang di bank dalam bentuk tabungan, maka anda akan memilih yang member bunga
10% dibandingkan dengan yang member bunga 6% satahunnya. Jika anda memilih tabungan dengan
bunga yang lebih rendah, sangat dipastikan bahwa anda adalah orang yang tidak rasional.

portofolio efisien (efficient portofolio) dapat didefinisikan sebagai portofolio yang memberikan
return ekspektasi terbesar dengan resiko yang tertentu atau memberikan resiko yang terkecil
dengan return ekspektasi yang tertentu. Portofolio yang efisien ini dapat ditentukan dengan memilih
tingkat return ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan resikonya atau menentukan
tingkat resiko yang tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang
rasional akan memilih portofolio efisien ini karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan
mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau resiko portofolio.

Portofolio efisien adalah kumpulan portofolio yang mungkin dibentuk dari kombinasi aset-aset
penyusun portofolio yang memberikan nilai risiko minimum pada tingkat pengembalian tertentu
atau memberikan keuntungan maksimum pada tingkat risiko tertentu (Tandelilin, 2010: 157).
Portofolio efisien belum dapat memberikan panduan kepada investor untuk mengalokasikan
dananya pada aset sekuritas karena semua portofolio dalam efficient frontier pada dasarnya
merupakan portofolio yang layak dipilih, akan tetapi ada satu portofolio yang paling optimal bagi
investor.

2.4 Menentukan Portopolio Optimal

Portofolio optimal adalah salah satu dari portofolio efisien yang dipilih oleh investor menurut
preferensi investor sendiri (Tandelilin, 2010: 157). Preferensi investor memiliki 3 jenis, antara lain;
investor yang mencari risiko (risk seeker), investor yang netral terhadap risiko (risk neutral), investor
yang menghindari risiko (risk aversion). (Tandelilin, 2010: 156).

Portofolio optimal merupakan pilihan dari berbagai sekuritas dari portofolio efisien. Portofolio yang
optimal ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat returnekspektasi tertentu dan kemudian
meminimumkan risikonya, atau menentukan tingkat risiko yang tertentu dan kemudian
memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional akan memilih portofolio optimal ini
karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi,
yaitu return ekspektasi atau risiko portofolio

Penjelasan di atas memaparkan bahwa portofolio optimal antara satu investor mungkin akan
berbeda dengan investor lainnya. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk mendapatkan
portofolio optimal adalah dengan pendekatan indeks Sharpe. Metode ini menganggap bahwa
portofolio yang memiliki kinerja terbaik adalah yang mempunyai rewards to variability
ratio (perbandingan antara tingkat pengembalian portofolio dan risiko portofolio) tertinggi. Indeks
Sharpe dituliskan sebagai berikut

Portofolio efisien dari model portofolio Mean Variance (MV) yang dibentuk oleh peneliti adalah 6
portofolio efisien. Perhitungan portofolio efisien di atas berdasarkan
nilai return saham, covariance antar saham, yang kemudian akan membentuk risiko. Portofolio
efisien juga melibatkan nilai bobot untuk tiap saham yang bisa menyusun portofolio efisien. Setelah
penyusunan portofolio efisien, peneliti mencari portofolio optimal dari Mean Variance. Portofolio
optimal yang dilakukan peneliti dengan menggunakan pendekatan Indeks Sharpe, yakni
dengan rewards to variability ratio.

2.4.1 Portofolio Optimal Berdasarkan Preferensi Investor

Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor mengasumsikan hanya didasarkan pada return
ekspektasi dan risiko dari portofolio secara implisist yang menganggap bahwa investor mempunyai
fungsi utility yang sama atau berada pada titik persinggungan utiliti investor dengan effiicient set.
(Jogiyanto, 2000: 193)

Tiap investor mempunyai tanggapan risiko yang berbeda-beda. Investor yang mempunyai tanggapan
kurang menyukai risiko mungkin akan memilih portofolio di titik B. Tapi, investor lainnya mungkin
mempunyai tanggapan risiko berbeda, sehingga mereka memilih portofolio yang lainnya selama
portofolio tersebut merupakan portofolio efisien yang masih berada di efficient set. Portofolio mana
yang akan dipilih investor tergantung dari fungsi utilitinya masing-masing.

Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor mengasumsikan hanya didasarkan pada return
ekspektasi dan risiko dari portofolio secara implisist yang menganggap bahwa investor mempunyai
fungsi utility yang sama atau berada pada titik persinggungan utiliti investor dengan effiicient set.
(Jogiyanto, 2000: 193)

2.4.2 Portofolio Optimal Berdasarkan Model Markowitz

Model Markowitz merupakan model formal pertama yang mendiversifikasi portofolio dengan
perhitungan kuantitatif. risiko portofolio bukan hanya merupakan rata-rata tertimbang (weighted
average money market), maksimalkan return atau risiko dari expected pertama kali Return maupun
rataweighted average) dari setiap aset dalam portofolio tetapi juga memperhatikan hubungan antar
aset. Konsep statistik yang penting ini adalah koefisiencovariance, karena dua konsep inilah model
Markowitz sering pula disebut sebagai model mean-variance. Return dalam model Markowitz adalah
keuntungan yang diperoleh dari sejumlah modal yang ditanamkan dalam suatu periode waktu, yaitu
berupa persentase dari modal. Suatu investasi apabila memberikan ketidakpastian keuntungan maka
investasi dinyatakan memiliki risiko. Jadi, definisi dari risiko adalah variabilitas dari return yang
diperoleh.

Dalam pendekatan ini pemilihan portofolio investor didasarkan pada preferensi mereka terhadap
return yang diharapkan dan risiko masing-masing pilihan portofolio, kontribusi yang sangat pentinga
bagi investor adalah bagaimana seharusnya melakukan deversifikasi secara optimal.

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dari model markowitz menurut yaitu; (Tandelilin,2001: 79)

a. Semua titik portofolio yang ada dalam permukaan efisien mempunyai kedudukan yang sama
antara satu dengan lainnya.

b. Model Markowitz tidak memasukkan isu bahwa investor boleh meminjam dana untuk
membiayai portofolio pada aset yang berisiko dan Model Markowitz juga belum memperhitungkan
kemungkinan investor untuk melakukan investasi pada aset bebas risiko.

c. Dalam kenyataanya, investor yang berbeda-beda akan mengestimasi imput yang berbeda pula
ke dalam model Markowitz, sehingga garis pemukaan efisien yang dihasilkan juga berbeda-beda bagi
masing-masing investor.

Portofolio optimal berdasarkan model Markowitz di dasarkan pada empat asumsi, yaitu: (Tandelilin,
2001: 78)

1. waktu yang digunakan hanya satu periode

2. Tidak ada biaya transaksi

3. Preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko


4. Tidak ada simpanan dan pinjaman bebas risiko

Asumsi bahwa preferensi investor mengasumsikan hanya didasarkan pada return ekspektasi dan
risiko dari portofolio secara implisist yang menganggap bahwa investor mempunyai fungsi utility
yang sama. Pada kenyatannya tiap-tiap investor memiliki fungsi utilitas yang berbeda, sehingga
portofolio optimal akan dapat berbeda.

2.4.3 Portofolio Optimal Dengan Aktiva Bebas Risiko

Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor sebenarnya adalah portofolio yang belum benar
– benar optimal, tetapi optimal menurut investor tertentu preferensi risiko tertentu. Demikian juga
portofolio optimal Markowits belum benar – benar merupakan portofolio yang optimaltetapi hanya
optimal untuk risiko portofolio terkecil atau MVP (Minimal Variance Portofolio). Portofolio yang
benar – benar optimal secara umum (tidak tergantung preferensi investor tertentu) dapat diperoleh
dengan menggunakan aktiva bebas risiko. Suatu aktiva bebas risiko dapat didefinisikan sebagai
aktiva yang mempunyai return ekspektasian tertentu dengan risiko yang sama dengan nol.

Portofolio yang benar-benar optimal secara umum (tidak tergantung pada preferensi investor
tertentu) dapat diperoleh dengan menggunakan aktiva bebas risiko. Suatu aktiva bebas resiko yaitu
sebagai aktiva yang mempunyai return ekspektasian tertentu dengan risiko yang sama dengan nol.

Op = E(Rp) - RBR

Σp

Dimana:

Op = Slope dari portofolio optimal

E(Rp) = Return ekspektasian portofolio optimal

RBR = Return aktiva bebas risiko

2.4.4 Portofolio Optimal Dengan Adanya Simpanan dan Pinjaman Bebas Risiko

Aktiva bebas risiko adalah aktiva yang mempunyai return ekspektasi tertentu dengan varian return
(risiko) yang sama dengan nol, karena variannya sama dengan nol, maka kovarian antara bebas
resiko juga sama dengan nol. Aktiva bebas risiko misalnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI), karena
variannya (deviasi standar ) = 0 kovarian antara bebas aktiva bebas risiko dengan aktiva berisiko
yang lainnya akan menjadi sama dengan nol sebagai berikut; (jogiyanto, 2000: 195)

Dari pernyataan di atas, maka aset bebas risiko merupaka aset yang tingkat returnnya di masa depan
sudah dapat dipastikan pada saat ini karena ditunjukkan oleh varians yang sama dengan nol.

Portofolio optimal secara umum sebelumnya hanya memasukkan aktiva-aktiva berisiko ke dalam
portofolionya. Aktiva bebas risiko hanya digunakan untuk menentukan letak dari portofolio
optimalnya tetapi tidak dimasukkan sebagai aktiva di portofolionya.
Dengan adanya aktiva yang bebas risiko, misalnya Sertifikat Bank Indonesia, investor mempunya
pilihan untuk memasukkan aktiva ini ke dalam portofolionya. Karena aktiva bebas risiko variannya
(deviasi standarnya) sama dengan nol, kovarian antara aktiva bebas risiko ini dengan aktiva berisiko
lainnya akan menjadi sama dengan nol sebagai berikut :

σBR,i = ρBR,i . σBR . σi

Dan untuk varian aktiva bebas risiko (σBR) yang sama dengan nol, maka kovarian antara aktiva bebas
risiko dengan aktiva berisiko (σBR,i) adalah juga sama dengan nol (karena sesuatu dikalikan dengan nol
adalah sama dengan nol) :

σBR,i = ρBR,i . 0 . σi = 0.
BAB III

Penutup

3.1 Simpulan

Portofolio adalah kumpulan saham / aset lain yang dimiliki oleh pemodal perorangan atau lembaga.
Menurut Ardiyos (dalam skripsi Aminah, 2004 : 23) tujuan portofolio adalah mengurangi risiko
dengan penganekaragaman kepemilikan efek. Portofolio secara harfiah memiliki sekumpulan surat–
surat. Seluruh set yang memberikan kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi n-
aktiva yang tersedia disebut dengan opportunity set atau attainable set.

portofolio efisien (efficient portofolio) dapat didefinisikan sebagai portofolio yang memberikan
return ekspektasi terbesar dengan resiko yang tertentu atau memberikan resiko yang terkecil
dengan return ekspektasi yang tertentu

Portofolio yang optimal ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat returnekspektasi tertentu dan
kemudian meminimumkan risikonya, atau menentukan tingkat risiko yang tertentu dan kemudian
memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional akan memilih portofolio optimal ini
karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi,
yaitu return ekspektasi atau risiko portofolio.Dalam memilih portofolio yang optimal ada beberapa
pendekatan yaitu:

1. Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor

2. Portofolio optimal berdasarkan model Markowitz

3. Portofolio optimal dengan adanya simpanan dan pinjaman bebas risiko.

4. Portofolio optimal berdasarkan aktiva bebas resiko

Anda mungkin juga menyukai