Oleh :
KELOMPOK 1
Anggota :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
anugerahNya sehingga kami dari kelompok 3 dapat menyelesaikan tugas makalah kami
dengan judul “ MODEL INDEKS TUNGGAL” tepat pada waktunya.
Makalah ini dapat kami selesaikan dengan berkat kerjasama dengan anggota
kelompok kami. Meski demikian kami menyadari masih banyak kekurangan yang kami buat
dalam menyusun makalah ini.
Dalam membuat makalah ini kami sadar bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna
kecuali Allah SWT. Oleh karena itu, dengan senang hati kami menerima kritik serta saran
yang bersifat membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
Demikian makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi pembaca dan kami
ucapkan terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan masalah 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Kesimpulan 7
B. Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan investasi pada hakekatnya memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan tertentu.
Motif mencari keuntungan merupakan hal yang membedakan kegiatan investasi dengan kegiatan
menabung adalah untuk perlindungan serta untuk memperoleh rasa aman melalui tindakan
berjaga-jaga dengan mencadangkan sejumlah dana. Menurut Abdul Halim (2003: 2) investasi
adalah penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di
masa yang akan datang. Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam
produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu (Jogiyanto, 2010: 5). Investasi di pasar
modal membutuhkan analisis yang cermat baik secara teknikal, fundamental, maupun faktor-
faktor lain yang mungkin mempengaruhi pasar modal seperti faktor psikologis pasar.
Karena kondisi pasar saat ini mempunyai pengaruh yang besar, maka alat analisis yang dipilih
perlu mempertimbangkan faktor pasar. Dalam hal ini alat analisis yang sesuai adalah Model
Indeks Tunggal. Model Indeks Tunggal digunakan untuk melakukan penilaian saham dalam suatu
investasi. Model Indeks Tunggal mengasumsikan bahwa pengembalian antara dua jenis saham
akan berkorelasi yaitu akan bergerakbersama dan mempunyai reaksi yang sama terhadap satu
faktor yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan model Indeks Tunggal Dan Komponen Returnnya ?
2. Apa saja asumsi – asumsi model indeks tunggal ?
3. Bagaimana rumus varian Return Sekuritas Model Indeks Tunggal ?
4. Bagaimana menghitung kovarian Return Antara Sekuritas Model Indeks Tunggal ?
5. Bagaimana menghitung Parameter – Parameter Input Untuk Model Markowitz ?
6. Bagaimana menganalisis Portofolio Menggunakan Model Indeks Tunggal ?
7. Apa itu Model Pasar ?
8. Apa yang dimaksud dengan Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
William Sharpe mengembangkan model yang disebut dengan model indeks tunggal. Dimana
model ini digunakan untuk menyederhanakan perhitungan di model Markowitz dan juga digunakan
untuk menghitung return ekspektasian dan risiko portofolio.
Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas
berfluktuasi searah dengan indeks pasar. Hal ini menyarankan bahwa return-return dari sekuritas
mungkin berkorelasi karena adanya reaksi umum (common response) terhadap perubahan-
perubahan nilai pasar
Keterangan:
Ri = retrun sekuritas ke i
RM = tingkat retrun dari indeks pasar
ai = kompenen dari retrun sekuritas ke-i
βi = beta (dibahas bab 11)
αi = nilai ekspektasian dari return pasar yg independen thdp return pasar
ei = kesalahan residu
Komponen Model Indeks Tunggal Model indeks tunggal membagi return sekuritas ke
dalam dua komponen utama, yaitu:
1. Komponen return yang unik dan independen terhadap return pasar (αi).
2. Komponen return yang berhubungan dengan return pasar (βi).
2
E(Ri) = E(αi) + E(βi . RM) + E(ei)
E(Ri) = αi + βi . E(RM)
B. ASUMSI – ASUMSI
Kesalahan residu dari sekuritas ke-i tidak berkovari dengan kesalahan residu sekuritas ke-j
atau ei tidak berkovari (berkorelasi) dengan ej untuk semua nilai dari i dan j. Asumsi ini secara
matematis dapat dituliskan sebagai:
Cov (ei,ej) = 0
E (ei.ej) = 0
Return indeks pasar (RM) dan kesalahan residu untuk setiap sekuritas (ei) merupakan
variabel-variabel acak. Oleh karena itu, ei tidak berkovari dengan return indeks pasar, RM.
Asumsi ini dapat dinyatakan secara matematis sebagai:
Cov (ei,RM) = 0
E (ei.[RM-E(RM)]) = 0
Maka rumus varian return sekuritas berdasarkan model indekstunggal sebagai berikut:
Resiko (varian retrun) sekuritas yang dihitung berdasarkan model ini terdiri dari dua bagian:
- Resiko yang berhubungan dengan pasar (market related risk), yaitu:
3
D. KOVARIAN RETURN ANTARA SEKURITAS MODEL INDEKS TUNGGAL
Model indeks tunggal dapat digunakan untuk menghitung return ekspektasi (E(Ri)), varians
dari sekuritas (σi2), dan kovarians antar sekuritas (σij) yang merupakan parameter-parameter
input untuk analisis portofolio menggunakan model Markowitz.
Maksudnya adalah bahwa hasil dari indeks tunggal ini yaitu E(Ri) dari rumus di (10-3), σi²
dari rumus di (10-8) dan σij dari rumus di (10-9) dapat digunakan sebagai input untuk
menghitung return ekspektasian dan risiko portofolio menggunakan model markowitz.
Return realisasi merupakan rata-rata tertimbang dari returnreturn realisasi tiap-tiap sekuritas
tunggal,
2. Risiko Portofolio
4
G. MODEL PASAR
Merupakan bentuk dari model indeks tunggal dengan batasan yang lebih sedikit. Bentuk
model pasar yang sama dengan bentuk model indeks tunggal mempunyai return dan return
ekspektasian sebagai berikut :
Ri = αi + βi . RM + ei
E(Ri) = αi + βi . E(RM)
5
1. Urutkan sekuritas berdasarkan nilai ERB terbesar ke kecil, yang terbesar merupa-kan
kandidat untuk dimasukkan ke dalam Portofolio Optimal
2. Hitung nilai Ai dan Bi untuk masing-masing sekuritas ke i, sebagai berikut
3. Menghitung nilai Ci
Nilai Ci adalah nilai C untuk sekuritas ke-i yang dihitung dari kuulasi nilai-nilai A1 sampai
dengan Ai dan nilai B1 sampai dengan Bi.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Semakin banyak sekuritas dalam portofolio maka nilai resiko yang tidak sistematik akan
semakin kecil nilainya dan akan bernilai nol jika jumlah sekuritas semakin besar. Resiko
portofolio yang terdiversifikasi dengan baik hanya terdiri dari unsur sistematik saja.
Sekuritas yang membentuk portofolio optimal adalah sekuritas yang mempunyai Erb lebih
besar dari Ci, yaitu sekuritas D, C, dan E
B. SARAN
Saran untuk pembaca adalah agar lebih banyak mencari referensi mengenai model indeks tunggal
dikarenakan artikel di atas tidak dipastikan dapat melengkapi pengetahuan tersebut.
7
DAFTAR PUSTAKA
Teori portofolio dan analisis investasi Prof. JogiyantoHartono, M.B.A., CA, Edisi Kesebelas,
BPFE-Yogyakarta