Anda di halaman 1dari 11

RMK DAN TELAAH

SINGLE INDEX MODEL and PORTFOLIO

NURUL HIDAYATI (23105400704)

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI SEKOLAH


TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA(STIESIA)
SURABAYA
2023
A. MODEL INDEKS TUNGGAL

William Sharpe (1963) mengembangkan model yang disebut dengan model indeks tunggal

(single-index model). Model ini dapat digunakan untuk menyederhanakan perhitungan.

disamping itu, model indeks tunggal dapat juga digunakan untuk menghitung return ekspektasi

dan resiko portofolio.

a) Model Indeks Tunggal dan Komponen Returnnya

Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa sekuritas berfluktuasi searah dengan

indeks harga pasar. Secara khusus dapat diamati bahwa kebanyakan saham cenderung

mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik. Kebalikannya juga benar, yaitu jika

indeks harga saham turun, kebanyakan saham mengalami penurunan harga. Dengan dasar ini,

return dari suatu sekuritas dan return dari indeks pasar yang umum dapat dituliskan sebagai

hubungan:

Ri = ai + βi.Rm

Parameter ai menunjukkan komponen tingkat keuntungan yang tidak terpengaruh oleh perubahan

indeks pasar. Parameter ini bisa dipecah menjadi dua yaitu αi (alpha) yang menunjukkan nilai

pengharapan dari ai dan ei yang menunjukkan elemen acak dari ai. Dengan demikian maka:

ai = αi + ei

Subtitusikan persamaan diatas kedalam rumus sebelumnya, maka didapatkan persamaan model

indeks tunggal sebagi berikut:

Ri = αi + βi . RM + ei

Notasi:

Ri = Return sekuritas ke-i

ai = nilai ekspektasian dari return sekuritas ke-I yang independen terhadap kinerja pasar
βi = Beta yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan Ri akibat dari perubahan RM

RM = tingkat return dari indeks pasar, juga merupakan suatu variabel acak

ei = kesalahan residu yang merupakan variabel acak dengan nilai ekspektasiannya sama dengan

nol

b) Asumsi-Asumsi

Asumsi-asumsi utama dari model indeks tunggal adalah kesalahan residu dari sekuritas ke-i tidak

berkovari dengan kesalahan residu sekuritas ke-j. Asumsi model indeks tunggal dapat

dirumuskan:

E(ei. [RM . E(RM)])= 0

Asumsi-asumsi dari model indeks tunggal mempunyai implikasi bahwa sekuritas-sekuritas

bergerak bersama-sama bukan karena efek pasar melainkan karena mempunyai hubungan yang

umum terhadap indeks pasar. Asumsi-asumsi ini digunakan untuk menyederhanakan masalah.

c) Varian Return Sekuritas Model Indeks Tunggal

Secara umum, varian return dari suatu sekuritas dapat dinyatakan sebagai berikut:

σi2 = βi2 . σm2 + σe 2i

Risiko (varian return) sekuritas yang dihitung berdasarkan model ini terdiri dari dua bagian:

risiko yang berhubungan dengan pasar (market related risk) yaitu βi2 . σm 2 dan risiko unik

masing-masing perusahaan (unique risk) yaitu σei2

d) Kovarian Return Antara Sekuritas Model Indeks Tunggal

Secara umum, kovarian return antara dua sekuritas i dan j dapat dirumuskan:

σij= βi. Βi. σM2


e) Parameter-Parameter input untuk Model Markowitz

Model indeks tunggal dapat digunakan untuk menghitung return ekspektasian (E(R)) , varian

dari sekuritas σei 2 dan kovarian anatar sekuritas σij yang merupakan parameter-parameter input

untuk analisis portofolio menggunakan model Markowitz. Model Markowitz ini digunakan

untuk menghitung return ekspektasian dan risiko portofolio dengan menggunakan hasil indeks

tunggal sebagai input perhitungan Model Markowitz.

B. ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL

Selain hasil dari model indeks tunggal dapat digunakan sebagai input analisis portofolio, model

indeks tunggal dapat juga digunakan secara langsung untuk analisis portofolio. Analisis

portofolio menyangkut perhitungan return ekspektasian portofolio dan risiko portofolio

a) Return Ekspektasian Portofolio

Return ekspektasian dari suatu portofolio selalu merupakan rata-rata tertimbang dari return

ekspektasian portofolio menjadi:

Dengan mensubstitusikan E(Ri) menggunakan nilai di persamaan, return ekspektasian portofolio

menjadi:

b) Risiko Portofolio
Varian dari suatu sekuritas yang dihitung berdasarkan model indeks tunggal telah teruraikan dan

dapat dilihat di persamaan. Varian dari sekuritas ini adalah:

σ i2 = β i2 . σ M2 + σ 2
ei

C. MODEL PASAR

Model pasar (market model) merupakan bentuk dari model indeks tunggal dengan batasan yang

lebih sedikit. Model pasar bentuknya sama dengan model indeks tunggal. Perbedaannya terletak

di asumsinya. Di model indeks tunggal, diasumsikan bahwa kesalahan residu masing-masing

sekuritas tidak berkovari satu dengan yang lainnya atau Cov(ei,ej) = 0. Di model pasar, asumsi

ini tidak digunakan atau kesalahan residu masing-masing sekuritas dapat berkorelasi.

Kenyataannya bahwa sekuritas berkovari atau berkorelasi satu dengan yang lainnya membuat

model pasar lebih realistis. Model pasar ini banyak digunakan oleh peneliti-peneliti realistis.

Model pasar ini banyak digunakan oleh peneliti-peneliti pasar modal untuk menghitung

abnormal return. Bentuk model pasar yang sama dengan bentuk model indeks tunggal

mempunyai return dan return ekspektasian sebagai berikut:

Ri = αi + βi . RM + ei

Dan

E(Ri) = αi + βi . E(RM)

D. PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL

Model indeks tunggal dapat digunakan sebagai alternatif dari model Markowitz untuk

menentukan efficient set dengan perhitungan yang lebih sederhana. Model ini merupakan

penyederhanaan dari model Markowitz. Model ini dikembangkan oleh William Sharpe (1963)
yang disebut dengan (single-index model), yang dapat digunakan untuk menghitung return

ekspektasi dan risiko portofolio.

Perhitungan untuk menentukan portofolio optimal akan sangat dimudahkan jika hanya

didasarkan pada sebuah angka yang dapat menentukan suatu sekuritas dapat dimasukkan ke

dalam portofolio optimal tersebut. Angka tersebut adalah rasio antara ekses return dengan Beta

(excess return to beta ratio). Rasio ini adalah:

Excess return didefinisikan sebagai selisih return ekspektasian dengan return

aktiva bebas risiko. Excess return to beta berarti mengukur kelebihan return relative terhadap

satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasikan yang diukur dengan Beta. Rasio ERB ini juga

menunjukkan hubungan antara dua faktor penentu investasi, yaitu return dan risiko.

Portofolio yang optimal akan berisi dengan aktiva-aktiva yang mempunyai nilai

rasio ERB yang tinggi. Aktiva-aktiva dengan rasio ERB yang rendah tidak akan dimasukkan ke

dalam portofolio optimal. Dengan demikian diperlukan sebuah titik pembatas (cut-off point)

yang menentukan batas nilai ERB berapa yang dikatakan tinggi.


TELAAH JURNAL

PORTOFOLIO OPTIMAL DI MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN SINGLE INDEX

MODEL

A. LATAR BELAKANG

Penelitian ini dilakukan pada indeks saham IDXHIDIV20 yaitu indeks yang dirilis pada

tahun 2018 oleh BEI untuk menambah pilihan bagi investor berpreferensi saham dengan

dividend yield tinggi. Periode penelitian ini adalah masa resesi ekonomi di Indonesia akibat

adanya pandemi COVID-19 yang berisiko tinggi bagi investor pasar modal.

B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana mengkombinasikan saham pembentuk portofolio optimal beserta proporsi

dananya, dan mengetahui tingkat return dan risiko portofolio yang terbentuk saat masa resesi

akibat COVID-19 di Indonesia pada indeks saham IDXHIDIV20?

C. RESEARCH GAP

Ada dampak besar pada perekonomian Indonesia yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19

(Hadiwardoyo, 2020). Dengan adanya COVID-19, semakin terjadi ketidakpastian pergerakan

harga saham, seperti halnya terjadi penurunan harga indeks pasar IHSG yang sangat drastis

pada Maret 2020. Kejadian-kejadian tak diinginkan seperti penurunan kinerja pasar yang

akan memberikan kerugian bagi investor ini perlu diadakan penelitian untuk mengantisipasi

hal tersebut, termasuk mengantisipasi volatilitas harga saham (Salim & Rizal, 2021). Harga

pasar yang menurun memberikan informasi bahwa mayoritas saham di Bursa Efek Indonesia

(BEI) mengalami penurunan (Salim, 2019). Penelitian pertama mengenai portofolio optimal

dilakukan oleh (Harry Markowitz, 1952) sebagai pencetus portofolio optimal model

Markowitz. Kemudian dikembangkan oleh (William Sharpe, 1963) sebuah model yang
disebut dengan Model Indeks Tunggal (Single Index Model) guna menyederhanakan

perhitungan-perhitungan pada model Markowitz. dengan menghubungkan penghitungan

kinerja tiap-tiap aset dengan indeks pasar ini lah yang disebut dengan Single Index Model

(Tandelilin, 2021:139). Single Index Model didasarkan pengamatan fluktuasi harga sekuritas

sejalan dengan indeks pasar (Hartono, 2017:427).Portofolio optimal yang terbentuk dengan

Single Index Model memiliki kinerja yang lebih baik jika dibandingkan dengan portofolio

optimal yang terbentuk dengan model Markowitz (Devianto et al., 2018; Putra & Dana,

2020).

D. TUJUAN

Untuk mengkombinasikan saham pembentuk portofolio optimal beserta proporsi dananya,

dan mengetahui tingkat return dan risiko portofolio yang terbentuk saat masa resesi akibat

COVID-19 di Indonesia pada indeks saham IDXHIDIV20

E. KAJIAN TEORI

Investasi

Dana atau sumber daya lain yang dikomitmenkan saat ini dengan tujuan mendapat

keuntungan di masa depan disebut dengan investasi (Tandelilin, 2021:2). Hal ini sejalan

dengan definisi investasi yang dinyatakan oleh Hidayat (2019:7) yaitu, “Investasi memiliki

arti melakukan komitmen dengan menaruh dana dalam bentuk arus kas dan atau nilai akhir

dan memperoleh pengembalian ekonomi selama jangka waktu tertentu sebagai tujuannya”.

Saham

Saham adalah tanda kepemilikan atas investasi sejumlah dana milik investor individual,

investor institusional, atau trader yang diinvestasikan pada suatu perusahaan (Aziz et al.,
2017:76). (Tandelilin, 2021:31) juga menyebutkan bahwa, “Saham adalah sertifikat yang

menyatakan bukti kepemilikan suatu perusahaan”.

Return

Return dapat dikatakan sebagai tingkat pengembalian yang diterima investor berdasarkan

penghitungan data historisnya (Hartono, 2017:283). Dua komponen utama sumber return

investasi adalah yield dan capital gain (loss) (Tandelilin, 2021:114).

Risiko

Risiko diwakili oleh ukuran penyimpangan atau tingkat penyebaran data actual return dari

expected return yang diukur secara statistik (Tandelilin, 2021:120). Kemudian, Hartono

(2017:305)menambahkan, “Risiko berhubungan dengan deviasi dari outcome yang diterima

dengan ekspektasian”.

Portofolio

Keinginan investor ketika membangun portofolio adalah mendapatkan portofolio dengan

expected return yang maksimum dan tingkat risiko tertentu atau portofolio dengan risiko

terendah dan memiliki expected return tertentu

F. METODOLOGI

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Sampel penelitian ini yaitu 18 perusahaan yang terdaftar dalam indeks IDXHIDIV20 di

Bursa Efek Indonesia periode Maret 2020-Juli 2021.Dalam penelitian ini digunakan data

sekunder berupa saham-saham yang terdaftar pada indeks IDXHIDIV20 yang didapatkan

melalui dokumen EvaluasiMayor indeks saham IDXHIDIV20 pada BEI periode Februari

2020-Januari 2021 dan Februari 2021-Januari 2022 (www.idx.co.id), daily closing price

saham yang diakses melalui investing.com, dan data 7-Day (Reverse) Repo Rate yang
diperoleh dari Bank Indonesia (www.bi.go.id).

Analisis data menggunakan langkah-langkah pembentukan portofolio optimal dengan Single

Index Model.Penghitungan untuk menentukan portofolio optimal didasarkan pada rasio

excess return to beta. Portofolio optimal terdiri dari aset-aset dengan rasio ERB tinggi. Untuk

itu, perlu ditentukan sebuah titik batas (cut-off point) yang menjadi batas nilai ERB mana

yang termasuk dalam kategori tinggiBesar nilai cut-off point ditentukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

✓ Mengurutkan ERB dari tinggi ke rendah

✓ Menghitung Nilai Ai dan Bi masing-masing sekuritas.

✓ Menghitung nilai Ci

✓ Menentukan besarnya nilai cut-off point (C∗) yaitu nilai Ci terakhir di mana nilai

ERB masih lebih besar dari nilai Ci

✓ Menentukan saham-saham kandidat portofolio optimal yang terdiri dari saham-saham

dengan nilai ERB lebih besar atau sama dengan nilai ERB pada cut-off point (C∗)

✓ Menghitung proporsi dana masing-masing sekuritas.

✓ Menghitung return portofolio

✓ Menghitung risiko portofolio

G. HASIL

Berdasarkan analisis penghitungan dengan Single Index Model Penelitian ini mengambil

kesimpulan : terbentuk portofolio optimal berisi 10 saham yaitu : TOWR, ITMG, ADRO,

UNTR, KLBF, CPIN, PTBA, BBRI, BBCA, dan TLKM. Proporsi dana yang dapat

diinvestasikan pada 10 saham kandidat penyusun portofolio optimal yaitu sebesar :

TOWR = 31,1544%
ITMG = 21,3223%

ADRO = 10,1776%

UNTR = 9,2513%

KLBF = 6,0673%

CPIN = 9,7605%

PTBA = 5,9854%

BBRI = 3,0682%

BBCA = 2,6998%

TLKM = 0,5131%

Portofolio optimal yang terbentuk memberikan return harian sebesar 3,2636% dengan risiko

harian portofolio sebesar 0,091%

Anda mungkin juga menyukai