SITI ISNANIATI
Ruang Lingkup CG
Prinsip Dasar
Setiap perusahaan harus membuat pernyataan tentang kesesuaian penerapan GCG dengan Pedoman
GCG ini dalam laporan tahunannya. Pernyataan tersebut harus disertai laporan tentang struktur dan
mekanisme kerja organ perusahaan serta informasi penting lain yang berkaitan dengan penerapan
GCG.
Pedoman Pokok Pelaksanaan
1. Pernyataan tentang penerapan GCG beserta laporannya, merupakan bagian dari laporan tahunan
perusahaan. Pernyataan dan laporan tersebut dapat sekaligus digunakan untuk memenuhi ketentuan
pelaporan dari otoritas terkait.
2. Dalam hal belum seluruh aspek Pedoman GCG ini dapat dilaksanakan, perusahaan harus
mengungkapkan aspek yang belum dilaksanakan tersebut beserta alasannya.
Pedoman Pokok Pelaksanaan
1. Pernyataan tentang penerapan GCG beserta laporannya, merupakan bagian
dari laporan tahunan perusahaan.
2. Dalam hal belum seluruh aspek Pedoman GCG ini dapat dilaksanakan,
perusahaan harus mengungkapkan aspek yang belum dilaksanakan tersebut
beserta alasannya.
3. Laporan tentang struktur dan mekanisme kerja organ perusahaan.
4. Informasi penting lainnya yang berkaitan dengan penerapan GCG dan perlu
diungkapkan dalam laporan penerapan GCG.
Agar pelaksanaan GCG dapat berjalan efektif, diperlukan proses keikutsertaan semua pihak dalam
perusahaan. Untuk itu diperlukan tahapan sebagai berikut:
1. Membangun pemahaman, kepedulian dan komitmen untuk melaksanakan GCG oleh semua
anggota Direksi dan Dewan Komisaris, serta Pemegang Saham Pengendali, dan semua
karyawan.
2. Melakukan kajian terhadap kondisi perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan GCG dan
tindakan korektif yang diperlukan.
3. Menyusun program dan pedoman pelaksanaan GCG perusahaan.
4. Melakukan internalisasi pelaksanaan GCG sehingga terbentuk rasa memiliki dari semua pihak
dalam perusahaan, serta pemahaman atas pelaksanaan pedoman GCG dalam kegiatan sehari-
hari.
5. Melakukan penilaian sendiri atau dengan menggunakan jasa pihak eksternal yang independen
untuk memastikan penerapan GCG secara berkesinambungan. Hasil penilaian tersebut
diungkapkan dalam laporan tahunan dan dilaporkan dalam RUPS tahunan (KNKG, 2006).
Prinsip Tata Kelola Perusahaan OECD
a) Semua pemegang saham dari seri kelas yang sama harus diperlakukan sama.
b) Perdagangan orang dalam dan transaksi mandiri yang kasar harus dilarang.
c) Anggota dewan dan eksekutif kunci harus diminta untuk mengungkapkan kepada
dewan apakah mereka, secara langsung, tidak langsung atau atas nama pihak ketiga,
memiliki kepentingan material dalam transaksi atau masalah apa pun yang secara
langsung mempengaruhi korporasi.
4. Peran Pemangku Kepentingan dalam Tata Kelola Perusahaan
“Kerangka tata kelola perusahaan harus mengakui hak-hak pemangku kepentingan yang
ditetapkan oleh undang-undang atau melalui kesepakatan bersama dan mendorong kerja
sama aktif antara perusahaan dan pemangku kepentingan dalam menciptakan kekayaan,
pekerjaan, dan keberlanjutan perusahaan yang sehat secara finansial.”
Tata kelola perusahaan juga berkaitan dengan menemukan cara untuk mendorong berbagai
pemangku kepentingan di perusahaan untuk melakukan tingkat investasi yang optimal secara
ekonomi dalam modal manusia dan fisik spesifik perusahaan. Daya saing dan kesuksesan
tertinggi sebuah perusahaan adalah hasil kerja tim yang mewujudkan kontribusi dari berbagai
penyedia sumber daya yang berbeda termasuk investor, karyawan, kreditur, dan pemasok.
5. Pengungkapan dan Transparansi
“Kerangka kerja tata kelola perusahaan harus memastikan panduan strategis perusahaan,
pemantauan manajemen yang efektif oleh dewan, dan akuntabilitas dewan kepada
perusahaan dan pemegang saham.”
Struktur dan prosedur dewan bervariasi baik di dalam maupun di antara negara-negara
OECD. Beberapa negara memiliki dewan dua tingkat yang memisahkan fungsi
pengawasan dan fungsi manajemen menjadi badan yang berbeda. Sistem seperti itu
biasanya memiliki "dewan pengawas" yang terdiri dari anggota dewan non-eksekutif dan
"dewan manajemen" yang seluruhnya terdiri dari eksekutif. Negara-negara lain memiliki
dewan “kesatuan”, yang menyatukan anggota dewan eksekutif dan non eksekutif. Di
beberapa negara juga terdapat badan hukum tambahan untuk keperluan audit. Prinsip-
prinsip tersebut dimaksudkan agar cukup umum untuk diterapkan pada struktur dewan apa
pun yang diberi tugas untuk mengatur perusahaan dan memantau manajemen.
THANK YOU