Anda di halaman 1dari 3

MODEL INDEKS TUNGGAL

A. MODEL INDEKS TUNGGAL DAN KOMPONEN RETURNNYA


Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi
searah dengan indeks harga pasar. Secara khusus dapat diamati bahwa kebanyakan saham
cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik. Kebalikannya juga benar, yaitu
jika indeks harga saham turun, kebanyakan saham mengalami penurunan harga. Hal ini
menyarankan bahwa return-return dari sekuritas mungkin berkorelasi karena adanya reaksi umum
(common response) terhadap perubahan- perubahan nilai pasar. Dengan dasar ini, return dari suatu
sekuritas dan return dari indeks pasar yang umum dapat dituliskan sebagai hubungan:
Ri = ai + βi . RM
Keterangan :
Ri = Return sekuritas ke-i
ai = Suatu variabel acak yang menunjukkan komponen dari return sekuritas ke-i yang
independen terhadap kinerja pasar
βi = Beta yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan Riakibat dari perubahanRM
RM = Tingkat return dari indeks pasar, juga merupakan suatu variabel acak

Variabelαi merupakan komponen return yang tidak tergantung dari return pasar. Variabelαidapat
dipecah menjadi nilai yang diekspetasi (expected value) αi dan kesalahan residu (residual error)ei
sebagai berikut :
ai = αi + ei
Jika disubstitusikan ke dalam persamaan rumus di atas, maka akan didapatkan persamaan model
indeks tunggal sebagai berikut :
Ri = αi + βi . RM + ei
Keterangan :
αi= Nilai ekspektasian dari return sekuritas sekuritas yang independen terhadap return pasar
ei = Kesalahan residu yang merupakan variabel acak dengan nilai ekspektasiannya sama dengan nol
atau E (ei) = 0

Model indeks tunggal membagi return dari suatu sekuritas ke dalam dua komponen, yaitu sebagai
berikut ini :
1. Komponen return yang unik diwakili oleh αiyang independen terhadap return pasar.
2. Komponen return yang berhubungan dengan return pasar yang diwakili oleh βi . RM

Bagian return yang unik (αi) hanya berhubungan dengan peristiwa mikro (micro event) yang
mempengaruhi perusahaan begitu saja, tetapi tidak mempengaruhi semua perusahaan secara
umum. Contoh dari peristiwa mikro misalnya adalah pemogokan karyawan, kebakaran, penemuan-
penemuan penelitian, dsb. Bagian return yang berhubungan dengan return pasar ditunjukkan oleh
Beta (βi) yang merupakan sensitivitas return suatu sekuritas terhadap return dari pasar. Secara
konsensus, return pasar mempunyai Beta bernilai 1. Suatu sekuritasyang mempunyai Beta 1,5
misalnya mempunyai artibahwa perubahan return pasar sebesar 1% akan mengakibatkan perubahan
return dari sekuritas tersebut dengan arah yang sama sebesar 1,5%.
Model indeks tunggal dapat juga dinyatakan dalam bentuk return ekspektasi (expected return).
Return ekspektasi dari model ini dapat diderivasi dari model sebagai berikut :
E(Ri) = E(αi) + E(βi . RM) + E(ei)
Dari properti ke-2 diketahui bahwa nilai ekspektasi dari suatu konstanta adalah bernilai konstanta itu
sendiri, maka E(αi) = αi dan (βi.RM) = βi.E(RM) dan secara konstruktif nilai E(ei) = 0, maka return
ekspektasi model indeks tunggal dapat dinyatakan sebagai :
E(Ri) = αi + βi . E(RM)

1
Muh.Ferial Ferniawan/A031191156
MODEL INDEKS TUNGGAL

B. ASUMSI – ASUMSI

Model indeks tunggal menggunakan asumsi – asumsi yang merupakan karakteristik model ini
sehingga menjadi berbeda dengan model – model yang lainnya. Asumsi utama dari model indeks
tunggal adalah kesalahan residu dari sekuritas ke-i tidak berkovari dengan kesalahan residu
sekuritas ke-j atau ei tidak berkovari ( berkorelasi ) dengan ej untuk semua nilai dari I dan j. Asumsi
ini secara matematis dapat dituliskan sebagai :

Cov(ei,ej) = 0

Besarnya Cov(ei,ej) dapat juga ditulis sebagai berikut :

Cov(ei,ej) = E([ei – E(ei)] . [ej – E(ej)])

Karena secara konstruktif bahwa E(ei) dan E(ej) adalah sama dengan nol, maka :

Cov(ei,ej) = E(ei – 0)] . [ej – 0)] = E(ei . ej)

Sehingga asumsi bahwa kesalahan residu untuk sekuritas ke-i tidak mempunyai korelasi dengan
kesalahan residu untuk sekuritas ke-j dapat juga ditulis :

E(ei . ej) = 0

Return indeks pasar (RM) dan kesalahan residu untuk tiap – tiap sekuritas (ei) merupakan variabel –
variabel acak. Oleh karena itu, diasumsikan bahwa ei tidak berkovari degan return indeks pasar RM.
Asumsi kedua ini dapat dinyatakan secara matematis sebagai :

Cov(ei . RM) = 0

Asumsi – asumsi dari model indeks tunggal mempunyai implikasi bahwa sekuritas –sekuritas
bergerak bersama – sama bukan karena efek diluar pasar ( misalnya efek dari industri atau
perusahaan itu sendiri, melainkan karena mempunyai hubungan yang umum terhadap indeks pasar.
Asumsi – asumsi ini digunakan untuk menyederhanakan masalah. Dengan demikian sebenarnya
berapa besar model ini dapat diterima dan mewakili kenyataan sesungguhnya tergantung dari
seberapa besar asumsi-asumsi ini realistis. Jika asumsi-asumsi ini kurang realistis, berarti bahwa
model ini akan menjadi tidak akurat.

C. Parameter-Parameter Input Untuk Model Markowitz


Model indeks tunggal dapat digunakan untuk menghitung return espektasi (E(Ri)), varian dari
sekuritas (σi2), dan kovarian antar sekuritas (σij) yang merupakan parameter – parameter input
untuk analisis portofolio menggunakan model Markowitz.
Rumus :
Ø Return Ekspektasi
Ø Varians dari sekuritas (σi2) = βi . σ + σ
Ø Kovarian antar sekuritas (σij) = βi . βj. σ M 2

D. Model Pasar

2
Muh.Ferial Ferniawan/A031191156
MODEL INDEKS TUNGGAL

Model pasar (market model) merupakan bentuk dari model indeks tunggal dengan batasan yang
lebih sedikit. Model pasar bentuknya sama dengan model indeks tunggal. Perbedaannya terletak
pada asumsinya, yaitu:
Ø Model indeks tunggal : kesalahan residu masing-masing sekuritas tidak berkovari dengan yang
lainnya.
Ø Model pasar : kesalahan residu masing-masing sekuritas dapat berkorelasi, model ini banyak
digunakan oleh peneliti- peneliti pasar modal untuk menghitung abnormal return.
Rumus
Ri = αi + βi . RM + ei

Dan

E(Ri) = αi + βi . E(RM)

E. Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal


Perhitungan untuk menentukan portofolio optimal akan sangat dimudahkan jika hanya
didasarkan pada sebuah angka yang dapat menentukan apakah suatu sekuritas dapat dimasukkan ke
dalam portofolio optimal tersebut. Angka tersebut adalah rasio antara ekses return dengan Beta
(excess return to beta ratio). Rasio ini adalah :
Notasi :
ERBi = excess return to beta sekuritas ke-i
E(Ri) = return ekspektasian berdasarkan model indeks tunggal untuk sekuritas ke-i
RBR = return aktiva bebas resiko
βi= beta sekuritas ke-i
Excess return didefinisikan sebagai selisih return ekspektasian dengan return aktiva bebas resiko.
Excess return to beta berarti mengukur kelebihan return relatif terhadap satu unit resiko yang tidak
dapat didiversifikasikan yang di ukur dengan beta. Rasio ERB ini juga menunjukkan hubungan antara
dua faktor penentu investasi, yaitu return dan resiko.
Portofolio yang optimal akan berisi dengan aktiva – aktiva yang mempunyai nilai resiko ERB yang
tinggi. Aktiva – aktiva dengan rasio ERB yang rendah tidak akan dimasukkan ke dalam portofolio
optimal. Dengandemikian diperlukan sebuah titik pembatas yang menentukan batas nilai ERB
berapa yang dikatakan tinggi. Besarnya titik pembatas ini dapat ditentukan dengan langkah –langkah
sebagai berikut :
1. Urutkan sekuritas-sekuritas berdasarkan nilai ERB terbesar ke niali ERB terkecil. Sekuritas-
sekuritas dengan nilai ERB terbesar merupakan kandidat untuk dimasukkan ke portofolio optimal.
2. Hitung nilai Ai dan Bi untuk masing-masing sekuritas ke-i sebagai berikut :
Dan
Notasi :
= variandari kesalahan residu sekuritas ke-i yang juga risiko unik atau risiko tidak sistematik.
3. Hitung Nilai
Ci =

Notasi :
σM2= varian dari return indeks pasar
Ci adalah nilai C untuk sekuritas ke-i yang dihitung dari kumulasi nilai-nilai Ai sampai dengan Ai dan
nilai-nilai Bi sampai dengan Bi. Misalnya C3 menunjukkan nilai C untuk sekuritas ke-3 yang dihitung
dari kumulasi Ai, A2,A3, dan B1, B2, dan B3.

3
Muh.Ferial Ferniawan/A031191156

Anda mungkin juga menyukai