1
Model Indeks Tunggal
2
ei = kesalahan residu yang merupakan variabel acak dengan nilai
ekspektasiannya sama dengan nol
Model indeks tunggal membagi return dari suatu sekuritas ke dalam
dua komponen, yaitu sebagai berikut ini.
1. Komponen return yang unik diwakili oleh , yang independen terhadap
return pasar.
2. Komponen return yang berhubungan dengan return pasar yang diwakili
oleh , RM.
Model indeks tunggal dapat juga dinyatakan dalam bentuk return
ekspektasi (expected return). Return ekspektasi dari model ini dapat diderivasi
dari model sebagai berikut:
E(Ri) = E (
Atau,
E(Ri) = E ( i) + E( ) + E(ei)
Dengan nilai E ( i) = , E( )= . E(Rm) , dan nilai E(ei) = 0
maka return ekspektasi model indeks tunggal dapat dinyatakan sebagai:
E (Ei) = + . E(Rm
Contoh :
Misalnya return ekspektasi dari indeks pasar E(RM) adalah sebesar
20%, bagian dari return ekspektasi suatu sekuritas yang independen terhadap
pasar ( i) adalah sebesar 4% dan adalah sebesar 0,75. Tentukan nilai return
yang diharapkan dan nilai return realisasi dengan model indeks tunggal.
Model indeks tunggal mengestimasi besarnya return ekspektasi untuk
sekuritas ini sebesar
E(R)=4% +0,75 20% 19%.
Sedangkan, besarnya nilai return realisasi berdasarkan model indeks
tunggal untuk sekuritas ini adalah sebesar:
Ri = 19% + ej.
Dari contoh ini terlihat bahwa nilai return realisasi merupakan nilai
return ekspektasi ditambah dengan kesalahan residu. Jika ternyata nilai return
realisasi nantinya sama dengan nilai return yang diharapkan, berarti investor
3
mengestimasi nilai return ekspektasi tanpa kesalahan. Jika ternyata nilai return
realisasi sebesar misalnya 21%, maka besarnya kesalahan estimasi (e) adalah
sebesar 21% - 19% = 2%.
b) Asumsi-Asumsi
Model indeks tunggal menggunakan asumsi-asumsi yang merupakan
karakteristik model ini sehingga menjadi berbeda dengan model-model yang
lainnya. Asumsi utama dari model indeks tunggal adalah kesalahan residu dari
sekuritas ke-i tidak berkovari dengan kesalahan residu sekuritas ke-j atau ei
tidak berkovari (berkorelasi) dengan ei untuk semua nilai dari i dan j. Asumsi
ini secara matematis dapat dituliskan sebagai: utama dari model indeks
tunggal adalah kesalahan residu dari sekuritas ke-i tidak berkovari dengan
kesalahan residu sekuritas ke-j. Asumsi pertama model indeks tunggal dapat
dirumuskan:
E(ei . ej )= 0
Return indeks pasar (RM) dan kesalahan residu untuk tiap-tiap
sekuritas (ei) merupakan variabel-variabel acak. Oleh karena itu, diasumsikan
bahwa e, tidak berkovari dengan return indeks pasar RM. Asumsi kedua ini
dapat dinyatakan secara matematis sebagai:
E(ei. [RM . E(RM)])= 0
Asumsi-asumsi dari model indeks tunggal mempunyai implikasi
bahwa sekuritas-sekuritas bergerak bersama-sama bukan karena efek di luar
pasar melainkan karena mempunyai hubungan yang umum terhadap indeks
pasar. Asumsi-asumsi ini digunakan untuk menyederhanakan masalah.
Dengan demikian, sebenarnya berapa besar model ini dapat diterima dan
mewakili kenyataan sesungguhnya tergantung dari seberapa besar asumsi-
asumsi ini realistis. Jika asumsi-asumsi ini kurang realistis, berarti bahwa
model ini akan menjadi tidak akurat.
c) Varian Sekuritas Model Indeks Tunggal
Secara umum, varian return dari suatu sekuritas dapat dinyatakan
sebagai berikut:
σi2 = βi2 . σm2 + σei2
4
Risiko (varian return) sekuritas yang dihitung berdasarkan model ini
terdiri dari dua bagian: risiko yang berhubungan dengan pasar (market related
risk) yaitu βi2 .σm2 dan risiko unik masing-masing perusahaan (unique
risk) yaitu σei2 .
Contoh
Return saham PT A dan return indeks pasar selama 7 periode dan rata-
rata aritmatika sebagai berikut:
Return Saham PT A Return Indeks Pasar
Periode ke-t
(RA) (Rm)
1 0,060 0,040
2 0,077 0,041
3 0,095 0,050
4 0,193 0,055
5 0,047 0,0015
6 0,113 0,065
7 0,112 0,055
Rata-rata Aritmatika 0,09957 0,04586
Jika diketahui nilai βa sebesar 1,7. Tentukan total risiko untuk saham
PT A berdasarkan model indeks!
Model indeks tunggal menunjukkan bahwa a, dan B, adalah konstan
dari waktu ke waktu untuk masing-masing sekuritas. Misalnya nilai β(A)
untuk sekuritas PT 'A' ini adalah konstan sebesar 1,7. Besarnya α A yang juga
konstan dapat dihitung sebagai berikut ini.
E(RA) = αA + βA . E (RM)
0,09957 = αA + 1,7 . (0,04586)
αA = 0,0216
Besarnya nilai kesalahan residu untuk tiap-tiap periode return sekuritas
ini dapat dihitung berdasarkan rumus indeks tunggal sebagai berikut:
RA = αA + βA . E (RM) + eA
eA = RA - αA - βA . E (RM)
5
Untuk setiap periode, maka kesalahan residu dapat dihitung sebagai
berikut:
Sedang varian dari return pasar yang menunjukkan risiko indeks pasar
adalah sebesar:
6
Resiko sistematik untuk sekuritas perusahaan PT A yang terjadi karena
pengaruh pasar adalah sebesar:
Untuk model indeks tunggal, nilai Ri, Rj, E(Ri) dan E(Rj) dapat
disubstitusikan menggunakan persamaan rumus di atas. Selanjutnya dengan
memperhatikan asumsi-asumsi persamaan, maka diperoleh:
σij= βi. βj. σM2
Contoh:
Dua buah sekuritasi A dan B masing-masing mempunyai βA = 1,7 dan
βB = 1,3. Varian return dari indeks pasar diketahui sebesar 0,00026. Tentukan
kovarian antara sekuritas A dan B!
σAB = βA. ΒB. σM2
σAB = (1,7) (1,3) (0,00026)
σAB = 0,00057
e) Analisis Portofolio Menggunakan Model Indeks Tunggal
Selain hasil dari model indeks tunggal dapat digunakan sebagai input
analisis portofolio, model indeks tunggal dapat juga digunakan secara
langsung untuk analisis portofolio. Analisis portofolio menyangkut
perhitungan return ekspektasian portofolio dan risiko portofolio
7
1) Return Ekspektasian Portofolio
Return ekspektasian dari suatu portofolio selalu merupakan rata-
rata tertimbang dari return ekspektasian portofolio menjadi:
( ∑ (
( ∑ ( (
2) Risiko Portofolio
Varian dari suatu sekuritas yang dihitung berdasarkan model
indeks tunggal telah teruraikan dan dapat dilihat di persamaan. Varian
dari sekuritas ini adalah:
σi2 = βi2 . σM2 + σei2
8
Varian dari portofolio sebesar
Daftar Pustaka
Jogiyanto, Hartono. 2008. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
9
REVIEW JURNAL
10
Pembentukan Portofolio Optimal Saham Syariah yang Terdaftar di JII dengan
Judul
Metode Single Index Model
Jurnal Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021, 1895-1904
Volume & Halaman Vol.7 No.3 Hal.1895-1904
Tahun 2021
Penulis Sukma Febrianti, Marjono, Tia Apriani
Mohammad Khoiruzi Afiq (22105380633)
Reviewers Joko Kunto Wibisono (22105380637)
Febriana Nafi’ah Vidyasari (22105380631)
Abstrak Sudah dengan cukup jelas menggambarkan keseluruhan jurnal secara
ringkas.namun, terdapat beberapa catatan yaitu perlu ditambahkan informasi
Abstrak
ringkas terkait dengan penggunaan jenis metode penelitian dan teknik analsis
data yang digunakan dalam abstrak.
Beberapa penelitian dilakukan dengan menerapkan metode portofolio optimal
seperti yang dilakukan oleh (Eko, 2008) dimana dengan menggunakan konsep
model indeks tunggal dan Constant Correlation Model yang diaplikasikan pada
saham-saham berkapitalisasi besar (LQ45), didapat hasil portofolio saham yang
optimal terdiri dari saham TLKM, ASII, INTP dan PNBN. Kemudian penelitian
yang dilakukan oleh Sigit Triharjono (2013) juga menggunakan sampel saham
LQ45 dengan metode Single Index Model didapat hasil portofolio optimal
terdiri dari saham AALI dan ANTM. Sedangkan (Oktaviani & Wijayanto, 2016)
melakukan penelitian untuk mendapatkan portofolio optimal dengan
menggunakan sampel saham-saham LQ45. dan JII. alat analisis menggunakan
Single Index Model untuk melihat portofolio optimal dan Indeks Jensen untuk
menilai kinerja saham. (Wati et al., 2016) juga menggunakan metode Single
Index Model dalam menentukan komposisi portofolio optimal pada saham yang
termasuk 50 Leading Companies in Market Capitalization, didapatkan hasil ada
5 saham yang termasuk dalam portofolio optimal dari 31 suham yang diamati
Latar Belakang
sebagai sampel, yaitu saham AALI UNVR. HMSP, EMTK dan ICBP.
11
Berdasarkan alasan diatas peneliti tertarik untuk melakukan pengambilan
sampel saham-saham yang terdaftar di JII selama periode 2017-2019 dengan
tujuan untuk mendapatkan pemilihan protofolio saham yang optimal dengan
proporsi dana yang ditanamkan di saham yang terbentuk dalam portofolio
tersebut. Hal ini untuk memberikan tingkat keuntungan maksimal yang
diinginkan investor dengan tingkat risiko tertentu.
Catatan:
a. Tidak ada gaps. Temuan penelitian terdahulu yang terkait tidak
digunakan untuk menjustifikasi kebaruan dari penelitian ini.
b. Tidak ada penjelasan tentang pentingnya (kontribusi. apa & kepada
siapa, yang dihasil dari penelitian ini)
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun portofolio optimal saham syariah yang
terdaftar di JII agar dapat menghasilkan return yang lebih tinggi dengan
menggunakan metode model indeks tunggal.
Catatan:
Tujuan Penelitian a. Bukan menyusun tetapi menggunakan SIM untuk Menyusun
portfolio optimal. (lihat paragraf 9 dari pendahuluan). Dengan
kata lain penelitian ini mengimplementasikan SIM untuk
membuat portfolio optimal.
b. Tujuan penelitian: memberikan gambaran bagaimana
implementasi/penggunaan SIM dalam menyusun portfolio.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah return aktiva bebas risiko
(RBR), Expected Return saham individual-E(Ri), Beta, Variance, ERB, Ci. dan
proporsi dana masing-masing portofolio.
Catatan:
Ini bukan variable penelitian, tetapi variable yang digunakan SIM dalam
membuat portfolio.
12
yang dibutuhkan dari website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id untuk
mendapatkan data harga Saham individual melalui website
www.yahoofinance.com, serta data dari Sertifikat Bank Indonesia untuk
memperoleh BI Rate.
Teknik analisis data yang digunakan adalah Single indeks model untuk
menemukan proporsi yang optimal dari portofolio.
Catatan:
Tidak dijelaskan kontribusi penelitian baik secara praktis maupun teori.
Kesimpulan Dari jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa dari 17 perusahaan yang lolos
13
seleksi dalam pemilihan sampel dan diolah datanya (periode 2017-2019) dengan
menggunakan perhitungan portofolio single index model didapat hasil 5
perusahaan terbaik dari indeks JII yang masuk dalam portofolio optimal yaitu
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Vale Indonesia Tbk (INCO). PT
Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Aneka
Tambang, Tbk (ANTM). Dengan kombinasi 5 saham tersebut menghasil return
protofolio sebesar 1.04% per bulan atau 12.48% per tahun, return ini lebih besar
dari return index JII. Tetapi nilai ini masih di bawah return portofolio dari data
yang diambil sebelum tahun 2017, karena periode penelitian ini (2017-2019)
merupakan periode bearish | bagi pasar modal Indonesia, walaupun begitu tetap
bisa menghasilkan return yang lebih tinggi dari return pasarnya. Dengan
menyusun portofolio optimal terbukti akan memberikan keuntungan yang lebih
tinggi bagi investor.
14