Anda di halaman 1dari 42

INDEKS TUNGGAL

(SINGLE INDEX MODEL)

Kelompok 4 :
 Faishal Bil Faqih 1710111106
 Yanri Daya Pandera 1710111144
 Amalia Natasya Salsadila 1710111146
 Fajri Rizky Arsyi 1710111184
 Siroj Jibril 1710111188
 Punky Adietya 1710111258
 Siti Rahmah 1710111274
PENGERTIAN
 Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari
suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks pasar.
 Hal ini menyarankan bahwa return-return dari sekuritas mungkin
berkorelasi karena adanya reaksi umum (common response) terhadap
perubahan-perubahan nilai pasar
  
Ri= i + i RM + ei

Keterangan :
Ri = return sekuritas i
RM = return indeks pasar
i = bagian return sekuritas i yang tidak dipengaruhi kinerja pasar
i = ukuran kepekaan sekuritas i terhadap return pasar
ei = kesalahan residual
Variabel
   merupakan komponen return yang tidak tergantung dari return pasar.
i
Variabel i dipecah menjadi nilai yang diekspetasi i dan kesalahan residu i
sebagai berikut :

i=i +i

Maka didapat model indeks tunggal sebagai berikut :

Ri = i + Bi . R M + i

i = Kesalahan residu sama dengan nol


i = Nilai ekspektasi return sekuritas yang tidak dipengaruhi return pasar
KOMPONEN MODEL INDEKS TUNGGAL

Model indeks tunggal membagi return sekuritas ke dalam dua


komponen utama, yaitu:
1. Komponen return yang unik dan independen terhadap return
pasar (αi).
2. Komponen return yang berhubungan dengan return pasar (βi).
Model Indeks Tunggal menyatakan bentuk return ekspektasi, sebagai berikut :

E(Ri) = E(αi) + E(βi . RM) + E(ei)

E(Ri) = αi + βi . E(RM)
CONTOH
 
Return ekspektasi dari Indeks Pasar E(RM) sebesar 20% bagian dari return.
Ekspektasi return sekuritas yang independent terhadap pasar (i) sebesar
4% dan i adalah sebesar 0,75. Hitunglah return ekspektasi sekuritas?

Jawab :
E(Ri) = i + i . E(RM)
= 4% + 0,75% x 20%
= 19%
 Jadi nilai return realisasi berdasarkan model indeks tunggal
adalah Ri = 22,75% + ei. Dan kesalahan estimasi (ei) adalah
sebesar 26% - 22,75% = 3,25%
 Jika nilai return realisasinya sama dengan nilai retrun yang
diharapkan, maka investor mengestimasi retrun ekspektasian
tanpa kesalahan.
ASUMSI MODEL INDEKS TUNGGAL
 Asumsi 1
Kesalahan residu dari sekuritas ke-i tidak berkovari dengan kesalahan residu
sekuritas ke-j atau ei tidak berkovari (berkorelasi) dengan ej untuk semua nilai
dari i dan j. Asumsi ini secara matematis dapat dituliskan sebagai:
Cov (ei,ej) = 0

E (ei.ej) = 0
ASUMSI MODEL INDEKS TUNGGAL
 Asumsi 2
Return indeks pasar (RM) dan kesalahan residu untuk setiap sekuritas (ei)
merupakan variabelvariabel acak. Oleh karena itu, ei tidak berkovari dengan
return indeks pasar, RM. Asumsi ini dapat dinyatakan secara matematis
sebagai:
Cov (ei,RM) = 0

E (ei.[RM-E(RM)]) = 0
VARIAN RETURN SEKURITAS MODEL INDEKS TUNGGAL

Secara umum varians return dari suatu sekuritas sebagai berikut:

σi2 = βi2 . σM2 + σei2

Resiko (varian retrun) sekuritas yang dihitung berdasarkan model ini terdiri dari dua
bagian:
1. Resiko yang berhubungan dengan pasar (market related risk), yaitu βi2 . σM2
2. Resiko untuk masing – masing perusahaan (unique rsik), yaitu: σei2
CONTOH
Return
   saham PT. A dan return indeks pasar selama 7 periode dan rata-rata
aritmatikanya adalah sebagai berikut :

Periode ke-t Return saham PT. A (RA) Return Indeks Pasar (RM)

1 0,060 0,040
2 0,077 0,041
3 0,095 0,050
4 0,193 0,055
5 0,047 0,015
6 0,113 0,065
7 0,112 0,055
Rata-rata aritmatika 0,09957 0,04586

Diketahui i dan iadalah konstan dari waktu ke waktu. A untuk sekuritas PT. A adalah
1,7.
Hitunglah :
1. Nilai Ekspektasian PT.A
2. Nilai Ekpektasian dari kesalahan residu E
3. Varian dari kesalahan residu
4. Varian dari return pasar
5. Total resiko berdasarkan model indeks tunggal dan varian return sekuritas

 
JAWAB :
1. E(RA) = A + A . E(RM)
0,009957= A + 1,7 . (0,04586)
Periode ke – t eA,t = RA,t – aA – (BA.RM,t)
A = 0,0216
1 eA,1 = 0,060 – 0,0216 – (1,7.0,040) = -0,0296
2 eA,2 = 0,077 – 0,0216 – (1,7.0,041) = -0,0143
3 eA,3 = 0,095 – 0,0216 – (1,7.0,050) = -0,0116
4 eA,4 = 0,193 – 0,0216 – (1,7.0,055) = 0,0779
5 eA,5 = 0,047 – 0,0216 – (1,7.0,015) = -0,0001
6 eA,6 = 0,113 – 0,0216 – (1,7.0,065) = 0,0009
7 eA,7 = 0,112 – 0,0216 – (1,7.0,055) = -0,0031

2.
 E(e ) = (-0,0296 – 0,0143 – 0,0116 + 0,0779 + 0,0001 – 0,0191 –0,0031) / (7-1)
A

=0
3. σeA2 = [(-0,0296 – 0)2 + (-0,0143-0) + (-0,0116-0)2 + (0,0779 – 0)2 + (0,0001 – 0)2 + (-0,0191 – 0)2
+ (-0,0031 – 0)2] / (7-1)
= 0,0068/6
= 0,00128
4. σM2 = [(0,040 – 0,04586)2 + (0,041 – 0,04586)2 + (0,0500 – 0,04586)2 + (0,0055 – 0,04586)2 +
(0,015 – 0,04586)2+ (0,065 – 0,04586)2 + (0,055 – 0,04586)2] / (7-1)
= 0,00156/6
= 0,00026
5. σA2 = A2 . σM2 + σeA2
= (1,7)2 . 0,00026 + 0,00128
= 0,002
KOVARIAN RETURN ANTARA SEKURITAS MODEL INDEKS TUNGGAL

Rumus kovarian return antar dua sekuritas :

𝝈𝒊𝒋 = 𝜷𝒊 .𝜷𝒋 . 𝝈𝑴2

Contoh :
Dua buah sekuritas A dan B masing-masing mempunyai Beta yaitu βa=1,7 dan
βb=1,3. Varian return dari indeks pasar diketahui sebesar 0,00026. Kovarian
antara sekuritas A dan B adalah ?
Jawab :
σij = βA . βB . σM²
= 1,7 . 1,3 . 0,00026
= 0,00057
PARAMETER INPUT UNTUK MODEL MARKOWITZ

Model Indeks Tunggal dapat digunakan untuk menghitung return


ekspektasi, varians dari sekuritas, dan kovarians antar sekuritas yang
merupakan parameter-parameter input untuk analisis portofolio
menggunakan model Markowitz
Contoh B :
Return Saham Return Saham Return Indeks
Periode Ke-t
PT.A (RA) PT.B (RB) Pasar (RM)

1 0,060 0,15 0,040


2 0,077 0,25 0,041
3 0,095 0,30 0,050
4 0,193 0,40 0,055
5 0,047 0,27 0,015
6 0,113 0,15 ,065
7 0,112 0,55 0,055
Rata-rata 0,09957 0,2957 0,04586

 Setelah perhitungan seperti contoh A :


Diketahui :
A = 1,7 σB2 = 0,01998
B = 1,3 σM2 = 0,00026
σA2 = 0,02 WA.B = 0,5
 
Hitunglah :
1. Kovarian antara return PT.A dan PT.B
2. Resiko portofolio berdasarkan model indeks tunggal
 
Jawab :
3. A.B = A . B . M2
= 1 . 7 . 1,3 . 0,00026
= 0,00057
4. 2 = WA2 . A2 + WB2 . B2 + 2. wA . wB . AB
= (0,5)2 . 0,002 + (0,5)2 . 0,01998 + 2 . 0,5 . 0,5 . 0,00057
= 0,0035
ANALISIS PORTOFOLIO DENGAN MODEL INDEKS
TUNGGAL

 Return Ekspektasi Portofolio


Return realisasi merupakan rata-rata tertimbang dari return-return realisasi tiap-
tiap sekuritas tunggal
Resiko Portofolio

Risiko adalah kemungkinan terjadinya perbedaan antara return aktual dengan


return yang diharapkan
PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL
INDEKS TUNGGAL
   ERBi =

Keterangan :
ERBi = excess return to beta securities
= Ekspektasi return berdasarkan model indeks tunggal untuk sekuritas i
= Return bebas resiko
Bi = Beta Sekuritas i
Langkah – langkah menentukan besarnya titik pembatas :
1. Urutkan sekuritas berdasarkan nilai ERB terbesar ke kecil, yang terbesar
merupakan kandidat untuk dimasukkan ke dalam Portofolio Optimal
2. Hitung nilai Ai dan Bi untuk masing-masing sekuritas i dengan rumus :
3.  Menghitung
 nilai Ci

m2 = varian dari return indeks pasar


Dengan mensubstitusikan nilai Ai dan Bi maka rumus Ci menjadi C*

4. Besarnya cut off point (C*) adalah nilai Ci yang terbesar


Sekuritas yang membentuk portofolio optimal adalah sekuritas yang mempunyai nilai
ERB lebih besar atau sama nilainya. ERB di titik C* adalah nilai ERB yang kecil,
tidak disertakan dalam pembentukan Portofolio Optimal
5.  Menentukan
 besarnya proporsi sekuritas

Keterangan :
Wi = Proporsi sekuritas
k = jumlah sekuritas di portofolio
i = beta sekuritas ke-i
ei
2
= varian dari kesalahan residu sekuritas ke-i
ERBi = excess return to beta sekuritas ke-i
C* = nilai Ci terbesar
CONTOH

Diketahui :
1. Return aktiva bebas resiko (RBR) = 10%
2. Varian indeks pasar = 10%

Nama E(Ri) Bi 2
ERBi Ai Bi     Ci
ei
Saham
D
D 23
23 1,50
1,50 5,0
5,0 8,677
8,677 3,9
3,9 0,45
0,45 3,9
3,9 0,45
0,45 7,091
7,091
C
C 27
27 2,00
2,00 7,5
7,5 8,5
8,5 4,533
4,533 0,533
0,533 8,433
8,433 0,983
0,983 7,787
7,787
E
E 25
25 1,80
1,80 2,0
2,0 8,33
8,33 13,5
13,5 1,62
1,62 21,933
21,933 2,603
2,603 8,114
8,114
B
B 19
19 1,50
1,50 4,0
4,0 66 3,375
3,375 0,563
0,563 25,308
25,308 3,166
3,166 7,749
7,749
A
A 20
20 2,00
2,00 5,0
5,0 55 44 0,8
0,8 29,308
29,308 3,966
3,966 7,208
7,208

Sekuritas yang membentuk portofolio optimal adalah sekuritas D,C,E


Jurnal
PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN
MODEL INDEKS TUNGGAL
(STUDI PADA PERUSAHAAN PROPERTY, REAL ESTATE AND BUILDING
CONSTRUCTION YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
2013-2015)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saham-saham Indeks sektoral
Property, Real Estate and Building Construction yang dapat dijadikan pembentuk
portofolio optimal dan berapa besarnya proporsi dana serta mengetahui besarnya
expected return dan risiko dari portofolio yang terbentuk.
1. Perhitungan nilai return realisasi
masing-masing saham
Return realisasi masing-masing
saham terdiri dari capital gain yang dapat
diartikan sebagai perubahan harga
sekuritas saham yang terjadi serta yield
yang berupa dividen. Rangkuman hasil
total return realisasi disajikan dalam
Tabel 1 berikut.
2. Perhitungan return ekspektasi
dari masing-masing saham
Return ekspektasi masing-masing
saham dihitung berdasarkan data historis,
yaitu menggunakan metode rata-rata
(mean method). Rangkuman return
ekspektasi disajikan dalam Tabel 2
berikut.
3. PERHITUNGAN RETURN REALISASI PASAR (RM) DAN
RETURN EKSPEKTASI PASAR E(RM) DENGAN DASAR IHSG

Return pasar (RM) dapat dihitung menggunakan data Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG). Perhitungan return ekspektasi pasar ini menggunakan
metode rata-rata (mean method) yang berasal dari total nilai return pasar
selama periode penelitian yaitu sebesar 0,091463 dibagi dengan jumlah bulan
periode penelitian (36 bulan). Hasil perhitungan return ekspektasi pasar tahun
2013-2015 sebesar 0,002541.
4. Perhitungan Beta (βi) dan Alpha
(αi) masing-masing saham
Beta (βi) merupakan koefisien yang
mengukur perubahan Ri akibat dari
perubahan RM. Alpha (αi) adalah nilai
ekspektasi dari return sekuritas yang
independen terhadap return pasar. Tabel 3
berikut ini menunjukkan rangkuman
perhitungan Beta dan Alpha masing-masing
saham:
5. PERHITUNGAN RISIKO SAHAM INDIVIDU
Risiko saham berkaitan dengan adanya unsur ketidakpastian atas tingkat
pengembalian (return). Risiko saham individual terdiri dari dua bagian yaitu risiko
yang berhubungan dengan pasar (𝛽𝑖2 . 𝜎𝑀2) dan varian dari kesalahan residu/variance
residual error (𝜎𝑒𝑖2). Berikut ini Tabel 4 menunjukkan rangkuman hasil perhitungan
variance residual error (𝜎𝑒𝑖2) dan Tabel 5 menunjukkan risiko sahm individual
masingmasing saham periode 2013-2015.
6. PERHITUNGAN RETURN BEBAS RISIKO (RBR)
Return aktiva bebas risiko dihitung dari aktiva bebas risiko seperti Sertifikat
Bank Indonesia (SBI) yang memiliki risiko nol dan return yang diperoleh
bersifat pasti. RBR dalam penelitian ini menggunakan BI Rate Periode 2013-
2015. Return aktiva bebas risiko dihitung dari jumlah rata-rata suku bunga (BI
Rate) selama periode penelitian dibagi dengan jumlah periode penelitian. Rata-
rata BI Rate per tahun selama periode 2013-2015 adalah 0,07170 (7,17%).
Rata-rata return aktiva bebas risiko (RBR) per bulan pada tahun 2013-2015
sebesar 0,005975.
RBR ditentukan oleh tingkat BI Rate bulanan selama periode 2013-2015.
Besarnya RBR merupakan rata-rata suku bunga selama periode penelitian.
7. Perhitungan Excess Return to Beta
(ERB)
Excess return didefinisikan sebagai
selisih return ekspektasian dengan return
aktiva bebas risiko. Excess return to beta
berarti mengukur kelebihan return relatif
yang diukur dengan Beta. Rasio ERB ini
juga menunjukkan hubungan antara dua
faktor penentu investasi, yaitu return dan
risiko. Portofolio optimal akan berisi
dengan aktiva yang mempunyai nilai
rasio ERB yang tinggi. Tabel 6 berikut
ini menunjukkan rangkuman hasil
perhitungan ERB dari yang tertinggi
hingga terendah.
8. Perhitungan nilai Ai dan Bi
Portofolio yang optimal terdiri dari aktiva-
aktiva yang mempunyai nilai rasio ERB
yang tinggi. Aktiva-aktiva dengan rasio
ERB yang rendah tidak akan dimasukkan ke
dalam portofolio optimal. Dibutuhkan
sebuah titik pembatas (cut-off point) yang
menentukan dimana batas nilai ERB
dikatakan tinggi. Setelah saham diurutkan
berdasarkan nilai ERB terbesar ke nilai ERB
terkecil, kemudian menghitung nilai Ai dan
Bi untuk masing-masing saham. Tabel 7
menunjukkan rangkuman hasil perhitungan
nilai Ai dan Bi dari masing-masing saham.
9. Perhitungan Cut-Off Point (C*)
Besarnya C* adalah nilai Ci dimana
nilai ERB terakhir kali masih lebih besar
dari Ci. Sekuritas yang membentuk
portofolio optimal adalah sekuritas-
sekuritas yang mempunyai nilai ERB
lebih besar atau sama dengan nilai ERB
di titik C*. Sekuritas-sekuritas yang
mempunyai ERB lebih kecil dengan ERB
titik C* tidak diikutsertakan dalam
pembentukan portofolio optimal.
Rangkuman hasil perhitungan Ci dan
penentuan cut-off point dapat dilihat
dalam Tabel 8
berikut:
10. Penentuan besarnya proporsi masing-masing
Sekuritas dalam portofolio optimal setelah saham portofolio optimal terbentuk, langkah
selanjutnya adalah menentukan proporsi dana dari masing-masing saham tersebut. Proporsi dana
masing-masing saham portofolio optimal adalah GMTD (3,60%), MKPI (44,55%), PTPP (36,09%)
dan WSKT (15,76%).
11. Perhitungan Beta dan Alpha Portofolio
Model indeks tunggal memiliki karakteristik yang berbeda dengan model lainnya. Hal ini
disebabkan dengan adanya Beta portofolio dalam analisisnya. Nilai Beta portofolio sebesar
1,36881. Artinya, jika terjadi kenaikan penurunan) return pasar sebesar 10% portofolio tersebut
akan mengalami kenaikan (penurunan) return sebesar 13,6881%. Nilai Alpha portofolio sebesar
0,05285 yang berarti nilai tersebut menunjukkan bahwa return portofolio yang tidak dipengaruhi
oleh pasar adalah sebesar 5,285%.
12. Penentuan return ekspektasi portofolio
Return ekspektasi portofolio merupakan tingkat pengembalian yang akan diperoleh dari
portofolio yang terbentuk. Hasil perhitungan return ekspektasi portofolio berdasarkan rumus di
atas adalah sebagai berikut:
E(Rp) = 0,05285 + (1,36881 x 0,00254) = 0,05633
Berdasarkan perhitungan di atas, portofolio optimal yang terbentuk mampu memberikan
return ekspektasi sebesar 0,05633 atau 5,633%. Return ekspektasi tersebut akan mempengaruhi
keputusan investor untuk berinvestasi pada saham-saham yang masuk dalam portofolio optimal
karena mempunyai return ekspektasi yang lebih tinggi dibandingkan return ekspektasi pasar
sebesar 0,002541.
13.Perhitungan risiko portofolio
Risiko portofolio dapat lebih kecil daripada risiko masing-masing saham pembentuk
portofolio. Hasil perhitungan risiko saham berdasarkan rumus di atas adalah sebagai berikut:
σp2 = (1,36881)2 x 0,00160 = 0,003002
Berdasarkan perhitungan di atas, portofolio optimal yang terbentuk mengadung risiko sebesar
0,003002 atau 0,3002%. Nilai risiko tersebut menunjukkan bahwa risiko yang terdapat pada
portofolio saham ini lebih kecil daripada risiko saham individual, karena risiko saham individual
dari kisaran 0,012169-0,923165. Hal ini berarti
pembentukan portofolio optimal merupakan salah satu cara diversifikasi untuk mengurangi risiko
saham.
KESIMPULAN DARI PERHITUNGAN PORTOFOLIO
OPTIMAL
Kesimpulan dari perhitungan portofolio optimal dengan Model Indeks
Tunggal dapat menghasilkan 4 saham kandidat sebagai penyusun portofolio
optimal. Kandidat saham yang termasuk dalam portofolio optimal adalah
saham Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD) sebesar 3,60%,
Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) sebesar 44,55%, PP (Persero) Tbk (PTPP)
sebesar 36,09% dan Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) sebesar 15,76%.
Return ekspektasi yang akan didapatkan oleh investor dari portofolio yang
terbentuk adalah sebesar 0,05633 atau 5,633%. Risiko portofolio yang akan
ditanggung oleh investor atas investasi yang dimilikinya adalah sebesar
0,003002 atau 0,3002%.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai