Anda di halaman 1dari 27

Pengaruh Inflasi Dan Investasi

Terhadap Nilai Tukar Rupiah


Indonesia Terhadap Dolar AS
Tahun 2005-2019
by ivan fizah

Submission date: 23-Jan-2021 09:10AM (UTC-0700)


Submission ID: 1492837273
File name: lai_Tukar_Rupiah_Indonesia_Terhadap_Dolar_AS_Tahun_2005-2019.txt (21.82K)
Word count: 3026
Character count: 19153
Pengaruh lnflasi Dan lnvestasi Terhadap Nilai Tukar Rupiah Indonesia Terhadap Dolar

AS Tahun 2005-2019

Yanrii Daya Panciera, 1710111144

Abstract. This research article is intended to analyze the effect of the inflation rate and

investment on the rupiah exchange rate in Indonesia in the period 2005 to 2019. This

research uses secondary data, namely time series data in 2005-2019 obtained from

BPS and also Bank Indonesia. The analytical method used in this research is multiple

linear analysis techniques. Based on the analysis, it is found and it can be assumed

that inflation has a negative and insiign i fi cant effect on the rupiah exchange rate

against the US dollar. On the other hand, investment has a positive and significant

effect on the rupiah exchange rate against the US dollar. Therefore, it iis hoped that the

government can better maintain the stability of priices in the market and better

supervise investment activities so that the level of inflation, investment and the

exchange rate can remain stable.

Keywords . Rupiah Exchange Rate, Inflation, Investment

Abstrak. Artikel Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh dari tingkat inflasi

dan juga investasi terhadap nilai tukar irup iah d i ln d onesiia dalam periode tahun 2005

sampai dengan tahun 2019. Di dalam penelli t i an in i menggunakan data sekunder, yaitu

data time series pada tahun 2005-2019 yang didapatkan dari BPS dan ju ga Bank
Indonesia. Metode analisis yang digunakan didalam penelitian ini adalah teknik

analisis liinear berganda. Berdasarkan hasil analisis ditemukan dan dapat diasumsikan

bahwa inflasi berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap nilai tukar rupiah

pada dollar AS. Dillain sisi investasi berpengaruh posiiti f dan signifikan terhadap nilai

tukar rupiah pada dollar AS . Maka dari itu diharapkan pemeriintah dapat lebih menjaga

stabillita s harga-harga yang ada diipasar dan lebih mengawasi kegiatan investasii

agar tingkat inflasi, iin vestasi, dan nilai tukar bisa tetap stabil.

Kata Kunci: Nillai Tukar Rupiiah, ln flasii, lln vestasi

PENDAHULUAN

Perekonomian yang terjadi pada saat ini mengacu kepada perekonomian terbuka,

dimana pada kondisi ini setiap negara melakukan perdagangan antar negara atau

yang biasa disebut dengan perdagangan internasional. Kegiatan perdagangan ini

merupakan sallah satu kegiatan ekonomi yang bisa diila kukan untuk tujuan yaitu

salah satunya memenuhi kebutuhan hidup manusia. Esensi dari perdagangan itu sendiri

adalah proses pertukaran. Setiap dari proses pertukaran tersebut memiliki adanya

satu kesamaan yaitu penetapan nilai tukar, sehingga dibutuhkan alat pertukaran yaitu

mata uang yang dapat diterima oleh semua pelaku ekonomi dengan mudah.
Dalam praktiknya juga kegiatan perdagangan tidak hanya dilakukan antara

masyarakat disuatu daerah saja atau wilayah tertentu sajia, tetapi juga diilaku kan sering

dilakukan antar suatu negara dengan negara lain. Hal ini sengaja dilakukan untuk

memenuhi berbagai kebutuhan dari suatu negara tersebut, kegiatan ini biasa disebut

dengan perdagangan internasional. Dalam melakukan suatu kegiatan perdagangan,

setiap negara memilikii alat tukar atau mata uangnya tersendiri. Sebagai alat tukar

yang berlaku dimasa ini, uang sangat berperan dalam seluruh kegiiatan ekonomi.

Untuk memperlancar proses perdagangan tersebut mengharuskan adanya

perbandingan nillai mata uang suatu negara (dalam negeri) dengan mata uang negara

lain.

Mata uang Dollar Amerika diakui sebagai mata uang yang sering digunakan dalam

melakukan perdagangan lnternasional, karena Dollar Amerika merupakan mata uang yang

kuat dan merupakan acuan bagi sebagian besar Negara berkembang llainn ya.

Sella i n i tu, Amerika Serikat merupakan salah satu partner dagang paling dominan di

Indonesia sehingga ketika nilai mata uang Rupiah Indonesia atas Dollar Amer iika

tidak stabill, maka akan sangat menganggu perdagangan yang berdampak pada

kerugian dan lnflasi yang dapat menyebabkan daya beli masyarakat terhadap suatu

barang akan menurun karena jumlah uang yang sama pada tahun lalu tidak dapat atau

tidak

cukup llag i untuk membeli barang yang sama tahun di ini. Hal ini menyebabkan mata

uang rupiah terdepresiasi.


Pada tahun 2017 masih ter jad i p elemahan ekonomi global, ketidakpastian pasar

keuangan dan penurunan harga komoditas, termasuk harga minyak. lnflasi tahun

2017 sebesar 3.61% YoY, hal ini dipengaruhi oleh kondisi global maupun domestic,

menurun atau melemahnya harga minyak dun ia member i peluang pemerintah untuk

menurunkan harga Bahan bakar minyak, aga r inflas i tetap terjaga dikisaran 4.1%.

Pada tahun 2011 harga minyak dunia ICP sebesar 11o USO/barrel, akhir tahun 2015

harga ICP turun menjad i 30 USO/barrel dan bullan jun i 2017 mencapai 43.66

US 0/barre l.

Sella i n i t u krisis yang terjad i pada tahun 1997/1998 juga telah memberikan dampak

negatif terhadap seluruh sektor ekonomi yang ada di Indonesia. Oep resiasi nilai tukar

yang sangat tinggi mengakibatkan harga barang-barang impor meroket sangat tinggi

dan menyebabkan terjad in ya iin flasi yang meroket hingga mencapai 77,6 persen pada

tahun 1998. Oepresiasi nilai tukar ini menyebabkan banyak industri dalam negeri

mengalami kesulitan terutama industri yang bahan bakunya diperoleh dari hasil impor.

Kondisi tersebut ikut diperparah dengan besarnya kewajiban hutang luar negeri

perusahaan dan perbankan di Indonesia serta kerusuhan social yang sedang terjad ii.

Jad i semua factor-faktor tersebut berakumulasi dan mengakibatkan kegiatan ekonomi

mengalami kontraksi yang dalam hingga mencapai -13,1% pada tahun 1998

(Simorangkir dkk, 2005:45).

Melihat sungguh besarnya dampak dari fluktuasi kurs terhadap perekonomian, maka

diperlukan adanya suatu manajemen kurs yang baik, yang dapat memastikan atau
menjadikan kurs stabil, sehingga fluktuasi kurs dapat diiprediksi dan perekonomian

dapat berjalan dengan stabil. Apabilla terjadi kegagalan pada manajemen kurs, maka

hal tersebut mengakibatkan gangguan terhadap kestabilan perekonomian.

Pergerakan nilai tukar mata uang (kurs) berhubungan dengan inflasi dan juga

investasi. Hal ini karena inflasi merupakan cerminan dari perubahan tingkat harga

barang yang terjadi di pasar, dan akan berujung pada tingkat permintaan dan

penawaran uang. Agustiana (2015) menyatakan bahwa lnvestasi akan mendorong

tingkat pertumbuhan ekonomi dan cadangan devisa suatu negara, sehingga dengan

keadaan ekonomi yang baik maka diharapakan keadaan nilai tukar juga dalam

keadaan stabil. Selain itu nilai lnvestasi yang meningkat akan menguatkan nilai mata

uang domestik

Didalam Penelitian (lstiqomah, 2013). Menyatakan bahwa penelitian mengenai

pengaruh inflasi dan investasi terhadap nilai tukar rupiah per dollar AS sangat panting

dilakukan, karna tujuannya sendiri ialah untuk mengetahui bagaimana hubungan dan

seberapa besar pengaruh inflasi dan investasi dalam mempengaruhii pergerakan nilai

tukar rupiah terhadap dollar AS. Pada akhirnya dapat diketahui kebijakan-kebijakan

yang dapat diambil untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah yang berkaitan dengan

variabel inflasi dan investasi

Pada penelitian yang dilakukan oleh Triyono (2008), yang berjudul "Analisi is Kurs

Rupiah terhadap Dollar Amerika". Hasil dari penelitiian ini adalah variabel yang
berpengaruh dengan analisis jangka pendek adallah JUB dan SBI sedangkan iin flasi

dan impor tidak berpengaruh. Dalam analisis jangka panjang seluruh variabel

independent berpengaruh secara positif terhadap kurs, kecuali untuk variabel JUB

yang secara signifiikan berpengaruh negatif.

Kestabilan nilai tukar merupakan hal sangat pentiing karna dapat mempengaruhii

kinerja perekonomian nasional. Perubahan nilai tukar itu sendiri dapat dipengaruhi

oleh faktor ekonomi maupun non ekonomi. Faktor ekonomi dapat diukur dari inflasi,

tingkat suku bunga, jumlah uang yang beredar, neraca transaksi berjallan dan

pendapatan nasiional. Sedangkan untuk faktor non ekonomi dapat disebabkan oleh

kondisi politik, keamanan dan lain sebagainya . IKondisi ekonomi global juga akan

terpicu jika ada terjadinya gejolak pada pergerakan nilai tukar, terlebih Indonesia

adalah negara terbuka yang menerapkan system nilai tukar mengambang. Maka

berdasarkan uraian diatas, penulis bermaksud menganalisa bagaimana faktor-faktor lnflasi

Dan lnvestasi dalam mempengaruhi INiila i Tukar Rupiah terhadap dollar Amerika

khususnya pada periode tahun 2005-2019.

KAJIAN LITERATUR

Nilai Tukar (exchange rate)

Sallvatore (1997:9) Mendefinisikan nilai tukar adalah harga suatu mata uang terhadap

mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata uang terhadap nilai mata uang lainnya,
Dimana kenaikan nilai tukar mata uang dalam negeri disebut apresiasi atas mata uang

asing, sedangkan penurunan nilai tukar uang dalam negeri disebut depresiasi atas

mata uang asing.

Selain itu Paul R Krugman dan Maurice (1994:73) mende finiskan juga nilai tukar

merupakan Harga sebuah Mata Uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan

dalam mata uang lainnya. Paul R Kirugman: (1994:08) juga menyatakan bahwa ada

beberapa faktor utama yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai tukar mata uang

dalam negeri terhadap mata uang asing, factor tersebut ialah: Laju inflasi relative;

Tingkat pendapatan relative; Suku bunga relative; Ekspektasi dimasa mendatang;

Jumlah Uang Beredar; dan inflasi

Nopirin (1996: 163) juga menyatakan bahwa Kurs adalah Pertukaran antara dua Mata

Uang yang berbeda, maka akan mendapat perbandingan nilai/harga antara kedua

Mata Uang tersebut. Widiastuti (2020) mengungkapkan bahwa "dollar Amerika

merupakan sallah satu mata uang yang kuat dan merupakan mata uang acuan bagi

sebagian besar negara berkembang. Amerika merupakan rekan dagang yang

dominan di Indonesia sehingga jika nilai Rupiah terhadap dollla r AS tidak stabil,

maka akan mengganggu perdagangan yang dapat menimbulkan kerugian ekonomi

dikarenakan perdagangan dinilai dengan dollar"

Maka dapat disimpulkan nilai tukar rupiah adalah suatu perbandingan antara nilai mata

uang suatu negara dengan negara lain, dan Nilai tukar merupakan salah satu indikator
yang menunjukkan bahwa perekonomian suatu negara lebih baik dari negara laiin.

Semakin tinggii nilai tukar mata uang sebuah negara terhadap negara lain

menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki perekonomian yang lebih baik dari pada

negara lain. Nilai tukar mata uang (exchange rate) atau kurs merupakan harga mata

uang sebuah negara. Salah satu Mata uang dominan yang biasa dijadikan sebagai

pembanding dalam tukar menukar mata uang di Indonesia maupun negara lainnya

adalah dollar Amerika Serikat.

lnflasi

Susanti (2013) menyatakan bahwa inflasi adalah kecenderungan naiiknya harga

secara besar-besaran dan berlangsung secara lama. nofitasarii (2017) secara

singkat juga mengungkapkan bahwa inflasi adalah sebuah kenaikan harga baik

barang dan jasa secara serentak dan terus menerus. Ningsih (2018) juga berpendapat

hampir sama inflasi yaitu merupakan naiknya suatu harga secara serentak dan terus

menerus. Menurut. Aji (2020) berpendapat bahwa inflasi merupakan suatu keadaan

dimana naiknya harga secara terus menerus baik barang ataupun jasa. Sedangkan

menurut Indra (2020) inflasi merupakan kenaikan harga dalam komoditas-komoditas

secara serentak atau bersama -sama dalam waktu yang lama.

Dalam tuilisan Ngabidah, (2015) Boediono menyatakan "inflasi adalah kecenderungan

dari harga-harga untuk menaik secara menyeluruh dan terus menerus. Kenaikan

harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut iin flasi, kecuali bila kenaikan
tersebut meluas atau mengakibatkan kenaikan pada sebagian besar harga barang

barang lain yaitu harga makanan, harga makanan jadi, minuman, rokok, dan

tembakau, harga sandang, harga kesehatan, harga pendidikan, rekreasi, dan

olahraga, harga tran sportasii, komunikasi, dan jasa keuangan." Dalam tulisan Eliyana,

(2013), Irving Fisher menyebutkan bahwasanya kenaikkan harga-harga umum atau

inflasi disebabkan oleh tiga faktor yaitu jumllah uang beredar; kecepatan peredaran

uang; dan juml lah barang yang diperdagangkan ; Menurut Boediono, (1998: 162) yang

dikutiip dari jurnal Widiastuti, (2012) menyebutkan bahwa inflasi dibedakan menjadi 4

macam, yaitu: lnflasii Ringan: < 1 0 % per tahun, lnflasi Sedang: 1 0 - 30 % per tahun,

lnflasi Berat : 30 -100 % per tahun , Hiperinflasi : 2 100 % per tahun.

Eliyana, (2013) menyebutkan ada tiga hall penting yang ditekankan dari inflasi, yaitu :

adanya kecenderungan harga-harga untuk meningkat, yang berarti bisa saja tiingkat

harga yang terjadi pada waktu tertentu turun atau naik dibandingkan dengan

sebelumnya, tetapi tetap menunjukan tendensi yang meningkat, bahwa kenaikkan

tingkat harga tersebut berlangsung secara terus-menerus (sustaiined), yang berarti

bukan hanya terj1 adi pada satu waktu saja, akan tetapi bisa beberapa waktu lamanya,

bahwa tingkat harga yang diimaksud disini adalah tingkat harga umum, yang berarti

tingkat harga yang mengalami kenaikkan itu bukan hanya pada satu atau beberapa

komoditi saja. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwasanya inflasi merupakan

keadaan yang tidak stabil dalam perekonomian dengan jangka waktu yang lama

karena adanya perubahan harga yang meroket atau naik baik harga barang

maupun jasa yang bersama-sama dan secara terus menerus


lnvestasi

investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya yang lainnya yang

dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh se1jumlah keuntungan dii masa

datang. Tandelilin (2001) Dan menurut Jogiyanto (2008) investasi adalah penundaan

konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode

waktu tertentu

berikut ini adalah Sumber investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Modal

Dalam Negeri adallah bagian dari kekayaan masyarakat lndonesiia yang termasuk

didalamnya ialah hak-hak dan benda-benda, baik yang dimiliki oleh negara maupun

swasta nasional atau swasta asing yang berdomisili di Indonesia. Penanaman Modal

diatur didalam Undang-undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Penanaman modal Dalam Negeri dapat dilakukan oleh perseoirangan WINI, badan

usaha Negeri, dan/atau pemerintah Negeri yang melakukan penanaman modal di

wilayah negara Republik Indonesia. Faktor yang mempengaruhi PMDN adalah

sebagai berikut: Potensi dan karakteristik suatu daerah; Budaya masyarakat;

Pemanfaatan era otonomi daerah secara proposional; Peta politik daerah dan

nasional.; Kecermatan pemerintah daerah dalam menentukan kebiijakan lokal dan

peraturan daerah yang menciptakan iklim yang kondusif bagii dunia bisniis dan

investasi Penanaman Modal Asiing (PMA) Penanaman Modal di Indonesia diatur

dalam UndangUndang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Didalam


Undang-Undang ini yang dimaksud dengan Penanaman Modal Asing ialah kegiatan

menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Republik Indonesia yang

dilakukan oleh penanam modal asing, baik menggunakan modal asing sepenuhnya

maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri (Pasal 1

UndangUndang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal) Faktor yang

mempengaruhi Penanaman Modal Asing antara lain adalah sebagai berikut: Prociuk

domestik bruto (PDRB) ; Tingkat inflasi Nilai tukar; Upah; Tarif pajak

METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian kuantitatiif, dengan melakukan

analisis pengaruh variabel independen dengan menggunakan variabel inflasii dan

investasi terhadap variabel nilai tukar. Desain penelitian yang dipakai adalah

kausalitas yaitu men jelaskan kemungkinan adanya hu bungan sebab akibat antara

variabel-va riabel dengan melalui pengujian hipotesis. Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari Badan

Pusat Statistik dan Bank Indonesia. Dimana peneliti bermaksud untuk menganalisis

pengaruh inflasi dan investasi terhadap nilai tukar rupiah pada dollar AS. Metode

analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Asums i Klasik, Uji

Simultan (uji F), Uji Parsial (uji t), da n Uji R2 (uji koefisien determinasi).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik pada model regresi perlu dilakukan agar dapat menunjuk kan hubungan

yang valid atau tidak biasa dalam analisis regresi serta untuk mengetahuii l a yak

tidaknya suatu model,

Adapun asumsi dasar yang harus dipenuhi meliputi pengujian normalitas,

multikolinieritas, heterokedastisitas, dan autokorelasi.

Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah model regresii, baik variiab el dependen

maupun independen, memiliki distribusi data yang normal atau tidak.

Jika dilihat Dari table 1 hasil uji diperoleh nilaii Probability 0,4219 lebih besar dari

0,05. Artinya model regresi yang diolah merupakan data yang berdistribusi normal

sehingga uji normalitas terpenuhi.

Tabel 1. Uji normalitas


Uji Heterokodastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang llain.

Cara memprediksi ada tiida knya Heterokedestisitas dapat dilihat dari niilai Probability

Chi-Square

Dilihat dari Tabel 2. hasil uji diperoleh nilai Probability Chi-Square 0,53 > 0,05. Jadi

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas pada model regresi,

sehingga regresii layak dipakai untuk memprediksi Nillai Tukar Rupiiah pada Dollar

Amerika berdasarkan masukan variabell bebas lnflasi dan investasi


Uji Autokorel la si

Uji Autokolerasi bertujuan menguji apakah ada korelasi yang terjadi antara residual

pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresii. Untuk menguji

keberadaan autokolerasi dalam penelitian ini digunakan metode LM test.

Dari hasil uji diperoleh nilai Probability Chi-S quare 0,6051 > 0,05. Berdasarkan jika

dilihat pada table 3. Dari hasil uji dipernleh nilai Probability Chi-Square 0,6051 > 0,05.

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka tidak terjadi Autokorelasi i sehingga

kesimpulannya adalah uji autokorelasi terpenuhi.

Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan

adanya kolerasi antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi kolerasi diantara variabel independen .

Berdasarkan tabel hasil perhitungan diatas diperoleh hasil perhitungan nilai tollerance

tidak kurang darii 0,1 dan tidak lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

gejala multikoliin earitas antara variabel independen dalam model regresi yang

digunakan.

Table 4 Uji Multikolinearitas


Uji Siignifi kansi

Berdasarkan estimasi yang telah dilakukan didapat model persamaan inflasi dalam

penelitiian ini adalah sebagai berikut:


Uji Sirnultan (F-test)

Berdasarkan tabel ouput diatas diketahu i bahwa nilai Fhit sebesar 18,274 > Ftab

3.74 dan perolehan nilai sig.sebesar 0,000 < 0,05, yang artinya secara silmultan

investasi dan inflla si berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia

pada taraf alpha 5%.

Uji Parsial (T-test)

Berdasarkan tabel diatas, dapat diperoleh kesimpullan sebagai berikut: Variabel

investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia

dengan perolehan thit sebesar 4.780 > ttab1.75305 dan perolehan nilai sig 0.0003 <

0,05 pada taraf alpha 5%.

Variabel inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai tukar rupiah di

Indonesia dengan perolehan thit sebesar -0.131 < ttab1.75305 dan perolehan nilai sig

0.897 > 0,05 pada taraf alpha 5%.

Uji Koefisien Determinan (R2)


Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai R2 sebesar 0.723045. Hal ini menunjukkan

bahwa variable investasi dan inflasi mampu menjelaskan model niila i tukar di Indones

ia sebesar 72,30%, sedangkan siisanya dipengaruhi variable lain yang tidak diit eliti dallam

penelitian ini.

Pengaruh lln vestasi terhadap Nilla i Tukar Rupiah

Tingkat investasi di Indonesia mempunyai hubungan yang positif dan signiifik an

terhadap nilai tukar rupiah. Nilai koefisien inflasi sebesar 0.172131 yang mempunyai

arti bahwa setiap peningkatan investasi sebesar 1% maka akan menaikkan Nilai Tukar

Rupiah pada Dollar Amerika sebanyak 0.172131 %. Dapat diilih at dari hasil uji t tingkat

investasi berpengaruh positif terhadap Nilai Tukar Rupiah pada Dollar Ameriika. Maka

secara teoritis hubungan pergerakan tingkat investasi dengan pergerakan Nilai Tukar

Rupiah pada Dollar Amerika tersebut sejalan. Artinya apabila tiing kat investasi

mengalami kenaikan maka mata uang mengalami kenaikan juga. Temuan ini sejalan

dengan penelitian Istiqomah (2013) yang juga mendapatkan hasil penelitian investasi

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah.

Pengaruh lnflasi terhadap Nilai Tukar Rup iah

Tingkat inflasi di Indonesia mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan

terhadap nilai tukar rupiah. Nilai koefisien inflasi sebesar -0.007875 yang mempunyai

arti bahwa setiap peningkatan lnflasi sebesar 1% maka akan menurunkan Nilai Tukar
Rupiah pada Dollar Amerika sebanyak 0.007875. Dapat dilihat dari hasil uji t tingkat

lnflasi berpengaruh negatif terhadap Nilai Tukar Rupiah pada Dollar Amerika. Maka

secara teoritis hubungan pergerakan tingkat lnflasi dengan pergerakan Nilai Tukar

Rupiah pada Dollar Amerika tersebut berbanding terballi k. Artinya apabila tingkat lnflla

si mengalami kenaikan maka mata uang mengalami pelemahan. Dan jika kondisi ini

terjadi secara terus menerus, akan berdampak pada semakin buruknya kondisi

ekonomi secara menyeluruh serta terjadi guncangan pada tatanan stabilitas politik

suatu negara , sehingga otoritas moneter perlu menjaga kestabilan tingkat harga.

Temuan ini sejalan dengan penelitian Liistika dkk (2018) yang juga mendapatkan hasil

penelitiian inflasi memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap nilaii

tukar rupih

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang tellah dijelaskan pada bagian sebelumnya, dapat disiimpulkan

berbagai hal sebagai berikut:

Hasil pengujian menunjukkan bahwa iin flasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap nilai tukar rupiah pada dolllar AS. Jadi adanya kenaikan inflasi akan

menyebabkan nilai tukar rupiah terdepresiasi terhadap dollar AS. Hasill p engujian

menunjukkan bahwa investasii berpengaruh positif dan signikan terhadap nilai tukar
rupiah pada dollar AS . Jadi adanya kenaikan inventasi akan menyebabkan nilai tukar

rupiah terapresiasi terhadap dollar AS. Hasil pengujian F menunjukkan lnflla si dan

lnvestasi secara silmultan berpengauh positif dan signikan terhadap Nilai Tukar

Rupiah pada Dollar AS


Pengaruh Inflasi Dan Investasi Terhadap Nilai Tukar Rupiah
Indonesia Terhadap Dolar AS Tahun 2005-2019
ORIGINALITY REPORT

67 %
SIMILARITY INDEX
65% 22% 43%
INTERNET SOURCES PUBLICATIONS STUDENT PAPERS

PRIMARY SOURCES

1
repository.uinjkt.ac.id
Internet Source 19%
2
journal.stiei-kayutangi-bjm.ac.id
Internet Source 9%
3
repository.uinsu.ac.id
Internet Source 6%
4
www.researchgate.net
Internet Source 3%
5
id.123dok.com
Internet Source 3%
6
repository.radenintan.ac.id
Internet Source 3%
7
www.ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id
Internet Source 3%
8
media.neliti.com
Internet Source 3%
text-id.123dok.com
9
Internet Source

2%
10
rezkymessage.blogspot.com
Internet Source 2%
11
pt.scribd.com
Internet Source 1%
12
docobook.com
Internet Source 1%
13
www.scribd.com
Internet Source 1%
14
Submitted to Universitas Merdeka Malang
Student Paper 1%
15
123dok.com
Internet Source 1%
16
eprints.undip.ac.id
Internet Source 1%
17
eprints.umg.ac.id
Internet Source 1%
18
repository.untirta.ac.id
Internet Source 1%
19
ojs.unud.ac.id
Internet Source 1%
20
arijeleq.blogspot.com
Internet Source 1%
karnilaali.files.wordpress.com
21 Internet Source 1%
Imeh Siti Fatimah, Nana Diana. "Pembiayaan
22
Mudharabah, Musyarakah Dan Non Performing <1 %
Financing Terhadap Return On Asset Pada
Bank Umum Syariah", JAK (Jurnal Akuntansi)
Kajian Ilmiah Akuntansi, 2020
Publication

N Valentika, S Abdullah, Ilmadi, S I U


23
Chasanah, A R Nuha, M Huda, V I Nursyirwan. <1 %
"Partial modeling of macroeconomic variables in
industrial fields", IOP Conference Series:
Materials Science and Engineering, 2020
Publication

Submitted to Universitas Jenderal Soedirman


24 Student Paper
<1 %
www.repository.trisakti.ac.id
25 Internet Source
<1 %
Submitted to Universitas Negeri Jakarta
26 Student Paper
<1 %
download.garuda.ristekdikti.go.id
27 Internet Source
<1 %
repository.uin-suska.ac.id
28 Internet Source
<1 %
Submitted to Udayana University
Student Paper
29
<1 %
30
ayuagustinaregulerb.blogspot.com
Internet Source <1 %
31
contohaku1.blogspot.com
Internet Source <1 %
32
Submitted to Universitas Diponegoro
Student Paper
<1 %
33
repository.usd.ac.id
Internet Source
<1 %
34
ojs.sttind.ac.id
Internet Source
<1 %
35
www.slideshare.net
Internet Source
<1 %
36
Submitted to iGroup
Student Paper
<1 %
37
islamicmarkets.com
Internet Source
<1 %
38 Citra Rosafitri. "Interaksi Good Corporate
Governance, Corporate Social Responsibility,
<1 %
Intellectual Capital Dan Pengaruhnya Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan", Journal of
Accounting Science, 2017
Publication
39 Sineba Arli Silvia. "Pengaruh Kualitas Aset
Terhadap Profitabilitas Pada Perbankan Syariah <1 %
Di Indonesia", AL-FALAH : Journal of Islamic
Economics, 2017
Publication

ejournal.bsi.ac.id
40 Internet Source <1 %
Yati Wijayanti Sudarmiani. "Pengaruh tingkat
41
inflasi terhadap nilai tukar rupiah (Studi pada <1 %
Bank Indonesia periode tahun 2011-2015)",
EQUILIBRIUM : Jurnal Ilmiah Ekonomi dan
Pembelajarannya, 2017
Publication

Exclude quotes On Exclude matches Off


Exclude bibliography On
Pengaruh Inflasi Dan Investasi Terhadap Nilai Tukar Rupiah
Indonesia Terhadap Dolar AS Tahun 2005-2019
PAGE 1

PAGE 2

PAGE 3

PAGE 4

PAGE 5

PAGE 6

PAGE 7

PAGE 8

PAGE 9

PAGE 10

PAGE 11

PAGE 12

PAGE 13

PAGE 14

PAGE 15

PAGE 16

PAGE 17

PAGE 18

PAGE 19

PAGE 20

Anda mungkin juga menyukai