TEORI PORTOFOLIO
DAN ANALISIS
INVESTASI
E(Ri) = αi + βi E (Rm)
= 30,42 + 4,732
= 35,152
Tabel Dekomposisi Tingkat Keuntungan Untuk Model Indeks Tunggal
β
α
Rmt
Penggambaran Beta
Dimana X ≥ 0 dan X ≥ 0
A B
Persamaan diatas dapat pula dituliskan sebagai berikut:
XB = 1- XA
Dimana X ≥ 0 dan X ≥ 0
A B
Dari persamaan diatas, investor dapat memperkirakan bahwa untuk
portofolio yang terdiri dari dua sekuritas misalnya sekuritas A dan B
maka tingkat keuntungan yang diharapkan dan deviasi standar (risiko)
portofolio adalah sebagai berikut:
E(Rp) = XAE(RA) + (1- XA)E(RB)
E (Rp)
A
0,25 SML
0,2
B
E (Rp)
A SML
0, 25
0,22
H
0,2
B
A SML
0, 25
H
0,22
0,2
B
Dengan batasan :
(1) £ Xi = 1
(3) Xi ≥ 0, i = 1………..N
E (R p)
B
D
Risiko (σ)
B
D
Dengan batasan :
(1)£ Xi = 1
D
C
Rf
B D
4. Stochastic Dominance
Stochastic dominance merupakan salah satu metode untuk memilih
portofolio optimal, dimana model ini tidak memperhatikan distribusi
dari return investasi yang sedang dipertimbangkan, dengan kata lain
stochastic dominance tidak mensyaratkan distribusi dari return
investasi harus bersifat normal.
Penggunaan stochastic dominance menggunakan tiga asumsi yang
makin kuat tentang perilaku para pemodal. Asumsi-asumsi tersebut
yaitu:
a. First Order Stochastic Dominance menyatakan bahwa para
pemodal lebih menyukai yang banyak dari pada yang
sedikit
b. Second Order Stochastic Dominance menyatakan bahwa
pemodal bersikap tidak menyukai risiko
c. Third Order Stochastic Dominance menyatakan bahwa
pemodal mempunyai decreasing absolute risk aversion yang
berarti bahwa dengan meningkatkan kekayaan para
pemodal, mereka akan menginvestasikan rupiah yang lebih
banyak pada kesempatan investasi yang berisiko.
Dalam memilih investasi yang tepat, perlu memperhatikan asumsi
yang kedua yaitu Second Order Stochastic Dominance, yang
menyatakan bahwa pemodal bersikap risk averse. Mereka akan
merasakan utilitas yang lebih besar pada satu juta rupiah pertama yang
mereka miliki dari pada satu juta rupiah yang kedua, ketiga, keempat,
dan seterusnya. Dengan begitu, pemodal akan menaruh nilai yang
lebih besar pada keuntungan yang kecil dari pada keuntungan yang
besar.
C. Konsumsi Investasi dan Peranan Pasar Modal
1. Konsumsi
a. Pengertian Konsumsi
Konsumsi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia.Manusia selalu
membeli semua kebutuhannya baik barang maupun jasa.
Diambil dari buku Pengantar Teori Ekonomi (2000) karya
Suherman Rosyidi, pengertian konsumsi adalah penggunaan barang
dan jasa yang secara langsung akan memenuhi kebutuhan manusia.
Konsumsi atau pengeluaran konsumsi pribadi adalah
pengeluaran oleh rumah tangga atas barang dan jasa.Konsumsi
merupakan pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah tangga.
Barang tersebut meliputi pembelanjaan rumah tangga pada barang
yang tahan lama, misalnya meja, kursi, motor, dan lainnya.
Sedangkan pembelanjaan jasa meliputi barang tak berwujud,
seperti layanan kesehatan, laundry, dan lainnya.
Konsumsi dan investasi merupakan dua kegiatan yg
berkaitan. Penundaan konsumsi sekarang(Ko) dapat diartikan
sebagai investasi untuk konsumsi di masa mendatang(K1).
Individu melakukan melakukan konsumsi dengan memakai sumber
daya yg ada untukmendapatkan kepuasan atau utility. Setiap
individu diasumsikan melakukan konsumsi lebihdari konsumsi yg
kurang. Asumsi ini dapat diartikan bahwa utility marginal dari
konsumsiadalah positif, yaitu penambahan konsumsi akan
meningkatkan utility (kepuasan). Asumsi yglain adalah bahwa
utility marginal dari konsumsi sifatnya adalah menurun, yaitu
peningkatanutility untuk konsumsi yg sama akan semakin lebih
kecil dari sebelumnya.
b. Tujuan Konsumsi
Terdapat beberapa tujuan konsumsi yang dilakukan oleh
manusia, di antaranya:
1. Memanfaatkan nilai guna barang
Dalam memanfaatkan nilai guna barang terbagi menjadi dua,
yaitu:
Barang sekaligus, barang yang nilai gunanya habis sekaligus.
Misalnya makan dan minuman.
Barang secara bertahap, nilai gunakan akan berkurang secara
bertahap. Misalnya meja, mobil, motor, dan lainnya.
2. Pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani
Kegiatan konsumsi yang dilakukan tentunya untuk memenuhi
kebutuhan jasmani dan rohani. Misalnya makan atau minum,
olahraga, dan lainnya. Untuk kebutuhan rohani seperti ibadah,
hiburan, rekreasi, dan lainnya.
c. Ciri-ciri Konsumsi
Ciri-ciri konsumsi terbagi menjadi beberapa, yaitu:
1. Kegiatan dilakukan secara langsung untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasan hidup manusia.
2. Produk yang dikonsumsi memiliki nilai manfaat bagi manusia.
3. Produk barang dan jasa yang digunakan dapat berkurang atau
habis.
4. Produk yang dikonsumsi merupakan barang ekonomi yang
didapat dengan melakukan pembelian.
d. Faktor Tingkat Konsumsi Masyarakat
Dalam buku Pengantar EKonomi Makro (1998) karya
Suparmoko, terdapat beberapa variabel yang memengaruhi
konsumsi selain dari pendapata, yaitu:
Selera
Konsumsi masing-masing induvidu berbeda meski
memiliki umur dan pendapatan yang sama. Hal ini karena
adanya perbedaan selera pada tiap indisvidu.
Faktor sosial dan ekonomi
Faktor ini misalnya umur, pendidikan, dan keadaan
keluarga juga memiliki pengaruh terhadap pengeluaran
konsumsi. Pendapatan akan tinggi pada kelompok umur
muda dan mencapai puncaknya pada umur pertengahan dan
akhirnya turun pada umur tua.
Kekayaan
Kekayaan secara eksplisit maupun implisit sering
dimasukkan dalam fungsi agregat sebagai faktor yang
menentukan konsumsi. Hasil bersih dari suatu kekayaan
merupakan faktor penting dalam menentukan konsumsi.
Tingkat pendidikan
Pendidikan sangat memengaruhi pola pikir seseorang dalam
melakukan kegiatan konsumsi. Semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang, maka semakin tinggi konsumsinya.
Harga barang dan jasa
Harga barang dan jasa dapat memengaruhi tingkat
konsumsi seseorang. Semakin tinggi harga barang dan jasa,
maka tingkat konsumsi semakin rendah. Hal tersebut
berlaku sebaliknya.
Tingkat bunga
Ahli ekonomi klasik menganggap bahwa konsumsi
merupakan fungsi dari tingkat bunga. Khususnya mereka
percaya bahwa tingkat bunga mendorong tabungan dan
mengurangi konsumsi.
2. Investasi
a. Pengertian Investasi
Teori ekonomi mengartikan atau mendefinisikan investasi,
sebagai pengeluaran untuk membeli barang – barang modal dan
peralatan – peralatan produksi dengan tujuan untuk mengganti dan
terutama menambah barang – barang dan jasa di masa depan.
Investasi yang lazim disebut dengan istilah penanaman modal atau
pembentukan modal.
Pengertian investasi menurut Sunariyah (2004:4) dalam
bukunya Pengantar Pengetahuan Pasar Modal: “Investasi adalah
penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan
biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan
keuntungan di masa-masa yang akan datang.”
Selanjutnya menurut Jogiyanto (2010:5) dalam bukunya
Teori Portofolio dan Analisis Investasi adalah: ”Investasi adalah
penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva
produktif selama periode waktu tertentu.”
Selanjutnya menurut Gitman dan Joehnk (2005:3) dalam
bukunya Fundamentals of Investsing mendefinisikan investasi
sebagai berikut: ”Investment is any vehicle into which funds can be
placed with expectation that it will generate positive income and/or
preserve or increase its value.” Artinya investasi adalah suatu
sarana dimana dana dapat ditempatkan dengan harapan hal tersebut
akan menghasilkan pendapatan positif dan/atau menjaga atau
meningkatkan nilainya.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa investasi
merupakan suatu aktivitas, berupa penundaan konsumsi di masa
sekarang dalam jumlah tertentu dan selama periode waktu tertentu
pada suatu asset yang efisien oleh investor, dengan tujuan
memperoleh keuntungan di masa yang akan datang pada tingkat
tertentu sesuai dengan yang diharapkan, tentunya yang lebih baik
dari pada mengkonsumsi di masa sekarang.
b. Bentuk-bentuk Investasi
Bentuk investasi sangat beragam yang dapat dijadikan
sarana investasi. Masing-masing dengan ciri tersendiri dengan
kandungan resiko dan return harapan yang berbeda-beda. Investor
tinggal memilih bentuk investasi mana yang menurut mereka dapat
memenuhi keinginan untuk berinvestasi.
Menurut Fahmi dan Hadi (2009:7) dalam bukunya Teori
Portofolio dan Analisis Investasi dalam aktivitasnya investasi pada
umumnya dikenal ada dua bentuk, yaitu:
1. Real Investment
Investasi nyata (real investment) secara umum melibatkan asset
berwujud, seperti tanah, mesin-mesin atau pabrik.
2. Financial Investment
Investasi keuangan (financial investment) secara umum
melibatkan asset kontrak tertulis, seperti saham biasa (common
stock) dan obligasi (bond).
Perbedaan antara investasi pada real investment dan financial
investment adalah tingkat likuiditas dari kedua investasi tersebut.
Investasi pada real investment relatif lebih sulit untuk dicairkan
karena terbentur pada komitmen jangka oanjang antara investor
dengan perusahaan. Sementara investasi pada financial investment
lebih mudah dicairkan karena dapat diperjual belikan tanpa terikat
waktu.
c. Proses Investasi
Proses investasi menunjukkan bagaimana pemodal
seharusnya melakukan investasi dalam suatu sekuritas. Yaitu
sekuritas apa yang akan dipilih, berapa banyak investasi dan kapan
investasi tersebut akan dilakukan Husnan (2005:47) dalam
bukunya Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Untuk
mengambil keputusan tersebut diperlukan langkah-angkah sebagai
berikut:
1. Menentukan Tujuan Investasi
Dalam tahap iinipemodal perlu menentukan apa tujuan
investasinya dan berapa banyak investasi tersebut akan
dilakukan. Ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu
tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of
return), dan ketersediaan jumlah dana yang akan
diinvestasikan.
2. Melakukan Analisis Sekuritas
Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendeteksi
sekuritas/efek yang salah harga (mispriced), yakni
apakah harganya terlalu tinggi atau terlalu rendah. Untuk itu
ada dua pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan
fundamental dan pedekatan teknikal. Pemilihan sekuritas bukan
didasarkan atas faktor mispriced, tetapi didasarkan atas
preferensi resiko para pemodal (pemodal yang bersedia
menanggung resiko tinggi akan menerima saham yang
beresiko), pola kebutuhan kas (pemodal yang menginginkan
penghasilan yang tinggi akan memilih saham yang
membagikan dividen dengan stabil), dan sebagainya.
3. Melakukan Pembentukan Portofolio
Portofolio berarti sekumpulan investasi. Pada tahp ini
dilakukan identifikasi terhadap sekuritas-sekuritas mana yang
akan dipilih, dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan
pada masing-masing sekuritas tersebut.
4. Melakukan Revisi Kinerja Portofolio
Dari hasil evaluasi, selanjutnya dilakukan revisi terhadap efek-
efek yang membentuk portofolio tersebut, jika dirasa bahwa
kompisisi portofolio yang suah dibentuk tidak sesuai dengan
tujuan investasi. Misalnya rate of return lebih rendah dari yang
disyaratkan.
5. Melakukan Evaluasi Kinerja Portofolio
Dalam tahap ini dilakukan evaluasi atas kinerja portofolio yang
telah dibentuk, baik terhadap tingkat keuntungan yang
diharapkan maupun terhadap tingkat resiko yang ditanggung.
3. Tipe-tipe Keuangan
Jenis Investasi
Secara umum aset sektor yang dapat menjadi saran investasi
terbagi menjadi dua, yaitu pada sektor riil dan sektor finansial.
Investasi di sektor riil adalah menanamkan modal atau membeli aset
produktif untuk menghasilkan suatu produk tertentu melalui proses
produksi. Jenis investasi dalam aset riil adalah rumah, tanah dan emas.
Sedangkan investasi di sektor finansial yaitu suatu aktivitas jual
beli aset keuangan atau surat-surat berhrga dengan harapan dapat
memperoleh keuntungan. Jenis investasi dalam aset finansial
antara lain tabungan, deposito, reksadana, obligasi, saham, emas,
properti, dan lainnya.
Dalam Jogiyanto (2010:7) dalam bukunya Teori Portofolio dan
Analisisi Investasi bahwa pembagian alternatif investasi menjadi dua
golongan besar, yaitu:
Investasi Langsung
Investasi langsung diartikan sebagai suatu pemilikan surat-
surat berharga secara langsung dalam suatu entitas yang
secara resmi telah Go Public dengan harapan akan
mendapatkan keuntungan berupa penghasilan dividen dan
capital gains.
Investasi Tidak Langsung
Investasi tidak langsung terjadi bilamana surat-surat
berharga yang dimiliki diperdagangkan kembali oleh
perusahaan investasi (investment company) yang berfungsi
sebagai perantara. Pemilikan aktiva tidak langsung
dilakukan melalui lembaga-lembaga keuangan tedaftar,
yang bertindak sebagai perantara atau intermediary. Dalam
peranannya sebagai investor tidak langsung, pedagang
perantara (pialang) mendapatkan dividen dan capital gain
seperti halnya dalam investasi langsung, selain itu juga
akan memperoleh penerimaan berupa capital gain atas hasil
perdagangan portofolio yang dilakukan oleh perusahaan
perantara tersebut.
Investasi Tidak
Investasi
Langsung Langsung
Investor Perusahaan Aktiva-aktiva
Investasi Keuangan
Investasi Langsung
1. Fungsi Ekonomi
Pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang
mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki
kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana.
2. Fungsi Keuangan
Pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan
memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan
karakteristik investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya
pasar modal aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena
pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-
perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan
yang pada akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat
yang lebih luas.
Pasar Modal dapat memainkan peranan penting dalam suatu
perkembangan ekonomi di suatu negara. Hal ini disebabkan karena
suatu pasar modal dapat berfungsi sebagai:
Emiten Baru 8 12 24
Penerbitan obligasi
Tujuan dari proses emisi cukup, sederhana - untuk menarik sumber daya
keuangan yang hilang:
3. Jenis-jenis Sekuritas
Sekuritas adalah “secarik kertas” yang menunjukkan hak pemilik
kertas tersebut untuk memperoleh bagian dari atau kekayaan
perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi
untuk melaksanakan hak tersebut.
Atau dengan istilah lain sekuritas adalah salah satu bentuk
investasi berupa sertifikat fisik (warkat) atau elektronik yang bisa
diperjual belikan untuk mendapatkan keuntungan.
Sekuritas diterbitkan oleh perusahaan sebagai bukti bahwa pemilik
sekuritas mempunyai sebagian kepemilikan atas perusahaan, atau
memiliki piutang pada perusahaan yang menerbitkan. Sekutitas ini
dapat berupa saham atau obligasi.
Ada 3 jenis sekuritas yang dapat dipilih dari bentuknya.
1. Sekuritas penghasilan tetap
Sekuritas jenis ini adalah obligasi, yakni surat utang jangka
menengah-panjang yang diterbitkan oleh perusahaan/pemerintah
dengan nilai nominal yang dibayarkan pada tanggal jatuh tempo
tertentu.
Jenis sekuritas ini dipengaruhi oleh suku bunga pasar. Jika suku
bunga naik, maka harga obligasi turun, begitu pula sebaliknya.
Keuntungan sekuritas ini berupa bunga yang dibayarkan pada
periode tertentu, mulai dari 1 tahun hingga di atas 5 tahun.
2. Sekuritas penghasilan tidak tetap
Jenis sekuritas penghasilan tidak tetap adalah saham yang juga
merupakan sekuritas jangka panjang. Saham atau sekuritas ekuitas
diterbitkan oleh perusahaan sebagai sumber pendanaan dan
merupakan tanda penyertaan modal seseorang dalam suatu
perusahaan.
Sekuritas ini membuat pemiliknya memiliki klaim atas
pendapatan perusahaan, aset perusahaan, serta berhak hadir dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
3. Sekuritas karakter pilihan
Jenis sekuritas karakter pilihan adalah warrant, yaitu hak yang
dimiliki untuk membeli saham pada waktu tertentu dengan harga
tertentu yang telah ditentukan oleh penerbit warrant.
Sekuritas ini biasa digunakan sebagai tambahan sewaktu
obligasi diterbitkan. Seperti saham, warrant juga dapat
diperjualbelikan. Jenis warrant antara lain stock warrant dan index
warrant.
4. System Perdagangan dan Penyelesaian Transaksi
Sebagai investor pemula, biasanya sih kita akan langsung saja
menuju perusahaan atau aplikasi sekuritas, buka rekening, dan
langsung deh pilih-pilih saham yang pengin dibeli, tanpa merasa wajib
untuk memahami sistem perdagangan saham yang sebenarnya. Kalau
di website BEI sendiri, mekanisme perdagangan di sana terbagi atas 3
kategori, yaitu sistem perdagangan saham, mekanisme perdagangan
sukuk dan obligasi, dan mekanisme perdagangan derivatif.
Sistem Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia
Mekanisme atau sistem perdagangan saham di Bursa Efek
Indonesia–secara practical bisa dilihat seperti dalam diagram ini.
1. Pra Pembukaan
Perdagangan saham dilaksanakan dengan fasilitas yang disebut
Jakarta Automated Trading System NEXT-G, yang hanya dapat
dilakukan oleh mereka yang sudah menjadi anggota bursa dan
anggota kliring KPEI. Mereka ini akan berpartisipasi dalam sistem
perdagangan saham ini untuk kepentingan sendiri ataupun untuk
kepentingan nasabah.
Dalam pra pembukaan ini, anggota bursa dapat memasukkan
penawaran jual ataupun beli saham, yang dilakukan dengan metode
lelang elektronik pada JATS NEXT-G itu.
2. Proses Transaksi
Selanjutnya JATS NEXT-G akan memproses transaksi, dengan
memperhatikan time dan price priority. Maksudnya bagaimana?
Prioritas Harga (Price Priority)
Artinya, permintaan beli saham dengan harga yang lebih tinggi
akan mendapatkan prioritas terlebih dahulu ketimbang permintaan
beli terhadap saham yang sama namun dengan harga yang lebih
rendah. Sedangkan, untuk sistem perdagangan saham jual, harga
yang lebih rendah akan mendapatkan prioritas terlebih dahulu
ketimbang yang memiliki harga tinggi.
Prioritas Waktu (Time Priority)
Di samping price priority, di sistem perdagangan saham ini juga
berlaku time priority–yaitu prioritas waktu. Artinya, kalau
penawaran jual atau permintaan beli saham diajukan dalam harga
yang sama, maka permintaan beli atau jual saham yang terlebih
dulu diajukan akan mendapatkan prioritas.
Proses transaksi saham di atas berlaku di pasar reguler dan pasar
tunai. Sistem perdagangan saham di kedua pasar tersebut
menggunakan satuan lot efek atau kelipatannya, yaitu 100 efek.
Sedikit lain di pasar negosiasi. Sistem perdagangan saham di
pasar negosiasi dilakukan melalui sistem negosiasi secara langsung,
melalui proses tawar menawar, antara anggota bursa atau nasabah
melalui salah satu anggota bursa, atau nasabah dengan anggota
bursa, yang kemudian hasil kesepakatannya diproses oleh JATS
NEXT-G.
Perdagangan saham yang dilakukan di pasar negosiasi tidak
harus dalam satuan lot, tapi bisa dalam satuan lembar. Jadi, proses
ini biasa dilakukan ketika jumlah saham yang diperdagangkan tidak
bulat, 100 lembar.
Harga yang dimasukkan saat kita hendak membeli atau menjual
saham ke JATS NEXT-G harus berada di dalam kisaran tertentu.
Kalau ada harga masuk di luar kisaran yang sudah ditentukan
tersebut, maka akan ditolak secara otomatis oleh JATS NEXT-G,
atau istilahnya auto-rejection.
3. Penyelesaian Transaksi
Selanjutnya adalah proses penyelesaian transaksi, di mana
proses ini dijamin oleh KPEI atau Kliring Penjaminan Efek
Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut:
Transaksi yang terjadi di Pasar Reguler wajib diselesaikan
pada hari bursa ke-2, atau T+2.
Transaksi yang terjadi di Pasar Tunai wajib diselesaikan
pada hari yang sama, atau T0.
Penyelesaian transaksi ini yang dilakukannya di Pasar
Reguler dan Pasar Tunai akan ditentukan oleh KPEI,
dengan cara pemindah bukuan ke rekening efek anggota
bursa di KSEI.
Sedangkan, transaksi di Pasar Negosiasi, akan diselesaikan per
transaksi sesuai kesepakatan antara anggota bursa yang menjual
dan membeli. Pasar Negosiasi. Hal ini selambat-lambatnya harus
dilakukan pada T+2, atau hari bursa kedua setelah terjadi transaksi.
Penyelesaian transaksi di Pasar Negosiasi dilakukan langsung
dengan cara memindah bukukan efek antara anggota bursa yang
menjual pada yang membeli. Hal ini tidak dijamin oleh KPEI.
4. Pra Penutupan
Selanjutnya, ada proses pra penutupan dalam sistem
perdagangan saham ini. Yaitu proses ketika anggota bursa
memasukkan penawaran jual atau beli menjelang penutupan hari
bursa. Dari penawaran dan permintaan ini, JATS NEXT-G lantas
bisa membentuk harga penutupan dan mempertemukan penawaran
jual dan beli berdasarkan sistem price dan time priority.
5. Pasca Penutupan
Selanjutnya, perdagangan saham hari itu akan ditutup. Dalam
proses pasca penutupan ini, anggota bursa dapat memasukkan
penawaran jual atau beli pada harga penutupan. Dari sini, JATS
NEXT-G lantas mempertemukan penawaran dan permintaan yang
ada untuk efek yang sama secara keseluruhan, ataupun sebagian,
pada harga penutupan berdasarkan time priority.
E. Investasi Yang Berisiko
1. Proses Investasi
a. Menentukan Kebijakan Investasi
Ada hubungan yang positif antara risiko dan keuntungan
investasi, maksudnya semakin tinggi return yang ditawarkan maka
semakin tinggi pula risikonya, sebaliknya semakin rendah return
maka semakin rendah pula risikonya. Jadi tujuan investasi harus
dinyatakan baik dalam keuntungan maupun risiko
Jenis Investor
1. Risk Taker (bersedia menanggung risiko lebih besar)
Saham dari perusahaan yang mempunyai risiko tinggi
2. Risk Aver (Menghindari Risiko)
Obligasi dari perusahaan yg dinilai aman
b. Analisis Sekuritas
Ada 2 Filosofi dalam melakukan analisis sekuritas:
Ada sekuritas yang mispriced
Mispriced (harganya salah, mungkin terlalu tinggi,
mungkin terlalu rendah) dan analis dapat mendeteksi
sekuritas sekuritas tersebut). Ada berbagai cara untuk
melakukan analisis ini, yang kemudian dikelompokkan
menjadi dua, yaitu analisis teknikal dan analisis
fundamental
Analisis Teknikal
Analisis ini menggunakan data (perubahan) harga di masa
yang lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga
sekuritas di masa yang akan datang
Analisis Fundamental
Analisis ini berupaya mengidentifikasikan prospek
perusahaan (lewat analisis terhadap faktor- faktor yang
mempengaruhinya) untuk bisa memperkirakan harga saham
di masa yang akan datang.
Harga sekuritas adalah wajar
Kalaupun ada sekuritas yang mispriced, analis tidak
mampu untuk mendeteksinya. Pada dasarnya mereka yang
menganut pendapat ini berpendapat bahwa pasar modal
efisien. Dengan demikian pemilihan sekuritas bukan
didasarkan atas faktor mispriced, tetapi didasarkan atas:
a. preferensi risiko para pemodal
b. pola kebutuhan kas
E(R) = ∑ P . R
Keterangan :
3. Ukuran Penyebaran
Risiko adalah kemungkinan tingkat keuntungan yang diperoleh
menyimpang dari tingkat keuntungan yang diharapkan. Risiko
mempunyai dua dimensi, yaitu menyimpang lebih besar maupun
lebih kecil dari yang diharapkan
Untuk mengetahui ukuran risiko ini digunakanlah ukuran
penyebaran distribusi. Statistik menyediakan ukuran ini sebagai
standar deviasi (ⵒ) atau dalam bentuk kuadrat disebut sebagai
variance
Risiko dinyatakan sebagai seberapa jauh hasil yang diperoleh dapat
menyimpang dari hasil yang diharapkan, maka digunakan ukuran
penyebaran
Alat statistika sebagai ukuran penyebaran, yaitu :
a. Varians
b. Standar deviasi
= 0,018
Apabila kita amati kedua saham tersebut, maka kita tidak dapat
mengatakan saham mana yang lebih baik, karena Duta Anggada
mempunyai Risiko (ⵒ) yang lebih rendah, tetapi tingkat keuntungan
yang diharapkan E(R) juga lebih rendah.
Di dalam teori portofolio dan analisis investasi, terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan. Misalnya, konsep model indeks tunggal, kombinasi-kombinasi
sekuritas yang berisiko, model utilitas yang optimal, safety first models,
konsumsi, investasi, peranan pasar modal, sekuritas, system perdagangan dan
transaksi, analisis sekuritas, pembentukan dan analisis portofolio, evaluasi kinerja
porfofolio, risiko yang akan dihadapi, dan lain sebaginya.
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Irham dan Yovi Lavianti Hadi. 2009. Teori Portofolio dan Analisis
Investasi. Bandung: Alfabeta
https://magisterakutansi.blogspot.com/2013/03/model-indeks-tunggal-untuk-
portofolio.html
https://www.slideshare.net/anisanhnisuull/model-indeks-tunggal-ppt
https://journal.ubm.ac.id/index.php/akuntansi-bisnis/article/download/398/380
http://nia-share.blogspot.com/2009/11/pemilihan-portofolio-optimal-
manajemen.html
https://www.academia.edu/36663975/Teori_Portofolio_Berdasarkan_Model_Inde
x
http://etheses.uin-malang.ac.id/703/5/09510146%20Bab%201.pdf
http://maribelajarbersama13.blogspot.com/2017/03/konsumsi-investasi-dan-
peranan-pasar.html
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/05/120000169/konsumsi--
pengertian-ciri-dan-faktornya?page=all
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bursa_Efek_Indonesia’
http://jendelapasarmodal.blogspot.com/2013/03/pengertian-pasar-modal-
dan.html?m=1
https://www.wartaekonomi.co.id/read220202/apa-itu-perusahaan-sekuritas
https://bankfs.ru/id/loans---news/ponyatie-celi-i-etapy-emissii-cennyh-bumag-
poryadok-emissii-cennyh.html
http://nia-share.blogspot.com/2009/11/penerbitan-sekuritas-kewajiban-
jangka.html
https://diskartes.com/2020/03/tahap-sistem-perdagangan-saham/
http://jnursyamsi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/11399/Risiko+dalam+inv
estasi_1.ppt
http://mirzabusiness.lecture.ub.ac.id/files/2013/02/Pertemuan-13_Manajemen-
Risiko-Investasi.pdf
http://eprints.ums.ac.id/11357/5/Bab.2.3.4.5.pdf
https://andrihelmi.files.wordpress.com/2017/09/sesi_4.pdf